Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“SUMBER-SUMBER PENYEMBUHAN PSIKOSOSIAL”

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Terapi Psikososial


Dosen pengampu : Prod. Dr. Drs. H. M. Sattu Alang, BA, M.A.

Disusun Oleh:

Nama : Wira Angkasa Putra


Nim : 50900121068

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL KELAS B


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan anugerah
dari-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Sumber-sumber
Penyembuhan Psikososial”. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada junjungan Nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW. yang telah
menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam dan
menjadi anugrah bagi seluruh alam semesta.
Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Prod. Dr. Drs. H. M. Sattu Alang,
BA, M.A. Selaku dosen Terapi Psikososial dan kesehatan yang telah memberikan
tugas makalah ini untuk memperdalam ilmu dan wawasan kami. Saya juga
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak, khususnya teman-teman
kelas yang selalu mendukung kelompok ini untuks menyelesaikan makalah ini
serta kepada penulis-penulis artikel ataupun buku yang kami gunakan untuk
mengambil referensi.
Saya sangat menyadari bahwa makalah saya memiliki banyak kekurangan,
oleh karenanya saya sangat membutuhkan kritik dan saran untuk makalah ini dan
dapat saya jadikan pelajaran untuk kedepannya. Demikianlah yang dapat saya
sampaikan semoga makalah ini memberikan manfaat bagi kita semua.

Gowa, 9 Oktober 2023

Wira Angkasa Putra

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………..……...ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang……………………………………………..………..…..1
B. Rumusan Masalah……………………………………………..………...2
C. Tujuan………………………………………………………….…….….2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………….………...3
A. Tujuan Terapi Psikososial……………………………………….………3
B. Sumber-Sumber Penyembuhan Psikososial.............................................3
C. Terapi Psikososial, Peranan Keluarga dan Pekerja Sosial........................5
BAB III KESIMPULAN……………………………………………………..…13
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………....14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Masalah psikososial merupakan masalah yang banyak terjadi dimasyarakat.
Menurut Yeni (2011) psikososial adalah suatu kemampuan tiap diri individu untuk
berinteraksi dengan orang yang ada disekitarnya. Sedangkan menurut Chaplin
(2011) psikososial adalah suatu kondisi yang terjadi pada individu yang mencakup
aspek psikis dan sosial atau sebaliknya. psikososial berarti menyinggung relasi
sosial yang mencakup faktor-faktor psikologi. Dari defenisi diatas masalah
psikososial adalah masalah yang terjadi pada kejiwaaan dan sosialnya.
Menurut Patricia (2012) yaitu: berduka, keputusasaan, ansietas, stress,
depresi, ketidakberdayaan, gangguan citra tubuh, HDR situasional Sedangkan
menurut Nanda (2012) masalah psikososial terdiri dari berduka, keputusasaan,
ansietas, ketidakberdayaan, resiko penyimpangan perilaku sehat, gangguan citra
tubuh, koping tidak efektif, koping keluarga tidak efektif, sindroma post trauma,
penampilan peran tidak efektif dan HDR. Menurut Hawari (2013) masalah
psikososial meliputi stress, cemas dan depresi.1
Menurut World Health Organization (2012) retardasi mental adalah keadaan
perkembanganmental yang terhenti atau tidak lengkap yang terutama dintadai oleh
adanyaketerbatasan, keterampilan selama masa perkembangan sehingga
berpengaruh pada semua tingkat intelegensia yaitu kemapuan bahasa, motorik,
kognitif dansosial. Soetjiningsih (2014) mendefinisikan retardasi mental sebagai
kecacatan yang ditandai dengan keterbatasan signifikan baik dalam fungsi
intelektual dan perilaku adaptif (kemampuan menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekitar) yang dimulai sebelum umur 18 tahun. Defenisi diatas
retardasi mental merupakan suatu keterbatasan yang dirasakan oleh anak baik dari
segi intelektual maupun prilaku.2

1
Unad Jurnal “identifikasi masalah psikososial” (2012), h. 1.
2
Linda Andriani Skripsi, “masalah psikosial masyarakat” (2017), h. 1.

