Anda di halaman 1dari 15

7.

1 Pengertian Tentang Rancangan Acak Kelompok Faktorial


Percobaan Faktorial dengan rancangan dasar rancangan acak kelompok
(RAK) adalah suatu percobaan dimana faktor yang dicobakan lebih dari satu faktor dan
menggunakan RAK sebagai rancangan percobaannya. Adapun rancangan yang
dipergunakan dalam percobaan faktorial tergantung pada keadaan lingkungan percobaan
dan tujuan percobaan Percobaan faktorial mempelajari pengaruh dari dua faktor atau
lebih. Masing-masing faktor terdiri dari dua taraf atau lebih, dimana semua taraf setiap
faktor dikombinasikan menjadi kombinasi perlakuan. Kombinasi perlakuan ini merupakan
satu kesatuan perlakuan yang dicoba dengan suatu rancangan tertentu.

7.2 Contoh Kasus Rancangan Acak Kelompok Faktorial
Seorang peneliti mengkombinasikan penambahan seng dengan minyak ikan ke dalam
pakan sapi untuk mempengaruhi pertambahan berat badan sapi (kg per ekor per hari).
Kombinasi perlakuann yang dicobakan sebanyak 12 (suplementasi seng= 0;25;50;75 dan
suplementasi minyak ikan= 0,0; 1,5; 3,0) dengan setiap kombinasi diulang sebanyak 3 kali.
Pengulangan perlakuan dilakukan dalam bentuk kelompok karena pengulangan dilakukan
dalam waktu berbeda. Datanya sebagai berikut:

Tabel 7.1 Data Pertambahan Berat Badan Sapi
Waktu Mi=0,0 Mi=1,5 Mi=3,0
Zn=0
1 0,55 0,75 0,643
2 0,591 0,79 0,772
3 0,536 0,718 0,667
Zn=25
1 0,768 0,704 0,643
2 0,772 0,737 0,624
3 0,767 0,744 0,692
Zn=50
1 0,732 0,786 0,695
2 0,772 0,702 0,737
3 0,718 0,795 0,744
Zn=75
1 0,732 0,899 0,896
2 0,753 0,912 0,965
3 0,769 0,95 0,795

7.3 Langkah-Langkah Pengerjaan Rancangan Acak Kelompok Fakorial dengan SPSS
Adapun langkah-langkah dalam pengerjaan RAK Faktorial dengan menggunakan
software SPSS adalah sebagai berikut:
Pengujian Kenormalan Data
1. Klik Analyze lalu Descriptive Statistics kemudian Explore.




2. Masukkan pertmbhn_BB ke Dependent List

3. Klik Plots lalu centang Normality plots with Tests kemudian Continue dan OK.

4. Lihatlah hasil dari pengujian kenormalan data:
Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
pertmbhan_BB .166 36 .014 .951 36 .109
a. Lilliefors Significance Correction

5. Lakukan analisis pada hasil dari pengujian kenormalan data:
Hipotesis
H0: Data berdistribusi normal
H1: Data tidsk berdistribusi normal
Taraf Signifikansi
= 5%
Daerah Kritis
Menolak H0,jika P-Value <
Keputusan & Kesimpulan
Di dapat nilai P-value (0,109) > (0,05), maka H0 gagal ditolak. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

Pengujian Kehomogenan Variansi:
Untuk Kandungan Seng(Zn)
1. Klik Analyze lalu Compare Means kemudian One Way Anova.






2. Masukkan pertmbhn_BB ke Dependent List dan Seng ke Factor.


3. Klik Options lalu centang Homogenity of Variance Tests kemudian Continue dan
OK.

4. Lihatlah hasil dari pengujian kehomogenan data:
ANOVA
Seng

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 38.500 27 1.426 1.755 .207
Within Groups 6.500 8 .813

Total 45.000 35


5. Lakukan analisis pada hasil dari pengujian kehomogenan data:
Hipotesis
H0: Variansi kandungan seng adalah sama (homogen).
H1: Variansi kandungan seng adalah berbeda(homogen).
Taraf Signifikansi
= 5%
Daerah Kritis
Menolak H0,jika P-Value <
Keputusan & Kesimpulan
Di dapat nilai P-value (0,207) < (0,05), maka H0 gagal diterima. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa variansi kandungan seng adalah sama (homogen).

Untuk Kandungan Minyak Ikan(Mi)
1. Klik Analyze lalu Compare Means kemudian One Way Anova.







