Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
UNIVERSITAS JEMBER
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Pancasila Sebagai Dasar Negara” dengan tepat
waktu.
Makalah “Pancasila Sebagai Dasar Negara” disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Pancasila, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang pancasila sebagai dasar negara.
Kami mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
membantu proses penyusunan dan pembuatan makalah ini. Tidak lupa pula kami ucapkan pada
Bapak Dr. Sugiyanto, M.Hum selaku dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telah
memberikan tugas membuat makalah sehingga dapat menambah wawasan bagi kami maupun
teman-teman lainnya.
Kami memohon maaf atas segala kekurangan dari makalah ini, oleh karena itu, kami
harap adanya kritik dan saran dari pembaca. Kami harap Tugas makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan bagi pembaca maupun penulis.
DAFTAR ISI
Kata pengantar............................................................................................... ii
Bab 1 Pendahuluan........................................................................................ 3
Bab 2 Pembahasan......................................................................................... 3
Bab 3 Penutup............................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan........................................................................................ 14
Daftar Pustaka................................................................................................ 15
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pancasila merupakan bahasa sansekerta yang terdiri dari dua kata yakni Panca yang
berarti lima dan Sila yang berarti dasar, asas, atau prinsip. Jadi pancasila dapat diartikan
lima dasar atau lima asas atau lima prinsip. Lima dasar atau prinsip atau asas ini telah
menjadi pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila merupakan warisan bangsa dari para pendahulu yang harus dijaga,
dipertahankan dan diterapkan dalam setiap aspek kesejahteraan bangsa saat ini dan untuk
masa yang akan datang. Pancasila digali, dirumuskan, dan diserukan oleh para pemimpin
bangsa yang merupakan kumpulan berbagai rasionalitas bangsa yang terdapat dalam
semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang meliputi agama, bahasa, budaya, dan ras.
Fungsi pancasila sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, karena
segala tingkah laku dan tindakan masyarakat Indonesia diatur oleh pancasila, karena salah
satu fungsi pancasila adalah pemersatu bangsa. Oleh karena itu, sebagai warga negara
Indonesia, kita harus memahami arti, fungsi, dan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila, serta melaksanakan tindakan yang mencerminkan nilai-nilai tersebut. Dengan
cara ini, kita dapat membangun bangsa Indonesia yang memiliki moralitas yang baik,
menjunjung tinggi keadilan, dan menjaga persatuan bangsa.
PEMBAHASAN
Pancasila sebagai dasar negara dapat diartikan bahwa Pancasila menjadi dasar dalam
berdirinya NKRI. Arti dari Fungsi dan Peran Pancasila sebagai dasar negara yaitu sumber
dari segala sumber hukum yang berlaku di Indonesia. Hal ini yang menjadikan Pancasila
sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara. Tak hanya itu, Pancasila juga dapat
diartikan sebagai lima dasar yang menjadi dasar negara serta pandangan hidup bangsa.
Suatu bangsa tidak akan berdiri kokoh tanpa dasar negara yang kuat dan tidak akan tahu
langkah selanjutnya yang harus dicapai tanpa pandangan hidup. Dengan adanya dasar
negara, suatu negara tidak akan goyah dalam menghadapi berbagai masalah yang datang,
baik masalah dari dalam maupun dari luar.
Fungsi dan peran Pancasila sebagai dasar negara dapat dirinci sebagai berikut :
Pancasila sebagai dasar negara merupakan sumber dari segala sumber hukum atau
sumber tertib hukum di Indonesia. Dengan demikian, Pancasila adalah asas dari semua
peraturan perundang-undangan di Indonesia yang terdapat dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang kemudian dijabarkan lebih
lanjut dalam empat pokok pikiran, yakni :
● Pokok pikiran pertama, negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dengan dasar atas persatuan (Pokok pikiran persatuan).
● Pokok pikiran kedua, negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia (Pokok pikiran keadilan sosial).
● Pokok pikiran ketiga, negara yang berkedaulatan rakyat, berdasar atas kerakyatan,
dan permusyawaratan atau perwakilan (Pokok pikiran kedaulatan rakyat).
● Pokok pikiran keempat, negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab (Pokok pikiran ketuhanan).
Pancasila dijadikan sebagai dasar negara atau ideologi negara untuk mengatur
penyelenggaraan negara. Hal tersebut sesuai dengan bunyi pembukaan UUD 1945 alenia
ke-4 yang berbunyi : “Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam
suatu UUD negara Indonesia yang berbentuk dalam suatu susunan negara”. Dengan
demikian kedudukan pancasila sebagai dasar negara termaktub secara yuridis
konstitusional dalam pembukaan UUD 1945, yang merupakan cita – cita hukum dan
norma hukum yang menguasai hukum dasar negara RI dan dituangkan dalam pasal – pasal
UUD 1945 dan diatur dalam peraturan perundangan. Selain bersifat yuridis konstitusional,
pancasila juga bersifat yuridis ketata negaraan yang artinya pancasila sebagai dasar negara,
pada hakikatnya adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum. Artinya segala
peraturan perundangan secara material harus berdasar dan bersumber pada pancasila.
Apabila ada peraturan (termasuk di dalamnya UUD 1945) yang bertentangan dengan nilai
– nilai luhur pancasila, maka sudah sepatutnya peraturan tersebut dicabut.Nilai – nilai
luhur yang terkandung dalam pancasila memiliki sifat obyektif – subyektif. Sifat subyektif
maksudnya pancasila merupakan hasil perenungan dan pemikiran bangsa Indonesia,
sedangkan bersifat obyektif artinya nilai pancasila sesuai dengan kenyataan dan bersifat
universal yang diterima oleh bangsa – bangsa beradab. Oleh karena memiliki nilai obyektif
– universal dan diyakini kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia maka pancasila
selalu dipertahankan sebagai dasar negara. Jadi berdasarkan uraian tersebut di atas maka
dapat disimpulkan bahwa pancasila sebagai dasar negara memiliki peranan yang sangat
penting dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga cita – cita para
pendiri bangsa Indonesia dapat terwujud Sebagai dasar Negara, Pancasila merupakan suatu
asas kerohanian yang meliputi suasana kebatinan atau cita-cita hukum, sehingga
merupakan suatu sumber nilai, norma serta kaidah, baik moral maupun hukum negara, dan
menguasai dasar baik yang tertulis atau Undang-Undang Dasar maupun yang tidak tertulis
atau dalam kedudukannya sebagai dasar negara, pancasila mempunyai kekuatan mengikat
secara hukum. Sebagai sumber dari segala hukum atau sumber tertib hukum Indonesia
maka pancasila tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu pembukaan UUD 1945.
Kemudian dijelmakan atau dijabarkan lebih lanjut dalam pokok-pokok pikiran, yang
meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945, yang pada akhirnya dikongritiskan atau
dijabarkan lebih lanjut dalam pokok-pokok pikiran, yang meliputi suasana kebatinan dari
UUD 1945, yang pada akhirnya dikongritiskan atau dijabarkan dari UUD 1945 serta
hukum positif lainya, kedudukan pancasila sebagai dasar negara tersebut dapat dirincikan
sebagai berikut: Pancasila sebagai dasar negara adalah sumber dari segala sumber hukum
(sumber tertib hukum) Indonesia. Dengan demikian pancasila merupakan asas kerohanian
tertib hukum Indonesia yang dalam pembukaan UUD 1945 dijelmakan lebih lanjut ke
dalam empat pokok pikiran. Meliputi suasana kebatinan (Geistlichenhintergrund) dari
UUD 1945. Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara (baik hukum yang
tertulis maupun tidak tertulis). Mengandung norma yang mengharuskan undang-undang
dasar mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara
(termasuk penyelenggara partai dan golongan fungsional). Memegang teguh cita-cita
moral rakyat yang luhur. Hal ini dapat dipahami karena semangat adalah penting bagi
pelaksanaan dan penyelenggara negara, karena masyarakat dan negara indonesia
senantiasa tumbuh dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan dinamika
masyarakat dan negara akan tetap diliputi dan diarahkan asas kerohanian negara. Dasar
formal kedudukan pancasila dasar Negara Republik Indonesia tersimpul dalam pembukaan
UUD 1945 alinea IV yang berbunyi sebagai berikut:” maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang
terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat, yang
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial seluruh
rakyat indonesia”. Pengertian kata” Dengan Berdasarkan Kepada” Hal ini secara yuridis
memiliki makna sebagai dasar negara.Walaupun dalam kalimat terakhir pembukaan UUD
1945 tidak tercantum kata ‘pancasila’ secara eksplisit namun anak kalimat “ dengan
berdasar kepada” ini memiliki makna dasar negara adalah pancasila. Hal ini didasarkan
atas interpretasi historis sebagaimana ditentukan oleh BPUPKI bahwa dasar negara
Indonesia itu disebut dengan istila pancasila. Sebagaimana telah ditentukan oleh
pembentukan negara bahwa tujuan utama dirumuskannya pancasila adalah sebagai dasar
negara. Hal ini sesuai dengan dasar yuridis sebagaimana tercantum dalam pembukaan
UUD 1945, ketetapan No. XX/MPRS/1966. (Jo ketetapan MPR No. V/MPR/1973 dan
ketetapan No. IX/MPR/1978). Dijelaskan bahwa pancasila sebagai sumber dari segala
sumber hukum atau sumber tertib hukum indonesia yang ada pada hakikatnya adalah
merupakan suatu pandangan hidup, kesadaran dan cita-cita hukum serta cita-cita moral
yang meliputi suasana kebatinan serta dari bangsa indonesia. Selanjutnya dikatakan bahwa
cita-cita mengenai kemerdekaan individu, kemerdekaan bangsa prikemanusiaan, keadilan
sosial, perdamaian nasional, cita-cita politik mengenai sifat, bentuk dan tujuan negara,
cita-cita moral mengenai kehidupan kemasyarakatan dan keagamaan sebagai pengejawatan
dari budi nurani manusia. Dalam proses reformasi dewasa ini MPR melalui sidang
istimewa tahun 1998, mengembalikan kedudukan pancasila sebagai dasar Negara Republik
Indonesia yang tertuang dalam Tap. No.XVIII/MPR/1
Sila ini dilambangkan dengan bintang emas berlatar hitam. Makna yang terkandung
dalam sila ini yakni bahwa Negara yang didirikan adalah tujuan manusia sebagai makhluk
Tuhan yang Maha Esa, dengan bintang sebagai lambangnya. Artinya setiap warga Negara
berhak memiliki kebebasan dalam memeluk agama dan menjalankan ibadah sesuai dengan
kepercayaannya masing[1]masing dan hal tersebut tercantum dalam pasal 29 UUD 1945.
Hal ini mengacu kepada keyakinan kepada tuhan dan hidup dengan menjalankan segala
perintah Tuhan tanpa mengganggu pemegang keyakinan yang lain
Pada sila ini dilambangkan dengan lambang rantai berlatar merah sesuai dengan warna
bendera Indonesia. Maknanya manusia memiliki kedudukan pada tingkatan martabat
tertinggi yang menyadari nilai-nilai dan norma. Kemanusiaan berarti hakikat dan sifat khas
manusia sesuai dengan martabat. Sikap hidup, keputusan, dan tindakan manusia sesuai
dengan nilai-nilai pancasila. Sila ini memiliki makna kesadaran dari setiap manusia
didasarkan dari potensi nurani manusia dalam hubungan dengan norma-norma dan
kesusilaan umumnya terhadap seluruh makhluk hidup.
3. Persatuan Indonesia.
Pada sila ke 3 ini dilambangkan dengan pohon beringin dengan putih yang menjadi
latarnya sama seperti salah satu warna bendera Indonesia. Makna yang terkandung dalam
sila ini yakni persatuan memiliki arti bersatunya berbagai macam dan aneka ragam yang
menjadi satu kesatuan. Persatuan Indonesia ini mencakup persatuan dalam berbagai arti
seperti ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan juga keamanan yang
berada di Indonesia. Persatuan Indonesia merupakan hal yang dinamis dalam kehidupan
yang bertujuan unyuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, serta mewujudkan
perdamaian dunia yang abadi.
Sila ini dilambangkan dengan kepala banteng berwarna hitam dan merah sebagai
latarnya. Maknanya berarti bahwa sistem yang dianut oleh bangsa Indonesia yaitu sistem
demokrasi yang menempatkan rakyat pada posisi tertinggi dalam hirarki kekuasaan.
Makna pada sila ini yaitu rakyat dalam melaksanakan tugasnya ikut serta dalam
pengambilan keputusan.
Menurut Manuel Kaisiepo (1982), pandangan hidup merupakan cita-cita atau aspirasi
seseorang atau masyarakat yang mencerminkan citra diri seorang. Pandangan hidup harus
dibedakan dengan idealisasi atau angan-angan, karena suatu idealisasi memiliki
kecenderungan untuk mengikuti kebiasaan hidup yang sedang berlangsung di dalam
masyarakat yang belum tentu diinginkannya.
Pada intinya pandangan hidup adalah suatu wawasan yang menyeluruh terhadap
kehidupan yang terdiri dari kesatuan nilai-nilai luhur. Nilai luhur sendiri memiliki
makna tolok ukur bagi kehidupan yang relevan dengan hal-hal yang mendasar dan
abadi dalam hidup manusia. Fungsinya sendiri sebagai acuan untuk menata hubungan
manusia dengan dirinya sendiri, sesamanya, dan alam sekitar maupun dengan Tuhan.
Secara proses pandangan hidup bersifat dinamis yang disesuaikan sebagai pandangan
hidup sebuah bangsa.
Bangsa Indonesia memiliki pandangan hidup yang telah lama tumbuh dengan
perkembangan masyarakatnya. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
merupakan penghabluran dari nilai-nilai hidup masyarakat Indonesia. Pancasila
dengan ini memiliki pemahaman way of life, weltanschauung, pandangan dunia,
pandangan hidup, pegangan hidup, pedoman hidup, dan petunjuk hidup.
Pengertian pancasila sebagai pandangan hidup bangsa terbagi dalam tiap butir
Pancasila, sebagai berikut:
Kita sebagai warga negara Indonesia wajib untuk mempercayai dan bertaqwa
pada Tuhan sesuai dengan kepercayaan masing-masing individu.
Kita sebagai warga negara diminta untuk paham atas derajat manusia yang
sama pada setiap manusia, sehingga untuk menjalin rasa kemanusiaan kita harus
saling menjaga dan membantu sesama, membela kebenaran dan keadilan, serta
bekerjasama untuk membangun kedamaian.
3. Persatuan Indonesia
Sila ini mendorong kita untuk menghargai kehendak orang lain dan
mengutamakan kepentingan negara serta kesejahteraan umum. Hal ini biasa terealisasi
dalam menentukan kesepakatan melalui musyawarah dan diskusi.
“Peran dan Fungsi Pancasila sebagai dasar negara”. Gramedia Blog. 2019. diakses pada 29
Maret 2023 pukul 14.38. https://www.gramedia.com/literasi/fungsi-pancasila-sebagai-dasar-
negara/#_1_Fungsi_Pancasila_Sebagai_Dasar_Negara_RI.
Safitri, A. O., & Dewi, D. A. 2021. Pancasila Sebagai Dasar Negara Dan Implementasinya Dalam Berbagai
Bidang. EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and Counseling, 3(1) : 88-94.
Pusdatin. (2021, Juli 7). Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa, Begini
Memahaminya. Retrieved from Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia:
https://bpip.go.id/berita/1035/801/pancasila-sebagai-pandangan-hidup-bangsa-begini-
memahaminya.html