Regina Awawata
Norita Rometna
Selfonsina Larwuy
Priska P. De fretes
Nofalya Huwae
Rosalina Layan
Sintha Ferdinandus
Viana Soulissa
Suryana Wutabisu
Tania N. Monaten
Restinisky Resdul
2021
Kata pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih dan
rahmatnya sehingga penulis dapat menyususn dan menyelesaikan makalah dengan mata
kuliah keperawatan jiwa terkait dengan “Interdisiplin kolaborasi”
Penulis berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca dan
memenuhi tugas mata kuliah keperawatan jiwa. Namun terlepas dari itu, penulis memahami
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga penulis sangat mengharapakan
kritik serta saran yang membangun, demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik
lagi.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
COVER ……………………………………………………………………………………….
PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR……………………………………………………………...................
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………
B. Saran …………………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 2017) menyatakan bahwa depresi dan kecemasan
merupakan gangguan jiwa umum yang prevalensinya paling tinggi. Lebih dari 200 juta orang
di seluruh dunia (3,6% dari populasi) menderita kecemasan. Sementara itu jumlah penderita
depresi sebanyak 322 juta orang di seluruh dunia (4,4% dari populasi) dan hampir separuhnya
berasal dari wilayah Asia Tenggara dan Pasifik Barat. Depresi merupakan kontributor utama
kematian akibat bunuh diri, yang mendekati 800.000 kejadian bunuh diri setiap tahunnya.
Menurut catatan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dari Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia (2018), prevalensi gangguan emosional pada penduduk berusia 15 tahun ke atas,
meningkat dari 6% di tahun 2013 menjadi 9,8% di tahun 2018.
Prevalensi penderita depresi di tahun 2018 sebesar 6,1%. Riset Kesehatan Dasar
tahun 2013 menunjukkan bahwa prevalensi bunuh diri pada penduduk berusia 15 tahun ke
atas (N=722.329) sebesar 0,8% pada perempuan dan 0,6% pada laki-laki. Sementara itu
prevalensi gangguan jiwa berat, skizofrenia meningkat dari 1,7% di tahun 2013 menjadi 7%
di tahun 2018. Melalui pemantauan Aplikasi Keluarga Sehat pada tahun 2015, sebanyak
15,8% keluarga mempunyai penderita gangguan jiwa berat (Juniman, 2028). Jumlah tersebut
belum diperhitungkan dari keseluruhan penduduk Indonesia karena pada tahun 2018 baru
tercatat 13 juta keluarga. Hasil penelitian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 2019)
menunjukkan bahwa depresi dan kecemasan menyebabkan kerugian ekonomi global sebesar
1 trilyun USD setiap tahunnya akibat hilangnya produktivitas sumber daya manusia.
1. Psikiatri Komunitas(CommunityPsychiatry) :
Psikiatri komunitas adalah penyediaan pelayanan kesehatan jiwa untuk masyarakat setempat
yang meliputi prinsip-prinsip dan kebutuhan Penyelenggaraan mencakup
2) menyediakan sistem jaringan pelayanan dari berbagai sumber yang mencukupi dan
terjangkau,serta
Seorang psikolog dapat bekerja sama dengan psikiater atau dokter untuk menangani
sebuah masalah kesehatan mental. Namun, seorang psikolog memiliki peran yang cukup
mendalam untuk melakukan pencegahan, mendiagnosis, dan mengetahui penyebab seseorang
mengalami gangguan pada kesehatan mental.
Tidak hanya itu, seorang psikolog juga memiliki peran lain untuk mencari solusi
mengenai permasalah atau penyebab seseorang mengalami masalah kesehatan mental. Ada
beberapa kondisi yang dapat diatasi oleh seorang psikolog, seperti gangguan kecemasan,
adanya perasaan depresi atau gangguan pada perubahan suasana hati. Kecanduan jenis obat
tertentu, gangguan kepribadian, fobia, gangguan hubungan dengan keluarga atau orang
terdekat dan gangguan psikologis terkait kondisi traumatis bisa diatasi dengan bantuan
seorang psikolog.
Ada beberapa tindakan yang dilakukan seorang psikolog dalam membantu pasien
mengatasi masalah gangguan kesehatan mental, seperti:
Psikoterapi atau konseling adalah tindakan yang bisa dilakukan oleh seorang psikolog
untuk menangani masalah kesehatan mental seseorang. Ada beberapa jenis psikoterapi yang
dilakukan seperti terapi kognitif, interpersonal atau humanistik. Tindakan psikoterapi atau
konseling dapat dilakukan secara individual maupun berkelompok.
3. Program Terapi
Psikolog juga dapat membuat program terapi yang menunjang kesehatan mental
seseorang. Biasanya, program yang dibuat dapat membantu pasien untuk mengontrol dan
memperbaiki masalah yang dihadapi.
4. Terapi Hipnotis : Terapi hipnotis atau hipnoterapi adalah tindakan yang dapat
dilakukan seorang psikolog untuk menangani atau mengatasi masalah kesehatan mental untuk
mengontrol masalah kecemasan, fobia atau masalah suasana hati.
Saat ini sudah berkebang secara kompleks dari elemen historisnya, adapun peran
f. Memberi konsultasi
rumah sakit
Kolaborasi hubungan kerja diantara : tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada
pasien atau klien dalam melakukan diskusi tentang diagnosa, melakukan kerjasama dalam
asuhan kesehatan, saling berkonsultasi atau komunikasi serta masing-masing bertanggung
jawab pada pekerjaannya.
kerjasama adalah menghargai pendapat orang lain danbersedia untuk memeriksa beberapa
alternatif pendapat danperubahan kepercayaan
Ketegasan penting ketika individu dalam tim mendukungpendapat mereka dengan keyakinan.
Tindakan asertif menjaminbahwa pendapatnya benar-benar didengar dan konsensus
untukdicapai
Tanggung jawab artinya mendukung suatu keputusanyang diperoleh dari hasil konsensus dan
harus terlibat dalampelaksanaannya.
Komunikasi artinya bahwa setiap anggota bertanggung jawab untuk membagi informasi
penting mengenai perawatanpasien sakit jiwa dan issu yang relevan untuk membuat
keputusanklinis
pertolongan artinya masing-masing anggotadapat memberikan tindakan pertolongan namun
tetap mengacupada aturan-aturan yang telah disepakati.
Kewenangan mencakup kemandirian anggota tim dalam batas kompetensinya
Koordinasi adalah efisiensi organisasi yang di butuhkan dalam perawatan pasie sakit jiwa,
mengurangi duplikasi dan menjamin orang yang berkualifikasi dalam menyelesaikan
permasalahan
Tujuan umum artinya setiap argumen atau tindakan yang di lalukan memiliki tujuan untuk
kesehatan pasien sakit jiwa
Kolaborasi interdisiplin tidak selalu bisa dikembangkan dengan mudah. Ada banyak
hambatan antara anggota interdisiplin, meliputi :
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem pelayanan kesehatan dimasa depan ter-gantung pada bagaimana tenaga
profesional kesehatan merumuskan kembali cara untuk bekerjasama, kolaborasi
hubungan kerja diantara tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada
pasien atau klien dalam melakukan diskusi tentang diagnosa, melakukan kerjasama
dalam asuhan kesehatan, saling berkonsultasi atau komunikasi serta masing-masing
bertanggung jawab pada pekerjaannya, seorang psikolog juga memiliki peran lain
untuk mencari solusi mengenai permasalah atau penyebab seseorang mengalami
masalah kesehatan mental. Ada beberapa kondisi yang dapat diatasi oleh seorang
psikolog, seperti gangguan kecemasan, adanya perasaan depresi atau gangguan pada
perubahan suasana hati.
Model praktik kolaborasi interprofesional pelayanan kesehatan di rumah sakit
bersama seputar masalah-masalah kesehatan. Pendekatan interdisiplin sangat
bermanfaat untuk menjembatani tumpang tindihnya peran para praktisi kesehatan
dalam menyelesaikan masalah pasien.
B. Saran
Demikian makalah kolaborasi interdisiplin ini kami buat. Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan banyak kekurangan dari segi
materi yang kami buat. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca demi untuk memperbaiki makalah selanjutnya.
Bagi para mahasiswa keperawatan diharapkan mampu memahami dan
mengimplementasikan materi ini dalam prakteknya saat merawat pasien dengan
gangguan jiwa.
DAFTAR PUSTAKA
Febriani, 2008. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Universitas Sumatera Utara. SumateraUtara.
Ade, Susana; 2011; Terapi modalitas keperawatan kesehatan jiwa; Penerbit buku
KedokteranEGC ; Jakarta.
Anna; Pajaitan; Helena. 2005. Proses keperawatan kesehatan jiwa..Ed.2. Jakarta: EGC
Febriani, 2008. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Universitas Sumatera Utara. SumateraUtara.
Maulana, I. (2020). Seri Sumbangan Pemikiran Psikologi untuk Bangsa Ke-5 Kesehatan
Jiwa dan Resolusi Pasca pandemi di Indonesia. https://himpsi.or.id/web/content/2735?
access_token=57dc083f-8525-414f-bde8-1bb4de7ee12f&unique=false&download=true.
(Diakses pada tanggal 25 Februari 2021)