Anda di halaman 1dari 14

Makalah Pendidikan Pancasila

“Nilai-Nilai Pancasila”

Dosen pengampu : Santoso, S.Pd, M. Pd

Disusun oleh :

Farah Zahra A’idah (202112132)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MURIA KUDUS


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharap saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kudus, 20 Desember
2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... i

DAFTAR ISI........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1

A. Latar Belakang......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan...................................................................................... 2

BAB II ISI............................................................................................................ 3

A. Pengertian pancasila................................................................................ 3

B. Makna nilai yang terkandung dalam pancasila........................................ 4

C. Pancasila sebagai sumber nilai................................................................. 6

D. Pengamalan nilai Pancasila bagi generasi milenial...............................

BAB III PENUTUP............................................................................................. 8

A. Kesimpulan.............................................................................................. 8

B. Saran ....................................................................................................... 8
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pancasila pertama kali di pidatokan oleh bung karno pada tanggal 1 Juni 1945
didepan siding BPUPKI. Pancasila dianggap sebagai sesuatu yang sakral yang harus
dirawat warganya hafal dan mematuhi segala isi yang ada dalam Pancasila tersebut.
Tetapi, Sebagian besar warga Indonesia hanya menganggap Pancasila sebagai dasar
negara/ideologi semata tanpa memperdulikan makna dan manfaatnya dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam kasus ini, akan dibahas membahas
tentang penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan manusia, karena tanpa
disadari nilai-nilai makna yang terkandung dalam Pancasila sangat berguna dan
bermanfaat bagi segala aspek kehidupan yang ada. Banyaknya terjadi
penyimpangan/kesalahan dalam mengartikan nilai – nilai pancasila sebenarnya
berakar dari tidak mengamalkannya nilai – nilai yang terkandung dalam pancasila itu
sendiri. Maka dari itu, pentingnya memahami pancasila tidak hanya mengerti namun
juga mengamalkan dan melaksanakan nilai – nilai yang ada dalam pancasila dalam
segala bidang kehidupan manusia
Pancasila membuat Indonesia tetap teguh dan bersatu didalam keberagaman
budaya, juga menjadikan pancasila sebagai dasar kebudayaan yang menyatukan
budaya dengan yang lain. Oleh karena itulah Pancasila menjadi inspirasi berbagai
macam kebudayaan yang ada di Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pancasila?
2. Apa saja makna dan nilai yang terkandung dalam Pancasila?
3. Mengapa Pancasila mempunyai sumber nilai?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Pancasila
2. Untuk mengetahui makna dan nilai yang terkandung dalam Pancasila
3. Untuk mengetahui Pancasila sebagai sumber nilai
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila
Pancasila adalah sistem ajaran bangsa Indonesia dalam menjalani
kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Bangsa Indonesia meyakini
kebenaran nilai – nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai pedoman
untuk berpikir dan bertindak. Oleh karena itu, setiap manusia ingin melakukan
tindakan harus bercermin pada nilai – nilai Pancasila terlebih dahulu.
Pancasila sebagai norma fundamental berfungsi sebagai suatu cita – cita atau
ide yang harus diwujudkan menjadi suatu kenyataan.
Wujud Pancasila sebagai konkret adalah pancasila dalam setiap
perbuatan, tingkah lakum dan sikap hidup sehari – hari. Pancasila adalah etika
dan moral bangsa Indonesia dalam arti merupakan inti bersama dari berbagai
moral yang secara nyata terdapat di Indonesia. Bangsa Inodnesia mempunyao
berbagai moral yang berasal dari agama, kepercayaan, dan adat istiadat.
Masing – masing moral itu mempunyai coraknya sendiri, berbeda satu sama
lain dan hanya berlaku bagi kelompok yang bersangkutan.
Namun demikin, dalam moral – moral itu terdapat unsur – unsur
Bersama yang bersifat umum dan mengatasi segala paham golongan. Dengan
demikian, nampaklah bahwa moral Pancasila mengatasi segala golongan dan
bersifat nasional. Pancasila adalah lima asas moral yang relavan untuk di
tetapkan menjadi dasar negara. Karena itu, nilai – nilai Pancasila yang juga
memiliki ilmu pengetahuan dari aspek ontologi, epistemologi, dan aksiologi
itu harus mampu dijadikan landasan dasar dalam upaya mengembangkan
Pancasila dan mengatasi persoalan bangsa Indonesia saat ini. Pancasila
menurut para ahli :
1. Prof. Muhammad Yamin
Pancasila berasal dari kata Panca yang berarrti lima dan sila yang
berarti sendi, atas, dasar, atau peraturan tingkah laku yang penting dan
baik. Maka demikian Pancasila merupakan lima dasar yang berisi
pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik.
2. Notonegoro
Pancasila adalah dasar falsafah Negara Indonesia, sehingga dapat
diambil kesimpulan bahwa Pancasila merupakan dasar falsafah dan
ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa
Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambing persatuan dan kesatuan serta
sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia.
3. Ir. Soekarno
Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun – menurun
sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan barat. Dengan
demikian, Pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni
falsafah bangsa Indonesia

