Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

“Pendidikan Pancasila”
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pendidikan Pancasila” ini
dengan baik. Penulisan ini bertujuan untuk memenuhi tugas kuliah yang
diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila. Makalah
ini ditulis dari buku-buku yang berkaitan dengan Pancasila, serta informasi
dari media massa yang berhubungan dengan Pancasila. Tak lupa penyusun
ucapkan terima kasih kepada pengajar matakuliah atas bimbingan yang
diberikan kepada kami, dan juga rekan-rekan yang telah bekerja keras
sehingga dapat diselesaikannya makalah ini dengan baik.Penulis harap
makalah ini dapat memberi manfaat kepada kita semua dan menambah
wawasan kita tentang apa itu pendidikan pancasila. Sehingga dapat
menumbuhkan rasa nasionalisme yang tinggi untuk kita. Dan juga untuk
menambah kecintaan kita terhadap bangsa Indonesia. Makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, meka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
demi perbaikan kami menuju ke arah yang lebih baik.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang......................................................................................................................1

B.   Rumusan Masalah................................................................................................................1

C.  Tujuan Penulisan..................................................................................................................1

BAB II

PEMBAHASAN

A.   Pengertian Pancasila...........................................................................................................2

B.   Tujuan Pancasila ................................................................................................................4

C. Fungsi Pancasila…………………………………………………………………………..7

D.   Makna Pancasila Untuk Kehidupan....................................................................................9

E .Nilai Dasar Pancasila ……………………………………………………………………..12

F. Penjabaran Nilai – Nilai Pancasila………….……………………………………………15

G. Arti Dari Nilai – Nilai Yang Ada di Pancasila……………………………………….....17

BAB III

PENUTUP

A.   Saran....................................................................................................................................8

B.   Kesimpulan..........................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

A.   Sumber Buku.......................................................................................................................9

B.   Sumber Lain........................................................................................................................9

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila selain sebagai dasar Negara, juga merupakan pandangan hidup
bangsa Indonesia. Sejarah telah mengungkapkan bahwa pancasila adalah jiwa
dari seluruh bangsa Indonesia yang mampu memberi kekuatan hidup kepada
bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin
yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Pancasila yang diterima dan ditetapkan sabagai dasar Negara seperti yang
tercantum dalam pembukaan UUD 1945 merupakan kepribadian dan pandangan
hidup bangsa. Pembelajaran pancasila menjadi sangat penting, karena
mengingat pancasila merupakan jiwa dari seluruh rakyat Indonesia. Hal ini
mengandung makna bahwa di dalam pancasila mengandung jiwa yang luhur,
nilai-nilai yang luhur dan sarat dengan ajaran moralitas.
Kadang kala makna nilai-nilai yang ada dalam pancasila yang merupakan
penjelmaan dari seluruh bangsa Indonesia tidak dipraktekan dalam kehidupan
sehari-hari, tetapi diabaikan sehingga akibat dari itu makna nilai-nilaitersebut
dengan sendirinya akan hilang. Menyadari bahwa untuk kelestarian nilai-nilai
pancasila itu perlu diusahakan secara nyata dan terus-menerus pengahayatan
dan pengamalan makna nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, oleh sebab itu
setiap warga Negara Indonesia, penyelenggara Negara, serta lembaga
kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan baik di pusat maupun di daerah harus
sama-sama mengamalkan nilai-nilai pancasila demi kelestarianya.
Oleh karena itu sebagai upaya nyata demi menjalankan nilai-nilai
pancasila, perlu ditanamkan dan atau perlu ada pemahaman kepada generasi
penerus bangsa, salah satunya lewat pendidikan pancasila untuk mahasiswa
disemester awal. Atas dasar realita inilah penyulis merasa tertarik untuk
membahasnya dalam bentuk makalah.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka penulis merumuskan masalah-
masalah yang akan di bahas diantaranya:
1. Bagaimana hakikat Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa?
2. Bagaimana penjabaran tiap-tiap sila dari Pancasila?
3. Apa saja upaya – upaya dalam menjaga makna nilai – nilai pancasila?

