Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH AGROFORESTRI

“Peranan Agroforestri Terhadap Kondisi Hidrologi Kawasan


Pada Skala Bentang Alam”

KADEK ERI SATRIAWAN

M1A116116

KEHUTANAN C

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
KATA PENGANTAR

Assalamuallaikum. Wr.wb
Mari kita memanjatkan puji syukur ke hadirat tuhan yang maha esa yang

telah melimpahkan rahmat-nya kepada kita, karena atas rahmat dan karunianya

penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun makalah tentang “peranan

agroforestri terhadap kondisi hidrologi pada skala bentang alam”.

Penulis mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil manfaatnya

sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca, makalah ini masih jauh

dari kata sempurna sehingga diperlukan kritikan dari pembaca. sekian yang dapat

penulis sampaikan dan mengucapkan terima kasih.

Kendari, 15 desember 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.............................................................................................

B. Rumusan masalah........................................................................................

C. Tujuan...........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian agroforestri................................................................................

B. Pengertian hidrologi.....................................................................................

C. Peran agroforestri terhadap hidrologi pada skala betang alam..............

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...................................................................................................

B. Saran .............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Berbicara tentang hidrologi berarti kita berbicara tentang sungai atau

Daerah Aliran Sungai, Konsep pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai

penyedia air berkualitas baik secara terus menerus, merupakan konsep yang sudah

lama berkembang yang hampir sama lamanya dengan konsep pertanian beririgasi.

Namun demikian, masih terdapat ketidak jelasan kriteria dan indikator yang

didasarkan pada hubungan sebab − akibat pengelolaan DAS yang dapat

memenuhi harapan realistis multi pihak. Dalam debat publik, pengelolaan DAS

seringkali dihubungkan dengan tingkat penutupan lahan oleh hutan, dengan

asumsi bahwa 'reforestasi' atau 'reboisasi' dapat mengembalikan dampak negatif

dari terjadinya penggundulan hutan.

Istilah 'pengelolaan secara berkelanjutan' (sustainable management)

menjadi istilah 'klise' yang kurang mempertimbangkan kebutuhan masyarakat

yang dapat berubah sesuai dengan permintaan pasar. Masalah lainnya adalah tidak

tersedianya metoda pemantauan (monitoring) atau Hubungan antara tutupan lahan

oleh pohon (baik secara penuh dalam bentuk 'hutan alam' maupun tutupan

sebagian seperti agroforestri).

Dalam agroforestri, dengan fungsi hidrologi dapat dilihat dari aspek total

hasil air dan daya sangga DAS terhadap debit puncak pada berbagai skala waktu.

Peran sistem penggunaan lahan pada suatu bentang lahan (lansekap) dapat dinilai

dari sudut perubahan tingkat evapotranspirasi yang berhubungan dengan

keberadaan pohon, laju infiltrasi tanah yang berhubungan dengan kondisi fisik
tanah, dan laju drainase yang berhubungan dengan jaringan drainase pada skala

lansekap.

B. Rumusan masalah

Rumusan masalah pada makalah ini adalah:

1. Apa pengertian agroforestri?

2. Apa pengertian hidrologi?

3. Apa peran agroforstri terhadap kondisi hidrologi bentang alam?

C. Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui peran agroforestri

terhadap kondisi hidrologi bentang alam


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengrtian Agroforestri

Agroforestry merupakan suatu sistem pengelolaan tanaman hutan

(perennial) yang dikombinasikan dengan pertanian atau disebut juga sistem

wanatani. Sebenarnya banyak definisi mengenai agroforestry, yang satu sama lain

tidak berbeda secara substansi. Banyak definisi dari agroforestry yang sering

digunakan dalam dunia pengetahuan. International Council for Research in

Agroforestry (ICRAF) mendefinisikan agroforestry sebagai suatu sistem

pengelolaan lahan yang berazaskan kelestarian, untuk meningkatkan hasil lahan

secara keseluruhan, melalui kombinasi produksi (termasuk tanaman pohon-

pohonan) dan tanaman hutan dan atau hewan secara bersamaan atau berurutan

pada unit lahan yang sama, dan menerapkan cara-cara pengelolaan yang sesuai

dengan kebudayaan penduduk setempat.

