0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
162 tayangan15 halaman
Rangkuman dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang rancangan acak kelompok faktorial yang digunakan dalam percobaan dengan lebih dari satu faktor.
2. Contoh kasus yang diberikan melibatkan pengaruh suplementasi seng dan minyak ikan terhadap pertambahan berat badan sapi.
3. Langkah-langkah analisis data meliputi pengujian kenormalan, homogenitas, dan analisis rancangan acak kelomp
Rangkuman dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang rancangan acak kelompok faktorial yang digunakan dalam percobaan dengan lebih dari satu faktor.
2. Contoh kasus yang diberikan melibatkan pengaruh suplementasi seng dan minyak ikan terhadap pertambahan berat badan sapi.
3. Langkah-langkah analisis data meliputi pengujian kenormalan, homogenitas, dan analisis rancangan acak kelomp
Rangkuman dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang rancangan acak kelompok faktorial yang digunakan dalam percobaan dengan lebih dari satu faktor.
2. Contoh kasus yang diberikan melibatkan pengaruh suplementasi seng dan minyak ikan terhadap pertambahan berat badan sapi.
3. Langkah-langkah analisis data meliputi pengujian kenormalan, homogenitas, dan analisis rancangan acak kelomp
1 Pengertian Tentang Rancangan Acak Kelompok Faktorial
Percobaan Faktorial dengan rancangan dasar rancangan acak kelompok (RAK) adalah suatu percobaan dimana faktor yang dicobakan lebih dari satu faktor dan menggunakan RAK sebagai rancangan percobaannya. Adapun rancangan yang dipergunakan dalam percobaan faktorial tergantung pada keadaan lingkungan percobaan dan tujuan percobaan Percobaan faktorial mempelajari pengaruh dari dua faktor atau lebih. Masing-masing faktor terdiri dari dua taraf atau lebih, dimana semua taraf setiap faktor dikombinasikan menjadi kombinasi perlakuan. Kombinasi perlakuan ini merupakan satu kesatuan perlakuan yang dicoba dengan suatu rancangan tertentu.
7.2 Contoh Kasus Rancangan Acak Kelompok Faktorial Seorang peneliti mengkombinasikan penambahan seng dengan minyak ikan ke dalam pakan sapi untuk mempengaruhi pertambahan berat badan sapi (kg per ekor per hari). Kombinasi perlakuann yang dicobakan sebanyak 12 (suplementasi seng= 0;25;50;75 dan suplementasi minyak ikan= 0,0; 1,5; 3,0) dengan setiap kombinasi diulang sebanyak 3 kali. Pengulangan perlakuan dilakukan dalam bentuk kelompok karena pengulangan dilakukan dalam waktu berbeda. Datanya sebagai berikut:
7.3 Langkah-Langkah Pengerjaan Rancangan Acak Kelompok Fakorial dengan SPSS Adapun langkah-langkah dalam pengerjaan RAK Faktorial dengan menggunakan software SPSS adalah sebagai berikut: Pengujian Kenormalan Data 1. Klik Analyze lalu Descriptive Statistics kemudian Explore.
2. Masukkan pertmbhn_BB ke Dependent List
3. Klik Plots lalu centang Normality plots with Tests kemudian Continue dan OK.
4. Lihatlah hasil dari pengujian kenormalan data: Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic Df Sig. pertmbhan_BB .166 36 .014 .951 36 .109 a. Lilliefors Significance Correction
5. Lakukan analisis pada hasil dari pengujian kenormalan data: Hipotesis H0: Data berdistribusi normal H1: Data tidsk berdistribusi normal Taraf Signifikansi = 5% Daerah Kritis Menolak H0,jika P-Value < Keputusan & Kesimpulan Di dapat nilai P-value (0,109) > (0,05), maka H0 gagal ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
Pengujian Kehomogenan Variansi: Untuk Kandungan Seng(Zn) 1. Klik Analyze lalu Compare Means kemudian One Way Anova.
2. Masukkan pertmbhn_BB ke Dependent List dan Seng ke Factor.
3. Klik Options lalu centang Homogenity of Variance Tests kemudian Continue dan OK.
4. Lihatlah hasil dari pengujian kehomogenan data: ANOVA Seng
Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Between Groups 38.500 27 1.426 1.755 .207 Within Groups 6.500 8 .813
Total 45.000 35
5. Lakukan analisis pada hasil dari pengujian kehomogenan data: Hipotesis H0: Variansi kandungan seng adalah sama (homogen). H1: Variansi kandungan seng adalah berbeda(homogen). Taraf Signifikansi = 5% Daerah Kritis Menolak H0,jika P-Value < Keputusan & Kesimpulan Di dapat nilai P-value (0,207) < (0,05), maka H0 gagal diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variansi kandungan seng adalah sama (homogen).
