Anda di halaman 1dari 26

UJI CHI SQUARE

1
UJI CHI SQUARE(KAI KUADRAT)

Pengujian chi kuadrat hanya dapat digunakan pada data diskrit


(data frekuensi atau data kategori) atau data kontinue yang telah
dikelompokan menjadi data katagori.
Untuk pengujian hipotesis tentang perbedaan lebih dari 2
proporsi
Untuk melihat hubungan antara variabel yang berbentuk
kategorik dimana antar kelompok independen
Untuk menguji kesesuaian antara data hasil pengamatan dengan
model distribusi
Jumlah sampel harus cukup besar untuk meyakinkan terdapat
kesamaan antara distribusi teoritis dengan distribusi sampling
chi kuadrat.
UJI CHI SQUARE(KAI KUADRAT)

Jumlah frekuensi yang diharapkan (fe) harus sama dengan


jumlah frekuensi yang diamati (fo).
Pengamatan harus bersifat independen (unpaired), artinya
jawaban satu subjek tdk berpengaruh terhadap jawaban subjek
lain, dan satu subjek hanya satu kali digunakan dalam analisis.
Pada derajat kebebasan (dk) = 1 (tabel 2x2) tidak boleh ada
nilai ekspektasi yang sangat kecil dalam satu sel, dan kalo
terjadi nilai yg diharapkan (fe) terlalu kecil < 5, sebaiknya uji
chi kuadrat tdk digunakan, karena menimbulkan taksiran yg
berlebih sehingga banyak hipotesis yg ditolak, kecuali dikoreksi
dengan Yates
UJI INDEPENDENSI (KEBEBASAN)

Uji untuk mengetahui apakah diantara dua variabel mempunyai hubungan atau tidak.
Bentuk umum tabel kontigensi dua variabel adalah sbb :

variabel A
k1 k2 . kj total
b1 fo 11/fe 11 fo1212/fe12 fo1j/fe1j n(1)
variabel B

b2 fo21/fe21 fo22/fe22 fo2j/fe2j n(2)


b3 fo31/fe3131 fo32/fe32 fo3j/fe3j n(3)
. .
bi foi1/fei1 foi2/fei2 foij/feij n(i)
total n1 n2 . nj n

4
UJI INDEPEDENSI (KEBEBASAN)

LANGKAH UJI INDEPEDENSI (KEBEBASAN)

Tulis H0 dan H1 dalam bentuk kalimat


H0: tidak ada hubungan yg signifikan antara kedua variable (bebas satu sama lain)
H1: ada hubungan yg signifikan antara kedua variable (saling mempengaruhi)
Buatlah table kontingensi sesuai dengan jumlah baris dan kolom yg dibutuhkan
Cari nilai chi kuadrat hitung ( hitung ) dengan menggunakan rumus dasar chi
kuadrat:
Tetapkan taraf signikansinya ()
Tentukan table dengan melihat derajat kebebasan (dk = df) dan , dimana derajat
kebebasan (dk) = (b-1)(k-1) ; b = jumlah baris dan k = jumlah kolom
Tentukan criteria pengujian, yaitu :
1) jika hitung > table , maka H0 ditolak dan jika hitung < table maka H0 diterima,
atau
2) 2) p value dengan , jika p value < , maka H0 ditolak dan sebaliknya
Buat kesimpulannya

5
Contoh : Untuk 2 Kategori

Dilakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana kecenderungan


masyarakat dalam memilih rumah sakit untuk berobat.
Berdasarkan 300 anggota sampel yg dipilih secara random,
ternyata 200 orang memilih rumah sakit swasta dan 100 orang
memilih rumah sakit negeri. Hipotesisnya adalah peluang
masyarakat dalam memilih jenis rumah sakit adalah sama 50 %

Ho : peluang rumah sakit swasta dan rumah sakit negeri adalah


sama untuk dipilih sebagai tempat berobat : p1 = p2 = 0.5
Ha : peluang rumah sakit swasta dan rumah sakit negeri adalah
tidak sama untuk dipilih sebagai tempat berobat p1 p2
0.5
Tabel Kecenderungan Masyarakat Memilih Tempat Berobat

Pilihan frekuensi
RS swasta 200
RS negeri 100
Jumlah 300

Catatan : jumlah yg diharapkan (fe) adalah sama 50 % : 50 % dari


seluruh sampel
Tabel Kecenderungan Masyarakat Dalam Memilih Berobat

Pilihan fo fh (fo-f h) (fo-f h)2 (fo-f h)2/fh


RS swasta 200 150 50 2500 16.67
RS negeri 100 150 -50 2500 16.67
Jumlah 300 300 0 5000 33.33
Frekuensi yg diharapkan (fh) untuk kelompok yg memilih swasta
dan negeri adalah 50 %, jadi 50 % x 300 = 150
Harga Chi kuadrat adalah 33.33
Dengan dk (derajat kebebasan) = 1 (2 kategori -1)
Maka dengan taraf kesalahan () = 5 %, harga chi kuadrat pada
tabel = 3.841 (lihat tabel chi kuadrat)
Chi kuadrat hitung > Chi kuadrat tabel, maka Ho di tolak
Kesimpulan : Peluang rumah sakit swasta dan rumah sakit negeri
adalah tidak sama untuk dipilih sebagai tempat
berobat , jadi lebih cenderung ke RS Swasta
Contoh : Untuk 4 Kategori

Dilakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana kecenderungan


masyarakat dalam memilih pelayanan kesehatan. Berdasakan
pengamatan terhadap 3000 sampel yg dipilih secara random,
ternyata 1000 orang memilih rumah sakit, 900 memilih klinik,
600 memilih dokter praktek mandiri dan 500 orang memilih
puskesmas.
Ho : peluang masyarakat memilih pelayanan kesehatan untuk
berobat adalah sama
Ha : peluang masyarakat memilih pelayanan kesehatan untuk
berobat adalah tidak sama
Tabel Kecenderungan Masyarakat Dalam Memilih Berobat

Pilihan fo fh (f(foo-f-fhh)) (fo-f h)2 (fo-f h)2/fh


Rumah Sakit 1,000 750 250 62,500 83
Klinik 900 750 150 22,500 30
Dokter 600 750 (150) 22,500 30
Puskesmas 500 750 (250) 62,500 83
Jumlah 3,000 3,000 - 170,000 227

Frekuensi yg diharapkan (fh) untuk kelompok yg memilih swasta


dan negeri adalah 3000 : 4 = 750
Harga Chi kuadrat adalah 227
Dengan dk (derajat kebebasan) = 4-1= 3(4 kategori)
Maka dengan taraf kesalahan () = 5 %, harga chi kuadrat pada
tabel = 7.815 (lihat tabel chi kuadrat),
Chi kuadrat hitung > Chi kuadrat tabel, maka Ho di tolak
Kesimpulan : Peluang masyarakat memilih pelayanan kesehatan
adalah tidak sama untuk dipilih sebagai tempat
berobat , jadi lebih cenderung ke RS
Contoh Soal 2 variabel dgn beberapa kategori

Direktur sebuah rumah sakit melakukan penelitian untuk mengetahui apakah ada
hubungan antara tingkat pendidikan dengan kelas ruang rawat inap yang dipilih.
Untuk itu diambil sampel sebanyak 200 orag penderita dengan hasil sbb :
1) 70 orang dengan pendidikan SD :
20 orang memilih kelas 1
40 orang memilih kelas 2
10 orang memilih kelas 3
2) 50 orang dengan pendidikan SLTP
25 orang memilih kelas 1
15 orang memilih kelas 2
10 orang memilih kelas 3
3) 40 orang dengan pendidikan SLTA :
15 orang memilih kelas 1
10 orang memilih kelas 2
15 orang memilih kelas 3
4) 40 orang dengan pendidikan PT :
20 orang memilih kelas 1
5 orang memilih kelas 2
15 orang memilih kelas 3
Tabel frekuensi Observasi (fo)

kelas ruang Pendidikan


rawat inap SD SLTP SLTA PT Jumlah
1 20 25 15 20 80
2 40 15 10 5 70
3 10 10 15 15 50
70 50 40 40 200

Hipotesis :
H0: variabel pendidikan dan variabel kelas ruang bersifat independen/bebas
H1: variabel pendidikan dan variabel kelas ruang bersifat dependen /terikat

13
Penyelesaian :

Mencari Nilai Frekuensi Harapan :


fe(1,3) =(40x80)/200= 16,0
fe(1,1) =(70x80)/200= 28,0
fe(2,3) =(40x70)/200= 14,0
fe(2,1) =(70x70)/200= 24,5
fe(3,3) =(40x50)/200= 10,0
fe(3,1) =(70x50)/200= 17,5
fe(1,4) =(40x80)/200= 16,0
fe(1,2) =(50x80)/200= 20,0
fe(2,4) =(40x70)/200= 14,0
fe(2,2) =(50x70)/200= 17,5
fe(3,4) =(40x50)/200= 10,0
fe(3,2) =(50x50)/200= 12,5

Tabel Frekuensi Harapan :

kelas ruang Pendidikan


rawat inap SD SLTP SLTA PT
1 28 20 16 16
2 24.5 17.5 14 14
3 17.5 12.5 10 10
14
Penyelesaian :

Mencari Nilai hitung :

2hitung 11 = (20-28)2 / 28 = 2,29 2hitung 13 = (15 -16)2 / 16 = 0,06


2hitung 2
21= (40-24,5) / 24,5 = 9,81 2hitung 2
23= (10-14) / 14 = 1,14
2hitung 2
31 = (10-17,5) / 17,5 = 3,21 2hitung 2
33 = (15-10) / 10 = 2,50
2hitung 2
12 = (25-20) / 20 = 1,25 2hitung 2
14 = (20-16) / 16 = 1,00
2hitung 2
22 = (15-17,5) / 17,5 = 0,36 2hitung 2
24 = (5-14) / 14 = 5,79
2hitung 2
32 = (10-12,5) / 12,5 = 0,50 2hitung 2
34 = (15-10) / 10 = 2,50

Tabel Chi Square :

kelas ruang Pendidikan


rawat inap SD SLTP SLTA PT
1 2.29 1.25 0.06 1
2 9.81 0.36 1.14 5.79
3 3.21 0.5 2.5 2.5
Nilai Chi Square 30.41
15
Sehingga hitung = 30,4
Jika tingkat signifikan () = 0.05, dan derajat kebebasan
(dk) = (b-1)(k-1) = (2)(3) = 6, maka table =12,59 (lihat
tabel chi kuadrat)
Karena hitung > table maka Ho ditolak
Kesimpulan : kita percaya 95 % bahwa terdapat hubungan
antara tingkat pendidikan dengan pemilihan
kelas ruang rawat.

