M5
1
Komponen SIG
2
Brainware/Orang
3
Aplikasi
4
Hardware SIG
PC, Digitizer, Printer, Plotter, Scanner, GPS Receiver, CD
PC
Printer
Digitizer Plotter
CD-ROM
GPS Receiver
5
Software SIG (1)
software GIS adalah software GIS itu sendiri yang mampu
menyediakan fungsi-fungsi untuk penyimpanan,
pengaturan, link, query dan analisa data geografi
Dari Universitas :
• SYMAP, Harvard
• CALFORM, Harvard
• SYMVU, Harvard
• Grid, Harvard
• Polyvrt, Harvard
• Odyssey,Harvard
• ILWIS, ITC, Belanda
• IDRISI, Univ. Clark USA
6
Software SIG (2)
Dari Perusahaan (1) :
• MapX, MapInfo Corp. (www.mapinfo.com)
• MapXtreme, MapInfo Corp.
• MapInfo (Lihat MapInfo_ug.pdf ), MapInfo Corp.
• Map Basic (Lihat MapBasic_ref.pdf), MapInfo Corp.
• ER Mapper
• ERDAS Imagine
• Spans GIS
• MGE, Integraph
• ArcInfo, ESRI (www.esri.com)
• ArcView (Whats_new_in_ArcView8 basics.ppt), ESRI
• ArcGIS, ESRI
• MapObjects, ESRI
• dll.
7
Data
• SIG merupakan perangkat pengelolaan basis data
(DBMS = Data Base Management System) dimana
interaksi dengan pemakai dilakukan dengan suatu
sistem antar muka dan sistem query dan basis
data dibangun untuk aplikasi multiuser.
• SIG merupakan perangkat analisis keruangan
(spatial analysis) dengan kelebihan dapat
mengelola data spasial dan data non-spasial
sekaligus.
8
Data spasial
11
Pengorganisasian data (2)
• Penyiapan data: data dikumpulkan, dikonversi,
diklasifikasi, disunting dan ditransformasi dalam
basis data
• Pembentukan format data keruangan (spasial):
digitisasi peta (diatas peta / di- screen monitor),
interpretasi citra dijital dan konversi raster ke vektor
secara otomatis penuh atau sebelumnya di-scan
dulu, import dari sumber lain
• Bentuk data masukan SIG: spasial/non-spasial,
vektor/raster, tabular alfanumerik
12
Pengorganisasian data (3)
• Basis data SIG: posisi dan hubungan topology, data spasial
dan non- spasial, gambaran obyek dan fenomena geografis
(dataran rendah tinggi, kondisi lingkungan, kota, sungai),
obyek dikaitkan dengan koordinat bumi
• Lapis data pada basis data SIG: lapis data dibuat sesuai
dengan temanya: penggunaan lahan, jenis tanah,
topografi, populasi penduduk, ada data primer (topografi,
perairan/ laut/ sungai, pencacahan penduduk, hujan,
suhu,kelembaban) dan sekunder (sudah diproses sebagai
informasi)
• Penyajian informasi (keluaran): peta, grafik, tabel, laporan
13
Perolehan Data/Informasi Geografi (1)
• Survei lapangan: pengukuran fisik (land marks),
pengambilan sampel (polusi air), pengumpulan data
non-fisik (data sosial, politik, ekonomi dan budaya).
• Sensus: pendekatan kuesioner, wawancara dan
pengamatan; pengumpulan data secara nasional dan
periodik (sensus jumlah penduduk, sensus kepemilikan
tanah).
• Statistik: metode pengumpulan data periodik/per-
interval- waktu pada stasiun pengamatan dan analisis
data geografi tersebut, contoh: data curah hujan.
14
Perolehan Data/Informasi Geografi (2)
17
Pengguna SIG (3)
Managers :Occasional Professionals
18
Pengguna SIG (4)
Computer Technicians : Computer Specialists
• Bertanggung jawab pada sistem komputer.
• Membantu dalam input dan formatting data, pemeliharaan
hardware dan system upgrading.
