BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan gambaran mengenai alur penelitian yang
dilaksanakan. Didalamnya terdapat pendekatan peneltian yang diterapkan hingga
langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data.
Suharsimi Arikunto (Arikunto S, 2014, hal. 16) mengemukakan bahwa
secara garis besar ada beberapa langkah-langkah atau prosedur dalam penelitian,
yaitu sebagai berikut :
1. Memilih Masalah
2. Studi Pendahuluan
3. Merumuskan masalah
4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis
5. Memilih Pendekatan
6. Menentukan variable dan sumber data
7. Menentukan dan menyusun instrument
8. Mengumpulkan data
9. Analisis data
10. Menarik kesimpulan
11. Menulis laporan
Adapun dalam desain penelitian ini langkah-langkah yang ditempuh oleh
Peneliti dalam melalukan Penelitian adalah sebagai berikut:
1. Pertama, Peneliti melakukan studi kasus pendahuluan dengan cara
observasi untuk mengimpun permasalahan yang ada dilapangan sebagai
acuan dan pedoman dalam pembuatan rumusan masalah, tujuan, serta
possibility data yang akan diteliti.
2. Kedua, dalam proses peneltian ini, peneliti mengumpulkan informasi yang
bersifat data-data faktual lapangan dengan cara melakukan observasi dan
studi dokumentasi.
3. Ketiga, Peneliti mencari teori-teori yang relevan dan sesuai dengan masalah
yang diteliti. Hal ini dilakukan sebagai dasar perumusan jawaban atas
pertanyaan peneliti dalam penelitian ini.
4. Keempat, Peneliti menentukan data faktual apa saja yang digunakan dan
sasaran data yang dalam hal ini responden. Peneliti juga mencari bentuk
pengumpulan data yang sesuai dengan masalah yang diteliti kemudian
menentukan bagaimana data-data faktual tadi dapat tersebut dapat teruji
secara empirik. Hal ini mencakup: penentuan metode yang digunakan,
populasi dan sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data,
pengolahan data, dan teknik analisis data.
B. Metode dan Pendekatan Penelitian
Penelitian yang diteliti merupakan penelitian yang masuk ke dalam kategori
metode deskriptif dengan dengan pendekatan kuantitatif. Hal ini dilakukan untuk
memperoleh informasi dalam bentuk kuisioner sebagai alat pengumpul data utama
dan pedoman observasi dan format studi dokumentasi sebagai alat pengumpul data
penunjang.
Data yang dikumpulkan berkaitan dengan “Efektivitas Penggunaan Alat
Ukur Evaluasi Penyelenggaraan Dalam Mengukur Mutu Program“. Pendekatan
yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif yaitu
melaksanakan penelitian dengan cara sistematis, terkontrol, dan empiris.
Penekanan pendekatan kuantitatif adalah penyajian data dan informasi berupa
angka dengan wujud skor, nilai, peringkat, maupun frekuensi yang kemudian
dianalisis oleh statistika untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Metode kuantitatif dinamakan sebagai metode tradisional, positivistik,
scientific, dan metode discovery. Metode kuantitatif dinamakan demikian
dikarenakan telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif,
terukur, rasional, dan sistematis.(Sugiyono,hlm13) Metode ini digunakan peneliti
pada populasi atau sampel tertentu, tekhnik pengambilan sampel yang digunakan
dalam metode ini dilakukan secara acak/ random, sedangkan pengumpulan data
pada metode ini menggunakan instrument penelitian, analisis data nya bersifat
kuantitatif/ menggunakan statistic dengan tujuan pengujian suatu hipotesis.
Penelitian ini bersifat studi deskriptif dimana Menurut Martono (2011, hlm.
17), mengatakan bahwa “Penelitian deskriptif merupakan tipe Penelitian yang
Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016
Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu
Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar
Pelatihan Kesehatan Ciloto
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
37
adanya keterbatasan dana, waktu, tenaga dari peneliti maka peneliti mengambil
sebagian sampel dari populasi untuk menjadi sumber data.
Partisipan yang diteliti adalah peserta Pelatihan ToT PPKJH di Balai Besar
Pelatihan Kesehatan Ciloto yang mewakili data empirik sebanyak 23 orang 9 ahli
evaluasi yang berasal dari Universitas Pendidikan Indonesia dengan syarat
penentuan ahli evaluasi sebagai berikut:
1. Observasi Partisipatif
Sebagai salah satu tekhnik pengumpulan data, tekhnik observasi bersifat
tidak terbatas pada orang saja, tetapi juga objek-objek lainnya. Tekhnik
pengumpulan data menggunakan observasi dilakukan oleh peneliti biasanya
berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan apabila
responden yang diamati tidak terlalu besar. Menurut Sutrisno Hadi ( dalam
(Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan , 2011) observasi merupakan suatu
proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis
dan pskologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan
ingatan.
Tabel 3.1
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Pertanyaan
Indikator Sub Indikator Sumber Data
Penelitian
Bentuk alat evaluasi sesuai
dengan jenis pelatihan yang
dievaluasi
Tahap Persiapan Sasaran evaluasi setiap alat
Gambaran evaluasi
Penggunaan Alat Terdapat komponen penilaian
Evaluasi
Waktu pelaksanaan Observasi
Penyelenggaraan
Studi
pelatihan dalam
Langkah-langkah pelaksanaan Dokumentasi
mengukur mutu Tahap Pelaksanaan
program ToT Bentuk pengerjaan alat
PPKJH evaluasi
Analisis Hasil Pedoman Penilaian
Evaluasi Metode Analisis Hasil
Evaluasi yang digunakan
Hasil Alat Evaluasi Gambaran Hasil Peningkatan
Studi
Penggunaan Peserta Belajar
Hasil Temuan
Analisa Deskriptif
Saran Perbaikan rater
Keterbacaan alat evaluasi
Kesesuaian dengan tujuan
Efektivitas pembuatan soal atau kaidah
Analisa Hasil WMS
penulisan
Penggunaan Alat
Evaluasi Objektivitas alat evaluasi
Penyelenggaraan Alternatif Jawaban
Korelasi Item Total dengan Kuisioner
pelatihan dalam Analisa Korelasi
mengukur mutu koreksi data dilihat dari daya
Item Total
program ToT beda aitem pada alat evaluasi
PPKJH
Validasi Aitem
Reabilitas Aitem
Objektivitas
Analisa Butir Soal
Praktabilitas
Ekonomis
Daya Beda
Tingkat Kesukaran
valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian
yang valid dan reliabel.”
Sesuai yang dipaparkan oleh Sugiyono hal ini menegaskan bahwa
instrument yang tidak teruji validitasnya dan reliabilitasnya tidak dapat
memberikan data yang akurat dan sesuai kebenarannya.
Instrumen yang harus mempunyai validitas isi (content validity) adalah
instrument dalam bentuk tes yang sering digunakan untuk mengukur prestasi
belajar dan efektivitas suatu program. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui
pelaksanaan program, maka instrument disusun berdasarkan program yang
direncanakan.
Selanjutnya instrument yang digunakan untuk mengukur tingkat
tercapainya tujuan (efektivitas) maka instrument harus disusun berdasarkan tujuan
yang telah dirumuskan.(Sugiyono,2011, hal. 176) pada pelaksanaannya, pengujian
validitas isi dapat menggunakan kisi-kisi instrument, atau matriks pengembangan
instrument.
Pada setiap instrumen tes maupun non tes terdapat butir pertanyaan dan
jawaban, hal ini dapat diuji validitasnya melalui langkah berikut: konsultasi dengan
ahli, diujicobakan, analisis item atau uji beda. Analisis item ditujukan untuk
menghitung korelasi antar skor instrument dengan skor total. Dalam penilaian
empirik suatu analisa item soal diperlukan pengujian validasi.
Logical validity atau validitas logis merupakan suatu upaya dalam melihat
seberapa tinggi kesepakatan penilaian diantara para experts yang melakukan
penilaian kelayakan terhadap suatu aitem akan dapat diestimasi dan dapat
dikuantifikasikan dan statistiknya merupakan indikator validitas-isi aitem dan
validitas-isi tes. Validitas isi aitem dapat ditujukan antara lain, dengan VCR dan
statistic V’ Aiken . (Azwar, 2016, hal. 110)
Berikut daftar nama expert judgement instrument penelitian guna memberikan
penilaian alat evaluasi non-tes, sebagai berikut:
Tabel 3.2
Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016
Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu
Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar
Pelatihan Kesehatan Ciloto
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
45
Berikut daftar nama rater instrumen penelitian guna memberikan penilaian alat
evaluasi tes, sebagai berikut:
NO NAMA Jabatan INSTANSI
Ahsanul Mar’ah, S.Kep., Ners., Widyaiswara Ahli
1 BBPK Ciloto
M.H Muda
2. dr. Eddy Siswanto, M.P.H.M Widyaiswara Madya BBPK Ciloto
3. dr. Udeng Daman P, MKM Widyaiswara Bapelkes Bandung
H. Gun Gun Sambas., Widyaiswara Ahli
4. BBPK Ciloto
SKM.,S.HI., SH., M.Epid Muda
Helvy Yunida,
5. Widyaiswara Muda BBPK Ciloto
Am.Keb.,SAP.,MM
Dra. Lilis Sriyani,
6. Widyaiswara Muda Bapelkes Bandung
S.Kep.Ners
Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016
Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu
Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar
Pelatihan Kesehatan Ciloto
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
46
adalah esensial. Semakin lebih besar CVR dari angka 0 maka semakin esensial dan
semakin tinggi validitas isinya.
Peneliti menggunakan tampilan VCR pada lembar pertimbangan validasi
item instrument penelitian guna mengukur efektivitas alat evaluasi
penyelenggaraan pelatihan ToT PPKJH di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto.
Rumus statistik CVR sebagai berikut:
CVR = 2ne/n – 1
ne = Banyaknya SME yang menilai suatu aitem “esensial”
n = Banyaknya SME yang melakukan penilaian
Oleh karena itu, sebaiknya VCR diinterpretasikan secara relative dalam
rentang -1,0 sampai dengan +1,0. Semua aitem yang memiliki VCR yang negatif
atau sama dengan nol jelas harus dieliminasi, sedangkan aitem-aitem yang VCR
nya positif diartikan sebagai memiliki validitas-isi dalam kadar tertentu.
Berikut contoh penggunaan VCR pada validasi instrument :
Berilah tanda lingkaran (O) pada setiap tingkatan esensialitas dalam kolom
penilaian. Pada instrumen ini penilaian diberikan pada setiap item soal dilihat dari
tingkat keterbacaan dan kesesuaian dengani indikator ketentuan tiga tingkatan
esensialitas, yaitu:
E= Esensial
G= Berguna tapi tidak esesnsial
T= Tidak diperlukan
Untuk item soal yang mendapat tingkat esensialitas G dan T, dimohon untuk
memberikan saran perbaikan pada kolom yang disediakan.
Keterangan variabel aitem
B = Aspek yang ingin diukur
Tabel 3.3
Bentuk kuisioner validasi instrument penilaian alat evaluasi
penyelenggaraan ToT PPKJH
NO B1
Variabel : Front Office
Indikator : Kualitas Layanan
Item : Pelayanan saat kedatangan
Tabel 3.5
Format validasi instrument Statistic Aiken V
Aspek Indikator Aitem Nilai Relevansi
Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016
Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu
Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar
Pelatihan Kesehatan Ciloto
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
50
Keperilakuan 1 2 3 4 5
A. ……… 1)
2)
3)
B……………… 1)
2)
3)
(Azwar, 2016)
Blanko ini mengukur inidikator keperilakuan bagi masing-masing aspek,
dan memuat pula semua aitem yang akan dinilai relevansinya. Setiap aitem
dibandingkan dengan indikator keperilakuannya dan para ahli memberikan tanda
(√) pada kolom penilaian sesuai dengan angka.Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan Statistik Aiken V dalam perhitungan data validasi, sedangkan VCR
di adaptasi menjadi tampilan instrumen dalam pertimbangan validasi instrument.