Proses lahirnya Pancasila menjadi sejarah yang tidak akan pernah


terlupakan oleh bangsa Indonesia. Kata berasal dari Bahasa Sanskerta.
Pancasila berarti lima dasar atau lima sila. Lima sila tersebut adalah :
1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan,
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Masing – masing sila mengandung nilai – nilai yang menjadi pedoman
bagi Bangsa Indonesia. Nilai – nilai Pancasila terkandung dalam pembukaan
UUD 1945 secara yuridis memiliki kedudukan sebagai pokok kaidah negara
yang fundamental. Adapun pembukaan UUD 1945 yang didalamnya memuat
nilai – nilai Pancasila, yang bilamana dianalisis makna yang terkandung
didalamnya tidak lain merupakan derivasi atau penjabaran dari nilai – nilai
Pancasila.

B. Makna dan Nilai yang terkandung dalam Pancasila


Suatu dasar negara akan kuat, apabila dasar tersebut berasal dan berakar
pada diri bangsa yang bersangkutan. Bangsa Indonesia mempunyai dasar
negara yang bukan jiplakan dari luar, akan tetapi asli Indonesia. Unsur – unsur
Pancasila terdapat didalam berbagai agama, kepercayaan, adat istiadat dan
kebudayaan tersebut berkembang nilai – nilai antara nilai moral, maka
Pancasila pun mengandung nilai moral dalam dirinya.
 Kedudukan nilai, norma, dan moral dalam masyarakat
a. Kedudukan Nilai dalam masyarakat
Kehidupan manusia dalam masyarakat, baik sebagai pribadi
maupun sebagai masyarakat, senantiasa berhubungan dengan nilai –
nilai, norma dan moral
Nilai adalah sesuatu yang berharga, berguna, indah, dan
memperkaya batin yang menyadarkan manusia akan harkat dan
martabatnya. Nilai merupakan salah satu wujud kebudayaan,
disamping sistem sosial dan karya. Cita – cita, gagasan, konsep, ide
tentang sutu hal adalah wujud kebudayaan dalam wujud kebudayaan
abstrak. Untuk mengidentifikasi nilai – nilai yang terdapat dalam
kehidupan masyarakat ada 6 macam nilai :
1) Nilai teori adalah untuk mengetahui identitas benda dan
kejadian yang terdapat disekitarnya
2) Nilai ekonomi adalah pemanfaatan benda – benda atau kejadian
yang mengikuti nalar efisiensi
3) Nilai estetik adalah mempelajari sesuatu yang indah
4) Nilai sosial berorientasi pada hubungan antara manusia dengan
yang lainnya dan menekan pada segi – segi kemanusiaan yang
luhur
5) Nilai politik berpusat pada kekuasaan serta berpengaruh dalam
kehidupan bermasyarakat
6) Nilai religi adalah manusia menilai alam sekitar sebagai wujud
rahasia kehidupan dan alam semesta

