Berdasarkan dari hasil pengamatan grafik diatas yaitu suhu pada saat menit 0-30
mengalami kenaikan 0,5 sedangkan pada saat menit 30-90 nilai suhu stabil di angka
29, kemudian pada saat menit 120, suhu mengalami kenaikan lagi dengan nilai 30,
naik nilai 1 dari menit sebelumnya, adanya perbedaan dari suhu yang didapatkan yaitu
karena intensitas matahari saat pengukuran berbeda-beda nilai yang dihasilkan.
Penyebab dari intensitas matahari yaitu meliputi cuaca, posisi matahari, ketinggian
yang sangat berpengaruh karena setiap ketinggian memiliki perbedaan suhu dan udara
Hubungan Suhu dengan evaporasi
Evaporasi atau penguapan suatu proses perpindahan massa
termal/panas secara secara bersamaan. Hubungan suhu dengan
evaporasi yaitu jika suhu memiliki nilai yang tinggi maka nilai yang
dihasilkan oleh evaporasi juga tinggi hal ini terjadi karena suhu dan
evaporasi berbanding lurus jika pada suhu mengalami kenaikan
maka proses penguapan yang terjadi juga cepat (Wirakartakusumah
et al., 1989).
Hubungan Suhu dengan kelembapan
Hubungan suhu dengan kelembapan udara sangat berkaitan, karena
jika pada nilai kelembapan udara mengalami kenaikan maka nilai
pada suhu akan mengalami penurunan hal itu karena suhu udara dan
kelembapan berbanding terbalik (Safriyanti, 2016).
Hubungan Suhu dengan curah hujan
Curah hujan yaitu banyaknya air yang jatuh pada lapisan
permukaan bumi sedangkan Suhu udara yaitu panas dingin yang
dinyatakan dengan derajat C suatu udara pada lingkungan, dapat
disimpulkan bahwa suhu dan curah hujan berbanding terbalik
karena apabila curah hujan yang tinggi turun ke permukaan bumi
maka suhu yang terjadi pada bumi mengalami penurunan yang
diakibatkan oleh air yang jatuh (Handayani, 2015).
Hubungan Suhu dengan kecepatan angin
Hubungan suhu udara dengan kecepatan angin yaitu jika pada nilai
kecepatan angina yang kencang atau tinggi maka nilai dari suhu
akan mengalami kenaikan sebab hubungan dari suhu dan kecepatan
angina adalah berbanding lurus karena angina akan membawa unsur
panas yang membuat suhu udara semakin naik (Putra, 2017).
2. Radiasi Sinar Matahari
45000.00
40000.00
35000.00
30000.00
dias
25000.00
(W
Ra
m-
2)
i
20000.00
radiasi matahari
15000.00
10000.00
5000.00
0.00
0 30 60 90 120
Waktu (menit)
Berdasarkan dari hasil pengamatan radiasi sinar matahari didapatkan data pengukuran,
bahwa pada menit ke-0 didapatkan nilai yaitu 40933,33 W m -2, pada menit ke-30
didapatkan nilai yaitu 5566,67 W m-2,pada menit ke-60 didapatkan nilai yaitu 7466,67
W m-2,pada waktu menit ke-90 didapatkan nilai yaitu 8266,67 W m -2, pada waktu menit
ke-120 didapatkan nilai yaitu 5866,67 W m-2.
2. Radiasi Sinar Matahari
45000.00
40000.00
35000.00
30000.00
(W 25000.00
dia
Ra
m-
2)
si
20000.00
radiasi matahari
15000.00
10000.00
5000.00
0.00
0 30 60 90 120
Waktu (menit)
Pada dasarnya semakin siang waktu pengamatan maka radiasi sinar matahari akan
semakin tinggi, dan radiasi akan kembali menurun apabila matahari telah melewati waktu
intensitas tertinggi yaitu waktu siang ke sore (Wirawan, 2016).
Berdasarkan grafik diatas didapatkan data hubungan antara waktu dengan radiasi sinar
matahari yang berbanding fluktuatif. Hal ini dikarenakan ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi penerimaan radiasi matahari ke permukaan bumi antara lain, jarak antara
matahari dengan bumi, panjang hari dan sudut datang, pengaruh atmosfer bumi
(Yuliatmaja, 2009).
Hubungan Radiasi Matahari Dengan Suhu
Sudut datang sinar matahari, yaitu sudut yang dibentuk antara
bidang horizontal atau mendatar dengan datangnya sinar matahari.
Jadi semakin besar sudut datangnya sinar matahari (tegak lurus)
maka semakin tinggi pula suhunya, sebalikna semakin kecil sudut
datangnya sinar matahari (semakin miring) maka suhunya juga
semakin rendah (Ambarwati, 2018).
Hubungan Radiasi Matahari Dengan Kelembaban
Pada dasarnya semakin tinggi radiasi matahari maka akan
mengakibatkan suhu udara naik, kenaikan suhu udara inilah yang
akan mempengaruhi kelembaban, kelembaban udara adalah jumlah
uap air yang ada diudara. semakin tinggi suhu udara yang
diakibatkan oleh radiasi matahari maka kelembaban udara akan
semakin rendah (Noviani, 2014).
Hubungan Radiasi Matahari Dengan Kecepatan
Angin
Radiasi global adalah radiasi matahari yang diterima
permukaan bumi, baik radiasi langsung maupun radiasi baur.
Radiasi langsung adalah radiasi yang diterima bumi dari pusat
matahari, sedangkan radiasi baur adalah radiasi matahari yang
diterima bumi dari partikel udara dan awan.
Perubahan radiasi global dipengaruhi oleh radiasi matahari
juga kecepatan angin, semakin tinggi suhu radiasi matahari
maka semakin tinggi pula radiasi global. Sebaliknya semakin
besar kecepatan angin maka semakin menurun suhu radiasi
global (Sangkertadi, 2013).
Hubungan Radiasi Matahari Dengan Curah Hujan
100
Kelembaban Udara
95
90
85
80
75
0 30 60 90 120
Waktu (menit)
100
Kelembaban Udara
95
90
85
80
75
0 30 60 90 120
Waktu (menit)
Berdasarkan data yang diperoleh nilai kelembaban hasil pegamatan berbanding lurus.
Karena semakin lama waktu pengukuran maka nilai yang didapatkan akan semakin turun.
Besarnya kelembaban udara tergantung dari banyaknya uap air yang masuk ke atmosfer
sebagai hasil penguapan, selain itu terjadi pula transpirasi yaitu penguapan dari tumbuhan,
sedangkan banyaknya air di udara bergantung pada beberapa faktor seperti ketersediaan
air, sumber uap, suhu udara, tekanan udara, dan angin (Fadholi, 2013).
4. Kelembaban Udara (Digital)
Kelembaban udara menyatakan bayaknya uap air yang ada di dalam udara (Arpan
dkk., 2004). Berdasarkan grafik tersebut didapatkan data pengamatan kelembaban
udara selama 120 menit dengan interval 30 menit, pada saat menit ke 0 nilai
kelembaban sebesar 33,833%, pada menit ke 30 kelembaban turun menjadi 31,2 %,
lalu naik kembali pada menit ke 60 menjadi 34,133 %, kelembaban kembali turun
pada menit ke 90 menjadi 31,333 % dan pada menit ke 120 naik kembali menjadi
35,867 %.
Berdasarkan data tersebut dapat dilihat jika nilai kelembaban tidak stabil,
terjadi nilai yang turun-naik. Hal itu bisa terjadi karena beberapa faktor
seperti suhu udara saat waktu itu, angin yang berhembus, tekanan udara,
dan kadar uap air yang ada di udara pada saat itu. Besarnya kelembaban
udara tergantung dari banyaknya uap air yang masuk ke atmosfer sebagai
hasil penguapan, selain itu terjadi pula transpirasi yaitu penguapan dari
tumbuhan, sedangkan banyaknya air di udara bergantung pada beberapa
faktor seperti ketersediaan air, sumber uap, suhu udara, tekanan udara, dan
angin (Fadholi, 2013).
Hubungan kelembaban air dengan suhu berbanding lurus, hal ini sesuai
dengan pendapat Arpan dkk. (2004) yang menyatakan bahwa kelembaban
adalah jumlah air yang ada di udara, sedangkan kapasitas udara adalah
jumlah uap air yang dapat dikandung oleh udara, semakin tinggi suhu maka
semakin tinggi juga kapasitas udaranya.
Hubungan kelembaban udara dengan curah hujan
Kelembaban udara juga mempengaruhi kemungkinan hujan yang
ada karena kandungan air yang ada di udara. Semakin tinggi
kelembaban udara semakin tinggi pula kemungkinan akan
terjadinya hujan (Arpan dkk., 2004)
Hubungan kelembaban udara dengan radiasi matahari
Kelembaban juga dipengaruhi oleh radiasi matahari yang ada di
daerah tersebut. Berkurangnya tingkat radiasi menyebabkan
turunnya suhu udara, selain itu menyebabkan kelembaban relative
akan meningkat (Hanggoro, 2011).
4. Angin
Berdasarkan gambar grafik diatas maka data rata-rata kecepatan angin dan waktu ke-0, 30, 60,
90, 120 menit berturut-turut adalah 0,057 m/s, 0,427 m/s, 0,040 m/s, 0,123 m/s, dan 0,360 m/s.
Kecepatan angin dipengaruhi oleh dua variabel yang paling utama yaitu tekanan udara dan
temperatur udara. Angin terbentuk karena adanya perbedaan temperatur dan tekanan udara.
Karena terdapat hubungan antara kecepatan angin ratarata harian dengan tekanan udara dan
temperatur udara (Winarno dkk., 2019).
Karena kecepatan dan arah angin selalu berubah, hal ini
akan mengakibatkan turbulensi yaitu variasi kecepatan
dan arah angin dalam waktu yang sangat singkat dalam
orde beberapa detik hingga beberapa menit (Sirajuddin,
2017).
Hubungan angin dengan matahari
Penyinaran matahari adalah penerimaan ener gi matahari oleh permukaan
bumi dalam bentuk sinar gelombang pendek yang menerobos atmosfer.
Inten sitas panas matahari yang diterima dipengaruhi oleh besarnya sudut
datang sinar matahari, lama penyi naran matahari, jenis tanah atau benda
yang disinari oleh matahari, dan keadaan awan pada waktu penyinaran. Hal
ini menyebabkan terjadinya perbedaan tekanan udara disuatu tempat
berbeda. Sehingga semakin tinggi angina disuatu daerah menyebabkan
sinar matahari kurang (Qudratullah dkk., 2017).
Hubungan angin dengan kelembaban udara