Si, MH
Dosen Pengampu Mata Kuliah :
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
“ NILAI-NILAI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA ”
OLEH :
KELOMPOK 4 KELAS 1A
1. INDRI RAHMADANI (60100121014)
2. ABID SADID BARI (60100121013)
3. M.AMAL NAHRULHAYAT (60100121011)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, inayah,
taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yan
Terima kasih kepada Bapak Dr. H. Husen Sarujin SH. MM. M.Si. MH. selaku dosen
pengampu mata kuliah Pendidikan pancasila dan Kewarganegaraan yang membimbing dan
membina kami dalam penyelesaian penulisan makalah ini, sehingga kami dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini dengan baik dan sesuai waktu yang di berikan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi ujian akhir semester mata kuliah Pendidikan
Pancasila Dan Kewarganegaraan. Selain itu makalah ini bertujuan menambah wawasan bagi
pembaca dan juga penulis. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan masalah ini. Kami menyadari makalah
ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan kami
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C.Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3
A. Pengertian Nilai…………………………………………………………….3
B. Pengertian Pancasila……………………………………….……………....7
A. Kesimpulan.................................................................................................20
B. Saran...........................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia, menjadi dasar pedoman dalam segala
Pancasila menjadi tolak ukur bagi bangsa Indonesia dalam penyelenggaraan bernegara. Karena
konsekuensi dari hal itu bahwa penyelenggaraan bernegara tidak boleh menyimpang dari nilai
ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. Pancasila
dianggap sebagai sesuatu yang sakral yang setiap warganya harus hafal dan mematuhi segala
isi dalam pancasila tersebut. Namun sebagian besar warga negara Indonesia hanya
menganggap pancasila sebagai dasar negara/ideologi semata tanpa memperdulikan makna dan
manfaatnya dalam kehidupan. Tanpa manusia sedari nilai-nilai makna yang terkandung dalam
pancasila sangat berguna dan bermanfaat. Di dalam Pancasila terkandung banyak nilai dimana
dari keseluruhan nilai tersebut terkandung di dalam 5 garis besar dalam kehidupan berbangsa
bernegara. Perjuangan dalam memperebutkan kemerdekaan tak lepas dari nilai Pancasila.
Sejak zaman penjajahan sampai sekarang, kita selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila
tersebut. Indonesia hidup di dalam berbagai keberagaman, baik itu suku, bangsa, budaya dan
agama. Dari semuanya itu, Indonesia berdiri dalam suatu keutuhan. Menjadi kesatuan dan
bersatu di dalam persatuan yang kokoh di bawah naungan Pancasila dan semboyannya,
Bhineka Tunggal Ika. Pancasila membuat Indonesia tetap teguh dan bersatu di dalam
keberagaman budaya. Dan menjadikan pancasila sebagai dasar kebudayaan yang menyatukan
2 budaya dengan yang lain. Karena ikatan yang satu itulah. Pancasila menjadi inspirasi
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Nilai
masyarakat. Selain itu, nilai memberi arah bagi tindakan seseorang. Nilai dianut oleh
banyak orang dalam suatu masyarakat mengenai sesuatu yang benar, pantas, luhur
Menurut Laning Dwi Vina dan Wismulyani Endar (2009), fungsi nilai:
dalam masyarakat
dalam masyarakat
d. Nilai dapat mendorong, menuntun, dan menekan orang untuk berbuat baik
3
1. Membina kerukunan hidup antara sesama manusia.
2. Tidak melakukan penistaan agama. Penistaan terhadap agama adalah perilaku
menghina atau merendahkan agama, seperti melakukan pembakaran rumah
ibadah.
3. Mengembangkan siap saling menghormati dan menjaga kebebasan orang
dalam beribadah sesuai agama dan kepercayaannya.
4. Menjalankan kehidupan sehari-hari sesuai kebaikan yang diajarkan tuhan
dalam agama dan keyakinan.
