Disusun Oleh:
1. Rika Rostika (240110130015)
2. Siti Patimah (240110130057)
3. Asri Sopiana M (240110130061)
4. Nadyah Rachma D (240110130070)
5. Yuza Ramadhan (240110130098)
2.1 Traktor
Traktor adalah suatu kendaraan yang didesain untuk keperluan traksi tinggi
pada kecepatan rendah atau untuk menarik implemen yang digunakan dalam
pertanian atau konstruksi. Kendaraan ini umumnya digunakan dalam bidang
pertanian untuk menggerakkan instrumen pertanian (Wikipedia.org).
Kata traktor diambil dari bahasa latin, trahere yang berarti menarik. Ada
juga yang mengatakan traktor merupakan gabungan dari kata traction motor, yaitu
motor yang menarik. Sejarah traktor dimulai pada abad ke-18, motor uap berhasil
diciptakan dan traktor dengan motor uap mulai diperkenalkan pada permulaan abad
ke-19, sementara pada sekitar tahun 1800 para peneliti mulai melakukan penelitian
untuk membuat motor bakar internal. Antara 1800-1860 banyak motor bakar
internal yang dibuat, tetapi satupun belum ada yang memuaskan. Baeu de roches
Insyiniur Prancis memberikan sumbangan yang besar pada perkembangan traktor
yang ada sekarang. Selanjutnya pada tahun 1898 Rudolf Diesel seorang Insyiniur
Jerman berhasil membuat motor diesel dan sejak itu traktor berkembang terus (Jun
sakai Dkk, 1998).
Berikut beberapa janiss traktor roda dua beserta kapasitas kerja dalam
pengolahan tanah baik tanah kering maupun tanah basah adalah sebagai berikut:
Jenis Traktor Daya Motor Ha/KW.Jam Keterangan
(KW)
IRRI Power Tiller bensin 3,8 0,0058 Tanah Kering; baajak singkal 2x
Kubota Quick Power Tiller 4,5 0,0130 Tanah Sawah, bajak singkal 1x,
garu 1x
Mitsubishi Power Tiller 5,3 (PS) 0,0140 Tanah Sawah bajak pisau
berputar 1x
3.1.2 Bahan
1. Lahan praktikum FTIP di Ciparanje
Pengukuran Slip
Menandai ban belakang dengan tali atau kapur tulis
Menjalankan traktor, tandai titik awal
Menghitung putaran roda sampai tepat sepuluh kali, dan tandai
Mengukur jarak antara keduanya = Sb.
Menghitung S0 = D n
Menghitung slip
S = (S0-Sb)/S0
Rika Rostika
240110130015
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Perhitungan Slip
1. Depan
0,072 0,1711 /
KLT = =
10 10
= 1,23x10 km2/jam
-3
14,17 1,6
KLE = + = 121+369
= 0,412 m/s
= 1,6632 x 10-4
1,6632
EL = = 1,23103
= 0,1352
= 13,52 %
121
ET = =
+ 121+369
= 0,2469%
23,3
Slip = =
20,69823,3
= 20,503
= -1,261
So = x Dn
= x 0,82 x 8
= 20,608
2. Belakang
0,072 0,014 14,17
KLT = = = 0,0229
10 440
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Hasil Percobaan
1. Pengukuran Dimensi Traktor
Wheel Base = 1950 mm
Lebar diameter roda depan = 200 mm
Lebar diameter roda belakang = 300 mm
Tinggi drawbar = 500 mm
Diameter roda depan = 0,85 m
Diameter roda belakang = 1,2 m
2. Pengukuran Slip
Sb depan = 23,6 m
Sb belakang = 89,05 m
So depan = 26,7 m
So belakang = 39,27 m
2. So belakang
So = . D. n
= . 1,25 . 10
= 39, 27 m
3. Slip roda depan
()
S= 0
26,723,6
= 26,7
= 0,1161
= 0,2602
4.2 Pembahasan
Praktikum Teknologi Traktor kali ini, praktikan akan membahas mengenai
pendugaan traksi dan tahanan guling roda traktor. Adapun alat dan bahan yang
digunakan pada praktikum adalah alat tulis digunakan untuk menandai roda dan
laporan pendahuluan, patok digunakan untuk menandai setiap sepuluh putaran roda
depan dan roda belakang, meteran digunakan dalam pengukuran dimensi traktor
dan jarak roda depan maupun belakang setelah sepuluh putaran serta traktor sebagai
bahan pada praktikum ini. Praktikum kalini dilaksanakan di lahan Ciparanje dengan
menggunakan tractor poros ganda. Pada praktikum ini, praktikan melakukan
pengukuran dimensi traktor berupa jarak antar sumbu roda depan dan belakang
(wheel base), lebar dan diameter roda depan maupun roda belakang serta tinggi
drawbar. Hal ini agar praktikan dapat mendapatkan nilai slip yang terjadi pada
traktor. Praktikan memperoleh nilai Wheel Base 1950 mm; Lebar diameter roda
depan 200 mm; Lebar diameter roda belakang 300 mm; Tinggi drawbar 500 mm;
Diameter roda depan 0,85 m; Diameter roda belakang 1,2 m.