b. Kedudukan Norma dalam masyarakat


Norma adalah petunjuk tingkah laku yang harus dijalankan dalam
kehidupan sehari – hari berdasarkan motivasi tertentu. Norma
sesungguhnya perwujudan martabat manusia sebagai makhluk budaya,
sosial, moral, dan religi. Suatu kesadaran dan sikap luhur yang
dikehendaki oleh tata nilai yang harus dipatuhi. Oleh karena norma
dalam perwujudannya dapat berupa norma agama, norma filsafat,
kesusilaan, hukum dan norma sosial

c. Kedudukan dalam masyarakat


Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang
menyangkut perilaku manusia. Seseorang yang taat dan patuh pada
aturan – aturan, kaidah dan norma yang berlaku dalam masyarakatnya
dia sudah dianggap sesuai dan bertindak benar secara moral. Moral
dalam perwujudannya dapat berupa aturan, prinsip – prinsip yang
benar, yang baik, yang terpuji, dan mulia. Moral dapat berupa
kesetiaan, kepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat
kehidupan masyarakay, negara, dan bangsa. Moral dapat dibedakan
seperti moral ketuhanan atau agama, moral filsafat, etika, hukum, ilmu
dan sebagainya. Nilai, norma, dan moral secara Bersama mengatur
kehidupan masyarakat dalam berbagai aspeknya. Pancasila secara
filsafat mengandung nilai – nilai yang bersifat fundamental, universal,
mutlak dan abadi dari Tuhan yang Maha Esa yang tercermin dalam inti
kesamaan ajaran – ajaran agama dalam kitab sucinya, artinya didalam
nilai – nilai tersebut mengandung nilai moral, maka Pancasila pun
mengandung nilai moral dalam dirinya.

Nilai – nilai yang ada dalam Pancasila:


1. Nilai Ketuhanan
Rakyat Indonesia mempunyai kepercayaan masing – masing dan agama
yang berbeda – beda. Di Indonesia sendiri terdiri dari 5 agama yaitu Islam.
Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Khonghucu. Ketuhanan yang Maha Esa
yaitu seorang pencipta, maha pengasih, maha penyayang yang dianut oleh
agamanya masing – masing.
Dalam aspek keagamaan harus saling mempunyai toleransi satu sama
lain sehingga tidak adanya perpecahan antara kaum mayorita dan
minoritas. Meskipun di Indonesia mempunyai agama yang berbeda beda
tetapi semua agama adalah suci dan mengajarkan kepada arah kebaikan.
2. Nilai Kemanusiaan
Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab memiliki arti bahwa manusia
harus mempunyai sifat adil terhadap orang lain dan manusia juga harus
membpunyai adab yang baik. Adil berarti sama, seimbang, setara, atau
tidak membeda – bedakan. Setiap menusia harus berperilaku adil terhadap
orang lain tanpa membeda – bedakan derajat, profesi, ras, suku, dan
lainnya. Dengan berperilaku yang adil terhadap orang lain, maka orang
lain akan merasa dihargai karena pada hakikarnya manusia harus
diperlakukan sama.
Sedangkan beradab memiliki arti bahwa manusia harus mempunyai
norma sopan santun, etika yang baik, mempunyai moral atau akhlak yang
baik. Adab merupakan hal penting, karena pada dasarnya adab sudah
ditanamkan dari kecil. Bagaimana cara kita beradab yang baik terhadap
orang lain. Dengan beradab, orang lain akan merasa dihargai, karena tanpa
beradab orang lain akan merasa bahwa meraka seperti disepelekan, maka
dari itu beradab sangat penting untuk diterapkan setiap hari kepada
siapapun. Kita harus beradab dengan semua orang baik orang yang lebih
tua maupun muda sama saja.
3. Nilai Persatuan
Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa. Lambang dari persatuan
bangsa Indonesia yaitu “Bhinneka Tunggal Ika” ysng berarti berbeda –
beda tetapi tetap satu jua. Persatuan sangat penting karena tanpa adanya
persatuan, Indonesia tidak berjalan dengan baik. Maka dari itu, Indonesia
harus tetap bersatu meski memiliki agama, suku, ras, budaya yang
berbeda-beda untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Persatuana Indonesia sekaligus mengakui dan
menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa
Indonesia.
4. Nilai Kerakyatan
Nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari
rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui Lembaga – Lembaga
perwakilan
5. Nilai Keadilan
Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung makna
sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia
yang adil dan Makmur secara lahiriah ataupun batiniah. Nilai – nilai dasar
itu sifatnya abstrak dan normatif. Karena sifatnya abstrak dan normatif,
isinya belum dapat dioperasionalkan. Agar dapat bersifat operasional dan
eksplisit, perlu dijabarkan kedalam nilai instrumental. Contoh nilai
instrumental tersebut yaitu UUD 1945 dan peraturan perundang –
undangan lainnya.