5. Tidak memaksakan sebuah agama atau kepercayaan pada orang lain.
6. Mengembangkan sikap saling menghormati, bekerja sama, dan tolong-
menolong tanpa mendiskriminasi karena agama atau kepercayaan yang
dianutnya.
7. Bersikap toleran kepada umat beragama atau berkeyakinan lain.
8. Mempersilakan dan memudahkan umat beragama lain menyelenggarakan hari
raya agama atau keyakinannya.
4
8. Menjunjung tinggi hak asasi manusia.
9. Membela kebenaran.
10. Mengembangkan sikap saling menghormati dan bekerja sama dengan bangsa
lain.
5
3. Menjalankan hasil musyawarah dengan sungguh-sungguh dan bertanggung
jawab.
4. Tidak memaksakan kehendak atau pendapat pada orang lain.
5. Menghargai masukan orang lain.
6. Berjiwa besar untuk menerima keputusan yang dihasilkan melalui
musyawarah.
7. Bekerja sama untuk mempertanggungjawabkan keputusan musyawarah.
8. Ikut serta dalam pemilihan umum, pilpres, dan pilkada.
9. Memberikan kepercayaan pada wakil rakyat yang dipilih.
10. Wakil rakyat harus mampu membawa aspirasi rakyat.
11. Menghindari hasil walk out dalam musyawarah.
Nilai keadilan dalam sila kelima Pancasila
Sila kelima Pancasila berbunyi Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sila kelima Pancasila memiliki lambang padi dan kapas dengan latar warna
putih. Sila kelima Pancasila mengandung nilai keadilan.
Nilai keadilan dalam sila kelima Pancasila
Sila kelima Pancasila berbunyi Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sila kelima Pancasila memiliki lambang padi dan kapas dengan latar warna
putih. Sila kelima Pancasila mengandung nilai keadilan.
Contoh sikap yang mencerminkan sila kelima Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari yaitu:
1. Tidak bergaya hidup mewah
2. Tidak bersifat boros
3. Bekerja keras
4. Menghormati hak-hak orang lain
5. Peduli dan membantu mengurangi penderitaan yang dialami orang lain
6. Menjunjung tinggi semangat kekeluargaan dan gotong royong
7. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum
8. Mendukung kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial, seperti membantu
akses pendidikan bagi siapa saja, dan membantu akses sandang, pangan, dan
papan yang merata.
6
B. Pengertian Pancasila
lahirnya Pancasila menjadi sejarah yang tidak akan pernah terlupakan oleh bangsa
Indonesia. Kata pancasila berasal dari bahasa Sansekerta. Panca berarti lima dan Sila
berarti prinsip atau asas. Pancasila berarti lima asas atau Lima Dasar atau lima Sila.
3. Persatuan Indonesia.
secara yuridis memiliki kedudukan sebagai pokok kaidah Negara yang Fundamental.
Adapun pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya memuat nilai-nilai Pancasila, yang
Secara etimologis, Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari
dua kata, Panca dan Sila. Panca berarti lima dan Sila berarti dasar. Sila juga diartikan
sebagai aturan yang melatarbelakangi perilaku seseorang atau bangsa; kelakuan atau
dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit pada abad XIV. Istilah Pancasila terdapat
7
pada buku Negarakertagama Karangan Empu Prapanca, dan buku Sutasoma
“berbatu sendi yang lima” (dari bahsa Sansekerta) dia juga mempunyai arti
pelaksanaan Kesusilaan yang lima. Istilah Pancasila kemudian diangkat lagi oleh
memiliki dua macam arti, yaitu : “ panca” yang artinya “lima “ dan “syila” dengan
vokal (i) pendek yang artinya “batu sendi”, atau “alas”, atau “dasar, dan “syiila”
dengan vokal (i) panjang, yang artinya “peraturan tingkah laku yang baik, yang
yang telah merdeka. Dalam sidang tersebut telah berhasil mengesahkan UUD negara
Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal dengan nama UUD 1945.
