Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN


REPUBLIK INDONESIA

Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Pancasila

Dosen : Rd. Nurhayati, S.H., M.SI

Oleh :

Noval Ramadhani

FAKULTAS HUKUM EKONOMI SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM LATIFAH MUBAROKIYAH

PONDOK PESANTREN SURYALAYA TASIKMALAYA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT karena atas

limpahan rahmad dan hidayahnya kami mampu menyelesaikan makalah ini

dengan tepat waktu. Makalah dengan judul “Makalah Tentang Pancasila Dalam

Konteks Ketatanegaraan Republik Indonesia” disusun dengan maksud untuk

memenuhi tugas mata kuliah Pancasila serta memberikan pengetahuan baru bagi

penulis dan pembaca mengenai pancasila sebagai dasar negara dan ideologi

nasional.

Semoga makalah ini dapat membawa manfaat khususnya bagi kami dan

orang lain yang telah membaca makalah kami.

Kami menyadari bahwa makalah ini kami susun masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami

harapkan dengan tujuan agar makalah ini selanjutnya akan lebih baik. Semoga

bermanfaat.

Tasikmalaya, 14 Februari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
1.3. Tujuan Pembahasan ........................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN
2. 1. Pengertian Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraa RI .................. 2
2. 2. Kedudukan Pancasila ...................................................................... 3
2. 3. Makna Isi Pembukaan UUD 1945 .................................................. 6
2. 3. 1 Makna pembukaan UUD 1945 bagi Perjuangan ................. 6
2. 3. 2 Makna Alenia-Alenia Pembukaan UUD 1945..................... 7
2. 3. 3 Makna Pembukaan UUD 1945 Per alinea............................ 10

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan ..................................................................................... 14
3.2. Saran ................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang

Pancasila merupakan sumber nilai dan sumber norma dalam setiap aspek

penyelenggaraan negara, serta sebagai landasan yang mengatur struktur

ketatanegaraandan sebagai sumber tertib hukum di negara Republik Indonesia.

Konsekuensinya seluruh peraturan perundang-undangan serta penjabarannya

senantiasa berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila pancasila.

Dalam membahas negara dan ketatanegaraan Indonesia mengharuskan kita

meninjau dan memahami penafsiran, kedudukan dan peranan pancasila,

pembukaan UUD 1945, dan para pendiri dan pembentuk negara Republik

Indonesia.

1. 2. Rumusan masalah

1. Apa pengertian dari pancasila dalam konteks ketatanegaraan RI ?

2. Jelaskan kedudukan pancasila ?

3. Apa makna isi pembukaan UUD 1945 ?

1. 3. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian pancasila dalam konteks ketatanegaraan RI.

2. Mengetahui kedudukan pancasila.

3. Mengetahui makna isi pembukaan UUD 1945.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2. 1. Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan Republik Indonesia

Pancasila sebagai dasar negara yang merupakan suatu asas kerohanian

dalam ilmu kenegaraan. Pancasila merupakan sumber nilai dan norma dalam

setiap aspek penyelenggaraan negara maka dari itu semua peraturan perundang-

undangan serta penjabarannya berdasarkan nilai-nilai pancasila.

Negara Indonesia merupakan negara demokrasi, yang berdasarkan atas

hukum, oleh karena itu segala aspek dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan

negara diatur dalam suatu sistem peraturan perundang-undangan. Pancasila dalam

kontek ketatanegaraan Republik Indonesia adalah pembagian kekuasaan lembaga

lembaga tinggi negara, hak dan kewajiban, keadilan sosial, dan lainnya diatur

dalam undang undang dasar negara. Pembukaan undang- undang dasar 1945

dalam kontek ketatanegaraan, memiliki kedudukan yang sangat penting

merupakan staasfundamentalnom dan berada pada hierarkhi tertib hukum tertinggi

di Negara Indonesia.

Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Republik Indonesia adalah

pembagian kekuasaan lembaga lembaga tinggi negara, hak dan kewajiban,

keadilan sosial, dan lainnya diatur didalam undang-undang dasar negara.dalam hal

ini yaitu legislative,ekskutif dan yudikatif.