iv
Terapi Psikososial sendiri merupakan terapi yang digunakan untuk
menyembuhkan pasien dengan gangguan jiwa, dengan menggunakan pendekatan
psikologi dan sosial. Terapi ini merupakan terapi yang menggunakan keunikan
manusia seperti aktualisasi diri, harapan, cinta, kreativitas, hakikat individualitas,
dan hubungan persahabatan untuk membantu perkembangan atau pemulihan
kondisi psikologis manusia.
Salah satu terapi psikososial yang dapat dilakukan oleh psikolog maupun
pekerja sosial yaitu terapi psikososial dengan teori belajar sosial oleh Albert
Bandura, tokoh terkenal yang merupakan psikolog berkebangsaan Amerika yang
mulanya merupakan psikolog yang beraliran Behaviorisme. Menurut Albert
Bandura, walaupun prinsip belajar cukup untuk menjelaskan dan meramalkan
perilaku, namun prinsip tersebut harus memperhatikan suatu fenomena penting
yang diabaikan oleh paradigma behaviorisme, yaitu bahwa manusia mempunyai
kemampuan berpikir dan mengatur tingkah lakunya sendiri. Bandura merumuskan
Teori Belajar Sosial dengan mengakomodasi kemampuan kognitif manusia dalam
berpikir dan belajar melalui pengamatan sosial. Selanjutnya teori belajar sosial ini
lebih dikenal dengan Teori Kognitif Sosial.3

B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa saja konsep sumber-sumber penyembuhan sosial?
b. Bagaimana peran keluarga dan pekerja sosial dalam proses
penyembuhan psikososial?

C. TUJUAN
a. Untuk mengetahui sumber-sumber penyembuhan sosial!
b. Untuk mengetahui peran keluarga dan pekerja sosial dalam proses
penyembuhan psikososial!

3
Sri Muliati Abdullah, “Social Cognitive Theory: A Bandura Thought Review published in
1982-2012,” Journal Psikodimensia, vol. 18 no. 1 (Januari 2019), h. 85.

v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tujuan Terapi Psikososial
Menurut Francis Turner, terapi psikososial adalah terapi dalam proses
perawatan untuk memulihkan kondisi psikis seseorang yang mengalami masalah
psikososial yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan psikologis,
dukungan moral dan spiritual, serta pembinaan hubungan sosial dengan tujuan
mengembalikan keberfungsian sosial seseorang.4
Tujuan terapi psikososial adalah membantu individu mengatasi masalah
psikologis mereka, meningkatkan kesejahteraan psikososial, dan membantu
mereka berfungsi secara lebih baik dalam kehidupan sehari-hari. Terapi
psikososial sering digunakan untuk mengatasi berbagai masalah, termasuk
gangguan mental, stres, trauma, dan konflik interpersonal. Beberapa tujuan utama
terapi psikososial termasuk:
1. Mengurangi gejala gangguan mental
2. Meningkatkan kualitas hidup
3. Memperbaiki hubungan
4. Pengembangan keterampilan sosial
5. Pemahaman diri5

B. Sumber-Sumber Penyembuhan Psikososial


1. Relasi
Sumber tritmen psikososial yang pertaa dan utama adalah relasi antara
terapis dan klien. Terapi psikososial telah menekankan kekuatan dari
otrang perorangan, kemampuan dari satu orang manusia untuk
mengubah ide-ide, persepsi, perasaan, tindakan dan gaya hidup orang
lain.
2. Terapis

4
Robert Albert, “Buku Pintar Pekerja Sosial”, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008), h. 29.
5
Dr. Ati Kusmawati, S.Psi., M.Si., Psikolog, “Modul Terapi Psikososial”, h. 8.

vi
Terapis sama pentingnya dengan relasi. Karena itu, pengetahuan dan
keterampilan terapis yang diperoleh melalui pelatihan professional.
3. Jejaring Pelayanan
Dua hal penting dalam penetapan jejaring pelayanan yaitu berkaitan
dengan struktur dimana pertolongan diberikan, seperti lembaga atau
klinik, serta lingkungan fisik yang actual dimana proses dilakukan
seperti rumah atau kantor.
4. Tempat
Tempat merupakan variable penting yang perlu mendapat perhatian
dalam proses pertolongan. Interaksi dan komunikasi antara terapi dank
lien dapat terjadi di lokasi/tempat seperti kantor, rumah atau beberapa
tempat informal lain.
5. Waktu
Seperti seting tempat, faktor waktu juga penting untuk diperhatikan.
Variable-variabel penting yang perlu diperhatikan berkenaan dengan
waktu adalah :
a. Kebutuhan,
b. Durasi proses pertolongan,
c. Lamanya satu interview berlangsung dan seberapa sering
interview dapat dilakukan.
6. Sumber Daya Lingkungan
Selain hal-hal yang disebutkan diatas, sumberdaya lingkungan
merupakan komponen penting yang mendukung pelayanan. Terapis
semestinya memiliki sumber daya eksternal yang besar yang dapat
digunakan.
7. Teknologi
Dalam sumber terapi teknologi yang digunakan pada umunya adalah
audiotape, videotape dan alat- alat lainnya yang tersedia dalam
masyarakat.6

6
Bambang Rustanto Jurnal “Teori Psikososial”, (2007), h. 1.

vii
C. Terapi Psikososial, Peranan Keluarga dan Pekerja Sosial
Terapi Psikososial bentuk penyembuhan untuk membantu orang (individu,
keluarga dan kelompok) dalam mengubah perilaku dan situasinya. Capaian
perubahan dalam aspek kognitif, emotif/emosi, dan lingkungan. Adapun peran
otonomi pekerja social di kalangan psikoterapis didasarkan pada:
1. Teori psikososial yang berawal dari premis bahwa pemahaman yang
akurat tentang manusia akan membawa tanggung jawab dan intervensi
yang efektif dan membutuhkan posisi yang seimbang antara orang sebagai
entitas psikologis dengan orang sebagai entitas social.
2. Bentuk praktek psikoterapetik diantaranya:
a) Mengkombinasikan pengetahuan bio-psikososial tentang manusia
dan perilaku social; keterampilan berhubungan dengan individu,
keluarga, kelompok dan komunitas; adanya kompetensi dalam
memobilisasikan sumber yang tersedia, dalam medium relasi
individu, keluarga dankelompok.
b) Tujuannya adalah membantu untuk merubah kepribadian, perilaku
atausituasi agar dapat berkontribusi terhadap pencapaian kepuasan,
pemenuhan keberfungsian manusia dalam kerangka nilai-nilai dan
tujuan orang tersebut serta tersedianya sumber-sumber
dalam masyarakat.7

1. Pendekatan Terapi
Kognitif: segi kemampuan yang berkaitan dengan aspek-aspek pengetahuan,
penalaran, atau pikiran (Bloom dalam Dimyati dan Mudjiono, 2009) Aspek
kognitif:
1. Pengetahuan (knowledge): mengingat, mengenal kembali.
2. Pemahaman (comprehension): menangkap makna dan arti tentang hal
yang dipelajari.

7
Corey, Gerald. 1995. Teori dan Praktek dari Konseling dan Psikoterapi. Semarang:
IKIPSemarang Press, h. 4.

viii
3. Penerapan (application): kemampuan untuk menerapkan gagasan,
prosedur metode, rumus, teori dan sebagainya.
4. Analisis (analysis): memecahkan informasi yang kompleks menjadi
bagian- bagian kecil dan mengaitkan informasi dengan informasi lain.
5. Sintesis (syntesis) : Kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau
pola baru, eks. Menyusun program kerja.
6. Penilaian/penghargaan (evaluation): Kemampuan untuk memberikan
penilaian terhadap suatu materi pembelajaran, argumen yang berkenaan
dengan sesuatu dianalisis dan dihasilkan.