1
C. Tujuan Penulisan
Penulisan Dalam penyusunan Makalah ini, penulis mempunyai beberapa tujuan,
yaitu:
1. Untuk mengetahui hakikat Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
2. Untuk mengetahui penjabaran dalam menjalankan tiap-tiap sila dari
Pancasila
3. Untuk mengetahui upaya – upaya dalam menjaga makna nilai – nilai
pancasila

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pancasila
Pengertian Pancasila Menurut Ahli dan Tokoh Nasional
Menurut Ir. Soekarno
Pancasila merupakan isi jiwa bangsa Indonesia yang turun-menurun berabad-
abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan barat. Dengan demikian,
Pancasila bukan hanya sebagai falsafah negara, namun lebih luas lagi, yaitu
falsafah bagi bangsa Indonesia.
Menurut Muhammad Yamin
Pancasila berasal dari kata 'panca' yang berarti lima dan 'sila' yang berarti
sendi, atas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Dengan
demikian, Pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan
tentang tingkah laku yang penting dan baik.
Menurut Notonegoro
Pancasila adalah dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi
pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan
dan kesatuan, serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia.
Menurut Ruslan Abdul Ghani
Definisi Pancasila diartikan sebagai sebuah filsafat negara yang tercipta untuk
menjadi ideologi kolektif demi kesejahteraan rakyat dan bangsa Indonesia.
Menurut Prof. Dr. Nurcholish Majdid
Nurcholish mengartikan pancasila sebagai modal untuk mewujudkan demokrasi
Indonesia, Pancasila memberi dasar dan prasyarat asasi bagi demokrasi dan
tatanan politik Indonesia, Pancasila menyumbang beberapa hal penting .Dari
pernyataan di atas menurut para ahli maka dapat disimpulkan bahwa
Pancasila adalah pilar ideologis negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata
dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Lima ideologi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada alinea ke-4
Preambule (Pembukaan) Undang-Undang Dasar 1945.

3
Sekalipun terjadi perubahan isi dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung
dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945,
tanggal 1 Juni diperingati bersama sebagai hari lahirnya Pancasila.
B. Tujuan Pancasila
 Menghendaki Bangsa yang religius yang taat kepada Tuhan Yang
Maha Esa
 Menjadi Bangsa yang adil secara sosial ekonomi
 Menjadi Bangsa yang menghargai HAM (Hak Asasi Manusia)
 Menghendaki Bangsa yang demokratis
 Menghendaki menjadi Bangsa yang nasionalis yang mencintai
tanah air Indonesia
 Mempelajari secara uritis pancasila wacana legalisak dengan
paradigma lebih luas dari sekedar dasar Negara,membongkar
kembali pemahaman dan interpretasi tunggal terhadap pancasila
 Menggalih apa yang tersirat dibalik suratan sila-sila makna
terdalam.

C. Fungsi Pancasila

1. Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa Indonesia

Setiap Bangsa mempunyai jiwanya masing-masing yang disebut Volkgeish,


artinya Jiwa Bangsa atau Jiwa Rakyat.Pancasila sebagai jiwa Bangsa Indonesia
yang berfungsi agar Indonesia tetap hidup dalam jiwa Pancasila. Bangsa
Indonesia lahir sejak proklamasi kemerdekaan Indonesia.

2. Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia

Fungsi pancasila sebagai kepribadian Bangsa Indonesia yaitu sebagai hal yang
memberi corak khas bagi Bangsa dan menjadi pembeda Bangsa Indonesia
dengan Bangsa lain.Diwujudkan dengan tingkah laku dan sikap mental,
sehingga ciri khas ini yang dimaksud dengan kepribadian.

3. Pancasila Sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum

Fungsi pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum yaitu mengatur
semua hukum yang berlaku di Negara Indonesia. Semua hukum harus patuh dan
menjadikan Pancasila sebagai sumbernya.Artinya setiap hukum yang berlaku
tidak boleh bertentangan dengan Pancasila. Jadi setiap sila-sila yang ada di
Pancasila adalah nilai dasar, sedangkan hukum adalah nilai instrumental atau
penjabaran dari sila pancasila.Sumber tertib hukum Republik Indonesia adalah

4
pandangan hidup, cita-cita hukum, kesadaran, dan cita-cita moral yang
meliputi suasana kejiwaan serta watak Bangsa Indonesia.

Meliputi cita-cita mengenai kemerdekaan Individu, Kemerdekaan Bangsa,


Perikemanusiaan, Keadilan Sosial, dan Perdamaian Nasional.Cita-cita politik
mengenai bentuk, tujuan, sifat negara. Dan Cita-cita moral mengenai
kehidupan agama dan masyarakat.

4. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

Fungsi pancasila sebagai pandangan hidup atau cara pandang adalah Bangsa
Indonesia harus berpedoman, menjadi pancasila sebagai petunjuk kehidupan
sehari-hari.Segala bentuk cita-cita moral Bangsa dan bentuk budaya harus
bersumber dari Pancasila, juga merupakan satu-kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan, hal ini memiliki tujuan demi tercapainya kesejahteraan lahir dan
batin.

