Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

HAKIKAT PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN


DASAR NEGARA
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
dan Kewarga Negaraan

Dosen Pengampu : Lili Supriyadi S.Pd.,M.M

Disusun oleh :

Muhammad Fikri Fadhillah

11220810000181

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN 1D

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH


JAKARTA

2022
KATA PENGANTAR
Terima kasih saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karna atas perkenan
beliaulah saya bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Sehingga makalah dengan judul “Hakikat Pancasila sebagai Idiologi Bangsa dan
Dasar Negara Indonesia ” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga saya
mengucapkan terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka saya yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun
penulisannya. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempuraan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca dan
bisa bermanfaat untuk perkembangan serta peningkatan ilmu pengetahuan.

Tangerang Selatan, 02 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………

DAFTAR ISI……………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN……………..…………………………………………….

I.I Latar Belakang…………………………………………………………………

I.2 Rumusan Masalah……………………………………..………………………….

I.3 Tujuan Penulisan…………………………….………………………………….

BAB II PEMBAHASAN………………………….………………………….……...

2.1 Pengertian Hakikat Pancasila

2.2 Pengertian Pancasila Sebagai Dasar Negara

2.3 Pengertian Hakikat Pancasila Sebagai Idiologi Negara

2.4 Dimensi dalam Hakikat Pancasila Sebagai Idiologi Negara

2.5 Urgensi Pancasila Sebagai Ideologi Negara

2.6 Ciri-ciri Ideologi Pancasila

2.7 Fungsi Idiologi

BAB III PENUTUP………………………………………..…………………….…….

DAFTAR PUSAKA………………………………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Pancasila merupakan ideologi yang dianut oleh bangsa Indonesia. Di dalam


Pancasila terdapat kandungan dalam setiap silanya, sejalan dengan cita-cita, tujuan
dan harapan berdirinya negara Indonesia. Pada dasarnya Pancasila berfungsi sebagai
dasar dari sistem pemerintahan dan melakukan kegiatan yang berhubungan dengan
pemerintahan dengan melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan
pemerintahan sesuai dengan isi Pancasila. Serangkaian acara terkait. Peristiwa masa
lalu berkaitan dengan peristiwa masa kini, baik yang mengarah ke masa depan.
Artinya semua aktivitas manusia di masa lalu berkaitan dengan kehidupan di masa
sekarang untuk menciptakan masa depan yang berbeda dengan masa lalu

Dasar negara adalah landasan yang memberikan kekuatan bagi berdirinya negara.
Bangsa Indonesia juga dibangun di atas suatu dasar atau landasan, yaitu Pancasila.
Pancasila sebagai dasar negara merupakan sumber aturan hukum yang mengatur
Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk seluruh unsurnya yaitu pemerintah,
wilayah dan rakyat. Pancasila dalam kedudukannya merupakan dasar
penyelenggaraan negara dan seluruh kehidupan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pancasila merupakan pedoman hidup berbangsa dan bernegara seluruh rakyat


Indonesia. Selama Indonesia ada, Pancasila akan menemani perjalanannya. Nilai-nilai
dasar yang terkandung dalam Pancasila adalah: Ketuhanan, Kemanusiaan, Solidaritas,
Kerakyatan dan Keadilan. 1 Juni 1945 adalah hari lahirnya Pancasila, sambutan dari
Ir. Sukarno di depan anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI). Pancasila adalah falsafah negara Republik Indonesia, yang
secara resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, dan tercantum dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yang diundangkan dalam Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 2 pada tahun berikutnya. 7 Bersama dengan teks UUD
1945.

I.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan Hakikat Pancasila?


