Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah S.W.T, yang telah
memberikan rahmat, bimbingan dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan serta menyajikan makalah Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan dengan judul “Fungsi dan Peran Pancasila”.

Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada sosok yang membawa


manusia dari zaman kegelapan sampai zaman terang-benderang, yakni Nabi
Muhammad Saw. Beliau telah pun sosok yang telah memberikan petunjuk dan
risalahnya untuk manusia.

Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang dihadapi oleh
penulis. Namun, penulis sangat menyadari bahwa dengan terselesaikannya
penyusunan makalah ini maka di dalamnya terdapat doa restu dan dorongan dari
berbagai pihak. Selain itu, penulis ucapkan terima kasih atas bimbingan Bapak
Lili Supriyadi selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan.

Penulis dapat menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan dan
masih jauh untuk dikatakan sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun demi perbaikan di masa
yang akan datang. Semoga makalah ini dapat membantu untuk memperluas
wawasan mengenai fungsi dan peran pancasila.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Ciputat, 7 Maret 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..............................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Fungsi dan Peranan Pancasila sebagai Ideologi Negara....................3


2.2 Fungsi dan Peranan Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia.......4
2.3 Nilai-Nilai dan Sila-Sila Pancasila.....................................................6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan........................................................................................11
3.2 Saran..................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam perspektif etimologi, Pancasila berasal dari bahasa sanskerta yakni


panca berarti lima dan sila berarti dasar, prinsip atau asas. Jadi Pancasila berarti
lima dasar atau lima asas. Sementara dari perspektif terminologi, Pancasila adalah
falsafah dan dasar Negara Republik Indonesia. Selain itu Pancasila juga berarti
rumusan dan pedoman fundamental bagi segala kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia yang terdiri atas lima sila
yaitu :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa,


2. Kemanusiaan yang ada dan beradab,
3. Persatuan Indonesia,
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan dalam
permusyarawatan/perwakilan, dan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Maraknya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam masyarakat


belakangan ini disebabkan kepribadian yang tidak lagi bercermin pada Pancasila.
Oleh sebab itu, Pancasila mutlak harus diimplementasikan dalam segala sendi
kehidupan. Salah satunya adalah menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam
setiap butir Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat sehingga tercipta suasana
yang aman dan nyaman.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Fungsi dan Peranan Pancasila sebagai Ideologi Negara?
2. Bagaimana Fungsi dan Peranan Pancasila sebagai Dasar Negara
Indonesia?
3. Bagaimana Nilai-Nilai dan Sila-Sila Pancasila?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui Fungsi dan Peranan Pancasila sebagai Ideologi Negara.
2. Untuk mengetahui Fungsi dan Peranan Pancasila sebagai Dasar Negera.
3. Untuk mengetahui apa saja Nilai-Nilai dan Sila-Sila Pancasila.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Fungsi dan Peranan Pancasila sebagai Ideologi Negara

Dalam Bahasa Yunani, Ideologi berasal dari kata “eidos” yang berarti
gagasan, pengertian dasar, konsep atau cita-cita dan “logos” yang memiliki arti
ilmu pengetahuan. Maka dapat disimpulkan bahwa ideologi berarti merupakan
ilmu pengetahuan tentang gagasan, pengertian dasar, konsep atau cita-cita. Jika
dihubungkan dengan negara ideologi dapat diartikan sebagai gagasan, cita-cita
atau sesuatu yang diharapkan oleh suatu bangsa dan masyarakatnya dalam
menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pancasila sebagai ideologi mengandung pengertian bahwa Pancasila


merupakan ajaran, gagasan, doktrin, teori atau ilmu yang diyakini kebenarannya
dan dijadikan pandangan hidup bangsa Indonesia serta menjadi pentunjuk dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat, bangsa dan negara Indonesia.

