Disusun oleh :
Kelompok 3
Aminah Chandradewi
Eigen Rohidup
2D3A
Dosen Pengampu :
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang
senantiasa mencurahkan segala nikmat dan karunianya, karena berkat karunianya saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam senantiasa kita sampaikan kepada
junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan tugas makalah ini khususnya rekan-rekan yang senantiasa mendukung dan
memotivasi serta memberi masukan positif sehingga makalah ini dapat disusun.
Makalah ini berjudul Teknik Pengambilan Sampel, dimana makalah ini membahas untuk
memenuhi tugas dari mata kuliah Metode Penelitian. Dalam Hal ini kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami memohon maaf bila di dalam tulisan
kami ini ada kekurangan dalam penulisan atau sebagainya. Kami mengharapkan saran dan
kritik yang membangun untuk perbaikan penulisan kedepannya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Dalam hal ini jumlah unit dalam tiap strata adalah sama, dengan
demikian jumlah unit dari tiap strata dalam sampel juga sama. Perlu
diingat didalam stratum harus homogen dan antara stratum yang satu
dengan stratum yang lain harus jelas perbedaannya, sehingga tidak ada
keraguan kedudukan sebuah unit populasi dalam stratum.
Contoh: penelitian mengenai pengetahuan dan sikap ibu tentang Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim, strata dibagi berdasarkan tingkat
pendidikan, masing-masing tingkat pendidikan diambil jumlah sampel
yang sama.
Dalam hal ini jumlah unit populasi dalam tiap strata tidak sama, maka
jumlah unit dari tiap strata dan sampel juga tidak sama, yaitu
sebanding (proporsional). Strata dengan jumlah unit yang besar akan
diwakili lebih besar dalam sampel dan sebaliknya. Tahap randomisasi
pada stratified random sampling ini dapat dilakukan dengan simple
random sampling atau systematic random sampling.
Contoh: penelitian mengenai pengetahuan dan sikap ibu tentang Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim, strata dibagi berdasarkan tingkat
pendidikan, masing-masing tingkat pendidikan diambil jumlah sampel
secara proporsional.
b) Quota sampling
Memilih sampel dengan metode ini adalah sampling yang mencirikan
lebih dahulu segala sesuatu yang berhubungan dengan pengambilan
sampel, dengan demikian pengumpul data hanya mengumpulkan data
mengenai sesuatu yang telah dicirikan, akan tetapi pengambilan unit
samplingnya ditentukan oleh pengambil sampel dengan cara menentukan
quota.
Contoh: Penelitian mengenai kebiasaan membaca koran dari orang
dewasa di Jakarta yang diperkirakan berjumlah 4 juta orang.
Kategori kontrol yang dipakai adalah :
a. jenis kelamin (laki-laki dan perempuan)
b. usia (18-31, 31-45, 46-60,>60th)
Misal sampel yang akan diambil adalah 10.000 orang dan dari populasi
diperoleh informasi bahwa
a. Jenis kelamin : Laki-laki : 60%
Perempuan : 40%
b. Usia : 18 –30 ==> 40%
31 – 45 ==> 30%
46 – 60 ==> 23%
> 60 ==> 7%
Atas dasar informasi tersebut maka, komposisi dari 10.000 sampel
harus mengandung:
60% laki-laki dan 40% perempuan
40% berusia 18-30 tahun , 30% berusia 31-45 tahun, 23% berusia
46-60 tahun, dan 7% berusia >60 tahun.
c) Judgement Sampling
Memilih sampel dengan cara memakai proses seleksi bersyarat. Biasanya
peneliti menentukan sampel pada saat pengumpulan data dilapagan.
Contoh: penelitian tentang keberhasilan produk kecantikan, peneliti
memilih sampel wanita dengan penilaiannya sendiri.
d) Purposive Sampling
Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan misalnya
alasan keterbatasan waktu, tenaga dan biaya sehingga tidak dapat
mengambil sampel yang besar dan jauh.Sampling dilakukan dengan
syarat-syarat tertentu, yaitu:
Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau
karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi.
Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek
yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi
(key subjects)
Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam
studi pendahuluan.
Contoh: penelitian pada tenaga kerja mengenai paparan zat kimia pada
suatu Pabrik. Peneliti menentukan kriteria tertentu misalnya batasan,
umur, lama kerja peneliti, dan jenis kelamin.
e) Panel Sampling
Merupakan sampel semi permanen yang dipilih untuk keperluan suatu
studi yang berkelanjutan. Panel sampel sangat bermanfaat dan
menguntungkan, karena data yang telah dikumpulkan dapat dipergunakan
berulang kali.
