Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH PANCASILA

“ IMPLEMENTASI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DALAM


KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA ”

KELOMPOK 4 :
1. KUDIKAL HASRAT AHMAD MUHAMMAD ( 42122059 )
2. AULIYA RAHMAT (42122061)
3. MUHAMMAD ALIM ABDILLAH (42122070)
4. ISMAR ADITYA BIRINGKANAE ( 42122071 )
5. NASRIAH (42122076)

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG


TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi
MahaPenyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-
Nya, yangtelah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “
Implementasi Pancasila sebagai Dasar Negara dalam Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara”.

Makalah ini kami susun dengan maksimal dan mendapatkan


bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa


sebagai manusia tentunya tidak bisa terlepas dari kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata,kami berharap semoga makalah yang kami buat ini


dapatmemberikan manfaat maupun inspirasi kepada para pembaca.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………. 2

DAFTAR ISI .................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 4

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 4


B. Rumusan Masalah ............................................................................ 5
C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 6

A. Tinjauan Pustaka…………….……..…………………………………..…6
B. Analisis Masalah……………………………………………….…………..7
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 16

A. Kesimpulan ..................................................................................... 16
B. Saran…….……………………………………………………….……….16
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 17

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
"Negara Indonesia merupakan negara kaya akan keragaman. Tiap- tiap
daerah memiliki ciri khas, adat istiadat dan budaya yang berbeda- beda.
Semua perbedaan itu disebut sebagai "Bhineka Tunggal Ika" yang artinya
berbeda beda tetapi tetap satu, selama perbedaan itu masi dalam satu bingkai
maka negara akan selalu kondusif. Selama nilai-nilai Pancasila masih
diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara maka NKRI
akan tetap kokoh. Inilah pentingnya daripada implementasi nilai-nilai tersebut.
Sebagai warga Negara Indonesia kita harus sadar akan hal tersebut
demi tercapainya tujuan bangsa. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa nilai-
nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila belum dapat
diimplementasikan secara menyeluruh dalam kehidupan berbangsa dan
bemegara, bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa sebagian warga
negara tidak sadar akan hal tersebut. Pentingnya impelementasi dari nilai-nilai
pancasila masih kurang dipahami oleh masyarakat, terutama generasi kita saat
ini yang biasa dikenal dengan generasi milenial.
Pancasila adalah sebagai dasar falsafah negara oindonesia, sehingga
dapat diartikan kesimpulan bahwa pancasila merupakan dasar falsafah dan
ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa indonesia,
sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan, serta bagian
pertahanan bangsa dan negara. Pancasila sebagai satu-satunya ideologi yang
dianut bangsa indonesia tak ada yang mampu menandinginya. Indonesia yang
terdiri atas berbagai dan suku bangsa dapat dipersatukan oleh pancasil. Itu
sebabnya sering kali pancasila dianggap sebagai ideologi yang sakti. Siapa
pun coba menggulingkannya,akan berhadapan langsung dengan seluruh
komponen-komponen kekuatan bangsa dan negara indonesia. Untuk
membangun kembali ingatan serta semangat kita untuk mengimplementasi
nilai-nilai dalam setiap sila Pancasila yang kita jadikan sebagai pedoman
kehidupan berbangsa dan bemegara itulah yang melatar belakangi pembuatan
makalah ini. Adapun judul dari makalah ini yaitu "Implementasi Nilai Nilai
Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara".
Sebagai dasar negara republi indonesia ( way of life), pancasila
nilainilainya telah dimiliki oleh bangsa indonesia sejak zaman dulu. Nilai-nilai
tersebut meliputi nilai budaya, adat - istiadat dan religiusitas yang
diimplimentasikan dalam kehidupan sehari-hari. Jati diri bangsa Indonesia
melekat kuat melalui nilai-nilai tersebut yang dijadikan pandangan hidup.

