Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
1.YOHAN DELON 231210077
2.DESRI LAMBI 231210081
3.MUHAMMAD GALANG 231210071
4.AL-IKHTIAR 231210083

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALOPO
TAHUN 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesetiaan, nasionalisme, dan patriotism warga negara kepada bangsa
dan negaranya dapat diukur dalam bentuk kesetiaan mereka terhadap filsafat
negaranya secara formal diwujudkan dalam bentuk peraturan perundang-
undangan (undang-undang dasar 1945, dan peraturan perundang-undangan
lainnta).kesetiaan warga negara tersebut tanpak dalam sikap dan tindakan,
menghayati, mengamalkan dan mengamankan peraturan perundang-undagan itu.
Pancasila adalah sendi, asas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan
baik. Secara singkat dapat diuraikan bahwa kedudukan Pancasila adalah sebagai
dasar negara RI. Untuk mengatur pemerintahan dan penyelenggaraan negara,
sebagai pandangan hidup angsa Indonesia dan sebagai ligature bangsa
Indonesia.kesetiaan ini akan semakin kokoh apabila mengakui dan meyakini
kebenaran, kebaikan dan keunggulan Pancasila sepanjang masa. Pancasila dalam
kedudukannya sebagai ideoloi negara, diharapkan mampu filter untuk menyerap
pengaruh perubahan zaman di era globalisasi ini

Artinya Pancasila merupakan satu ideologi yang dianut oleh negara atau
pemerintah dan rakyat Indonesia secsara keseluruhan, bukan milik atau monopoli
seseorang ataupun sesuatu golongan tertentu. Sebagai filsafat atau dasar
kerohanian negara, yang merupakan cita-cita bangsa Pancasila harus dilaksanakan
atau diamalkan, yang mewujudkan kenyataan dalam penyelenggaraan hidup
kenegaraan kebangsaan dan kemasyarakatan kita

Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh


rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta
membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik ,
didalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Bahwasanya Pancasila
yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti tercantum dalam
pembukaan undang-undang dasar 1945 merupakan kepribadian dan pandangan
hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya.
Sehingga tak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan

1
Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia. Menyadari bahwa untuk kelestariaan
kemampuan dan kesaktian Pancasila itu, perlu diusahakan secara nyata dan terus
menerus penghayatan dan pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung
didalamnya oleh setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara serta
setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik dipusat maupun
didaerah.

Pancasila sebagai dasar negara, maka mengamalkan dan mengamankan Pancasila


sebagai dasar negaramempunyai sifat inperatif dan memaksa, artinya setiap warga
negara Indonesia harus tunduk dan taat kepadannya

1.2 Rumusan Masalah

Untuk menghindari adanya kesimpangsiuran dan penyusunan makalah ini, maka


penulis membatasi masalah-masalah yang akan dibahas diantaranya: 1. Apa arti
Pancasila? 2. Bagaimana pengertian Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia? 3. Bagaiamana penjabaran Pancasila sebagai dasar negara republik
Indonesia? 4. Bagaimana penjabaran tiap-tiap sila dari pencasila? 5. Bagaiman
proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara? 6. Bagaimana konsep dan
urgensi Pancasila sebagai ideologi negara? 7. Apa fungsi dari ideologi? 8. Apa
tujuan ideologi Pancasila? 9. Bagaimana karakteristik ideologi Pancasila? 10. Apa
yang dimaksud ideologi terbuka dan tertutup?

1.3 Tujuan Penulisan

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mempunyai penulis mempunyai beberapa


tujuan, yaitu:

1. Penulis ingin mengetahui arti Pancasila sebenarnya.


2. Pada hakikatnya, Pancasila mempunyai dua fungsi yaitu sebagai
pandangan hidup dan sebagai dasar negara oleh sebab itu ingin
menjabarkan keduanya.
3. Penulis ingin mendalami / menggali arti dari sila-sila Pancasila.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pancasila

Pancasila artinya lima dasar atau lima asas yaitu nama dari dasar negara
kita, negara Republik Indonesia. Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman
majapahit pada abad XIV yang terdapat dalam buku negara kertagama karangan
prapanca dan buku sutasoma karangan tantular, dalam buku sutasoma ini, selain
mempunyai arti “ Berbatu sendi yang lima” (dari bahasa sanskerta” Pancasila juga
mempunya arti “Pelaksanaan kesusilaan yang lima” (Pancasila karma), yaitu
sebagai berikut:

a. Tidak boleh melakukan kekerasan

b. Tidak boleh mencuri

c. Tidak boleh berjiwa dengki

d. Tidak boleh berbohong

e. Tidak boleh mabuk minum keras/obar-obatan terlarang

Pancasila sebagai dasar negara republik Indonesia ditetapkan pada tanggal 18


agustus 1945. Sebagai dasar negara maka nilai-nilai kehidupan bernegara dan
pemerintahan sejak saat itu haruslah berdasarkan pada Pancasila, namun
berdasarkan kenyataan, nilai-nilai yang ada dalam pancasila tersebut telah
dipraktikkan oleh nenek moyang bangsa Indonesia dan kita teruskan sampai
sekarang.