D. Makna Pancasila Untuk Kehidupan

1. Arti Pandangan Hidup Suatu Bangsa

Sejak tanggal 28 Oktober 1928 kita telah menjadi satu bangsa, artinya
satu kesatuan dari berbagai ragam latar belakang sosial budaya, agama dan
keturunan yang bertekad untuk membangun satu tatanan hidup berbangsa dan
bernegara.
Setiap bangsa mempunyasi cita-cita untuk masa depan dan menghadapi
masalah bersama dalam mencapai cita-cita bersama. Cita-cita kita sebagai
bangsa Indonesia tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yakni mewujudkan
suatu tatanan masyarakat yang adil dan makmur materil dan spirituan
berdasarkan Pancasila. Seperti halnya keluarga, suatu bangsa yang bertekad
mencapai cita-cita bersama memerlukan suatu pandangan hidup. Tanpa
pandangn hidup, suatu bangsa akan  terombang ambing. Dengan pandangan
hidup suatu bangsa dapat secara jelas mengetahui arah yang dicapai.  Dengan
pandangan hidup, suatu bangsa akan : dengan mudah memandang persoalan-
pesoalan yang dihadapi; dengan mudah mencari pemecahan masalah-masalah
yang dihadapi; memiliki pedoman dan pegangan; dan membangun dirinya.
Dengan uraian di atas jelaslah betapa pentingnya pandangan hidup suatu
bangsa. Pertanyaan berikut yang secara wajar muncul pada diri kita sendiri “
apakah pandangan hidup itu sesungguhnya?”.
Pandangan hidup suatu bangsa adalah :
5
a.    Cita-cita bangsa;
b.    Pikiran-pikiran yang mendalam;
c.    Gagasan mengenai wujud kehidupan yang lebih baik.
 Jadi pandangan hidup suatu bangsa adalah inti sari (kristalisasi) dari
nilai-nilai yang dimiliki bangsa itu dan diyakini kebenaranya, yang berdasarkan
pengalaman sejarah dan yang telah menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk
mewujudkanya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
Dalam pandangan hidup terkandung konsep dasar mengenai kehidupan
yang dicita-citakan oleh sesuatu bangsa, terkandung pikiran yang dianggap
baik. Oleh karena itu pandangan hidup suatu bangsa merupakan masalah yang
sangat asasi bagi kekokohan dan kelestarian suatu bangsa. Negara Republik
Indonesia memang tergolong muda dalam barisan Negara-negara lain di dunia.
Tetapi bangsa Indonesia lahir dari sejarah dan kebudayaan yang tua, melalui
gemilangnya Kerajaan Sriwijaya, Majapahit dan Mataram.  Kemudian
mengalami penderitaan penjajahan sepanjang tiga setengah abad, sampai
akhirnya bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaanya pada tanggal 17
Agustus 1945. Sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk merebut kembali
kemerdekaan nasionalnya sama tuanya dengan sejarah penjajahan itu sendiri.
Bangsa Indonesia lahir menurut cara dan jalan yang ditempuhnya sendiri
yang merupakan hasil antara proses sejarah di masa lampau, tantangan
perjuangan dan cita-cita hidup di masa yang akan datang, yang secara
keseluruhan membentuk kepribadianya sendiri. Oleh karena itu bangsa
Indonesia lahir dengan kepribadianya sendiri, yang bersamaan dengan lahirnya
bangsa dan Negara itu, kepribadian itu ditekankan sebagai pandangan hidup dan
dasar Negara Pancasila. Bangsa Indonesia lahir dengan kekuatan sendiri, maka
percaya pada diri sendiri juga merupakan salah satu ciri kepribadian bangsa
Indonesia. Karena itulah, Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun
1945, melainkan telah melalui proses yang panjang, dimatangkan oleh sejarah
perjungan bangsa kita sendiri, dengan melihat pengalaman bangsa-bangsa lain,
dengan diilhami oleh bangsa kita dan gagasan-gagasan besar bangsa kita
sendiri.
Karena pancasila sudah merupakan pandangan hidup yang berakar dalam
kepribadian bangsa, maka ia diterima sebagai Dasar Negara yang mengatur
hidup ketatanegaraan. Hal ini tampak dalam sejarah bahwa meskipun
dituangkan dalam rumusan yang agak berbeda, namun dalam tiga buah UUD

