Anda di halaman 1dari 31

RANCANGAN PERCOBAAN

1. RANCANGAN LINGKUNGAN

2. RANCANGAN PERLAKUAN
PERANCANGAN PERLAKUAN
 Telah diberikan pengertian tentang
perancangan percobaan atau rancangan
percobaan (rancob)
 Rancangan lingkungan : menata perlakuan
berdasarkan kondisi lingkungan agar data
yang diperoleh lebih disebabkan oleh
perbedaan perlakuan.
 Contoh : RAL, RAK, RBL
 Rancangan perlakuan (treatment design) : menata
perlakuan atau kombinasi perlakuan agar data yang
diperoleh menunjukkan akibat dari salah satu atau
interaksi antar perlakuan.
 Dalam prakteknya rancangan perlakuan selalu
melibatkan rancangan lingkungan.
 Contoh : Rancangan faktorial, petak terbagi (split plot)
 Gabungan antara rancangan lingkungan dengan
rancangan perlakuan  rancangan percobaan
PERCOBAAN FAKTOR TUNGGAL
Percobaan faktor tunggal, hanya mempelajari
pengaruh satu faktor. Percobaan tersebut hanya
berlaku pada saat faktor-faktor lainnya homogen.
Contoh : pengaruh dosis pupuk N terhadap
pertumbuhan dan hasil jagung. Agar penampilan
tanaman hanya disebabkan oleh faktor dosis
pupuk N, maka semua faktor yang lain harus
homogen.
Contoh lain : Pengaruh panjang stek batang ubi
jalar terhadap hasil ubi. Perbedaan hasil ubi hanya
akan dipengaruhi oleh panjang stek batang apabila
semua faktor yang lain dapat diupayakan
homogen.
PERCOBAAN FAKTORIAL
Secara biologis, tanaman dihadapkan pada banyak
faktor, baik faktor genetik maupun faktor
lingkungan, sehingga percobaan tunggal tidak
dapat memberikan informasi lebih lengkap
Pengaruh dua atau lebih faktor terhadap tanaman
dapat dipelajari bersama dalam satu penelitian
saja.
Semakin banyak faktor yang terlibat, akan
semakin sulit proses interpretasinya, sehingga
hanya 2 atau maksimal 3 faktor saja yang dapat
dikaji bersama dalam satu penelitian.
1. PERCOBAAN DUA (LEBIH) FAKTOR
Percobaan dua atau lebih faktor lebih
dikenal dengan Percobaan Faktorial.
Percobaan 3 faktor atau lebih, jarang
dilakukan karena penafsiran hasil lebih
sulit. Untuk penelitian skripsi cukup
percobaan 2 faktor saja
Apabila dua faktor diperlakukan
bersama, maka akan terjadi 3
kemungkinan :
Terdapat pengaruh nyata dari faktor I
Terdapat pengaruh nyata dari faktor II
Terdapat pengaruh nyata dari interaksi
antara faktor I dengan faktor II
Ketiga kemungkinan tersebut dapat
terjadi sendiri-sendiri atau bersama-
sama.
Apabila terdapat pengaruh nyata dari
salah satu atau kedua faktor, maka
pembahasan lebih lanjut hanya
ditekankan pada masing-masing faktor.
Apabila terdapat pengaruh nyata dari
ketiganya atau pengaruh nyata dari
interaksi saja, maka pembahasan hanya
ditekankan pada pengaruh interaksi dari
kedua faktor tersebut.
Percobaan faktorial 3 x 2, artinya terdapat 2 faktor, dimana
faktor I terdiri atas 3 taraf (level) dan faktor II terdiri atas 2
taraf.
Percobaan 3 x 4 artinya terdapat 2 faktor, dimana faktor I
terdiri atas 3 taraf (level) dan faktor II terdiri atas 4 taraf.
Percobaan 3 x 3 atau 32 artinya terdapat 2 faktor, dimana faktor
I terdiri atas 3 taraf (level) dan faktor II terdiri atas 3 taraf
Percobaan 3 x 4 x 3 artinya terdapat 3 faktor, dimana faktor I
terdiri atas 3 taraf (level), faktor II terdiri atas 4 taraf dan
faktor III terdiri atas 3 taraf.
2. INTERAKSI ANTARA 2 FAKTOR