Rumusan Pancasila yang dijadikan dasar negara Indonesia yang seperti tercantum
dalam pembukaan undang-undang 1945 adalah:

a. Ketuhanan yang maha esa

b. Kemanusian yang adil dan beradab

c. Persatuan Indonesia

3
Dalam pengertian ini Pancasila disebut juga sebagai way of life, weltanschauung,
wereldbeschouwing, wereld en levens beschouwing, pandangan dunia, pandangan
hidup, pegangan hidup, dan petunjuk hidup. Dalam hal ini Pancasila digunakan
sebagai petunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas hidup dan kehidupan dalam
segala bidang. Hal ini berarti bahwa semua tingkah laku dan tindakan pembuatan
setia manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan pencatatan dari semua sila
pancasila. Hal ini karena pancasila weltanschauung merupakan suatu kesatuan
tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain, keseluruhan sila dalam pencasila
merupakan satu kesatuan organis.

2.2 Nilai- nilai Pancasila sebagai ideologi

Nilai-nilai Pancasila yang terkandung didalamnya merupakan nilai-nilai


ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai ini yang
merupakan nilai dasar bagi kehidupan kenegaraan, kebangsaan dan
kemasyarakatan. Nilai-nilai Pancasila tergelolong kerokhaniaan yang didalamnya
terkandung nilai-nilai lainnya secara lengkap dan harmonis, baik nilai material,
nilai vital, niali kebenaraan (kenyataan), nilai estetis, nilai etis maupun nilai
religious. Nilai-nilai Pancasila sebagai ideology bersifat objektif dan subjektif
artinya hakikat nilai-nilai Pancasila adalah bersifat universal (berlaku dimana
pun).

Nilai-nilai Pancasila bersifat objektif, maksudnya adalah:

1) Rumusan dari sila-sila Pancasila itu sendiri memiliki makna yang terdalam
menujukkan adanya sifat-sifat yang umum universal dan abstrak karena
merupakan suatu nilai;
2) Inti dari nilai Pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan
bangsa Indonesia baik dalam adab kebiasaan, kebudayaan, kenegeraan
maupun dalam kehidupan keagamaan;
3) Pancasila yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 sebagai pokok
kaidah negara yang mendasar sehingga merupakan sumber dari segala
sumber hukum di Indonesia.

4
Sedangkan nilai-nilai Pancasila bersifat subjektif, terkandung maksud bahwa
keberadaan nilai-nilai Pancasila itu bergantung atau terlekat pada bangsa
Indonesia sendiri. Hal ini dapat dijelaskan, karena:

1) Nilai-nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia, sehingga bangsa


Indonesia sebagai penyebab adanya nilai-nilai tersebut:
2) Nilai-nilai Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia,
sehingga merupakan jati diri bangsa yang diyakini sebagai sumber nilai
atas kebenarnan, kebaikan, keadilan dan kebijaksanaan dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
3) Nilai-nilai Pancasila didalamnya terkandung nilai-nilai kerokhanian, yaitu
nilai kebenaran, keadilan, kebaikan, kebijaksanaan, etis, estetis, dan nilai
religius yang sesuai dengan hati nurani bangsa Indonesia dikarenakan
bersumber pada kepribadian bangsa. Oleh karena itu nilai-nilai Pancasila
yang bersifat objektif dan subjektif tersebut maka nilai-nilai Pancasila bagi
bangsa Indonesia menjadi landasan, menjadi dasar serta semangat bagi
segala tindakan atau perbuatan dalam kehidupan bermasyarakat maupun
kehidupan bernegara. Nilai-nilai Pancasila sebagai sumber nilai bagi
manusia Indonesia dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan
bernegara maksudnya sumber acuan dalam bertingkah laku dan bertindak
dalam menentukan dan menyusun tata aturan hidup berbangsa dan
bernegara. Nilai-nilai Pancasila merupakan nilai-nilai yang digali tumbuh
dan berkembang dari budaya bangsa Indonesia yang telah berakar dari
keyakinan hidup bangsa Indonesia. Dengan demikian nilai-nilai Pancasila
menjadi ideology yang tidak diciptakan oleh negara melainkan digali dari
harta kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat Indonesia sendiri.
Sebagai nilai-nilai yang digali dari kekayaan rohani, moral dan budaya
masyarakat Indonesia sendiri, maka nilai-nilai Pancasila akan selalu
berkembang mengikuti perkembanga masyarakat Indonesia. Sebagai
ideology yang tidak diciptakan oleh negara, menjadikan Pancasila sebagai
ideologi juga merupakan sumbernilai, sehingga Pancasila merupakan asas
kerokhanian bagi tertib hukum Indonesia, dan meliputi suasana kebatinan
(Geistlichenhintergrund) dari undang-undang dasar 1945 serta

5
mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara, Pancasila sebagai
sumber nilai mengharuskan undang-undang dasar mengandung isi yang
mewajibkan pemerintah, penyelenggara negara termasuk pengurus partai
dan golongan fungsional untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan
yang luhur dan memegang cita-cita moral rakyat yamg luhur.