Dengan demikian ideologi Pancasila merupakan ajaran, teori atau ilmu


tentang cita-cita (ide) bangsa yang diyakini kebenarannya dan disusun secara
sistematis serta diberi petunjuk dengan pelaksanaan yang jelas. Selain
kedudukannya sebagai dasar Negara, Pancasila juga berkedudukan sebagai
ideologi nasional Indonesia yang dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan
bernegara.

Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang menjadi ideologi negara. Fungsi
dan peranannya sebagai ideologi negara sangat penting dalam menjaga keutuhan
negara dan persatuan bangsa.

3
Berikut adalah beberapa fungsi dan peran Pancasila sebagai ideologi negara:

1. Sebagai sumber nilai-nilai moral dan etika dalam kehidupan berbangsa


dan bernegara. Pancasila merupakan landasan moral yang kuat bagi
bangsa Indonesia dalam bertindak dan berperilaku.
2. Sebagai pedoman dalam pembuatan undang-undang dan kebijakan negara.
Pancasila menjadi panduan dalam pembentukan peraturan perundang-
undangan dan kebijakan negara sehingga selaras dengan nilai-nilai
Pancasila.
3. Sebagai dasar dalam pembentukan sistem pemerintahan dan kelembagaan
negara. Pancasila menjadi dasar dalam pembentukan struktur dan sistem
pemerintahan yang ada di Indonesia.
4. Sebagai sarana dalam menjaga kebhinekaan dan memperkuat persatuan
bangsa. Pancasila menjadi alat untuk menjaga keharmonisan dan persatuan
bangsa dalam keberagaman yang ada di Indonesia.
5. Sebagai alat untuk menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotisme.
Pancasila mendorong rasa cinta tanah air dan nasionalisme yang kuat pada
setiap warga negara.

Dalam kesimpulannya, Pancasila berperan sebagai ideologi negara Indonesia


yang menjadi dasar negara, panduan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, sumber hukum, jaminan keutuhan negara, dan identitas nasional.
Pancasila juga menjadi simbol kebesaran dan kejayaan bangsa Indonesia.

2.2 Fungsi dan Peranan Pancasila sebagai Dasar Negara


Indonesia

4
Pancasila sebagai dasar Negara mengartikan bahwa segala sesuatu yang
berhubungan dengan kehidupan ketatanegaraan Indonesia yang berdasarkan
pancasila. Segala peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia semua harus
bersumber dari Pancasila itu sendiri.

Semua tindakan kekuasaan atau kekuatan pada masyarakat harus berlandaskan


peraturan hukum yang berlaku. Hukum juga yang berlaku sebagai norma di
Negara, sehingga Indonesia menjadi sebuah Negara hukum.

Pancasila merupakan suatu ideologi yang dinamis dan terbuka berarti nilai-
nilai yang terkandung di dalamnya perlu dilakukan pengembangan sesuai dengan
dinamika kehidupan masyarakat Indonesia, secara operasional pancasila bersifat
actual, adaptif, dan maknanya dapat diperbaharui.

Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang telah diakui secara


konstitusional sejak kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Fungsi dan peranan
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia sangat penting dalam membentuk
identitas bangsa, mengatur sistem pemerintahan, dan mengarahkan kebijakan
negara. Berikut adalah beberapa fungsi dan peranan Pancasila sebagai dasar
negara Indonesia:

1. Menjadi dasar ideologi negara :


Pancasila merupakan ideologi yang membentuk dasar negara
Indonesia, yang menggambarkan karakter dan kebudayaan bangsa
Indonesia serta arah dan tujuan negara.
2. Membentuk identitas bangsa :
Pancasila memberikan identitas nasional Indonesia yang berbeda
dengan negara lain, yang didasarkan pada nilai-nilai luhur bangsa
Indonesia seperti gotong royong, keadilan sosial, dan persatuan.
3. Membentuk landasan hukum :
Pancasila menjadi dasar hukum yang mengatur kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia.
4. Mengarahkan kebijakan negara :

5
Pancasila memberikan pandangan tentang arah dan tujuan negara yang
menjadi acuan dalam pembuatan kebijakan negara.
5. Menjamin hak asasi manusia :
Pancasila menjamin hak asasi manusia dan kebebasan individual, serta
melindungi masyarakat dari diskriminasi dan penindasan.