Sebagai sumber dari segala hukum atau sebagai sumber tertib hukum

Indonesia maka Setiap produk hukum harus bersumber dan tidak boleh

2
bertentangan dengan Pancasila. Pancasila tercantum dalam ketentuan tertinggi

yaitu Pembukaan UUD 1945, kemudian dijelmakan atau dijabarkan lebih lanjut

dalam pokok-pokok pikiran, yang meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945,

yang pada akhirnya dikongkritisasikan atau dijabarkan dari UUD1945, serta

hukum positif lainnya. Pancasila sebagai dasar filsafat negara, pandangan hidup

bangsa serta idiologi bangsa dan negara, bukanlah hanya untuk sebuah rangkaian

kata- kata yang indah namun semua itu harus kita wujudkan dan di aktualisasikan

di dalam berbagai bidang dalam kehidupan bermasarakat, berbangsa dan

bernegara.

2. 2. Kedudukan Pancasila

1. Pancasila Sebagai Dasar Negara bangsa Indonesia

Dasar negara merupakan fundamen atau Alas yang dijadikan pijakan serta

dapat memberi kekuatan kepada berdirinya suatu negara. Indonesia dibangun

juga berdasarkan pada suatu alas atau landasan yaitu Pancasila. Pancasila

pada fungsinya sebagai dasar negara, adalah sumber kaidah hukum yang

mengatur Bangsa Indonesia, termasuk di dalamnya seluruh unsur-unsurnya

yakni rakyat, pemerintah dan wilayah. Pancasila pada posisi seperti inilah

yang merupakan dasar pijakan penyelenggaraan negara serta seluruh

kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup

Pancasila merupakan kristalisasi pengalaman hidup dalam sejarah bangsa

indonesia yang telah membentuk watak, sikap, prilaku, etika dan tata nilai

3
norma yang telah melahirkan pandangan hidup. Pandangan hidup sendiri

adalah suatu wawasan menyeluruh terhadap kehidupan yang terdiri dari

kesatuan rangkaian dari nilai-nilai luhur. Pandangan hidup berguna sebagai

pedoman / tuntunan untuk mengatur hubungan sesama manusia, hubungan

manusia dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan lingkungan.

3. Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia

Ideoligi berasal dari kata “Idea” yang berarti konsep, gagasan, pengertian

dasar, cita-cita dan logos yang berarti ilmu jadi Ideologi dapat diartikan

adalah Ilmu pengertian-pengertian dasar. Dengan demikian Pancasila

sebagai Ideologi Bangsa dimana pada hakikatnya adalah suatu hasil

perenungan atau pemikiran Bangsa Indonesia. Pancasila di angkat atau di

ambil dari nilai-nilai adat istiadat yang terdapat dalam pandangan hidup

masyarakat Indonesia, dengan kata lain pancasila merupakan bahan yang di

angkat dari pandangan hidup masyarakat Indonesia.

4. Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia

Pancasila sebagai nilai-nilai kehidupan yang ada di masyarakat indonesia,

hal tersebut melalui penjabaran instrumental sebagai acuan hidup yang

merupakan cita-cita yang ingin digapai serta sesuai dengan jiwa Indonesia

serta karena pancasila lahir bersamaan dengan lahirnya Indonesia. Menurut

Von Savigny bahwa setiap bangsa punya jiwanya masing-masing yang

disebut Volkgeist, artinya Jiwa Rakyat atau Jiwa Bangsa. Pancasila sebagai

jiwa Bangsa lahir bersamaan dengan adanya Bangsa Indonesia yaitu pada

jaman dahulu kala pada masa kejayaan nasional.

4
5. Pancasila merupakan Sumber dari segala sumber tertib hukum

Poin ini dapat diartikan bahwa segala peraturan perundang-undangan /

hukum yang berlaku dan dijalankan di Indonesia harus bersumber dari

Pancasila atau tidak bertentangan (kontra) dengan Pancasila. Karena segala

kehidupan negara indonesia berdasarkan pancasila.

6. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia

Pancasila sebagai kepribadian bangsa karena Pancasila lahir bersama dengan

lahirnya bangsa Indonesia dan merupakan ciri khas bangsa Indonesia dalam

sikap mental maupun tingkah lakunya sehingga dapat membedakan dengan

bangsa lain. dan Pancasila Merupakan wujud peran dalam mencerminkan

adanya kepribadian Negara Indonesia yang bisa mem bedakan dengan

bangsa lain, yaitu amal perbuatan, tingkah laku dan sikap mental bangsa

Indonesia.

7. Pancasila sebagai Cita-cita dan tujuan yang akan dicapai bangsa Indonesia

Dalan Pancasila mengandung cita-cita dan tujuan negara Indonesia yang

menjadikan pancasila sebagai patokan atau landasan pemersatu bangsa.

dimana tujuan akhirnya yaitu untuk mencapai masyarakat adil, makmur yang

merata baik materiil maupun spiritual yang berdasarkan Pancasila.

8. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur

Karena saat berdirinya bangsa indonesia, Pancasila merupakan perjanjian

luhur yang telah disepakati oleh para pendiri bangsa untuk dilaksanakan, di

lestarikan dan di pelihara. Artinya Pancasila telah disepakati secara nasional

sebagai dasar negara tanggal 18-Agustus-1945 pada sidang PPKI (Panitia

5
Persiapan kemerdekaan Indonesia), PPKI ini merupakan wakil-wakil dari

seluruh rakyat Indonesia yang mengesahkan perjanjian luhur (Pancasila)

tersebut.

9. Pancasila sebagai Falsafah Hidup yang Mempersatukan Bangsa Indonesia

Pancasila merupakan sarana yang ampuh untuk mempersatukan Bangsa

Indonesia. Karena Pancasila merupakan palsafah hidup dan kepribadian

Bangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai dan norma-norma yang oleh

Bangsa Indonesia diyakini paling benar, bijaksana, adil dan tepat bagi

Bangsa Indonesia guna mempersatukan Rakyat Indonesia.

10. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan

Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional memiliki konsekuensi

bahwa di dalam segala aspek pembangunan nasional wajib berlandasakan

pada hakikat nilai-nilai dari sila-sila yang ada pada pancasila.

2. 3. Makna Isi Pembukaan UUD 1945

2. 3. 1. Makna pembukaan UUD 1945 bagi Perjuangan Bangsa Indonesia

Apabila UUD 1945 merupakan sumber hukum tertinggi dari hukum

yang berlaku di Indonesia, maka Pembukaan UUD 1945 merupakan

sumber dari motivasi dan aspirasi perjuangan dan tekad bangsa

Indonesia, yang merupakan sumber dari cita hukum dan cita moral yang

ingin ditegakan baik dalam lingkungan nasional, maupun dalam

hubungan pergaulan bangsa-bangsa di Dunia.

6
Pembukaan UUD 1945 merupakan pokok-pokok kaidah yang

menjadi landasan dan peraturan hukum yang tertinggi bagi hukum-

hukum lainnya, termasuk hukum dasar yang tertulis maupun hukum

dasar yang tidak tertulis (konvensi). Pokok-pokok kaidah Negara

fundamental itu terdapat dalam pembukaan UUD 1945 yaitu sbb:

a. Dasar-dasar pembentukan Negara

1) Tujuan Negara, yang menyatakan Negara Indonesia mempunyai

fungsi dan tujuan.