6
yang pernah kita miliki  yaitu dalam pembukaan UUD 1945, Mukadimah
Konstitusi Republik Indonesia Serikat dan UUD sementara Republik Indonesia
tahun 1950 pancasila itu tetap tercantum di dalamnya.
Pancasila yang selalu dikukuhkan dalam kehidupan konstitusional kita,
Pancasila selalu menjadi pegangan bersama pada saat terjadi krisis nasional dan
ancaman terhadap eksistensi bangsa kita, merupakan bukti sejarah bahwa
Pancasila memang selalu dikehendaki oleh bangsa Indonesia sebagai dasar
kerohanian bangsa, dikehendaki sebagai Dasar Negara.
3. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Manusia yang diciptakan oleh Tuhan yang Maha Kuasa, dikodratkan
hidup secara berkelompok. Kelompok manusia itu akan selalu mengalami
perubahan dan perkembangan. Perkembangan manusia dari yang mengelompok
sampai pada suatu keadaan dimana mereka itu terjalin ikatan hubungan yang
kuat dan serasi. Ini adalah pertanda adanya kelompok manusia dengan ciri-ciri
kelompok tertentu, yang membedakan mereka dengan kelompok-kelompk
manusia lainya. Kelopmok ini membesar dan menjadi suku-suku bangsa. Tiap
suku bangsa dibedakan oleh perbedaan nilai-nilai dan moral yang mereka patuhi
bersama. Berdasarkan hal ini kita dapat menyebutkan adanya kelompok suku
bangsa Minangkabau, Batak, Jawa, Flores, Sunda, Madura, dan lain sebagainya.
Semua suku itu adalah modal dasar terbentuknya kesadaran berbangsa dan
adanya bangsa Indonesia yang kita miliki adalah bagian dari bangsa itu
sekarang ini.
Kelompok-kelompok manusia tersebut dikatakan suku bangsa, karena
mempunyai tujuan hidup. Tujuan hidup kelompok ini akan membedakan
mereka dengan kelompok suku bangsa lain di Nusantara. Jadi kita kenal dengan
pandangan hidup suku Jawa, Sunda, Batak, Flores, Madura, dan lain-lain
sebagainya.
Pandangan hidup merupakan wawasan atau cara pandang mereka untuk
memenuhi kehidupan di dunia dan bekal di hari akhir. Bangsa Indonesia yang
terdiri dari suku bangsa tersebut, meyakini adanya kehidupan di dunia dan hari
akhir. Berdasarkan hal tersebut kita menemukan persamaan pandangan hidup di
antara suku-suku bangsa di tanah air ini, ialah keyakinan mereka adanya dua
dunia kehidupan.
Inilah yang menyatukan pandangan hidup bangsa Indonesia, walaupun
mereka terdiri atas berbagai suku yang berbeda. Bangsa Indonesia yang terikat
oleh keyakinan Kepada Tuhan yang Maha Kuasa dan kuatnya tradisi sebagai

7
norma dan nilai kehidupan dalam masyarakat adalah tali persamaan pandangan
hidup antara berbagai suku bangsa di Nusantara ini. Pandangan hidup kita
berbangsa dan bernegara tersimpul dalam falsafah kita Pancasila.
Pancasila memberikan pancaran dan arah untuk setiap orang Indonesia
tentang masa depan yang  ditempuhnya. Inilah pandangan hidup bangsa
Indonesia sebagaimana tertuang dalam kelima Sila Pancasila.

E. Nilai – Nilai Dasar Pancasila


 Nilai Pancasila pada lambang Bintang Emas

Sila pertama pada pancasila adalah sila ketuhanan yang dilambangkan oleh
bintang emas berlatar belakang hitam. Dari lambang tersebut, bintang emas
menggambarkan bahwa bangsa Indonesia mengakui akan adanya Tuhan Yang
Maha Esa.

Selain itu, cahaya dari sebuah bintang diibaratkan sebagai sumber cahaya yang
berasal dari Tuhan Yang Maha Esa sebagai sumber cahaya yang menerangi
negara Indonesia. Latar belakang yang berwarna hitam menggambarkan warna
alami, dengan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa diharapkan bangsa Indonesia
tidak tersesat dalam menjalankan kehidupan.

Pada sila pertama yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa, nilai-nilai yang
terkandung adalah :

 Percaya akan adanya Tuhan Yang Maha Esa serta menjalankan perintah
dan menjauhi larangan-Nya sesuai dengan kepercayaan masing-masing.
 Saling menghormati pemeluk agama lain.
 Memiliki toleransi antar umat beragama.
 Tidak memaksakan kehendak antar umat beragama.
 Tidak mencemooh atau mengejek kepercayaan orang lain.

8
 Nilai Lambang Rantai Emas
Asas kemanusiaan pada pancasila dilambangkan oleh rantai emas. Apabila
dilihat lebih dalam lagi, rantai emas pada perisai memiliki mata rantai yang
berbeda. Terdapat bentuk persegi dan lingkaran yang melambangkan pria dan
wanita sebagai rakyat Indonesia. Rantai-rantai tersebut terikat tanpa putus yang
menunjukkan akan hubungan rakyat Indonesia yang saling terikat dan saling
membantu. Baik pria atau wanita memiliki kesetaraan hak sebagai rakyat
Indonesia.
Sila kedua berbunyi Kemanusiaan Yang Adil :
 Semua rakyat Indonesia memiliki hak yang sama di mata hukum, agama,
masyarakat dan lainnya.
 Tidak ada perbedaan antara ras satu dengan yang lainnya antar sesama
rakyat Indonesia.
 Sikap tenggang rasa dan saling tolong menolong harus diutamakan.
 Nilai kemanusiaan antar rakyat Indonesia harus dijunjung tinggi.
 Saling menghargai pendapat masing-masing.

