Anda di halaman 1dari 21

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian

Rancangan Penelitian adalah proses pengumpulan dan analisis data

penelitian. Menurut Nasution (2009:23), desain penelitian merupakan rencana

tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan

secara ekonomis serta sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kuantitatif yang berbentuk asosiatif. Pendekatan

kuantitaif adalah metode yang digunakan untuk meneliti populasi dan sampel

tertentu yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan

(Sugiyono, 2015:16). Penelitian yang berbentuk asosiatif bertujuan untuk

mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.

Maka dari itu, penulis menghubungkan antara variabel X dan variabel

Y. Penelitian ini terdiri dari empat variabel, kecanggihan teknologi informasi

sebagai variabel bebas (X1), partisipasi manajemen sebagai variabel bebas (X2),

kemampuan teknik pemakai sistem informasi akuntansi sebagai variabel bebas

(X3), dan efektivitas sistem informasi akuntansi (Y). Rancangan penelitian ini

tentu berhubungan dengan bagaimana cara peneliti dalam mengumpulkan dan

menganalisis data, yang diperoleh baik itu melalui wawancara maupun

penyebaran kuesioner.

51
52

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1. Tempat Penelitian

Menurut Sugiyono (2014:42), yang dimaksud dengan objek penelitian

adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliabel tentang sesuatu hal

(variabel tertentu). Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa objek

penelitian merupakan sumber dan tempat peneliti akan memperoleh data. Dalam

penelitian ini tempat atau objek yang akan diteliti adalah Kantor Pusat KSP

Kopdit Pintu Air yang bertempat di Rotat, Ds. Ladogahar, Kec. Nita, Kab.

Sikka.

3.2.2. Waktu Penelitan

Penelitian ini dilaksanakan pada April 2021.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek,

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014:80).

Misalnya tingkat kinerja seluruh karyawan yang bekerja dalam suatu instansi

yang diteliti. Dengan populasi dalam penelitian ini sebanyak 66 orang yang

berasal dari Devisi Keuangan dan Akuntansi, Devisi SDM, Devisi Kredit dan
53

Devisi Internal Audit. Populasi dalam penelitian ini dapat dilihat dari tabel

berikut ini :

Tabel 3.1
Populasi

No Devisi Jumlah
1. Devisi Keuangan dan Akuntansi 8
2. Devisi SDM 45
Devisi Kredit 8
4. Devisi Internal Audit 5
Total Karyawan 66

3.3.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah kelompok dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2014:81). Teknik pengambilan

sampel dalam penelitian ini adalah teknik non probability sampling yaitu teknik

yang tidak memberikan kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2015:84).

Teknik sampel ini menggunakan jenis Purposive Sampling. Menurut

Sugiyono (2015:84) Purposive Sampling merupakan penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu. Alasan pemilihan sampel dengan menggunakan Teknik

Purposive Sampling adalah karena tidak semua sampel memiliki kriteria sesuai

dengan yang ditentukan., oleh karena itu penulis memilih Teknik Purposive

Sampling dengan menetapkan pertimbangan-pertimbangan atau kriteria-kriteria

tertentu yang harus dipenuhi oleh sampel yang digunakan dalam penelitian ini.
54

Dalam penelitian ini, terdapat kriteria yang digunakan dalam pemilihan

sampel. Pemilihan sampel ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh

Artha Dewi dan Dharmadiaksa (2017). Kriteria dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Karyawan yang bekerja lebih dari 1 (satu) tahun.

2. Karyawan yang menggunakan Sistem Informasi Akuntansi.

Berdasarkan kriteria-kriteria diatas maka jumlah sampel dalam penelitian

ini sebanyak 61 orang. Dari kriteria tersebut terdapat 61 karyawan yang

memenuhi kriteria pemilihan sampel. Dimana terdiri dari devisi kredit, devisi

keuangan dan devisi SDM. Adapun jumlah sampel yang dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 3.2
Teknik Sampling

No Keterangan Jumlah
Jumlah Populasi 66
Kriteria :
1. Karyawan yang bekerja kurang dari 1 tahun 0
2.
2. Karyawan yang tidak menggunakan sistem (5)
informasi akuntansi.
Total Sampel 61

3.4. Jenis dan Sumber Data

3.4.1 Jenis Data

Berdasarkan jenisnya, data dibedakan menjadi dua yaitu data kualitatif

dan data kuantitatif.