Secara yuridis Pancasila sebagai dasar Negara yang terdapat dalam susunan
pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 yang berbunyi “maka disusunlah kemerdekaan
itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam
suatu susunan Negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan
kepada ketuhanan yang maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan” dapat dipahami dan disimpulkan bahwa pancasila
merupakan dasar Negara Indonesia.

Pancasila merupakan hukum dari segala hukum sumber yang ada di Indonesia
yang juga termasuk asas kerohanian yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945
alinea ke 4. Pancasila mewujudkan cita-cita hukum dasar Negara baik hukum
yang sifatnya tertulis maupun hukum yang sifatnya tidak tertulis. Dalam pancasila
terkandung norma-norma yang mewajibkan pemerintahan dan penyelenggara
Negara untuk menjaga dan memelihara moral kemanusiaan juga memegang teguh
cita-cita rakyat luhur sesuai dengan pokok pikiran pembukaan UUD 1945.

Pancasila berfungsi sebagai pandangan hidup dan juga dasar Negara republic
Indonesia nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila-sila pancasila merupakan
arahan dalam kehidupan kita sehari-hari. Selain itu, fungsi pancasila juga sebagai
jati diri bangsa Indonesia. Makna kehidupan bagi Negara Indonesia dapat dilihat
dari budaya-budaya dan juga peradaban yang terdapat di Indonesia. Pancasila
dapat dikatakan sebagai pembeda dan jati diri dari Negara Republik Indonesia dan
hal tersebut sangat jelas dapat membedakan Negara Indonesia dengan Negara
lainnya yang ada didunia.

6
2.3 Nilai-Nilai dan Sila-Sila Pancasila

Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima nilai atau sila
yang menjadi pedoman bagi seluruh rakyat Indonesia. Berikut adalah penjelasan
singkat mengenai masing-masing nilai pancasila :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa Nilai ini mengandung pengertian bahwa


Indonesia mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa dan menghargai
berbagai agama yang dianut oleh rakyat Indonesia. Nilai ini juga
menunjukkan bahwa Indonesia menjunjung tinggi kepercayaan kepada
Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Sila kedua ini menunjukkan bahwa
setiap manusia harus diperlakukan dengan adil dan manusiawi tanpa
memandang suku, agama, ras, dan golongan. Nilai ini juga menekankan
pentingnya keberagaman dan kerukunan antar umat manusia.
3. Persatuan Indonesia Sila ketiga ini menekankan pentingnya kesatuan dan
persatuan bangsa Indonesia. Nilai ini menunjukkan bahwa meskipun
terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan golongan, Indonesia harus tetap
bersatu untuk membangun bangsa yang lebih maju.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan Sila keempat ini menunjukkan bahwa
Indonesia adalah negara demokrasi yang memegang prinsip-prinsip
demokrasi seperti musyawarah, mufakat, dan pemilihan umum sebagai
mekanisme pengambilan keputusan. Nilai ini juga menunjukkan bahwa
kebijaksanaan dan kepemimpinan yang baik sangat penting untuk
memimpin negara.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia Sila kelima ini
menunjukkan bahwa setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan
kesempatan yang sama untuk memperoleh kesejahteraan dalam berbagai
aspek kehidupan seperti ekonomi, sosial, dan budaya. Nilai ini juga

7
menunjukkan pentingnya pembangunan yang berkelanjutan dan
berkeadilan.

Upaya melaksanakan nila-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,


berbangsa, dan bernegara telah disarikan dalam butir-butir pengamalan Pancasila.
Isi butir pengamalan Pancasila, seperti berikut.

