Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI PADA KESATUAN

PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI (KPHP) SORONG


SELATAN (UNIT V) DI KABUPATEN SORONG SELATAN
PROVINSI PAPUA BARAT DAN DI SMK KEHUTANAN
NEGRI MANOKWARI

Disusun oleh :

KETUA : ANISA BUNGA WALLY


ANGGOTA : NOVRYADI KUPANG
MAIKEL M. YENDIBOY
MARCELLO R. LATUMAHINA
OKTOVIANUS K. BATLAYERI

SMK KEHUTANAN NEGERI MANOKWARI


TAHUN AJARAN
2019/2020

SMK Kehutanan Negeri Manokwari i


KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karuniannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan ini disusun sebagai praktek kerja lapangan yang dilaksanakan selama
±26 hari di SMK Kehuanan Negeri Manokwari dan Kesatuan Pengelolaan Hutan
Produksi (KPHP) Sorong Selatan (unit V).
Penulis berharap dengan laporan ini dapat memberi banyak manfaat bagi
para pembaca. Laporan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, maka dari situ
penulis sangat mengharapkan kirtik dan saran dari para Pembina.
kesempatan kali ini juga penulis mengucapkan banyak Terima Kasih kepada :
 Kepala Sekolah SMK Kehutanan Negeri Manokwari
 Kepala KPHP Sorong Selatan
 Kepada Guru Pendamping
 Bapak/Ibu guru pembimbing

Semoga laporan yang dibuat ini bisa dapat di terima bagi para pihak.

Catatan:

Dalam 1 laporan tdk boleh menggunakan jenis huruf yg berbeda.


Misalnya times new roman dalam 1 lapaoran. Perhatikan warna merah,
diperbaiki
Pengetikan rata kanan
Ronaldo kelompok berapa?
Bidang Humas,, Pak erich

SMK Kehutanan Negeri Manokwari ii


LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Laporan Praktik Kerja Lapanagan Industri Pada Kesatuan
Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) sorong selatan (unit V) kabupaten
Sorong Selatan.
Nama : 1. Anisa Bunga Wally
2. Novryadi Kupang
3. Maikel M . Yendiboi
4. Marcelleo R . Latumahina
5. Oktovianus K . Batlayeri

Telah disahkan oleh :

Pembimbing

Yustina Ganna Timang, S.P


NIP :19711216 201212 2002

Menyetujui Mengesahkan
Bidang humas Kepala sekolah

Yustina Ganna Timang, S.P Drs. Rizard M. H. Waas


NIP :19711216 201212 2002 NIP : 19690607199503 1 006

SMK Kehutanan Negeri Manokwari iii


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
LEMBAR PEMGESAHAN iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBAR vi
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang 1
B. Tujuan
C. Waktu dan Tempat 1
BAB II UMUM KPHP SORONG SELATAN

A. Sejarah KPHP Sorong Selatan 2


B. Keadaan social ekonomi masyarakat 3
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Manokwari
A. Persemaian 4
B. Tupoksi dari BPHK 5
C. Tupoksi dari BBTNTC 6
D. Tupoksi dari BBKSDA 8

2. KPHP Sorong Selatan

A.Visi dan Misi 10


B. Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan 11
C. Rehabilitasdan Reklamasi Hutan 13
D. Jasa lingkungan 14
E. perlindungan Hutan dan Konservasi Alam 15
F. Pemberdayaan masyarakat 16
G. Budidaya dan produksi lebah madu huta 17
H. Inventarisasi potensi biografi 18
I. Produksi getah Damar 20
J. Pemanfaatan dan pengelolaa HHBK sagu 21
K. Pengenalan Gaharu dan cara pengelolahanya 23
L. pengenalan global positioning system GPS 26
M. Pemanfaatan dan pengelolaan sarang semut 31
N. persemaian tanaman Kehutanan 34
O. Pengenalan minyak lawang dan pengelolahanya 36
P. Penangulangan kebakaran huran 37

SMK Kehutanan Negeri Manokwari iv


BAB IV Penutup
A. Kesimpulan 39
B. Saran 39

Catatan
1. Setiap sub judul huruf pertama menggunakan huruf kapital
2. Setiap bahasa asing diketik miring

SMK Kehutanan Negeri Manokwari v


DAFTAR GAMBAR (tdk pakai kata Gambar 1.1, langsung 1….)

1. Peta kasi model KPHP Sorong Selatan (unit V) 3

Gambar 2.1 Peta lokasi Taman Nasiona teluk Cendrawasih 7

Gambar 3.1 peta kawasan Konservasi 9

Gambar 4.1 Pembuatan spot foto 14

Gambar 5.1 Proses belajar perlindungan alam dalam ruangan 15

Gambar 6.1 PemberdayaanL masyarakat sosial dan tora 16

Gambar 7.1 Desain penempatan plot sampling 19

Gambar 8.1 Getah pohon Damar 20

Gambar 9.1 Pencucian sagu 22

Gambar 9.2 Pengelolaan sagu 22

Gambar 9.3 Hasil olahan sagu 22

Gambar 10.1 mutu gaharu dan harga gaharu 24

Gambar 10.2 Pengeboran pohon gaharu 24

Gambar 10.3 Evaluasi pasca penyuntikan gaharu 25

Gambar 11. 1 Sarang semut putih 31

Gambar 11.2 sarang semut merah 31

Gambar 12,1 Alat dan bahan pengelolaan sarang semut 33

Gambar 12.2 hasil produksi sarang semut 33

Gambar 13.1 jenis persemaian semi permanen 34

Gambar 13.2 jenis persemaian permanen 35

Gambar 13.3 pembersihan persemaian 35

Gambar 14.1 minyak lawang 37

Gambar 14.2 kulit minyak lawang 37

Gambar 15.1 alat-alat penanggulangan kebakaran hutan 38

Gambar 15.2 penangulangan kebakaran hutan 38

SMK Kehutanan Negeri Manokwari vi


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Hutan merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa,dan juga merupakan sumber
kekayaan alam yang serbaguna. Menurut UU kehutanan no 41 tahun 1999
fungsi hutan di bagi menjadi 3, yaitu fungsi lindung, produksi, dan konsevasi.
Fungsi-fungsi diatas dapat berjalan dengan baik apabila manusianya mampu
mengelolah, melindungi, dan mengamankan hutan tersebut dari segala
gangguan yang dapat merusak hutan dan hasilnya.

Pengelolahan hutan yang terencana dan berhasil guna dapat tercapai salah
satunya dengan menghasilkan tenaga-tenaga teknis yang terampil di bidang
kehutanan. Sekolah menengah kejuruan (SMK) Kehutanan merupakan sebuah
lembaga pendidikan yang bertujuan menyiapkan dan menghasilkan tenaga
teknis kehutanan menegah yang professional dibidangnya. Untuk tercapai hal
tersebut maka setiap siswa-siswi di wajib mengikuti praktek kerja lapangan (PKL)
baik dihutan primer maupun sekunder, dengan maksud agar siswa-siswi dapat
mengetahui dan memahami segala permasalahan yang ada di lapangan.

