TERAPI PSIKOSOSIAL
“Dosen Pengampu”
Prof. Dr. Drs. H. Sattu Alang, BA. MA
“Disusun Oleh”
MUH. CHAIDIR MS
50900120016
Kata Pengantar
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT , Berkat rahmat,
hidayah, dan bimbingan-Nya, penulis dapat menyelesaikan risalah ini dan
menyelesaikannya tepat pada waktunya. Artikel ini tentang, Terapi psikososial .
Dalam menyelesaikan risalah ini, penulis menghadapi banyak kendala dan
tantangan, yang pada akhirnya dapat diatasi dengan dorongan dan bimbingan dari
semua pihak yang terlibat. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-
rekan yang telah berkontribusi dalam penyelesaian risalah ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………............................................................................ii
BAB I, PENDAHULUAN……….........................................................................iv
A. Pengertian Penyembuhan……...........................................................................1
B. Tujuan Terapi Psikososial …….........................................................................1
C. Sumber-Sumber Penyembuhan Psikososial.......................................................1
D. Terapi Psikososial Dan Peranan Pekerja Sosial.................................................4
E. Ruang Lingkup Penyembuhan Psikososial........................................................2
F. Pekerja Sosial………………….........................................................................4
G. Pendekatan Terapi……………..........................................................................6
H. Proses Terapi…………………..........................................................................6
I. Perubahan Pasca Terapi……… .........................................................................8
J. Bentuk-Bentuik Terapi Psikososial..................................................................10
DAFTAR PUSTAKA…………….......................................................................13
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Nanda jurnal “ identifikasi masalah psikososial 2012, h1
v
dimulai sebelum umur 18 tahun. Defenisi diatas retardasi mental merupakan suatu
keterbatasan yang dirasakan oleh anak baik dari segi intelektual maupun prilaku.2
Psikososial salah satunya dikenal dengan tokoh Erikson. Pada tahun 1933,
Erikson dan pindah ke Amerika Serikat dan menjadi ahli psikoanalis anak
pertama di Boston. Ia mulai memperdalam ketertarikannya pada psikoanalis dan
mengembangkan hubungan antara psikologi dan antropologi. Penelitian -
penelitian yang ia lakukan kelak menjadi dasar dari Teori Psikososial Erikson
yang terkenal tersebut. Pada tahun 1950 ia menerbitkan sebuah buku berjudul
Childhood and Society. Erikson kemudian melanjutkan penelitiannya pada anak –
anak dan anak muda, ia mengembangkan suatu konsep bahwa terjadinya krisis
perasaan dan identitas tidak bisa diacuhkan pada masa remaja. Ia masih menulis
buku dan kembali mengajar di Harvard sampai pensiun pada 1970. Teori dari
Erikson tentang perkembangan manusia dikenal dengan istilah perkembangan
psikososial. Teori psikososial Erikson ini merupakan salah satu teori terbaik
mengenai kepribadian yang ada dalam psikologi. Seperti Sigmund Freud, Erikson
juga mempercayai bahwa kepribadian seseorang akan berkembang melalui
beberapa tingkatan tertentu.3
B. Rumusan Masalah.
a) Konsep sumber-sumber penyembuhan psikososial ?
b) Bagaimana peran pekerja sosial dalam penyembuhan psikososial ?
C. Tujuan Pembahasan.
a) Mengetahui bagaimana konsep sumber-sumber penyembuhan psikososial.
b) Mengetahui bagaimana peran pekerja sosial dalam penyembuhan
psikososial.
2
linda Andriani Skripsi, “masalah psikososial Masyarakat”(2017) h 1
3
Hamachek, Don. 1990. Evaluating Self-Concept and Ego Status in Erikson’s Last Three
Psychosocial. Journal Counseling and Development, 68(68):677-683 h 1
https://doi.org/10.1002/j.1556-6676.1990.tb0436
vi
BAB II
PEMBAHASAN
Sumber tritmen psikososial yang pertama dan utama adalah relasi antara terapis dan
klien. Terapi psikososial telah menekankan kekuatan dari orang perorangan, kemampuan
dari satu orang manusia untuk mengubah ide-ide, persepsi, perasaan, tindakan dan gaya
hidup orang lain.