2) Asas politik Negara, yaitu pernyataan yang menyatakan bahwa

Negara Indonesia yang berbentuk Republic dan berkedaulatan

Rakyat

3) Asas Kerohanian Negara, yaitu dasar falsafah Negara pancasila

yang meliputi hidup kenegaraan dan tertib hokum Indonesia.

b. Ketentuan diadakannya UUD Negara

Ketentuan ini dapat terlihat kalam kalimat, “maka

disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia dalam suatu UUD

Negara Indonesia

2. 3. 2. Makna Alenia-Alenia Pembukaan UUD 1945

“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa

dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan

karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”

merupakan bunyi alenia pertama pembukaan UUD 1945 yang

7
menunjukan keteguhan dan kuatnya pendirian bangsa Indonesia

menghadapi masalah “kemerdekaan lawan penjajahan”. Alenia ini

mengungkapkan suatu dalil obyektif, karena dalam alinea pertama

terdapat letak moral luhur dari pernyataan Indonesia. Alenia ini juga

mengandung suatu pernyataan subyektif, yaitu aspirasi bangsa

Indonesia untuk membebaskan diri dari perjuangan. Alasan bangsa

Indonesia menentang penjajahan, karena bertentangan dengan

perikemanusiaan dan perikeadilan. Hal ini berarti setiap hal atau sifat

yang bertentangan atau bertentangan dengan pernyataan diatas juga

harus secara sadar ditentang oleh Bangsa Indonesia.

“Dan perjuangan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada

saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat

Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang

merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur” merupakan bunyi alenia

ke dua yang menunjukan kebangsaan dan penghargaan kita atas

perjuangan bangsa Indonesia selama ini. Alenia ini juga menunjukan

adanya ketetapan dan ketajaman penilaian :

a. Perjuangan pergerakan di Indonesia telah sampai pada tingkat yang

menentukan

b. Momentum yng telah dicapai tersebut harus dimanfaatkan untuk

menyatakan kemerdekaan.

8
c. Kemerdekaan tersebut bukan merupakan tujuan akhir tetapi masih

harus diisi dengan mewujudkan Negara Indonesia yang merdeka,

bersatu, berdaulat adil dan makmur.

“Atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan didorong

oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan yang bebas, maka rakyat

Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya” merupakan bunyi

dari alenia ke tiga yang menjadi motivasi riil dan materiil Bangsa

Indonesia untuk menyatakan kemerdekaannya, tetapi juga menjadi

keyakinan/kepercayaannya, menjadi motivasi spiritualnya, karena

menyatakan kemerdekaan itu diberkati oleh Allah SWT, serta

menunjukan ketaqwaan tehadap Tuhan Yang Maha Esa serta

merupakam suatu pengukuhan dari Proklamasi Kemerdekaan.

“kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintah

Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan

seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan

umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan

ketertiban Dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan

keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia

itu dalam suatu Undang-UUndang dasar Negara Indonesia yang

berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada: ketuhanan Yang maha

dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /

perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan Sosial bagi

seluruh Rakyat Indonesia” merupakan bunyi dari alenia ke empat yang

9
merumuskan dengan padat sekali tujuan dari prinsip-prinsip dasar

untuk mencapai tujuan bangsa Indonesia setelah menyatakan dirinya

merdeka.

Dengan rumusan yang panjang dan padat, alenia keempat Pembukaan

Undang-Undang dasar sekaligus menegaskan :

a. Negara Indonesia mempunyai fungsi yang sekaligus menjadi

tujuannya, yaitu seperti yang tertuang dalam alenia ke empat

tersebut.

b. Negara Indonesia berbentuk Republik dan berkedaulatan Rakyat.

c. Negara Indonesia mempunyai dasar filsafah Pancasila.

2. 3. 3. Makna Pembukaan UUD 1945 Per alinea

a. Alinea Pertama: “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak

segala bangsa dan oleh sebab itu ,maka penjajahan di atas dunia

harus di hapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan

dan perikeadilan”. Makna Alinea Pertama:

1) Keteguhan bangsa Indonesia dalam membela kemerdekaan

melawan penjajah dalam segala bentuk.

2) Pernyataan subjektif bangsa Indonesia untuk menentang dan

menghapus penjajahan diatas dunia.

3) Pernyataan objektif bangsa Indonesia bahwa penjajasan tidak

sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

10
4) Pemerintah Indonesia mendukung kemerdekaan bagi setiap

bangsa Indonesia untuk berdiri sendiri.

b. Alinea Kedua: “Dan perjuangan pergerakan kemerdekaanIndonesia

telah sampailah pada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa

mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang

kemerdekaan Negara Indonesia”. Makna Alinea Kedua:

1) Kemerdekaan yang dicapai oleh bangsa Indonesia merupakan

hasil perjuangan pergerakan melawan penjajah.