2. Peran Keluarga
Peran keluarga sangat diperlukan dalam hal ini yaitu orangtua atau orang
dewasa. Erikson menyatakan bahwa tugas orang dewasa adalah membimbing,
mendidik, melatih dan mengembangkan potensi anak-anaknya sehingga menjadi
pribadi yang mandiri. Orangtua dapat melakukan tugas dan kewajiban untuk
membimbing, medidik dan mendampingi perkembangan anak-anaknya sampai
tumbuh menjadi pribadi dewasa. Dengan demikian, orangtua memperoleh makna
dalam hidupnya yaitu merasa bangga dan berguna untuk anak-anaknya. Namun
sebaliknya kegagalan dalam mendidik anak menimbulkan perasaan kecewa, sedih,
putus asa dan tidak bahagia. Oleh karena itu orangtua merasa tidak mampu
mendidik anak dengan baik.8
Peran keluarga sangat diperlukan dalam hal ini yaitu orangtua atau orang
dewasa. Erikson menyatakan bahwa tugas orang dewasa adalah membimbing,
mendidik, melatih dan mengembangkan potensi anak-anaknya sehingga menjadi
pribadi yang mandiri. Orangtua dapat melakukan tugas dan kewajiban untuk
membimbing, medidik dan mendampingi perkembangan anak-anaknya sampai
tumbuh menjadi pribadi dewasa. Dengan demikian, orangtua memperoleh makna
dalam hidupnya yaitu merasa bangga dan berguna untuk anak-anaknya. Namun
sebaliknya kegagalan dalam mendidik anak menimbulkan perasaan kecewa, sedih,

8
Tiara Emilza Skripsi. “Konsep psikososial menurut teori erik erikson
Terhadap pendidikan anak usia dini dalam tinjauan pendidikan islam”. 2019. h.6

ix
putus asa dan tidak bahagia. Oleh karena itu orangtua merasa tidak mampu
mendidik anak dengan baik.
Dalam psikologi perkembangan, banyak dibahas mengenai bagaimana tahap
perkembangan sosial anak, diantara tokoh yang memberi konstribusi dalam hal ini
adalah teori perkembangan psikososial Erik Erikson. Erikson mengatakan bahwa
istilah “psikososial” dalam kaitannya dalam perkembangan manusia berarti bahwa
tahap-tahap kehidupan seseorang darilahir samapai mati dibentuk oleh pengaruh-
pengaruh sosial yang berinteraksi dengan suatu organisme yang menjadikan
seseorang matang secara fisik dan psikologis.9
Perkembangan psikososial adalah perkembangan yang berkaitan dengan
emosi, motivasi dan perkembangan pribadi manusia serta perubahan dalam
bagaimana individu berinteraksi dengan orang lain. Berinteraksi atau
bersosialisasi adalah hal yang penting dalam kehidupan bahkan dikatakan manusia
merupakan makhluk sosial artinya manusia memerlukan orang lain dan tidak
mampu hidup tanpa orang lain. Dengan hidup secara bersosial atau berinteraksi
dengan orang lain dan lingkungan sekitar hidup akan menjadi lebih indah dan
harmonis dengan hidup bersosial manusia dapat merencanakaatau memikirkan
hal-hal yang bermanfaat, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Keluarga merupakan tempat tumbuh kembang seorang individu, maka
keberhasilan perkembangan sangat ditentukan oleh kualitas dari individu yang
terbentuk dari norma yang dianut dalam keluarga sebagai patokan berprilaku
setiap hari. Lingkungan keluarga secara langsung berpengaruh dalam mendidik
seseorang anak karena pada saat lahir dan untuk masa berikutnya yang cukup
panjang anak memerlukan bantuan dari keluarga dan orang lain untuk
menglangsungkan hidupnya.10

3. Fungsi Keluarga
Keluarga merupakan faktor penting dalam tumbuh kembang anggotanya.
Bekal psikososial keluarga membantu dalam membina anggota keluarga,
9
Erik Erikson. 2010. Tahapan Perkembangan Psikososial Erik Erikson. Jakarta
10
Tiara Emilza Skripsi. “Konsep psikososial menurut teori erik erikson Terhadap
pendidikan anak usia dini dalam tinjauan pendidikan islam”. 2019. h.8