B. Tujuan

1. Memberikan pengalaman mengenai keadaan/kondisi di dunia kerja,dalam


pengelolahan hutan tanaman alam indonesiKegiatan praktek kerja industri
(Prakerin) ini bertujuan untuk:

2. Melihat secara langsung keadaan pengelolahan HHBK maupun HBK dan


pemanfaatan-nya di KPHP Sorong Selatan

3. Dapat membandingkan materi yang telah diterima di sekolah dengan


keadaan di KPHP Sorong Selatan

B. Waktu dan tempat


PKL ini dilaksanakan pada tanggal 02 maret-10 maret 2020 di Manokwari dan di
lanjutkan di KPHP Sorog selatan (unit V) tanggal 11-25 maret 2020.

SMK Kehutanan Negeri Manokwari 1


Catatan: perhatikan penggunaan huruf kapital
BAB II
UMUM KPHP SORONG SELATAN
A. Sejarah KPHP Sorong Selatan
KPHP model sorong selatan secara administrasi berada di kabupaten sorong
selatan.Pembentukan KPHP model sorong selatan diawali dengan sosialisasi
kebijakan pembangunan KPHP di kabupaten sorong selatan oleh dinas kehutanan
provinsi papua barat dan BPKH wilayah XVII manokwari pada hari jumat ,02
November 2012 di ruang rapat bupati sorong selatan yang diikuti oleh pimpinan
daerah dan pimpinan SKPD sekabupaten sorong selatan dimana pemerintah
kabupaten sorong selatan menyambut baik rencana pembentukan KPHP model
register V di wilayah pemerintahan kabupaten sorong selatan .

Berdasarkan keeputusan menteri kehutanan nomor : 744/menhut-II/2009 tanggal


19 oktober 2009 tentang penetapan wilayah kesatuan pengelolaan hutan produksi
(KPHP) kesatuan pengelolaan hutan lindung (KPHL) provinsi papua barat maka
diusulkan penetapan KPHP model sorong selatan kepada menteri kehutanan
republic indonesia dan disambut baik oleh kementerian kehutanan dimana pada
tanggal 26 desember 2012 ditetapkan KPHP model sorong selatan dengan
keputusan menteri kehutanan nomor :SK menhut .771/menhut-VII/2012 tentang
penetapan wilayah kesatuan pengelolaan hutan produksi model sorong selatan
(unit V).

Setelah ditetapkan wilayah KPHP sorong selatan (unit v) oleh menteri


kehutanan maka pada tanggal 23 januari2013 dikantor dinas kehutanan
kabupaten sorong selatan dilakukan pertemuan antara BPKH wilayah XVII
dengan dinas kehutanan kabupaten sorong selatan yang menghasilkan
kesepakatan bersama dalam pembagian tugas ,peran dan fungsi guna
mempercepat terbentuk dan operasionalnya KPHP model sorong selatan.

 Batas dan Luas KPHP Sorong Selatan


 batas-batas
Utara : kabupaten sorong
Timur : kabupatentelukbintuni
Selatan : teluk berau
Barat : kabupaten sorong

SMK Kehutanan Negeri Manokwari 2


 Penetapan KPHP model ,dikabupaten sorong selatan melalui keputusan
materi kehutanan SK.771/menhut-II/2012 tanggal 26 Desember 2012
dengan luas+ 283.260 ha terdiri HL +121.361 ha,HP +73.189, HPT
+88.710 ha.

Gambar 1.1 Peta lokasi model KPHP sorong selatan(unit V).

B. Keadaan Sosial Ekonomi Masyarakat (huruf pertama kata, pakai huruf


kapital)
Berdasarkan data perhitungan badan pusat statistic untuk menilai keadaan
ekonomi masyarakat pada areal kph model sorong selatan ,sebagian
besarmasyarakatnya masih menggantung kanhidupnya dari hutan baik itu
membuka kawasan hutan untuk membuat kebun atau pun mengambil hasil hutan
untuk dijual dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

SMK Kehutanan Negeri Manokwari 3


BAB lll
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. MANOKWARI (Manokwari) jangan pakai huruf kapital semua


A. Persemaian.

Persemaian adalah tempat atau areal untuk kegiatan memproses penanaman benih
(atau bahan lain dari tanaman) menjadi bibit/semai yang siap ditanam di lapangan
.
1. Kegiatan :
 Pembersihan persemaian
 Pengambilan tanah
 Pengisian polybag dangan tanah yang sudah disiapkan

2. Waktu dan tempat :


 Kamis,03 Maret 2020 - Sabtu,05 Maret 2020
 Selasa,7 Maret2020
 Jumat,8 Maret 2020
 Persemaian Smk kehutanan Negeri Manokwari
 TUJUAN PERSEMAIAN
 Untuk menghindari tanaman muda dari kondisi lingkungan yang
merugikan.
 Untuk mengatur lingkungan yang tepat selama awal pertumbuhan bibit.
 Untuk mempermudah pemeliharaan.
 Untuk mempermudah seleksi bibit.
 Untuk mengurangi biaya pemeliharaan.

SMK Kehutanan Negeri Manokwari 4


B. TUPOKSI DARI BALAI PEMANTAPAN KAWASAN HUTAN (BPKH)

a. Waktu dan tempat : (Tidak perlu dihapus saja, karena sdh ada pada BAB 1)
Selasa ,8 Maret 2020.Tempat pelaksanaan di kantor BPKH

b. Materi
Balai pemantapan kawasan hutan (BPKH) adalah unit pelaksanaaan teknis
di bawah direktorat jenderal planologi kehutanan kementrian kehutanan
indonesia. Lembaga ini Memiliki tugas melaksanakan pemantapaan kawasan
hutan, penilaian perubahan status dan fungsi hutan,serta penyajian data dan
informasi sumberdaya hutan.
 Visi
Visi BPKH XVII manokwari adalah merupakan visi badan planologi kehutaanan
yang merupakan pandangan badan planologi kehutanan kedepan, meerupakan
bagian pengembangan visi departemen kehutanan,yaitu terwujudnya
perencanaan makro kehutanan dan pemantapan kawasan hutan untuk
mendukung pengelolaan hutan lestari aertapening kata nkesajeteraan
masyarakat.
 Misi
 terwujudnya prakon di sipengelolaan hutan berkelanjutan.
 Memujudkan rencana kehutanan yang menjadi acuan bersama.
 Mengembangkan system informasi kehutanan.
 Memperkuat kemampuan kelembagaan dibidang planologi kehutanan.
 Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

 Tugas dan Fungsi BPKH Wilayah XVII Manokwari:


Tugas pokok balai pemantapan kawasan hutan berdaasarkan peraturan menteri
kehutanan nomor P.25/Menhut-II/2007 tanggal 6 juli 2007 tentang perubahan
atas keputusan menteri kehutanan nomor 6188/Kpts-II/2002 tentang organisasi
dan tata kerja BPKH adalah melaksaanakan pemantapan kawasan hutan
,penilaian peruban status dan fungsi kawasan hutan serta penyajian data dan
informasi sumberdaya hutan serta menyelenggarakan fungsi.

SMK Kehutanan Negeri Manokwari 5


C. TUPOKSI DARI BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK
CENDRAWASIH (Rata kiri)
a. Waktu dan Tempat
Rabu, 9 maret 2020.Tempat pelaksanaan di kantor taman nasional teluk
cendrawasih. (Hapus saja)

b. Materi
1. Nama kawasan : Taman Nasional TelukCendrawasih
2. Dasar Hukum :
 Pencadangan :SK.Menhut no 8009/Kpts-II/2002
 Unit Organisasi pengelolah :Balai Besar Taman Nasional Cendrawasih
3. Luas Kawasan : 1.453.500 hektare
4. Letak Lokasi dan batas-batas kawasan
Kawasan taman nasional teluk cendrawasih (TNTC) terletak di tepi
samudra fasifik dan secara geografis terletak pada koordinat 01°43'-03°22 LU
dan 134°06'-135°10' BT,yang menyebabkan kaya potensi SDA.Berdasarkan
wilayah administrasi TNTC berada di kabupaten teluk wondama meliputi 13
distrik (distrik wasior,distrik teluk duairi,distrik roon, distrik sougwepu, distrik
wamesa, distrik dataran wamesa, dan distrik roswar ).Sedangkan kabupaten
nabire meliputi dua distrik , yaitu distrik yaur dan distrik teluk umar .Batas-
batas TNT adalah sebelah utara,terbentang dari distrik ransiki kearah timur
perairan langsung dengan pesisir pantai darat antar pulau papua. Di sebelah
timur, terbentang dari arah selatan desa simak ecyaur kabupaten nabire kearah
utara
5. Status Kawasan
Hasil evaluasi status
pengelolahan taman nasional teluk
cendrawasih adalah sebagai berikut :
 Lakukan kajian untuk memastikan
jumlah SDM di unit organisasi
pengelolah memadai untuk
menjalankan organisasi

6. Kondisi umum

SMK Kehutanan Negeri Manokwari 6


Taman nasional Teluk Cendrawasih merupakan perwakilan ekosistem
terumbu karang, pantai, mangrove dan hutan tropika daratan pulau di
papua.TNTC merupakan taman nasional perairan laut terluas di indonesia, terdiri
dari daratan dan pesisir pantai (0,9%), daratan pulau-pulau

(3,8%) terumbu karang (5,5%), dan perairan laut (89,8%).potensi kurang taman
nasional teluk cendrawasih tercatat 150 jenis dari 15 famili ,dan tersebar di
tepian 18 pulau besar dan kecil.Persentase penutupan karang hidup bervariasi
antara 30,40% sampai dengan 65,64% . Umumnya ekosistem terumbu karang
terbagi menjadi 2 zona yaitu zona rataan terumbu (reef flat) dan zona lereng
terumbu (reef stope). Jenis-jenis karang yang dapat dilihat antar lain koloni
karang biru, karanghitam, family Fafidae dan pectinidae, serta sebagai jenis
karang lunak.
Kawasan TNTC secara definitif di tetapkan berdasarkan SK menteri
kehutanan No.8009/Kpts-II/2002 tanggal 29 agustus 2002 dengan luas 1.453.500
hektare ,terdiri dari 68.000 hektare daratan yang meliputi 12.400 hektare
(0,85%) pesisirpantai ,55.800 hektare (3,84%) daratan pada pulau-pulau ,80.000
hektare (5,5%) terumbu karang dan luas lautan 1.305.500 hektare (89,8%).
Kawasan TNTC beriklim tropis lembab. Berdasarkan klasifikasi iklim
schmidt dan fungus son kawasan TNTC termasuk dalam iklim tipe A dengan
nilai Q-3500 mm dengan temperature udara 25°-30° C dan kelembaban udar
rata-rata berkisar antara 75-90%.

Peta lokasi

Gambar 2.1 peta lokasi Taman nasional teluk cendrawasih

SMK Kehutanan Negeri Manokwari 7


D. TUPOKSI DARI BBKSDA MANOKWARI (Rata kiri)
a. Waktu dan tempat (Hapas)

Menerima materi tentang konservasi. Berikut ini adalah uraian dari konservasi
antara lain :
 PENGERTIAN KONSERVASI
Konservasi adalahupaya-upaya pelestarian lingkungan akan tetapi tetap
memperhatikan manfaat yang bisa didapatkan pada saat itu dengan cara tetap
mempertahankan keberadaaan setiap komponen-komponen lingkungan untuk
pemanfaatan di masa yang akan datang .
Atau konservasi adaalah suatu upaya yang dilakukan oleh manusia untuk dapat
melestarikan alam, konservasi bisa juga disebut dengan pelestarian atau pun
perlindungan .jika secarah arfiah konservasi berasal berasal dari bahasa inggris
yaitu dari kata “CONSERVATION “ yang berarti pelestarian atau perlindungan.
 TUJUAN KONSERVASI
 Untuk memelihara maupun melindungi tempat-tempat yang dianggap
berharga supaya tidak terlantar, hancur, berubah atau punah.
 Untuk menekankankembali pada pemakaian bangunan lama supaya tidak
terlantar , disini maksudnya apakah dengan cara menghidupkan kembali
fungsi lama dengan fungsi baru yang memang diperlukan.
 Untuk melindungi benda-benda sejara atau benda jaman purbakala dari
kehancuran ataukerusakan yang diakibatkan oleh factor alam
,mikroorganisme dan kimiawi
 Untuk melindungi benda-benda cagar alam yang dilakukan secara langsung
yaitu dengan cara membersihkan, memelihara dan memperbaiki baik itu
secara fisik maupun secara langsung dari pengaruh berbagai macam faktor,
misalnya seperti factor lingkungan yang bisa merusak benda-benda tersebut.
 MANFAAT KONSERVASI
 Untuk melindungi kekayaan ekosistem alam dan mmemeliharaa proses-
proses ekologi maupun keseimbangan ekosistem secara berkelanjutan.
 Untuk melindungi spesies flora dan fauna yang langkah atau hamper
punah.
 Untuk melindungi ekosistem yang indah ,menarik dan juga unik.
 Untuk menjaga kualitas lingkungan supaya tetap terjaga .

