Anda di halaman 1dari 16

A.

Prosedur Menentukan Uji Chi Kuadrat


Prosedur yang digunakan dalam menentukan tes chi kuadrat adalah sebagai
berikut:
a. Tentukan hipotesis H 0 dan H a
b. Tentukan taraf signifikansi α
c. Hitung statistik uji χ 2 hit melalui prosedur berikut
1) Buatlah tabulasi dalam bentuk baris (r ) dan kolom (k )
2) Hitung jumlah total nilai baris (∑ r i)
3) Hitunglah jumlah total nilai kolom (∑ k j ¿
4) Hitunglah nilai frekuensi yang diharapkan setiap sel ( f h ¿ dengan rumus
∑ ri ×
N
∑ kj
5) Hitunglah nilai chi kuadrat hitung melaui rumus χ =∑ ∑ ¿ ¿ ¿ ¿
2

d. Tentukan wilayah kritis. Lihat nilai χ 2 tabel pada tabel chi kuadrat dengan
derajat bebas (db) = (k-1) (r-1); dari tabel tersebut akan diperoleh besarnya
nilai-nilai kritis χ 2 tabel.
e. Keputusan jika p value ≤ α maka H 0 ditolak atau dapat membandingkan nilai
χ 2 hit ≥ χ 2 tabel maka H 0 ditolak
f. Buatlah kesimpulan dari hasil yang diperoleh
1. Contoh Kasus
Seorang peneliti ingin mengetahui proporsi asal daerah mahasiswa di sebuah
perguruan tinggi berdasarkan angkatan masuk mahasiswa tersebut ketika masuk
ke perguruan tinggi tersebut. Dengan α = 5%, hitunglah apakah proporsi
mahasiswa dari 5 daerah (Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua)
adalah sama untuk tiap angkatan? Berikut adalah datanya:
Daerah Angkatan 1 Angkatan 2 Angkatan 3 Angkatan 4 Total
Jawa 160 110 90 80 440
Sumatera 70 75 60 45 250
Kalimantan 60 55 60 45 220
Sulawesi 70 60 30 40 200
Papua 60 50 30 40 180
Total 420 350 270 250 1290
Penyelesaian:

1
Tentukan hipotesis penelitian
H0: proporsi mahasiswa dari 5 daerah adalah sama untuk tiap angkatan
Ha: proporsi mahasiswa dari 5 daerah adalah berbeda untuk tiap angkatan.
Tentukan tingkat signifikansi
Di sini digunakan alpha = 5% = 0,05.
Menghitung statistik uji:
Daerah Angkatan 1 Angkatan 2 Angkatan 3 Angkatan 4 Total
Jawa 160 (143) 110 (119,37) 90 (92,09) 80 (85,27) 440
Sumatera 70 (81,39) 75 (67,82) 60 (52,32) 45 (48,44) 250
Kalimanta
60 (71,63) 55 (59,68) 60 (46,04) 45 (42,63) 220
n
Sulawesi 70 (65,12) 60 (54,26) 30 (41,86) 40 (38,75) 200
Papua 60 (58,60) 50 (48,83) 30 (37,67) 40 (34,88) 180
Total 420 350 270 250 1290
Sebelum menghitung rumus χ 2 terlebih dahulu menghitung nilai/frekuensi yang
diharapkan dalam baris ke-i dan kolom ke-j ¿ ¿) dengan menggunakan rumus:
n1 .(O11+O 12 +…+O 1 k ) 420 .(440)
E11= = = 143 dst…
n 1290
Dengan demikian setelah mendapatkan nilai ¿ ¿) maka kita dapa menentukan χ 2
sebagai berikut:
r k
χ =∑ ∑ ¿ ¿ ¿ ¿
2

i=1 j =1

χ 2=¿¿
= 20,152
Tentukan wilayah kritis
H 0 ditolak jika  χ 2 hitung ≥  χ 2 tabel.
Keputusan:
2
Karena  χ 2 hitung lebih kecil dari  χ 2 tabel χ [0,05 ; ( 5 −1 )( 4−1 ) ] yakni 20,152 < 21,03
maka H 0 diterima.
Kesimpulan:
Dengan tingkat kepercayaan 95% dan berdasarkan sampel yang ada, dapat
dinyatakan bahwa tidak terdapat cukup bukti untuk menyatakan proporsi