2.3 Pancasila sebagai dasar negara republik Indonesia

Pancasila sebagai falsafah negara (philosohische gronslag) dari negara, ideologi


negara,dan staatside. Dalam hal ini Pancasila digunakan sebagai dasar mengatur
pemerintah atau penyenggaraan negara. Hal ini sesuai dengan bunyi pembukaan
UUD 1945 yang dengan jelas menyatakan “……….maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu undang-undang dasar negara
Indonesia yang berbentuk dalam suatau susunan negara republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada …..”

Pancasila sebagai pendangan hidup dan dasar negara Indonesia mempunyai


beberapa fungsi pokok yaitu:

1. Pancasila dasar negara sesuai dengan pembukaan UUD 1945 dan yang pada
hakikatnya adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber hukum
tertib. Hal ini tentang tertuang kedalam ketetapan MPR NO.XX/MPRS/1966 dan
ketetapan MPR NO.V/MP/1973 serta ketetapan NO.IX/MPR/1978. Merupakan
pengertian yuridis ketatanegaraan.

2. Pancasila sebagai pengatur hidup kemasyarakatan pada umumnya (merupakan


pengertian Pancasila yang bersifat sosiologis).

3. Pancasila sebagai pengatur tingkah laku pribadi dan cara-cara dalam mencari
kebenaran (merupakan pengertian Pancasila yang bersifat etis dan filosofis.

6
2.4 Sila-sila Pancasila

1. Sila ketuhanan yang maha esa


Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketaqwaan terhadap tuhan
Yang Masa Esa dan oleh karenanya manusia percaya dan taqwa terhadap
tuhan YME sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
2. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab
Kemanusiaan yang adil dan beradab manunjang tinggi nilai-nilai
kemanusiaan,gemar melakukan kegiatan-kegiatan kemanusiaan,dan berani
membela kebenaran dan keadilan. Sadar bahwa manusia asalah sederajat,
maka bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat
manusia,karena itu dikembangkanlah sikap hormat dan bekerja sama
dengan bangsa-bangsa lain.
3. Sila persatuan Indonesia
Dengan sila persatuan Indonesia, manusia Indonesia menempatkan
persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara
diatas kepentingan pribadi dan golongan. Perstatuan dikembangkan atas
dasar bhinneka tunggal ika, dengan memajukan pergaulan demi kesatuan
dan persatuan bangsa.
4. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat atas kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
Manusia Indonesia menghayati dan menjunjung tinggi setiap hasil
keputusan musyawarah, karena itu semua pihak yang bersangkutan harus
menerimanya dan melaksanakannya dengan etikat baik dan penuh rasa
tanggung jawab. Disini kepentingan bersamalah yang di utamakan diatas
kepentingan pribadi atau golongan. Pembicaraan dalam musyawarah
dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati yang luhur.
Keputusan-keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan
secara moral kepada tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Dalam
melaksanakan permusyawaratan, kepercayaan diberikan kepada wakil-
wakil yang dipercanya.

7
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Dengan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, manusia
Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sah untuk meciptakan
keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam rangka ini
dikembangkan perbuatannya yang luhur yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan gotong royong.

Untuk itu dikembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga kesinambungan


antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.

2.5 Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara


Secara ringkas proses perumusan tersebut adalah sebagai berikut : a.
Budianto, 2006, “Pendidkan Kewarganegaraan”, Erlangga, Jakarta. Mr.
Muhammad Yamin, pada siding BPUPKI tanggal 29 Mei 1945 menyampaikan
rumusan asas dasar negara yang berbunyi sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan persatuan Indonesia
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah dan kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan b. Budianto, 2006, “Pendidikan Kewarganegaraan”,
Erlangga jakakarta.Mr Soepomo, pada tanggal 31 Mei 1945 antara lain pidatonya
menyampaikan usulan lima dasar negara, yaitu sebagai berikut : 1. Paham negara
kesatuan 2. Perhubungan negara dengan agama 3. Sistem badan permusyawaratan
4. Sosialisasi negara 5. Hubungan antara bangsa e. Ir. Soekarno, dalam sidang
BPUPKI pada tanggal 1 juni 1945 mengusulkan rumusan dasar negara adalah
sebagai berikut : 1. Kebangsaan atau perikemanusiaan 2. Internasional atau
perikemanusiaan 3. Mufakat dan demokrasi 4. Kesejahteraan sosial 5. Ketuhanan
yang berkebudayaan.