4
Tindak-tanduk sert perilaku masyarakat nusantara sejak dahulu kala telah
tercermin dalam nilai nilai Pancasila.Untuk itu, pendiri Republik
Indonesiaberusah merumuskan nilainilai luhur itu kedalam sebuah ideologi
bernama Pancasila.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang menjadi nilai pokok dalam Pancasila?
2.Apa yang dimaksud dengan Implementasi nilai-nilai Pancasila?
3.Bagaimana implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari hari?
4.Bagaimana contoh pengimplementasian daripada nilai-dalam tiap sila
pancasila?
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami nilai pokok daam pancasila
2. mengatahui dan memahami tentang Impelementasi Pancasila
3. Memahami penerapan pancasila dalam kehidupa sehari – hari
4. Memahami contoh penerapan pancasila di tiap sila pancasila

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori

Pancasila adalah dasar negara dan


hukum utama di Indonesia. Pancasila terdiri dari dua jenis kata yaitu "pantja"
dan "sila". Pantja berarti lima, dan sila berarti asas atau sendi. Pancasila berisi
lima asas yang meliputi aspek, ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan dan keadilan sosial.

Teks Pancasila Menurut piagam


Jakarta:
1. Ketuhanan menjalankan dengan kewajiban syariat syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan
perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Menurut UUD 1945:


1.Ketuhanan yang maha esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan
perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dasar negara merupakan landasan dalam suatu negara guna


menjalankan dan melaksanakan kehidupan masyarakat di berbagai bidang.
Dasar Negara juga mempunyai makna sebagai pedoman dasar dan cita cita
bangsa dalam mengatur kehidupan ketatanegaraan yang mencakup segala
kehidupan bermasyarakat.
Negara Indonesia memiliki dasar negara yaitu Pancasila. Merupakan
hasil gagasan dari Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945. Pancasila sendiri
memiliki makna sangat dalam bagi bangsa Indonesia, selain sebagai cita cita
bangsa, pancasila juga berfungsi sebagai pemersatu antar umat bangsa dan

6
sebagai pedoman rakyatnya dalam menjalankan aktivitas sehari hari
diberbagai bidang.
Secara singkatnya, dasar negara merupakan landasan dalam suatu
negara guna menjalankan dan melaksanakan kehidupan bermasyarakat di
berbagai bidang dasar negara juga bermakna sebagai pedoman dasar dan cita
cita bangsa dalam mengatur kehidupan ketatanegaraan yang mencakup
segala kehidupan bermasyarakat.
B. Analisis Masalah
1.Nilai-Nilai Pokok Dalam Pancasila
Alfred North Whitehead (1864-1947), tokoh utama filsafat
proses,berpandangan bahwa semua realitas dalam alam mengalami proses
atau perubahan, yaitu kemajuan, kreatif dan baru.Realitas itu dinamik dan
suatu proses yang terus menerus "menjadi", walaupun unsur permanensi
realitas dan identitas diri dalam perubahan tidak boleh diabaikan. Sifat alamiah
itu dapat pula dikenakan pada ideologi Pancasila sebagai suatu realitas
(pengada). Masalahnya, bagaimanakah nilai-nilai. Pancasila itu
diaktualisasikan dalam praktik kehidupan berbangsa dan bemegara? dan,
unsur nilai Pancasila manakah yang mesti harus kita pertahankan tanpa
mengenal perubahan? Moerdiono (1995/1996) menunjukkan adanya 3 tataran
nilai dalam ideologiPancasila.
Adapun nilai-nilai Pokok dalam Pancasila yaitu:
1) Nilai Dasar
Nilai dasar adalah nilai yang ada dalam ideologi Pancasila yang
merupakan representasi dari nilai atau nomma dalam masyarakat, bangsa,
dan negara Indonesia. Nilai dasar merupakan
nilai yang tidak bisa berubah-ubah sepanjang bangsa Indonesia berpedoman
pada nilai tersebut. Contoh nilai dasar adalah sila-sila Pancasila yang ada
dalam alinea IV, UUD 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945.
Nilai dasar Pancasila ditetapkan oleh para pendiri negara. Nilai dasar
Pancasila tumbuh baik dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan
penjajahan yang telah menyengsarakan rakyat, maupun dari cita-cita yang
ditanamkan dalam agama dan tradisi tentang suatu masyarakat yang adil dan
makmur berdasarkan kebersamaan, persatuan dan kesatuan seluruh warga
masyarakat.
2) Nilai Instrumental
Nilai instrumental adalah nilai yang merupakan pendukung utama dari
nilai dasar (Pancasila). Nilai ini dapat mengikuti setiap perkembangan zaman,

7
baik dalam negeri maupun dari luar negeri. Nilai ini ini dapat berupa TAP MPR,
UU, PP dan peraturan perundangan yang ada untuk menjadi tatanan dalam
pelaksanaan ideologi Pancasila sebagai pegangan dalam kehidupan
berbangsa dan bemegara. Nilai dapat berubah sesuai perkembangan zaman.
Nilai instrumental merupakan penjabaran dari nilai dasar tersebut, yang
merupakan arahan kinerjanya untuk kurun waktu tertentu dan untuk kondisi
tertentu. Nilai instrumental ini dapat dan bahkan harus disesuaikan dengan
tuntutan zaman.
Namun nilai instrumental haruslah mengacu pada nilai dasar yang
dijabarkannya. Penjabaran itu bisa dilakukan secara kreatif dan dinamik dalam
bentuk-bentuk baru untuk mewujudkan semangat yang sama, dalam batas-
batas yang dimungkinkan oleh nilai dasar itu.Dari kandungan nilainya, maka
nilai instrumental merupakan kebijaksanaan, strategi, organisasi, sistem,
rencana, program, bahkan juga proyek-proyek yang menindaklanjuti nilai
dasar tersebut. Lembaga negara yang berwenang menyusun nilai instrumental
ini adalah MPR, Presiden, dan DPR.
3) Nilai Praktis
Nilai ini adalah nilai yang harus ada dalam bentuk praktik
penyelenggaraan negara. Sifat ini adalah abstrak. Artinya berupa semangat
para penyelenggara
negara dari pusat hingga ke tingkat yang terbawah dalam str uktur sistem
pemerintahan negara Indonesia. Semangat yang dimaksud adalah semangat
para penyelenggara negara untuk membangun sila-sila dalam Pancasila
secara konsekuen dan istiqomah. Nilai praksis terdapat padademikian banyak
wujud penerapan nilai-nilai Pancasila, baik secara tertulis maupun tidak
tertulis, baik oleh cabang eksekutif, legislatif, maupun yudikatif, oleh organisasi
kekuatan social politik, oleh organisasi kemasyarakatan, oleh badan-badan
ekonomi, oleh pimpinankemasyarakatan, bahkan oleh warganegara secara
perseorangan Contoh, memberi teladan untuk tidak KKN, dan lain-lain.'
Jika ditinjau dari segi pelaksanaan nilai yang dianut, maka
sesungguhnya pada nilai praksislah ditentukan tegak atau tidaknya nilai dasar
dan nilai instrumental itu. Ringkasnya bukan pada rumusanabstrak, dan bukan
juga pada kebijaksanaan, strategi, rencana, program atau proyek itu sendiri
terletak batu ujian terakhir dari nilai yang dianut, tetapi pada kualitas
pelaksanaannya di lapangan. Bagi suatu ideologi, yang paling penting adalah
bukti pengamalannya atau aktualisasinya dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Suatu ideologi dapat mempunyai rumusan yang
amat ideal dengan ulasan yang amat logis serta konsisten pada tahap nilai
dasar dan nilai instrumentalnya. Akan tetapi, jika pada nilai praksisnya

8
rumusan tersebut tidak dapat diaktualisasikan, maka ideologi tersebut akan
kehilangan kredibilitasnya.
Bahkan Moerdiono (1995/1996: 15) menegaskan, bahwa bahwa
tantangan terbesar bagi suatu ideologi adalah menjaga konsistensi antara nilai
dasar, nilai instrumental, dan nilai praksisnya. Sudah barang tentu jika
konsistensi ketiga nilai itu dapat ditegakkan, maka terhadap ideologi itu tidak
akan ada masalah. Masalah baru timbul jika terdapat inkonsistensi dalam tiga
tataran nilai tersebut. Untuk menjaga konsistensi dalam mengaktualisasikan
nilai Pancasila ke dalam praktik hidup berbangsa dan bernegara, maka perlu
Pancasila formal yang abstrak-umum-universal itu ditransformasikan menjadi
rumusan Pancasila yang umum kolektif, dan bahkan menjadi Pancasila yang
khusus individual (Suwamo, 1993: 108). Artinya, Pancasila menjadi sifat-sifat
dari subjek kelompok dan individual, sehingga menjiwai semua tingkah laku
dalam lingkungan praksisnya dalam bidang kenegaraan, politik, dan pribadi.
2. Maksud Implementasi Nilai-Nilai Pancasila
Pancasila sangat berperan dalam pembangunan bangsa. Banyak faktor
yang menjadi alasan dibalik pentingnya pancasila, yakni pancasila sebagai
pedoman hidup bangsa dan Negara, pancasila sebagai dasar Negara,
ideology Negara, serta pemersatu bangsa. Dengan adanya seminar-seminar
diharapkan generasi muda dapat lebih memahami secara mendalam
mengenai arti penting pancasila sebagai platform pembangunan manusia dan
kebudayaan agar kedepannya Sumber Daya
Manusia Indonesia dapat lebih berkualitas dan dapat bersaing dengan
Negara lain. Selain itu, dengan kuatnya pancasila sebagai pedoman dapat
membuat masyarakat untuk selalu mencintai dan melestarikan kebudayaan
yang ada di Indonesia.
Dalam tiap butir nilai-nilai pancasila itu sendiri sudah mencerminkan sifat
masyarakatnya yang senantiasa gotong royong dan saling menghargai, serta
toleransi antar sesama tanpa membedakan SARA. Hal inilah yang sangat
diperlukan sebagai alat untuk memajukan kualitas manusia Indonesia.
Makna dari implementasi yaitu penerapan. Implementasi nilai-nilai
pancasila dapat diartikan sebagai wujud penerapan dari setiap nilai-nilai yang
terkandung dalam setiap sila pancasila, baik dari nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Bentuk implementasi
pancasila dalam kehidupan sehari hari sangat banyak, bahkan bisa jadi setiap
yang kita lakukan merupakan implementasi dari nilai-nilai Pancasila. Jadi disini
dapat disimpulkan bahwa implementasi pancasila merupakan usaha untuk
mewujudkan setiap nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dengan cara