2
mahasiswa dari 5 daerah (Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua) adalah
berbeda untuk tiap angkatan.Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan manual dan SPSS dapat diketahui bahwa nilai
2 2
χ =20,152 dari perhitungan manual dan tabel χ [0,05 ; ( 5 −1 )( 4−1 ) ] yakni 21,03
2 2
sehingga χ hitung< χ tabel yaitu20,152 < 21,03 maka H0 diterima.
Sedangkan pada perhitunggan menggunakan SPSS menunjukkan nilai
χ 2 hitung sebesar 20,155 dengan Asymp Sig. = 0,064 > 0,05 maka H0
diterima. Berdasarkan sampel yang ada, dapat dinyatakan bahwa tidak
terdapat cukup bukti untuk menyatakan proporsi mahasiswa dari 5 daerah
(Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua) adalah berbeda untuk tiap
angkatan.
B. Uji Perluasan Median
1. Ringkasan Prosedur
Berikut merupakan tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam melakukan uji
perluasan median.
a. Menentukan hipotesis
H 0=¿ k sampel berasal dari populasi yang mediannya sama.
H a =¿ k sampel tidak berasal dari populasi yang mediannya sama.
b. Tentukan median bersama skor-skor dalam k kelompok.
c. Menentukan tanda (+) untuk skor-skor di atas median dan tanda ( −¿ untuk
skor-skor di bawah median.
d. Membuat tabel k ×2 untuk menyusun himpunan skor yang bersifat terpisah
dua yang telah diperoleh.
e. Menggunakan data dalam tabel k ×2 dan menghitung harga X 2 dengan rumus
2
( Oij −Eij ) serta menghitung db = k-1
r k
X =∑ ∑
2

i=1 j=1 Eij


Keterangan:
Oij =¿ banyak kasus-kasus observasi yang yang dikategorikan dalam baris ke -
i dan kolom ke – j.
Eij =¿ banyak kasus-kasus yang diharapkan di bawah H 0 yang akan
dikategorikan dalam baris ke – i dan kolom ke – j.

3
Distribusi sampling X 2 mendekati distribusi chi-kuadrat dengan dengan derajat
bebas = (k-1) (r-1) dengan k = banyak kolom dan r = banyak baris. Dalam tes
media r = 2, maka db = (k-1)(r-1) = (k-1)(2-1) = (k-1)
f. Tentukan signifikansi harga observasi X 2 dengan menggunakan table C
(Siegel, 1985). Kriteria keputusan adalah tolak H 0 apabila X 2 hitung ≥ X 2
tabel dengan db = k-1 pada tingkat signifikansi yang ditentukan ( α ). Selain itu,
H 0 juga ditolak apabila p value (Sig.) ≤ α .
Berikut adalah contoh kasus kelompok populasi independen (k) yang dapat
menggunakan Perluasan Tes Median.
2. Contoh Soal
1. Dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah ada perbedaan median dari
populasi golongan gaji pegawai terhadap jumlah media cetak yang dibaca.
Dalam hal ini golongan gaji dikelompokkan menjadi 4 tingkat yaiut Gol. I, II,
III, dan IV.
Daftar Gaji pegawai menurut tingkat golongan:
Jumlah Media cetak yang dibaca
Gol I 0 1 2 1 4 1 1 1 2 2 1
Gol II 1 2 2 2 6 1 3 4 2 3 2
Gol III 2 3 4 5 3 2 3 3 3 2 1 2
Gol 5 3 4 6 8 5 6 4 3 3 4 4
IV

Penyelesaian:
a. Menentukan Hipotesis
H O =¿Tidak terdapat perbedaan jumlah media cetak yang dibaca
berdasarkan golongan gaji pegawai, yakni jumlah media cetak yang
dibaca oleh karyawan independen terhadap gaji yang mereka terima.
H a = Terdapat perbedaan jumlah media cetak yang dibaca berdasarkan
golongan gaji pegawai.
b. Taraf signifikansi ( α )=0,05
c. Statistik Uji: Uji Perluasan Median
Diketahui:
N = 46

4
K=4
1) Mencari nilai median gabungan k sampel skor (median bersama)
dengan mengurutkan skor dari yang terkecil hingga terbesar
0111111111222222222222 3333333333444444
45556668
3+3
Median = =3
2
2) Mengganti tiap-tiap skor dengan tanda (+) jika skor tersebut lebih besar
dari median dan mengganti dengan tanda (-) jika skor tersebut kurang
dari atau sama dengan median.
Gol I - - - - + - - - - - -
Gol II - - - - + - - + - - -
Gol III - - + + - - - - - - - -
Gol + - + + + + + + - - + +
IV

3) Menyusun himpunan skor ke dalam tabel k × 2


Sampel Gol I Gol II Gol III Gol IV Jumlah
¿3 1 (3,34) 2 (3,34) 2 (3,65) 9 (3,65) 14
≤3 10 9 (7,65) 10 3 (8,34) 32
(7,65) (8,34)
Jumlah 11 11 12 12 46

2
r k
( Oij −E ij )
=¿ ∑ ∑
2
X hit
i=1 j=1 Eij
2 2 2 2 2 2
(1−3,34 ) (2−3,34 ) (2−3,65) (9−3,65) (10−7,65) ( 9−7,65) (10−8,34
¿ + + + + + +
3,34 3,34 3,65 3,65 7,65 7,65 8,34
¿ 1,639+0,537+ 0,745+ 7,841+ 0,721+ 0,238+0,330+3,419
¿ 15,47
Diperoleh: Db = k-1
= 4-1 = 3
4) Wilayah kritis
2 2
Tolak H 0 jika X hit ≥ X tabel

5
2 2
X hit ≥X 0,05(4 −1 )

X 2hit ≥7,82
5) Keputusan
2
2
X hitung = 15,47 lebih besar dari X =7,82 maka H 0ditolak.
0,05 (4−1)

6) Kesimpulan
Dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan jumlah media cetak yang dibaca berdasarkan golongan gaji
pegawai.

C. Kruskal-Wallis-One-Way Analysis of Variance by Rank


Sebuah eksperimen berminat mempelajari efektivitas anti-inflamasi okuler tiga
jenis obat terhadap penutupan kelopak mata setelah pemberian asam arakhidonat.
Data sebuah eksperimen dilakukan untuk membandingkan efek tiga jenis obat
Indomethacine, aspirin, dan piroxicam.

No Indomethacine Aspirin Proxicam


1 3 1 2
2 3 0 2
3 2 2 3
4 1 1 1
5 3
Apakah ada perbedaan efektivitas ketiga jenis obat sebagai anti-inflamasi

dengan ?
a. Hipotesis

: (Distribusi semua populasi identik atau rata-ratanya sama)

: Paling sedikit satu kelompok menunjukkan nilai-nilai yang lebih besar


dari kelompok lainnya
Atau

: (Distribusi populasi perubahan pembukaan kelopak mata


pada ketiga jenis obat identik atau sama)

: Paling sedikit satu kelompok menunjukkan nilai-nilai yang berbeda dari


pada populasi lainnya.
b. Taraf Signifikansi

6
c. Statistik Uji yang Digunakan

Jika terdapat angka sama atau ties, maka gunakan faktor koreksi

, dengan
d. Komputasi

No Indomethacin Rank Aspirin Rank Proxicam Rank


e
1 3 11,5 1 3,5 2 7,5
2 3 11,5 0 1 2 7,5
3 2 7,5 2 7,5 3 11,5
4 1 3,5 1 3,5 1 3,5
5 3 11,5
45,5 15,5 30
Rata-rata 9,1 3,88 7,5
Karena terdapat beberapa ranking yang sama pada masing-masing sampel,
maka perlu dilakukan koreksi dalam perhitungan statistik H.

Peringkat sama pada kelompok 1 = 3, maka = (33-3) = 24

Peringkat sama pada kelompok 2 = 2, maka

Peringkat sama pada kelompok 3 = 3, maka

Dengan

7
e. Daerah Kritis

Dengan

f. Keputusan Uji

diterima

g. Kesimpulan
Distribusi populasi perubahan pembukaan kelopak mata pada ketiga jenis obat
identik atau sama
Kasus 2 (Sampel Besar)
Untuk melihat kemampuan pemahaman konsep matematis siswa SMA kelas 11
terhadap mata pelajaran Matematika, dilakukan ujicoba empat model
pembelajaran. Model 1, adalah dengan menggunakan model pembelajaran
Ekspositori untuk kelas 11 IPA 1. Model 2, adalah dengan menggunakan model
pembelajaran Discovery Learning (DL) untuk kelas 11 IPA 2. Model 3, adalah
dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning
(CTL) 11 IPA 3. Model 4, adalah dengan menggunakan model pembelajaran
Realistic Mathematics Education (RME) 11 IPA 4. Untuk masing-masing kelas
terdapat 14 siswa, hasil pengukuran kemampuan pemahaman konsep matematis
dan data tidak memenuhi asumsi normatiltas serta homogenitas adalah sebagai
berikut.

No Ekspositori DL CTL RME


1. 50 52 82 89
2. 60 59 70 87
3. 80 78 60 80
4. 30 60 75 90
5. 70 72 84 95
6. 80 81 80 98
7. 85 88 86 97

8
8. 60 63 88 88
9. 99 98 86 86
10. 78 79 89 94
11. 89 87 87 93
12. 63 65 70 95
13. 87 86 78 80
14. 78 80 90 87
Hipotesis penelitiannya menyatakan bahwa “Distribusi populasi kemampuan
pemahaman konsep matematis siswa dari empat model memberikan pengaruh
yang berbeda secara signifikan dalam meningkatkan kemampuan pemahaman

konsep matematis siswa” dengan .

a. Hipotesis

: (Distribusi populasi menunjukkan kemampuan


pemahaman konsep matematis siswa yang identik atau sama)

: Paling sedikit satu kelompok menunjukkan nilai-nilai yang berbeda


secara signifikan dalam meningkatkan kemampuan pemahaman konsep
matematika siswa.
b. Taraf Signifikansi

c. Statistik Uji yang Digunakan

Jika terdapat angka sama atau ties, maka gunakan faktor koreksi

, dengan
d. Komputasi

No Ekspositori Rank DL Rank CTL Rank RME Rank


1. 50 2 52 3 82 29 89 45
2. 60 6,5 59 4 70 13 87 38
3. 80 24,5 78 18,5 60 6,5 80 24,5
4. 30 1 60 6,5 75 16 90 47,5
5. 70 13 72 15 84 30 95 51,5

9
6. 80 24,5 81 28 80 24,5 98 54,5
7. 85 31 88 42 86 33,5 97 53
8. 60 6,5 63 9,5 88 42 88 42
9. 99 56 98 54,5 86 33,5 86 33,5
10. 78 18,5 79 21 89 45 94 50
11. 89 45 87 38 87 38 93 49
12. 63 9,5 65 11 70 13 95 51,5
13. 87 38 86 33,5 78 18,5 80 24,5
14. 78 18,5 80 24,5 90 47,5 87 38
294,5 309 390 602,5
27,857
Rerata 21,0357 22,0714 43,0357
1

Karena terdapat beberapa ranking yang sama pada masing-masing sampel,


maka perlu dilakukan koreksi dalam perhitungan statistik H.

Peringkat sama pada kelompok Ekspositori = 4, maka = (43-4) =


60

Peringkat sama pada kelompok DL = 6, maka

Peringkat sama pada kelompok CTL = 5, maka

Peringkat sama pada kelompok RME = 5, maka

Dengan

e. Daerah Kritis

10
Dengan

f. Keputusan Uji

ditolak
g. Kesimpulan
Paling sedikit satu kelompok menunjukkan nilai-nilai
yang berbeda secara signifikan dalam meningkatkan
kemampuan pemahaman konsep matematis siswa.

Karena ditolak maka akan dilakukan Uji Lanjut (uji perbandingan berganda)
sebagai berikut.

Komparasi

Signifikansi

Statistik Uji yang Digunakan

Komputasi

11
Daerah Kritis

Dengan

Keputusan Uji

Dengan membandingkan
Kesimpulan
1) Model Ekspositori sama kualitasnya dengan Model DL
2) Model Ekspositori sama kualitasnya dengan Model CTL
3) Model Ekspositori berbeda kualitasnya dengan Model RME
4) Model DL sama kualitasnya dengan Model CTL
5) Model DL berbeda kualitasnya dengan Model RME
6) Model CTL sama kualitasnya dengan Model RME

12
Lampiran 1. Tabel Distribusi Normal

13
Lampiran 2. Tabel Chi Kuadrat

14
Lampiran 3. Tabel Kruskal-Wallis

15
16

Anda mungkin juga menyukai