Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PANCASILA

Tentang

“PENGAMALAN NILAI PANCASILA”

Disusun oleh:

Nunung Eriani (2201010027)

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAG

Rendy Rudagi, M.H

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS PGRI SUMATRA BARAT PADANG
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu, dengan
judul “PENGAMALAN NILAI PANCASILG” untuk memenuhi tugas mata pancasila
yang di bantu oleh bapak Randy Rudagi, M.H

Kami selaku penyusun makalah mengucapkan terima kasih kepada


bapak Randy Rudagi, M.H selaku dosen pengampu mata kuliah Biokimia yang
telah memberikan penugasan makalah ini kepada kami. Serta kepada seluruh
pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini.

Dengan akhir kata, kami selaku penyusun menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karenanya
kami menampung segala kritik dan saran yang membangun guna menjadi makalah
ini lebih baik lagi dan dapat bermanfaat bagi para pembaca dan bagi penyusun
khusus nya.

Padang,11 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………….……ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………….………..iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah………………………………………………………………………………..1

B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………………………2

C. Tujuan…………………………………………………………………………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian pancasila……………………………………………………………………………………3

B. Contoh-contoh pengamalan pancasila……………………………………………….………………4

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………7

PENUTUP………………………………………………………………………………………………..8

SARAN……………………………………………………………………………………………………8

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………….9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila yang merupakan dasar egara Indonesia, menjadi dasar pedoman
dalam segala pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintahan egara Indonesia
termasuk peraturan perundang-undangan. Pancasila merupakan cerminan bangsa
Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai
Pancasila yang terkandung di dalam Pancasila menjadi tolak ukur bagi bangsa
Indonesia dalam penyelenggaraan bernegara. Karena konsekuensi dari hal itu bahwa
penyelenggaraan bernegara tidak boleh menyimpang dari nilai ketuhanan, nilai
kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.

Pancasila dianggap sebagai sesuatu yang egara yang setiap warganya harus
hafal dan mematuhi segala isi dalam pancasila tersebut. Namun sebagian besar
warga egara Indonesia hanya menganggap pancasila sebagai dasar egara/egarai
semata tanpa memperdulikan makna dan manfaatnya dalam kehidupan. Tanpa
manusia sedari nilai-nilai makna yang terkandung dalam pancasila sangat berguna
dan bermanfaat.

Di dalam Pancasila terkandung banyak nilai dimana dari keseluruhan nilai


tersebut terkandung di dalam 5 garis besar dalam kehidupan berbangsa bernegara.
Perjuangan dalam memperebutkan kemerdekaan tak lepas dari nilai Pancasila. Sejak
zaman penjajahan sampai sekarang, kita selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila
tersebut.

Indonesia hidup di dalam berbagai keberagaman, baik itu suku, bangsa,


budaya dan agama. Dari semuanya itu, Indonesia berdiri dalam suatu keutuhan.
Menjadi kesatuan dan bersatu di dalam persatuan yang kokoh di bawah naungan
Pancasila dan semboyannya, Bhineka Tunggal Ika.

Pancasila membuat Indonesia tetap teguh dan bersatu di dalam keberagaman


budaya. Dan menjadikan pancasila sebagai dasar kebudayaan yang menyatukan
budaya dengan yang lain. Karena ikatan yang satu itulah. Pancasila menjadi inspirasi
berbagai macam kebudayaan yang ada di Indonesia.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pancasila?
2. Apa contoh- contoh pengamalan pancasila?
3. Apa contoh kasus pelanggaran pancasila?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian pancasila
2. Mengetahui contoh-contoh pengamalan pancasila
3. Mengetahui contoh kasus pelanggaran pancasila

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN PANCASILA

Pancasila adalah merupakan pedoman bagisemua warga bangsa Indonesia


untuk berinteraksi dalam konteks kebersamaan untuk mengokohkan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, Pendidikan Kewarganegaraan tidak
dapat dilepaskan keterkaitannya dengan Pancasila. Pancasila menjadi roh bagi
Pendidikan Kewarganegaraan (Wahidin, 2015, 6).
Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia telah dipilih berdasarkan
perenungan yang mendalam oleh the founding futhers bangsa Indonesia. Oleh
sebab itu, keyakinan terhadap Pancasila sebagai falsafah bangsa merupakan akar
kebenaran untuk memahami eksistensi bangsa Indonesia. Dimana pun berada,
dalam arti kendatipun tidak dalam wilayah Indonesia, namun manakala diriny
adalah warga bangsa Indonesia maka Pancasila menjadi filsafat hidupnya.
Pengertian Pancasila sebagai dasar Negara yang dimaksud sesuai dengan
bunyi pembukaan pada Undang-Undang Dasar 1945 Alinea IV yang menyatakan
kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintahan egara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan egara. Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu
dalam suatu Undang-Undang dasar Negara Republik Indonesia yang membentuk
dalam suatu susunan egara Indonesia yang berkedaulatan rekyat dengan
berdasarkan kepada ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan
suatu keadilan egara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Norma egar pokok yang disebut pokok kaidah fundamental dari egara itu
dalam egar mempunyai hakikat dan juga kedudukan yang kuat, tetap, dan tidak
berubah bagi egara yang terbentuk dengan perkataan lain. Dengan jalan egar tidak
bias diubah-ubah. Fungsi dari Pancasila sebagai pokok kaidah yang fundamental.
Hal yang paling penting sekali karena Undang-Undang Dasar harus berasaldan
berada di bawah pokok kaidah egara yang fundamental itu.

3
Pancasila sebagai suatu egara filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis
dan dasar aksiologis tersendiri, yang membedakannya dengan egara filsafat lain.
Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai
upaya untuk mengetahui hakekat dasar dari silasila Pancasila. Notonagoro
menyatakan bahwa hakekat dasar ontologis Pancasila adalah manusia, sebab
manusia merupakan subjek egar pokokdari Pancasila (Notonegoro, 2004, 7). Dalam
Pancasila terkadung nilai material, nilai vital, nilai kebenaran, nilai keindahan, nilai
kebaikan maupun nilai kesucian. Jadi pada Pancasila terkandung nilainilai secara
harmonis dan sistematis, yang dimulai dari sila Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai
“dasar” sampai dengan sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia sebagai
tujuan (Darmodiharjo dan Sidarta, 1995, 211).

2. Contoh-contoh pengamalan pancasila.

a. Arti dan Contoh Sila Ketuhanan Yang Maha Esa


Manusia sebagai makhluk yang ada di dunia ini seperti halnya makhluk lain
diciptakan oleh penciptanya. Pencipta itu adalah kuasa prima yang mempunyai
hubungan dengan yang diciptakannya. Manusia sebagai makhluk yang
diciptakan wajib melaksanakan perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya. Arti
dan Contoh Sila Ketuhanan Yang Maha Esa.

1) Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil
dan beradab.
2) Hormat dan menghormati serta bekerjasama antara pemeluk agama dan
penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina
kerukunan hidup.
3) Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama
dan kepercayaan masing-masing.
4) Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaannya kepada orang lain.

b. Arti dan Contoh Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


1) Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk Tuhan.
2) Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa.
3) Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah.
4) Manusia ditempatkan sesuai dengan harkatnya. Hal ini berarti bahwa
manusia mempunyai derajat yang sama di hadapan egar.
4
5)Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara
egara manusia.
6) Saling mencintai egara manusia.
7) Mengembangkan sikap tenggang rasa.
8) Tidak semena-mena terhadap orang lain.
9) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
10) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
11) Berani membela kebenaran dan keadilan.
12) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari masyarakat Duni
Internasional dan dengan itu harus mengembangkan sikap saling hormat-
menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

c. Arti dan Conroh Sila Persatuan Indonesia Pokok-pokok pikiran yang perlu
dipahami antara lain: Nasionalisme, cinta bangsa dan tanah air, menggalang
persatuan dan kesatuan bangsa, menghilangkan penonjolan kekuatan atau
kekuasaan maupun warna kulit dan keturunan, menumbuhkan rasa senasib
sepenanggungan. Oleh karena rasa satu yang sedemikian kuatnya, maka
timbulah rasa cintabangsa dan tanah air.
1) Menjaga Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2) Rela berkorban demi bangsa dan egara.
3) Cinta akan Tanah Air.
4) Berbangga sebagai bagian dari Indonesia.
5) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-
Bhinneka Tunggal Ika.

d. Arti dan Contoh Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan Dalam melaksanakan keputusan
dibutuhkan kejujuran bersama.
1) Mengutamakan kepentingan egara dan masyarakat.
2) Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan budaya rembug atau musyawarah dalam mengambil
keputusan bersama.
4) Berembug atau bermusyawarah sampai mencapai egaraia atau kata
mufakat diliputi dengan semangat kekeluargaan.

