Anda di halaman 1dari 11

FILSAFAT ILMU

Metode Ilmiah
OLEH:

DIANTI AFRILIA
DINI DEVI ARIYANI
HANIFA INTAN DESIGA
UKIE SYAFITRI
RATNA HENY KUMALAWATI
Pengertian Metode Ilmiah

Kata metode berasal dari kata yunani: meta


sama dengan jalan; bodos sama dengan
melalui; meta+bodos sama dengan sepanjang
jalan. Jadi metode adalah jalan yang harus
ditempuh untuk mencapai suatu tujuan atau
cara bekerja menurut aturan-aturan atas
dasar objeknya.

Metode ilmiah adalah suatu prosedur yang


mencakup berbagai tindakan, pola kerja, cara
teknis, dan tata langkah untuk memperoleh
pengetahuan baru atau mengembangkan
pengetahuan yang telah ada.
Jenis Metode Ilmiah
Metode ilmiah dapat dibedakan menjadi metode-metode
ilmiah yang bersifat umum (ditinjau secara kefilsafatan) dan
metode penyelidikan ilmiah.

1. Metode penyelidikan ilmiah


Metode-metode ilmiah yang bersifat umum berarti tata cara
penanganan yang bersifat umum terhadap sesuatu objek
ilmiah tetentu, dengan kata lain bahwa kegiatan ilmiah yang
manapun pasti menggunakan cara-cara penanganan berupa
metode analisa, sintesa, anlitiko sintetik, deduksi dan induksi.

Secara garis besar, metode penyelidikan ilmiah dibedakan


manjadi dua macam yaitu
siklus-empirik, dan
metode linear.
siklus-empirik

Kata siklus menunjuk kepada proses yang berulang terjadi yang kita
jumpai pada suatu penyelidikan tertentu. Penerapan metode ini
bermula dari pengamatan/observasi terhadap kasus-kasus yang sejenis,
kemudian secara induktif orang menarik kesimpulan-kesimpulan umum
yang dinamakan hipotesa.

Pengkajian atau pengujian di sini berarti bahwa orang secara tidak


langsung menerapkan metode deduksi dengan mengadakan
eksperimen-eksperimen. Dengan demikian siklus menunjuk kepada
suatu penyelidikan yang seakan-akan mengambil garis yang melingkar
berbentuk daur.

Sedangkan istilah empirik menunjuk kepada bahannya. Bahan yang


dimaksud adalah keadaan, atau peristiwa yang ditangkap oleh indera
maka dengan demikin bersifat objektif dan positif.
Beberapa ciri metode siklus empirik dalam suatu kegiatan ilmiah:

Bahannya bersifat objektif dan dalam tingkatkan pertama dapat diserap


dengan indera

Pada umumnya penerapan metode ini kepada objek yang bersifat


kealaman.

Penerapan metode ini selalu berbentuk melingkar dan daur.

Untuk mendapatkan hasil yang cermat dilakukan ditempat tertutup


misalnya dilaboraturium, bengkel-bengkel ilmiah, dll.

Karena bahannya bersifat empirik objektif maka dalam hal ini hasil
penyelidikan yang bersangkutan secara umum dapat dikatakan sangat
cermat.
Metode linier

Sesuai dengan kata linier yang berarti garis lurus


maka metode linier ini berbentuk lurus, maksudnya
dalam hal ini lurus kedepan. Dalam hubungan
tertentu bisa jadi lurusnya itu berarti tegak lurus. Yang
artinya berjenjang mulai dari jenjang yang terendah
dan semakin lama semakin meningkat kearah jenjang
yang lebih tinggi.

Jika kita menerapkan metode penyelidikan yang linier,


umumnya kita menghadapi objek-objek ilmiah yang
umumnya bersifat kejiwaan atau kerohanian yang
dalam hal ini dapat berupa tingkah laku manusia
didalam berbagai bidang kehidupan, misalnya politik,
ekonomi, sosial, budaya dan kepercayaan agama.
Ada bebarapa tahapan pada metode linier.

Pertama, kita bekerja pertama-tama pada tahap


persepsi dimana orang2 mengumpulkan bahan2

Kedua, tahap konsepsi; tahap ini dimana bahan yang


sudah terkumpul tersebut disusun dalam suatu
bagan yang polanya sudah tersedia

Ketiga, tahap prediksi; tahap ini dimana kita pada


akhrinya menarik kesimpulan-kesimpulan yang
bersifat umum yang menyangkut objek penyelidikan
ilmiah dan bila perlu dapat diikuti oleh pembuatan
ramalan-ramalan atau prediksi2 yang menyangkut
objek penyelidikan yang bersangkutan.
2. Metode ilmiah ilmu kealaman dan ilmu sosial

Ciri dasar pertama yang menandai ilmu-ilmu kealaman adalah bahwa ilmu-
ilmu melukiskan kenyataan menurut aspek-aspek yang memungkinkan
registrasi indrawi secara langsung. Data-data indrawi yang merupakan
objeknya harus dimengerti tepat menurut penampakannya dalam
keadaanya seperti luas, keras, tinggi dan sebagainya. Bahan-bahan ini
disaring, diselidiki, dikumpulkan, diawasi, diidentifikasi dan diklasifikasi
secara ilmiah yaitu menggunakan instrumen-instrumen sebagai alat bantu.

Sedangkan yang ilmu-ilmu sosial atau ilmu-ilmu human atau kemanuaiaan,


yang dalam kerangka penulian ini untuk selanjutnya digunakan istilah ilmu-
ilmu seosil humanistik, antara lain ekonomi, sejarah, antropologi
sosial/budaya, ilmu hukum, psikologi, ilmu bahasa dan ilmu komunikasi.
Objek ilmu-ilmu kealaman sosial humanistik ini merupakan gejala yang
dapat diamati dan dinalar sebagai suatu fakta empiris, tetapi sekaligus
termuat di dalam arti, nilai dan tujuan.

Lapangan penyelidikan ilmu-ilmu sosial humanistik meliputi apa yang


diperbuat manusia dalam duniannya serta yang dipikirkan tentang dunia
tersebut. Ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu humanistik mempunyai ciri khas
yaitu normatif teologis.
Ilmu-ilmu sosial dan humanistik pada umumnya
menggunakan metodologi yang disebut metode linier.

Metode linier memiliki 3 tahap yaitu:


persepsi,
konsepsi, dan
prediksi.

Persepsi adalah penangkapan akan data melalui


indra.
Konsepsi adalah pengelolaan data dan
penyusunannya dalam suatu sistem.
Prediksi adalah penyimpulan dan seklaigus
peramalan.
Kesimpulan

Metode ilmiah merupakan prosedur yang mencakup


tindakan pikiran pola kerja secara teknis dan tata langkah
ntuk memperoleh pengetahuan atau mengembangkan
pengetahuan.
Pola umum tata langkah dalam metode ilmiah mencakup
pementuan masalah, perumusan kesimpulan dan
sementara, pengumpulan data, perumusan kesimpulan dan
verifikasi.
Corak-corak metode ilmiah yang berkembang menyebabkan
ilmu pengetahuan bersifat positifistik, deterministik, dan
evolusionistik sehingga analisis selalu dibantu dengan
pendekatan kuantitatif dan eksperimen melalui observasi.
Ilmu-ilmu sosial dan humanistik pada umumnya
menggunakan metode linier dan analisisnya dimaksudkan
unuk menemukan arti, nilai, dan tujuan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai