Anda di halaman 1dari 13

Judul Praktikum : Prediksi Evapotranspirasi dengan Metode Blaney-

Creddle

Hari/Tanggal : Senin/ 9 April 2018

I . PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air dalam tanah juga dapat naik ke udara melalui tumbuh-tumbuhan.


Peristiwa ini disebut evapotranspirasi. Banyaknya berbeda-beda, tergantung dari
kadar kelembaban tanah dan jenis tumbuh-tumbuhan.Transpirasi dan evaporasi dari
permukaan tanah bersama-sama disebut evapotranspirasi atau kebutuhan air. Jika
air yang tersedia dalam tanah cukup banyak maka evapotranspirasi itu disebut
evapotranspirasi potensial. Mengingat faktor-faktor yang mempengaruhi
evapotranspirasi itu banyak dan lebih sulit daripada faktor yang mempengaruhi
evaporasi maka banyaknya evapotranspirasi tidak dapat diperkirakan dengan teliti.
Akan tetapi evapotranspirasi adalah faktor dasar untuk menentukan kebutuhan air
dalam rencana irigasi dan merupakan proses yang penting dalam siklus hidrologi.
Oleh sebab itu maka telah banyak jenis dan cara penentuannya yang telah diadakan.

Evaporasi tanah (Es) adalah penguapan air langsung dari tanah mineral.
Nilai Es kecil dibawah tegakan hutan karena serasah dan tumbuhan menghalangi
radiasi matahari mencapai permukaan tanah mineral hutan dan mencegah gerakan
udara di atasnya. Es bertambah besar dengan makin berkurangnya tumbuhan dan
jenis penutup tanah lainnya.Melalui proses transpirasi, vegetasi mengendalikan
suhu agar sesuai dengan yang diperlukan tanaman untuk hidup. Pada tingkat yang
paling praktis, perhitungan pemakaian air oleh vegetasi dapat dimanfaatkan sebagai
masukan untuk memilih jenis tanaman (pertanian) yang dapat tumbuh dengan baik
di bawah kondisi curah hujan yang tidak menentu. Perhitungan keperluan air irigasi
untuk suatu tanaman juga didasarkan pada besarnya evaportanspirasi vegetasi yang
akan ditanam.

Pendugaan besarnya evapotranspirasi dapat dilakukan dengan beberapa


metode antara lain adalah metode Blaney Criddle, metode Thonthwaite, metode
keseimbangan energi, metode Penman, metode korelasi dengan pengukuran
evaporasi dan metode radiasi.
1.2 Tujuan Praktikum

Untuk mempelajari Pendugaan besarnya Evapotranspirasi dengan


menggunakan Metode Blaney Cridle
II . TINJAUAN PUSTAKA
Evapotranspirasi adalah proses penguapan air yang berasal dari permukaan
bentangan air atau dari bahan padat yang mengandung air dan penguapan melalui
jaringan tumbuhan melalui stomata. Secara global air yang di uapkan melalui
proses evapotranspirasi dari daratan ( termasuk permukaan air danau, waduk dan
sungai ) adalah sebesar 0.6 geogram. Uap air yang dihasilkan dari proses ini dari
berbagai sumber di permukaan bumi akan bergerak ke lapisan troposfer bumi
(Lakitan, 1994).
Evapotranspirasi adalah kombinasi proses kehilangan air dari suatu lahan
bertanaman melalui evaporasi dan transpirasi. Evaporasi adalah proses dimana air
diubah menjadi uap air (vaporasi, vaporization) dan selanjutnya uap air tersebut
dipindahkan dari permukaan bidang penguapan ke atmosfer (vapor removal).
Evaporai terjadi pada berbagai jenis permukaan seperti danau, sungai lahan
pertanian, tanah, maupun dari vegetasi yang basah. Transpirasi adalah vaporisasi di
dalam jaringan tanaman dan selanjutnya uap air tersebut dipindahkan dari
permukaan tanaman ke atmosfer (vapor removal). Pada transpirasi, vaporisasi
terjadi terutama di ruang antar sel daun dan selanjutnya melalui stomata uap air
akan lepas ke atmosfer. Hamper semua air yang diambil tanaman dari media tanam
(tanah) akan ditranspirasikan, dan hanya sebagian kecil yang dimanfaatkan
tanaman (Allen et al. 2008).
Evapotranspirasi potensial akan berlangsung bila pasokan air tidak terbatas
bagi stomata tanaman dan permukaan tanah lebih dekat pada fase dengan radiasi
matahari karena sedikit panas disimpan oleh tanaman dan stomata menutup selama
malam hari. Variabilitas waktu evapotranspirasi mengikuti pola yang sama seperti
evaporasi permukaan air bebas pada kawasan kawasan yang tidak kekurangan air.
Pada daerah daerah yang kering ia mungkin berbeda cukup basah (Seyhan, 1990).
Evapotranspirasi merupakan faktor utama yang mempengaruhi produksi
bahan kering karena itu merupakan penentu produksi pertanian untuk suatu
wilayah. Taksiran mengenai besarnya evapotranspirasi yang mendekati kenyataan
sangat penting bagi para ahli teknik irigasi, ahli agronomi dan pihak lain yang
berecimpung dalam bidang perencanaan pertanian (Pasandaran dan Donald, 1984).
Metode Blaney-Criddle memprakirakan besarnya Evapotranspirasi Potensial (PET)
pada awalnya dikembangkan untuk memprakirakan besarnya konsumsi air irigasi
di Amerika Serikat. memerlukan data meteorology berupa suhu udara dan data
pendukung berupa letak lintang dan faktor koreksi.
ETo = c x Eto*