Untuk Kandungan Minyak Ikan(Mi) 1. Klik Analyze lalu Compare Means kemudian One Way Anova.
2. Masukkan pertmbhn_BB ke Dependent List dan minyal_ikan ke Factor.
3. Klik Options lalu centang Homogenity of Variance Tests kemudian Continue dan OK.
4. Lihatlah hasil dari pengujian kehomogenan data ANOVA minyak_ikan
Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Between Groups 19.333 27 .716 1.228 .404 Within Groups 4.667 8 .583
Total 24.000 35
5. Lakukan analisis pada hasil dari pengujian kehomogenan data: Hipotesis H0: Variansi kandungan minyak ikan adalah sama (homogen). H1: Variansi kandungan minyak ikan adalah berbeda (heterogen). Taraf Signifikansi = 5% Daerah Kritis Menolak H0,jika P-Value < Keputusan & Kesimpulan Di dapat nilai P-value (0,404) < (0,05), maka H0 gagal diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variansi kandungan minyak ikan adalah sama (homogen). Untuk Waktu 1. Klik Analyze lalu Compare Means kemudian One Way Anova.
2. Masukkan pertmbhn_BB ke Dependent List dan waktu ke Factor.
3. Klik Options lalu centang Homogenity of Variance Tests kemudian Continue dan OK.
4. Lihatlah hasil dari pengujian kehomogenan data ANOVA Waktu
Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Between Groups 24.000 27 .889 . . Within Groups .000 8 .000
Total 24.000 35
5. Lakukan analisis pada hasil dari pengujian kehomogenan data: Hipotesis H0: Variansi waktu adalah sama (homogen). H1: Variansi waktu adalah berbeda (heterogen).
Taraf Signifikansi = 5% Daerah Kritis Menolak H0,jika P-Value < Keputusan & Kesimpulan Di dapat nilai P-value (0,000) < (0,05), maka H0 gagal diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variansi waktu adalah sama (homogen).
Pengujian Rancangan Acak Kelompok 1. Input data seperti pada gambar dibawah dengan melakukan pengkodingan pada variabel seng, waktu dan minyak ikan
2. Klik Analyze , pilih General Linear Model pilih dan klik Univariate
3. Masukan data ke kolom dependent variable sedangkan variabel seng, waktu, dan minyak ikan ke kolom fixed factor. Kemudian pilih dan klik model
4. Centang custom pilih interaction pada type masukkan satu persatu ke 3 variabel ke dalam kolom model, kemudian masukkan variabel seng dan minyak ikan secara bersamaan kedalam kolom model. Klik continue
5. Kemudian klik Ok.
6. Lihat hasil pengujian rancangan acak kelompok faktorial pada tabel Test of Between-Subjects Effect dan perhatikan nilai Sig.
Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable:pertmbhan_BB Source Type III Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Corrected Model .298 a 13 .023 13.542 .000 Intercept 19.981 1 19.981 11807.932 .000 Seng .164 3 .055 32.209 .000 Waktu .005 2 .002 1.407 .266 minyak_ikan .045 2 .022 13.151 .000 seng * minyak_ikan .085 6 .014 8.383 .000 Error .037 22 .002
Total 20.316 36
Corrected Total .335 35
a. R Squared = .889 (Adjusted R Squared = .823)
7. Lakukan analisis berdasarkan hasil pengujian rancangan acak kelompok faktorial.
Faktor Kandungan Seng (Zn) Hipotesis H0 : Zn(0) = Zn(25)=Zn(50) = Zn(75) dalam mempengaruhi pertambahan berat badan sapi. H1 : Keempat kandungan Zn(seng) memberikan pengaruh pertambahan berat badan sapi. Taraf Signifikansi = 5% Daerah kritik Menolak H0 apabila P-Value <
Keputusan dan kesimpulan Pada tabel test of between-subjects effects dapat dilihat bahwa nilai F-hitumg sebesar 32,209 dan P-Value sebesar 0,000 < = 0,05 maka diputuskan H0 diterima. Keempat kandungan Zn(seng) memberikan pengaruh pertambahan berat badan sapi. Oleh karena ada perbedaan yang nyata atau signifikan maka diperlukan uji lanjut untuk mengetahui letak perbedaannya. pertmbhan_BB Duncan a,b
seng N Subset 1 2 3 0 9 .66856
25 9
.71678
50 9
.74233
75 9
.85233 Sig.
1.000 .201 1.000 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = .002. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 9.000. b. Alpha = 0.05.
Interpretasi: Pada tabel homogeneous subsets, populasi yang mempunyai rata-rata sama dikelompokkan menjadi satu, dapat dilihat bahwa populasi dasar dikelompokkan menjadi 3 subset. Subset pertama ditempati kandungan seng (Zn) 0 dengan rata- rata pertumbuhan berat badan sapi sebesar 0,66856 kg. Subset kedua ditempati kandungan seng (Zn) 25 dan kandungan seng (Zn) 50, artinya kedua kandungan seng tersebut memberikan pengaruh yang sama, dengan rata-rata pertumbuhan berat badan sapi masing-masing yaitu 0,71678 kg dan 0,74233 kg. Subset ke-tiga ditempati kandungan seng (Zn) 75 dengan rata-rata pertumbuhan berat badan sapi sebesar 0,85233 kg. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa perlakuan kandungan (seng) Zn 0 memiliki rata-rata pertumbuhan berat badan sapi terendah yaitu 0,66856 kg sedangkan kandungan (seng) Zn 0 memiliki rata-rata pertumbuhan berat badan sapi tertinggi yaitu 0,85233 kg.
Faktor Kandungan Minyak Ikan Hipotesis H0 : Mi(0) = Mi(1,5) = Mi (3,0) dalam mempengaruhi pertambahan berat badan sapi. H1 : Ketiga kandungan minyak ikan (Mi) memberikan pengaruh pertambahan berat badan sapi. Taraf Signifikansi = 5% Daerah kritik Menolak H0 apabila P-Value < Keputusan dan kesimpulan Pada tabel test of between-subjects effects dapat dilihat bahwa nilai F-hitumg sebesar 13,151 dan P-Value sebesar 0,000 > = 0,05 maka diputuskan H0 diterima. Ketiga kandungan minyak ikan (Mi) memberikan pengaruh pertambahan berat badan sapi Oleh karena ada perbedaan yang nyata atau signifikan maka diperlukan uji lanjut untuk mengetahui letak perbedaannya.
pertmbhan_BB Duncan a,b
minyak_ikan N Subset 1 2 0 12 .70500
3 12 .73942
1.5 12
.79058 Sig.
.053 1.000 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = .002. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 12.000. b. Alpha = 0.05.
Interpretasi: Pada tabel homogeneous subsets, populasi yang mempunyai rata-rata sama dikelompokkan menjadi satu, dapat dilihat bahwa populasi dasar dikelompokkan menjadi 2 subset. Subset pertama ditempati kandungan minyak ikan 0 dan kandungan ikan 3, artinya kedua kandungan minyak ikan tersebut memberikan pengaruh yang sama, dengan rata-rata pertumbuhan berat badan sapi masing- masing yaitu 0,705 kg dan 0,73942 kg. Subset kedua ditempati kandungan minyak ikan 1,5 dengan rata-rata pertumbuhan berat badan sapi sebesar 0,79058 kg. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa perlakuan kandungan minyak 0 memiliki rata-rata pertumbuhan berat badan sapi terendah yaitu 0,705 kg sedangkan minyak ikan 1,5 memiliki memiliki rata-rata pertumbuhan berat badan sapi tertinggi yaitu 0,79058 kg.
Untuk interaksi Kandungan Seng (Zn) dan Minyak Ikan(Mi) Interaksi yang terjadi pada variabel seng dan minyak ikan dapat digambarkan sebagai berikut: Interaksi Kandungan Seng dan Minyak Ikan Kandungan Seng Kandungan Minyak Ikan Mi(0) Mi(1,5) Mi(3) Zn(0) Zn(0)Mi(0) Zn(0)Mi(1,5) Zn(0)Mi(3) Zn(25) Zn(25)Mi(0) Zn(25)Mi(1,5) Zn(25)Mi(3) Zn(50) Zn(50)Mi(0) Zn(50)Mi(1,5) Zn(50)Mi(3) Zn(75) Zn(75)Mi(0) Zn(75)Mi(1,5) Zn(75)Mi(3)
Hipotesis H0 : Interaksi antara kandungan seng dan minyak ikan tidak berbeda mempengaruhi pertambahan berat badan sapi. H1 : Interaksi antara kandungan seng dan minyak ikan berbeda dalam mempengaruhi pertambahan berat badan sapi. Taraf Signifikansi = 5% Daerah kritik Menolak H0 apabila P-Value < Keputusan dan kesimpulan Pada tabel test of between-subjects effects dapat dilihat bahwa nilai F-hitumg sebesar 0,838 dan P-Value sebesar 0,000 > = 0,05 maka diputuskan H0 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa interaksi antara kandungan seng dan minyak ikan berbeda dalam mempengaruhi pertambahan berat badan sapi