Hal ini untuk memudahkan dalam pengolahan data validasi oleh rater dan expert
judgement.
Tabel 3.7
Hasil expert judgement instrumen non-tes,
(Alat evaluasi panitia penyelenggara)
No Rentang
S v Ket.
Item Angka V
No 1 0 – 1,00 31 0,861111 VALID
No 2 0 - 1,00 29 0,805556 VALID
No 3 0 – 1,00 31 0,861111 VALID
No 4 0 – 1,00 24 0,666667 VALID
No Rentang
S v Ket.
Item Angka V
No 5 0 – 1,00 31 0,861111 VALID
No 6 0 – 1,00 34 0,944444 VALID
No 7 0 – 1,00 30 0,833333 VALID
No 8 0 – 1,00 33 0,916667 VALID
No 9 0 – 1,00 18 0,5 VALID
No 10 0 – 1,00 35 0,972222 VALID
No 11 0 – 1,00 32 0,888889 VALID
No 12 0 – 1,00 35 0,972222 VALID
No 13 0 – 1,00 31 0,861111 VALID
No 14 0 – 1,00 32 0,888889 VALID
No 15 0 - 1,00 35 0,972222 VALID
No 16 0 – 1,00 30 0,833333 VALID
No 17 0 – 1,00 35 0,972222 VALID
No 18 0 – 1,00 26 0,722222 VALID
No 19 0 – 1,00 22 0,611111 VALID
No 20 0 – 1,00 18 0,5 VALID
No 21 0 – 1,00 19 0,527778 VALID
No 22 0 – 1,00 35 0,972222 VALID
No 23 0 – 1,00 31 0,861111 VALID
No 24 0 – 1,00 15 0,416667 VALID
No 25 0 – 1,00 29 0,805556 VALID
No 26 0 – 1,00 32 0,888889 VALID
No 27 0 – 1,00 32 0,888889 VALID
No 28 0 - 1,00 34 0,944444 VALID
No 29 0 – 1,00 26 0,722222 VALID
No 30 0 – 1,00 24 0,666667 VALID
No 31 0 – 1,00 21 0,583333 VALID
No 32 0 – 1,00 29 0,805556 VALID
No 33 0 – 1,00 16 0,444444 VALID
No 34 0 – 1,00 31 0,861111 VALID
No 35 0 – 1,00 20 0,555556 VALID
No 36 0 – 1,00 23 0,638889 VALID
No 37 0 – 1,00 23 0,638889 VALID
No 38 0 – 1,00 27 0,75 VALID
No 39 0 – 1,00 35 0,972222 VALID
No 40 0 – 1,00 27 0,75 VALID
No 41 0 - 1,00 24 0,666667 VALID
No 42 0 – 1,00 23 0,638889 VALID
No 43 0 – 1,00 22 0,611111 VALID
No Rentang
S v Ket.
Item Angka V
No 44 0 – 1,00 23 0,638889 VALID
No 45 0 – 1,00 26 0,722222 VALID
Sumber : Pengolahan Peneliti
Tabel 3.8
Hasil expert judgement instrumen tes,
(Alat evaluasi peserta (pre-test&post-test))
No Rentang
S v Ket.