Eto* = P x ( 0,457t + 8,13 )

Keterangan :

t = Suhu rata-rata bulanan

c = Angka koreksi

Evapotranspirasi meningkat dengan semakin halus ukuran agregat tanah.


Pemisahan pengukuran evaporasi dan transpirasi dapat menentukan hubungan
antara serapan air tanaman dengan parameter tumbuh tanaman yang diamati
(Hasanah,2010 : 12 ).

Jenis – jenis evapotranspirasi

1. Evapotranspirasi Potensial

Evapotranspirasi potensial adalah yang mungkin terjadi pada kondisi air


yang tersedia berlebihan. Faktor penting yang mempengaruhi evapotranspirasi
potensial adalah tersedianya air yang cukup banyak.

2. Evapotranspirasi Aktual

Jika dalam evapotranspirasi potensial air yang tersedia dari yang diperlukan
oleh tanaman selama proses transpirasi berlebihan, maka dalam evapotranspirasi
aktual ini jumlah air tidak berlebihan atau terbatas. Jadi evapotranspirasi aktual
adalah evapotranspirasi yang terjadi pada kondisi air yang tersedia terbatas.
Evapotranspirasi aktual dipengaruhi oleh proporsi permukaan luar yang tidak
tertutupi tumbuhan hijau (exposed surface) pada musim kemarau. Besarnya
exposed surface (m) untuk tiap daerah berbeda – beda.

3. Evaporasi Standar (ETo)


ETo adalah evaporasi pada suatu permukaan standar yang dapat diperoleh
dari lahan dengan lahan tajuk penuh oleh rerumputan hijau yang ditanam pada lahan
subur berkadar air tanah cukup tinggi antara 8-15 cm.

4. Evapotranspirasi Tanaman (ETc)

ETC pada kondisi standar adalah ET dari suatu lahan luas dengan tanaman
sehat berkecukupan hara dan bebas hama penyakit, yang ditanam pada kondisi air
tanah optimum dan mencapai produksi penuh di bawah keadaan suatu iklm tertentu.
Nilai ETc berubah-ubah menurut umur atau fase perkembangan tanaman
(Harjowigeno. 1985 : 73).

Evapotranspirasi ditentukan oleh banyak faktor yakni:

a. Radiasi surya (Rd): Komponen sumber energi dalam memanaskan badan-badan


air, tanah dan tanaman. Radiasi potensial sangat ditentukan oleh posisi geografis
lokasi,

b. Kecepatan angin (v): Angin merupakan faktor yang menyebabkan


terdistribusinya air yang telah diuapkan ke atmosfir, sehingga proses penguapan
dapat berlangsung terus sebelum terjadinya keejenuhan kandungan uap di udara,

c. Kelembaban relatif (RH): Parameter iklim ini memegang peranan karena udara
memiliki kemampuan untuk menyerap air sesuai kondisinya termasuk temperatur
udara dan tekanan udara atmosfit

d. Temperatur (T): Suhu merupakan komponen tak terpisah dari RH dan Radiasi.
Suhu ini dapat berupa suhu badan air, tanah, dan tanaman ataupun juga suhu
atmosfir.

Ada 3 faktor yang mendukung kecepatan evapotranspirasi yaitu:

(1) Faktor iklim mikro, mencakup radiasi netto, suhu, kelembaban dan angin,
(2) Faktor tanaman, mencakup jenis tanaman, jumlah daun derajat penutupannya,
struktur tanaman, stadia perkembangan sampai masak, keteraturan dan banyaknya
stomata, mekanisme menutup dan membukanya stomata,

(3) Faktor tanah, mencakup kondisi tanah, aerasi tanah, potensial air tanah dan
kecepatan air tanah bergerak ke akar tanaman (Linsley dkk., 1985).
III. Prosedur Kerja