x
menyelesaikan konflik dengan pemikiran terbuka dan luas, melindungi anggota
keluarga dari perbedaan budaya sosial yang destruktif, membentuk karakteristik
individu yang konstruktif, dan menjalin komunikasi yang lebih efektif.
a. Fungsi Edukatif
Fungsi ini mencakup hal tentang pendidikan anggota keluarga dan
pembinaan oleh oleh anggota keluarga yang lainnya. Keluarga juga
merupakan lingkungan pendidikan sebagai bagian dari pembelajaran
yang paling pertama dan utama bagi individu di dalamnya.
b. Fungsi Sosialisasi
Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama bagi pertumbuhan anak.
Begitu juga dengan lingkungannya, keluarga merupakan yang pertama
memperkenalkan anak pada lingkungan sosial yang lebih besar di
sekitarnya. Keluarga juga mengajarkan bagaimana menjadi masyarakat
yang baik dan proses interaksi sosial dengan orang orang disekitarnya.
Orang tua memperkenalkan cara menyapa orang, cara menghormati
orang yang lebih tua, sopan santun, dan lain sebagainya.
c. Fungsi Perlindungan
Keluarga juga memiliki fungsi sebagai tempat perlindungan yang akan
melindungi anggota keluarganya dari tindakan – tindakan tidak baik dari
norma sosial yang menyimpang.
d. Fungsi Religius
Keluarga menjadi tempat pertama yang memperkenalkan terhadap
budaya beragama. Keluarga mengajarkan kaidah ajaran agama yangbaik
kepada anak dan bagaimana melaksanakannya sebagai
umat yang beragama.11

4. Pekerja Sosial
Pekerjaan social dengan sendirinya tidak dapat mengklaim sebagai penemu
istilah tersebut. Namun demikian, pekerjaan sosial merupakan profesi yang

11
Mahfudh Fauzi, M.Pd. “Psikologi Keluarga”. (Jl Perintis Tanggerang: Psp Nusantara
Press 2018). h.9

xi
mengembangkan kesadasaran bahwa intervensi psikoterapi membutuhkan
kesatuan faktor psikologis dan social. Perkembangan penggunaan istilah
psikososial dapat di ketahui sebagai berikut :
1. Tahun 1917, Mary Richmond dalam buku What is social Case Work
yangmenekankan pentingnya dua sisi praktek yang dienal dengan direct
action of man on man dan indirectaction through the social environment.
Richmondmenyatakan bahwa poin utama dalam casework adalah
perkembangankepribadian. Penekanannya pada dua aspek tersebut
tampak dalam pengertiancasework sebagai proses yang menekankan
kepribadian melalui penyesuaianyang mempengaruhi individu oleh
individu dan antara orang denganlingkungan sosialnya. Orientasi
psikososial juga muncul dalam bukunya socialdiagnosis (1971).
2. Tahun 1935 Bartha Reynold memberikan penekanan pada fungsi
socialmanusia dengan memberikan definisi praktek sebagai praktek
pekerjaan socialyang membantu individu dan menghubungkannya
dengan keluarga, kelompok dan komunitasnya.12
Kiprah pekerja sosial bisa dijumpai dalam berbagai situasi. Misalnya,
penanganan kemiskinan, penanggulangan bencana, penanganan orang
dengankecacatan, perlindungan anak, pengembangan masyarakat, dan masih
banyak lagi. Kenapa pekerja sosial bisa dijumpai dalam segala kondisi? Karena
para pekerja sosial punya komitmen untuk mengambil bagian dalam mewujudkan
masyarakat yang sejahtera juga lingkungan yang aman dan nyaman. Maka dari
itu, para pekerja sosial aktif mendorong perubahan sosial dalam interaksiantara
manusia juga lingkungannya.

5. Proses Terapi
a. Proses Gathering
Pengumpulan data dan penilaian informasi adalah bagian penting dari
proses terapi psikososial. Keterampilan yang paling penting dalam
pengumpulan data adalah selektivitas.