 Nilai Pada Lambang Pohon Beringin

Simbol persatuan terdapat pada lambang pohon beringin dengan latar belakang
putih. Pohon beringin melambangkan negara indonesia sendiri. Pada dasarnya
pohon beringin adalah pohon yang besar dan tinggi serta memiliki daun yang
lebat yang digunakan untuk berteduh oleh rakyat indonesia.

Selain itu terdapat akar pohon beringin yang diibaratkan sebagai semua suku di
Indonesia. Meskipun terdapat banyak cabang akar tetapi akar-akar tersebut
tetaplah bersatu untuk membangun pohon beringin agar tetap berdiri tegak.

Meskipun di Indonesia terdapat berbagai suku dan budaya namun persatuan


tetap dijunjung tinggi agar Indonesia dapat berdiri kokoh sebagai Negara
Kesatuan.

Dalam sila persatuan yang berbunyi persatuan Indonesia terdapat beberapa nilai
yang terkandung dalam kehidupan sehari-hari yaitu
 Menggunaka bahasa persatuan Indonesia antara daerah
 Memperjuangkan nama harum bangsa Indonesia
 Cinta kepada tanah air Indonesia
 Mengutamakan persatuan dan kesatuan daripada kepentingan pribadi
 Berjiwa patriotisme dimanapun berada.

9
 Nilai Pada Lambang Kepala Banteng
Kepala banteng pada perisai garuda yang berwarna hitam putih dengan latar
belakang berwarna merah melambangkan simbol kerakyatan pada sila keempat
pancasila.

Simbol kepala banteng melambangkan akal kehidupan sosial yang dimiliki


banteng. Sama halnya dengan bangsa Indonesia yang hidup rukun bersosial satu
sama lain. Keputusan bersama harus dicapai dalam hidup bersosial dan
mengesampingkan pendapat pribadi.

Sila keempat yang berbunyi Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat


Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan memiliki nilai-nilai
diantara lain:

 Pemimpin bangsa Indonesia haruslah bijaksana.


 Kekeluargaan harus diutamakan.
 Kedaulatan bangsa ada di tangan rakyat.
 Kebijaksanaan dalam mengambil solusi.
 Keputusan yang diambil harus berdasarkan musyawarah sampai
mencapai kesepakatan bersama.
 Tidak memaksakan kehendak orang lain.

 Nilai Pada Lambang Padi Dan Kapas

Sila terakhir dalam pancasila dilambangkan oleh padi yang berwarna kuning
dan kapas hijau yang berlatar belakang putih. Padi dan kapas merupakan simbol
sumber sandang dan pangan yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia.

Tujuan dari bangsa Indonesia adalah menciptakan kesejahteraan sosial baik


sandang maupun pangan tanpa adanya kesenjangan baik dari segi sosial,
ekonomi, budaya maupun politik sehingga keadilan dapat diwujudkan.

Sila terakhir pancasila yang berbunyi Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia ini memuat nilai-nilai sebagai berikut:

 Perilaku yang adil harus diterapkan baik di bidang ekonomi, sosial dan
politik.
 Hak dan kewajiban setiap orang harus dihormati.
 Perwujudan keadilan sosial bagi bangsa Indonesia.

10
 Tujuan rakyat Indonesia yang adil dan makmur.
 Mendukung kemajuan dan pembangunan negara Indonesia.

Sekian pembahasan mengenai makna beserta nilai-nilai pancasila yang


terkandung pada setiap sila.

Selain nilai pancasila, ada pula butir-butir pancasila yang bisa kamu jadikan


dasar dalam pengamalan pancasila di kehidupan sehari-hari.

Semoga setelah membaca ini dapat menambah wawasan serta cinta kalian
terhadap tanah air Indonesia.

