Dikerjakan oleh :
2
BAB I PENDAHULUAN
3
vegetasi yang paling sering digunakan. Indeks vegetasi NDVI didasarkan pada
pengamatan bahwa permukaan yang berbeda-beda merefleksikan berbagai jenis
gelombang cahaya yang berbeda-beda. Vegetasi yang akfif melakukan fotosintesis
akan menyerap sebagian besar gelombang merah sinar matahari dan mencerminkan
gelombang inframerah dekat lebih tinggi. Vegetasi yang sudah mati atau stres
(kurang sehat) lebih banyak mencerminkan gelombang merah dan lebih sedikit
pada gelombang inframerah dekat.
4
BAB II PENGOLAHAN
5
2. Proses layer stacking reflektan band 4, reflektan band 5, dan radian band 10
6
4. Proses penghitungan LST pada masing-masing citra
Dengan rumus T(oC) = (K2/alog((K1/DN)+1))-273
7
6. Perhitungan DNDVI dan DLST dengan cara mengurangkan hasil LST 2017
dengan hasil LST 2013 untuk DLST dan hasil NDVI 2017 dikurangkan
hasil NDVI 2013 untuk DNDVI
8
8. Proses korelasi tiap citra
9
Gambar II-9 Nilai korelasi dan kofarian
10
BAB III PEMBAHASAN
11
Tabel III-2 Kelas klasifikasi kenaikan suhu
Dari klasifikasi diatas nilai pada kelas 1 sampai kelas 6 menunjukkan suhu
pada tahun 2013 lebih besar sedangkan nilai pada kelas 7 sampai kelas 12
menunjukkan suhu pada tahu 2017 lebih besar. Untuk mengetahui seberapa banyak
daerah yang memiliki suhu lebih besar pada tahun 2013 atau tahun 2017 dilakukan
perhitungan statistik, sehingga diperoleh hasil daerah yang mengalami penurunan
suhu permukaan adalah sebesar 354.341.700 m2 sedangkan yang mengalami
kenaikan sebesar 1.772.106.300 m2. Jika dilihat dari hasil statistikanya, Kabupaten
Kebumen mengalami kenaikan suhu permukaan dari tahun 2013 sampai 2017.
12
III.2 Hasil DNDVI
DNVDI merupakan selisih nilai NDVI pada tahun 2013 dengan tahun 2017.
Semakin besar nilai DNDVI menunjukkan perbedaan yang tinggi pada nilai NDVI
kedua tahun tersebut. Nilai DNDVI negatif menunjukkan nilai NDVI pada tahun
2013 lebih besar dari pada tahun 2017. Nilai DNDVI positif menunjukkan nilai
NDVI pada tahun 2017 lebih besar dari tahun 2013. Gambar dibawah ini
merupakan klasifikasi DNDVI per 0.1 sehingga diperoleh 23 kelas.
13
Tabel III-4 Klasifikasi kenaikan kerapatan vegetasi
Kelas 13 0 sd 0.1
Kelas 14 0.1 sd 0.2
Kelas 15 0.2 sd 0.3
Kelas 16 0.3 sd 0.4
Kelas 17 0.4 sd 0.5
Kelas 18 0.5 sd 0.6
Kelas 19 0.6 sd 0.7
Kelas 20 0.7 sd 0.8
Kelas 21 0.8 sd 0.9
Kelas 22 0.9 sd 1
Kelas 23 1 sd 1.1
14
Gambar III-3 Nilai statistik korelasi dari DLST dan DNDVI
15
LAMPIRAN
16
Peta DLST
17
Peta DNDVI
18