12
Dr. Ati Kusmawati, S.Psi., M.Si., “Psikolog, Modul Terapi Psikososial” h.4

xii
b. Assesment (penilaian)
Penguunaan data yang tersedia adalah bagian proses terpeuntik yang
bertanggung jawab. Berbagai pertimbangan profesional yang kita buat
mengenai data sangat penting dalam membentuk arah dimana terapis dan
klien akan bergerak bersama-sama.
c. Diagnosis
Istilah diagnosis mempunyai arti yang sama dalam profesi lain yaitu
proses membedakan, atau seni mengetahui, tanda dari suatu fenomena.
d. Kontrak atau setting goals
Penentuan tujuan yang jelas adalah komponenen dari proses pertolongan
berikutnya setelah diagnosa.
e. Hubungan Terapi
Bagian yang cukup penting dalam hubungan terepeuntik dimana terapis
memberikan fakta-fakta dari fenomena pemindahan atau perubahan.
f. Permulaan
Dari proses terapi adalah masa sulit bagi terapis serta untuk klien karena
berbagai tugas yang harus dicapai dengan minimal data.
g. Pertengahan
Fase ini adalah proses yang paling menuntut dan membutuhkan tingkat
terbesar keterampilan terapis.
h. Terminasi
Pengakhiran adalah komponen paling penting dalam proses pelayanan.13

6. Perubahan Pasca Terapi


1. Perunahan Kognitif
Dari semua perubahan-perubahan yang ada, baik tajam maupun dramatis,
yang dapat terjadi selama proses pertolongan, penting nya perubahan
kognitif sering kali di remehkan oleh para terapis. Para klien umunya
mendapatkan pengetahuan baru tentang diri mereka sendiri, motif,
perasaan reaksi dan sikap.

13
Bambang Rustanto Jurnal “Teori Psikososial”, (2007), h.3.

xiii
2. Perubahan Emotif
Perubahan emotif yang merupakan komponen penting terapi psikososial,
bentuk psikoterapi manapun, adalah modifikasi kehidupan emosi klien
3. Perubahan Perilaku
Terdapat dua prinsipil dimana terapi bertujuan membawa tipe
perubahanini. Pertama, terdapat sebuah perubahan yang terjadi secara
tidak langsung, tanpamedium hubungan.
4. Perubahan Lingkungan
Prinsip terapi psikoterapi adalah menekankan pada esensi kekuatan
pengaruh dari lingkungan signifikan dari individu terhadap
pengembangan danmodifikasi kepribadian.
5. Bebas dari Penderitaan
Banyak klien yang datang melakukan kontak professional terlukai dalam
banyak cara. Mungkin luka yang dialami yang disebabkan oleh rasa
kehilangan yangdialami pertama kalinya14

6. Bentuk-bentuk Terapi Psikososial


1. Terapi Individual (Individual Terapy) Pendekatan ini merupakan
format penyembuhan yang memungkinkan klien untuk mendapatkan privasi,
penerimaan, rasa aman, dan jaminan situasi yang sangat kondusif untuk
membebaskan orang melihat diri mereka sendiri dengan cara-cara yang baru
konseling individual sering digunakan dalam terapi individual ini yang
aktivitasnya berupa mendengarkan dan membicarakan (listening and talking)
2. Terapi Keluarga (Family Terapy) Terapi keluarga dimaksudkan
memberi pelayanan kepada anak dengan melibatkan keluarga, keluarga dijadikan
modal praktek dan orientasi praktek (bagi penyembuhan psikososial anak)
Keluarga memiliki pengaruh yang dapat menjadi sumber pertolongan dan sumber
perkembangan bagi anggota-anggota, meskipun pada sisilain dapat jugamenjadi
penyebab stress dan malfungsingaa keluarga, keluarga dapat menjadi sumber
masalah, tetapi juga sekaligus merupakan sumber daya untuk mengatasi masalah.

14
Bambang Rustanto Jurnal “Teori Psikososial”, (2007), h.10.

xiv
3. Terapi Kelompok (Groub Treatment) Dimaksudkan sebagai bentuk
pelayanan terapi kepada anak melalui kelompok pendekatan, kelompok dipandang
efektif untuk mengatasi masalah psikososial anak, sejalan dengan Garvin (1987)
mengatakan bahwa mengubah perilaku individu melalui kelompok lebih efektif
dari pada individual Terapis dapat memberikan pelayanan melalui
pengelompokkan anak berdasarkan masalah yang dihadapi atau usia anak sesua
dengan tingkat perkembangannya. Sebaiknya jumlah anak dalam kelompok
maksimal 10 orang.15
Zastrow (1982) mengidentifikasi ada Sembilan tipe kelompok dalam
groubwork yaitu :
a) Kelompok percakapan sosial
b) Kelompok rekreasic
c) Kelompok rekreasi keterampilan
d) Kelompok pedidikan
e) Kelompok pemecahan masalah dan pembuatan keputusan
f) Kelompok bantu diri
g) Kelompok sosialisasi
h) Kelompok penyembuhan16
4. Kelompok sesitivitas Terapi Komunitas (Theurapeutic Community)
Suatu pelayanan yang diberikan pada anak dengan melibatkan
masyarakat/komunitas dengan kata lain fokus penyembuhannya pada
masyarakat/komunitas atau beberapa segmen masyarakat, hal penting yang harus
dilakukan oleh terapis yang beriorientasi pada masyarakat adalah secara konstan
berusaha menentukan letak masalah yang teridentifikasi dalam sistem, pada
masyarakat atau pada individu-individu dan bagaimana merek berinteraksi secara
timbal balik satu sama lain.17

BAB III
15
Adi Fachruddin, Meit Subardhini Dan Badrun S. 2004 “Modul Matakuliah Terapi
Sosial”h.3
16
Turner, F. J. 1978 Psychosocial Therapy : A Social workh. h 3
17
Adi Fachruddin, Meit Subardhini Dan Badrun S. 2004 “Modul Matakuliah Terapi
Sosial” h 4.

xv
KESIMPULAN

1. Terapi dalam proses perawatan untuk memulihkan kondisi psikis seseorang


yang mengalami masalah psikososial yang dilakukan dengan menggunakan
pendekatan psikologis, dukungan moral dan spiritual, serta pembinaan
hubungan sosial dengan tujuan mengembalikan keberfungsian sosial seseorang.
2. Tujuan terapi psikososial adalah membantu individu mengatasi masalah
psikologis mereka, meningkatkan kesejahteraan psikososial, dan membantu
mereka berfungsi secara lebih baik dalam kehidupan sehari-hari. Terapi
psikososial sering digunakan untuk mengatasi berbagai masalah, termasuk
gangguan mental, stres, trauma, dan konflik interpersonal.
Keluarga merupakan tempat tumbuh kembang seorang individu, maka
keberhasilan perkembangan sangat ditentukan oleh kualitas dari individu yang
terbentuk dari norma yang dianut dalam keluarga sebagai patokan berprilaku
setiap hari. pekerjaan sosial merupakan profesi yang mengembangkan
kesadasaran bahwa intervensi psikoterapi membutuhkan kesatuan faktor
psikologis dan sosial.

DAFTAR PUSTAKA

xvi
AB, Syamsuddin. Benang-Benang Merah Teori Kesejahteraan Sosial. Ponorogo: Penerbit
WADE, 2017.

Abdullah, Sri Muliati. "Social Cognitive Theory: A Bandura Thought Review published
in 1982-2012." Journal Psikodimensia, vol. 18 no. 1 (Januari 2019):

Adi Fachruddin, Meiti Subardhini Dan Badrun S.2004 “Modul Matakuliah Terapi Sosial

Bambang rustanto “konsep, tujuan Teori psikososial Jurnal, “(2007)

Corey, Gerald. 1995. Teori dan Praktek dari Konseling dan Psikoterapi.Semarang: IKIP
Semarang press

Dr. Ati Kusmawati, S.Psi., M.Si., Psikolog”Modul Terapi Psikososial psikolog 2017

Hamachek, Don. 1990. Evaluating Self-Concept and Ego Status in Erikson’s Last
Three Psychosocial. Journal Counseling and Development

Linda Andriani Skripsi, “masalah psikososial Masyarakat ”Universitas Islam Makassar”


(2017)

Turner, F. J. 1978 Psychosocial Therapy : A Social work

Uke Hani Rasalwati Ruang Lingkup psikososial. PPT( power point,), Terapi
Psikososial (2012)

xvii

Anda mungkin juga menyukai