F. Penjabaran dalam menjalankan Nilai - Nilai Pancasila


1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Dengan adanya dasar Ketuhanan maka Indonesia mengakui dan percaya
pada adanya Tuhan. Tuhan Yang Maha Esa, yang menjadi sebab adanya
manusia dan alam semesta serta segala hidup dan kehidupan di dalamnya.
Dasar ini menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk Indonesia untuk
memeluk agamanya/kepercayaanya, sebagaimana tercantum dalam pasal 29
UUD 1945. Hal ini berarti bahwa, Negara Indonesia yang terdiri atas beribu-
ribu pulau dengan lebih kurang 200 lebih juta penduduk yang menganut
beberapa agama, menghendaki semua itu hidup tentram, rukun dan saling
menghormati.Denga demikian semua agama diakui di Negara Republik
Indonesia, dapat bergerak dan berkembang secara leluasa.
Sila pertama pancasila berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” terdiri dari
dua pengertian pokok yaitu pengertian tentang Ketuhanan dan tentang Yang
Maha Esa. 
 Ketuhanan
Ketuhanan berasal dari kata Tuhan yakni Allah, zat Yang Maha Esa,
pencipta segala kejadian termasuk pencipta semua makhluk. Oleh karena itu
Tuhan sering disebut juga “sebab yang pertama” yang tidak disebabkan lagi.
Alam beserta kekayaanya seperti sumber-sumber minyak bumi, batubara, air
dan lain-lainya merupakan ciptaanya. Demikian dengan makhluk hidup
merupakan cipataan Tuhan juga.
 Yang Maha Esa
Yang maha Esa berarti yang maha satu atau maha tunggal dan tidak ada
yang mempersekutukan-Nya. Dia esa dalam zat-Nya, esa dalam sifat-Nya, esa

11
dalam perbuatan-Nya. Oleh kaena adanya kekhususanya itu, maka tidak ada
yang menyamainya dan Dia maha sempurna.
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung pengertian bahwa kita
bangsa Indonesia percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, pencipta
alam semesta beserta isinya, baik benda mati maupun makhluk hidup.
2. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Internasionalisme ataupun peri kemanusiaan adalah penting sekali bagi
kehidupan sesuatu bangsa dalam Negara yang merdeka dalam hubunganya
dengan bangsa-bangsa lain. Manusia adalah makhluk Tuhan, dan Tuhan  tidak
mengadakan perbedaan antara sesama manusia. Pandangan demikian
menimbulkan pandangan yang luas, tidak terikat oleh batas-batas Negara atau
bangsa sendiri, melainkan Negara harus selalu membuka pintu bagi
persahabatan dunia atas dasar persamaan derajat.
Manusia mempunyai hak-hak yang sama, oleh karena itu tidaklah
dibenarkan manusia yang satu menguasai manusia yang lain, atau bangsa yang
satu menguasai bangsa yang lain.  Berhubung dengan hal itu maka tidak
membenarkan adanya penjajahan di atas bumi, karena hal yang demikian
bertentangan dengan peri kemanusiaan serta hak setiap bangsa menentukan
nasibnya sendiri. Sesungguhnhya manusia itu dilahirkan mempunyai hak yang
tidak dapat dirampas dan dihilangkan. Hak-hak itu harus dihormati oleh
siapapun. Golongan manusia yang berkuasa tidaklah diperkenankan
memaksakan kehendaknya yang bertentangan dengan hak seseorang.
Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan beradab mengandung beberapa
pengertian pokok diantarnya:
 Kemanusiaan
Kemanusiaan berasal dari kata amnesia, uang merupakan makhluk ciptaan
tuhan Yang Maha Esa. Oleh Tuhan manusia di karunia jasmani dan rohani,
yang keduanya merupakan satu kesatuan serasi, yang sering disebut pribadi
manusia.
 Adil
Adil mengandung arti obyektif atau sesuai dengan adanya, misalnya kita
memberikan sesuatu kepada orang lain, karena memang sesuatu itu merupakan
haknya. Jadi, kita tidak subyektif, tidak berat sebelah, tidak pilih kasih.
 Beradab
Beradab berasal dari kata adab yang secara bebas berearti budaya.
Dengan demikian beradab berarti berbudaya. Manusia yang beradab berarti
12
manusia yang tingkah lakunya selalu dijiwai oleh nilai-nilai kebudayaan. Niali-
niali budaya tidak lain ialah hal-hal yang luhur, yang dijunjung tinggi oleh
manusia, yang karena luhurnya itu dijadikan pedoman, ukuran, atau tuntunan
untuk diikuti. Kalau sesuai berarti baik, kalau tidak sesuai berarti tidak baik.
3. Sila Persatuan Indonesia 
Dengan dasar kebangsaan (nasionalisme) dimaksudkan bahwa bangsa
Indonesia seluruhnya harus memupuk persatuan yang erat antara sesama warga,
tanpa membeda-bedakan suku atau golongan serta berdasarkan satu tekad yang
bulat dan satu cita-cita bersama. Prinsip kebangsaan itu merupakan ikatan yang
erat antara golongan dan suku bangsa.
Paham kebangsaan kita adalah satu dasar kebangsaan yang menuju
kepada persaudaraan dunia, yang menghendaki bangsa-bangsa itu saling
hormat-menghormati dan harga-menghargai. Paham kebangsaan yang dianut
oleh bangsa Indonesia adalah:
a. Ke dalam, menggalang seluruh kepentingan rakyat dengan tidak
membedakan suku atau golongan.
b. Ke luar; tidak mengagungkan bangsa sendiri, namun dengan berdiri
tegak atas dasar kebangsaan sendiri juga menuju kea rah hidup berdampingan
secara damai, berdasar atas persamaan derajat antar bangsa serta berdaya upaya
untuk melaksanakan terciptanya perdamaian dunia yang kekal; dan abadi, serta
membina kerja sama untuk kesejahteraan umat manusia. Sila Persatuan
Indonesia mengandung beberapa pengertian di antaranya:
 Persatuan
Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh, tidak pecah belah,
persatuan mengandung pengertian disatukanya berbagai macam corak yang
beraneka ragam menjadi satu kebulatan. Dengan perkataan lain, hal-hal yang
beraneka ragam itu setelah disatukan menjadi sesuatu hal yang serasi, utuh dan
tidak saling bertentangan antar yang satu dengan yang lain.
 Indonesia
Yang dimaksud dengan Indonesia ialah dalam pengertian geografis dan
bangsa yang mendiami wilayah Indonesia.
4. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Dasar mufakat, kerakyatan atau demokrasi menunjukan bahwa Negara
Indonesia menganut paham demokrasi. Paham demokrasi berarti bahwa
kekuasaan tertinggi (kedaulatan) untuk mengatur Negara dan rakyat terletak di