Sementara itu Satjapradja (1981) dalam Rauf (2004) mendefinisikan

agroforestry sebagai suatu metode penggunaan lahan secara optimal, yang

mengkombinasikan sitemsistem produksi biologis yang berotasi pendek dan

panjang (suatu kombinasi produksi kehutanan dan produksi biologis lainnya)

dengan suatu cara berdasarkan azas kelestarian, secara bersamaan atau berurutan,

dalam kawasan hutan atau diluarnya, dengan tujuan untuk mencapai kesejahteraan

rakyat. agroforestry adalah suatu nama kolektif untuk sistem-sistem penggunaan

lahan & teknologi, dimana tanaman keras berkayu (pohon-pohonan, perdu, jenis-

jenis palem, bambu, dsb) ditanam bersamaan dengan tanaman pertanian, dan atau

hewan, dengan suatu tujuan tertentu dalam suatu bentuk pengaturan spasial atau
urutan temporal, dan didalamnya terdapat interaksi-interaksi ekologi dan ekonomi

diantara berbagai komponen yang bersangkutan.

Di Indonesia, agroforestry dilakukan di berbagai wilayah tanah air dengan

berbagai istilah lokal. Di Jawa dikenal istilah mratani yang diartikan sebagai

bercocok tanam sambil beternak dan berkebun, dapat berupa holtikultura atau

tegakan hutan di halaman rumah dan atau pekarangan, Salampessy (2010) adalah

sistem pengelolaan sumber daya alam dalam suatu bentang lahan milik dengan

mengkombinasikan komoditas pertanian, kehutanan dan peternakan. Didalam

agroforestri pasti memiliki peranan dalam kehidupan manusia seperti terhadap

kondisi hidrologi di suatu lahan

B. Pengertian Hidrologi

Hidrologi berasal dari bahasa Yunani, Hydrologia, yang berarti "ilmu air".

Hidrologi adalah cabang ilmu Geografi yang mempelajari pergerakan, distribusi,

dan kualitas air di seluruh Bumi, termasuk siklus hidrologi dan sumber daya air.

Orang yang ahli dalam bidang hidrologi disebut hidrolog, bekerja dalam bidang

ilmu bumi dan ilmu lingkungan, serta teknik sipil dan teknik lingkungan.

Siklus hidrologi merupakan proses pengeluaran air dan perubahannya

menjadi uap air yang mengembun kembali menjadi air yang berlangsung terus-

menerus tiada henti-hentinya. Sebagai akibat terjadinya sinar matahari maka

timbul panas. Dengan adanya panas ini maka air akan menguap menjadi uap air

dari semua tanah, sungai, danau, telaga, waduk, laut, kolam, sawah dan lain-lain

dan prosesnya disebut penguapan (evaporation). Penguapan juga terjadi pada

semua tanaman yang disebut transpirasi.


C. Agroforestri terhadap kondisi hidrologi pada skala bentang alam

Alih-guna lahan dari hutan menjadi pertanian mengakibatkan timbulnya

aneka dampak. Sebagai salah satu sistem penggunaan lahan alternatif,

agroforestri memberikan tawaran yang cukup menjanjikan bagi pemulihan fungsi

hutan yang hilang setelah dialihgunakan. Namun perlu dipahami bahwa tidak

semua fungsi yang hilang itu dapat dipulihkan melalui penerapan agroforestri.

Demikian pula tidak semua sistem agroforestri dapat menghasilkan fungsi yang

sama (baik macam maupun kualitasnya). Bahkan penerapan sistem agroforestri

mungkin mengakibatkan dampak yang negatif.

Dengan memahami mekanisme timbulnya dampak positif dan negatif pada

penerapan sistem agroforestri, maka dapat diupayakan untuk meminimalkan

dampak negatif sehingga penerapan agroforestri memberikan manfaat yang

sebesar-besarnya baik bagi pendapatan petani maupun jasa lingkungan. Salah satu

fungsi agroforestri pada level bentang lahan (skala meso) yang sudah terbukti

diberbagai tempat adalah kemampuannya untuk menjaga dan mempertahankan

kelestarian sumber daya alam dan lingkungan, khususnya terhadap kesesuaian

lahan.

a. Peran agroforestri terhadap kondisi hidrologi kawasan

Hidrologi berhubungan dengan tata air dan aliran air dalam suatu kawasan,

misalnya hujan, penguapan, sungai, simpanan air tanah, dan sebagainya. Satuan

kawasan yang sering dipergunakan untuk analisis hidrologi adalah DAS atau

daerah aliran sungai (watershed, catchment). DAS merupakan suatu wilayah yang

dibatasi oleh batas ketinggian atau topografi di mana air hujan yang jatuh di
dalamnya mengalir ke sungai-sungai kecil menuju ke sungai lebih besar, hingga

ke sungai utama dan akhirnya bermuara di laut atau danau.