Item Angka V
No 1 0 – 1,00 32 0,888889 VALID
No 2 0 - 1,00 35 0,972222 VALID
No 3 0 – 1,00 27 0,75 VALID
No 4 0 – 1,00 34 0,944444 VALID
No 5 0 – 1,00 32 0,888889 VALID
No 6 0 – 1,00 35 0,972222 VALID
No 7 0 – 1,00 34 0,944444 VALID
No 8 0 – 1,00 35 0,972222 VALID
No 9 0 – 1,00 30 0,833333 VALID
No 10 0 – 1,00 34 0,944444 VALID
No 11 0 – 1,00 35 0,972222 VALID
No 12 0 – 1,00 35 0,972222 VALID
No 13 0 – 1,00 34 0,944444 VALID
No 14 0 – 1,00 35 0,972222 VALID
No 15 0 - 1,00 35 0,972222 VALID
No 16 0 – 1,00 35 0,972222 VALID
No 17 0 – 1,00 35 0,972222 VALID
No 18 0 – 1,00 35 0,972222 VALID
No 19 0 – 1,00 29 0,805556 VALID
No 20 0 – 1,00 29 0,805556 VALID
No 21 0 – 1,00 34 0,944444 VALID
No 22 0 – 1,00 35 0,972222 VALID
No 23 0 – 1,00 31 0,861111 VALID
No 24 0 – 1,00 33 0,916667 VALID
No 25 0 – 1,00 31 0,861111 VALID
No 26 0 – 1,00 31 0,861111 VALID
No 27 0 – 1,00 35 0,972222 VALID
No 28 0 - 1,00 35 0,972222 VALID
No 29 0 – 1,00 32 0,888889 VALID
No Rentang
S v Ket.
Item Angka V
No 30 0 – 1,00 30 0,833333 VALID
No 31 0 – 1,00 35 0,972222 VALID
No 32 0 – 1,00 33 0,916667 VALID
No 33 0 – 1,00 27 0,75 VALID
No 34 0 – 1,00 33 0,916667 VALID
No 35 0 – 1,00 27 0,75 VALID
Sumber : Pengolahan Peneliti
Dari hasil uji validasi tersebut, terdapat perbaikan yang dipaparkan oleh
expert judgement terkait kuisioner penilaian efektivitas penggunaan alat evaluasi
penyelenggaraan dalam mengukur mutu program ToT PPKJH di Balai Besar
Pelatihan Kesehatan Ciloto, diantaranya:
1) Perbaikan pada tata tulis sehingga pernyataan dalam kuisioner bersifat jelas
dan lugas.
2) Adanya spesifik deskriptor penilaian pada kuisioner sehingga memudahkan
responden untuk mengerti gradasi nilai yang mereka berikan.
3) Perbaikan berupa penguraian aitem dengan makna ganda pada alat evaluasi
penyelenggara dan fasilitator, hal ini disebabkan jika ada aitem dengan
makna ganda dapat menimbulkan bias pada hasil penilaian.
2. Uji Reabilitas Item
Dalam penelitian ini uji reabilitas menggunakan aplikasi SPSS Statisctic 21.0,
peneliti menggunakan taraf signifikasi 0,05 atau 5% dengan jumlah responden
n=10 untuk instrument tes dan n=9 orang untuk instrument non-tes. Hal ini
mengakibatkan rtabelseharga 0,666. Jika rhitung lebih besar dari rtabel, maka
kuisioner yang digunakan reliabel. Berikut hasil perhitungan uji reliabilitas
instrument untuk instrument tes dan non-tes.
Tabel 3.9
Kualitas Harga r
Angka Korelasi Keterangan
Antara 0,80 – 1,00 Sangat Tinggi
Antara 0,60 – 0,79 Tinggi
Antara 0,40 – 0, 59 Cukup
Tabel 3.10
Hasil Uji Reliabilitas Kuisioner Instrumen non-tes
(Alat Evaluasi Fasilitator)
Reliability Statistics
Value -,125a
Part 1
N of Items 7b
Cronbach's Alpha Value -1,000a
Part 2
N of Items 6c
Total N of Items 13
Correlation Between Forms ,668
Spearman-Brown Equal Length ,801
Coefficient Unequal Length ,802
Guttman Split-Half Coefficient ,789
Sumber : Pengolahan Statistic SPSS 21.0
Pada Gambar 3.1 hasil uji reliabilitas ditujukan pada kolom bagian Guttman
Spilt-Half Coefficient dengan angka 0,789.Angka tersebut dapat diinterpretasikan
diatas angka taraf signifikasi kesalahan yakni 0,666. Hal ini menunjukan bahwa
rhitung> r tabel. Apabila r hitung> r tabel maka kuisioner ini reliabel.
Tabel 3.11
Hasil Uji Reliabilitas Kuisioner Instrumen non-tes
(Alat Evaluasi Panitia Penyelenggara)
Reliability Statistics
Value -,784a
Part 1
Cronbach's Alpha N of Items 23b
Value ,246
Part 2
N of Items 22c
Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016
Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu
Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar
Pelatihan Kesehatan Ciloto
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
56
Total N of Items 45
Correlation Between Forms ,706
Equal Length ,828
Spearman-Brown Coefficient
Unequal Length ,828
Guttman Split-Half Coefficient ,760
Pada Gambar 3.2 hasil uji reliabilitas ditujukan pada kolom bagian Guttman
Spilt-Half Coefficient dengan angka 0,760.Angka tersebut dapat diinterpretasikan
diatas angka taraf signifikasi kesalahan yakni 0,666. Hal ini menunjukan bahwa
rhitung> r tabel. Apabila r hitung > r tabel maka angket ini reliabel.
Tabel 3.12
Hasil Uji Reliabilitas Kuisioner Instrumen tes
(Alat Evaluasi Peserta)
Reliability Statistics
,209
Value
Part 1
N of Items 18a
Cronbach's Alpha Value ,116
Part 2
N of Items 17b
Total N of Items 35
,677
Correlation Between Forms
,807
Equal Length
Spearman-Brown Coefficient
Unequal Length ,807
,805
Guttman Split-Half Coefficient
Sumber : Pengolahan Statistic SPSS 21.0
Pada Gambar 3.3 hasil uji reliabilitas ditujukan pada kolom bagian Guttman
Spilt-Half Coefficient dengan angka 0,805. Angka tersebut dapat diinterpretasikan
diatas angka taraf signifikasi kesalahan yakni 0,632. Hal ini menunjukan bahwa
rhitung> r tabel. Apabila r hitung > r tabel maka angket ini reliabel.
F. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini akan dilakukan dengan mengukur alat evaluasi
penyelenggaraan pelatihan (pre-test&post test, evaluasi fasilitator, evaluasi
penyelenggaraan) serta studi literatur. Hasil dari pengujian validitas isi dan
reliabilitas menggunakan aplikasi SPSS Statistic 21.0. Kuisioner dan tes tertulis
tersebut diberikan kepada peserta didik selama proses pelatihan.
Gambar 3.1
Prosedur Penelitian
Kesimpulan dan
Rekomendasi
G. Analisis Data
Analisa data dapat dikatakan sebagai proses memanipulasi data hasil penelitian
sehingga data tersebut dapat menjawab pertanyaan. Proses manipulasi data ini
prinsipnya merupakan menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah
dibaca dan diinterpretasikan. (Sulistyastuti, 2011, hal. 93).
Merujuk pada bab pendahuluan sebelumnya, maka penggunaan analisa data
yang akan digunakan peneliti dalam penelitian ini dengan menganalisis validitas
isi, reliabilitas, analisa item tes dan non-tes menggunakan skala likert. Langkah-
langkah perhitungan nya sebagai berikut:
1. Analisa data deskriptif
Analisa data dalam penelitian ini bertujuan untuk mendeksripsikan
efektivitas penggunaan alat evaluasi penyelenggaraan pelatihan dalam mengukur
mutu program ToT PPKJH di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto. Pada
penelitian ini analisa yang digunakan yakni analisa deskriptif yang bertujuan untuk
melakukan eksplorasi mengenai karakteristik data dalam bentuk deskripsi, oleh
Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016
Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu
Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar
Pelatihan Kesehatan Ciloto
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
59
Tabel 3.15
Kategori Indeks Diskriminasi
Indeks Diskriminasi (Daya Pembeda) Keterangan Evaluasi
0,40 -1,00 Sangat Baik
0,30 - 0,39 Bagus namun memerlukan peningkatan
0,20 – 0,29 Belum memuaskan, perlu perbaikan
< 0,20 Aitem harus dibuang
Sumber :(Ebel R. L., 1979)
d. Tingkat Kesukaran Soal
Soal yang baik memiliki tingkat kesukaran yang sesuai dengan peserta yang
mengerjakan soal, dimana posisinya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit.
Parameter tingkat kesukaran suatu aitem merupakan deskripsi kesukaran aitem bagi
seluruh peserta, bukan individu. Taraf kesukaran atau tingkat kesukaran suatu
aitem bagi setiap subjek berbeda-beda dan berapa sulit atau berapa mudahnya suatu
aitem bagi seorang subjek tidak diketahui (Azwar,2016, hal. 136) Hal ini
dimaksudkan seorang peserta yang mampu menjawab dengan benar pada suatu
aitem soal menunjukan bahwa tingkat kesukaran soal lebih rendah dari kemampuan
peserta begitu pun sebaliknya apabila peserta menjawab soal dengan salah maka
tingkat kemampuan peserta lebih rendah daripada taraf kesukaran aitem soal.
Besaran taraf kesukaran memiliki rentang 0,00 sampai dengan 1,00. Angka
0,00 menunjukan kecenderungan taraf kesukaran yang terlalu tinggi, begitupun
1,00 untuk mewakili taraf kesukaran yang terlalu rendah. Dalam evaluasi, simbol P
atau proporsi menyatakan taraf kesukaran.
Adapun rumus dari tingkat kesukaran, sebagai berikut :
Analisa data yang digunakan untuk menguji validasi aitem adalah Statistik
Aiken V. Hal ini berdasarkan hasil dari perhitungan mampu menghasilkam
informasi terkait penilaian alat evaluasi statistik dan sejauh mana instrument dapat
mengukur secara relevan dengan tujuan pengukuran. Validasi menggunakan Aiken
V mampu memberikan gambaran penilaian pada alat ukur yang mengukur aspek
kognitif dan non-kognitif.
Rumus dari Statistik Aiken V , sebagai berikut:
V = Ʃs
n (c-1)
s = r – lo
lo = Angka penilaian validitas yang terendah (1)
c = Angka penilaian validitas tertinggi ( 5)
r = Angka yang diberikan oleh seorang penilai (Azwar, 2016)
Dalam pengukuran ini memuat aspek keperilakuan dari atribut yang diukur,
indikator keperilakuan bagi setiap aspek, dan memuat tingkat relevansinya. Setiap
aitem dibandingkan dengan indikator dan para penilai(rater) menetapkan
penilaiannya dengan cara memberikan tanda √ pada kolom penilaian yang
angkanya sesuai.
Statistik ini digunakan guna mengukur indikator keperilakuan, yang
dihitung adalah content-validity coefficient yang didasarkan pada hasil penilaian
dari panel ahli sebanyak n orang terhadap suatu aitem dari segi sejauh mana aitem
tersebut mewakili konstrak yang diukur. Penilaian aitem dilakukan dengan cara
memberikan angka 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan 5 (sangat setuju).
signifikasi 5% dengan jumlah responden n=23 untuk instrument tes dan n=9 orang
untuk instrument non-tes. Dari taraf signifikansi tersebut maka rtabelseharga 0,413
untuk instrument tesseharga 0,666 bagi instrument non-tes. Jika rhitung lebih besar
dari rtabel, maka alat evaluasi yang digunakan pada ToT PPKJH di Balai Besar
Pelatihan Kesehatan Ciloto ini dinyatakan reliable.