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

 Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaannya terhadap


uhan Yang Maha Esa.
 Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap uhan Yang Maha Esa,
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
 Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara
pemeluk agama penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap uhan
Yang Maha Esa.
 Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan keper-
cayaan terhadap uhan Yang Maha Esa.
 Agama dan kepercayaan terhadap uhan Yang Maha Esa adalah masalah
yang menyangkut hubungan pribadi manusia uhan Yang Maha Esa.
 Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan
ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
 Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap uhan Yang
Maha Esa kepada orang lain.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

 Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan


martabat-nya sebagai makhluk uhan Yang Maha Esa.

8
 Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap
manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan,
jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit, dan sebagainya.
 Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
 Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
 Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
 Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
 Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
 Berani membela kebenaran dan keadilan.
 Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat
manusia.
 Mengembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerja sama dengan
bangsa lain.

3. Persatuan Indonesia

 Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan ke-


selamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepen-
tingan pribadi dan golongan.
 Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa.
 Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
 Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia.
 Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.
 Mengembangkan persatuan dan kesatuan Indonesia atas dasar Bhinneka
unggal Ika.
 Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

9
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan

 Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia


mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
 Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
 Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepen-
tingan bersama.
 Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
 Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai
sebagai hasil musyawarah.
 Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
 Di dalam musyawarah, diutamakan kebaikan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan.
 Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani
yang luhur.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

 Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan


suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
 Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
 Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
 Menghormati hak orang lain.
 Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
 Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan
terhadap orang lain.
 Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan
dan gaya hidup mewah.

10
 Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.
 Suka bekerja keras.
 Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan
dan keseiahteraan bersama.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari Pancasila sebagai ideologi negara adalah bahwa Pancasila


merupakan suatu nilai dan prinsip yang mengakar kuat dalam kebudayaan dan
sejarah Indonesia. Pancasila menunjukkan bahwa bangsa Indonesia menghargai
dan menjunjung tinggi nilai-nilai keberagaman, toleransi, dan persatuan, serta
memiliki tekad untuk menghormati hak asasi manusia dan keadilan sosial.
Sebagai ideologi negara, Pancasila mengikat semua pihak, baik pemerintah
maupun rakyat Indonesia, untuk bersama-sama membangun dan memajukan
bangsa Indonesia dalam kerangka keadilan dan kesejahteraan bersama.

3.2 Saran

Sebagai anak bangsa, penting untuk memahami dan menghormati Pancasila


sebagai dasar negara kita. Hal ini dapat dilakukan dengan membaca dan

11
mempelajari lebih lanjut tentang Pancasila, menghargai & menghormati
perbedaan, serta mengambil bagian dalam kegiatan yang mendukung nilai-nilai
Pancasila.

Kita juga dapat memperlihatkan kecintaan kita terhadap negara dan nilai-nilai
Pancasila dengan mengikuti aturan dan norma-norma yang ada, serta menjadi
bagian dari upaya memperbaiki bangsa dengan menjadi generasi yang
berintegritas, peduli terhadap lingkungan, dan mampu memajukan bangsa dan
negara.

DAFTAR PUSTAKA

Chairul, Muhammad. 2018. Meneguhkan Pancasila sebagai Ideologi Negara.


Vol.1.

Faisal, Amir. 2018. Pendidikan Pancasila: Paradigma Baru, Konsep dan


Implementasi. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Oktavia, A. Anggraeni, D. 2021. Pancasila sebagai dasar negara


dan Implementasinya dalam berbagai bidang. Vol. 3. www.edupsycouns.ac.id.

Rivaldo, A. Tisna, D. Wahyu, R. Dkk. 2022. Pancasila Sebagai Dasar


Negara. Vol.4. www.jurnalintelektiva.com

Ambiro, P. A. 2017. Menjaga Eksistensi Pancasila dan Penerapannya


Bagi Masyarakat di Era Globalisasi. JPK. Jurnal Pancasila dan
Kewarganegaraan.

12
Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. - Edisi Revisi.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.

13

Anda mungkin juga menyukai