SMK Kehutanan Negeri Manokwari 8


 Untuk melindungi ekosistem dari kerusakan yang disebabkan oleh factor
alam,mikroorganisme dan lain-lain.
 MACAM-MACAM CONTOH BENTUK KONSERVASI
1. Taman nasional.
2. Cagaralam.
3. Taman laut.
4. Kebunraya.
PETA KAWASAN KONSERVASI

Gambar 3.1 peta kawasan konservasi

SMK Kehutanan Negeri Manokwari 9


2. KPHP Sorong Selatan
A. Visi dan Misi (Rata kiri)
VISI
 Pengelolaan hutan secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejateraan
masyarakat
 MISI
 Melakukan penataan kawasan hutan dan iventarisasi hutan dalam
mendukung penyusunan rencana pengelolaan hutan
 Melaksanakan rehabilitas dan pelindungan hutan untuk kelestarian fungsi
lindung ,fungsi konservasi dan fungsi produksi hutan
 Meningkat kanperan KPH dalam mendukung pengelolaan hutan melalui
peningkatan SDM dan system informasi
 Melaksanakan pemanfaatan hutan secara optimal,adil dan lestari bagi
kesejateraan masyarakat

SMK Kehutanan Negeri Manokwari 10


B. TATA HUTAN DAN PENYUSUN RENCANA PENGELOLAAN
DASAR HUKUM
1. Undang-undang No.41 tahun 1999 tentang kehutanan;
2. PP No.44 tahun2004 tentang perencanaan kehutanan;
3. PP No.6 tahun 2007 jo .PP No.33 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan
penyusun Rencana Pengelolaan serta pemanfaatan Hutan;
4. Permenhut P.6/menhut-II/2010 tentang norma ,standar ,prosedur dan criteria
pengelolaan hutan pada KPHL dan KPHP.
5. Perdirjen planogi kehutanan p.5/VII-WP#H/2012
Permenlhk P.98/MENLHK/SETJEN/KUM.1/11/2018

TATA HUTAN MELIPUTI:


I. Penyusun rencana kerja kegiatan
II. Penyusun rencana kerja kegiatan
III. Iveyusun buku tata hutan tarisasi hutan
IV. Penengelolaan dan analisis data
V. Pembahasan para pihak(konsultasipublik)
VI. Penataanblok
VII. Penetapan dan penyusun buku tata hutan
VIII. Pembagian blok dan petak

RENCANA PENGELOLAHAN HUTAN PADA KPHP


 Kegiatan dalam memilih sasaran ,kebijakan prosedur dan program yang
diperlukan untuk mencapai tujuan.
 Sejumlah keputusan yang pedoman untuk mencapai suatu tujuan tertentu

SMK Kehutanan Negeri Manokwari 11


MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAHAN
HUTAN
Maksud:
 Mewujudkan pengelolahan hutan secara lestari pada tinkat KPH
Tujuan:
 Mewujudkan suatu rencana pengelolahan hutan yang mempertimbangkan
dan memperhatikan potensi dan kekhasan masing-masing KPH;
 Mewujudkan pengelolahan hutan yang efektif dan efisien;
 Menjamin terselenggaranya kegiatan pengelolahan hutan yang optimal;
 Memudahkan sinergi, koordinasi dan sinkronisasi antarorganisasi
kehutanan, baik pemerintah pusat, daerah, masyarakat maupun pengusaha
dalam kegiatan pengelolaan hutan pada tingkat KPH.

RENCANA PENGELOLAHAN HUTAN JANGKA PANJANG


 Disusun oleh kepala KPHP dan KPHL, dinilai GUBERNUR / BUPATI /
WALIKOTA atau PEJABAT yang di tunjukan GUB/BUP/WALIKOTA
dan disahkan menteri atau pejabat yang di tunjukan (PUSDAL A.N
MENTERI).
 Rencana pengelolahan hutan jang kapanjang menjadi tanggung jawab
kepala KPHP dan KPHL, dalam kondisi tertentu dapat di fasilitasi
KEMENHUT melalui unit eselon I yang menangani urusan rencana
pengelolahan hutan.

SMK Kehutanan Negeri Manokwari 12


C. REHABILITAS DAN REKLAMASI HUTAN
 Rehabilitasi hutan;
Pelaksanaannya lebih diprioritaskan pada kegiatan penanamam/reboisasi pada
lahan sangat kritis dan kritis. Yang dimaksud dengan reboisasi adalah upaya
penanaman jenis pohon hutan pada kawasan hutan rusak yang berupa lahan
kosong, alang-alanga tau semak belukar untuk mengembalikan fungsi hutan.
Kegiatan reboisasi diprioritasikan pada kawasan konservasi dan hutan lindung.
Reboisasi dikawasan hutan lindung di tunjukan untuk memulikan fungsi
pokok sebagai perlindungan system penyangga kehidupan untuk mengatur tata
air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut dan kegiatan
reboisasi diprioritaskan pada kawasan konservasi dan hutan lindung.
Reboisasi di dalam kawasan hutan lindung di tunjukan untuk memulikan
fungsi pokok sebagai perlindungan system penyangga kehidupan untuk mengatur
tata ait, mencegah banjir, mengendali kanerosi, mencegahintrusi air laut dan
memelihara kesuburan tanah.
Reboisasi di dalam kawasan hutan konservasi ditunjukan untuk pembinaan
habitat dan peningkatkan keanekaragam hayati.

 Reklamasihutan;
Adalah usaha untuk memperbaiki atau memulikan kembali lahan dan vegetasi
yang rusak agar dapat berfungsi secara optimal sesuai peruntukannya.
Kegiatanreklamasihutanmeliputi:
a) Invenritarisasilokasi
b) Penetapanlokasi
c) Perencanaan
d) Pelaksanaan
e) Kelembagaan
f) Pemantauan dan pembinaanteknis
g) Mekanismepelaporanpelaksanaanreklamasihutan

SMK Kehutanan Negeri Manokwari 13


D. JASA LINGKUNGAN

a. Pengertian Jasa Lingkungan


1) Jasa lingkungan didefiniskan sebagai jasa yang di berikan oleh fungsi
ekosistem alam maupun buatan yang di nilai manfaatnya dapat di serakan
secara langsung oleh para pengaku kepentingan (stakeholder) dalam rangka
membantu memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungan dan
kehidupan masyarakat dalam mewujudkan pengelolahan ekosistem secara
berkelanjutan (sriyanto, 2007). Menurut wirdati dalam buku pedoman
iventarisasi potensi-potensi jasa lingkungan (PHKA, 2003) pengertian lain
jasa lingkungan adalah suatu produk yang dapat atau tidak dapat diukur
langsung berupa jasa wisara alam / rekreasi, perlindungan system hidrologi,
kesuburan tanah, pengendalian erosi dan banjir, keindahan, keunikan dan
kenyamanan.
2) Pemanfaatan jasa lingkungan pada hutan produksi adalah bentuk usaha
pemanfaatan potensi jasa lingkungan dengan tidak mengubah bentang alam,
tidak merusak keseimbangan unsur-unsur lingkungan, dan / tidak
mengurangi fungsi utama.
b. Tujuan jasa lingkungan
1) Melindungi, memelihara, memperbaiki dan melestarikanhutan. Hujan tropic
ada taran rendah yang memiliki keanegaragam flora, fauna dan ekosistem
yang tinggi dan sudah tercantum punah
2) Melindungi dan melestarikan tempat kehidupan dan budaya orang rimba
yang sejak lama berada di kawasan indonesia
3) Melindungi dan melestarikan serta mengembangkan tanaman obat-obatan
yang merupakan sumberdaya kehidupan
D. Fungsi jasa lingkungan
1) Melindungi proses ekologis yang menunjang kehidupan
2) Mengawetkan kenegaraman ekosistem, spesies, dan geneti

Gambar 4.1 Pembuatan Spot Foto

SMK Kehutanan Negeri Manokwari 14


E. PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM
 Perlindungan hutan
Usaha untuk mencegah dan membatasi kerusakan hutan, kawasan hutan dan hasil
hutan, yang disebabkan oleh pembuatan manusia, ternak, kebakaran, daya-daya
alam, hama dan penyakit, serta mempertahankan dan menjaga hak-hak negara,
masyarakat dan perorangan atas hutan, kawasan hutan, hasil hutan, investasi serta
perangkat yang berhubungan dengan pengelolahan hutan.