g. Objektivitas
Pada analisa objektivitas yang dimaksud peneliti disini merupakan sejauh
mana alat evaluasi mampu menggambarkan konsistensi pada sistem scoring. Untuk
menghindari subjektivitas pada alat evaluasi yang dinilai, maka perlunya adanya
pedoman scoring yang memiliki ketetapan pada pemberian skor yang disesuaikan
dengan bentuk tes dan penilai.
h. Praktikabilitas
Sebuah alat instrument dikatakan baik jika memiliki praktibilitas atau
kemudahan yang tinggi. Praktibilitas yang dimaksud bersifat mudah dalam
pelaksanaan, pemeriksaan, dan dilengkapi dengan petunjuk pengerjaan yang jelas.
i. Ekonomis
Pada analisa ekonomis ini peneliti menemukan bahwa dalam penggunaan
alat evaluasi memiliki nilai ekonomis yang baik, baik yang dimaksud pelaksanaan
dari ketiga alat tersebut tidak membutuhkan biaya yang mahal.
5. Analisa Weight Mean Score
Teknik WMS ini ditujukan mengukur kecenderungan umum skor
responden ( ̅ ) dari masing-masing variabel dengan menggunakan rumus
Weight Means Score (WMS)(Akdon, 2005) yaitu :
∑
̅
Keterangan :
̅ : Nilai rata-rata yang dicari
x :Jumlah skor gabungan (frekuensi jawaban dikali
bobot nilai untuk setiap alternatif/kategori
Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016
Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu
Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar
Pelatihan Kesehatan Ciloto
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
67
n : Jumlah responden/sampel
Langkah-langkah dalam pengolahan data dengan menggunakan rumus
WMS ini adalah sebagai berikut :
a. Memberi bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban dengan menggunakkan
skala Likert.
b. Menghitung frekuensi dari setiap alternatif pilihan jawaban.
c. Menjumlahkan jawaban responden untuk setiap item dan langsung
dikaitkan dengan bobot dari alternatif jawaban.
d. Menghitung nilai rata-rata untuk setiap item pada masing-masing kolom.
e. Menentukan kriteria untuk setiap item dengan menggunakan tabel
konsultasi hasil perhitungan WMS di bawah ini :
Tabel 3.18
Konsultasi Hasil Perhitungan WMS
Penafsiran
Rentang Nilai Kriteria Penilaian
Sangat Tidak
0,01-1,00 Sangat Rendah Setuju
memilih aitem yang sesuai dengan apa yang diukurnya hal ini kemudian dikenal
dengan korelasi item total.
Kemudian pengujian keselarasan fungsi item dengan fungsi ukur tes dapat
dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap
aitem dengan distribusi skor total tes itu sendiri. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari efek spiruous overlap atau kondisi dimana koefisien korelasi belum
terkoreksi.
Saifuddin Azwar (Azwar,2012, hal. 164) mengemukakan bahwa analisis
korelasi item total berguna untuk menyeleksi item berdasarkan daya beda yang
menghendaki akurasi tinggi. Sebagai kriteria pemilihan item berdsarkan korelasi
item total, menggunakan batasan koefisien >0,30. Semua aitem yang mencapai
koefisien korelasi minimal 0,30 daya bedanya dinyatakan layak.
Untuk menghilangkan efek spiruous overlap tersebut maka koefisien
korelasi aitem total ini dihitung dengan korelasi product momentpearson dikoreksi
dengan Std.Deviation atau simpangan baku. Formula ini kemudian dikenal dengan
correlated-item total coefficient. Pada analisis inilah ditemukan selesksi item
berdasarkan daya beda tadi. Korelasi item total bukanlah untuk menguji validitas
aitem namun hanya digunakan untuk menyeleksi aitem-aitem yang tidak layak
digunakan dalam tes secara keseluruhan.(Bernstein, 1994, hal. 301-311)Pada
analisis ini peneliti menggunakan bantuan komputasi aplikasi Statistic SPSS 21.0