C. Pancasila sebagai Sumber Nilai


Bagi bangsa Indonesia, yang dijadikan sebagai sumber nilai dalam
kehidupan baermasyarakat, berbangsa, dan bernegara adalah Pancasila. Hal ini
dapat diartikan bahwa seluruh tatanan negara menggunakan Pancasila sebagai
dasar moral atau norma dan tolak ukur tentang baik buruk dan benar salahnya
sikap, perbuatan dan tingkah laku bangsa Indonesia.
Nilai – nilai Pancasila merupakan nilai intrinsic yang kebenarannya
dapat dibuktikan secara objektif, serta mengandung kebenaran yang universal.
Dengan demikian, tinjauan Pancasila berlandaskan pada Tuhan, manusia,
rakyat, dan adil sehingga Pancasila memiliki sifat objektif.
Pancasila dirumuskan oleh para ahli pendiri negara yang memuat nilai –
nilai luhur untuk menjadi dasar negara. Sebagai gambaran, di dalam tata nilai
kehidupan bernegara, ada yang disebut sebagai nilai dasar, nilai instrumenral,
dan nilai praktis.
a) Nilai Dasar
Asas – asas yang kita terima sebagai dalil yang kurang lebih
mutlak. Nilai dasar berasal dari nilai – nilai kultural atau budaya yang
berasal dari bangsa Indonesia itu sendiri, yaitu yang berakar dari
kebudayaan, sesuai dengan UUD 1945 yang mencerminkan hakikat
nilai kultural
b) Nilai Instrumental
Pelaksanaan umum nilai – nilai dasar, biasanya dalam wujud sosial
atau nilai hukum, yang selanjutnya akan terktistalisasi dalam lembaga-
lembaga yang sesuai dengan kebutuhan tempat dan waktu.
c) Nilai Praktis
Nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai
ini merupakan bahan ujian, apakah nilai dasar dan nilai instrumental
sungguh – sungguh hidup di masyarakat atau tidak. Di dalam Pancasila
tergantung nilai – nilai kehidupan berbangsa. Nilai – nilai tersebut
adalah nilai ideal, nilai material, nilai postif, nilai logis, nilai etetis,
nilai sosial dan nilai religious atau keagamaan.