16
Tabel Kontingensi 2x2 & Uji Chi Kuadrat

Bentuk tabel kontingensi 2 x 2

variabel independen
I II
variabel 1 a b a+b= r1
Independen 2 c d c+d= r2
a+c= s1 b+d= s2 N

Jika sampel cukup besar, n > 40, maka dapat digunakan perhitungan chi-kuadrat yang
umum atau formulasi yg telah dibuat sederhana, yaitu :

tetapi jika sampel 20<n < 40, dan didalam sel ada yang bernilai 5, gunakan perhitungan
chi kuadrat yg sudah terkoreksi oleh yates, yaitu :

17
Contoh Soal dengan tabel kontingensi 2x2)

Misalnya kita akan meneliti efek dari obat influenza,


untuk itu diambil 2 kelompok penderita masing-masing
10 penderita. Kelompok 1 diberi obat dan kelompok 2
tidak diberi obat. Setelah 3 hari kemudian dievaluasi dan
hasilnya pada kelompok 1 terdapat 7 orang sembuh dan
3 orang tidak sembuh, sedangkan pada kelompok 2
terdapat 4 orang sembuh dan 6 orang tidak sembuh.

Ujilah dengan tingkat signifikansi () sebesar 5 %


apakah pemberian obat dapat meningkatkan kesembuhan

18
Penyelesaian :

tabel kontingensi :

pemberian
efek Jumlah
diberi obat tdk diberi obat
sembuh 7 4 11
tidak sembuh 3 6 9
Jumlah 10 10 20

Karena n < 40, maka menggunakan chi kuadrat hasil koreksi yates, yaitu :

= = 0,81

Dengan = 0,05, dk =1, maka table = 3,84, jadi hitung < table

Kesimpulan : Ho diterima pada derajat kemaknaan atau tingkat signifikansi


sebesar 5 %, atau kita 95 % percaya bahwa obat tidak
mempunyai efek terhadap penyembuhan influenza.

19
tugas

Coba gunakan rumus chi kuadrat tanpa revisi dari


yates pada soal di atas dan bandingkan hasilnya
dengan hasil menggunakan revisi yates serta beri
komentar

20
KOEFISIEN KONTINGENSI (C)
Digunakan untuk mengetahui derajat hubungan/keeratan anatar 2
variabel kategori :

Agar nilai C dapat digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan


maka nilai C harus dibandingkan dengan koefisien kontingensi
maksimum (Cmaks) :

m = jumlah minimum baris atau kolom dalam tabel kontingensi,


(diambil yang terendah)

Makin dekat nilai C dengan Cmaks, maka makin besar derajat


hubungan antara faktor-faktor tersebut atau dengan kata lain tingkat
dependensi di antara kedua faktor makin besar
21
Contoh soal koefisien kontingensi :

Dari soal chi square di atas dengan tabel kontingnsi 2 x 2

Nilai hitung = 0.81, maka nilai C =

Nilai Cmaks =

Kesimpulannya : masih ada hubungan tetapi tidak begitu erat

22
FISHER PROBABILITY EXACT TEST

Fisher probability exact merupakan metode statistik


non parametrik
Digunakan pada data dengan sampel (n) < 20 atau
20<n<40 dan nilai ekspektasi < 5
Variabel 1
a b a+b
Variabel 2
c d c+d
a+c b+d N

Sistematikanya adalah sebagai berikut :

23
Contoh :
Dilakukan penelitian untuk mengetahui efektivitas obat baru B
dibandingkan dengan obat lama A untuk menurunkan tekanan darah
Untuk itu diambil sampel sebanyak 15 orang penderita hipertensi.
Obat yang mempunyai efek untuk menurunkan tekanan darah diberi
tanda (+) dan yang tidak mempunyai efek diberi tanda (-).
Hasil penelitian dapat disajikan dalam tabel kontingensi 2 x 2
sebagai berikut :
Obat
A B
(-) 7 1 8
(+) 2 5 7
9 6 15

24
Penyelesaian :

Ho : Efek obat A = obat B


Ha : Efek obat B lebih baik dari obat B
Derajat kemaknaan = = 0.05
Hasil perhitungan dengan menggunakan Fisher probability exact test

= 0.03357

Dari hasil di atas P = 0.03357 < 0.05, maka Ho ditolak


Kesimpulan : Pada derajat kemaknaan () = 0.05, efek obat B lebih
baik dari efek obat A.

25
26

Anda mungkin juga menyukai