 Konservasi alam
Suatu menajemen terhadap alam dan lingkungan secara bijaksana untuk
melindungi tanaman dan binatang. Beberapa spesies binatang dan tumbuhan telah
punah secara alamiah (misalnyadinosaurus). Namun dewasa ini kegiatan manusia
dan pertumbuhan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan bahaya kerusakan
alam, sehingga beberapa spesies jumlah berkurang secara drastic bahkan spesies
tertentu telah punah sekarang. Untuk itulah konsevasi alam penting bagi manusia.
 Pentingnya konservasi alam
Jika manusia tidak melakukan konsevasi alam maka berbagai spesies tumbuhan
dan binatang liar yang terancam punah akan segerah menjadi punah. Spesies-
spesies lainnya menjadi terancam kepunahan. Jika hal ini terjadi maka manusia
akan mengalami kerugian yang sangat luar biasa karena kepunahan tersebut tidak
dapat dimunculkan lagi.
Kehidupan alam bebas sangat penting bagi manusia kaerena memiliki beberapa
factor manfaat diataranya:
1. Faktor keindahan
2. Manfaat ekonomi
3. Manfaat ilmia
4. Manfaat bagi kelangsungan hidup

Gambar 5.1 Proses pembelajaran perlindungan alam dalam ruangan

SMK Kehutanan Negeri Manokwari 15


F. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PERHUTANAN SOSIAL DAN
TORA.

Gambar 6.1 Pemberdayaanmasyarakat sosial dan tora

 Pemberdayaan Masyarakat
Konsep Perhutanan Sosial secara keseluruhan menempatkan posisi masyarakat
sebagai pemegang peran sentral dalam hal pengelolaan hutan. Peletakan
masyarakat pada posisi tersebut bukan berarti tidak memiliki alasan yang
jelas,yaitu ingin memberdayakan masyarakat yang ada di dalam maupun di
sekitar kawasan hutan. Secara tidak langsung,masyarakat juga sudah ikut
membantu pemerintah dalam menjaga kelestarian hutan yang pada akhirnya akan
memunculkan berkelanjutan bagi masyarakat.
Keberdayaan dalam kontes masyarakat adalah kemampuan individu yang
bersenyawa dalam masyarakan untukmembangunkeberdayaanmasyarakat yang
bersangkutan. Masyarakat yang mampu dikatakan berdaya jika mereka memiliki
kekuatan fisik dan mental yang kuat dan terdidik. Bukan itu saja yang menjadi
sumber keberdayaan bagi masyarakat,nilai kekeluargaan dan gotong royong juga
menjadi point dalam memebentuk keberdayaan masyarakat.masyarakat yang
berdaya akan membentuk kebertahanan di segala aspek kehidupan, hingga pada
akhirnya masyarakat akan lebih mandiri. Ini yang menjadi titik akhir dari
pemberdayaan masyarakat perhutanan sosial.

 Pemberdayaan Masyarakat tora


Tanah Objek Reforma Agraria yang selanjutnya di singkat TORA adalah
tanah yang dikuasai oleh negara dan /atau tanah yang telah di miliki oleh
masyarakat untuk diredristibusi atau dilegalisasi.

SMK Kehutanan Negeri Manokwari 16


G. BUDIDAYA DAN PRODUKSI LEBAH MADU HUTAN

 Budidaya Lebah Madu Hutan adalah upaya memelihara leba dengan tehnik-
tehnik tertentu (cara modern) tanpa merupakan kebiasaan kehidupan lebah itu
secara alami. Sedangkan maksud dari pada budidaya lebah madu adalah
untuk memanfaatkan sumberdaya alam yang ada secara optimal tanpa
mengabaikan kelestariannya.sedangkan tujuannya adalah:
1. Untuk mendapatkan keuntungan secara langsung dari hasil madunya,tepung
sari(polen), royal jelly (susuratu), serta sengat lebah untuk kesehatan.
2. Keuntungan secara tidak langsung antara lain.
 Membantu penyerbukan (perkawinan) bunga tanaman, sehingga dapat
meningkatkan hasil produksi tanaman dengan sendirinya akan
meningkatkan pendapatan ekonomi petani dan keluarganya.
 Memotifasi pada diri petani untuk lebih giat menanam, khusunya tanaman
yang menghasilkan bunga untuk pakan lebah
 Diversifikasi tanaman pada lahan yang di miliki oleh petani yang
bersangkutan.

 Alat –alat budidaya lebah madu


Sebelum membudidayakan lebah madu hal-hal yang perlu di perhatikan adalah
alat -alat yang di perlukan sebagai bahan dasar dan alat penunjang,misalnya :
 Koloni lebah yang akan di budidayakan.
 Stup(kotaklebah).
 Alat penunjang :pisau,masker(topeng),pengasap,sarungtangan,kurungan
ratu dan gunting.

SMK Kehutanan Negeri Manokwari 17


H. INVENTARISASI POTENSI BIOGEOFISIKA (SUMBER DAYA
ALAM)
 Pengertian dan Tujuan Inventarisasi Hutan
 Inventarisasi Hutan adalah kegiatan pengumpulan dan penyusunan data dan
fakta mengenaisum berdaya hutan untuk rencana pengelolaannya.
 Tujuannya adalah mendapatkan data yang akan diolah menjadi informasih
yang dipergunakan sebagai bahan perencanaan dan perumusan kebijaksanaan
strategis jangka panjang sesuai dengan tingkat dan kedalaman inventarisasi
yang dilaksanakan.
 Dasar Hukum
 Undang-undang nomor 41 Tahun1999 tentang kehutanan, sebagai mana telah
diubah dengan Undang-Undang dengan nomor 19 Tahun 2004 tentang
perubahan atas Undang-Undang nomor 41 Tahun 1999 tentang kehutanan
menjadiUndang-Undang.
 Undang-UndangNomor 32 Tahun2004 tentang pemerintahan daerah,sebagai
mana telah beberapa kali di ubah,terakhir dengan Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2008
 Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Ruang
 Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 Tentang Perencanaan
Kehutanan
 PP Nomor 6 tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana
Kehutanan ,serta Pemanfaatan Hutan,sebagaimana telah di ubah dengan pp
Nomor 3 Tahun 2008
 Pp RI Nomor 38 Tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintahan,
pemerintah daerah provinsi,dan pemerintah daerah kabupaten/kota
 Peraturan Presiden Nomor: P.13/Menhut-/2005,tentang Organisasi dan tata
kerja depertemen Kehutanan,sebagaimana telah beberapa kali diubah,terakhir
dengan peraturan mentri Kehutanan nomor:p.64/Menhut-ll/2008.
12
 METODE SURVEI
Stratifikasi penutupan hutan, stratifikasi dilakukan untuk meningkatkan
ketelitian pendugaan dan keterwakilan wilayah. Penutupan hutan distratifikasi
berdasarkan kelas penutuplahan:
 Hutan Lahan Kering Primer
 Hutan Lahan KeringSekunder
 Hutan Mangrove Primer

SMK Kehutanan Negeri Manokwari 18


 Hutan Mangrove Sekunder
Plot sampling lapangan pada Inventarisasi Wilayah KPH berbentuk
persegiempat, dengan ukuran 100 m x 100 m atau dengan luas 1Ha.plot
tersebut merupakan plot sample permanen di setiap plot terdiridari 16 unit
pencatat (record unit,RU),dengan luasmasing-masing 25m x 25m. Pada
masing-masing RU terdapat 3 buah subplot berbentuk lingkaran ,yaitu
subplot untuk pengaamatan tingkat semai berjari-jari 1 meter untuk
pengamatan tingkat pancang berjari-jari 2 meter dan subplot untuk
pengamatan tingkat tiang berjari-jari 5 meter.