2.6 Konsep Dan Urgensi Pancasila Sebagai Ideologi Negara


Menelusuri konsep dan urgensi Pancasila sebagai ideology negara. Konsep
Pancasila sebagai ideologi negara masih ingatkah anda, apa yang dimaksud

8
dengan ideologi? Mungkin anda pernah membaca atau mendengar pengertian
ideologi. Istilah ideologi berasal dari kata idea, yang artinya gagasan, konsep,
pengertian dasar, cita-cita : Dan logos yang berarti ilmu ideologi secara
etimologis, artinya ilmu tentang ide-ide (The science of ideas) atau ajaran tentang
pengertian dasar (Kaelan, 2013 : 60-61). Dalam kamus besar Bahasa Indonesia,
ideologi didefenisikan sebagai kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas
pendapat yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup.
Ada beberapa komponen penting dalam sebuah ideologi yaitu sistem, arah,
tujuan, cara berfikir, program,sosial dan politik. Sejarah konsep ideologi dapat
ditelusuri jauh sebelum istilah tersebut digunakan destutt de tracy pada
penghujung abad kedelapanbelas. Tracy menyebut ideologi sebagai science of
ideas, yaitu suatu program yang diharapkan dapat membawa perubahan
institusional bagi masyarakat perancis. Namun Napoleon mengecam istilah
ideologi yang dianggapnya suatu khayalan belaka yang tidak mempunyai arti
praktis. Hal semacam itu hanya impian belaka yang tidak akan ditemukan dalam
kenyataan. Jorge Larrain menegaskan bahwa konsep ideologi erat hubungannya
dengan perjuangan pembebasan Borjuis dari belenggu feodal dan mencerminkan
sikap pemikiran modern baru yang kritis. Niccolo Machiav merupakan pelopor
yang membicarakan persoalan yang secara langsung berkaitan dengan fenomena
ideologi. Machiavelli mengamati praktik politik para pangeran, dan mengamati
pula tingkah laku manusia dalam politik, meskipun ia tidak menggunakan istilah
“ideologi” sama sekali.
Ada tiga aspek dalam konsep ideologi yang dibahasa Machiavelli, yaitu agama,
kekuasaan, dan dominasi. Machiavelli melihat bahwa orang-orang sesamanya
lebih dahulu memperoleh kebebasan, hal tersebut lantaran perbedaan yang terletak
dalam pendidikan yang didasarkan pada perbedaan konsepsi keagmaan. Larrain
menyitir pendapat Machiavelli sebagai berikut. “Agama kita lebih memuliakan
orang orang yang rendah hati dan tafaktur daripada orang-orang yang yang
bekerja. Agamalah yang menetapkan kebaikan tertinggi manusia dengan
kerendahan hati, pengorbanan diri dan sikap memandang rendah untuk hal-hal
keduniawian. Pola hidup ini karena adanya tampak membuat dunia itu lemah, dan
menyerahkan diri sebagai mangsa bagi mereka yang jahat, yang menjalankannya

9
dengan suskes dan aman, karena mereka itu sadar bahwa orang-orang yang
menjadikan surga sebagai tujuan pada umunya beranggapan bertahan itu lebih
baik daripada membalas dendam, terhadap perbuatan mereka yang tidak adil”
(Larrain, 1996: 9).
Sikap semacam itulah yang menjadikan Machiavelli menghubungkan antara
ideologi dan pertimbangan mengenai penggunaan kekuatan dan tipu daya untuk
mendapatkan serta mempertahankan kekuasaan. Para penguasa-pangeran-harus
belajar mempraktikkan tipuan, karena kekuatan fisik saja tidak pernah mencukupi.
Machiavelli menengarai bahwa hampir tidak ada orang berbudi yang memperoleh
kekuasaan besar “hanya dengan menggunakan kekuatan yang terbuka dan tidak
berkedok”, kekuasaan dapat dikerjakan dengan baik, hanya dengan tipuan,
Machiavelli melanjutkan analisisnya tentang kekuasaan dengan mengatakan
bahwa meskipun menjalankan kekuasaan memerlukan kualifikasi yang
baik,seperti menepati janji, belas kasihan, tulus ikhlas. Penguasa tidak perlu
memiliki semua persyaratan itu, tetapi dia harus tampak secara meyakinkan
memiliki kesemuannya itu (Larrain, 1996: 9) ungkapan Machiavelli tersebut
dikenal dengan istilah adagium, “tujuan menghalalkan segala macam cara”.
Perbedaan pokok antara ideologi negara sosialisme dengan ideology negara
liberalisme?
Liberalisme
1. Negara sebagai penjaga malam, rakyat atau warganya mempunyai
kebebasan untuk berbuat atau bertindak apa saja asal tidak melanggar tertib
hukum
2. Kepentingan dan hak warga negara lebih diutamakan dari pada kepentingan
negara. Negara didirikan untuk menjamin kebebasan dan kepentingan warga
negara.
3. Negara tidak mencampuri urusan agama. Agama menjadi urusan pribadi
setiap warga negara. Negara terpisah dengan agama warga negara bebas
beragama, tetapi juga bebas tidak beragama.

