KEPERAWATAN JIWA
“PROSES TERJADINYA GANGGUAN JIWA DAN
KONSEPTUAL MODEL DALAM KEPERAWATAN JIWA”
Dosen Pembimbing:
Ns. Gajali Rahman, S. Kep., M. Kep
Di Susun Oleh:
1. Hasni
2. Bobby Fradana
3. Feri Febrian
4. Eka Kristini
5. Galang Teges
6. Burhanto
7. Magdalena
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
keluarga, para sahabat dan orang-orang yang istiqamah di jalan-Nya hingga akhir
zaman.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata ajar
Keperawatan Jiwa. Selain itu, agar pembaca dapat memperluas ilmu yang
berkaitan dengan judul laporan, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari
dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan
yang lebih luas kepada pembaca. Dan kami menyadari masih banyak kekurangan
yang mendasar dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami memohon keterbukaan
dalam pemberian saran dan kritik agar lebih baik lagi untuk ke depannya.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................3
C. Tujuan................................................................................................3
D. Sistematika Penulisan........................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................4
A. Definisi Gangguan Jiwa.....................................................................4
B. Perspektif Keperawatan Jiwa.............................................................5
C. Faktor Yang Menyebabkan Gangguan Jiwa......................................7
D. Tanda Dan Gejala Gangguan Jiwa.....................................................11
E. Macam-Macam Pengobatan Untuk Pasien dengan Gangguan Jiwa..13
F. Pengertian Model Konseptual Keperawatan Jiwa.............................18
G. Tujuan dari Model Konseptual Keperawatan Jiwa............................19
H. Model Konseptual Keperawatan Jiwa...............................................20
BAB III PENUTUP......................................................................................38
A. Kesimpulan........................................................................................38
B. Saran...................................................................................................38
Daftar Pustaka.............................................................................................40
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
signifikan di dunia. Menurut data WHO (2016), terdapat sekitar 35 juta orang
serta 47,5 juta terkena dimensia. Tren ini juga terjadi di Indonesia. Melihat
untuk usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar 14 juta orang atau 6% dari
seperti skizofrenia mencapai sekitar 400.000 orang atau sebanyak 1,7% per
1.000 penduduk.
dan Purwanto (2013), kesehatan jiwa suatu kondisi perasaan sejahtera secara
1
subyektif, suatu penilaian diri tentang perasaan mencakup aspek konsep diri,
fungsi yang terintegrasi. Sistem pasien atau klien dapat berupa individu,
sebagai ilmunya dan penggunaan diri yang bermanfaat sebagai kiatnya (Stuart,
2013).
keperawatan kesehatan jiwa adalah salah satu dari lima inti disiplin kesehatan
dasar dan menggunakan diri sendiri (ekspresi, gerak tubuh, bahasa, tatapan
2
terganggu seperti kebutuhsn fisik, aman dan nyaman, kebutuhan mencintai
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
jiwa
jiwa
D. Sistematika Penulisan
Bab II : Berisi telaah pustaka yang terdiri dari konsep proses terjadinya
Bab III : Berisi tinjauan kasus yang terdiri dari bentuk asuhan keperawatan
3
BAB II
TELAAH PUSTAKA
berkaitan dengan suatu gejala penderitaan dan pelemahan didalam satu atau
dengan orang lain, dan sikapnya terhadap dirinya sendiri. Gangguan jiwa
lainnya, tetapi gangguan jiwa bersifat lebih kompleks, mulai dari yang
ringan seperti rasa cemas, takut hingga tingkat berat berupa sakit jiwa
(Budiono, 2010).
normal baik yang berhubungan dengan keadaan secara fisik maupun secara
4
rusaknya bagian anggota badan tertentu meskipun terkadanggejalanya
perilaku yang pada umumnya terkait dengan stress atau kelainan jiwa yang
pada daerah otak atau sistem saraf yang menjalankan fungsi sosial
berubah sepanjang perubahan waktu dan perubahan budaya, dan saat ini
meskipun kriteria pedoman standar telah digunakan secara luas. Lebih dari
satu waktu pada hidup mereka yang memenuhi kriteria salah satu atau
individu berpotensi untuk berubah, karena kita tahu bahwa manusia adalah
5
bermakna meliputi : pikiran, persepsi, perasaan dan tindakan.
dihargai.
tersedia.
individu.
sama.
11. Kesehatan mental adalah komponen kritis dan penting dari pelayanan
6
13. Tujuan keperawatan adalah meningkatkan kesejahteraan,
yaitu:
a. Neroanatomi
b. Nerofisiologi
c. Nerokimia
b. Peranan ayah
d. Intelegensi
7
atau rasa salah
tidak menentu
a. Kestabilan keluarga
c. Tingkat ekonomi
Gejala yang paling utama pada gangguan jiwa terdapat pada unsur
perinatal.
8
dalam keluarga,pkerjaan, permintaan masyarakat. Selain itu, faktor
yang berlebihan.
keagamaan.
1. Usia
bukan hanya masalah dirinya sendiri tetapi juga harus memikirkan anggota
keluarganya.
2. Tidak bekerja
9
memungkinkan mengalami harga diri rendah yang berdampak pada
gangguan jiwa.
4. Putus obat
jiwa
jiwa. Konflik yang tidak terselesaikan dengan teman atau keluarga akan
10
yang berlebihan namun mekanisme kopingnya buruk, maka kemungkinan
Tanda dan gejala yang muncul pada pasien dengan gangguan jiwa
b. Gangguan Kesadaran
orientasi (waktu, tempat, dan orang) dan pengertian yang baik serta
dunia luar dan dirinya sendiri sudah terganggu dalam taraf tidak sesuai
kenyataan.
11
c. Gangguan Ingatan
terdapat gangguan pada salah satu atau lebih dari ketiga usnsur diatas.
d. Gangguan Orientasi
kesadarandan dapat menyangkut waktu, tempat, atau orang. Gangguan Afek dan
Emosi. Afek ialah nada perasaan, menyenangkan atau tidak (seperti kebanggan,
bermanifestasi afek ke luar dan disertai oleh banyak komponen fisiologik. Emosi
adalah manifestasi fek ke luar dan dsertai oleh banyak komponen fisiologi dan
afek atau emosi yaitu dapat berupa depresi, kecemasan, eforia, anhedonia,
e. Gangguan Psikomotor
12
tertentu.
tidak bertujuan
g. Gangguan persepsi
h. Gangguan intelegensi
i. Gangguan kepribadian.
13
1. Psikofarmaka
susunan saraf pusat. Efek utamanya pada aktivitas mental dan perilaku,
jiwa. Golongan dan jenis psikofarmaka ini perlu diketahui perawat agar
2. Kejang Listrik
14
3. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
4. Terapi Kognitif
tersebut.
5. Terapi Keluarga
15
emosi yang timbul kemudian dibahas atau diselesaikan bersama
dengan anggota keluarga, dalam hal ini setiap anggota keluarga diberi
hubungan erat satu sama lain dan saling bergantung, serta diorganisasi
6. Terapi Lingkungan
berpikir, adopsi nilai-nilai dan kondisi rumah sakit yang tidak baik atau
kurang sesuai, serta pasien akan kehilangan kontak dengan dunia luar.
7. Terapi Perilaku
16
perilaku adalah suatu terapi yang dapat membuat seseorang berperilaku
sesuai dengan proses belajar yang telah dilaluinya saat dia berinteraksi
menekankan terapi bicara atau interaksi antara pasien dengan staf dan
akut. Dalam init rawat inap ditujukan untuk mengidentifikasi gejala dan
jalan.
Rawat jalan adalah salah satu unit kerja dirumah sakit atau suatu
pelayanan kesehatan yang melayani pasien berobat jalan dan tidak lebih
17
untuk observasi, diagnosa pengobatan, rehabilitasi medik dan peayanan
penggunaan symbol dan diafragma, dan Konsep adalah suatu keyakinan yang
18
perkembangannya. Model konseptual memberikan keteraturan untuk berfikir,
mental. Hal ini merupakan upaya yang dilakukan baik oleh tenaga kesehatan
dapat bekerja lebih efektif bila tindakan yang dilakukan didasarkan pada
suatu model yang mengenai keberadaan sehat atau sakit sebagai suatu hasil
(2009) adalah:
19
bagi setiap anggota tim keperawatan.
konflik.
Faktor penyebab lain gangguan jiwa dalam teori ini adalah adanya
ketidakpuasan pada masa oral dimana anak tidak mendapatkan air susu
20
pada fase oral dan sebagainya. Hal ini akan menyebabkan traumatic yang
dasar, yaitu:
21
Tujuan tekhnik ini untuk mengungkapkan pengalaman masa lalu
proses penyadaran.
22
Konselor menggunakan sifat-sifat netral, objektif, anonym dan
23
perhatian terhadap keadaan resistensi pasien yaitu suatu keadaan
percaya).
membiarkan dirinya
24
hubungan personal, dalam menangani kecemasan secara realistis
25
kehidupannya sendiri.
2. Model interpersonal
Jadi, unit studinya adalah situasi interpersonal bukan hanya individu itu
yang terjadi tanpa evaluasi, dan bereaksi terhadap orang lain dalam
26
basis yang tidak realistis.
usia dini, dan kepribadian itu bisa berubah dikemudian hari seiring
27
dekat/penting bagi individu. Jika anak hanya menerima stimulus
yang ada pada dirinya. Ada 2 dorongan yang dimiliki pada individu :
(anviety). Ansietas timbul dan alami seseorang akibat adanya konflik saat
28
merasa berharga dan dihormati.
empati dan turut merasakan apa-apa yang dirasakan oleh pasien). Perawat
3. Model Social
perawatan/dirawat.
masyarakatnya.
29
gangguan jiwa. Oleh karena itu, konsep pencegahan primer, sekunder,
terapi :
a. Prevensi primer
c. Crisis intervensi
Prinsip proses terapi yang sangat penting dalam konsep model ini
d. Model Eksistensi
30
Teori ini berfokus pada pengalaman individu pada saat ini dan
terjadi karena hambatan atau larangan pada diri individu. Individu merasa
putus asa, sedih, sepi, kurang kesadaran akan dirinya dan penerimaan diri
adanaya bukan karena apa yang akan dilakukan. Konsep dasar RET
31
5) Berpikir logis dan tidak logis dapat dilakukan dengan symbol-
symbol bahasa.
32
menunjukkan bagaimana pasien harus bersikap rasional dan
b. Terapi logo
serta cinta. Dengan penemuan itu pasien akan dapat membantu dirinya
penting.
33
Menurut teori model eksistensial gangguan perilaku atau
gangguan jiwa terjadi bila individu gagal menemukan jati dirinya dan
nya.
riwayat hidup orang lain yang dianggap sukses atau dapat dianggap
untuk menerima jati dirinya sendiri dan menerima kritik atau feedback
control behavior).
manusia. Ahli terapi harus tulus dan tanpa ada yang ditutup-tutupi
dan jujur. Perliaku pasien berubah kearah fungsi diri yang positif bila
terhadap pasien.
34
Prinsp keperawatannya adalah : pasien dianjurkan untuk
memperluas kesadaran diri pasien melalu feed back, kritik, saran, atau
kekuatan apa yang ada pada dirinya, kekuatan mana yang dapat
35
Perawat harus membantu individu dalam melakukan
interpersonal.
36
mengikuti rencana pengobatan.
b. Terap supportif
penyakit ini, sejarah masa lalu, sejarah sosial, sejarah medis, tinjauan
menolak pengobatan.
37
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang terjadi pada
kerjakan.
B. Saran
1. Mahasiswa
jiwa interpersonal, Sehingga kedepan nanti kita bias berkerja dengan baik,
38
dan hubungan interpersonal yang kita lakukan baik. Sehingga kita bisa
2. Perawat
3. Pelayanan kesehatan
39
DAFTAR PUSTAKA
Stuart Gail. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta: EGC
Suliswati dkk. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC
Isaacs, Ann. 2005. Panduan Belajar Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikiatri
Edisi 3. Jakarta: EGC
Yosep, Iyus. 2009. Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama
Stuart dan Sundeen’s. 1998. Principle Practice of Psychiatric Nursing Sixth
Edition. St Louis, Missour: Mosby-Year Book
Stuart dan Larai. 2001. Principles and Practice of Psychiatric Nursing. St Louis
Mossour: Westline Industrial Drive
Keliat, Budi Anna, dkk. 1998. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta:
EGC Christensen,P. J. dan Kenney, J.W. (2009), Proses keperawatan
Aplikasi Model Konseptual, Ed.4, Jakarta, EGC.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika
Zaidin, Ali. 2002. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya
Medika
Indrono, Wahyu & Endang Caturini.2012.Implementasi Teknik De-Eskalasi
Terhadap Penurunan Respon Marah Klien Dengan Perilaku
Kekerasan.Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, 2.
Rahayu, Mubin & Nurhidayati.2014.Perspektif Kejiwaan dalam Keluarga:
Gambaran Kerentanan Sosial Keluarga Buruh Migran
Internasional.Jurnal Keperawatan Jiwa, 2 (1).
Sujianto & Fahrudin. 2008. Respon Perawat Dalam Melaksanakan Asuhan
Keperawatan Pada Pasien Terinfeksi Hiv/Aids Di Rumah Sakit Panti
Wilasa Citarum Semarang. Media Ners, 2 (2)
Toluliu, Keliat & Rekawati.2012.Pengaruh Latihan Coping With Stress Terhadap
Risiko Bunuh Diri Pada Remaja Di Smp Kasih Kota Depok Tahun
2010.Juiperdo,1(1).
40