Pada saat sidang pengesahan UUD 1945 beserta Pembukaannya oleh PPKI,
naskah Pancasila yang terdapat dalam bagian Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai
berikut:
3. Pesatuan Indonesia
8
5. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Rumusan Pancasila sebagaimana tecantum dalam pembukaan UUD 1945 inilah yang
Suatu dasar negara akan kuat, apabila dasar tersebut berasal dan berakar pada diri
bangsa yang bersangkutan. Bangsa Indonesia mempunyai dasar negara yang bukan
jiplakan dari luar, akan tetapi asli Indonesia. Unsur-unsur Pancasila terdapat didalam
berbagai agama, kepercayaan, adat istiadat, dan kebudayaan. Karena dalam agama,
kepercayaan, adat istiadat dan kebudayaan tersebut berkembang nilai-nilai antara lain
nilai moral, maka Pancasila pun mengandung nilai moral dalam dirinya.
Kehidupan manusia dalam masyarakat, baik sebagai pribadi maupun sebagai masyarakat,
senantiasa berhubungan dengan nilai-nilai, norma dan moral. Nilai adalah sesuatu yang
berharga, berguna, indah, dan memperkaya batin yang menyadarkan manusia akan harkat dan
martabatnya. Nilai merupakan salah satu wujud kebudayaan, disamping sistem sosial dan
karya. Cita-cita, gagasan, konsep, ide tentang suatu hal adalah wujud kebudayaan sebagai
sistem nilai. Olah karena itu nilai dapat dihayati sebagai kebudayaan dalam wujud kebudayaan
abstrak. Untuk mengidentifikasi nilai-nilai yang terdapat dalam kehidupan masyarakat ada 6
macam nilai :
1. Nilai teori adalah untuk mengetahui identitas benda dan kejadian yang terdapat di
sekitarnya.
2. Nilai ekonomi adalah pemanfaatan benda-benda atau kejadian yang mengikuti nalar
efisiensi.
9
4. Nilai sosial berorientasi pada hubungan antara manusia dengan yang lainnya dan
6. Nilai religi adalah manusia menilai alam sekitarnya sebagai wujud rahasia kehidupan
Norma adalah petunjuk tingkah laku yang harus dijalankan dalam kehidupan sehari-hari
makhluk budaya, sosial, moral dan religi. Suatu kesadaran dan sikap luhur yang dikehendaki
oleh tata nilai yang harus dipatuhi. Oleh karena norma dalam perwujudannya dapat berupa
Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut perilaku manusia.
Seseorang yang taat dan patuh pada aturan-aturan, kaidah dan norma yang berlaku dalam
masyarakatnya dia sudah dianggap sesuai dan bertindak benar secara moral. Moral dalam
perwujudannya dapat berupa aturan, prinsip-prinsip yang benar, yang baik, yang terpuji dan
mulia. Moral dapat berupa kesetiaan, kepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat
kehidupan masyarakat, negara dan bangsa. Moral dapat dibedakan seperti moral ketuhanan
atau agama, moral filsafat, etika, hukum, ilmu dan sebagainya. Nilai, Norma, dan Moral
secara bersama mengatur kehidupan masyarakat dalam berbagai aspeknya. Pancasila secara
filsafat mengandung nilai-nilai yang bersifat Fundamental, universal, mutlak dan abadi dari
Tuhan yang Maha Esa yang tercermin dalam inti kesamaan ajaran-ajaran agama dalam kitab
sucinya, artinya di dalam nilai-nilai tersebut mengandung nilai moral, maka Pancasila pun
10
Makna Nilai dalam Pancasila:
2. Nilai Ketahunan
Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa
terhadap adanya Tuhan pencipta alam semesta. Dengan nilai ini menyatakan bangsa Indonesia
merupakan bangsa yang religius bukan bangsa atheis. Nilai ketuhanan juga memiliki arti
tidak ada paksaan serta tidak berlaku diskriminatif antar umat beragama.
3. Nilai Kemanusiaan
Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab memiliki arti kesadaran sikap dan perilaku sesuai
dengan nilai moral-moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan
4. Nilai Persatuan
Nilai Persatuan Indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat
untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan
5. Nilai Kerakyatan
rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga
perwakilan.
