Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah S.W.T, yang telah
memberikan rahmat, bimbingan dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan serta menyajikan makalah Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan dengan judul “Fungsi dan Peran Pancasila”.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang dihadapi oleh
penulis. Namun, penulis sangat menyadari bahwa dengan terselesaikannya
penyusunan makalah ini maka di dalamnya terdapat doa restu dan dorongan dari
berbagai pihak. Selain itu, penulis ucapkan terima kasih atas bimbingan Bapak
Lili Supriyadi selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan.
Penulis dapat menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan dan
masih jauh untuk dikatakan sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun demi perbaikan di masa
yang akan datang. Semoga makalah ini dapat membantu untuk memperluas
wawasan mengenai fungsi dan peran pancasila.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan........................................................................................11
3.2 Saran..................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Fungsi dan Peranan Pancasila sebagai Ideologi Negara?
2. Bagaimana Fungsi dan Peranan Pancasila sebagai Dasar Negara
Indonesia?
3. Bagaimana Nilai-Nilai dan Sila-Sila Pancasila?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam Bahasa Yunani, Ideologi berasal dari kata “eidos” yang berarti
gagasan, pengertian dasar, konsep atau cita-cita dan “logos” yang memiliki arti
ilmu pengetahuan. Maka dapat disimpulkan bahwa ideologi berarti merupakan
ilmu pengetahuan tentang gagasan, pengertian dasar, konsep atau cita-cita. Jika
dihubungkan dengan negara ideologi dapat diartikan sebagai gagasan, cita-cita
atau sesuatu yang diharapkan oleh suatu bangsa dan masyarakatnya dalam
menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang menjadi ideologi negara. Fungsi
dan peranannya sebagai ideologi negara sangat penting dalam menjaga keutuhan
negara dan persatuan bangsa.
3
Berikut adalah beberapa fungsi dan peran Pancasila sebagai ideologi negara:
4
Pancasila sebagai dasar Negara mengartikan bahwa segala sesuatu yang
berhubungan dengan kehidupan ketatanegaraan Indonesia yang berdasarkan
pancasila. Segala peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia semua harus
bersumber dari Pancasila itu sendiri.
Pancasila merupakan suatu ideologi yang dinamis dan terbuka berarti nilai-
nilai yang terkandung di dalamnya perlu dilakukan pengembangan sesuai dengan
dinamika kehidupan masyarakat Indonesia, secara operasional pancasila bersifat
actual, adaptif, dan maknanya dapat diperbaharui.
5
Pancasila memberikan pandangan tentang arah dan tujuan negara yang
menjadi acuan dalam pembuatan kebijakan negara.
5. Menjamin hak asasi manusia :
Pancasila menjamin hak asasi manusia dan kebebasan individual, serta
melindungi masyarakat dari diskriminasi dan penindasan.
Secara yuridis Pancasila sebagai dasar Negara yang terdapat dalam susunan
pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 yang berbunyi “maka disusunlah kemerdekaan
itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam
suatu susunan Negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan
kepada ketuhanan yang maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan” dapat dipahami dan disimpulkan bahwa pancasila
merupakan dasar Negara Indonesia.
Pancasila merupakan hukum dari segala hukum sumber yang ada di Indonesia
yang juga termasuk asas kerohanian yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945
alinea ke 4. Pancasila mewujudkan cita-cita hukum dasar Negara baik hukum
yang sifatnya tertulis maupun hukum yang sifatnya tidak tertulis. Dalam pancasila
terkandung norma-norma yang mewajibkan pemerintahan dan penyelenggara
Negara untuk menjaga dan memelihara moral kemanusiaan juga memegang teguh
cita-cita rakyat luhur sesuai dengan pokok pikiran pembukaan UUD 1945.
Pancasila berfungsi sebagai pandangan hidup dan juga dasar Negara republic
Indonesia nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila-sila pancasila merupakan
arahan dalam kehidupan kita sehari-hari. Selain itu, fungsi pancasila juga sebagai
jati diri bangsa Indonesia. Makna kehidupan bagi Negara Indonesia dapat dilihat
dari budaya-budaya dan juga peradaban yang terdapat di Indonesia. Pancasila
dapat dikatakan sebagai pembeda dan jati diri dari Negara Republik Indonesia dan
hal tersebut sangat jelas dapat membedakan Negara Indonesia dengan Negara
lainnya yang ada didunia.
6
2.3 Nilai-Nilai dan Sila-Sila Pancasila
Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima nilai atau sila
yang menjadi pedoman bagi seluruh rakyat Indonesia. Berikut adalah penjelasan
singkat mengenai masing-masing nilai pancasila :
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Sila kedua ini menunjukkan bahwa
setiap manusia harus diperlakukan dengan adil dan manusiawi tanpa
memandang suku, agama, ras, dan golongan. Nilai ini juga menekankan
pentingnya keberagaman dan kerukunan antar umat manusia.
3. Persatuan Indonesia Sila ketiga ini menekankan pentingnya kesatuan dan
persatuan bangsa Indonesia. Nilai ini menunjukkan bahwa meskipun
terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan golongan, Indonesia harus tetap
bersatu untuk membangun bangsa yang lebih maju.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan Sila keempat ini menunjukkan bahwa
Indonesia adalah negara demokrasi yang memegang prinsip-prinsip
demokrasi seperti musyawarah, mufakat, dan pemilihan umum sebagai
mekanisme pengambilan keputusan. Nilai ini juga menunjukkan bahwa
kebijaksanaan dan kepemimpinan yang baik sangat penting untuk
memimpin negara.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia Sila kelima ini
menunjukkan bahwa setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan
kesempatan yang sama untuk memperoleh kesejahteraan dalam berbagai
aspek kehidupan seperti ekonomi, sosial, dan budaya. Nilai ini juga
7
menunjukkan pentingnya pembangunan yang berkelanjutan dan
berkeadilan.
8
Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap
manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan,
jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit, dan sebagainya.
Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
Berani membela kebenaran dan keadilan.
Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat
manusia.
Mengembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerja sama dengan
bangsa lain.
3. Persatuan Indonesia
9
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
10
Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.
Suka bekerja keras.
Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan
dan keseiahteraan bersama.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
11
mempelajari lebih lanjut tentang Pancasila, menghargai & menghormati
perbedaan, serta mengambil bagian dalam kegiatan yang mendukung nilai-nilai
Pancasila.
Kita juga dapat memperlihatkan kecintaan kita terhadap negara dan nilai-nilai
Pancasila dengan mengikuti aturan dan norma-norma yang ada, serta menjadi
bagian dari upaya memperbaiki bangsa dengan menjadi generasi yang
berintegritas, peduli terhadap lingkungan, dan mampu memajukan bangsa dan
negara.
DAFTAR PUSTAKA
12
Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. - Edisi Revisi.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
13