2. Apa pengertian Pancasila Sebagai Dasar Negara?
3. Jelaskan pengertian Hakikat Pancasila Sebagai Idiologi Negara?
4. Dimensi apa saja yang ada di dalam Hakikat Pancasila sebagai Idiologi
Negara?
5. Jelaskan pengertian urgensi Pancasila sebagai idiologi negara!
6. Sebutkan ciri-ciri Idiologi!
7. Sebutkan fungsi Idiologi!
8. Bagaimana hakikat Pancasila sila ke 4 dan ke 5?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisannya yaitu:

1. Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah PKN


2. Agar dapat mengamalkan hakikat dari Pancasila
3. Agar mampu Menyusun tulisan ilmiah dengan baik dan benar
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hakikat Pancasila

Pancasila sebagai dasar negara artinya Pancasila dijadikan sebagai dasar


penyelenggaraan negara. Pancasila sebagai dasar negara mengandung arti bahwa
penyelenggaraan dan pengelolaan semua pemerintahan harus mencerminkan nilai-
nilai Pancasila tanpa konflik. Menurut Damanhuri et al (2016:183), pancasila secara
etimologi berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti pancasila yang berarti lima dan
sila yang berarti bersatunya batu, dasar dan dasar. Pancasila memiliki lima makna
dasar, dan sila itu sendiri biasanya diartikan sebagai aturan ketaatan atau perilaku
yang baik.

Hakikat adalah sesuatu yang ada pada diri seseorang atau harus ada pada diri
sendiri. Pancasila sudah tidak asing lagi bagi warga negara Indonesia, hal itu
berlaku pada pembukaan alinea keempat UUD 1945 dan dijadikan sebagai dasar
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari 5 sila. Meskipun Pancasila
tidak secara langsung dijelaskan dalam UUD 1945, namun Pancasila telah
mendarah daging dalam jiwa bangsa Indonesia bahwa Pancasila merupakan
pedoman yang harus ditanamkan di dalamnya. Menurut Suraya (2015:154)
Pancasila adalah dasar negara Indonesia, Pancasila diibaratkan sebagai sebuah
dasar, jadi semakin kuat dasar itu maka akan semakin kuat pula suatu negara.
Pancasila juga mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia, karena ada beberapa
proyek di dalamnya yang jika dilaksanakan akan mencerminkan kepribadian bangsa
Indonesia.

Ringkasnya, dapat disimpulkan bahwa hakikat Pancasila adalah apa yang


terkandung dalam nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila, yang harus
dijadikan sebagai sebab dan dasar negara. Pancasila menunjukkan hakekat atau
esensi Pancasila, dasar atau dasar firman Tuhan, manusia, rakyat dan keadilan.
Dapatkan awalan dan akhiran ke-an, peran, ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
demokrasi dan keadilan. Esensi atau substansi memiliki kualitas abstrak, universal,
universal, absolut, tetap, tidak berubah, terlepas dari situasi, tempat, dan waktu.
Menurut Notonagoro (dalam Susanti, 2013:28), ada tiga jenis hakikat, yaitu:

(a) Hakikat abstrak, disebut sifat tipe atau sifat umum Memiliki elemen yang sama,
tetap. Esensi yang abadi dan tidak berubah ini karena telah dikenal oleh
manusia sejak zaman dahulu.
(b) Hakikat pribadi, yaitu faktor permanen yang menyebabkan semua hal yang
relevan tetap berada pada individu, dan
(c) Hakikat konkrit itu nyata dan jelas. semua orang dalam kenyataan. Hakikat
konkrit ini merupakan pedoman praktis kehidupan berbangsa dan bernegara
Indonesia, sesuai dengan kenyataan, tempat, latar, dan waktu sehari-hari.
Pancasila sebagai filsafat menunjukkan abstrak (ada dalam pikiran manusia sejak
awal), pribadi (berkaitan dengan kehidupan pribadi) dan konkret (terwujud dalam
kehidupan sehari-hari), universal atau universal, mutlak, tetap, tidak berubah sifat
atau substansi. Terlepas dari keadaan, tempat dan waktu.

