Disusun Oleh:
KELOMPOK :4
Anggota Kelompok :1.Setia Shofi Pertiwi (240110110039)
2.Seruni Rara Jingga (240110110040)
3.Revana Permatasari (240110110046)
4.Reza Abel (240110110052)
5.Ricky Hasiholan (240110110057)
Hari, Tanggal Praktikum: Rabu, 28 November 2012
Jam : 15.00 WIB - 16.40 WIB
Asisten Praktikum : 1.Febri Primadani
2.Reza Radhian Rotasta
3.Rizky Ananda
4.Eva Febrianty Annisa
5.Dwi Pretty Sugiarti
0,5
fp c t = 2 c p t
0,5
fp1 t2 - c t1 t2 = 2 c p t 1 t2
0,5
fp2 t1 - c t2 t1 = 2 c p t 2 t1
0,5
t1 0,5
fp1 t2 - fp2 t1 = = 2 c p t2 - t 2 t1) _-
f p 1 t 2f p 2 t 1
cp = 0,5 0,5
2 c p (t 1 t 2t 2 t 1)
f =fc + (fo-fc)e-Kt
Keterangan :
f = kapasitas infiltrasi pada saat t (cm/jam)
fc = besarnya infiltrasi saat konstan (cm/jam)
fo = besarnya infiltrasi saat awal (cm/jam)
K = konstanta
t = waktu dari awal hujan
e = 2,718
Untuk memperoleh nilai konstanta K untuk melengkapi persamaan kurva
kapasitas infiltrasi, maka persamaan Horton diolah sebagai berikut :
f = fc + (fo - fc) e-Kt
f - fc = (fo - fc) e-Kt
dilogaritmakan sisi kiri dan kanan,
log (f - fc ) =log (fo - fc) e-Kt atau
log (f - fc ) =log (fo - fc)- Kt log e
log (f - fc ) - log (fo - fc) = - Kt log e
maka,
t = (-1/(K log e)) [log (f - fc ) - log (fo - fc)]
t = (-1/(K log e)) log (f - fc ) + (1/(K log e)) log (fo - fc)
Menggunakan persamaan umum liner, y = m X + C, sehingga :
y=t
m = -1/(K log e)
X = log (f - fc )
C = (1/K log e) log (fo - fc)
Mengambil persamaan, m = -1/(K log e), maka
K = -1/(m log e) atau K = -1/(m log 2,718)
120
120
f(x) = - 138.75x + 92.98
100
R = 0.96
80
Waktu (menit)
60 line
Linear (line)
40
20
0
-0.50 0.00 0.50 1.00
Log (F-Fc)
BAB V
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini praktikan menganalisis laju infiltrasi
menggunakan persamaan Philip dan Horton. Tujuan dari menganalisis laju
infiltrasi adalah untuk menghitung laju air yang meresap dalam tanah dalam
mm/jam.Praktikan menghitung laju infiltrasi menggunakan ring infiltrometer yang
berdiameter 50 cm dan mempunyai luas 1963,49 cm. Selain menggunakan ring
infiltrometer praktikan juga dapat menghitung laju infiltrasi dengan menggunakan
rain simulator. Ring infiltrometer mempunyai beberapa kekurangan dibandingan
dengan rain simulator diantara nya adalah tidak memperhitungkan jumlah hujan
yang sebenarnya dan area penyelidikan sangat kecil sehingga mengakibatkan nilai
infiltrasi lebih besar.
Pertama kita akan menghitung nilai laju infiltrasi dengan menggunakan
persamaan philip.Pada persamaan philip kita dapat menghitung nilai penambhaan
air nya yang nanti nya akan kita gunakan untuk mendapatkan nilai dari persamaan
Philips.Rumus laju infiltrasi nya adalah :
fp = cpt-0,5 + c
cp
0,5
+c ) d t =c t+2 c p t
0,5
( t
fp = t
0,5
fp c t = 2 c p t
0,5
fp1 t2 - c t1 t2 = 2 c p t 1 t2
0,5
fp2 t1 - c t2 t1 = 2 c p t 2 t1
t 10,5 0,5
fp1 t2 - fp2 t1 = = 2 c p t2 - t 2 t1) _-
f p 1 t 2f p 2 t 1
cp = 2 c p (t 10,5 t 2t 20,5 t 1)
f =fc + (fo-fc)e-K
Dari data yang kami hitung menggunakan persamaan Horton berdasarkan
grafik didapatkan nilai persamaan nya adalah y = -138,7x + 92,98 dan R = 0,964
sedangan dengan menggunakan kalkulator didapatkan persamaan y = -140,07 x +
93,113.Dari data terdapat perbedaan yang tidak terlalu signifikan tetapi hasil data
menggunakan grafik adalah data yang lenih akurat.Setelah itu praktikan juga
dapat menghitung nilai volume total dengan menggunakan rumus
(fo fc)
V(t) = fc.t + --------------- (1 e-Kt)
K
Hasil data persamaan Philips dapat dilihat pada BAB IV Tabel 4.2.
Laju infiltrasi (f) dan kapasitas infiltrasi (fp) di pengaruhi oleh intensitas
hujan. Jika Intensitas Hujan lebih kecil daripada kapasitas infiltrasi maka laju
infiltrasi akan lebih kecil daripada kapasitas infiltrasi, dan jika lebih besar
daripada maka laju infiltrasi akan sama dengan kapasitas infiltrasi.
Laju infiltrasi akan sangat besar ketika hujan terjadi jika sebelumnya tidak
terjadi hujan, ini disebabkan karena tanah dalam keadaan kering sehingga akan
menyerap lebih banyak air.Sedangkan jika terjadi hujan, kemudian berhenti dan
beberapa saat hujan lagi laju infiltrasi belum tentu besar dikarenakan tanah sudah
mengandung air sehingga laju infiltrasi nya tidak sebesar pada saat tanah kering.
BAB VI
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Mmahub. 2012. Infiltrasi dan Kurva Kapasitas Infiltrasi Menurut Model Horton.
Available at mmahbub.files.wordpress.com ( Diakses pada Jumat, 30
November 2012 pukul 10.54 WIB ).