Sosialisme

1. mementingkan kekuasaan dan kepentingan negara

10
2. kepentingan negara lebih diutamakan dari pada kepentingan warga negara.
Kebebasan atau kepentingan warga negara dikalahkan untuk kepentingan
negara
3. kehidupan agama juga terpisah dengan negara. Warga negara bebas
beragama, bebas tidak beragama, dan bebas pula propaganda anti agama.

Perbedaan keduanya dapat dilihat dari hubungannya antara negara dengan


warga negara. Dalam negara liberalisme, negara itu diumpamakan sebagai
penjaga malam atau polisi lalu lintas. Jadi tugas negara hanya untuk menjaga.
Rakyat atau warganya mempunyai kebebasan utnuk berbuat atau bertindak apa
saja asal tidak melanggar tertib hukum.
Tentunya sering melihat petugas lalu lintas bukan? Coba amati tugas polisi lalu
lintas yang berjaga-jaga dipertigaan atau diperempatan jalan. Mereka hanya
mengawasi jalannya lalu lintas. Asalkan lalu lintas lancer, mereka tidak berbuat
apa-apa.baru jika terjadi pelanggaran lalu lintas maka polisi berhak untuk
menertibkan. Itulah perumpamaan hubungan antara negara dengan warga negara
pada negara yan menganut ideologi liberalisme. Pada negara liberlisme,
kepentinagan dan hak warga negara lebih dipentingakan daripada kepentingan
negara.
Negara didirikan untuk menjamin kebebasan dan kepentingan warga negara.
Sekarang bagaimana halnya dengan sosialisai? Paham ataua ideologi sosiologis
merupakn kebalikan dari ideologi liberalisme. Bagaimana hubungan antara warga
negara dengan negara pada negara sosialis? Dalam negara sosialis, kepentingan
negara lebih diutamakan daripda kepentingan warga negara. Kebebasan atau
kepentingan warga negara dikalahkan untuk kepentingan negara. Jadi negara yang
paling utama, sedangkan kepentingan warga negara nomor dua. Kekuasaan negara
sangat besar, sedangkan kekuasaan warga negara kecil saja

11
2.7 Fungsi Ideologi
Setelah memperoleh gambaran dan pemahaman tentang teori dan corak
ideologi, maka anda perlu mengenali beberapa fungsi ideologi sebagai berikut:
1. struktur kognitif; keseluruhan pengetahuan yang dapat menjadi landasan
untuk memahami dan menafsirkan dunia , serta kejadian-kejadian
dilingkungan sekitarnya
2. orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan makna
serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia
3. norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seorang untuk
melangkah dan bertindak.
4. Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya
5. Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk
menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
6. Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami,
menghayati serta memolakan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi
dan norma-norma yang terkandung didalamnya.

Fungsi ideologi menurut pakar dibidangnya:

1. sebagai sarana untuk memformulasikan dan mengisi kehidupan manusia


secara individual.
2. Sebagai jembatan pergeseran kendali kekuasaan dari generasi tua dengan
genarasi muda
3. Sebagai kekuatan yang mampu memberi semangat dan motivasi individu,
masyarakat, dan bangsa untuk menjalani kehidupan dalam mencapai
tujuan.

Pancasila sebagai sebuah ideologi memiliki tiga dimensi yaitu:

a) Dalam realita: nilai-nilai dasar yang ada pada ideologi itu yang
mencerminkan realita atau kenyataan yang hidup dalam masyarakat
dimana ideology itu lahir atau muncul untuk pertama kalinya paling
tidak nilai dasar ideology itu mencerminkan realita masyarakat pada
awal kelahirannya

12
b) Dimensi lidalisme, adalah kadar atau kualitas ideology yang
terkandung dalam nilai dasar itu mampu memberikan harapan kepada
berbagai kelompok atau golongan masyarakat tentang masa depan
yang lebih baik melalui pengalaman dalam praktik kehidupan bersama
dalam lingkup sehari-hari.
c) Dimension fleksibilitas atau dimensi pengembangan yaitu
kemampuan ideology dalam mempengaruhi dan sekaligus
menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakatnya.
Mempengaruhi artinya ikut mewarnai proses perkembangan zaman
tanpa menghilangkan jati diri ideology itu sendiri yang tercecermin
dalam nilai dasarnya mempengaruhi berarti pendukung ideology itu
berhasil menemukan tafsiran-tafsiran terhadap nilai dasar dari
ideology itu yang sesuai dengan realita-realita baru yang muncul
karena adanya perkembangan zaman.

