Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Praktikum,Laboratorium Perpetaan,Ma.II.

2022

THEODOLITE
Nur Khaera Fajriati 1, Rahmi Sa’pang2, Nurul Izmi3
Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Industri,Universitas Muslim Indonesia
MakassarJl. Urip Sumarjo KM 05, Telp/fax (+62) 411 455666/ (+62) 411 455695
Email: fajriatinurkhaera@gmail.com

SARI

Ilmu Ukur Tanah adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk kegiatan
pengukuran di permukaan bumi. Kegiatan pengukuran dapat dilakukan dengan
beberapa cara tergantung kepada kebutuhan dan tingkat ketelitian yang diinginkan. Dal am
pekerj a an pengukuran progress mi ni ng at au survey perl u digunakan alat-alat untuk
mempermudah penyelesaian pengambilan data- d a t a . P a d a p r a k t i k u m k a l i i n i a l a t
y a n g d i g u n a k a n a d a l a h t h e o d o l i t e . Theodolite adalah suatu alat yang digunakan
untuk mengukur jarak dan sudut, baik sudut vertikal maupun horizontal. Theodolite merupakan
alat yang paling canggih di antara peralatan yang di gunakan dalam survey. Pada dasarnya alat ini
berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada s u a t u d a s a r b e r b e n t u k m e m b u l a t
( p i r i n g a n ) y a n g d a p a t d i p u t a r - p u t a r mengelilingi sumbu vertical, sehingga
memungkinkan sudut horizontal untukdibaca. Teleskop tersebut juga dipasang pada
piringan kedua dan dapat diputar-putar mengelilingi sumbu horizontal, sehingga
memungkinkan sudut vertikal untuk dibaca. Sudut vertikal adalah sudut yang diukur pada
skala tegak lurus. Sedangkan sudut horizontal adalah sudut yang diukur pada skala mendatar
yang dibentuk oleh dua titik pada polygon, sudut yang terbaca merupakan nilai dimana
theodolite itu ditempatkan. Theodolite adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan
untuk menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda
dengan waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam theodolite sudut
yang dapat di baca bisa sampai pada satuan sekon (detik). Theodolite merupakan alat yang paling
canggih diantara peralatan yang digunakan dalam survei. Teleskop tersebut juga dipasang pada
pringan kedua dan dapat diputar mengelilingi sumbu horizontal, sehingga memungkinkan sudut
vertical untuk dibaca. Kedua sudut tersebut dapat dibaca dengan tingkat yang tingkat ketelitian yang
sangat tinggi.

Kata Kunci: Theodolite, Polygon, Ilmu Ukur tanah

ABSATRACT

Soil Surveying is the science that studies the ins and outs of measuring activities on the
earth's surface. Measurement activities can be carried out in several ways depending on the needs
and the desired level of accuracy. In the work of measuring progress mining or surveys, it is
necessary to use tools to facilitate the completion of data collection. In this practicum the tool used is
theodolite. Theodolite is a tool used to measure distances and angles, both vertical and horizontal
angles. Theodolite is the most sophisticated tool among the equipment used in the survey. Basically
this tool is a telescope that is placed on a rounded base (disk) that can be rotated around a vertical
axis, thus allowing horizontal angles to be read. The telescope is also mounted on a second disk and
can be rotated around the horizontal axis, allowing vertical angles to be read. A vertical angle is an
angle measured on a perpendicular scale. While the horizontal angle is the angle measured on a
horizontal scale formed by two points on the polygon, the angle that is read is the value where the
theodolite is placed. Theodolite is one of the soil measuring instruments used to determine the height
of the soil with a horizontal angle and an upright angle. Unlike the waterpass which only has a
horizontal angle. In the theodolite the angle that can be read can be up to units of seconds (seconds).
The telescope is also mounted on a second plate and can be rotated around a horizontal axis, allowing
vertical angles to be read. Both angles can be read with a very high level of accuracy.