6. Nilai Keadilan
Nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengandung makna sebagai dasar
sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia yang Adil dan Makmur secara
lahiriah ataupun batiniah. Nilai-nilai dasar itu sifatnya abstrak dan Normatif. Karena sifatnya
abstrak dan normatif, isinya belum dapat dioperasionalkan. Agar dapat bersifat operasional
11
dan eksplisit, perlu dijabarkan ke dalam nilai instrumental. Contoh nilai instrumental tersebut
Bagi bangsa Indonesia, yang dijadikan sebagai sumber nilai dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara adalah Pancasila. Ini berarti bahwa seluruh tatanan
kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara menggunakan Pancasila sebagai dasar moral atau
norma dan tolak ukur tentang baik buruk dan benar salahnya sikap, perbuatan dan tingkah
Nilai-nilai Pancasila itu merupakan nilai intrinsik yang kebenarannya dapat dibuktikan
secara objektif, serta mengandung kebenaran yang universal. Dengan demikian, tinjauan
Pancasila berlandaskan pada Tuhan, manusia, rakyat, dan adil sehingga nilai-nilai Pancasila
Pancasila dirumuskan oleh para pendiri negara yang memuat nilai-nilai luhur untuk
menjadi dasar negara. Sebagai gambaran, di dalam tata nilai kehidupan bernegara, ada yang
• Nilai dasar
Asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang kurang lebih mutlak. Nilai
dasar berasal dari nilai-nilai kultural atau budaya yang berasal dari bangsa
Indonesia itu sendiri, yaitu yang berakar dari kebudayaan, sesuai dengan
• Nilai instrumental
Pelaksanaan umum nilai-nilai dasar, biasanya dalam wujud nilai sosial atau
• Nilai praktis
12
Nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai ini
merupakan bahan ujian, apakah nilai dasar dan nilai instrumental sungguh-
material, nilai positif, nilai logis, nilai estetis, nilai sosial dan nilai religius
atau keagamaan.
2. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai
7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
13
1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
lain.
3. Persatuan Indonesia
1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan.
14
6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
Permusyawaratan/Perwakilan
bersama.
hasil musyawarah.
6. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang
luhur.
kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat man
melaksanakan pemusyawaratan.
15
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
9. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
10. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata
Kedudukan Pancasila sebagai pandangan hidup tertuang dalam kelima sila dalam Pancasila.
Pancasila memberikan gambaran dari sikap dan cara pandang manusia Indonesia terhadap
keagamaan (sila pertama), terhadap sesama manusia (sila kedua), terhadap bangsa dan
negaranya (sila ketiga), terhadap pemerintahan demokrasi (sika keempat), dan terhadap
Pandangan hidup bangsa juga dapat disebut sebagai ideologi. Melansir dari buku Panduan
Resmi Tes CPNS karya Raditya Panji Umbara, sebagai intisari dari nilai budaya masyarakat
16
Indonesia, maka Pancasila merupakan cita-cita moral bangsa yang memberikan pedoman dan
kekuatan rohaniah bagi bangsa. Tentunya dalam berperilaku luhur dalam berkehidupan
Senada dengan hal tersebut, dikutip dari laman resmi Badan Pembinaan Ideologi
Pancasila (BPIP) dapat disimpulkan bahwa Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa artinya semua aktivitas kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari harus sesuai
dengan Pancasila.
Artinya, setiap warga Indonesia memiliki nilai untuk mempercayai dan bertakwa
pada Tuhan sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dimiliki oleh masing-
masing.
Fungsi ini memberi makna bahwa setiap warga negara Indonesia harus saling
menghormati antar umat beragama agar tercipta kehidupan yang rukun dan damai.
Oleh karena itu, basis dari Pancasila pada dasarnya dekat dengan nilai-nilai budaya
yang sudah lebih dulu dipraktikan dan diamalkan masyarakat Indonesia. Sebaga dasar
negara, Pancasila telah dirumuskan melalui diskusi panjang dan hati-hati oleh para
17
kemerdekaan Indonesia hingga saat ini Pancasila telah teruji dan masih bertahan
sebagai ideologi yang paling tepat untuk Indonesia. Akan tetapi, perjalanan Pancasila
sejak dilahirkan pada 1 Juni 1945 bukan berarti tanpa masalah. Berbagai ideologi
tandingan dan gerakan yang menentang Pancasila pernah dilakukan oleh berbagai
oknum dan kelompok. Tidak hanya berpotensi pada disintegrasi bangsa, ideologi-
ideologi tersebut juga telah banyak memakan korban jiwa, seperti yang tercatat dalam
September, DI TII, NII, GAM, Gerakan Papua Merdeka, Permesta, dan lain-lain.
Meskipun Pancasila masih tetap berdiri sebagai ideologi sah, bukan berarti kita harus
Indonesia modern atau pascareformasi yang ditandai dengan jatuhnya Orde Baru di
kritik yang mengatakan bahwa Pancasila hanya slogan dan mitos saja. Hal ini
sebenarnya telah terlihat dari beberapa hal. Dalam level negara misalnya, adanya
Pengalaman Pancasila (P-4) dan pembubaran Badan Pelaksanaan dan Pembinaan dan
Pendidikan P-4. Tidak hanya itu saja, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
klasik seperti konflik-konflik sosial berbasis ras dan agama, pelanggaran HAM, dan
ancaman radikalisme yang telah banyak memakan korban jiwa. Dalam hal
dilakukan sejumlah lembaga seperti BNPT, the Wahid Institute, UIN Syarief
Hidayatullah, dan the Habibie Center menemukan bahwa beberapa sekolah dan
perguruan tinggi negeri ternama di Indonesia terpapar paham intoleran dan radikal
18
Mereka menargetkan kelompok muda untuk menyebarkan paham tersebut karena
bagi mereka kelompok muda adalah ‘investasi’ untuk melanggengkan ideologi anti
Merujuk pada kondisi-kondisi di atas, artinya Pancasila sedang dalam ancaman. Oleh
karena itu, perlu upaya revitalisasi terhadap pengamalan nilai-nilai Pancasila dengan
cara yang efektif, konsisten, dan benar. Upaya yang saya maksud adalah bagaimana
dengan cara yang efektif dari cara-cara yang dilakukan pada masa pemerintahan Orde
Baru yang bersifat indkontriner. Hal ini penting untuk dilakukan. Jika tidak, keutuhan
bangsa di masa depan akan mengalami ancaman yang serius. Hanya Pancasila yang
masih relevan sebagai ideologi negara dan tepat untuk kehidupan berbangsa dan
dilakukan dengan tiga hal yaitu melalui pendekatan budaya, internalisasi di semua
level pendidikan, dan penegakan hukum terhadap hal-hal yang tidak sejalan dengan
tepat, efektif, dan partisipatif tanpa paksaan. Hal ini bisa dilakukan dengan
masa depan bagi ideologi Pancasila. Saat ini paparan ideologi radikal mulai
19
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pancasila adalah dasar negara Indonesia dan sudah sepatutnya menjadi dasar
Pancasila merupakan cakupan dari nilai, norma, dan moral yang seharusnya mampu
diamalkan oleh seluruh masyarakat Indonesia, sebab apabila Bangsa Indonesia mampu
D. SARAN
Demikianlah yang dapat penulis sampaikan mengenai makalah ‘’ Nilai-Nilai Dasar
Pendidikan Pancasila ‘’ penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini, hal
ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki . oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan ke depannya.
20
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/irvandberutu/makalah-pendidikan-pancasila-kajian-
nilai- nilai-pancasila
https://www.slideshare.net/Niadianaintansari/makalah-pendidikan-
pancasila- penerapan-nilai-pancasila-sebagai-pendidikan-karakter
http://nissabatubar.blogspot.com/2015/03/makalah-nilai-nilai-
pancasila.html
21