Anda di halaman 1dari 12

Tugas Online Individu

Ilmu Kesehatan Masyarakat

“Populasi Teknik pengambilan sampel dan perhitungan sampel


minimal”

Made Yoga Pradana


N 111 18 039

PEMBIMBING :
dr. Indah P. Kiay Demak, M.Med.Ed

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian merupakan kegiatan penyelidikan terstruktur atau
penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dalam menentukan
sesuatu. Terjemahan dari bahasa inggris kata penelitian adalah research. Re
artinya kembali dan search yang artinya mencari. Jadi research (penelitian)
merupakan mencari kembali suatu pengetahuan.(Siyoto and Sodik, 2015)
Penelitian adalah kegiatan ilmiah yang penting bagi aspek kehidupan
sebagai tuntutan kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial yang terus
berkembang sejalan dengan perkembangan hidup, penemuan dibidang
teknologi dan inovasi dan didorong dengan rasa ingin tahu.(Suryana, 2010)
Upaya untuk mendapatkan pengetahuan yang benar dibedakan menjadi 2
secara garis besar yaitu pendekatan non ilmah dan pendekatan ilmiah
(Modern).(Siyoto and Sodik, 2015)
Pendekatan non ilmiah adalah usaha mencari ilmu pengetahuan dan
kebenaran sebelum dibuktikan dengan cara ilmiah dilakukan berbagai cara
diantaranya hanya kebetulan, menggunakan akalsehat, intuisi, melalui wahyu
dan coba-coba. Penelitian non-ilimah tidak menggunakan langkah langkah
dalam penelitian ilmiah.(Siyoto and Sodik, 2015)
Kebenaran ilmiah adalah suatu usaha pendekatan ilmiah yang bisa
dipertanggungjawabkan secararasional dan empiris. Kebenaran ilmiah
dibuktikan dengan menggunakan cara berpikir ilmiah yang dibentuk dari
langkah-langkah yang bersifat sistematik. Pendekatan ilmiah memiliki 3 pola
pikir yaitu pola pikir induktif, pola pikir deduktif dan pola pikir gabungan
deduktif-induktif. Pendekata objektif yang dikemukakan oleh Nan Lin (1997)
dalam buku siyoto yang diterapkan bentuk penelitian yang sistematik,
terkontrol, empiris dan kritis terhadap hipotesis mengenai hubungan diantara
fenomena alam. Pendekatan objektif ini dilakukan dengan anggapan bahwa
objek-objek, perilaku-perilaku dan peristiwa-peristiwa yang ada di dunia
nyata yang dapat diamati oleh panca indera manusia. (Siyoto and Sodik,
2015)
Dunia praktik medik yang standar dan menghasilkan perubahan yang
signifikan melalui evidance-based medicine. Pengalaman klinis bukanlah
suatu pengetahuan yang diperoleh tetapi dari metode ilmiah yang
menggunakan statistik. Biostatistik berguna untuk praktik, menilai,
menafsirkan karya ilmiah secara memadai. (Lopes et al., 2014)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Populasi
Populasi adalah karakteristik dari bidang-bidang untuk diteliti secara
keseluruhan dari suatu perkumpulan. Keseluruhan dari populasi yang
dimaksud adalah kelompok dari orang-orang, peristiwa atau barang-barang
yang akan diteliti oleh peneliti.
 Sensus : seluruh elemen dalam populasi atau objek penelitian
 Elemen : unit dari data yang diperlukan dan dikumpulkan. Elemen bisa
dianalogikan dengan unit analisa. Suatu unit analisa dapat menunjukkan
pada suatu organisasi, objek, benda mati atau individu.
 Sampel: suatu sub kelompok dari populasi yang dipilih dan digunakan
dalam penelitian.
 Populasi target : kumpulan dari elemen-elemen atau objek yang
mempunyai informasi yang dicari oleh peneliti untuk diteliti
 Kerangka sampling : daftar sesungguhnya unit-unit sampling pada
berbagai tahap dalam prosedur seleksi. (Amirullah, 2015)
Alasan penggunaan pengambilan sampel untuk kepentingan penelitian antara
lain:
1. Mungkin hanya satu-satunya jalan.
2. Hemat biaya
3. Menghemat waktu yang dibutuhkan
4. Meningkatkan ketepatan yang lebih tinggi.
Jika peneliti telah mempertimbangkan apakah menggunakan smapel
atau sensus dari populasi yang ada, langkah selanjutnya melakukan desain
sampling. 5 langkah dalam proses desain sampling yaitu:(Amirullah, 2015)
a) Tentukan populasi
Populasi target harus didefinisikan secara tepat mencakup
terjemahan dari definisi permasalahan kedalam pernyataan yang tepat
yang diteliti dan tidak diteliti.
b) Menentukan kerangka sampel
Daftar elemen yang ingin diteliti dan sudah ditentukan untuk
mengidentifikasi populasi target.
c) Seleksi teknik sampling
Seleksi teknik sampling sifatnya sangat luas. Peneliti harus
memutuskan penggunaan pendekatan non probability saatau probability
sampling.
d) Menentukan ukuran sampel
Penentuan ini dipertimbangkan dengan pertimbangan kualitatif
dan kuantitatif.
e) Pelaksanaan proses sampel
Penggunaan spesifikasi yang rinci tentang keputusan desain
sampel yang mengenai populasi, unit sampel, teknik sampel, dan ukuran
sampel untuk diimplementasikan. (Amirullah, 2015)

B. Teknik Pengambilan sampel


Penentuan teknik pengambilan sampel diterapkan dalam suatu
penelitian peneliti harus memperhatikan biaya, tenaga, dan waktu di satu
pihak serta tingkat presisi di pihak lain. Jika kelima aspek tersebut tidak
memadai, peneliti harus berusaha mendapatkan teknik pengambilan sampel
yang menghasilkan presisi tertinggi. Tingkat presisi yang tinggi
tidakmungkin didapatkan dengan biaya, tenaga dan waktu yang terbatas.
Selain itu harus diperhatikan tentang efisiensi dalam memilih teknik
pengambilan sampel. 4 faktor yang harus dipertimbangkan untuk penentuan
besar sampel meliputi:
a) Derajat keseragaman dari populasi. Makin seragam populasi, semakin
kecil sampel yang diambil.
b) Presisi yang dikehendaki dari penelitian. Semakin tinggi tingkat presisi
yang dikehendaki, makin besar jumlah sampel yang diambil
c) Rencana analisis. Disesuaikan dengan kebutuhan analisis.(Triyono, 2017)
Berbagai macam teknik sampling dan pada dasarnya dibagi menjadi 2
kelompok yaitu probability sampling dan non probability sampling.

C. Probability sampling
Teknik sampling ini memberikan peluang atau kesempatan yang sama
di setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Teknik ini dibagi menjadi 4 yaitu:
1) Simple random sampling
Pengambilan sampel da populasi dilakukan secara acak tanpa
melihat strata yang ada dalam populasi penelitian. Syaratnya adalah jika
populasi homogen.
Contoh : penelitian (Ragil and Dyah, 2017) dengan judul Hubungan
Antara Pengetahuan dan Kebiasan Mencuci Tangan pengasuh dengan
Kejadian Diare pada Balita. populasi yang dipakai adalah ibu yang
memiliki balita 1-4 tahun di wilayah kelurahan bandarharjo dengan
sampel balita yang pernah menderita diare tahun 2015. Sampel yang
diambil menggunakan teknik simple random sampling

2) Dispropotionate stratified random sampling


Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel yang stratanya
sama tetapi kurang proporsional.
contoh : penelitian (Alwan et al., 2017) dengan judul Faktor-Faktor yang
Mendorong siswa MIA SMAN mengikuti Bimbingan Belajar Luar
Sekolah dikecamatan telanaipura kota jambi. Peneliti menggunakan
teknik sampel ini dikarenakan populasi peneliti sangat kecil.

3) Cluster sampling
Penentuan sampel jika objeknya sangat luas misalnya penduduk dari
suatu negara, provinsi atau kabupaten.
Contoh : penelitian yang dilakukan oleh (Wiratama, 2017) dengan judul
“penggunaan Boneka Tangan dalam Peningkatan Perilaku Mencuci
Tangan pada anak di code utara Yogyakarta” teknik sampel yang dipakai
adalah cluster random dengan sampel semua anak usia 7-11 tahun yang
ada di code utara dan jetishardjo sebanyak 30, rician 15 anak sebagai
perlakuan yang ada di wilayah RW 01, RT 01 code utara dan 15 anak
sebagai kontrol yang berada di wilayah RW7, RT 31 jetishardjo.

4) Proportionate stratified random sampling


Penggunaan teknik ini jika populasi yang tidak homogen tetapi strata
secara proporsional
Contoh : penelitian (Yasmin and Najamuddin, 2018) dengan judul
analisis faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa untuk
berwirausaha (studi kasus mahasiswa agribisnis UIN syarif hidayatullah
jakarta) sampel yang diambil dari program studi agribisnis dan strata dari
program studi agribisnis proporsional.

D. Non-probability sampling
Tidak memberikan peluang/kesempatan pada setiap anggota dalam populasi.
Beberapa teknik non probability sampling antara lain.
1) Sampling sistematis
Pengambilan sampling didasarkan dengan urutan dari anggota populasi
yang sudah diberikan nomor urut.
contoh : penelitian (Kusumawardani and Adi, 2018) dengan judul
aktivitas fisik dan konsumsi kedelai pada remaja putri yang mengalami
premenstrual syndrome di SMKIN 10 surabaya. Populasinya adalah
remaja putri kelas X dan XI di SMKN 10 surabaya yang jumlahnya 306
siswi. Besar sampelnya 59 responden. Teknik ini mendasarkan pada
urutan ke “i”. Banyaknya populasi dan sampel sudah ditentukan dengan
atau Ni= N/n (306/59=5) maka undian pertama dan selanjutnya kelipatan
5.

2) Sampling kuota
Teknik pengambilan ini dengan cara anggota dalam populasi yang
memiliki ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan.
Contoh penelitian (Rosyidah, 2018) dengan judul Analisis Faktor-faktor
yang mempengaruhi rendahnya keikutsertaan pria dalam keluarga
berencana di Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten
Mojokerto. Populasinya adalah seluruh pria yang tidak menggunakan
kontrasepsi pria di desa tersebut sebanyak 431 orang. Twknik
pengambilan sampelnya menentukan jumlah kuota yang sudah
ditentukan instrumen.

3) Sampling aksidental
Teknik pengambilan sampling secara kebetulan bertemu dengan peneliti
dan cocok dijadikan sebagai sumber data.
contoh : penelitian (Rochmah, 2016) dengan judul pengaruh soft skill staf
perpustakaan terhadap pelayanan prima di perpustakaan fakultas ilmu
sosila dan ilmu politik universitas gadjah mada Yogyakarta. Teknik
pengambilan sampelnya adalah accidental sampling.

4) Purposive sampling
Teknik pegambilan sampel dengan cara seleksi khusus.
Contoh : penelitian (Triyono, 2017) tentang analisis faktor risiko BBLR,
panjang badan bayi saat lahir dan riwayat imunisasi dasar terhadap
kejadian stunting pada balita usia 12-36 bulan diwilayah kerja puskesmas
kandai kota kendari tahun 2016. Populasi penelitian ini yaitu seluruh
balita usia 12-36 bulan yang tercatat pada buku registrasi di puskesmas
tersebut. Digunakan purposive sampling jadi sampel dipilih berdasarkan
status penyakit dan status paparannya. Didapatkan sampel 51 orang.
5) Sampling jenuh
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel dan sering dipakai
teknik ini jika populasi sedikit.
contoh : penelitian (Tantoroputro, 2017) dengan judul kualitas produk
dan kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen cerah jaya abadi.
Populasi dalam penelitian adalah 64 orang konsumen CJA yang pernah
membeli lebih dari satu kali dan tergolong dalam pelanggan.

6) Sampling snowball
Sampel yang penelurusan dari sampel sebelumnya yang awalnya
sampelnya cuma 1 lalu kemudian semakin bertambah. (Siyoto and Sodik,
2015)
Contoh : penelitian (Fitriani, 2019) dengan judul mobilitas sosial pada
keluarga transmigrasi. populasinya adalah dua desa di kecamatan
singkohor dan desa lae pinang. Teknik snowball sampling digunakan
karena populasi masyarakat transmigrasi tidak diketahui serta tidak ada
data yang cukup memadai mengenai jumlah masyarakat transmigrasi di
kecamatan singkohor.

E. Menentukan jumlah sampel minimal


Metode yang dipakai untuk menentukan jumlah sampel salah satunya adalah
rumus slovin yaitu sebagai berikut

N
n=1+
1+ne 2

n = jumlah sampel
N= jumlah populasi
e = batas toleransi kesalahan =0.01 (Supriyanto and Iswandari, 2017)
Bentuk tabel krejcie-morgan sangat sederhana, mudah digunakan
karena fungsionalnya hanya terdiri dari dua kolom yaitu kolom ukuran
populasi (N) dan kolom ukuran sampel (n). Rumusnya sebagai berikut:

n= X2 .N .P(1-P)
(N-1) .d2 + X2 .P (1-P)

n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
X kuadrat = nilai chi kuadrat
P = proporsi populasi
d = galat pendugaan
Kedua dari rumus ini sama sama mengasumsikan tingkat keandalan 95%.
(Setiawan, 2007)
DAFTAR PUSTAKA

Alwan, Hendri, M., Darmaji, 2017. Faktor-Faktor yang Mendorong Siswa MIA
SMAN Mengikuti Bimbingan Belajar Luar Sekolah di Kecamatan
Telanaipura Kota Jambi. Jurnal EduFisika 2.
Amirullah, 2015. Populasi dan Sampel (Pemahaman Jenis dan Teknik).
Fitriani, R., 2019. MOBILITAS SOSIAL PADA KELUARGA TRANSMIGRASI
4, 13.
Kusumawardani, E.F., Adi, A.C., 2018. AKTIVITAS FISIK DAN KONSUMSI
KEDELAI PADA REMAJA PUTRI YANG MENGALAMI
PREMENSTRUAL SYNDROME DI SMKN 10 SURABAYA. MGI 12,
54. https://doi.org/10.20473/mgi.v12i1.54-63
Lopes, B., Ramos, I.C. de O., Ribeiro, G., Correa, R., Valbon, B. de F., Luz, A.C.
da, Salomão, M., Lyra, J.M., Ambrósio Junior, R., 2014. Biostatistics:
fundamental concepts and practical applications. Revista Brasileira de
Oftalmologia 73. https://doi.org/10.5935/0034-7280.20140004
Ragil, dyah, Dyah, Y., 2017. HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN
KEBIASAAN MENCUCI TANGAN PENGASUH DENGAN
KEJADIAN DIARE PADA BALITA. Journal of Health Education 8.
Rochmah, N., 2016. Pengaruh Soft Skill Staf Perpustakaan Terhadap Pelayanan
Prima di Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta. Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi 12,
144. https://doi.org/10.22146/bip.17294
Rosyidah, N.N., 2018. ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI RENDAHNYA KEIKUTSERTAAN PRIA DALAM
KELUARGA BERENCANA DI DESA LENGKONG KECAMATAN
MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO. Jurnal Kebidanan 4, 4.
Setiawan, N., 2007. Penentuan Ukuran Sampel Memakai Rumus Slovin dan Tabel
Krejcie-Morgan: Telaah Konsep dan Aplikasinya*). Universitas
Padjadjaran 17.
Siyoto, S., Sodik, A., 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Literasi Media
Publishing.
Supriyanto, W., Iswandari, R., 2017. Kecenderungan Sivitas Akademika dalam
Memilih Sumber Referensi untuk Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di
Perguruan Tinggi. Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi 13, 79.
https://doi.org/10.22146/bip.26074
Suryana, 2010. Metodologi Penelitian model prakatis penelitian prakatis
penelitian kuantitatif dan kualitatif, in: Buku ajar Perkuliahan. Universitas
Pendidikan Indonesia.
Tantoroputro, D., 2017. KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS LAYANAN
TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN CERAH JAYA ABADI.
PERFORMA 2, 9.
Triyono, 2017. TEKNIK SAMPLING DALAM PENELITIAN (preprint). INA-
Rxiv. https://doi.org/10.31227/osf.io/dcq8u
Wiratama, R., 2017. PENGGUNAAN BONEKA TANGAN DALAM
PENINGKATAN PERILAKU MENCUCI TANGAN PADA ANAK DI
CODE UTARA YOGYAKARTA. Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Yogyakarta 69.
Yasmin, A., Najamuddin, M., 2018. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI 12, 17.

Anda mungkin juga menyukai