E.q. :
Programmer
Data Processor
D/B Administrator
Digitizing Technicians
19
Pengguna SIG (5)
Customers : Public user
• Menggunakan SIG untuik memperoleh informasi spasial
dengan searching, retrieving, etc.
• Menerima hasil manipulasi dari analis SIG .
• Tidak perlu mengetahui bagaimana SIG bekerja.
20
Sub Sistem Informasi Geografi
21
Manajemen Data SIG
• Data spasial & non-spasial (atribut) harus diorganisasikan secara baik
ke dalam sebuah basis data sehingga mudah untuk dipanggil, di-
update, dan di-edit.
Tabel
DATA MANAGEMENT &
Laporan OUTPUT
MANIPULATION
Pengukuran Storage Peta
DATA INPUT
Lapangan (database)
Tabel
Data Digital
Input Retrieval Output
lain Laporan
Peta (tematik,
Informasi
topografi, dll.
Processing digital
Citra Satelit (softcopy)
Foto Udara
Data lain 22
Manajemen Data SIG (2)
The Relational Database Model
• Sekarang ini, model database relational banyak digunakan pada
SIG (Heywood, p.76, 2002).
• Beberapa software SIG terhubung dengan relational database
komersial, dan ada pula yang membangun relational database
sendiri.
• 4 langkah pemodelan entity : identifikasi entity, identifikasi
relationship antar entity, identifikasi atribut entity, dan tabel
yang terbentuk
23
Manajemen Data SIG (3)
Linking Spatial and Attribute Data
• Relasi antara GIS dan database . (Heywood, p.81, 2002).
• Untuk raster sederhana, satu sel pada layer data berisi nilai
tunggan yang merepresentasikan atribut sel tersebut.
• Nilai atribute terletak pada file yang sama dengan rasternya.
24
Manajemen Data SIG (4)
Linking Spatial and Attribute Data
• The improvement is the ability to handle attribute values in a file
separate from the raster image.
• Although this method also lacks the flexibility of a true relational
DBMS, it is possible to link the GIS software with proprietary
relational DBMS to upgrade the capabilities.
• Most GIS, particularly vector-based systems, offer a hybrid
approach (Batty, 1990; Maquire et al., 1990; Cassettari, 1993)
• In this case, spatial data are stored as part of the GIS data
structure and attribute data are stored in a relational DBMS.
• This approach allows integration of existing databases with
graphics by the allocation of a unique identifier to each feature in
the GIS. (See Next Figure)
25
Manajemen Data SIG (5)
Linking Spatial and Attribute Data
• Hybrid Approach
User Interface
GIS Tools
Graphical DBMS
Manipulation S / W
ID Co-ordinate ID Attributes
1001 (x1, y1) 1001 Name 1
1002 (x2, y2) 1002 Name 2
……. ……. ……. …….
26
Manajemen Data SIG (6)
Linking Spatial and Attribute Data
• Finally, an alternative approach is an extended GIS, where all
aspects of the spatial and attribute data are in a single DBMS.
• Seaborn (1995) considers these “all-relational” GIS to have
considerable potential, and cites examples of major organizations
such as British Telecom, Electricite de France and New Zealand
Lands who have adopted this approach.
• However, more attention has been focused on the development
of object-oriented (OO) approaches to database design.
• The fundamental aim of the OO model is to allow data modeling
that is closer to real-world things and events. (Longley et al.,
2001)
27
Manajemen Data SIG (7)
Linking Spatial and Attribute Data
• In a GIS, each class of object is stored in the form of a database
table: each row represents an object and each column is a state.
• The OO approach is possibly more appropriate for geographical
data than relational model, since it allows the modeling of
complex, real-world object, does not distinguish between spatial
& attribute data and is appropriate for graphics operations.
• Longley et al. (2001) list 3 features that good for GIS :
Encapsulation
Inheritance
Polymorphism
28
Penutup
• Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan
mengenai komponen SIG, khususnya mengenai
Hardware, Software dan Data Spasial.
29