2.2 Pengertian Pancasila Sebagai Dasar Negara

Status Pancasila sebagai dasar negara dapat ditemukan dalam landasan konstitusi
yang selalu ada di Indonesia. Landasan tersebut tidak menyebutkan kata Pancasila,
melainkan sila Pancasila, sehingga dokumen-dokumen tersebut memuat dasar-dasar
bangsa Pancasila. Menurut Imron (2017:12) “Pancasila sebagai dasar negara berarti
nilai-nilai Pancasila yang dijadikan landasan dasar penyelenggaraan negara”.
Pancasila sebagai dasar negara mengandung arti bahwa segala penyelenggaraan dan
penyelenggaraan pemerintahan harus mencerminkan nilai-nilai Pancasila dan tidak
boleh bertentangan dengan Pancasila.
Menurut Sulasmana (2015:68) pengertian atau peran Pancasila sebagai dasar
negara Republik Indonesia adalah dasar negara didirikan dan didirikan, dasar
kegiatan administrasi negara, dasar partisipasi warga negara, dasar perkumpulan
warga negara, dasar dan asal usul hukum negara. Berdasarkan poin-poin di atas, dapat
disimpulkan bahwa Pancasila adalah tulang punggung negara Indonesia. Berdirinya
negara Indonesia adalah untuk mewujudkan cita-cita nasional dan tujuan nasional
yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, dan cita-cita nasional dan tujuan
negara juga dimasukkan ke dalam ideologi bangsa Indonesia.

2.3 Pengertian Hakikat Pancasila Sebagai Idiologi Negara

Hakikat Pancasila sebagai ideologi negara memiliki dimensi dan urgensi


yang sangat penting yang perlu diserap dan diamalkan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Dasar negara Pancasila adalah pedoman, visi
hidup dan ideologi bangsa Indonesia. Seperti yang dijelaskan oleh Siti Tiara
Maulia melalui artikel “Memahami Konsep Nilai Pancasila sebagai Ideologi
Bangsa” dalam Lokakarya Nasional: Situasi nilai-nilai Pancasila saat ini di
era Reformasi, gagasan Pancasila harus disosialisasikan secara sederhana,
cara yang murni, praktis dan berkesinambungan, baik dari segi pikiran dan
perkataan, tingkah laku dan keteladanan. Hal ini harus dilakukan agar dapat
menarik dan menancapkan dalam hati setiap orang Indonesia pemahaman
tentang Pancasila sehingga dapat diamalkan dalam kehidupan. Ideologi
Pancasila. Lanjut Siti Tiara Maulia dalam artikelnya, selalu menjunjung
tinggi hak individu dan martabat manusia. Saat ini dan perkembangan masa
depan, ideologi Pancasila tidak lagi dapat ditanamkan melalui metode
indoktrinasi, tetapi menggunakan pendekatan persuasif dan dialogis
sehingga dapat berperan dan membimbing seluruh warga negara.
Pancasila sebagai ideologi tidak kaku dan tertutup, tetapi Pancasila dapat bersifat
dinamis, inovatif dan terbuka. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016:322),
ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-
cita, dan logos yang berarti pengetahuan. Secara harfiah, ideologi dapat dipahami
sebagai ilmu pemahaman atau ide-ide dasar. Ideologi dalam kehidupan sehari-hari
dapat dipahami dengan cita-cita. Cita-cita tersebut merupakan cita-cita yang bersifat
tetap dan harus dicapai, cita-cita tersebut juga dijadikan sebagai landasan/pandangan
hidup. Yang dimaksud dengan “Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila menjadi cita-cita normatif penyelenggaraan negara”
(Imron, 2017:13)

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya merupakan


gambaran tentang bagaimana kehidupan bernegara itu dijalankan. Pancasila dapat
berperan sebagai pemersatu bangsa, memelihara persatuan dan kesatuan, serta dapat
mengantarkan Indonesia mencapai tujuan yang diinginkan. “Pancasila dapat
memberikan gambaran cita-cita dan dapat dijadikan sebagai motivasi dan tekad untuk
mencapai cita-cita negara Indonesia” (Sulasmono, 2015:13). Ideologi Pancasila juga
dapat melahirkan tekad untuk mempertahankan identitas bangsa. Pancasila dapat
dijadikan sebagai citra jati diri bangsa, sehingga dengan Pancasila masyarakat dapat
mengembangkan karakter dan jati diri bangsa Indonesia itu sendiri. Berdasarkan
uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia
sangat penting dalam menjaga keutuhan bangsa dan dapat menjadikan ciri khas
bangsa Indonesia berbeda dengan negara lain. Pancasila mengandung gagasan
tentang bagaimana mengatur kehidupan bernegara.