13
tangan seluruh rakyat. Dalam UUD 1945 menyatakan bahwa “kedaulatan
adalah di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis
Permusyawaratan Perwakilan”. Demokrasi Indonesia seperti yang tercantum
dalam Pembukaan UUD 1945 adalah demokrasi yang tercantum dalam
pancasila sebagai sila ke empat dan dinamakan demokrasi pancasila. Asas
demokrasi di Indonesia ialah demokrasi berdasarkan pancasila yang meliputi
bidang-bidang politik, sosial dan ekonomi, serta yang dalam penyelesaian
masalah-masalah nasional berusaha sejauh mungkin menmpuh jalan
permusyawaratan untuk mencapai mufakat.
Hakikat dari musyawarah untuk mufakat dalam kemurnianya adalah
suatu tata cara khas yang bersumber pada inti paham kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksaan dalam permusywaratan/ perwakilan untuk merumuskan
dan atau memutuskan sesuatu hal berdasrkan kehendak rakyat, dengan jalan
mengemukakan hikmat kebijaksanaan yang tiada lain dari pada pikiran (rasio)
yang sehat yang mengungkapkan dan mempertimbangkan persatuan dan
kesatuan bangsa, kepentingan  rakyat sebagaimana yang menjadi tujuan
pemebentukan pemerintah Negara termaksud dalam alinea ke empat
Pembukaan UUD 1945. Oleh semua wakil/utusan yang mencerminkan
penjelmaan seluruh rakyat, untuk mencapai keputusan berdasarkan kebulatan
pendapat yang diitikadkan untuk dilaksanakan secara jujur dan bertanggung
jawab. Keputusan berdasrakan mufakat adalah sah apabila diambil dalam rapat
yang dihadiri oleh lebih dari separuh anggota yang hadir.
Sila  Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratn/Perwakilan mengandung beberapa pengertian diantaranya:
 Kerakyatan
Kerakyatan berasal dari kata rakyat yang berarti sekelompok manusia
yang mendiami suatu wilayah tertentu. Kerakyatan berarti suatu prinsip yang
mengakui bahwa kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Kerakyatan
disebut juga kedaulatan rakyat, artinya rakyat yang berdaulat, berkuasa. Hal ini
disebut juga demokrasi yang berarti rakyat yang memerintah.
 Hikmat Kebijaksanaan
Hikmat Kebijaksanaan berarti suatu sikap yang dilandasi dengan
penggunaan pikiran yang sehat dengan selalu mempertimbangkan persatuan dan
kesataun bangsa. Kepentingan rakyat akan dijamin dengan sadar, jujur dan
bertanggung jawab serta didorong oleh iktikad baik sesuai dengan hati nurani
yang murni.