Pancasila sebagai ideology negara memiliki fungsi sebagai berikut

1. memperkokoh persatuan bangsa karena bangsa Indonesia adalah


bangsa yang majemuk
2. mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya dan menggerakkan
serta membimbing bangsa Indonesia dalam melaksanakan
pembangunan.
3. Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa dan sebagai
dorongan dalam pembentukan karakter bangsa berdasarkan Pancasila

2.8 Tujuan ideologi Pancasila

Pembukaan undang-undang dasar1945 alinea ke empat menyatakan: “...kemudian


daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum,mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial…”. Pernyataan tersebut adalah cita-cita bangsa Indonesia

13
yang juga termuat dalam nilai-nilai Pancasila. Secara garis besar, tujuan Pancasila
adalah:

 Menanamkan dan menjunjung tinggi rasa saling menghargai dan


menghormati hak asasi manusia.
 Menciptakan bangsa yang nasionalis dan menanamkan rasa cinta tanah air
kepada seluruh rakyat Indonesia.
 Menciptakan bangsa yang demokratis, yaitu dengan mendahulukan
kepentingan umum untuk kesejahteraan bersama.
 Menciptakan bangsa yang adil secara sosial dan ekonomi sehingga seluruh
rakyat memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan diri.

2.9 Karakteristik ideologi Pancasila


Karakteristtik yang dimaksud disini adalah crir khas yang dimiliki oleh
Pancasila sebagai ideology negara, yang membedakannya dengan ideologi-
ideologi yang lain. Karakteristik ini berhubungan dengan sikap positif bangsa
Indonesia yang memiliki Pancasila. Adapun karakteristik tersebut adalah:
Pertama: Tuhan Yang Maha Esa ini berarti pengakuan bangsa Indonesia
akan eksistensi Tuhan sebagai pencipta dunia dengan segala isinya. Tuhan sebagai
kuasa prima. Oleh karena itu sebagai umat yang berTuhan, adalah dengan
sendirinya haris taat kepada Tuhan Yang Maha Esa
Kedua ialah pernghargaan kepada sesama umat manusia apapun suku
bangsa dan bahasanya. Sebagai umat manusia kita adalah sama dihadapan Tuhan
Yang Maha Esa. Hal ini sesuai dengan kemanusiaan yang adil dan beradab.adil
dan beradab berarti bahwa adil adalah perlakuan yang sama terhadap sesame
manusia, dan beradab berarti perlakuan yang sama itu sesuai dengan derajat
kemanusiaan. Atas dasar perlakuan ini maka kita menghargai aka hak-hak asasi
manusia seimbang dengan kewajiban-kewajibannya. Dengan demikian harmoni
antara hak dan kewajiban adalah penjelmaan dari kemanusiaan yang adil dan

14
beradab. Adil dalam hal ini adalah seimbang antara hak dan kewajiban. Dapat
dikatakan halk timbul karena adanya kewajiban.
Ketiga, bangsa Indonesia menjunjung tinggi persatuan bangsa. Didalam
persatuan itulah dapat dibina kerja sama yang harmonis. Dalam hubungan ini,
maka persatuan Indonesia kita tempatkan diatas kepentingan sendiri. Pengorbanan
untuk kepentingan bangsa, lebih ditempatkan dari pada pengorbanan untuk
kepentingan pribadi ini tidak berarti kehidupan pribadi itu diingkari. Sebagai umat
yang bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa maka kehidupan pribadi adalah
utama. namun, deikian tidak berarti bahwa demi kepentingan pribadi
itukepentingan bangsa dikorbankan.
Keempat adalah bahwa kehidupan kita dalam kemasyarakatan dan
bernegara berdasarkan atas sistem demokrasi. Demokrasi yang dianut adalah
demokrasi Pancasila. Hal ini sesuai dengan sila keempat yaitu kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Dalam
rangka pelaksanaan demokrasi kita mementingkan akan musyawara. Musyawara
tidak didasarkan atas kekuasaan mayoritas maupun minoritas. Keputusan apakah
bangsa Indonesia sekarang ini sudah menerapkan Pancasila dengan mumi dan
konsekuen dihasilkan oleh musyawara itu sendiri kita menolak demokrasi liberal
Kelima adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Keadilan
dalam kemakmuran adalah cita-cita bangsa kita sejak masa lampau. Sistem
oemerintahan yang kita anut bertujuan untuk tercapainya masyarakat yang adil
dan makmur. Itulah sebabnya disarankan agar seluru masyarakat kita bekerja
keras dan menghargai prestasi kerja sebagai suatu sikap hidup yang diutamakan.
Demikian secara pokok karakteristik dari Pancasila. Karakteristik yang
satu tidak dapat dipisahkan dari yang lain, Karena Pancasila itu merupakan
kesatuan, keutuhan yang saling berkaitan. Namun demikian keseluruhan itu
bernafaskan pada Ketuhanan Yang Maha Esa, takwa epada Tuhan Yang maha
Esa.