Rumusan-rumuas dalam Pancasila tidak langsung berfungsi, sehingga


reinterpretasi Pancasila harus dilakukan dari waktu ke waktu, dan Pancasila juga
mengandung unsur nilai.

2.4 Dimensi dalam Hakikat Pancasila Sebagai Idiologi Negara


Hakikat Pancasila sebagai ideologi negara memiliki tiga dimensi sebagai berikut:

1) Dimensi realitas Artinya nilai-nilai inti yang terkandung dalam Pancasila berakar
pada nilai-nilai nyata yang hidup dalam masyarakat. Dengan kata lain, nilai-nilai
Pancasila berakar pada nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia. Apalagi nilai-nilai
Pancasila harus diekspresikan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kaitannya
dengan kehidupan bermasyarakat maupun dalam segala aspek penyelenggaraan
negara.
2) Dimensi idealitas berisi tentang cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai
bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Artinya nilai-nilai
inti Pancasila meliputi tujuan yang perlu dicapai untuk menciptakan harapan,
optimisme dan dapat memotivasi untuk mencapai cita-cita.
3) Dimensi Fleksibel Mengandung relevansi atau daya untuk merangsang
masyarakat mengembangkan gagasan baru tentang nilai-nilai inti yang
terkandung dalam Pancasila. Dengan demikian, Pancasila sebagai ideologi
terbuka karena bersifat demokratis dan mengandung dinamika internal mengajak
dan merangsang warga yang meyakininya untuk mengembangkan pemikiran-
pemikiran baru, tanpa khawatir kehilangan esensinya.

2.5 Urgensi Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Menurut Kurikulum Wajib Pendidikan Pancasila (2016), peran ideologi


negara tidak hanya dalam aspek hukum resmi, tetapi juga harus hadir dalam
kehidupan masyarakat itu sendiri. Urgensi Pancasila sebagai ideologi negara
terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut:

a. Ideologi sebagai pedoman warga negara Artinya, perilaku semua warga


negara harus didasarkan pada peraturan moral kebajikan. Misalnya,
kecanduan narkoba yang marak di kalangan generasi muda, menunjukkan
bahwa regulasi ideologis belum diterapkan. Oleh karena itu perlu adanya
pedoman yang lebih jelas, baik dari sisi persuasi, himbauan maupun
konstruksi nilai-nilai Pancasila menjadi produk hukum yang memberikan
indikasi yang jelas dan sanksi yang sesuai bagi pelanggarnya.
b. Ideologinya untuk menolak nilai-nilai yang tidak sesuai dengan Pancasila.
Pancasila sebagai ideologi negara telah mengalami berbagai guncangan
sepanjang sejarah negara. Ada sejumlah pihak yang ingin menggoyahkan
Pancasila dengan mengubah ideologi negara. Contohnya adalah kasus
terorisme dalam bentuk pemaksaan dengan kekerasan. Hal ini bertentangan
dengan nilai-nilai toleransi beragama, hak asasi manusia dan solidaritas.

2.6 Ciri-ciri Ideologi adalah sebagai berikut :

Adanya nilai dan dimensi Pancasila mereduksi karakteristik ideologi


Pancasila sebagai ideologi terbuka. Oleh karena itu, dapat kita simpulkan
bahwa ciri-ciri ideologi Pancasila antara lain:

