Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

FOTOGRAMETRI II
Geotagging Foto Udara

Disusun Oleh :

Nama : Pungkas Tri Hapsoro


Nim : 23117078
Kelompok : 10

Program Studi Teknik Geomatika


Institut Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan
Institut Teknologi Sumatera
2018
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................... 3
1.2 Tujuan Praktikum .................................................................................................................... 3
1.3 Waktu Praktikum .................................................................................................................... 3
1.4 Lokasi Praktikum ..................................................................................................................... 4
BAB II DASAR TEORI ................................................................................................................................ 5
2.1 Definisi Fotogrametri .............................................................................................................. 5
2.2 Pengertian Geotagging ........................................................................................................... 5
BAB III METODE PELAKSANAAN .............................................................................................................. 7
3.1 Alat dan Bahan ........................................................................................................................ 7
3.2 Metode Pelaksanaan........................................................................................................... 7
3.2.1 Cara Melakukan Geotagging:......................................................................................... 7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................................................... 9
4.1 Hasil dan Pembahasan ............................................................................................................ 9
4.1.1 Perbedaan Antara foto Sebelum dan Sesudah Geotagging ........................................... 9
4.1.2 Bagaimana Pengaruh Proses Geotagging Terhadap Proses Pengolahan Foto Udara . 9
4.1.3 Bandingkan Proses Geotagging Pada Foto Udara Dengan Foto Udara ..................... 10
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................................................... 11
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................................ 11
5.2 Saran ..................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 12
LAMPIRAN ............................................................................................................................................. 13

2
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada praktikum kedua kali ini kami mengolah data foto yang telah diambil dari
praktikum pertama. Kali ini kami belajar cara menyatukan gambar yang sudah terekam
pada memori drone menjadi satu kesatuan gambar peta yang utuh. Teknik ini disebut
Geotagging. Geotagging adalah proses penambahan identifikasi geografis metadata
dengan berbagai media seperti foto, video, website, perangkat multimedia lain dan
merupakan bentuk metadata geospasial. Data ini biasanya terdiri dari (latitude and
longitude coordinates) koordinat lintang dan bujur, meskipun mereka juga dapat
mencakup ketinggian, bantalan, jarak, akurasi data dan nama tempat. Hal ini biasanya
digunakan untuk foto.

Geotagging dapat membantu pengguna menemukan berbagai macam informasi


spesifik lokasi. Misalnya, orang dapat menemukan gambar yang diambil di dekat
sebuah lokasi tertentu dengan memasukkan koordinat lintang dan bujur menjadi gambar
yang cocok untuk mesin pencari. Geotagging juga dapat berpotensi digunakan untuk
mencari berita berbasis lokasi, website atau sumber daya lainnya. Geotagging dapat
memberitahu pengguna mengenai lokasi dari gambar yang diberikan atau media lain
atau sudut pandang dan sebaliknya pada beberapa platform media yang relevan ke
lokasi tertentu.

Istilah terkait geocoding mengacu pada proses mengambil non-koordinat geografis


berbasis identifier, seperti alamat jalan. Teknik tersebut dapat digunakan bersama
dengan Geotagging untuk memberikan teknik pencarian alternative (alamat jalan).

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum ini yaitu:
1. Mahasiswa dan mahasiswi dapat memahami konsep Geotagging.
2. Mahasiswa dan mahasiswi dapat menganalisa data foto sebelum dan sesudah
Geotagging.

1.3 Waktu Praktikum


Hari, Tanggal : Selasa, tanggal 26 Maret 2019
Waktu : Pukul 13.00 – 15.00 WIB

3
1.4 Lokasi Praktikum
Lokasi Praktikum dilaksanakan di ITR-0 sampai ITR-2 untuk pengambilan foto
udara, sedangkan untuk pengolahan foto (Geotagging) dilaksanakan di LABTEK
Geomatika.

4
BAB II DASAR TEORI

2.1 Definisi Fotogrametri


Fotogrametri didefinisikan sebagai seni ilmu dan teknologi untuk memperoleh
iInformasi terpercaya tentang objek fisik dan lingkungan melalui proses perekaman,
pengukuran dan interprestasi gambaran fotografik dan pola radiasi tenaga
elektromagnetik yang terekam. Sesuai dengan mananya maka ilmu ini mula-mula
hanya menganalisis foto. Meskipun akhir-akhir ini arti fotogrametri telah diperluas
hingga meliputi analisis rekaman lain selain foto seperti misalnya pancaran pola
tenaga akustik dan gejala magnetic, namun foto masih merupakan sumber informasi
utama di dalam fotogrametri. Arti fotogrametri mencakup dua bidang yang berbeda,
yaitu : (1) Fotogrametri metric dan (2) Fotogrametri interpretative
Fotogrametri metrik terdiri dari pengukuran cermat befdasarkan foto dan sumber
informasi lain yang pada umumnya digunakan untuk menentukan lokasi relatif titik-
titik. Dengan demikian dimungkinkan untuk mempcroleh ukuran jarak, sudut, luas,
volume, elevasi, ukurdn dan bentuk objek. Terapan fotogrametri metrik yang paling
banyak ialah untuk menyusun petra planimctrik dan peta topografi berdasarkan foto.
Pada umumnya digunakan foto udara(dibuat dari wahana udara), akan tetapi juga
digunakan foto terestrial(dibuat dengan kamera di muka bumi).
Fotogrametri interpretatif terutama mempelajari pengenalan dan identil'ikasi objck
serta menilai arti pentingnya objek tersebut melalui suatu analisis sistematik dan
cermat. Fotogrametri interpretatif meliputi cabang ilmu intarpretasifoto udara dan
penginderaan jauh. Interpretasi foto udara meliputi lrcngkajian citra foto.
Penginderaan jauh yang merupakan cabang ilmu lebih baru dari fotogrametri
interpretatif, tidak hanya meliputi analisis folo tetapi juga penggunaan data yang
diperoleh dari berbagai jenis piranti penginderaan jauh yang meliputi kamera
multispektral, sensor inframerah, penyiam atau skener (Scanner) termal, dan radar
udara dengan arah perekaman ke samping (SLAR). piranti penginderaan jauh yang
sering dibarva oleh wahana berupa satelit yang mengorbit bumi, mampu menyajikan
informasi kualitatif dan informasi kuantititif objek. Dengan kesadararn manusia
untuk melestarikan lingkungan dan sumberdaya alamiah seperti sekarang ini,
interpretasi foto udara maupun penginderaan jauh digunakan secara luas sebagai
suatu alat di dalam pengelolaan dan perencanaan.

2.2 Pengertian Geotagging

Geotagging adalah proses penambahan identifikasi geografis metadata dengan berbagai


media seperti foto, video, website, perangkat multimedia lain dan merupakan bentuk
metadata geospasial. Data ini biasanya terdiri dari (latitude and longitude coordinates)
koordinat lintang dan bujur, meskipun mereka juga dapat mencakup ketinggian,
bantalan, jarak, akurasi data dan nama tempat. Hal ini biasanya digunakan untuk foto.

Sebuah foto ber-geotag adalah foto yang diasosiasikan dengan lokasi geografis
dengan Geotagging. Hal ini dilakukan dengan menetapkan setidaknya lintang dan
bujur, dan ketinggian, arah kompas dan ukuran lainnya yang juga dapat dimasukkan
untuk foto. Secara teori, setiap bagian dari gambar dapat dikaitkan dengan lokasi
5
geografis, tetapi dalam aplikasi yang paling khas, hanya posisi fotografer dikaitkan
dengan seluruh gambar digital.. Posisi titik fotografer dalam beberapa kasus termasuk
bisa bearing, arah kamera, serta ketinggian. Ada beberapa metode Geotagging foto,
baik otomatis atau manual. Metode otomatis merupakan cara termudah dan paling
tepat Geotagging foto, dan menyediakan sinyal GPS yang baik telah diperoleh pada
saat mengambil foto.
Informasi lokasi juga dapat ditambahkan ke foto, misalnya melalui spesifikasi Exif-
nya yang memiliki kolom untuk bujur / lintang, bahkan jika tidak ada perangkat GPS
ketika foto itu diambil. Informasi yang dapat dimasukkan dengan langsung
memberikan koordinat atau dengan memilih lokasi dari peta menggunakan perangkat
lunak

6
BAB III METODE PELAKSANAAN

3.1 Alat dan Bahan


1. Memori Drone DJI Phantom 4
2. Smartphone
3. Kabel USB
4. Laptop min core i5 gen 5th, RAM 4 GB, VGA INVDIA GTX series
5. Aplikasi input drone (Ctrl+DJI, DJI GO 4, PIX4D)
6. Aplikasi GPicsSync, Agisoft Photoscan

3.2 Metode Pelaksanaan


3.2.1 Cara Melakukan Geotagging:
Dibawah ini tahapan mengunakan GpicSync :

1. Jalankan aplikasi GpicSync di computer.


2. Lalu masukan file GPX yang sudah di rekam di Drone / GPS portable /
perangkat sejenis, dan masukan semua file foto (misalnya JPG) ke dalam
satu folder.
3. Seandainya mengunakan camera DSLR dan mengambil file dalam format
RAW File. Masukan data terlebih dahulu dengan GpicSync untuk file foto
sebelum di edit dengan software lain seperti Lightroom. Untuk Lightroom,
ketika di edit tekan Ctrl-S agar semua data Metadata disimpan dalam file
JPG.
4. Pastikan tanggal Date Picture Taken adalah waktu yang sama seperti data
di GPS dengan melihat perbandingan tanggal dari waktu dan waktu UTC
dari GPS.

7
Tahapan menggunakan GPicSync dibawah ini:

 Masukan semua file foto kedalam satu folder dan pilih Picture Folder
 Masukan data folder GPX yang sudah direkam oleh perangkat atau
drone. Bisa disatukan dengan folder file foto dan file GPX
 Bila GPS mencatat waktu UTC, setting 0 untuk waktu Jakarta agar
cocok dengan tanggal pengambilan foto.
 Track point below second tertulis 300 detik. Data dari foto akan di
cocokan dengan data GPX, dan mengambil waktu terdekat dari catatan
di file GPS.

Selesai langkah dibawah ini, baru tekan Snyc. Maka file setiap foto akan
di sisipkan lokasi Metadata untuk GPS.

8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Pembahasan


4.1.1 Perbedaan Antara foto Sebelum dan Sesudah Geotagging
Dengan penggunaan Geotagging foto udara memudahkan kita dalam
mensinkronkan foto udara yang telah terekam pada drone. Perbedaannya yaitu
jika merekam foto saja kita tidak dapat mengetahui koordinat pada foto yang
telah kita ambil sehingga nantinya akan menylitkan kita dalam proses
pembuatan peta foto.
Apabila kita sudah melakukan Geotagging, Koordinat geografis juga dapat
ditambahkan ke foto setelah foto ini diambil ke peta menggunakan program-
program seperti Flickr, Panoramio ataupun Google Earth. Program-program
ini kemudian dapat menulis garis lintang dan bujur ke dalam header exif foto
setelah Anda memilih lokasi pada peta. foto yang telah kita ambil sudah kita
dapat memposisikan foto yang kita rekam dengan menyisipkan koordinat kita
saat melakukan foto udara. Tujuannya agar foto yang telah diambil dapat
dengan mudah kita disambungkan menjadi peta seutuhnya.

4.1.2 Bagaimana Pengaruh Proses Geotagging Terhadap Proses


Pengolahan Foto Udara

Geotagging dapat menambahkan koordinat geografis pada foto yang telah kita
ambil melalui koordinat yang telah ditentukan pada saat kita melakukan foto
udara dengan menentukan koorditnat geografis pada GPS dari Google Earth
atau dari Aplikasi Drone pada Smartphone kita. Sehingga foto udara yang
telah terekam memiliki koordinat Geografisnya.
Proses Synchronise

Foto udara yang sudah melalui proses Geotagging.

9
Foto yang sudah melalui proses Geotagging

4.1.3 Bandingkan Proses Geotagging Pada Foto Udara Dengan Foto


Udara

Bisa kita bandingkan foto di atas bahwa foto yang sebelum melakukan
Geotagging belum memiliki koordinat Geografisnya (GPS). Namun setelah
kita melakukan proses Geotagging, foto udara sudah memiliki koordinat
geografisnya.

10
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Geotagging merupakan metode dalam menyisipkan koordinat Geografis dalam
sebuah atau beberapa foto yang telah kita ambil.
2. Geotagging dapat kita lakukan melalui media foto seperti Drone, Smartphone,
maupun kamera DSLR.
3. Foto udara sebelum proses Geotagging tidak memiliki koordinat Geografisnya,
sedangkan foto udara yang sudah melalui proses Geotagging memiliki koordinat
geografisnya.

5.2 Saran
1. Memerlukan Laptop atau perangkat keras yang mumpuni.
2. Mendengarkan arahan dari asisten praktikum dengan seksama.
3. Selalu waspada terhadap penyalahgunaan Geotagging.

11
DAFTAR PUSTAKA

 Subiyanto, Sawitri. 2014. https://www.scribd.com/doc/306604454/Fotogrametri-Digital-


Kuliah-1-3. Diakses pada pukul 16.44 WIB tanggal 4 April 2019
 Admin.2016. Mengenal Fotogrametri, Salah Satu Cabang Keilmuan Geodesi.
https://www.jasaukurtanah.com/mengenal-fotogrametri-salah-satu-cabang-keilmuan-
geodesi.html. Diakses pada pukul 5.18 WIB tanggal 4 April 2019
 https://www.liupurnomo.com/foto-udara-dalam-pemetaan-menggunakan-drone/. Diakses
pada pukul 16.44 WIB tanggal 4 April 2019
 https://updesa.com/aplikasi-Geotagging/. Diakses pada pukul 17.44 WIB tanggal 4 April
2019
 http://www.obengplus.com/artikel/articles/147/2/GPICsync-mengabungkan-file-Foto-
metadata-dan-GPS.html. Diakses pada pukul 18.16 WIB tanggal 4 April 2019

12
LAMPIRAN

13
14

Anda mungkin juga menyukai