2. Masukkan pertmbhn_BB ke Dependent List dan minyal_ikan ke Factor.

3. Klik Options lalu centang Homogenity of Variance Tests kemudian Continue dan
OK.



4. Lihatlah hasil dari pengujian kehomogenan data
ANOVA
minyak_ikan

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 19.333 27 .716 1.228 .404
Within Groups 4.667 8 .583

Total 24.000 35


5. Lakukan analisis pada hasil dari pengujian kehomogenan data:
Hipotesis
H0: Variansi kandungan minyak ikan adalah sama (homogen).
H1: Variansi kandungan minyak ikan adalah berbeda (heterogen).
Taraf Signifikansi
= 5%
Daerah Kritis
Menolak H0,jika P-Value <
Keputusan & Kesimpulan
Di dapat nilai P-value (0,404) < (0,05), maka H0 gagal diterima. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa variansi kandungan minyak ikan adalah sama
(homogen).
Untuk Waktu
1. Klik Analyze lalu Compare Means kemudian One Way Anova.








2. Masukkan pertmbhn_BB ke Dependent List dan waktu ke Factor.

3. Klik Options lalu centang Homogenity of Variance Tests kemudian Continue dan
OK.

4. Lihatlah hasil dari pengujian kehomogenan data
ANOVA
Waktu

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 24.000 27 .889 . .
Within Groups .000 8 .000

Total 24.000 35


5. Lakukan analisis pada hasil dari pengujian kehomogenan data:
Hipotesis
H0: Variansi waktu adalah sama (homogen).
H1: Variansi waktu adalah berbeda (heterogen).

Taraf Signifikansi
= 5%
Daerah Kritis
Menolak H0,jika P-Value <
Keputusan & Kesimpulan
Di dapat nilai P-value (0,000) < (0,05), maka H0 gagal diterima. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa variansi waktu adalah sama (homogen).

Pengujian Rancangan Acak Kelompok
1. Input data seperti pada gambar dibawah dengan melakukan pengkodingan pada
variabel seng, waktu dan minyak ikan

2. Klik Analyze , pilih General Linear Model pilih dan klik Univariate

3. Masukan data ke kolom dependent variable sedangkan variabel seng, waktu, dan
minyak ikan ke kolom fixed factor. Kemudian pilih dan klik model

4. Centang custom pilih interaction pada type masukkan satu persatu ke 3 variabel ke
dalam kolom model, kemudian masukkan variabel seng dan minyak ikan secara
bersamaan kedalam kolom model. Klik continue


5. Kemudian klik Ok.


6. Lihat hasil pengujian rancangan acak kelompok faktorial pada tabel Test of
Between-Subjects Effect dan perhatikan nilai Sig.

Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable:pertmbhan_BB
Source
Type III Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
Corrected Model .298
a
13 .023 13.542 .000
Intercept 19.981 1 19.981 11807.932 .000
Seng .164 3 .055 32.209 .000
Waktu .005 2 .002 1.407 .266
minyak_ikan .045 2 .022 13.151 .000
seng * minyak_ikan .085 6 .014 8.383 .000
Error .037 22 .002

Total 20.316 36

Corrected Total .335 35

a. R Squared = .889 (Adjusted R Squared = .823)

7. Lakukan analisis berdasarkan hasil pengujian rancangan acak kelompok faktorial.

Faktor Kandungan Seng (Zn)
Hipotesis
H0 : Zn(0) = Zn(25)=Zn(50) = Zn(75) dalam mempengaruhi pertambahan berat badan
sapi.
H1 : Keempat kandungan Zn(seng) memberikan pengaruh pertambahan berat badan
sapi.
Taraf Signifikansi
= 5%
Daerah kritik
Menolak H0 apabila P-Value <

Keputusan dan kesimpulan
Pada tabel test of between-subjects effects dapat dilihat bahwa nilai F-hitumg sebesar
32,209 dan P-Value sebesar 0,000 < = 0,05 maka diputuskan H0 diterima. Keempat
kandungan Zn(seng) memberikan pengaruh pertambahan berat badan sapi. Oleh
karena ada perbedaan yang nyata atau signifikan maka diperlukan uji lanjut untuk
mengetahui letak perbedaannya.
pertmbhan_BB
Duncan
a,b

seng N
Subset
1 2 3
0 9 .66856

25 9

.71678

50 9

.74233

75 9

.85233
Sig.

1.000 .201 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = .002.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 9.000.
b. Alpha = 0.05.