Keyword: Theodolite, Polygon, surveyor


Jurnal Praktikum,Laboratorium Perpetaan,Ma.II.2022

PENDAHULIAN

Ilmu ukur tanah merupakan ilmu atau teknologi yang menggambarkan tentang keadaan fisik
sebagian permukaan bumi yang menyerupai keadaan sebenarnya permukaan bumi di
lapangan.Biasanya di gunakan untuk membuat peta topografi.Selain itu dapat digunakan
untuk mengukur jarak antara dua titik,mengukur panjang dan lebar atau sisi-sisi sebidang
lahan, mengukur lereng dan penggambaran bentuk sebidang lahan.Dalam kegiatan Teknik
Sipil pada umumya, pemetaan menggunakan kawasan yang tidak luas, jadi bumi masih
dianggap bidang datar.Dengan menentukan titik – titik koordinat dan ketinggian yang
tersebar merata dalam kawasan terlebih dahulu sehingga memudahkan untuk penggunaan
selanjutnya.Terdapat pengukuran kerangka dasar horizontal (pengukuran mendatar untuk
mendapat hubungan titik-titik yang diukur diatas permukaan bumi) dan pengkuran kerangka
dasar vetikal  (Pengukuran tegak/vetikal untuk mendapat hubungan tegak antara titik-titik
yang diukur serta pengukuran titik-titik detail).Dalam pembuatan suatu peta diperlukan di
lapangan, pengukuran tersebut dapat di lakukan  dengan  sistem  poligon  yang  di lanjutkan
dengan pengukuran detail situasi.Dengan poligon kita dapat memperoleh serangakaian garis
yang menghubungkan titik-titik sehingga membentuk kerangka kerja yang terletak di
permukaan bumi atau tanah.Metoda poligon adalah salah satu cara penentuan posisi
horizontal banyaktitik dimana titik satu dengan yang lainnya dihubungkan satu sama lain
dengan pengukuran sudut dan jarak sehingga membentuk rangkaian titik-titik (poligon).
Pemetaan situasi adalah pekerjaan pengukuran dan penggambaran sebagian  permukaan  bumi
(suatu daerah)  dengan  lebih  rinci,  yang pada umumnyadigambarkan dalam skala besar pada kertas
gambar yang disebut peta.Pemetaan situasi adalah salah satu aplikasi secara komprehensif dari dasar-
dasar pengukuran teritris (Ilmu Ukur Tanah) yang sangat diperlukan untuk  perencanaan  dan
pekerjaan  teknik  sipil atau  keperluan  rekayasa lainnya yangmenggunakan peta sebagai acuannya.

TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan Praktikum Theodolite adalah agar kita dapat mengetahui cara mengetahui prinsip dasar
penggunaan theodolite,agar kita mengetahui bagian-bagian dari theodolite,agar kita megetahui cara
pengambilan data di lapangan,agar kita mengetahui cara pengolahan dan interpretasi data hasil
praktikum theodolite
TINJAUAN PUSTAKA
Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi tanah dengan
sudut horizontal dan sudut vertikal. Berbeda dengan waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar
saja. Pada kompas sudut yang dapat dibaca hanya satuan menit, namun di dalam theodolit sudut yang
dapat dibaca bisa sampai pada satuan sekon (detik). Alat ini merupakan alat yang sangat penting
Jurnal Praktikum,Laboratorium Perpetaan,Ma.II.2022

dalam surveying dan pekerjaan di dunia teknik, terutama untuk dapat mengenali permukaan tanah
Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada suatu dasar berbentuk membulat
(piringan) yang dapat diputar- putar mengelilingi sumbu vertikal, sehingga memungkinkan sudut
horisontal untuk dibaca. Teleskop tersebut juga dipasang pada piringan kedua dan dapat diputarputar
mengelilingi sumbu horisontal, sehingga memungkinkan sudut vertikal untuk dibaca. Kedua sudut
tersebut dapat dibaca dengan tingkat ketelitian sangat tinggi. Survei dengan menggunakan theodolite
dilakukan bila situs yang akan dipetakan luas dan atau cukup sulit untuk diukur, dan terutama bila
situs tersebut memiliki relief atau perbedaan ketinggian yang besar. Dengan menggunakan alat ini,
keseluruhan kenampakan atau gejala akan dapat dipetakan dengan cepat dan efisien dibantu dengan
tripod dan kompas.

Gambar.1 Bagian-bagian Theodolite

Bagian-bagian Theodolite
1. Visir kasar, berfungsi untuk membantu pembidikan yaitu membantu mengarahkan teropong ke
target secara kasar.
2. Klem pengunci vertikal, untuk mengunci teropong agar tidak dapat digerakkan secara vertikal.
3. Penggerak halus vertikal, untuk menggerakkan teropong secara vertikal ke arah rambu ukur (objek)
secara halus.
4. Tempat baterai, berjumlah 4 buah dengan jenis baterai A2. 5. Klem pengunci lingkaran horizontal,
untuk mengunci badan pesawat agar tidak dapat diputar secara horizontal.
6. Penggerak halus lingkaran horizontal, untuk menggerakkan teropong horizontal ke arah rambu ukur
(objek) secara halus.
7. Sekrup pengatur nivo, untuk mengatur posisi gelembung nivo berada pada titik tengah.
8. Handle, untuk pegangan tangan pada alat. 9. Pengatur fokus lensa okuler, untuk fokus lensa okuler
ke objek. 10. Nivo tabung, untuk menyetel posisi sumbu II pesawat secara horizontal, dan dapat
diatur dengan 3 sekrup penyama rata.
11. Display dan papan tombol, untuk pembacaan skala lingkaran vertikal dan horizontal.
12. Nivo kotak, berfungsi untuk menyetel posisi sumbu I berada pada posisi vertikal.
13. Plat dasar, untuk bertumpunya pesawat theodolite. 14. Lensa verticalizing, untuk melihat dan
memposisikan sumbu I berimpit dengan titik berdiri pesawat atau titik tertentu di bumi.
Jurnal Praktikum,Laboratorium Perpetaan,Ma.II.2022

15. Klem pengatur fokus benang, untuk memperjelas benang pada lensa (benang atas, benang tengah,
benang bawah).
Survei dengan menggunakan theodolite dilakukan bila situs yang akan dipetakan luas dan atau cukup
sulit untuk diukur, danterutama bila situs tersebut memiliki relief atau perbedaan ketinggian
yang besar.Dengan menggunakan alat ini, keseluruhan kenampakan atau gejalaakan dapat dipetakan
dengan cepat dan efisien (Farrington 1997) Instrumen  pertama  lebih  seperti alat  survey theodolit 
benar adalah kemungkinan yangdibangun oleh Joshua Habermel (de: Erasmus Habermehl) di Jerman
pada1576, lengkap dengan kompas dan tripod.
Syarat-Syarat Theodolite
Syarat –  syarat utama yang harus dipenuhi alat theodolite sehingga siapdipergunakan untuk
pengukuran yang benar adalah sbb :
1. sumbu kesatu benar –  benar tegak / vertical.
2. sumbu kedua harus benar –  benar mendatar.
3. garis bidik harus tegak lurus sumbu kedua / mendatar.
4. tidak adanya salah indeks pada lingkaran kesatu.
Dalam bidang survey pemetaan dan pengukuran tanah telah banyak dibuat peralatanmengukur
sudut,baik digunakan untu mengukur sudut atau didesain untuk keperluan lain.Alat untuk mengukur
sudut dalam bidang pengukuran tanah dikenal dengan nama transit atautheodolite. Walaupun semua
theodolit mempunyai mekanisme kerja yang sama, namun padatingkatan tertentu terdapat perbedaan
baik penampilan, bagian dalamnya dan konstruksinya.Theodolite adalah alat ukur optis untuk
mengukur sudut vertikal dan horizontal,merupakanalat untuk meninjau dan merencanakan kerja.untuk
mengukur tempat yang tak dapatdijangkau dengan berjalan. Sekarang theodolit juga sudah digunakan
dalam bidangmeteorologi dan teknologi peluncuran roket.
Theodolite modern terdiri atas teleskop yang dapat dipindah-pindahkan terpasang dalam dua tegak
lurus axes the horisontal atau trunnion poros, dan poros vertikal. Jika teleskop menunjuk ke benda
yang diinginkan, sudut masing-masing poros ini bisa diukur dengan ketepatan yang sangat teliti,
biasanya atas skala “arcseconds”.  “Transit” mulai dikembangkan menjadi alat dalam bentuk
theodolit, dan mulai dikembangkan di awal abad ke-19. Bacaan pada teleskop memungkinkan
kesalahan pembacaan sudut dan bacaan jarak, dengan mengubah skrup penggerak halus, maka
bacaan pada lensa obyektif akan semakin jelas sehingga dapat mengurangi kesalahan. Beberapa alat
transit dapat membaca sudut secara langsung ke tiga puluh arcseconds. Di pertengahan abad ke-20,
“transit” mulai kembali diubah dengan acuan pada bentuk sederhana theodolite dengan sedikit
ketepatan, kekurangan roman seperti kerak magnification dan meteran mesin. Pada zaman sekarang,
transit sudah mulai jarang digunakan, karena theodolite digital mulai dikembangkan dan lebih mudah
dalam penggunaannya serta tingkat akurasi dan ketelitian pembacaan sudutnya lebih akurat dan teliti,
tetapi transit masih digunakan sebagai alat untuk mengukur pada jarak yang cakupannya tidak begitu
luas. Beberapa transit tidak dapat digunakan untuk mengukur sudut vertikal, alat tersebut dinamakan
Pesawat Penyipat Datar (PPD).
Jurnal Praktikum,Laboratorium Perpetaan,Ma.II.2022

Theodolite atau theodolit adalah instrument / alat yang dirancang untuk menentukan tinggi tanah
pengukuran sudut yaitu sudut mendatar yang dinamakan dengan sudut horizontal dan sudut tegak
yang dinamakan dengan sudut vertikal. Dimana sudut-sudut tersebut berperan dalam penentuan jarak
mendatar dan jarak tegak diantara dua buah titik lapangan. Sudut yang dibaca bisa sampai pada satuan
sekon ( detik ). Dalam pekerjaan-pekerjaan ukur tanah, teodolit sering digunakan dalam
pengukuran polygon, pemetaan situasi maupun pengamatan matahari. Teodolit juga bisa berubah
fungsinya menjadi seperti PPD bila sudut vertikalnya dibuat 90°. Dengan adanya teropong yang
terdapat pada teodolit, maka teodolit bisa dibidikkan ke segala arah. Untuk pekerjaan- pekerjaan
bangunan gedung, teodolit sering digunakan untuk menentukan sudut siku-siku pada perencanaan /
pekerjaan pondasi, juga dapat digunakan untuk mengukur ketinggian suatu bangunan
bertingkat.Theodolite merupakan alat yang paling canggih di antara peralatan yang digunakan dalam
survei. Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada suatu dasar  berbentuk
membulat (piringan) yang dapat diputar-putar mengelilingi sumbu vertikal,sehingga memungkinkan
sudut horizontal untuk dibaca. Teleskop tersebut juga dipasang pada piringan kedua dan dapat
diputar-putar mengelilingi sumbu horisontal, sehingga memungkinkan sudut vertikal untuk dibaca.
Kedua sudut tersebut dapat dibaca dengan tingkat ketelitian sangat tinggi.Teleskop pada theodolite
dilengkapi dengan garis vertikal, stadia tengah, stadia atas dan bawah, sehingga efektif untuk
digunakan dalam tacheometri, sehingga jarak dan tinggi relatif dapat dihitung.
Dengan pengukuran sudut yang demikian bagus, maka ketepatan pengukuranyang diperoleh dapat
mencapai 1 cm dalam 10 km. Pada saat ini alat seperti alat theodolit sudah diperbaiki dengan
menambahkan suatu komponen elektronik. Komponen ini akan menembakkan beam ke objek yang
direfleksikan kembali ke mesin melalui cermin.Dengan menggunakan komponen alat survey seperti
alat theodolit tersebut pengukuran jarak dan tinggi relatif hanya berlangsung beberapa detik saja. Bila
komponen tersebut ditempatkan pada bagian atas alat theodolite, maka disebut Electronic Distance
Measurers (EDM), namun bila merupakan satu unit tersendiri maka disebut automatic level atau
theodolite total station.
METODOLOGI
Periksa kelengkapan dan kondisi alat-alat sebelum digunakan.Pasang patok di area yang ingin diukur
dan dipetakan dengan theodolite. Pengukuran jarak (bisa dengan roll meter atau menggunakan selisih
antara benang atas dan bawah rambu ukur yang terukur).Pasang alat-alat untuk pengambilan data. o
Pengukuran tinggi alat (diukur dari landasan atau tempat tripod di dirikan sampai pada bagian tengah
pesawat theodolite). Sentringkan alat theodolite. o Lakukan pengukuran dan pengambilan data arah
(secara vertikal dan horizontal). Catat data hasil pengukuran. Sketsa area pengukuran.

Anda mungkin juga menyukai