Kemudian praktikan mulai melakukan pengukuran slip. Setelah menjalankan
tractor maka diperoleh nilai Sb depan 23,6 m; Sb belakang 89,05 m; So depan 26,7
m; So belakang 39,27 m. Dari hasil tersebut praktikan memperoleh nilai Slip roda
()
depan 0,1161 Slip roda belakang 0,2602 dengan menggunakan rumus S = .
0
Slip yang diperoleh terlalu kecil bila dibandingkan dengan slip teoritis. Slip teoritis
untuk tanah biasa Antara 15% - 25% sedangkan untuk tanah liat sebesar 35%. Hal
ini diakibatkan ketidakseimbangan antara gaya yang disalurkan oleh jari-jari roda
dari sumbu roda kepada permukaan tapak dan medan tahanan geser tanah yang
dilalui roda tersebut serta perbedaan kecepatan dengan transmisi dapat memberikan
pengaruh pada slip. Untuk mengatasi slip ini dapat dilakukan dengan menurunkan
tenaga yang disalurkan ke roda. Penurunan tenaga yang dibutuhkan untuk
mengatasi slip akan menaikkan tenaga tarik traktor.
Faktor slip juga memiliki peran utama dalam peningkatan atau penurunan
efisiensi traksi. Besarnya tenaga maksimum yang dapat disalurkan roda
kepermukaan tanah dipengaruhi oleh reaksi tanah terhadap roda yang
memungkinkan roda menghasilkan tenaga tarik yang lebih besar. Hal ini tergantung
pada ketahanan tanah terhadap keretakan, kohesi tanah, dan sudut gesekan dalam
tanah. Jika tanah memiliki ketahanan yang baik, maka tenaga yang dapat disalurkan
juga akan semakin besar.
Yuza Ramadhan
240110130098
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V
KESIMPULAN
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dari pengamatan yang kami lakukan di lapangan dapat diambil kesimpulan
bahwa:
1. Yang dimaksud traktor poros tunggal adalah traktor yang memiliki roda dua
sedangkan traktor poros ganda adalah traktor yang memiliki roda empat.
2. Traktor poros ganda memiliki ukuran lebih besar daripada traktor poros
tunggal sehingga kemampuan menarik implement pada traktor poros ganda
lebih besar pula.
3. Besarnya contact area dan deplection area pada traktor mempengaruhi lahan
yang akan dibajak.
4. Traktor poros ganda menghabiskan bahan bakar yang lebih banyak daripada
traktor poros tunggal. Hal ini disebabkan karena traktor poros ganda memiliki
daya yang lebih besar daripada traktor poros tunggal.
5.2 Saran
Adapun saran setelah melaksanakan praktikum adalah sebagai berikut :
1. Diharapkan kerjasama antar anggota kelompok dengan baik untuk
meminimalisir kesalahan dalam pengukuran.
Asri Sopiana M
240110130061
BAB V
KESIMPULAN
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah :
1. Penggunaan traktor poros ganda berguna untuk tanah yang memiliki
tekstur yang gembur dan licin.
2. Lahan yang gembur dan licin menyebabkan terjadinya slip.
3. Pergantian ban yang baik sebaiknya dilakukan sehingga slip dapat
diminimalisir.
5.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum kali ini adalah :
1. Praktikan sebaiknya memahami materi ini sehingga ilmu yang
duipelajari dapat diterapkan.
2. Perawatan alat sebaiknya dilakukan agar praktikum berjalan dengan
baik.
LAMPIRAN
Sakai, J., zhou, W., et. Al., 1990 : An Equipment for Measuring Forces Acting on
the Agricultural Wheel lug, Res. Bul. JSAM Kyushu branch, 39, 6-10, Jepang
Sitompul, Sakai, R.G, Sembiring E.N, Setiawan R.P, Suastawa, I.N, Mandang T.
1998: Traktor 2 Roda. Bogor : IPBpress