FOTOGRAMETRI II
Geotagging Foto Udara
Disusun Oleh :
2
BAB I PENDAHULUAN
Pada praktikum kedua kali ini kami mengolah data foto yang telah diambil dari
praktikum pertama. Kali ini kami belajar cara menyatukan gambar yang sudah terekam
pada memori drone menjadi satu kesatuan gambar peta yang utuh. Teknik ini disebut
Geotagging. Geotagging adalah proses penambahan identifikasi geografis metadata
dengan berbagai media seperti foto, video, website, perangkat multimedia lain dan
merupakan bentuk metadata geospasial. Data ini biasanya terdiri dari (latitude and
longitude coordinates) koordinat lintang dan bujur, meskipun mereka juga dapat
mencakup ketinggian, bantalan, jarak, akurasi data dan nama tempat. Hal ini biasanya
digunakan untuk foto.
3
1.4 Lokasi Praktikum
Lokasi Praktikum dilaksanakan di ITR-0 sampai ITR-2 untuk pengambilan foto
udara, sedangkan untuk pengolahan foto (Geotagging) dilaksanakan di LABTEK
Geomatika.
4
BAB II DASAR TEORI
Sebuah foto ber-geotag adalah foto yang diasosiasikan dengan lokasi geografis
dengan Geotagging. Hal ini dilakukan dengan menetapkan setidaknya lintang dan
bujur, dan ketinggian, arah kompas dan ukuran lainnya yang juga dapat dimasukkan
untuk foto. Secara teori, setiap bagian dari gambar dapat dikaitkan dengan lokasi
5
geografis, tetapi dalam aplikasi yang paling khas, hanya posisi fotografer dikaitkan
dengan seluruh gambar digital.. Posisi titik fotografer dalam beberapa kasus termasuk
bisa bearing, arah kamera, serta ketinggian. Ada beberapa metode Geotagging foto,
baik otomatis atau manual. Metode otomatis merupakan cara termudah dan paling
tepat Geotagging foto, dan menyediakan sinyal GPS yang baik telah diperoleh pada
saat mengambil foto.
Informasi lokasi juga dapat ditambahkan ke foto, misalnya melalui spesifikasi Exif-
nya yang memiliki kolom untuk bujur / lintang, bahkan jika tidak ada perangkat GPS
ketika foto itu diambil. Informasi yang dapat dimasukkan dengan langsung
memberikan koordinat atau dengan memilih lokasi dari peta menggunakan perangkat
lunak
6
BAB III METODE PELAKSANAAN
7
Tahapan menggunakan GPicSync dibawah ini:
Masukan semua file foto kedalam satu folder dan pilih Picture Folder
Masukan data folder GPX yang sudah direkam oleh perangkat atau
drone. Bisa disatukan dengan folder file foto dan file GPX
Bila GPS mencatat waktu UTC, setting 0 untuk waktu Jakarta agar
cocok dengan tanggal pengambilan foto.
Track point below second tertulis 300 detik. Data dari foto akan di
cocokan dengan data GPX, dan mengambil waktu terdekat dari catatan
di file GPS.
Selesai langkah dibawah ini, baru tekan Snyc. Maka file setiap foto akan
di sisipkan lokasi Metadata untuk GPS.
8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Geotagging dapat menambahkan koordinat geografis pada foto yang telah kita
ambil melalui koordinat yang telah ditentukan pada saat kita melakukan foto
udara dengan menentukan koorditnat geografis pada GPS dari Google Earth
atau dari Aplikasi Drone pada Smartphone kita. Sehingga foto udara yang
telah terekam memiliki koordinat Geografisnya.
Proses Synchronise
9
Foto yang sudah melalui proses Geotagging
Bisa kita bandingkan foto di atas bahwa foto yang sebelum melakukan
Geotagging belum memiliki koordinat Geografisnya (GPS). Namun setelah
kita melakukan proses Geotagging, foto udara sudah memiliki koordinat
geografisnya.
10
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Geotagging merupakan metode dalam menyisipkan koordinat Geografis dalam
sebuah atau beberapa foto yang telah kita ambil.
2. Geotagging dapat kita lakukan melalui media foto seperti Drone, Smartphone,
maupun kamera DSLR.
3. Foto udara sebelum proses Geotagging tidak memiliki koordinat Geografisnya,
sedangkan foto udara yang sudah melalui proses Geotagging memiliki koordinat
geografisnya.
5.2 Saran
1. Memerlukan Laptop atau perangkat keras yang mumpuni.
2. Mendengarkan arahan dari asisten praktikum dengan seksama.
3. Selalu waspada terhadap penyalahgunaan Geotagging.
11
DAFTAR PUSTAKA
12
LAMPIRAN
13
14