Dua faktor (misalkan a dan b) dikatakan


berinteraksi apabila pengaruh suatu
faktor (a) berubah pada saat taraf
faktor lain (b) berubah.
Contoh : hasil penelitian tentang
pengaruh pupuk N pada 2 varietas sawi.
Tabel 1. Gugus hipotetis data faktorial 2 x 2
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Data Hasil sawi, kw/1000m2
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Varietas (Pupuk N0) (Pupuk N1) Rata-rata
--------------------------------------------------------------------------------------------------
contoh : tidak ada interaksi
V1 1,0 3,0 2,0
V2 2,0 4,0 3,0
Rata-rata 1,5 3,5
--------------------------------------------------------------------------------------------------
contoh : ada interaksi
V1 1,0 1,0 1,0
V2 2,0 4,0 3,0
Rata-rata 1,5 2,5
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Untuk gugus data yang mempunyai
interaksi 
terdapat pengaruh sederhana dan
pengaruh utama
Pengaruh sederhana  masing-
masing level/taraf
Pengaruh utama  masing-masing
faktor
Pada data adanya interaksi (data 2):
 pengaruh sederhana varietas pada N0 = 2 -1 = 1
 pengaruh sederhana varietas pada N1 = 4 -1 = 3
 pengaruh sederhana N pada V1 = 1 -1 = 0
 pengaruh sederhana N pada V2 = 4 -2 = 2
 Pengaruh Utama varietas = ½ (1 + 3) = 2
 Pengaruh Utama nitrogen = ½ (0+ 2) = 1
 Pengaruh Interaksi varietas x nitrogen
 VxN = ½ (3 - 1) = 1
 Atau VxN = ½ (2 - 0) = 1
 Interaksi : pengaruh N akan berubah apabila varietas berubah
 atau dengan kata lain pengaruh N akan berbeda pada tiap varietas.
Percobaan Faktorial RAL
Kapan digunakan?
Perlakuan yang dicoba merupakan kombinasi antar
taraf-taraf beberapa faktor ( 2 faktor).
Faktor-faktor yang dilibatkan bersifat saling bersilang,
bukan tersarang.
Kondisi lingkungan yang dihadapi homogen atau
dapat juga dikatakan serba sama.
Ilustrasi
Penelitian tentang produksi tiga varietas (V1,V2,V3) yang
diberikan 4 dosis pupuk N (N0,N1,N2,N3). Dengan demikian
banyaknya perlakuan yang dicobakan ada sebanyak 3x4=12
kombinasi perlakuan. Setiap kombinasi varietas dan pupuk
ditanam pada petak lahan berukuran 2 m x 3 m dan diulang
sebanyak 3 kali. Banyaknya petak percobaan yang
digunakan adalah 12x3=36 unit percobaan. Seluruh petak
lahan yang digunakan dapat dianggap seragam.
Kombinasi Perlakuan:
1. V1N0 5. V2N0 9. V3N0
2. V1N1 6. V2N1 10. V3N1
3. V1N2 7. V2N2 11. V3N2
4. V1N3 8. V2N3 12. V3N3
Langkah-langkah pengacakan:
1. Beri nomor setiap kombinasi perlakuan (1-12)
2. Beri nomor petak lahan yang digunakan (1-36)
3. Pilihlah bilangan acak (3 digit) sebanyak 36 bilangan
kemudian petakan nomor perlakuan (1-12) diulang 3
kali sampai ke 36 bilangan terpetakan.
Peringkatkanlah bilangan-bilangan acak tersebut.
4. Petakanlah perlakuan-perlakuan pada bagan petak
lahan sesuai dengan peringkat bilangan acak.
Bagan percobaan :

1 7 13 19 25 31
V2N3 V2N0 V1N2 V3N1 V2N2 V1N1
2 8 14 20 26 32
V1N1 V1N2 V3N1 V3N2 V1N3 V1N3
3 9 15 21 27 33
V3N3 V1N0 V3N3 V3N2 V2N0 V3N0
4 10 16 22 28 34
V1N2 V2N3 V3N0 V3N0 V2N1 V1N0
5 11 17 23 29 35
V2N0 V2N1 V1N3 V3N2 V2N2 V1N0
6 12 18 24 30 36
V2N3 V2N2 V2N1 V3N1 V1N1 V3N3
Model Linier Aditif
Yijk     i   j   ij   ijk

Yijk = Nilai pengamatan pada faktor A taraf ke-i faktor B taraf


ke-j dan ulangan ke k, (, i , j) merupakan komponen
aditif dari rataan, pengaruh utama faktor A dan
pengaruh utama faktor B
(ij)= Komponen interaksi dari faktor A dan faktor B
ijk = Pengaruh acak yang menyebar normal (0, 2).
Tabel Sidik Ragam
Sumber Derajat bebas Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F-hitung
keragaman
(Db) (JK) (KT)

A a-1 JKA KTA KTA/KTG


B b-1 JKB KTB KTB/KTG
AB (a-1)(b-1) JKAB KTAB KTAB/KTG
Galat ab(r-1) JKG KTG
Total abr-1 JKT

Kriteria pengambilan keputusan: tolak H0 jika F-hitung lebih


besar dari F-tabel pada taraf nyata 
Langkah-langkah perhitungan jumlah kuadrat
2
Y...
FK 
abr
a b r
JKT   Yijk  Y...   Yijk  FK
2 2

i 1 j 1 k 1

2 2
a b r
Yi.. Y. j .
JKA   Yi..  Y... 
a b r
  FK JKB   Y. j.  Y...  
2 2
 FK
i 1 j 1 k 1 br i 1 j 1 k 1 ar
a b r a b r
JKAB   Yij.  Yi..  Y. j .  Y...   Yij.  Y...   JKA  JKB
2 2

i 1 j 1 k 1 i 1 j 1 k 1

JKAB  JKP  JKA  JKB


2
Yij.
JKP     Yij.  Y...    
2
 FK
r

JKG  JKT  JKP


Contoh:
Suatu percobaan dilakukan untuk menentukan efek atau
pengaruh Waktu Menanam dan Macam Pupuk yang
digunakan terhadap produksi kacang. Perlakuan WAKTU
MENANAM (A) ada dua taraf yaitu ; a1 (mendahului masa
tanam) dan a2 (melampaui masa tanam). Perlakuan PUPUK
(B) ada tiga macam ditambah satu control (4 taraf), yaitu ; bo
(kontrol), b1 (Na), b2 (K) dan b3 (N). Sebanyak 32 petak tanah
yang keadaannya homogen telah disediakan untuk lokasi
penanaman. Karena ada 2 x 4 kombinasi perlakuan, maka
untuk tiap kombinasi perlakuan tersedia 4 petak tanah yang
juga berfungsi sebagai ulangan.
Tabel Hasil Panen Kacang (dalam Kg)
Waktu Macam Pupuk (B)
Rata-
Tanam (A) Kontrol N Na K Jumlah
rata

  28.6 29.1 28.4 29.2    


Mendhului 36.8 29.2 27.4 28.2
masa 32.7 30.6 26.0 27.7
tanam (a1) 32.6 29.1 29.3 32.0
Jumlah 130.7 118.0 111.1 117.1 476.9  
Rata-rata 32.68 29.50 27.78 2.28   29.81
  30.3 32.7 30.3 32.7    
Melampaui 32.3 30.8 32.7 31.7
masa 31.6 31.0 33.0 31.8
tanam (a2) 30.9 33.8 33.9 29.4
Jumlah 125.1 128.3 129.9 125.6 508.9  
Rata-rata 31.28 32.08 32.48 31.4   31.81
Analisis jumlah kuadrat :