9
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari hari serta menjadikan pancasila
sebagai pedoman atau landasan dalam bertindak dan berperilaku.
3. Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Pancasila sebagai dasar negara dan landasan idil bangsa Indonesia,
dewasa ini dalam zaman reformasi telah menyelamatkan bangsa Indonesia
dari ancaman disintegrasi selama lebih dari lima puluh tahun. Namun
sebaliknya sakralisasi dan penggunaan berlebihan dari ideologi Negara dalam
format politik orde baru banyak menuai kritik dan protes terhadap pancasila.
Sejarah implementasi pancasila memang tidak menunjukkan garis lurus bukan
dalam pengertian keabsahan substansialnya, tetapi dalam konteks
implementasinya. Tantangan terhadap pancasila sebagai kristalisasi
pandangan politik berbangsa dan bemegara bukan hanya bersal dari faktor
domestik, tetapi juga dunia internasional. Pada zaman reformasi saat ini
pengimplementasian pancasila sangat dibutuhkan oleh masyarakat, karena di
dalam pancasila terkandung nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang sesuai
dengankepribadian bangsa.
Selain itu, kini zaman globalisasi begitu cepat menjangkiti negara-
negara di seluruh dunia termasuk Indonesia. Gelombang demokratisasi, hak
asasi manusia, neo-liberalisme, serta neo- konservatisme dan globalisme
bahkan telah memasuki cara pandang dan cara berfikir masyarakat Indonesia.
Hal demikian bisa meminggirkan pancasila dan dapat menghadirkan sistem
nilai dan idealisme baru yang bertentangan dengan kepribadian bangsa.
Implementasi pancasila dalam kehidupan bermasyarakat pada hakikatmya
merupakan suatu realisasi praksis untuk mencapai tujuan bangsa. Adapun
pengimplementasian tersebut di rinci dalam berbagai macam bidang antara
lain politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan dan kemananan
(POLEKSOSBUDHANKAM) serta aspek Hak Asasi Manusia (HAM). Adapun
implementasi nila-nilai pancasila untuk bidang politik, ekonomi, sosial budaya
dan keamanan yaitu:
1. Dalam Bidang Politik
Pembangunan serta pengembangan dalam bidang politik haruslah
berdasarkan pada dasar ontologis manusia. Hal tersebut berdasarkan
kenyataan objektif bahwa manusia merupakan subjek negara, oleh karenanya
kehidupan politik harus sungguh-sungguh merealisasikan tujuan demi
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Pengembangan politik negara
haruslah berdasarkan pada moralitas seperti yang tercantum di dalam sila-sila
Pancasila dan maknanya, sehingga dalam praktek-praktek politik paham yang
menghalalkan segala cara haruslah ditiadakan segera.

10
2. Dalam Bidang Ekonomi
Di dalam ilmu ekonomi terdapat sebuah istilah siapa yang kuat maka
ialah yang akan menang, sehingga umumnya dalam pengembangan ekonomi
selalunya mengarah pada persaingan bebas. Dan sangat jarang yang
mementingkan moralitas kemanusiaan. Hal tersebut tentunya sangat tidak
sesuai dengan ciri-ciri demokrasi Pancasila yang lebih mengarah pada
ekonomi kerakyatan, yakni perekonomian yang manusiawi yang berdasarkan
pada tujuan guna mensejahterakan rakyat secara luas (Mubyarto, 1999).
Pengembangan dalam segi ekonomi bukan hanya untuk mengejar
pertumbuhan belaka namun juga demi kemanusiaan juga kesejahteraan
masyarakat secara menyeluruh. Maka dari itu sistem perekonomian di
Indonesia berdasarkan pada asas ekonomi kekeluargaan untuk seluruh
bangsa.
3. Dalam Bidang Sosial dan Budaya
Dalam membangun maupun mengembangkan aspek sosial budaya di
masyarakat hendaknya berdasarkan pada sistem nilai. Sebuah sistem yang
memiliki kesesuaian dengan nilai-nilai luhur budaya yang telah dimiliki oleh
masyarakat. Sebab fungsi kebudayaan bagi masyarakat, terutama dalam
rangka guna melakukan reformasi di segala bidang. Dengan adanya stagnansi
nilai sosial budaya yang ada di masyarakat, sehingga tak jarang timbul
berbagai macam konflik sosial yang dapat menimbulkan dampak ketimpangan
sosial di masyarakat secara luas.
Sehingga sangat dibutuhkan peran akhlak dalam pembentukan karakter
bangsa supaya menjadi bangsa yang memiliki karakter Pancasila. Karenanya
sebagai cara melestarikan budaya harus mengangkat nilai-nilai budaya yang
dimiliki bangsa Indonesia Yakni nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Yang
bersumber pada harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang
berbudaya.
4. Dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan
Pada hakikatnya sebuah negara merupakan kumpulan suatu
masyarakat hukum. Demi tegaknya hak dan kewajiban warga negara maka
sangat dibutuhkan adanya peraturan perundang- undangan negara, guna
mengatur ketertiban maupun keteraturan warga serta sebagai landasan
hukum persamaan kedudukan warga negara.
Menilik kembali kepada tujuan nasional bangsa Indonesia yang
tercantum dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945 dan kehendak
dalam mengisi kemerdekaan RI yakni sebagai berikut:

11
1.Membentuk suatu pemerintahan Negara Republik Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2. Memajukan kesejahteraan umum / Bersama
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut berperan aktif dan ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia yang
berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi dan kedilan sosial.