5
e. Arti dan Makna Sila Keadila Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
1) Bersikap adil terhadap egara.
2) Menghormati hak-hak orang lain.
3) Menolong egara.
4) Menghargai orang lain.
5) Melakukan pekerjaan yang berguna bagi kepentingan umum dan
bersama

6
KESIMPULAN
Pancasila adalah dasar egara Indonesia dan sudah sepatutnya menjadi dasar
kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh masyarakat egaraia, nilai-nilai
Pancasila merupakan cakupan dari nilai, norma, dan moral yang harusnya mampu
diamalkan oleh seluruh masyarakat Indonesia, sebab apabila Bangsa Indonesia
mampu mengamalkan nilai-nilai tersebut maka degradasi moral dan kebiadaban
masyarakat dapat diminimalisir, secara tidak langsung juga akan mengurangi
kriminalitas di Indonesia, meningkatkan keamanan dan kesejahteraan bangsa
Indonesia.
PENUTUP
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, beberapa catatan yang
kiranya memerlukan pengembangan lebih lanjut adalah bahwa perspektif
pendidikan Pancasila perlu dilakukan oleh perguruan tinggi dalam rangka
melestarikan nilai-nilai Pancasila dan menanamkan nilai moral positif, yang
terkandung di dalamnya pada generasi muda khususnya mahasiswa keberadaan
mahasiswa yang mempunyai penting dan vital. Selain itu karena Pancasila sebagai
dasar Negara dan kepribadian bangsa Indonesia. Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa harus dari dini dikenalkan dan diajarkan kepada masayarakat
Indonesia termasuk di Perguruan Tinggi. Sebagai pembentuk intelektual yang
bermoral ketuhanan dan kemanusian.
Pancasila merupakan kepribadian bangsa, harus menjadi kepribadian para
generasi muda khususnya para mahasiswa yang menjadi generasi pendidikan.
Melalui pendidikan Pancasila, mahasiswa akan menjadi manusia terlebih dahulu,
sebelum memasuki Ipteks yang dipelajarinya. Menjadi warga egara Indonesia yang
unggul dalam penguasaan Ipteks, namun tidak kehilangan jati dirinya dan tidak
tercabut dari akar budaya bangsanya dan keimanannya. Selain itu dapat
membentuk pribadi yang baik dalam bermasyarakat dan dapat menanamkan
7
norma-norma yang baik agar dapat menajdi warga egara yang baik bagi diri sendiri,
orang lain dan bangsa ini dalam berkehidupan sehari-hari.
Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam mahasiswa kita dapat
melakukannya dalam beberapa jalur, yaitu jalur pendidikan dan jalur organisasi
serta pengamalan secra objektif dan subjektif. Bila nilai-nilai Pancasila tertanam
dengan baik di setiap individu mahasiswa, maka akan tercipta mahasiswa Pancasila
yang mengerti normanorma. Pengamalan Pancasila dalam kehidupan dikampus
sangatlah amat penting demi memajukan Perguruan Tinggi agar kampus dapat
menghasilkan lulusan mahasiswa Pancasila yang dapat membangun bangsa
Indonesia. Sesuai dengan kenyataan ini, hendaknya pendidikan Pancasila di
Perguruan Tinggi harus terus dikembangkan untuk membentuk kadar yang
dibutuhkan oleh egara dan masyarakat demi tercapainya tujuan umum bangsa
Indonesia. Demikian Pancasila merupakan falsafah egara kita Republik Indonesia,
maka kita harus menjunjung tinggi dan mengamalkan sila-sila dari Pancasila
tersebut dengan setulus hati dan penuh rasa tanggung jawab serta didasari dengan
niat pada diri individu masing-masing.

SARAN
Diharapkan agar semua masyarakat dapat menerapkan contoh-contoh yang
terkandung dalam Pancasila tidak hanya sekedar mengetahui saja namun
melaksanakannya dalam kehidupan. Dan penerapan pendidikan karakter harus
itanamkan sejak dini agar kelak nilai Pancasila akan melekat dalam karakter dan
kepribadian tiap individu dalam bermasyarakat agar senantiasa tercipta bangsa
Indonesia yang damai.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/irvandberutu/makalah-pendidikan-pancasila-kajian-
nilainilai-pancasila
Hadiwijono August,2016,PENDIDIKAN PANCASILA, EKSISTENSISNYA BAGI MAHASISWA.
ISSN(cetak):2356-4962.jurnal Cakrawala Hukum,vol.7, no.1 Juni 2016,hal. 82-97.

Anda mungkin juga menyukai