Interpretasi:
Pada tabel homogeneous subsets, populasi yang mempunyai rata-rata sama
dikelompokkan menjadi satu, dapat dilihat bahwa populasi dasar dikelompokkan
menjadi 3 subset. Subset pertama ditempati kandungan seng (Zn) 0 dengan rata-
rata pertumbuhan berat badan sapi sebesar 0,66856 kg. Subset kedua ditempati
kandungan seng (Zn) 25 dan kandungan seng (Zn) 50, artinya kedua kandungan
seng tersebut memberikan pengaruh yang sama, dengan rata-rata pertumbuhan
berat badan sapi masing-masing yaitu 0,71678 kg dan 0,74233 kg. Subset ke-tiga
ditempati kandungan seng (Zn) 75 dengan rata-rata pertumbuhan berat badan
sapi sebesar 0,85233 kg.
Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa perlakuan kandungan (seng) Zn 0
memiliki rata-rata pertumbuhan berat badan sapi terendah yaitu 0,66856 kg
sedangkan kandungan (seng) Zn 0 memiliki rata-rata pertumbuhan berat badan
sapi tertinggi yaitu 0,85233 kg.

Faktor Kandungan Minyak Ikan
Hipotesis
H0 : Mi(0) = Mi(1,5) = Mi (3,0) dalam mempengaruhi pertambahan berat badan sapi.
H1 : Ketiga kandungan minyak ikan (Mi) memberikan pengaruh pertambahan berat
badan sapi.
Taraf Signifikansi
= 5%
Daerah kritik
Menolak H0 apabila P-Value <
Keputusan dan kesimpulan
Pada tabel test of between-subjects effects dapat dilihat bahwa nilai F-hitumg sebesar
13,151 dan P-Value sebesar 0,000 > = 0,05 maka diputuskan H0 diterima. Ketiga
kandungan minyak ikan (Mi) memberikan pengaruh pertambahan berat badan sapi
Oleh karena ada perbedaan yang nyata atau signifikan maka diperlukan uji lanjut untuk
mengetahui letak perbedaannya.

pertmbhan_BB
Duncan
a,b

minyak_ikan N
Subset
1 2
0 12 .70500

3 12 .73942

1.5 12

.79058
Sig.

.053 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are
displayed.
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = .002.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 12.000.
b. Alpha = 0.05.

Interpretasi:
Pada tabel homogeneous subsets, populasi yang mempunyai rata-rata sama
dikelompokkan menjadi satu, dapat dilihat bahwa populasi dasar dikelompokkan
menjadi 2 subset. Subset pertama ditempati kandungan minyak ikan 0 dan
kandungan ikan 3, artinya kedua kandungan minyak ikan tersebut memberikan
pengaruh yang sama, dengan rata-rata pertumbuhan berat badan sapi masing-
masing yaitu 0,705 kg dan 0,73942 kg. Subset kedua ditempati kandungan minyak
ikan 1,5 dengan rata-rata pertumbuhan berat badan sapi sebesar 0,79058 kg.
Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa perlakuan kandungan minyak 0
memiliki rata-rata pertumbuhan berat badan sapi terendah yaitu 0,705 kg
sedangkan minyak ikan 1,5 memiliki memiliki rata-rata pertumbuhan berat badan
sapi tertinggi yaitu 0,79058 kg.


Untuk interaksi Kandungan Seng (Zn) dan Minyak Ikan(Mi)
Interaksi yang terjadi pada variabel seng dan minyak ikan dapat digambarkan sebagai
berikut:
Interaksi Kandungan Seng dan Minyak Ikan
Kandungan Seng
Kandungan Minyak Ikan
Mi(0) Mi(1,5) Mi(3)
Zn(0) Zn(0)Mi(0) Zn(0)Mi(1,5) Zn(0)Mi(3)
Zn(25) Zn(25)Mi(0) Zn(25)Mi(1,5) Zn(25)Mi(3)
Zn(50) Zn(50)Mi(0) Zn(50)Mi(1,5) Zn(50)Mi(3)
Zn(75) Zn(75)Mi(0) Zn(75)Mi(1,5) Zn(75)Mi(3)

Hipotesis
H0 : Interaksi antara kandungan seng dan minyak ikan tidak berbeda mempengaruhi
pertambahan berat badan sapi.
H1 : Interaksi antara kandungan seng dan minyak ikan berbeda dalam mempengaruhi
pertambahan berat badan sapi.
Taraf Signifikansi
= 5%
Daerah kritik
Menolak H0 apabila P-Value <
Keputusan dan kesimpulan
Pada tabel test of between-subjects effects dapat dilihat bahwa nilai F-hitumg sebesar
0,838 dan P-Value sebesar 0,000 > = 0,05 maka diputuskan H0 diterima. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa interaksi antara kandungan seng dan minyak ikan
berbeda dalam mempengaruhi pertambahan berat badan sapi

Anda mungkin juga menyukai