1. Berasal dari falsafah masyarakat


Pancasila adalah ideologi yang mempunyai pandangan hidup atau idealisme,
tujuan, dan cita-cita masyarakat Indonesia yang berasal dari kekayaan rohani,
moral, dan budaya masyarakat sendiri. Bukan konsep yang dibuat buat untuk
masyarakat.
2. Berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa
Meskipun mengakui beberapa agama, ideologi Pancasila percaya pada konsep
Tuhan Yang Maha Esa. Dengan mempercayai ketuhanan yang maha esa,
negara Indonesia yang berpegang pada ideologi Pancasila melarang adanya
paham atheis di Indonesia.
3. Demokratis
Pemerintahan yang berdasar ideologi Pancasila adalah pemerintahan yang
berdasar persetujuan rakyat. Demokratis sendiri berarti bahwa pemerintahan
indonesia memiliki sifat demokrasi. Dilihat dari asal katanya, demokrasi
berasal dari bahasa Latin demo yang berarti rakyat dan kratos yang berarti
pemerintahan. Dengan begitu sudah jelas bahwa negara yang demokratis
harus tetap meletakkan kekuasaan tertinggi di tangan rakyat. Pendapat rakyat
sangat penting, dan pemimpin hanya memberikan keputusan.
4. Berdasar hukum
Negara yang berdasar ideologi Pancasila adalah negara yang berdasar hukum.
Negara hukum bisa diartikan sebagai negara yang penyelenggaraan kekuasaan
pemerintahannya berdasar pada hukum. Kekuasaan pemerintahan berdasar
pada kedaulatan atau supremasi hukum dan bertujuan untuk menjalankan
ketertiban hukum. Negara hukum mempunyai konstitusi yang jelas. Berbeda
dengan ideologi komunis, mereka mempunyai konstitusi, tapi kekuasaan
tertinggi di tangan pemimpin otoriter. Negara dengan ideologi komunis tidak
bisa dikatakan negara hukum.
5. Kreatif dan dinamis
Ideologi ini mempunyai tekad untuk secara kreatif dan dinamis mencapai
tujuan nasional. Oleh karena itu, bangsa Indonesia menggunakan Pancasila
sebagai pedoman untuk mencapai tujuan nasional. Dengan mengamalkan nilai
– nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan, masyarakat akan bisa ikut
serta dalam usaha mencapai tujuan nasional. Salah satu nilai dalam ideologi
Pancasila yang harus dijunjung tinggi demi tercapainya tujuan nasional adalah
nilai persatuan dan kesatuan.
6. Berdasar pegalaman sejarah bangsa
Bangsa Indonesia mempunyai sejarah yang panjang untuk menjadi sebuah
bangsa yang diakui dunia. Berdasarkan pengalaman sejarah itulah Pancasila
dijadikan ideologi yang akan mendasari berdirinya sebuah bangsa yang
kokoh. Dan terbukti, dengan menjunjung tinggi nilai persatuan dalam ideologi
Pancasila, Indonesia berhasil mengusir penjajah dan menyatukan rakyat yang
berbeda wilayah, suku, dan budaya menjadi Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Nilai – nilai tersebut juga berhasil membersihkan Indonesia dari
sistem politik komunis. Itulah mengapa ada hari yang memperingati kesaktian
Pancasila.
7. Terbentuk dari pikiran rakyat
Pancasila terbentuk atas dasar keinginan bangsa Indonesia, tanpa campur
tangan atau paksaan dari sekelompok orang atau pihak yang berkuasa. Konsep
pancasila berasal dari hasil pemikiran rakyat. Kesamaan pemikiran individu
rakyat yang ingin hidup lebih baik lagi membentuk konsep cita-cita hidup
manusia, dan itulah yang menjadi hakikat ideologi. Sebelum menjadi
Pancasila, bangsa Indonesia telah menjunjung tinggi lima nilai dalam
kehidupan berbangsa negara. Kelima nilai tersebut adalah: kebangsaan,
kemanusiaan, ketuhanan, kerakyatan, dan kesejahteraan. Nilai – nilai itulah
yang kemudian disempurnakan dalam Pancasila dan dijadikan ideologi.
8. Isinya tidak operasional.
Nilai pancasila yang tidak operasional bukan berarti bahwa nilai – nilai
tersebut tidak bisa diterapkan. Sifatnya yang tidak operasional justru
memungkinkan Pancasila untuk bisa diuraikan secara lebih eksplisit sesuai
dengan kebutuhan. Sifat ideologi yang operasional memang mudah
diterapkan. Akan tetapi itu akan menjadikannya menjadi sangat terbatas dan
tidak memenuhi kebutuhan yang ada.
9. Menginspirasi rakyat
Pancasila sebagai ideologi mempunyai ciri yang membuat Pancasila dapat
menginspirasi masyarakat untuk bertanggungjawab sesuai dengan nilai – nilai
yang terkandung dalam Pancasila. Rakyat akan terus terinspirasi dan
terdorong untuk mengamalkan nilai praktis Pancasila di semua aspek
kehidupan. Dengan begitu nilai Pancasila sebagai ideologi Indonesia akan
terjaga. Hal itu karena sekuat dan sesempurna apapun suatu ideologi, hanya
akan menjadi suatu semboyan apabila tidak diamalkan. selain itu, nilai
idealisme Pancasila yang tersebut diatas membuat Pancasila sangat
mengispirasi rakyat untuk mencapai tujuan – tujuan dalam hidup.
10. Menghargai keberagaman
Dalam sila ketiga Pancasila, disebutkan dengan jelas bahwa Indonesia
menjunjung tinggi nilai persatuan. Hal ini membuat ideologi Pancasila bisa
diterima oleh semua kalangan. Seperti yang kita tahu, Indonesia terdiri dari
beberapa komponen yang berbeda – beda. Indonesia memiliki suku, agama, dan
budaya yang berbeda. Dari segi wilayah pun Indonesia sebagai negara
kepulauan terpisah oleh perairan antar pulau di Indonesia. Tidak sedikit pula
wilayah yang justru lebih dekat dengan negara tetangga daripada dengan pusat
pemerintahan Indonesia. Dengan begitu, nilai persatuan dalam keberagaman ini
harus terus ditekankan dalam tahap-tahap pembinaan persatuan dan kesatuan
untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Demikian ciri ideologi Pancasila yang membedakan dengan idologi lain yang ada di
dunia. Hanya Indonesia yang memiliki Pancasila. Oleh karena itu, sebagai warga
negara kita harusnya bangga dan terus menjunjung tinggi serta mengamalkan nilai –
nilai ideologi Pancasila.