14
 Permusyawaratan
Permusyawaratan berarti suatu tata cara yang khas Indonesia untuk
merumuskan dan atau memutuskan sesuatu hal berdasarkan kehendak rakyat
sehingga tercapai keputusan berdasarkan mufakat. Pelaksanaan dari kebenaran
ini memerlukan semangat mengutamakan kepentingan nasional daripada
kepentingan daerah, golongan dan pribadi.  Hal ini memerlukan pula iktikd
yang baik dan ikhlas, dilandasi oleh pikiran yang sehat serta ditopang oleh
kesadaran bahwa kepentingan bangsa dan Negara mengalahkan kepentingan
yang lain.
 Perwakilan
Perwakilan berarti suatu tata cara untuk mengusahakan ikut sertanya
rakyat mengambil bagian dalam urusan Negara. Bentuk keikutsertaan itu ialah
badan-badan perwakilan, baik di pusat seperti MPR dan DPR maupun di daerah
yang berwujud DPRD. Keanggotaan badan-badan perwakilan itu ditentukan
melalui suatu pemilihan yang bersifat langsung, umum, bebas dan rahasia.
5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia 
Dalam pidato 1 Juni 1945 ditegaskan bahwa prinsip kesejahteraan adalah
prinsip tidak adanya kemiskinan di alam Indonesia Merdeka. Keadilan sosial
adalah sifat masyarakat adil dan makmur, kebahagiaan buat semua orang, tidak
ada  penghisapan, tidak ada penindasan, dan penghinaan, semuanya bahagia,
cukup sandang dan pangan. Sila ini secara bulat berarti bahwa setiap rakyat
Indonesia mendapat perlakuan yang adil dalam bidan hukum, politik, ekonomi,
sosial budaya dan pertahanan keamanan. Sesuai dengan Undang-Undang Dasar
1945 pengertian keadilan mencakup pula pengertian adil dan makmur Sila
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengandung beberapa
pengertian diantaranya:
 Keadilan Sosial
Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat di segala
bidang kehidupan baik materil maupun spiritual. Hal ini berarti keadilan itu
tidak hanya berlaku bagi orang yang kaya saja, tetapi berlaku pula bagi orang
miskin, bukan hanya untuk para pejabat, tetapi untuk rakayta biasa pula.
 Seluruh Rakyat Indonesia
Seluruh rakyat Indonesia berarti bahwa setiap orang yang menjadi rakyat
Indonesia baik yang berdiam di wilayah kekuasaan Republik Indonesia maupun
warga Negara Indonesia yang berada di Negara lain.

15
G. Upaya Menjaga Makna Nilai – Nilai Pancasila
Nilai – nilai yang terkandung dalam pancasila merupakan suatu cerminan
dari kehidupan masyarakat Indonesia (nenek moyang kita) dan secara tetap
telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia.
Untuk itu kita sebagai generasi penerus bangsa harus mampu menjaga nilai –
nilai tersebut. Untuk dapat hal tersebut maka perlu adanya berbagai upaya yang
didukung oleh seluruh masyarakat Indonesia. Upaya – uapaya tersebut antara
lain :
1.    Melalui dunia pendidikan, dengan menambahkan mata pelajaran
khusus pancasila pada setiap satuan pendidikan bahkan sampai ke
perguruan tinggi;
2.    Lebih memasyarakatkan pancasila;
3.    Menerapkan nilai – nilai tersebut dalam kehidupan sehari – hari;
4.    Memberikan sanksi kepada pihak – pihak yang melakukan
pelanggaran terhadap pancasila;
5.    Menolak dengan tegas paham – paham yang bertentangan dengan
pancasila.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penulisan makalah tentang Pancasila Sebagai
Pandangan Hidup Bangsa Indonesia, maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa :
 Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan
bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
 Apabila nilai-nilai pancasila diamalkan oleh seluruh warga negara
Indonesia maka tidak mustahil cita-cita negara Indonesia yaitu
mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 dapat terwujud.

B. Saran
Sehubungan dengan pentingnya pengamalan butir-butir pancasila, maka
penulis menyarankan kepada seluruh warga negara Indonesia untuk
mengamalkan nilai-nilai luhur pancasila mulai dari diri sendiri dengan
kesadaran dan keteladan yang mungkin akan dicontoh oleh orang lain dan
menjadi budaya yang positif bagi bangsa Indonesia serta mampu mewujudkan
tujuan dan cita-cita bangsa sesuai yang terkandung dalam Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.

17
DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber Buku

Kansil C.S.T, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, Jakarta: PT pradnya


paramita.

Pangeran Alhaj S.T.S dan Surya Partia Usman, 1995. Materi Pokok Pendekatan
Pancasila. Jakarta; Universitas Terbuka Depdikbud.

Setiady Elly M, Panduan Kuliah Pendidikan Pancasila, Jakarta: PT Gramedia


Pustaka Utama.

Srijanto Djarot, Waspodo Eling,dkk. 1994. Tata Negara Sekolah Menengah


Umum. Surakarta: PT. Pabelan.

UU Nomor 32 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasioanal

 B. Sumber Lain

http://www.isomwebs.com/2011/makalah-pkn-pancasila/
http://www.isomwebs.com/2011/pancasila-sebagai-pandangan-hidup/

18

Anda mungkin juga menyukai