Ideologi sebagai suatu sistem pemikiran dapat dibedakan menjadi ideology


terbuka dan ideologi tertutup:

15
A. ideologi terbuka
Ideologi terbuka hanya berisi orientasi dasar, sedangkan penerjemahannya
kedalam tujuan-tujuan dan norma-norma sosial politik selalu dapat dipertanyakan
dan disesuaikan dengan nilai dan prinsip moral yang berkembang dimasyarakat.
Operasional cita-cita akan dicapai tidak dapat ditentukan secara apriori, melainkan
harus disepakati secara demokratis. Dengan sendririnakati secara demokratis.
Dengan sendirinya ideologi terbuka bersifat inklusif, tidak totaliter dan tidak
dapat dipakai melegitimasi kekuasaan sekolompok orang. Ideologi terbuka hanya
dapat ada dan mengada dalam sistem yang demokratis. Tipe ideologi tertutup
maupun terbuka masing-masing memiliki acuan seperti pendapat Soerjanto
Poespowardojo dalam buku Pancasila sebagai ideologi: dalam berbagai bidang
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bermasyarakat sebagai berikut:
a. Ideologi ditangkap dalam artian negatif, karena dikonotasikan dengan
sifat totaliter, yaitu memuat pandangan dan nilai yang menentukan
seluruh segi kehidupan manusia secara total, secara mutlak menurut
manusia hidup dan bertindak sesuai dengan apa yang digariskan oleh
ideologi itu, sehingga akhirnya mengingkari kebebasan pribadi manusia
seerta membatasi ruang geraknya.
b. Ideologi ditangkap dalam artian positif, terutama pada sekitar perang
dunia dua karena menunjuk kepada keseluruhan, pandangan cita-cita,
nilai, dan keyakinan.

Sesuai dengan pendapat Soerjanto Poespowardojo tersebut maka tipe ideologi


terbuka termasuk dalam artian yang positif karena ada pada sistem demokrasi
yang mengoperasionalkan seluruh cita-cita, niai, dan keyakinan secara
holistic sesuai dengan perkembangan masyarakat.

Ideologi terbuka merupakan suatu pemikiran yang terbuka. Ideologi terbuka


mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

-Bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dapat dipaksakan dari luar melainkan
digali dan diambil dari moral, budaya masyarakat itu sendiri.

16
-bukan keyakinan ideologis sekelompok orang melainkan hasil musyawara dari
konsensus masyarakat tersebut.

-Nilai-nilai itu sifatnya dasar secara garis besar saja sehingga tidak langsung
operasional

B. ideologi tertutup
salah satu ciri khas suatu ideologi tertutup adalah tidak hanya menentukan
kebenaran nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar saja, tetapi juga menentukan hal-
hal yang bersifat konkret operasional. Ideologi tertutup tidak mengakui hak
masing-masing orang untuk memiliki keyakinan dan pertimbangannya sendiri.
Ideologi tertutup menuntut ketaatan tanpa reserve.
Ciri lain dari suatu ideologi tertutup adalah tiddak bersumber dari
masyarakat, melainkan dari pikiran elit yang harus propagandakan kepada
masyarakat. Sebaliknya, baik burukya pandangan yang muncul dan berkembang
dalam masyarakat dinilai sesuai tidaknya dengan ideologi tersebut. Dengan
sendirinya ideologi tertutup tersebut harus dipaksakan berlaku dan dipatuhi
masyarakat oleh elit tertentu yang berarti bersifat otoriter dan dijalankan dengan
cara yang totaliter.
Contoh paling baik dari ideology tertutup adalah marxisme-leninisme.
Ideology yang dikembangkan dari pemikiran Karl Marx yang dilanjutkan oleh
Vladimir Ilianov Lenin ini berisi sistem berfikir mulai dari tataran nilai dan
prinsip dasar dan dikembangkan hingga praktis operasional dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ideologi marxisme-leninisme meliputi
ajaran dan paham tentang (a) Hakikat realitas alam berupa ajaran materialisme
dialektis dan ateisme; (b) ajaran makna sejarah sebagai materialisme historis; (c)
norma-norma rigid bagaimana masyarkat harus ditata, bahkan tentang bagaimana
individu harus hidup; dan (d) legitimasi monopoli kekuasaan oleh sekelompok
orang atas nama kaum proletar.

Ideologi tertutup merupakan suatu sistem pemikiran tertutup. Ideology ini


mempunyai ciri-ciri sebagai berikut

17
 Merupakan cita-cita suatu kelompok orang untuk mengubah dan
memperbaharui mayarakat. Atas nama ideology dibenarkan pengorbanan-
pengorbanan yang dibebankan kepada masyarakat
 Isinya bukan hanya nilai-nilai dan cita-cita tertentu, melainkan terdiri
tuntutan-tuntutan konkret dan operasional yang keras dan diajukan mutlak.
Pancasila sebagai sebuah pemikiran memenuhi ciri sebagai ideology terbuka.
Nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila bukanlah nilai-nilai luar tetapi
bersumber dari kekayaan rohani bangsa, serta diterimanya nilai bersama itu adalah
hasil kesepakatan warga bangsa bukan paksaan atau tekanan pihak lain.

18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ideologi mempunyai arti pengetahuan tentang gagasan-gagasan,
pengetahuan tentang ide-ide, science of ideas atau ajaran tentang pengertian-
pengertian dasar. Ideologi secara fungsional merupakan seperangkat gagasan
tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan negara yang dianggap
paling baik.
Karakteristik ideologi Pancasila merupakan ciri khas yang
membedakannya dengan ideologi yang lain. Karakteristik tersebut yang pertama
adalah Tuhan Yang Maha Esa yang berarti pengakuan bangsa Indonesia akan
eksistensi Tuhan sebagai pencipta dunia dengan segala isinya. Kedua adalah
penghargaan kepada sesame umat manusia apapun suku bangsa dan bahasanya
sesuai dengan kemanusiaan yang adil dan beradab, ketiga adalah bangsa Indonesia
menjunjung tinggi persatuan bangsa, keempat adalah bahwa kehidupan kita dalam
kemasyarakatan dan bernegara berdasarkan atas sistem demokrasi Pancasila
sesuai dengan sila keempat yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Kelima adalah keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara sangat penting karena
ideology merupakan alat yang paling ampuh untuk menciptakan negara Indonesia
yang kokoh, bermartabat dan berbudaya tinggi
Nilai-nilai Pancasila yang terkandung didalamnya merupakan nilai-nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai ini yang
merupakan nilai dasar bagi kehidupan kenegaraan, kebangsaan dan
kemasyarakatan.

3.2 Saran
Dalam makalah ini penulis berkeinginan supaya makalah ini bermanfaat
bagi pembada dan dapat menambah pengetahuan tentang Pancasila sebagai
ideology bangsa dan negara.

19
HASIL LAPORAN WAWANCARA

PERTANYAAN;

A.Bagaimana menurut anda sebagai Masyarakat mengenai Pancasila sebagai


ideologi?

1. Nama : Acep Suganda

Profesi : Guru SMA NEGERI 2 LUWU

Pendapat : Menurut Bapak sebagai guru pancasila itu bagus. Pancasila itu
mengandung banyak nilai-nilai yang harus kita pakai dalam kehidupan sehari-
hari dikarenakan banyak pada saat ini masyarakat salah dalam bergaul sehingga
dapat merusak hidup anak bangsa, oleh karena itu kita sebagai guru di paksa
untuk mampu membuat anak didik kita bersikap moral sehingga dapat
menerapkan ke masyrakat lainnya dalam mewujudkan sikap yang terkait dalam
pancasila, baik dalam sikap nya terhadap sesama, dan sikap kerohaniannya
dalam beragama di mata TUHAN.

2. Nama :Anggi

Profesi : Perawat

Pendapat :Menurut saya pancasila yang semua sila sangat bagus diterapkan
dimasyarakat seperti ketuhanan yang maha esa karena diindonesia banyak
berbagai suku dan bangsa dan adanya sila sila di Negara kita dapat
mematuhinya meskipun tidak semua masyarakat di Indonesia
melaksanakannya. Dengan menerapkan sila sila itu masyarakat dapat
menjadi contoh anak bangsa.

3.Nama :Umar

Profesi : Polisi

Pendapat : Menurut saya pancasila itu sangat cocok diterapkan


dimasyarakat.Musyawarah dan Funding Fader bangsa.Jadi itu tuah pikiran
oleh pahlawan pahlawan kita,pancasila itu dapat diterapkan masyarakat.serta
kami sebagai polisi mampu menjaga dan melindungi masyarakat kami dari

20
tindakan yang jahat seperti mencegah pemakaian dan pengedaran narkoba,
menghukum para begal, dan tindakan yang dapat membahayakan manusia.
Dengan menindaklanjuti pokok permasalahan di setiap kesalahan yang ada.

21
DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. “Pancasila Sebagai Ideologi Negara.”

http://ahmadrocklee.blogspot.com/2007/08/pancasila-sebagai-ideologi-
negara.html

Anonimous. “Pancasila Sebagai Ideologi.”

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pendidikan_pancasila/bab4-
pancasilasebagaiideologi.

Anonimous. “Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara.”

http://www.dostoc.com/docs/28429402/PANCASILA-SEBAGAI-IDEOLOGI-
DAN-DASAR-NEGARA.

Anonimous. “Sejarah Lahirnya Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara.”

http://www.g-excess.com/id/sejarah-lahirnya-pancasila-sebagai-ideologi-dan-
dasar-negara.html.

Anonimous. “Pancasila Sebagai Ideologi Negara.”

http://www.gudangmateri.com/2010/10/pancasila-sebaga-ideologi-negara.html.

22

Anda mungkin juga menyukai