Adapun Implementasi Nilai dalam Pancasila sebagai Pokok Moralitas Bangsa


yaitu:
1. Pertama
Nilai Ketuhanan sebagai sumber etika dan spiritual yang bersifat vertikal
transendental memiliki peranan penting sebagai dasar beretika dalam
kehidupan bernegara. Dalam kaitannya, Indonesia bukan meupkan negara
sekuler yang memisahkan "agama" dari "negara".
Karena hal tersebut dapat berpotensi menyudutkan peran agama ke ruang
privat komunitas. Negara menurut nilai dasar Pancasila diharapkan dapat
memberi perlindungan dalam mengembangkan kehidupan beragama. Dan
juga agama diharapkan dapat berperan dalam penguatan etika sosial. Pada
saat yang sama, Indonesia juga bukan "negara agama", yang hanya
mendukung salah satu (unsur) agama yang memungkinkan agama tertentu
dapat mendikte ketentuan
negara.
2. Kedua
Nilai kemanusiaan secara umum bersumber dari hukum Tuhan, hukum
alam, dan sifat manusia sebagai makhluk sosial sangat penting sebagai dasar
dalam etika dalam kehidupan berpolitik dan bernegara dalam pergaulan dunia.
Prinsip kebangsaan secara luas mengarah pada persatuan dunia tersebut
diwujudkan melalui jalan eksternalisasi dan internalisasi.Eksternalisasi,
bangsa Indonesia menggunakan segenap dayaupaya dan khazanah yang
dimiliki guna bebas-aktif "ikut bisa diukur dari perwujudan keadilan sosial
dalam kehidupan berbangsa. melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial."
Internalisasi, bangsa Indonesia mengakui serta memuliakan hak warga dan
penduduk negeri secara mendasar dalam hubungan negara dengan warga
negara.

12
3. Ketiga
Penerapan nilai-nilai kemanusiaan terlebih dulu harus tertanam kuat
dalam lingkungan pergaulan masyarakat secara mendalam, sebelum lebih
jauh ingin menjangkau pergaulan dunia. Dalam internalisasi nilai-nilai
persatuan kebangsaan ini, Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki
kemajukan bangsa yang dapat mengatasi paham golongan dan perseorangan.
Persatuan dari kemajemukan masyarakat dikelola berdasarkan konsep
kebangsaan yang mencerminkan persatuan dalam keragaman, dan
keragaman dalam persatuan, seperti semboyan yang dinyatakan dengan
ungkapan "Bhinneka Tungal Ika."
4. Keempat
Nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan serta cita-cita
kebangsaan itu dalam penerapannya harus menjunjung tinggi kedaulatan
rakyat dalam semangat permusyawaratan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan. Dalam visi demokrasi permusyawaratan, demokrasi
memperoleh kekuatannya dalam kedaulatan rakyat. Pada prinsipnya,
keputusan yang diambil dalam musyawarah mufakat tidak didikte oleh
golongan mayoritas, namun dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan yang menjunjung tinggi rasionalisme deliberatif serta kearifan
setiap warga demi mencerminkan manfaat musyawarah itu sendiri.
5. Kelima
Nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, merupakan nilai dan cita-cita
kebangsaan, serta demokrasi permusyawaratan dalam pengertian agar dapat
mewujudkan keadilan sosial. Di satu sisi, perwujudan keadilan sosial itu harus
merefleksikan nilai imperatif etis keempat sila yang lainnya. Di sisi lain,
otentisitas pengamalan sila-sila Pancasila

4. Contoh Implementasi Nilai-Nilai Pancasila


Berikut merupakan contoh implementasi dari setiap sila
a.) Contoh Implementasi / penerapan Sila Ke-1:
1. Beriman, dan bertakwa yaitu secara sadar patuh melaksanakan perintah
Tuhan. Setiap umat harus mempelajari agama dan mengamalkannya;
2. Walaupun berbeda agama, rakyat Indonesia harus dapat
bekerjasama dalam bidang sosial, perekonomian, dan keamanan lingkungan;

13
3. Setiap pemeluk agama tidak boleh menghalangi ibadah agama lain;
4. Mengembangkan toleransi agama sejak dini;
5. Tidak menyebarkan agama kepada manusia yang sudah ber-Tuhan.

b.)Contoh Implementasi / penerapan Sila Ke-2:


1. Sesama manusia tidak boleh saling melecehkan;
2. Sesama manusia punya rasa memiliki (mau berkorban);
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban;
4. Tidak semena-mena terhadap orang lain;
5. Gemar kegiatan kemanusiaan: donor darah, menyantuni anak yatim dil;
6. Mentaati hukum dan tidak diskriminatif.

c.) Contoh Implementasi/penerapan Sila Ke-3:


1. Menempatkan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi dan
golongan;
2. Berkorban demi negara: bekerja keras, taat membayar pajak, tidak KKN;
3. Cinta tanah air: meningkatkan prestasi di segala bidang:
4. Bangga sebagai bangsa Indonesia: percaya diri sebagai Orang Indonesia.

d.)Contoh Implementasi / penerapan Sila Ke-4:


1. Aktif dalam musyawarah, memberikan hak suara, dan mengawasi wakil
rakyat;
2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain;
3.Mengutamakan musyawarah dengan menggunakan akal sehat,
4. Menerima hasil musyawarah apapun hasilnya dan melaksanakan dengan
tanggungjawab;
5. Mempunyai itikad baik dalam melakukan sesuatu
e.) Contoh Implementasi / penerapan Sila Ke-5:

14
1. Mengembangkan perbuatan luhur: saling membantu dan gotong royong:
2. Berbuat adil: tidak pilih kasih;
3. Menghargai karya orang lain: tidak membajak dan membeli produk bajakan;
4. Tidak merusak prasarana umum dan menjaga kebersihan ditempat;

15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Nilai paling mendasar dalam Pancasila yaitu nilai dasar, nilai instrumental
dan nilai praktis.
2. Implementasi pancasila merupakan usaha untuk mewujudkan setiap nilai-
nilai yang terkandung dalam pancasila dengan cara mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari hari serta menjadikan pancasila sebagai pedoman
atau landasan dalam bertindak dan berperilaku.
3. Dalam kehidupan sehari hari, implementasi nilai pancasila dapat
diwujudkan dalam berbagai bidang, misalnya bidang politik, sosial budaya,
ekonomi dan bidang keamanan.
4. Salah satu contoh pengimplementasian nilai Pancasila yaitu beriman,
dan bertakwa yaitu secara sadar patuh melaksanakan perintah Tuhan. Setiap
umat harus mempelajari agama dan mengamalkannya.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di
atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di
pertanggung jawabkan. Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap
penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan
makalah yang telah di jelaskan.

16
DAFTAR PUSTAKA
Achi P. M. (2012) Implementasi Pancasila Dalam Sosial Budaya.7

Ade, L. P. dkk (2020) Implementasi Pancasila dalam Pembangunan dibidang Pendidikan.


Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar. 7 (1)

Ani, S. R (2017). Pendidikan PancasiIa dan Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn). Jakarta: PT


Bumi Aksara

Bunyanin, M. (2008). InternaIisasi NiIai-niIai PancasiIa dan NasionaIisme MeIaIui Pendidikan


Kewarganegaraan.Educationis , 2 (2).

Eko, A. M, dkk (2016). Pembuktian Kekuatan Hubungan Antara NiIai-niIai PancasiIa dengan
Kewarganegaraan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 1 (1).

17

Anda mungkin juga menyukai