2) Adanya momentum yang harus dimanfaatkan untuk menyatakan

kemerdekaan.

3) Bahwa kemerdekaan bukanlah akhir perjuangan, tetap iharus

diisi dengan mewujudkan negara Indonesia yang

merdeka,bersatu , berdaulat,adil dan makmur.

c. Alinea Ketiga: “Atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dan

dengan didorong oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan

kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan

ini kemerdekaannya”. Makna Alinea ketiga:

1) Motivasi spiritual yang luhur bahwa kemerdekaan kitaadalah

berkat rahmat Alllah Yang Maha Kuasa.

2) Keinginan yang didambakan oleh segenap bangsa Indonesia

terhadap suatu kehidupan yang berkesinambungan antara

kehidupan material dan spiritual, dan kehidupan dunia maupun

akhirat Pengukuhan pernyataan Proklamasi Kemerdekan

11
d. Alinea Keempat: ”Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu

Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa

Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan

untukmemajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan

bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social, maka

disusunlah Kemerdekaan Kebangsan Indonesia itu dalam suayu

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, yang berbentuk

Undang-Dasar, dalam suatu susunan Negara RepublikIndonesia

yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada: Ketuhanan

Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan

Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan

mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia”.

Makna Alinea Keempat:

1) Adanya fungsi dan sekaligus tujuan Negara Indonesia,yaitu:

Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah

darah Indonesia Memajukan kesejahteraan umum

Mencerdaskan kehidupan bangsa, ikut melaksanakan

ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

abadi, dan keadilan social.

2) Kemerdekaan bangsa Indonesia yang disusun dalam

suatuUndang-Undang Dasar 1945.

12
3) Susunan/bentuk Negara Republik Indonesia. Sistem

pemerintahan Negara, yaitu berdasarkan kedaulatan rakyat

(demokrasi).

4) Dasar Negara Pancasila.

13
BAB III

PENUTUP

3. 1. Kesimpulan

Pancasila merupakan sumber nilai dan norma dalam setiap aspek

penyelenggaraan negara maka dari itu semua peraturan perundang-undangan serta

penjabarannya berdasarkan nilai-nilai pancasila. Pancasila dalam konteks

ketatanegaraan Republik Indonesia adalah pembagian kekuasaan lembaga

lembaga tinggi negara, hak dan kewajiban, keadilan sosial, dan lainnya diatur

didalam undang-undang dasar negara.Dalam hal ini yaitu legislative,ekskutif dan

yudikatif.

3. 2. Saran

Kita sebagai bangsa Indonesia, supaya mampu mencermati nilai-nilai yang

terkandung dalam Pancasila. Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara,

sebagai masyarakat madani, yaitu masyarakat yang tidak buta akan posisi dasar

negara, hendaknya kita bisa mengaplikasikan semua aspek-aspek yang terkandung

dalam Pancasila kedalam kehidupan sehari-hari.

Penyimpangan-penyimpangan terhadap nilai-nilai hukum, baik itu yang

sudah tertulis dan tertuang dalam kitab perundang-undangan maupun yang sudah

mengalir dalam konvensi, perlu adanya suatu evaluasi untuk menciptakan suasana

masyaakat yang kondusi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Budiyono K.2009. Pendidikan Pancasila Untuk Perguruaan Tinggi. Bandung :

Alfabeta.

Suryana E. 2015.Pancasila Dan Ketahatan Jati Diri Bangsa. Bandung : Refika

Aditama.

Kaelan. 2014.Pendidikan Pancasila. Yogyakarta : Paradigma

https://haikal2017.wordpress.com/2017/03/18/first-blog-post/

http://www.markijar.com/2015/11/10-fungsi-dan-kedudukan-pancasila.html

http://derryjie.blogspot.co.id/2013/02/makna-yang-terkandung-dalam-pembukaan.html.

15

Anda mungkin juga menyukai