D. Pengamalan Nilai – nilai Pancasila bagi Generasi Milenial


Salah satu kedudukan Pancasila bagi bangsa Indonesia adalah sebagai
pandangan hidup berbangsa. Yakni mengandung pengertian bahwa nilai –
nilai Pancasila merupakan pegangan dalam mengatur sujap dan tingkah laku
yang menjadi pedoman. Bangsa Indonesia harus menghayati dan
mengamalkan nilai – nilai kebenarannya. Jika tidak diamalkan maka
pandangan hidup tersebut tidak bermanfaat sama sekali dalam kehidupan
sehari – hari. Dalam keadaan tersebut, bangsa Indonesia akan mudah
dimanfaatkan pihak – pihak tertentu sehingga terjadi perpecahan.
Menurut Rajasa (2007), generasi muda harus mengembangkan peran karakter
nasionalisme melalui 3 proses yaitu:
1. Pembangun karakter (character builder) yaitu generasi muda berperan
membangun karakter positif melalui kemauan keras, untuk menjunjung
nilai – nilai moral serta menginternalisasikannya pada kehidupan nyata
2. Pemberdaya Karakter (character enabler), generasi muda menjadi role
model dari pengembangan karakter bangsa yang positif, dengan
berinisiatif membangun kesadaran kolektif dengan koheksivitas yang
tinggi, misalnya menyerukan penyelesaian konflik
3. Perekayasa Karakter (character engineer) yaitu generasi muda berperan
dan berprestasi dalam ilmu pengetahuan dan kebudayaan, serta terlibat
dalam proses pembelajaran dalam pengembangan karakter positif bangsa
sesuai dengan perkembangan zaman (Ginting,2017)
Maka dari itu, 5 butir yang terdapat di Pancasila dapat diterapkan dengan cara:
1. Memiliki satu agama dan menjalankan peribadatan dari agama yang diikuti
dengan ketakwaan pada tuhan serta tidak memaksa seseorang untuk masuk
ke agama yang diyakini karena setiap orang memiliki hak untuk memilih
agama sesuai yang dikehendaki
2. Menghargai perbedaan di tengah masyarakat yang terdiri dari banyaknya
suku, ras, agama, serta menjaga adab kesopanan, budi pekerti di dalam
berbagai kondisi
3. Cinta pada tanah air untuk menjaga persatuan dan kesatuan ditengah
masyarakat karena menyadari bahwa kira bertanah air satu, Indonesia serta
meningkatkan kreativitas karya yang kita hasilkan
4. Mengawasi dan memberikan saran terhadap jalannya penyelenggaraan
kedaulatan rakyat yang dilakukan pemerintah dan mengutamakan
pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat untuk menyelesaikan
suatu permasalahan, baik kepentingan dua orang maupun lebih
5. Senantiasa berusaha membantu orang lain yang dilanda kesusahan,
menghormati hasil musyawarah sekalipun bertentangan dengan pendapat
kita, serta berani memperjuangkan keadilan baik untuk diri sendiri maupun
orang lain
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia dan sudah sepatutnya menjadi dasae
kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh masyarakat Indonesia. Nilai – nilai
Pancasila merupakan cakupan dari nilai, norma, moral yang seharusnya mampu
diamalkan oleh seluruh masyarakat Indonesia supaya degradasi moral dan kebiadaban
masyaraakat dapat diminimalisir, secara tidak langsung juga mengurangi kriminalitas
di Indonesia, serta meningkatkan keamanan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.

B. Saran
Masyarakat diharapkan tidak sekedar mengetahui tetapi juga menerapkan nilai –
nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam kehidupan. Penerapan pendidikan
karakter juga harus ditanamkan sejak dini supaya kelak nilai Pancasila akan melekat
dalam karakter dan kepribadian setiap individu dalam bermasyarakat agar senantiasa
tercipta negara yang damai.
DAFTAR PUSTAKA

Devi anggraini, F. F. (2020, Februari 23). Nilai-nilai pancasila bagi generasi millenial. pp.
16-17.
Khoiriah, I. A. (2019/2020). Memahami nilai-nilai pancasila dan penerapannya. 5-7.
Lubis, M. A. (2019). Pembelajaran PPkn. 31-32.

Anda mungkin juga menyukai