Gambar 7.1 desain penempatan plot sampling

SMK Kehutanan Negeri Manokwari 19


I. PRODUKTIVITAS GETAH DAMAR

Gambar 8.1 Getah pohon damar

Damar atau dikenal dengan nama lainnya yaitu agathis dammara,merupakan


salah satu tanaman yang di kenal sebagai tanaman khas dari indonesia di
budidayakan sampai ke negara filipina .Damar dibudidayakan untuk dimanfaat
kangetahnya di bidangi industri .Ciri dari pohon dammar ini adalah batangnya
yang tinggi menjulang sampai kisaran 40 meter.batangnya berwarna abu-abu dan
lurus memanjang .Unttuk daun sendiri pohon ini termasuk pohon yang berdaun
tunggal dengan bentuk yang saling berhadapan .Daun ini lonjong dan juga tebal
dengan bunga yang majemuk dan menyirip.Manfaat getah damar yang ambil dari
pohon dammar adalah zat pewarna dalam dunia industri

 Getah dammar dalam dunia industry antara lain:


1. Pewarna
2. Kopal
3. Cat
4. Tintta
5. Kosmetik
6. Aroma makanan

J. PEMANFAATAN DAN PENGELOLAAN HHBK SAGU


 Botani dan jenissagu
Keluarga(family) :palmae

SMK Kehutanan Negeri Manokwari 20


Marga(genus) : metroxylon
Ordo : spadiciflorae

Sagu(metroxylonsp.) dalam botani sagu digolongkan menjadi dua,yaitu


palmasagu yang berbungadua kali atau lebih (pleonanthic) dan sagu yang
berbunga hanya sekali(hapoxanthic). Sagu selain dimanfaatkan sebagai bahan
pangan tradisional dapat juga di jadikan sebagai bahan baku berbagai macam
industry pangan seperti roti ,biskuit, kerupuk,DLL.maupun non pangan seperti
perekat (lem) untuk kayu lapis dan industry tekstil.
 EKSTRAKSI PATI SAGU
Ekstrasi pati sagu merupakan proses pengelolahan terhaada pempulur batang
pohon sagu (metroxilomsp.) untuk mendapatkan pati sagu yang terkandung
didalamnya.
Prinsip ekstraksi pati sagu terdiri dari :
 Pembersihan gelondongan atau sagu yang sudah ditebang dari kulit serat
yang kasar setebal 2-4 cm.
 Pembelaan gelondongan menjadi beberapa bagian dengan panjang 40-70
cm.
 Pemarutan dan pemisahan pati sagu dari sabut serta pengeringan pati
sagu.

 PEMBUATAN PATI SAGU KERING(TEPUNG SAGU)


 alat dan bahan
Alat :loyang ,toples ,saringan ,kainsaring ,sealer ,timbangan.
Bahan :sagutumang , air bersih , plastikkemasan.

 PROSEDUR KERJA :
1. Pencucian pati sagu basah menggunakan air hingga bersih yang ditandai
dengan air pencucian bening.
2. Penjemuran pati sagu pada sinar matahari atau menggunakan oven
pengering (suhu :400c) hingga kering yang ditandai dengan bunyi gemerisik
bila diremas-remas.
3. Pengecil ukuran dengan menggunakan blender hingga halus.

SMK Kehutanan Negeri Manokwari 21


4. Pengayakanmenggunakansaringandenganukuran 80 mesh yang
bertujuanuntukmenyeragamkanbutiranpatisagu.
5. Pengemasan pati sagu kering didalam plastic kemudian ditutup dengan
menggunakan sealer dan disimpan di tempat kering.

 TAHAPAN PEMBUATAN PATI SAGU KERING :


Sagubasah>pencucian>pengeringan>pengecilan
ukuran>pengayakan>pengemasan>patisagukering.

Gambar 9.3 hasil olahan


sagu kering

K. PENGENALAN GAHARU DAN CARA PENGELOLAANNYA


Gaharu adalah gumpalan berbentuk padat ,berwarna coklat kehitaman sampai
hitam berbau harum yang terdapat pada bagian kayu atau akar dari jenis
tumbuhan penghasil gaharu yang telah mengalami proses perubahan kimia dan
fisika akibat terinfeksi oleh sejenis jamur ,oleh sebab itu tidak semua tanaman
penghasil gaharu menghasilkan gaharu.
 JENIS-JENIS GAHARU
Adapun jenis pohon gaharu dan penyebarannya di Indonesia adalah;
a. Aquilaria malaccensis (sumatra dan kalimantan)
b. Aquilaria beccariana (sumatra dan kalimantan)
c. Aquilaria microcarpan (sumatra dan kalimantan)
d. Aquilaria filaria (papua dan maluku)
e. Aquilaria cumingiana (sulawesi)
f. Aquilaria tamntosa (papua)

SMK Kehutanan Negeri Manokwari 22


g. Grynopsyersteegii (nusatenggara,maluku,sulawesiirian)
h. Wikstoe miaandro saemifolia(jawa,kalimantan,nusatenggara dan sulawesi)

 MANFAAT GAHARU
a. Bahan parfum,kosmetik
b. Untuk acara keragaman,hio,dupadan rantau
c. Untuk obat-obatan ,obat sakitperut,gangguan
ginjal,hepatitis,asma,kanker,tumor,stres DLL
 Manfaat daun gaharu:diabetes, strok, asamurat, asma, kegelisahan, kanker
prostat, masalah ginjal dll.

 CIRI-CIRI GAHARU
a. Daun berwarna kuning dan rontok
b. Tajuk pohon kecil dan tipiis
c. Cabang pohon banyak yang patah
d. Kulit kayu kering dan rapuh serta bila ditarik mudah putus.
 INOKULASI GAHARU
Inokulasi adalah pelakuan pada pohon gaharu yang khusus dengan perlakuan
penyuntikan pada pohon gaharu yang menggunakan bahan serum
/virus,inokulasi ini merangsang pembentukan gumbalanya itu berupa fusarium
yang di inokulasi kejaringan pohon tersebut dan ini merupakan kuman penyebab
penyakit .Oleh karna itu pohon gaharu itu melawan dengan memproduksi resin
bernama fitoalesin supaya kuman tak menyebar kejaringan pohon lain seiring
waktu, resin itu mengeras di sudut-sudut pembuluh xylem dan floem -organ
pohon yang mendistribusikan makanan berwarna kecoklatan, serta harum bila
dibakar.
Catatan t

SMK Kehutanan Negeri Manokwari 23


Gambar 10.1 mutu gaharu dan harga gaharu

 BAHAN DAN ALAT DALAM PROSES PENGEBORAN


1. Bio serum gaharukhaslampung
2. Bio listrik dan matabor minimal 3 mm,sesuai dengan diameter batang
semakin besar diameternya maka ukuran borsemakin besar,ukuran bor yang
biasanya digunakan berukuran 3-4 mm.
3. Genset kapasitas 450 watt atau 900 watt kabel roll.
4. Spidol permanen sebagai penanda titik bor.
5. Suntikan sesuai ukuran bor.
6. Stik penutup lubang bor sesuai ukuran lubang bor yang terbuat dari bamboo
kering panjang 5.
7. Spidol permanen sebagai penanda titik bor.
8. Suntikan sesuai ukuran bor
9. Stik penutup lubang bor sesuai ukuran lubang bor yang terbuat dari bamboo
kering panjang 5 cm

SMK Kehutanan Negeri Manokwari 24


10. Palu

Gambar 10.2 pengeboran pohon gaharu

 TEKNIK PENYUNTUKAN POHON GAHARU

1. Persiapan alat
2. Pengeboran
3. Jarakbor(4 cm)
4. Penyuntikan dengan serum
5. Penutupan lubang bor

L. PENGENALAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS)

PENGENALAN GPS

SMK Kehutanan Negeri Manokwari 25


SMK Kehutanan Negeri Manokwari 26
SMK Kehutanan Negeri Manokwari 27
SMK Kehutanan Negeri Manokwari 28
SMK Kehutanan Negeri Manokwari 29
SMK Kehutanan Negeri Manokwari 30
M. PEMANFAATAN DAN PENGELOLAHAN SARANG SEMUT

 PENGENALAN TUMBUHAN SARANG SEMUT


a. Sarang semut merupakan tumbuhan dari family Rubiaceae yang dapat
berasosiasi dengan semut
b. Bersifat epifit ,artinya tumbuhan yang menempel pada tumbuhan lain
ttapi tidak bersifat parasite
c. Air diperoleh dari hujan ,embun, dan uap air
d. Hara mineral diperoleh dari debu atau hasil dari dekomposisi batang
serta sisa-sisa bagian tumbuhan lain yang terurai
e. Tumbuhan pada daerah dengan ketinggian 1100-2500 mdpl
f. Penyerahan tumbuhan sarang semut ditemukan di kalimantan ,sumatra
,papua nugini,filipina ,kamboja,malasya ,dan papua.

 JENIS SARANG SEMUT


a. Anthorrhiza
b. Hydnophytum (45 species)
c. Myrmephytum
d. Myrmecodia (45 species)
e. Squamellaria

 JENIS SARANG SEMUT UNTUK PENGOBATAN


1. Sarang semutputih 2. Sarang semutmerah

Gambar 11.1 sarang semut putih Gambar 11.2 sarang semut merah

SMK Kehutanan Negeri Manokwari 31


 CIRI-CIRI SARANG SEMUT YANG BERKHASIAT
a. Panjang sarang semut sekitar 50 cm dengan akar yang menempel pada
pohon inang.
b. Batang tanamannya berwarna coklat hingga keabu-abuan .
c. Sarang semutnya menggelembung menyerupai umbi dengan diameter
sekitar 30 cm
d. Bagian dalam batang berbentuk rongga bersekat-sekat,menyerupai labirin.
e. Sarang semut ada yang berduri ada juga tidak berduri.
f. Memiliki daun tunggal ,berwarna hijau,berbentuk jorong
(pangkattumbul dan ujungmeruncing)
g. Permukaan daun halus,tulang daun berwarna putih.

 MANFAAT KESEHATAN TUMBUHAN SARANG SEMUT


a. Antimikroba j. Strok
b. Kanker k. Prostat
c. Jantung l. Katarak
d. Wasir m. Asam urat
e. Maag n. Meningkatkan gairah seksual
f. TBC
g. Ashma
I. Tumor

 CARA PANEN SARANG SEMUT


 Pililah sarang semut yang telah tua/matang
 Buang daun-daun di bagian ujung sarang semut menggunakan pisau
 Siapkan sepotong kayu runcing untuk ditancap di tubuh sarang semut agar
tangan terhindar dari duri yang terdapat pada permukaan sarang semut

SMK Kehutanan Negeri Manokwari 32


 ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

Gambar 12.1 Alat dan


bahan pengelolaan sarang semut

 PEMBUATAN TEH SARANG SEMUT


1. Sarang semut yang telah kering di haluskan dengan penggiling kopi atau
blender.
2. Selanjutnya serbuk diayak menggunakan ayakan tepung untuk mendapatkan
serbuk yang halus dan bersih , dari ampas-ampas sisa bahan baku yang tidak
tergiling.
3. Masukan serbuk sarang semut kedalam kantong tehdimana tiap kantongnya
berisi serbuk seberat 1 gram yang kemudian diikat dengan tali dari kantong,
dan di press.
4. Selanjutnya the celup sarang semut dikemas dalam kemasan .
5. Siap untuk di nikmati.

Gambar 7.4 Pembuatan


Sarang Semu

SMK Kehutanan Negeri Manokwari 33


Gambar 12.2 hasil Produksi Sarang semut

N. PERSEMAIAN TANAMAN KEHUTANAN


Persemaian adalah tempat atau areal untuk kegiatan memproses benih
(ataubahan lain daritanaman) menjadi bibit/semai yang siap ditanam di lapangan .
Kegiatan di persemaian merupakan kegiatanawal di lapangan dari kegiatan
penenaman hutan karna itu sangat penting dan merupakan kunci pertama di
dalam upaya mencapai keberhasilan pananaman hutan.
Penanaman benih kelapangan dapat dilakukan secara langsung dan secara
tidak langsung yang berartih arus disemaikan terlebih dahulu di tempat
persemaian .Penanaman secara langsung kelapangan biasanya dilakukan apabila
biji-biji(benih) tersebut berukuran bessar dan jumlah persediaannya
melimpah.meskipun ukuran benih besar tetapi kalau jumlahnya terbatas ,maka
benih tersebut seyogyannya disemaikan terlebih dahulu.
Pemindahaan/penanaman bibit berupa semai dan persemaian kelapangan dapat
dilakukan setelah semaai-semai dari persemaian tersebut sudah
kuat(siapditanam).

 TUJUAN PERSEMAIAN
1. Untuk menghindari tanaman muda dari kondisi lingkungan yang merugikan.
2. Untuk mengatur lingkungan yang tepat selama awal pertumbuhan bibit.
3. Untuk mempermudah pemeliharaan.
4. Untuk mempermudah seleksi bibit.
5. Untukmengurangibiayapemeliharaan.

 JENIS-JENIS PERSEMAIAN

SMK Kehutanan Negeri Manokwari 34


Pada umumnya persemaian digolongkan menjadi 2 jenis/tipe yaitu:
1. Persemaian sementara( semipermanen )
Periode penenan (bibit/semai) yaitu paling lambat hanya untuk waktu
5 tahun. Jenis persemaian ini biasanya berukuran kecil dan terletak di dekat
daerah yang akan di tanami.Persemaian sementara ini biasanya berlangsung
untuk beberapa.

Gambar 13.1 jenispersemaian semi permanen

2. Persemmaian tetap(permanen)
Jenis persemaian ini
biasanya berukuran
(luasnya) besar dan
lokasinya menetap di suatu
tempat,untuk melayani
areal penanaman yang luas.

Gambar 13.2 jenis persemaian


permanen

 PEMELIHAARAAN BIBIT (tdk usah pakai huruf kapital semua, cukup


huruf awal saja)
1. Penyapihan
2. Penyulaman
3. Pemupukan
4. Penyiangan
5. Pemberantasan hama dan penyakit
6. Hardening off
7. Seleksi

SMK Kehutanan Negeri Manokwari 35


8. Mutasi

Gambar 13.3 permbersihan persemaian

O. PENGENALAN MINYAK LAWANG DAN PENGELOLAHANNYA


Gambar 14.1 minyak lawang

Minyak lawang adalah minyak yang dikenal dengan minyak yang sangat
panas berasal dari ambon dan papua.terbuat dari kayu dan akar pohon lawang ,
minyak lawang menghasilkan lebih hangat dari pada minyak tawon dan minyak
kayu putih digosokan pada bagian yang sakit akan mendatangkan pemulihan dari
sakit yang menderita.diolah melalui proses penyulingan yang ambil dari kulit
batang pohon lawang,minyak lawang sangat berkhasihat yang meredakan nyeri
yang ditimbulkan oleh rematik baik rematik karna udara dingin maupun oleh
karena asamurat yang berlebihan .Minyak lawang cocok digunakan untuk udara
yang sangat sejuk / dingin dan sebagai penghangat badan.

SMK Kehutanan Negeri Manokwari 36


Pohon lawang(cinnamomumculilawan BL) dikelompokan sebagai salah satu
komonitas hasilhutan non kayu (non timber forest product) yang masuk dalam
kelompok jenis yang dapat menghasilkan minyak atsiri.Persediaan minyak
lawang di pasaran ,masih sangat terbatas ,sementara ini permintaan terus
meningkat.kondisi ini terjadi dikarenakan daerah yang menghasilkan minyak ini
hanya berasal dari Indonesia bagian timur. Pohon yang mempunyai genus
samadengan species ini adalah pohon kayu manis ,atau manis jangan ,banyak
dimanfaatkan untuk aroma makanan dan minuman juga sebaga ibahan untuk
campuran obat tradisional.

Famili :Lauraceae
Gunus :CinnamomumSpecies :CinnamomumculilawanBL

Gambar 14.2
kulit pohonlawang

 Manfaat minyak lawang


1. Digunakan untuk memperkuat kandungan bagi wanita hamil .
2. Minyak lawang berkhasiat dapat memperkuat jantung.
3. Digunakan untuk pengobatan penyakit kolera.
4. Sangat baik digunakan untuk pengobatan penyakit dalam akibat pergantian
musim.
5. Dapat mengurangi dan mengobati kejang.

SMK Kehutanan Negeri Manokwari 37


6. Digunakan untuk menyembuhkan penyakit rematik ,nyeri persendian ,terkilir
keseleo dan masuk angin.

P. PENANGGULANGAN KEBAKARAN HUTAN

Kebakaran dalam cangkupan yang luas bisa berdampak buruk pada lingkungan
dan juga kesehatan masyarakat. Oleh karenaitu,dibutuhkan upaya-upaya agar
kebakaran hutan dapat ditanggulangi .Beberapacara yang dapat menanggulagi
kebakaran hutanatara lain :
a. Memperhatikan wilayah hutan dengan titik api yang cukup tinggi yang
dapat memicu terjadinnya kebakaran hutan. wilayah titik api ini harus
diperhatikan ketika kemarau panjang terjadi .
b. Tidak membuka atau perkebunan dengan cara membakar hutan.
c. Tidak membuang pontong rokok dengan sembarangan di hutan .
d. Tidak meninggalkan api unggun dalam hutan ,api unggun harus di
padamkan terlebih dahulu jika kita ingin meninggalkan hutan.
e. Melakukan patroli hutan secara berkala untuk mengecek kondisi hutan.
f. Melakukan pemotretan secara berkala terutama di wilayah dengan titik
api yang tinggi.
g. Menyediakan mobil pemadam kebakaran yang siap untuk digunakan
h. Apabila terjadi kebakaran hutan berskala kecil ,maka lakukan
penyemprotan secara langsung kedaerah yang terbakar.
i. Jika kebakaran terjadi berskala besar ,makalakukan penyemprotan air
dari udara menggunakan helikopter juga membuat hujan buatan

Gambar 15.1 alat-alat penanggulangan kebakaran hutan

SMK Kehutanan Negeri Manokwari 38


Contoh 15.2 gambar penanggulangan kebakaran hutan

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
a. Dengan demikian melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan
(PKL) ini ,sangat banyak pengalaman dan ilmu pengetahuan yang kami
dapatkan .JIka di sekolah kita diajarkan bermacam-macam teori
kejuruan ,maka ketika praktek kerja lapangan (PKL) ,teori itu akan
digunakan sebagai dasar dalam melaksanakan suatu kegiatan
(praktek).Oleh karena itu,kami dapat menambah wawasan yang kami
dapatkan selama ini ,karna dengan praktek kami bisa mengetahui seberapa
jauh kemampuan yang sudah kami dapat disekolah. Sehingga suatu saat
nanti jika kami memasuki dunia kerja tidak akan ragu melakukannya
,karena sebelumnya sudah mempunyai pengalaman yang baik. Pada
intinya, kegiatan PKL ini sangat berguna untuk mengembangkan apa yang
diajarkan di sekolah .
b. PKL bisa disebut sebagai pelengkap dan proses pematangan atau
pemantapan kelak saat sudah berkecimpung dalam dunia kerja
B. Saran
Praktek kerja lapangan ini sangat bagus untuk nanti kami bisa menghadapi dunia
kerja, apalagi saat ini dunia sudah mulai modern dan banyak sekali persaingan di
dunia kerja atau bisnis . PKL ini membantu kami agar saat kami bekerja sudah
ada pengalaman yang kami dapatkan sehingga memudahkan kami dalam
pekerjaan.

SMK Kehutanan Negeri Manokwari 39


Catatan:
Halaman 28 tidak perlu memakai warna merah,,, bahasa latin dicetak miring
No gambar pakai no urut 1, 2 dst, tdk usah pakai 1.1 atau 2.1
Sub Judul tdk usah pakai hruf kapital semua
Kesimpulan pakai point a, b, sesuai dgn tujuan laporan
Saran; isinya tentang saran kalian terhadap kegiatan praktek ini

SMK Kehutanan Negeri Manokwari 40

Anda mungkin juga menyukai