Sebuah DAS merupakan satuan hidrologi dan bisa dibagi menjadi

SubDAS, Sub-SubDAS, dan seterusnya sesuai dengan ordo sungai. Dalam sebuah

DAS terdapat keterkaitan dan ketergantungan antara berbagai komponen

ekosistem (vegetasi, tanah dan air) dan antara berbagai bagian dan lokasi (hulu-

hilir). Penggundulan hutan seringkali dituduh sebagai penyebab utama timbulnya

masalah-masalah hidrologi seperti perubahan pola hujan, peningkatan limpasan

permukaan dan banjir. Seringkali hubungan tersebut terlalu disederhanakan,

sehingga orang beranggapan bahwa untuk memperbaiki kerusakan hutan dan

fungsi hidrologi adalah dengan cara penghutanan kembali atau penghijauan.

b. Peran agroforestri terhadap fungsi hidrologi kawasan

Agroforestri memiliki beberapa persamaan dengan ‘hutan alam’

khususnya yang berkaitan dengan susunan vegetasi, pengaruh terhadap kondisi

tanah dan kondisi bentang lahan.

 Susunan vegetasi

Aspek terpenting dalam komponen vegetasi adalah susunan tajuk dari

sistem agroforestri yang berlapis-lapis, jenis pohon dan tanaman bawah.

Komposisi vegetasi ini terkait dengan peran dan fungsi terhadap evaporasi dan

transpirasi, intersepsi hujan, dan iklim mikro. Dalam hal ini beberapa sistem

agroforestri memiliki kemiripan dengan hutan.

 Kondisi tanah

Aspek terpenting dalam komponen tanah adalah sifat fisik lapisan atas,

kemampuan sistem agroforestri untuk mempertahankan kehidupan dan kegiatan


makro-fauna, menjaga kemantapan dan kontinyuitas ruangan pori serta

mendorong daya hantar air atau laju infiltrasi yang tinggi.

 Bentang lahan

Aspek terpenting dalam kaitan dengan bentang lahan adalah menjaga

kekasaran permukaan (relief semi-makro) sehingga dalam kawasan masih

dipertahankan adanya cekungan dan saluran yang dapat menahan air sementara.

Adanya cekungan-cekungan alami memberi manfaat ganda:

- Meningkatkan kapasitas menahan air sementara di permukaan tanah

(surface storage), sehingga air ini tidak segera hilang mengalir di

permukaan tetapi secara berangsur akan masuk ke dalam tanah

walaupun hujan sudah berhenti.

- Menyaring sedimen yang terangkut dalam limpasan permukaan

dengan jalan mengendapkannya pada saat air menggenang (sebagai

filter)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini adalah Hidrologi berhubungan dengan tata

air dan aliran air dalam suatu kawasan, misalnya hujan, penguapan, sungai,

simpanan air tanah, dan sebagainya. Satuan kawasan yang sering dipergunakan

untuk analisis hidrologi adalah DAS atau daerah aliran sungai (watershed,

catchment). Salah satu fungsi agroforestri pada level bentang lahan (skala meso)

yang sudah terbukti diberbagai tempat adalah kemampuannya untuk menjaga dan

mempertahankan kelestarian sumber daya alam dan lingkungan, khususnya

terhadap kesesuaian lahan.

B. Saran

Saran saya untuk mata kuliah agroforestri lahan untuk praktikum lebih

baik di kelola kembali agar mengembalikan kesuburan tanahnya karena tanahnya

keras dan sangat minim air, nantinya agar dipecahkan permasalahannya dan dicari

solusinya agar hasilnya maksimal


DAFTAR PUSTAKA

Noordwijk.M.V., F.Agus., Didik.S., Kurniatun.H., Gamal.P., Bruno.V dan Farida,


2014. Peranan Agroforestri dalam Mempertahankan Fungsi
Hidrologi Daerah Aliran Sungai (DAS). World Agroforestry Centre,
ICRAF SE Asia, P.O.Box 161. Bogor

Widianto., K.Hairiah., D.Suharjito dan M.A.Sardjono, 2003. Fungsi Dan Peran


Agroforestri. World Agroforestry Centre (ICRAF) Southeast Asia
Regional Office PO Box 161 Bogor, Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai