Anda di halaman 1dari 22

Makalah Pendidikan Pancasila

“Konsep Dasar Pancasila Meliputi Nilai Kerakyatan dan


Keadilan”

Oleh:

1. Dimas Syanjaya (210141973)

2. Dwi Andari (210141974)

3. Dewi Astri (210141975)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOUAH DASAR

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANGKA BELITUNG

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat allah swt,yang telah memberikan petunjuk dan
hidayahnya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah. Adapun tujuan dari
penyusun makalah ini tidak lepas dari kekuragan- kekurangan untuk itu penyusun
mengharapkan kritikan yang bersifat membangun dari semua pihak demi perbaikan makalah ini
kedepannya.

Dan tidak lupa penyusun mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan membimbing penulis,yaitu:

1. Bapak Romadon,ST.,M.Pd. selaku Kepala Program Studi Pendidikan Guru Sekolah


Dasar.

2. Bapak Suharno,S.Ag.,M.H. selaku dosen Pengampu Mata Kuliah Pendidikan Pancasila.

Demikianlah makalah kelompok ini kami buat,terlepas dari banyak kelemahan dan
kekurangan,besar harapan penulis makalah ini bisa bermanfaat dan menambah pengetahuan
bagi semua pihak.

Pangkalanbaru,22 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i

KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................................1

B. Rumusan Masalah..........................................................................................1

C. Tujuan Penulisan...........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................2

BAB III PENUTUP........................................................................................................18

A. KESIMPULAN.............................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................19

ii
i
iv
BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila adalah sebagai dasar falsafah negara oindonesia, sehingga
dapat diartikan kesimpulan bahwa pancasila merupakan dasar falsafah dan
ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa
indonesia, sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan, serta
bagian pertahanan bangsa dan negara.

Pancasila sebagai satu-satunya ideologi yang dianut bangsa indonesia


takk ada yang mampu menandinginya. Indonesia yang terdiiri atas berbagai
dan suku bangsa dapat dipersatukan oleh pancasil. Itu sebabnya sering kali
pancasila dianggap sebagai ideologi yang sakti. Siapa pun coba
menggulingkannya,akan berhadapan langsung dengan seluruh komponen-
komponen kekuatan bangsa dan negara indonesia.

B. Rumusan masalah
1 .Pengertian nilai pancasila?
2. Apa saja nilai pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?
3. Apa saja ciri-ciri nilai sosial pancasila?

C. Tujuan
1. Untuk menambah pengetahuan mengenai pendidikan pancasila

2. Untuk mengetahui bagaimana cara pengenalan diri terhadap pancasila

BABU

PEMBAHASAN

A. Pengertian Nilai

Nilai adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek. Nilai mengandung

1
cita-cita, harapan, dambaan, dan keharusan. Nilai terdiri atas nilai material, nilai
vital, dan nilai kerohanianNilai material adalah semua yang berguna bagi
kehidupan jasmani atau ragawi manusia.

Nilai vital adalah semua yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan
kegiatan atau aktivitas.

Nilai kerohanian adalah semua yang beguna bagi rohani manusia. Nilai kerohanian
terdiri atas:

1. Nilai kebenaran yang bersumber pada akal (rasio, budi, dan cipta) manusia

2. Nilai keindahan atau nilai estetis yang bersumber pada unsur perasaan manusia

3. Nilai kebaikan atau nilai moral yang bersumber pada unsur kehendak (karsa)
manusia

4. Nilai religius merupakan nilai kerohanian tertinggi dan mutlak, serta bersumber
pada kepercayaan atau keyakinan manusia

B. Nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Nilai-nilai yang terkadung dalam Pancasila yakni sebagai berikut.

1. Sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung nilai


ketuhanan

2. Sila kedua Pancasila, Kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung nilai
kemanusiaan

3. Sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia mengandung nilai persatuan

4. Sila keempat Pancasila, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan


dalam permusyawaratan perwakilan mengandung nilai kerakyatan

5. Sila kelima Pancasila, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


mengandung nilai keadilan

2
C. Contoh nilai-nilai Pancasila dari sila 1 sampai 5

Contoh penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yakni sebagai berikut.

• Nilai ketuhanan pada sila pertama Pancasila

Sila pertama Pancasila berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila pertama
Pancasila memiliki lambang bintang emas dengan latar hitam. Sila pertama
Pancasila mengandung nilai ketuhanan.

Contoh-contoh penerapan nilai-nilai ketuhanan dalam kehidupan sehari-hari


adalah:

1. Membina kerukunan hidup antara sesama manusia.

2. Tidak melakukan penistaan agama. Penistaan terhadap agama adalah perilaku


menghina atau merendahkan agama, seperti melakukan pembakaran rumah ibadah.

3. Mengembangkan siap saling menghormati dan menjaga kebebasan orang


dalam beribadah sesuai agama dan kepercayaannya.

4. Menjalankan kehidupan sehari-hari sesuai kebaikan yang diajarkan tuhan


dalam agama dan keyakinan.

5. Tidak memaksakan sebuah agama atau kepercayaan pada orang lain.

6. Mengembangkan sikap saling menghormati, bekerja sama, dan tolong-


menolong tanpa mendiskriminasi karena agama atau kepercayaan yang dianutnya.

7. Bersikap toleran kepada umat beragama atau berkeyakinan lain.

8. Mempersilakan dan memudahkan umat beragama lain menyelenggarakan hari


raya agama atau keyakinannya.

• Nilai kemanusiaan dalam sila kedua Pancasila

Sila kedua Pancasila berbunyi Kemanusiaan yang adil dan beradab. Sila kedua
Pancasila memiliki lambang rantai emas bermata persegi dan bulat yang berkaitan

3
satu sama lain dengan latar warna merah. Sila kedua Pancasila mengandung nilai
kemanusiaan.

Contoh penerapan nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari adalah:

1. Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa
membedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, warna kulit,
kedudukan sosial, dan lainnya.

2. Sigap membantu orang yang mengalami kesusahan tanpa pilih kasih.

3. Mengembangkan sikap saling mengasihi antara sesama manusia.

4. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai harkat dan martabatnya sebagai


makhluk ciptaan Tuhan.

5. Tidak bersikap semena-mena.

6. Mendukung dan aktif dalam kegiatan kemanusiaan seperti bakti sosial,


membantu korban bencana alam, berbagi makanan pada yang membutuhkan,
membantu panti asuhan dan panti jompo, dan lainnya.

7. Mengembangkan sikap tenggang rasa.

4
8. Menjunjung tinggi hak asasi manusia.

9. Membela kebenaran.

10. Mengembangkan sikap saling menghormati dan bekerja sama dengan bangsa
lain.

• Nilai persatuan dalam sila ketiga Pancasila

Sila ketiga Pancasila berbunyi Persatuan Indonesia. Sila ketiga Pancasila memiliki
lambang pohon beringin dengan latar warna putih. Sila kedua Pancasila mengandung
nilai persatuan.

Contoh pengamalan sila ke-3 dalam kehidupan sehari-hari:

1. Mengembangkan sikap saling menghargai keanekaragaman budaya.

2. Membina hubungan baik dengan semua unsur bangsa.

3. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Mengembangkan persatuan asal dasar Bhinneka. Tunggal Ika, yaitu 'berbeda-


beda tetapi satu'.

5. Mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau golongan.

6. Mengembangkan sikap bangga dan cinta, terhadap tanah air dan bangsa.

7. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara apabila diperlukan.

• Nilai kerakyatan dalam sila keempat Pancasila

Sila keempat Pancasila berbunyi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat


kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Sila keempat Pancasila memiliki
lambang kepala banteng warna hitam dan putih dengan latar warna merah. Sila
kedua Pancasila mengandung nilai kerakyatan.

5
Contoh pengamalan sila ke-4 Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yaitu:

1. Selalu mengutamakan musyawarah untuk mencapai kesepakatan dalam


menyelesaikan permasalahan.

2. Menghargai hasil musyawarah.

3. Menjalankan hasil musyawarah dengan sungguh-sungguh dan bertanggung


jawab.

4. Tidak memaksakan kehendak atau pendapat pada orang lain.

5. Menghargai masukan orang lain.

6. Berjiwa besar untuk menerima keputusan yang dihasilkan melalui


musyawarah.

7. Bekerja sama untuk mempertanggungjawabkan keputusan musyawarah.

8. Ikut serta dalam pemilihan umum, pilpres, dan pilkada.

9. Memberikan kepercayaan pada wakil rakyat yang dipilih.

10. Wakil rakyat harus mampu membawa aspirasi rakyat.

11. Menghindari hasil walk out dalam musyawarah.

• Nilai keadilan dalam sila kelima Pancasila

Sila kelima Pancasila berbunyi Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila
kelima Pancasila memiliki lambang padi dan kapas dengan latar warna putih. Sila
kelima Pancasila mengandung nilai keadilan.

Contoh sikap yang mencerminkan sila kelima Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari yaitu:

1. Tidak bergaya hidup mewah

6
2. Tidak bersifat boros

3. Bekerja keras

4. Menghormati hak-hak orang lain

5. Peduli dan membantu mengurangi penderitaan yang dialami orang lain

6. Menjunjung tinggi semangat kekeluargaan dan gotong royong

7. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum

8. Mendukung kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial, seperti membantu


akses pendidikan bagi siapa saja, dan membantu akses sandang, pangan, dan papan
yang merata.

D. Pengertian Nilai Pancasila

Pengertian nilai-nilai Pancasila bersifat subyektif. Maksudnya bahwa penilaian


terhadap nilai-nilai Pancasila itu terlekat kepada bangsa Indonesia sendiri, dengan
pengertian sebagai berikut:

1. Bahwa nilai-nilai pancasila timbul dari bangsa Indonesia, sehingga bangsa


Indonesia sebagai kausa materialis. Nilai-nilai tersebut sebagai hasil
pemikiran, pemikiran kritis, serta hasil refleksi filosofis bangsa Indonesia.

2. Bahwa nilai-nilai pancasila merupakan filsafat (pandangan hidup) bangsa


Indonesia sehingga merupakan jati diri bangsa, yang diyakini sebagi nilai atas
kebenaran, kebaikan, keadilan, dan kebijaksanaan, dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

3. Bahwa dalam nilai-nilai Pancasila terkandung tujuh nilai-nilai kerohanian,


yaitu: Nilai Kebenaran, Nilai Keadilan, Nilai Kebaikan, Nilai Kebijaksanaan,
Nilai Etika, Nilai Estetis, dan Nilai Religius. Yang menifestasinya sesuai
dengan budi nurani bangsa Indonesia karena bersumber pada kepribadian

7
bangsa. (Dardji Darmodihardjo, 1996).

Pengertian Pancasila
Pancasila adalah ideologi dan dasar negara bangsa Indonesia. Pancasila telah
menjadi sebuah landasan untuk segala keputusan bangsa Indonesia. Ideologi negara
ini menjadi sebuah cerminan dan kepribadian bangsa Indonesia. Pancasila adalah
sebuah dasar atau pedoman dalam mengatur pemerintahan Indonesia dan
kehidupan masyarakat Indonesia dalam berbangsa dan bernegara.

1. Pengertian Pancasila secara Harafiah


Pancasila secara harfiah memiliki arti lima dasar. Pancasila berasal dari bahasa
Sansekerta, panca yang artinya lima, dan sila yang artinya dasar. Pancasila telah
dirumuskan oleh para leluhur pendiri bangsa Indonesia. Dengan adanya Pancasila,
negara Indonesia mempunyai sebuah pondasi untuk bernegara. Pondasi tersebut
dijadikan sebagai pegangan supaya bangsa Indonesia tidak mudah terpengaruh oleh
bangsa lain.

Pancasila sebagai dasar negara memiliki lambang burung Garuda berwarna emas.
Di dada burung garuda tersebut ada lambang-lambang bagi tiap sila, bintang,
rantai, pohon beringin, kepala banteng serta padi dan kapas.

2. Pengertian Pancasila secara Etimologi


Pancasila adalah dasar negara Indonesia. Secara etimologis Pancasila berasal dari
bahasa sansekerta. Secara bahasa, Moh. Yamin mengatakan bahwa pancasila terdiri
dari dua kata yaitu panca dan syila. Panca memiliki arti lima, sedangkan syila
artinya dasar jika sila artinya adalah peraturan tingkah laku yang baik. Kata
tersebut akhirnya diambil menjadi kata ‘susila’ dalam bahasa Indonesia.

Maka dari itu secara etimologis, Pancasila yang dimaksud adalah panca syila
dengan huruf vokal i pendek. Secara bahasa berarti dasar yang memiliki lima
unsur. Istilah Pancasila awalnya di dapat dari kepustakaan Budha dari India.
Tripitaka, kitab ajaran Budha yang terdiri dari tiga buku yaitu Suttha Pitaka,

8
Abhidama Pitaka, dan Vinaya Pitaka. Dalam konsep ajaran Budha, ada ajaran
moral untuk mencapai nirwana dengan Samadhi. Setiap golongan memiliki
kewajiban moral yang berbeda. Ajaran-ajaran moral tersebut adalah Dasasila,
Saptasila dan Pancasila.

Menurut konsep Budha, ajaran moral Pancasila adalah lima aturan atau lima
larangan yang harus dipatuhi dan dilaksanakan. Pancasila atau lima aturan tersebut
yaitu:

• Panatipata veramani sikhapadam samadiyani, ini memiliki arti jangan


mengambil nyawa makhluk hidup yang lain. Ini adalah larangan untuk
membunuh makhluk hidup.
• Dinna dana veramani sikhapadam, ini memiliki arti jangan mengambil barang
yang tidak diberikan untuk kita. Ini adalah perintah untuk tidak mencuri atau
mengambil barang orang lain yang bukan hak kita.
• Kameshu micchacara veramani sikhapadam samadiyani, ini memiliki arti
jangan berhubungan kelamin. Ini adalah perintah untuk tidak berzina atau
berhubungan badan dengan yang bukan pasangannya.
• Musavada veramani sikhapadam samadiyani, ini memiliki arti jangan berkata
atau mengucapkan kata-kata palsu. Ini adalah perintah untuk tidak berbohong
atau mengatakan hal yang tidak pernah terjadi.
• Sura meraya masjja pamada tikana veramani, ini memiliki arti jangan
mengkonsumsi minuman yang bisa menghilangkan pikiran. Ini adalah
perintah untuk menjauhi minuman yang bisa memabukan dan menghilangkan
akal pikiran.
Pada zaman dahulu, budaya India telah memasuki wilayah Indonesia lewat ajaran
Hindu dan Budha. Sejaka zaman Majapahit, ajaran Budha masuk ke dalam
kepustakaan Jawa, termasuk konsep Pancasila. Dari situlah kata Pancasila yang
berasal dari bahasa Sansekerta diserap oleh bahasa Jawa kuno. Pada zaman
Majapahit pun ajaran Hindu Syiwa dan Budha Mahayana hidup berdamping -
dampingan dengan damai.

9
Setelah keruntuhan Majapahit mendatangi masanya, agama Islam perlahan mulai
menyebar ke seluruh wilayah Indonesia. Namun, sisa-sisa ajaran Budha masih
sangat kental di masyarakat Jawa. Ada ajaran moral yang disebut dengan Ma Lima
atau M 5. Dinamakan dengan M 5 karena semua ajaran moral atau lima larangan
tersebut berawal dari huruf M. Lima larangan tersebut yaitu, Mateni yang artinya
membunuh, Maling yang artinya mencuri, Madon yang artinya berzina, Mabok
yang artinya mengkonsumsi minuman-minuman keras, dan Main yang dimaksud
dengan berjudi.

3. Pengertian Pancasila secara Terminologi


Pancasila secara terminologi telah digunakan oleh Ir. Soekarno sejak 1 Juni 1945,
ketika sidang BPUPKI berlangsung. Setelah BPUPKI dibubarkan karena dinilai
sudah berhasil melaksanakan tugas-tugasnya, dibentuklah Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia. PPKI dibentuk untuk melanjutkan tugas BPUPKI dan
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Setelah proklamasi berhasil dilaksanakan,
sehari setelahnya PPKI berhasil mengesahkan UUD 1945. Pada saat itu UUD
terdiri dari pembukaan UUD 1945 dan 37 pasal.

Di dalam UUD 1945, tercantum sila-sila Pancasila yaitu, Ketuhanan Yang Maha
Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Rumusan Pancasila tersebut sudah
disahkan menjadi dasar negara Indonesia.

Sebelumnya, ada beberapa rumusan yang diusulkan. Namun, dari berbagai


rumusan yang diusulkan, Pancasila yang sah secara konstitusional adalah rumusan

Pancasila yang tercantum di dalam pembukaan UUD 1945. Hal itu juga diperkuat
dengan Inpres no 12 tanggal 13 April 1968. Selain itu ada juga ketetapan
No.XX/MPRS/1966 yang menegaskan bahwa penulisan, pengucapan dan rumusan
Pancasila yang sah sebagai dasar negara Indonesia adalah yang tercantum di dalam
UUD 1945.

1
0
4. Rumusan Pancasila yang Sah
Rumusan pancasila yang sah adalah rumusan yang terdapat dalam pembukaan
UUD 1945. Rumusan tersebut juga disahkan oleh Inpres no 12 tanggal 13 April
1968. Selain itu ada juga ketetapan No.XX/MPRS/1966. Rumusan pancasila yang
sah yaitu:

• Ketuhanan yang Maha Esa


• Kemanusiaan yang adil dan beradab
• Persatuan Indonesia
• Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
• Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pengertian Nilai
Nilai adalah proses kehidupan seseorang yang selalu mengalami perkembangan.
Menurut Soerjono Soekanto, nilai adalah sebuah konsep abstrak yang ada pada diri
manusia. Hal itu juga tergantung atas nilai yang menurut seseorang itu baik atau
nilai yang jelek. Nilai yang baik pasti akan menggambarkan pribadi yang baik,
sebaliknya nilai yang buruk akan menggambarkan pribadi yang buruk dan kurang
disenangi bagi beberapa kalangan masyarakat.

Menurut Simanjuntak, nilai adalah sebuah pemikiran seseorang atau kelompok atas
perilaku yang baik ataupun perilaku yang buruk. Perilaku tersebut muncul karena
tradisi yang dianut oleh masyarakat tersebut. Tradisi tersebut dilakukan secara
terus menerus dan berulang-ulang. Sedangkan Robert M.Z Lawang berpendapat
bahwa nilai merupakan pemikiran yang pasti dimiliki oleh semua orang. Namun,
nilai tersebut bisa merubah perilaku seseorang. Dari situlah kehidupan seseorang
bisa terlihat apakah bernilai baik atau buruk.

Ciri-ciri Nilai
Nilai-nilai sosial mempunyai ciri-ciri, yaitu:

1
1
1. Nilai diciptakan dalam lingkungan sosial.
Setiap manusia tentunya akan terus menerus belajar tentang nilai seiring waktu.
Misalnya, menurut seseorang, pendidikan hingga perguruan tinggi sangatlah tinggi,
karena hal itu bisa mencapai sebuah kesuksesan. Namun ada juga seseorang yang
menganggap bahwa pendidikan sampai ke perguruan tinggi bukanlah tolok ukur
dalam mencapai kesuksesan. Dari kasus di atas, menunjukan bahwa nilai bukanlah
bawaan dari lahir, namun tercipta dalam lingkungan sosial.

2. Nilai memberikan pengaruh berbeda terhadap seseorang dan masyarakat


Setiap manusia tentunya memiliki pandangan yang berbeda dalam hidupnya. Hal
ini menunjukan bahwa nilai memberikan pengaruh yang berbeda terhadap
seseorang. Misalnya seperti contoh di atas. Perguruan tinggi sangat berpengaruh
bagi kesuksesan hidup seseorang. Namun ada juga yang menganggap pertemanan
dan lingkungan yang baik bisa menuntun untuk sebuah kesuksesan dan lebih
penting dibanding gelar tinggi.

3. Nilai terbentuk secara terus menerus melalui akulturasi dan interaksi sosial
Dalam diri seseorang, sebuah nilai akan memiliki nilai yang berbeda seiring
berjalannya waktu. Misalnya, dari contoh di atas, seseorang menganggap gelar dan
pendidikan ke jenjang yang tinggi merupakan nilai yang sangat penting. Namun
karena seiring waktu seseorang tersebut bertemu dengan orang-orang baru, ia pasti
akan memiliki pandangan yang berbeda terhadap nilai yang ia punya sebelumnya.

4. Nilai melibatkan perasaan manusia


Dalam menjalankan sebuah nilai, seseorang akan melibatkan perasaan atau emosi
di dalamnya. Contohnya, ketika kamu menganggap perguruantinggi merupakan hal
yang penting, maka kamu akan rela menabung untuk masa depan anak mu supaya
anak mu tidak perlu khawatir untuk menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi.

Jenis-jenis Nilai
Setelah mengetahui berbagai pengertian nilai dari beberapa ahli dan mengetahui

1
2
ciri-cirinya, berikut adalah jenis-jenis nilai yang ada.

1. Nilai agama
Nilai agama merupakan nilai yang penting bagi seseorang yang menganut agama.
Karena nilai tersebut berhubungan dengan kepercayaan atau agama yang dianut
oleh individu itu. Sumber dari nilai agama berasal dari Tuhan yang dipercayai.
Nilai religius ini dijadikan sebagai petunjuk oleh seseorang dari Tuhan.

2. Nilai Keindahan
Nilai keindahan adalah sebuah unsur rasa yang bersumber dari diri manusia. Nilai
keindahan juga sering disebut dengan nilai estetika. Keindahan sendiri memiliki
arti yang sangat luas dan pastinya setiap orang memiliki nilai keindahan yang
berbeda-beda.

3. Nilai Kebenaran
Nilai kebenaran adalah nilai yang diciptakan oleh pikiran manusia dan juga budi
pekerti. Nilai kebenaran ini sudah ada sejak lahir, maka dari itu nilai kebenaran
sering dianggap sebagai kodrat dari Tuhan yang telah diberikan kepada semua
manusia.

4. Nilai Sosial
Nilai sosial adalah nilai yang selalu berhubungan dengan tindakan manusia. Nilai
sosial merupakan nilai yang sudah ada pada diri seseorang. Nilai sosial ini bisa
mengubah perilaku atau tindakan pada diri seseorang.

5. Nilai Moral
Nilai moral adalah sebuah pandangan dari keinginan seseorang. Nilai moral juga
dianggap sebagai nilai kebaikan pada diri seseorang. Untuk melihat suatu nilai
moral bisa dilihat dari sebuah percakapan antara beberapa orang. Misalnya, ketika
kamu tidak sengaja mendengar percakapan antara anak dan ibu. Umumnya,
seorang anak akan menggunakan bahasa yang lebih sopan kepada orang tuanya.Hal
ini karena adanya perbedaan umur dan etika yang ada di kehidupan masyarakat.

1
3
6. Nilai material
Nilai material adalah nilai yang berguna untuk fisik manusia. Contohnya adalah
makanan. Bagi beberapa orang makanan memiliki nilai tersendiri. Makanan yang
enak dan lezat tentunya bisa membuat seseorang menjadi bahagia. Contoh
beberapa barang yang memiliki nilai material lainnya adalah tempat tinggal,
pakaian dan kebutuhan pokok manusia lainnya.

7. Nilai vital
Nilai vital adalah sesuatu yang berguna untuk manusia dalam melakukan
aktivitasnya. Misalnya, seorang koki akan menganggap kompor, spatula dan
bumbu masakan adalah nilai vital atau nilai yang penting. Karena tanpa barang-
barang tersebut seorang koki tidak bisa bekerja secara maksimal.

Nilai-Nilai Luhur Pancasila


Pancasila dibentuk dari nilai-nilai kebudayaan, nilai adat istiadat dan nilai religius
yang sudah ada di dalam diri masyarakat Indonesia. Pancasila menjadi sumber nilai
dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara bagi bangsa Indonesia.

Pancasila menjadi dasar moral atau tolok ukur dalam bersikap. Di dalam Pancasila
terdapat tiga nilai-nilai luhur, yaitu:

1. Nilai Dasar
Nilai dasar ini adalah asas yang berdasarkan budaya dan nilai-nilai di dalam bangsa
Indonesia yang bersifat abstrak. Nilai ini cenderung tidak berubah-ubah, namun
selalu bisa mengikuti perubahan zaman. Nilai dasar yang ada di dalam Pancasila
bisa ditafsirkan secara terus menerus dan juga implementasinya. Jika nilai dasar
Pancasila ditafsirkan kembali, maka akan mendapat nilai-nilai baru yang bisa
diimplementasikan sesuai zaman. Nilai-nilai dasar di dalam Pancasila adalah
ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan.

2. Nilai Instrumental
Nilai instrumental merupakan penjabaran dari nilai dasar yang ada di dalam

1
4
Pancasila. Nilai instrumental tersebut berbentuk norma sosial dan norma hukum.
Nilai-nilai instrumental Pancasila adalah UUD 1945, Tap MPr, UU No. 2 tahun
1999 yang membahas mengenai partai politik, UU no 39 tahun 1999 yang
membahas tentang hak asasi manusia, dan lain-lain.

3. Nilai Praksis
Nilai praksis adalah sebuah penjabaran lebih lanjut dari nilai dasar dan nilai
instrumental. Nilai ini diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di kehidupan
masyarakat Indonesia.

Karena nilai praksis adalah penjabaran dari nilai dasar dan nilai instrumental, maka
dalam mengimplementasikan nilai praksis tidak boleh menyimpang dari kedua
nilai tersebut.

Contoh dari nilai praksis sebagai pengamalan kepada sila-sila pancasila yaitu,
berteman dengan semua orang tanpa memandang suku dan agama yang dianut,
bergotong royong dan saling membantu, saling menghormati terhadap perbedaan
yang ada dalam diri manusia.

Makna Pancasila Sebagai Sumber Nilai


Diterimanya pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional membawa
konsekuensi logis bahwa nilai-nilai pancasila dijadikan landasan pokok, landasan
fundamental bagi penyelenggaraan negara Indonesia.

Setiap sila di dalam Pancasila mengandung nilai-nilai yang berbeda, namun semua
nilai itu merupakan satu kesatuan. Berikut adalah nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila.

1. Nilai Ketuhanan
Dalam sila pertama ini terdapat nilai bahwa negara Indonesia didirikan berdasarkan
nilai-nilai ketuhanan. Masyarakat Indonesia sendiri menganut banyak agama, atau
masyarakat yang majemuk. Ada Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, Konghucu.

1
5
Dengan sila pertama ini menjadi dasar untuk keempat sila lainnya. Makna dari sila
pertama ini adalah percaya kepada Tuhan yang Maha Esa dengan kepercayaan
masing-masing dan saling menghormati kepercayaan orang lain.

2. Nilai Kemanusiaan
Dalam sila kedua ini mengandung nilai kemanusian. Nilai kemanusiaan ini menjadi
dasar dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan sila ini
diharapkan bahwa negara Indonesia harus selalu menjunjung nilai
kemanusiaan,martabat manusia sebagai makhluk yang memiliki adab.

3. Nilai Persatuan
Dalam sila ketiga ini mengandung nilai persatuan. Nilai ini memiliki maksud
bahwa negara merupakan suatu persekutuan hidup diantara elemen-elemen yang
ada di masyarakat seperti suku, agama, dan ras. Hal ini dimaksudkan bahwa
perbedaan yang ada di masyarakat Indonesia bukanlah sebuah konflik yang bisa
memecah belah bangsa Indonesia.

4. Nilai Kerakyatan
Dalam sila keempat ini ada nilai kerakyatan di dalamnya. Nilai keadilan ini
memiliki arti bahwa dalam menjalankan negara Indonesia harus mementingkan
demokrasi. Negara juga harus memberi kebebasan namun tetap disertai dengan
saling bertanggung jawab terhadap satu sama lain. Dalam sila keempat ini juga
terdapat maksud bahwa masyarakat dan negara Indonesia harus mengakui dan
menerima perbedaan yang ada sehingga perbedaan itu bukanlah menjadi masalah
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

5. Nilai Keadilan
Dalam sila kelima ada nilai keadilan di dalamnya. Nilai ini merupakan sebuah
tujuan negara untuk hidup dalam satu tujuan. Keadilan ini harus terwujud dalam
negara Indonesia. Maka dari itu, masyarakat indonesia harus adil terhadap sesama,
adil terhadap dirinya sendiri dan tidak melupakan hubungan individu dengan
Tuhan yang Maha Esa.

1
6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Nilai adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek. Nilai mengandung
cita-cita, harapan, dambaan, dan keharusan. Nilai terdiri atas nilai material, nilai
vital, dan nilai kerohanianNilai material adalah semua yang berguna bagi
kehidupan jasmani atau ragawi manusia.

Nilai vital adalah semua yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan
kegiatan atau aktivitas.

Pancasila adalah ideologi dan dasar negara bangsa Indonesia. Pancasila telah
menjadi sebuah landasan untuk segala keputusan bangsa Indonesia. Ideologi
negara ini menjadi sebuah cerminan dan kepribadian bangsa Indonesia. Pancasila
adalah sebuah dasar atau pedoman dalam mengatur pemerintahan Indonesia dan
kehidupan masyarakat Indonesia dalam berbangsa dan bernegara.

1
7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/literasi/pancasila-sebagai-sumber-nilai/

https://www. google.com/search?q=konsep+dasar+pancasila+meliputi+nilai+kerak
yatan+dan+keadilan&oq=konsep+dasar+pancasila+meliputi+nilai+&aqs=chrome.
0.0i512j69i57.42020j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5715673/nilai-nilai-pancasila-pengertian-
dan-contohnya-dalam-kehidupan-sehari-hari

1
8

Anda mungkin juga menyukai