1. Menyiapkan dan tabulasi data suhu rata-rata bulanan selama 10 tahun.

Suhu Kota banjarmasin

Bulan
Tahun
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
Rata-
rata

2. Menghitung ETo berdasarkan rumus berikut ini:


ETo = P X (0,457t + 8,13)
3. Menghitung ETo berdasarkan rumus berikut ini:
ETo = C X ETo
4. Merekap hasil perhitungan ETo dan ETo dalam bentuk tabel

Bulan Suhu Rata-rata P Eto C Eto*


Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Suhu Kota banjarmasin

Bulan
Tahun
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des
2007 22.48 26,5 26,9 27,08 27,4 9,04 26,35 26,43 27,26 26,46 24,99
2008 25,98 26,,98 25,51 26,75 27,23 25,6 25,79 26,19 28,76 24,93 28,78 26
2009 26,39 26,57 27,06 27,72 23,93 27,33 25,53 27,37 28,07 25,55 27,4 26,85
2010 26,47 27,49 27,54 28,24 28,45 27,46 28,06 28,27 27,08 27,01 27,57 26,38
2011 25,56 26,74 26,91 27,34 28,09 27,86 24,89 27,19 27,21 27,54 27,99 26,16
2012 26,68 26,77 26,9 28,19 27,5 19.40 25,82 26,9 27,15 30,96 25,24 26,76
2013 23 26,24 25,8 25,7 26 24,1 26,1 25,4 27,26 24,9 25,2 27,3
2014 25,8 26,81 26,5 16,57 22,68 21,79 16 14,43 26,74 19,26 13,9 23,2
2015 25,8 26,81 26,5 16,57 22,68 21,79 16 14,43 26,74 19,26 13,9 23,2
2016 28,1 25,64 27,97 28,27 28,64 27,56 27,57 27,82 27,28 27,49 26,52 26,97
2017 25,91 25 26,02 27,52 27,79 25,15 26,73 26.74 26,5 26,42 24,25
Rata-rata 28,4 29,15 29,4 27,9 29 25,7 26,7 27,11 30,09 28,05 26,7 25,7
Tabel 1. Data suhu Kota Banjarmasin selama 10 tahun

1) Hasil Perhitungan Nilai ETo*


ETo = P X (0,457t + 8,13)
o ETo(januari) = P X ( 0,457. 28,40 + 8,13 )
= 5,910464
o ETo(februari) = P X (0,457. 29,15 + 8,13)
= 6,006434
o ETo(maret) = P X (0,457 . 29,4 +8,13)
= 6,038424
o ETo(april) = P X ( 0,457 . 27,9 + 8,13)
= 5,846484
o ETo(mei) = P X ( 0,457 . 29 + 8,13)
= 5.98724
o ETo(juni) = P X ( 0,457 . 25,7 + 8,13 )
= 5,564972
o ETo(juli) = P X ( 0,457 . 26,7 + 8,13 )
= 5,692932
o ETo(agustus) = P X ( 0,457 . 27,11 + 8,13 )
= 5,7453956

o ETo(September) = P X ( 0,457 . 30,09 + 8,13)

= 6,1267164

o ETo(oktober) = P X ( 0,457 . 28,05 + 8,13)


= 5,865678
o ETo(November) = P X (0,457 . 26,7 + 8,13)
= 5,692932
o ETo(desember) = P X ( 0,457 . 25,7 + 8,13)
= 5,564972
1) Hasil Perhitungan Nilai ET0
o ETo = C X ETo
o ETo(januari) = C X ETo

= 0,80 x 5,910464
o ETo(juni) = C X ETo
= 0,70 x 5,564972
= 4,7283712
= 3,8954804
o ETo(febr) = C X ETo
o ETo(juli) = C X ETo
= 0,80 x 6,006434

= 4,8051472 = 0,70 x 5,692932

= 3,9850524
o ETo(maret) = C X ETo
o ETo(agustus) = C X ETo
= 0,75 x 6,038424

= 4,528818 = 0,75 x 5,7453956

= 4,3090467
o ETo(april) = C X ETo
o ETo(september) = C X ETo
= 0,70 x 5,846484

= 4,0925388 = 0,80 x 6,1267164

= 4,90137312
o ETo(mei) = C X ETo
o ETo(oktober) = C X ETo
= 0,70 x 5.98724

= 4,191068 = 0,80 x 5,865678


= 4,6925424 = 4,5543456
o ETo(desember) = C X ETo

o ETo(november) = C X ETo = 0,80 x 5,564972

= 0,80 x 5,692932 = 4,4519776

Suhu Rata-
Bulan P ETo c ETo*
rata
Januari 28,40 0,28 4,7283712 0,80 5,910464
Februari 29,15 0,28 4,8051472 0,80 6,006434
Maret 29,40 0,28 4,528818 0,75 6,038424
April 27,90 0,28 4,0925388 0,70 5,846484
Mei 29,00 0,28 4,191068 0,70 5,98724
Juni 25,70 0,28 3,8954804 0,70 5,564972
Juli 26,70 0,28 3,9850524 0,70 5,692932
Agustus 27,11 0,28 4,3090467 0,75 5,7453956
September 30,09 0,28 4,90137312 0,80 6,1267164
Oktober 28,05 0,28 4,6925424 0,80 5,865678
November 26,70 0,28 4,5543456 0,80 5,692932
Desember 25,70 0,28 4,4519776 0,80 5,564972
Tabel 2. Data Hasil Perhitungan Nilai ET0* dan ET0

Evapotranspirasi sangat erat kaitanya dengan kebutuhan air tanaman.


Kebutuhan air tanaman adalah sejumlah air yang dibutuhkan untuk mengganti air
yang hilang akibat penguapan. Penguapan dalam hal ini meliputi penguapan dari
permukaan air dan daun-daun tanaman. Bila kedua proses terjadi bersamaan , maka
terjadilah evapotransirasi, yaitu gabungan dari proses penguapan air bebas (
evaporasi ) dan penguapan melalui tanaman (transpirasi).

Pada praktikum kali ini praktikan menghitung Evaporasi menggunakan


Metode Blaney-Criddle. Metode Blaney-Criddle memprakirakan besarnya
Evapotranspirasi Potensial (PET) pada awalnya dikembangkan untuk
memprakirakan besarnya konsumsi air irigasi di Amerika Serikat. memerlukan
data meteorology berupa suhu udara dan data pendukung berupa letak lintang
dan faktor koreksi. Dengan rumus :
ETo = c x Eto*

Eto* = P x ( 0,457t + 8,13 )

Keterangan :
t = Suhu rata-rata bulanan c = Angka koreksi

Dari perhitungan yang telah dilakukan praktikan mendapatkan bahwa


jumlah Evaporasi pada bulan Januari sebesar 5,910464 mm/hari dan pada bulan
Februari-Desember tidak begitu menunjukkan perubahan yang begitu signifikan dengan
rentang nilai evaporasi berkisar antara 5,5 mm/hari – 6,2 mm/hari . Sedangkan pada nilai
Evaporasi Potensial yang didapat setelah melakukan perhitungan adalah pada bulan Januari
sebesar 4,7283712 mm/hari dan hingaa bulan Desember berkisar antara 3,8 mm/hari – 5
mm/hari hal ini menunjukkan potensial evaporasi selama 10 tahun dikota Banjarmasin
tidak mengalami perubahan ataupun perbedaan yang sangat nyata.

Evapotranspirasi meningkat dengan semakin halus ukuran agregat tanah.


Pemisahan pengukuran evaporasi dan transpirasi dapat menentukan hubungan
antara serapan air tanaman dengan parameter tumbuh tanaman yang diamati
(Hasanah,2010 : 12 ).

Evapotranspirasi potensial akan berlangsung bila pasokan air tidak terbatas


bagi stomata tanaman dan permukaan tanah lebih dekat pada fase dengan radiasi
matahari karena sedikit panas disimpan oleh tanaman dan stomata menutup selama
malam hari. Variabilitas waktu evapotranspirasi mengikuti pola yang sama seperti
evaporasi permukaan air bebas pada kawasan kawasan yang tidak kekurangan air.
Pada daerah daerah yang kering ia mungkin berbeda cukup basah (Seyhan, 1990).
V. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan tentang Prediksi Evaporasi dengan


metode Blaney-Criddle di Laboraturium Fisika Tanah Fakultas Pertanian
Universitas Jambi , dapat disimpulkan bahwa :

a) Suhu Rata-rata Bulanan Kota Banjarmasin selama 10 tahun dapat dikatan


Normal
b) Jumlah Evapotranspirasi Kota Banjarmasin selama 10 Tahun tidak
Menunjukan adanya perbedaaan yang signifikan berkisar antara 5,5 mm/hari
– 6,2 mm/hari.
c) Potensial Evapotranspirasi Kota Banjarmasin selama 10 tahun Berkisar antara 3,8
mm/hari – 5 mm/hari.
d) Evapotranspirasi potensial akan berlangsung bila pasokan air tidak terbatas
bagi stomata tanaman dan permukaan tanah lebih dekat pada fase dengan
radiasi matahari karena sedikit panas disimpan oleh tanaman dan stomata
menutup selama malam hari.
DAFTAR PUSTAKA

Mayong. 2006. Evapotranspirasi. Diakses pada 14 April 2018

Bhianrangga. 2013. Evapotranspirasi Blaney cridle. Diakses pada 14 april 2018

Mesriah Ria. 2016. Metode evapotranspirasi. Diakses pada 14 april 2018

Sugeng. 2012 .Evapotranspirasi potensial. Diakses pada 14 April 2018

Anda mungkin juga menyukai