1. Data Kualitatif
55

Data kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat

dan skema. Data kualitatif, yaitu data yang disajikan dalam bentuk kata

verbal bukan dalam bentuk angka (Sugiyono, 2015:15). Data kualitatif

dalam penelitian ini adalah informasi mengenai struktur organisasi, dan

tugas dari masing-masing bagian di Kantor Pusat KSP Kopdit Pintu Air.

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung

secara langsung, yang berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan

dengan bilangan atau berbentuk angka (Sugiyono, 2015:16). Data kuantitatif

yang di peroleh dalam penelitian yang dilakukan di Kantor Pusat KSP

Kopdit Pintu Air yaitu, data kuantitatif yang diangkakan dengan bantuan

skala likert yang mengacu pada pengukuran variabel yang digunakan.

Dimana masing-masing variabel telah disusun dalam bentuk kuesioner

berupa daftar pertanyaan berdasarkan indikatornya.

3.4.2 Sumber Data

Sumber data penelitian adalah sumber data yang diperlukan untuk

penelitian. Sumber data diperlukan untuk menunjang terlaksananya penelitian dan

sekaligus untuk menjamin keberhasilan penelitian tersebut. Sumber data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer
56

Menurut Sugiyono (2015:137), data primer adalah sumber data yang

langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data primer yang

digunakan dalam penelitian ini adalah jawaban atas kuisoner yang

disebarkan pada karyawan penggguna sistem informasi akuntansi pada

Kantor Pusat KSP Kopdit Pintu Air.

2. Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2015:137), data sekunder adalah sumber yang

tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data sekunder

ini merupakan data yang sifatnya mendukung keperluan data primer

seperti buku-buku, literatur dan bacaan yang berkitan dengan pelaksanaan

pengawasan pada koperasi. Data sekunder yang digunakan dalam

penelitian ini adalah profile perusahaan, dan struktur organisasi pada

Kantor Pusat KSP Kopdit Pintu Air.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner, wawancara, studi kepustakaan dan riset internet.

1. Kuesioner

Kuesioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2014:230). Kuesioner yang

disebarkan berupa daftar pertanyaan dan pernyataan tertulis kepada

responden mengenai pengaruh kecanggihan teknologi informasi,


57

partisipasi manajemen dan kemampuan teknik pemakai sistem informasi

akuntansi terhadap kinerja individu pada karyawan Kantor Pusat KSP

Kopdit Pintu Air.

2. Wawancara

Sugiyono (2014:137), wawancara adalah teknik pengumpulan data

yang dilakukan apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk

menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti

ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah

respondennya sedikit atau kecil. Wawancara yang dilakukan dalam

penelitian ini yaitu wawancara bebas mengenai penerapan teknologi

informasi, partisipasi manajemen, dan kemampuan teknik pemakai sistem

informasi akuntansi pada koperasi, serta mendapatkan jumlah karyawan,

jumlah karyawan yang bekerja lebih dari satu tahun dan jumlah karyawan

yang menggunakan sistem informasia akuntansi.

3. Studi Kepustakaan (Library Research)

Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui studi literatur atau

studi kepustakaan, dengan cara mempelajari situs web dan penelitian-

penelitian sebelumnya yang memiliki hubungan dengan masalah yang

diteliti. Studi kepustakaan ini bertujuan untuk memperoleh sebanyak

mungkin teori yang diharapkan akan dapat menunjang data yang

dikumpulkan dalam penelitian ini.

4. Riset Internet ( Online Research)


58

Riset ini merupakan proses pengumpulan data yang berasal dari

situs-situs yang berhubungan dengan berbagai informasi yang dibutuhkan

dalam penelitian ini.

3.6. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional

3.6.1 Variabel Penelitian

Sugiyono (2017:38) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja informasi yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, yang kemudian akan ditarik

kesimpulan berdasarkan informasi yang diperoleh tersebut. Mengingat begitu

kompleksnya hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan penelitian maka perlu

ditentukan variabel untuk memudahkan dalam menganalisa data yang akan

diteliti.

1. Variabel bebas (Independen Variabel)

Menurut Sugiyono (2017:39) variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi atau menjadi sebab akibat dan perubahan atau timbulnya

variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Kecanggihan

Teknologi Informasi yang diberi simbol (X1). Kecanggihan teknologi

informasi merupakan keanekaragaman teknologi yang memberikan

kemudahan bagi para pengguna teknologi dalam implementasi (Allisya,

2015). Variabel bebas kedua dalam penelitian ini adalah Partisipasi

Manajemen yang diberi simbol (X2). Partisipasi manajemen adalah

keterlibatan manajemen dalam melaksanakan sistem informasi dan strategi


59

pembangunan untuk sistem informasi yang diimplementasikan

(Ratnaningsih dan Agung, 2014). Adapun variabel bebas ketiga dalam

penelitian ini adalah Kemampuan Teknik Pemakai Sistem Informasi

Akuntansi yang diberi simbol (X3). Pemakai atau pengguna merupakan

suatu hal yang tidak terlepas penerapan teknologi, selain itu keberadaan

manusia sangat berperan penting dalam penerapan teknologi (Septriani,

2010).

2. Variabel Terikat (Dependen Variabel)

Menurut Sugiyono (2017:39) variabel terikat adalah variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Efektivitas Sistem Informasi

Akuntansi yang diberi simbol (Y). Handoko, (2003:8) dalam Damayanthi

dan Sierrawati (2012) menyatakan bahwa efektivitas sistem informasi

akuntansi merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran sejauh

mana target dapat dicapai dari suatu kumpulan sumber daya yang diatur

untuk mengumpulkan, memproses dan menyimpan data elektronik,

kemudian mengubahnya menjadi sebuah informasi yang berguna serta

menyediakan laporan formal yang dibutuhkan dengan baik secara kualitas

maupun waktu.

3.6.2 Defenisi Operasional


60

Defenisi operasional adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang diterapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2017:39). Menurut Sangaribun dan Effendy (2008:2003), menyatakan bahwa

dengan membaca defenisi operasional dalam suatu penelitian, seorang peneliti

akan mengetahui baik buruknya pengukuran tersebut.

Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda, maka ke empat variabel

dalam penelitian ini dapat dioperasionalkan sebagai berikut:

Tabel 3.3.
Defenisi Operasional

Butir
No Variabel Defenisi Indikator Skala
pertanyaan
1. Kecanggihan kecanggihan teknologi 1. Kecanggihan 1-14 Skala
Teknologi informasi adalah Teknologi Likert
Informasi keanekaragaman 2. Kecanggihan
teknologi yang Informasi
memberikan 3. Kecanggihan
kemudahan bagi para Fungsional
pengguna teknologi 4. Kecanggihan
dalam implementasi Manajerial
(Allisya, 2015) El Eqab dan Adel
(2013:146)

2. Partisipasi partisipasi manajemen 1. Pemilihan 15-31 Skala


Manajemen adalah keterlibatan hardware dan Likert
manajemen dalam software
melaksanakan sistem 2. Penerapan
informasi dan strategi Sistem
pembangunan untuk 3. Sistem
sistem informasi yang pemilihan dan
diimplementasikan pemecahan
(Ratnaningsih dan masalah
61

Agung, 2014). 4. Perencanaan


untuk
pengembangan
lebih.
Kouser et al
(2011:8)

3. Kemampuan Pemakai atau 1. Pengetahuan 32-39 Skala


Teknik pengguna merupakan 2. Keterampilan Likert
Pemakai suatu hal yang tidak 3. Kemampuan
Sistem terlepas penerapan Robbins (2008:45)
Informasi teknologi, selain itu
Akuntansi keberadaan manusia
sangat berperan
penting dalam
penerapan teknologi
(Septriani, 2010).

4. Efektivitas Handoko, (2003:8) 1. Kualitas sistem Skala


Sistem dalam Damayanthi 2. Kualitas
Likert
Informasi dan Sierrawati (2012) informasi
3. Kualitas
Akuntansi menyatakan bahwa
pelayanan
efektivitas sistem 4. Penggunaan
informasi akuntansi 5. Kepuasan
merupakan suatu Pemakai
ukuran yang 6. Keuntungan
memberikan Perusahaan.
gambaran sejauh (Delone dan
mana target dapat McLean,1992)
dicapai dari suatu dalam Jogiyanto
kumpulan sumber (2008:14).
daya yang diatur
untuk mengumpulkan,
memproses
dan menyimpan data
elektronik, kemudian
mengubahnya menjadi
sebuah
informasi yang
berguna serta
menyediakan laporan
62

formal yang
dibutuhkan dengan
baik secara kualitas
maupun waktu.

3.7. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur data kuantitatif

yang akurat harus mempunyai skala. Menurut Sugiyono (2015:133) skala

pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk

menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukura. Skala likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2015:93). Dengan skala

likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.

Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak dalam menyusun item-

item instrumen pernyataan atau pertanyaan. Pernyataan atau pertanyaan tadi

kemudian direspon dalam bentuk skala likert, setiap item instrumen yang

menggunakan skala likert mempunyai jawaban dari sangat positif sampai sangat

negatif dengan menggunakan kata-kata yang dapat diberi skor misalnya:

Tabel 3.4.
Bobot Nilai Kuesioner
63

No Pilihan Jawaban Skor


1. Sangat setuju/selalu/sangat positif/sangat baik 5
2. Setuju/sering/positif/baik 4
3. Cukup setuju/kadang-kadang/netral/cukup baik 3
4. Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif/tidak baik 2

5. Sangat tidak setuju/tidak pernah/sangat tidak baik 1


Sumber: Sugiyono (2015:94)

Menurut Arikunto (2010:200) skala Likert merupakan suatu ukuran

subyektif yang dibuat berskala.

Cara memasukan data kuesioner skala Likert ke dalam SPSS

1. Menyusun Pernyataan Kuesioner

2. Membagikan Kuesioner kepada responden atau sampel penelitian.

3. Membuat rekapitulasi jawaban responden (tabulasi data).

4. Input data tabulasi ke Program SPSS

3.8. Analisis Data

Analisis data merupakan salah satu bagian dari suatu proses penelitian.

Analisis data merupakan cara untuk menginterprestasikan data-data yang telah

dikumpul dari lapangan dan telah diolah sehingga menghasilkan informasi

tertentu. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan

metode regresi berganda, yaitu untuk menunjukan tentang bagaimana pengaruh

kecanggihan teknologi informasi akuntansi, partisipasi manajemen dan

kemampuan teknik pengguna sistem informasi akuntansi terhadap kinerja

karyawan. Analisis data ini menggunakan alat bantu program SPSS For
64

Window. SPSS atau Software Statistical Program For Sciense adalah program

atau software yang digunakan untuk olah data statistik.

3.8.1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu

data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

minimum, sum, range dari masing-masing variabel (Ghozali, 2011:173).

3.8.2. Uji Kualitas Data

Penelitian yang mengukur variabel dengan menggunakan kuesioner harus

dilakukan pengujian kualitas data terhadap data yang diperoleh. Pengujian ini

bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan valid dan

reliable.

1. Uji Validitas

Ghozali (2016:52-53) menjelaskan uji validitas digunakan untuk

mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid

apabila pernyataan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang

akan diukur oleh kuesioner tersebut. Penelitian ini menggunakan

Pearson Correlation dengan alat bantu program SPSS. Pengukuran

dilakukan dengan mengkorelasikan skor butir pertanyaan dengan total

skor variabel independen maupun variabel dependen. Pengujian dalam

penelitian ini menggunakan tingkat signifikasi 5% dengan kriteria

pengujian bila nilai t hitung > t tabel maka disimpulkan butir pertanyaan
65

valid, sebaliknya jika nilai t hitung < t tabel maka butir pertanyaan

dikatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2016:47). Uji reliabilitas

dilakukan mengetahui konsistensi angket yang digunakan oleh peneliti,

sehingga angket tersebut dapat dihandalkan untuk mengukur variabel

penelitian. Penelitian ini melakukan uji reliabilitas alpha cronbach’s

dengan aplikasi SPSS. Uji reliabilitas dalam hal ini mengacu pada nilai

alpha yang terdapat dalam tabel output SPSS. Adapun dasar pengambilan

keputusan dalam uji reliabilitas adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 maka kuesioner dinyatakan

reliabel atau konsisten.

2) Jika nilai Cronbach’s Alpha < 0,60 mka kuesioner dinyatakan tidak

reliabel atau konsisten.

3.8.3. Uji Asumsi Klasik

Asumsi klasik adalah asumsi yang mendasarkan analisis regresi dengan

tujuan mengukur asosiasi atau keterkaitan antar variabel bebas. Uji asumsi klasik

ini biasa digunakan para peneliti yang sedang mengolah data yang

mengharuskan kriteria Ghozali (2013:49).


66

3.8.3.1. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2016: 154) uji normalitas dilakukan untuk menguji

apakah pada suatu model regresi, suatu variabel independen dan variabel

dependen ataupun keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak normal.

Apabila suatu variabel tidak berdistribusi secara normal, maka hasil uji statistik

akan mengalami penurunan. Pada uji normalitas data dapat dilakukan dengan

menggunakan uji One Sample Kolmogorov Smirnov yaitu dengan ketentuan

apabila nilai signifikasi 5% atau0,05 maka dapat memiliki distribusi normal.

Sedangkan jika hasil uji One Sample Kolmogorov Smirnorv menghasilkan nilai

signifikan dibawah 5% atau 0,05 maka data tidak memiliki distribusi normal.

3.8.3.2. Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2016:107) autokorelasi dapat muncul karena

observasi yang berurutan sepanjang waktu yang berkaitan satu sama lain.

Permasalahan ini muncul karena residual tidak bebas dari suatu observasi ke

observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari

autokorelasi. Pada prosedur pendeteksian masalah autokorelasi dapat digunakan

dengan besaran Durbin-Waston.

Untuk memeriksa ada tidaknya autokorelasi, maka dilakukan uji

Durbin-Watson dengan keputusan sebagai berikut:

1. Jika 0 < d < dl maka terjadi autokorelasi positif.

2. Jika dL ≤ d ≤ du, maka tidak ada kepastian terjadi autokorelasi

atau tidak.
67

3. Jika 4-dl < d < 4, maka terjadi autokerlasi negatif.

4. Jika 4–du ≤ d ≤ 4-dl, maka tidak ada kepastian terjadi

autokorelasi atau tidak.

5. Jika du < d < 4 -du, maka tidak terjadi autokorelasi positif maupun

negatif.

3.8.3.3. Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2016:103) pengujian multikolinearitas bertujuan

untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

bebas (independen). Pengujian multikolnearitas adalah pengujian yang

mempunyai tujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya

korelasi antar variael independen. Efek dari multikolnearitas ini adalah

menyebabkan tingginya variabel pada sampel. Hal tersebut berarti standar error

besar, akibatnya ketika koefisien diuji, t-hitung akan bernilai kecil dari t-tabel.

Hal ini menunjukan tidak adanya hubungan linear antara variabel independen

yang dipengaruhi dengan variabel dependen.

Untuk menemukan ada atau tidaknya multikolinearitas dalam model

regresi dapat diketahui dari nilai toleransi dan nilai variance inflation factor

(VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak

dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance rendah sama

dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance) dan menunjukan adanya

kolinearitas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance

0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10.


68

3.8.3.4. Uji Heterokedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi

terjadi ketidaknyamanan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan

lain. Jika varian berbeda, disebut heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk

mengetahui ada tidaknya heterokedastisitas dalam satu model regresi linier

berganda adalah dengan melihat grafik sccatterplot atau nilai prediksi variabel

terikat yaitu SRESID dengan residual error yaitu ZPRD. Jika tidak ada pola

tertentu dan tidak menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu y, maka

tidak terjadi heteroskedastisitas. Model yang baik adalah yang tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2016:134).

3.8.4. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi

linear berganda, yaitu kecanggihan teknologi informasi, partisipasi manajemen

dan kemampuan teknik pemakai sistem informasi akuntasi terhadap variabel

dependen yaitu kineraja individu. Dalam regresi linear berganda terdapat asumsi

klasik yang harus terpenuhi, yaitu residual terdistribusi normal, tidak adanya

multikolinearitas, tidak adanya heterokedastisitas dan tidak adanya autokorelasi

pada model regresi (Ghozali, 2015) dengan rumusan :

Y= α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Keterangan :

Y = Kinerja individu

α = konstanta
69

X1 = Variabel Kecanggihan teknologi informasi

X2 = Variabel Partisipasi Manajemen

X3 = Variabel Kemampuan teknik pengguna sistem informasi

akuntansi

e = standar error

b1 b2 b3 = Koefisien regresi untuk X1X2X3

3.8.5. Uji Hipotesis

3.8.5.1. Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Ghozali (2016:98) mengungkapkan uji statistik t menunjukan seberapa

jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen.

Pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan nilai t hitung dan nilai kritis

sesuai dengan tingkat signifikan yang digunakan yaitu 0,05 atau 5%. Uji

dilakukan dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel :

1. Jika nilai sig < 0,05, atau t hitung > nilai t tabel maka H0 ditolak dan H4

diterima ( maka terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y).

2. Jika nilai sig > 0,05, atau t hitung < nilai t tabel maka H0 diterima dan H4

ditolak ( maka tidak terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel

Y).

3.8.5.2. Uji Signifikan Parsial (Uji F)


70

Menurut Ghozali (2016:96) Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah

variabel bebas (independen) secara bersama-sama atau simultan berpengaruh

terhadap variabel terikat (dependen). Uji F dilakukan dengan cara sebagai

berikut:

1. Jika sig < 0,05 atau F hitung >F tabel maka H0 diterima dan H4 ditolak

(maka terdapat pengaruh variabel X secara simultan terhadap variabel

Y).

2. Jika sig < 0,05 atau F hitung >F tabel maka H0 ditolak dan H4 diterima

(maka tidak terdapat pengaruh variabel X secara simultan terhadap

variabel Y).

3.8.6. Uji Koefisien Determinasi (adjusted R2)

Koefisien determinasi R2 pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan dalam menerangkan variabel-variabel dependen (Ghozali, 2016 : 95).

Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi dependen (Ghozali, 2016 : 95). Koefisien determinasi dapat

dirumuskan sebagai berikut :

Kd = r2 x 100%

Keterangan :

Kd = Koefisien Determinasi
71

r2 = Koefisien Korelasi

Adapun kriteria untuk analisis koefisien determinasi adalah sebagai berikut:

1. Jika Kd mendekati angka 0, berarti pengaruh variabel independen terhadap

dependen lemah.

2. Jika Kd mendekati angka 1, berarti pengaruh terhadap dependen kuat.

Anda mungkin juga menyukai