(985)2
Faktor Koreksi (FK) = -------------- = 30.368,80
2x4x4

JK Total= (28,6)2 + (36,8)2 + . . . + (29,4)2 - FK = 30.529,34

(476,9)2 + (508,9)2
JK A = ------------------------ - FK = 32,00
4x4

(255,8)2 + (246,3)2 + (241,0)2 + (242,7)2


JK B = -------------------------------------------------- - FK = 16,40
2x4
Tabel Penyajian Faktor-faktor dan Kombinasi Perlakuan AxB
 
Waktu PUPUK (B)
Tanam (A)
Kontrol N (b1) Na (b2) K (b3) Jumlah
(b0)

a1 130,7 118,0 111,1 117,1 476,9

a2 125,1 128,3 129,9 125,6 508,9

Jumlah 255,8 246,3 241,0 242,7 985,8

(130,7)2 + (118,0)2 + . . . + (125,6)2


JK Interaksi AB = ------------------------------------- - FK – JK A – JK B = 38,40
4
 
JK Galat = JK Total - JK A - JKB - JK AB = 73,74
 
Tabel Analisis Ragam
          F table
Sumber DB JK KT F Hitung 0.05 0.01
Keragaman
 
Perlakuan 7 86,80 12,40 4,04    
A 1 32,00 32,00 10,42** 4,26 7,82
B 3 16,40 5,47 1,78 3,01 4,72
AB 3 38,40 12,80 4,17* 3,01 4,72
Galat 24 73,74 3,07
 
Jumlah 31 30.529, -  
34
 JKG
Koefisien Keragaman (KK) = -------------- x 100 %
Rata-rata
 73,74
Koefisien Keragaman (KK) = -------------- x 100 % = 27,87 %
30,81
Kesimpulan Hasil Uji F :
 
- Efek Faktor A : F hitung  F tabel (0.01) berbeda
sangat signifikan
 
- Efek Faktor B : F hitung  F tabel (0.05) berbeda tidak
signifikan
 
- Efek Interaksi A x B : F tabel (0.05)  F hitung  F tabel
(0.01) berbeda signifikan
 
LATIHAN SOAL

1. Telah dilakukan suatu penelitian tentang penambahan asam askorbat


dalam pembuatan dangke untuk mengidentikasi pengaruhnya terhadap
daya simpan berdasarkan nilai TBA. Penelitian dilakukan dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola Faktorial: Faktor A
adalah level penambahan asam askorbat (1%; 1,5%; dan 2%); dan Faktor
B adalah lama waktu penyimpanan (4 hr; 5 hr; dan 6 hr). Adapun hasil (nilai
TBA) penelitian yang diperoleh disajikan pada Tabel 1 berikut. Dari hasil
penelitian tersebut, ingin diketahui:
 Apakah level penambahan asam askorbat mempengaruhi nilai TBA 
 Apakah lama penyimpanan mempengaruhi nilai TBA 
 Apakah terdapat interaksi antara level asam askorbat (Faktor A)
dengan lama penyimpanan (Faktor B) terhadap nilai TBA yang
diperoleh. 
2. Lama hidup suatu jenis baterai diduga dipengaruhi oleh
jenis bahan dalam lempengan oleh suhu dimana baterai
tersebut digunakan. Suatu percobaan dilakukan dengan
menggunakan 3 jenis bahan dan 3 suhu yg berbeda. Hasil
pengukuran adalah sebagai berikut:
Suhu Bahan
I II III
50 131 157 150 188 138 110
74 180 159 126 168 160
65 34 40 137 122 174 120
80 75 107 115 150 139
80 20 71 24 71 96 105
82 58 58 45 82 61
3. Seorang peneliti melakukan percobaan untuk mempelajari
pengaruh varietas patin dan kadar protein pada pakan
terhadap pertumbuhan ikan. Ulangan dilakukan 5 kali dan 2
taraf untuk masing-masing faktor kombinasi perlakuan
Kadar Varietas Ikan Total
Protein Ikan
1 2
5% 8,53 32,00 40,53
20,53 23,80 44,33
12,53 28,87 41,40
14,00 25,06 39,06
10,80 29,33 40,13
10% 17,53 39,14 56,67
21,07 26,20 47,27
20,80 31,33 52,13
17,33 24,80 63,13
20,07 40,20 60,27

Anda mungkin juga menyukai