Contoh: penelitian tentang tumbuh kembang anak.
2.3. Manfaat Dan Alasan Pengambilan Sampel
2.3.1. Manfaat Pengambilan Sampel
a) Menghemat biaya penelitian.
b) Menghemat waktu untuk penelitian.
c) Dapat menghasilkan data yang lebih akurat. Validitas informasi
atau validitas pengukuran dapat ditingkatnya karena dapat
dilakukan control terhadap variabel-variabel tertentu, sehingga
hasilnya lebih teliti. Tingkat kesalahan pada kesimpulan umum
dapat diperhitungkan, yang dinyatakan Sampling Error.
d) Memperluas ruang lingkup penelitian.
Variasi antar unit populasi sudah given, begitu adanya, sehingga peneliti tidak
dapat mengendalikan. Tetapi persyaratan yang lain secara bersama-sama harus
dikendalikan semaksimal mungkin. Sebab walaupun pengambilan sampel dilakukan
secara random, tetapi jumlahnya tidak memadai dan ciri-ciri populasi tidak dipenuhi
secara ketat, maka tingkat generalisasinya akan rendah. Sebaliknya walaupun jumlah
sampel sangat besar, ciri-ciri populasi secara ketat dipenuhi, tetapi cara
pengambilannya tidak random juga akan terjadi eneralisasi yang “bias”. Dengan
demikian untuk mendapatkan sampel yang representatif, ketiga persyaratan diatas
secara bersama-sama harus dipenuhi secara maksimal.
P(1−P)
n=Z 21−a /2
d2
N = Besar Sampel
Z = Nilai dari Z
P = Proporsi kejadian sakit berdasarkan penelitian sebelumnya
d = Presisi
Contoh kasus:
PT. ASKES ingin melakukan survey untuk mendapatkan
informasi mengenai persentase penduduk DKI Jakarta yang
telah mengikuti program asuransi kesehatan. Jika dari hasil
survey ditempat lain didapatkan persentase yang sudah ikut
askes sekitar 20%. Anda diminta untuk menghitung berapa
jumlah sampel yang dibutuhkan untuk survei di Jakarta, jika
presisi yang diinginkan adalah 5% dengan derajat kemaknaan
α=5% ?
Diketahui;
P = 20 %
d = 5%
α = 5% Z = 1,96
0,2(1−0,2)
n=1,962
0,052
n = 246 sampel
Z2 a 2
1− .σ
2
n= 2
d
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Populasi adalah himpunan yang lengkap dari satuan atau individu yang
karakteristiknya ingin kita ketahui, banyaknya individu atau elemen yang merupakan
anggota populasi disebut ukuran populasi (yang diberi simbol N). Sedang sampel
adalah sebagian dari anggota populasi yang memberikan keterangan atau data yang
diperlukan dalam suatu penelitian, dengan kata lain sampel adalah himpunan bagian
dari populasi (diberi simbol dengan n).
Pada sebagian besar peneitian, terutama penelitian yang menggunakan populasi
manusia, tidak semua semua bisa diteliti karena populasi sangat besar sehingga tidak
mungkin melalkukan penelitian setiap orang, karena keterbatasan waktu, tenaga atau
karena populasinya tidak bisa didefinisikan secara spesifik, oleh karena itu perlu
mengambil sampel dengan ketentuan bahwa sampel tersebut harus representatif atau
mewakili populasi.
3.2 Saran
Saran penulis adalah, sebagai manusia biasa kami sadar bahwa pembuatan makalah
ini masih jauh dari sempurna. Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, dan
kelemahan adalah milik kita sebagai makhluk yang diciptakan-NYA.
Maka dengan demikian demi terciptanya makalah yang lebih baik untuk kedepannya,
kami mohon sekiranya para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang
membangun, semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk-Nya kepada kita
semua.
DAFTAR PUSTAKA
Hiriansha, M.M., M.H., M.Si., 2019. Ready for Research (Principles and Practices)
Metodologi Penelitian, Suatu Tinjauan Konsep dan Konstruk. Jawa Timur: Qiara
Media Partner
Irmawartini, S.Pd., MKM., dkk. 2017. Buku Ajar Metodologi Penelitian. Jakarta: Badan
PPSDMK.