2.7 Fungsi Idiologi

A. Fungsi idiologi Menurut Pakar dan Bidangnya


1) Sebagai sarana untuk memformulasikan dan mengisi kehidupan manusia
secara individual (Cahyono,1986).
2) Sebagai jembatan pergeseran kendali kekuasaan dari generasi tua dengan
generasi muda, (Setiardja, 2001).
3) Sebagai kekuatan yang mampu memberi semangat dan motivasi
individu,masyarakat,dan bangsa untuk menjalani kehidupan dalam
mencapai tujuan. (Hidayat, 2001).
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pancasila sebagai idiologi bangsa dan dasar negara itu sangat penting karena
idiologi merupakan alat yang ampuh dalam menciptakan negara Indonesia
yang kokoh,bermartabat,dan berbudaya. Jika tidak ada idiologi bangsa ini
akan rapuh dan hilang jati dirinya karna Pancasila sebagai sumber nilai yang
menunjukkan identitas bangsa Indonesia memiliki nilai kemanusiaan yang
luhur. Pancasila bangsa Indonesia menolak segala bentuk
penindasan,penjajahan dari satu bangsa terhadap bangsa lain.

Dengan adanya idiologi Pancasila ini Indonesia di harapkan dapat mampu


membawa bangsa ke yang lebih bagus dari sekarang, idiologi juga di
harapkan mampu membangkitkan kesadaran bangsa, setiap pengambilan
keputusan harus berdasarkan idiologi negara Indonesia yaitu Pancasila.
Banyak sekali masyarakat Indonesia yang menganut idiologi Pancasila dalam
bertingkah laku ia juga harus berpedoman pada idiologi Pancasila agar apa
yang di harapkan masyarakat dapat terealisasikan dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA

Damanhuri dkk(2016:183) dan Suraya(2015:154), pengertian hakikat


pancasila

Menurut Notonagoro (dalam susanti 213:28), Hakikat Pancasila terbagi


menjadi tiga

Imron (2017:12) dan Sulasmana (2015:68), Pancasila sebagai dasar


negara

Website

https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-jakarta/
pancasila/hakikat-pancasila-sebagai-dasar-negara/29951117 diakses pada
juni 2022

https://www.researchgate.net/publication/
349070627_HAKIKAT_PANCASILA_SEBAGAI_DASAR_NEGARA
_DAN_IDEOLOGI_NEGARA , diakses pada febuari 2021 0leh
Indriyani Silvia Ningsih

https://www.scribd.com/document/325920597/Hakikat-Pancasila-
Sebagai-Dasar-Negara, diakses oleh Muhammad Riyan kachfi

Anda mungkin juga menyukai