2. Terapis
3. Jejaring pelayanan
4
Bambang rustanto Jurnal, Teori psikososial (2007) h 1
2
Dua hal penting dalam penetapan jejaring pelayanan yaitu berkaitan dengan
struktur dimana pertolongan diberikan, seperti lembaga atau klinik, serta
lingkungan fisik yang actual dimana proses dilakukan seperti rumah atau kantor.
4. Tempat
5. Waktu
Seperti seting tempat, faktor waktu juga penting untuk diperhatikan. Variable-
variabel penting yang perlu diperhatikan berkenaan dengan waktu adalah :
a. Kebutuhan,
b. Durasi proses pertolongan,
c. Lamanya satu interview berlangsung dan seberapa sering interview dapat
dilakukan
6. Sumberdaya lingkungan
7. Teknologi
Dalam sumber terapi teknologi yang digunakan pada umunya adalah audiotape,
videotape dan alat- alat lainnya yang tersedia dalam masyarakat (Rustanto2007)5
5
Bambang rustanto Jurnal, Teori psikososial (2007) h 2
3
1. Teori psikososial yang berawal dari premis bahwa pemahaman yang akurat
tentang manusia akan membawa tanggung jawab dan intervensi yang efektif
dan membutuhkan posisi yang seimbang antara orang sebagai entitas
psikologis dengan orang sebagai entitas social.
2. Bentuk praktek psikoterapetik diantaranya:
a) Mengkombinasikan pengetahuan bio-psiko-sosial tentang manusia dan
perilaku social; keterampilan berhubungan dengan individu, keluarga,
kelompok dan komunitas; adanya kompetensi dalam memobilisasikan
sumber yang tersedia, dalam medium relasi individu, keluarga dan
kelompok.
b) Tujuannya adalah membantu untuk merubah kepribadian, perilaku atau
situasi agar dapat berkontribusi terhadap pencapaian kepuasan, pemenuhan
keberfungsian manusia dalam kerangka nilai-nilai dan tujuan orang
tersebut serta tersedianya sumber-sumber dalam masyarakat.7
E. Pekerja Sosial
7
Corey, Gerald. 1995. Teori dan Praktek dari Konseling dan Psikoterapi. Semarang: IKIP
Semarang Press h. 4
5
1. Tahun 193 penggunaan istilah psikososial pertama kalinya oleh Frank Hankis
dari Smith College yang menekankan pentingnya pemahaman pekerja social
terhadap orang dalam kerangka psikologis dan sosiologis.
2. Tahun 1917, Mary Richmond dalam buku What is social Case Work yang
menekankan pentingnya dua sisi praktek yang dienal dengan direct action of
man on man dan indirectaction through the social environment. Richmond
menyatakan bahwa poin utama dalam casework adalah perkembangan
kepribadian. Penekanannya pada dua aspek tersebut tampak dalam pengertian
casework sebagai proses yang menekankan kepribadian melalui penyesuaian
yang mempengaruhi individu oleh individu dan antara orang dengan
lingkungan sosialnya. Orientasi psikososial juga muncul dalam bukunya social
diagnosis (1971).
3. Tahun 1926 Taylor menuliskan tujuan penyembuhan untuk memahami
individual sebagai kepribadian yang utuh dan penyesuaian individu tersebut
terhadap kehidupan yang sehat secara social.
4. Tahun 1935 Bartha Reynold memberikan penekanan pada fungsi social
manusia dengan memberikan definisi praktek sebagai praktek pekerjaan social
yang membantu individu dan menghubungkannya dengan keluarga, kelompok
dan komunitasnya.8
Pekerja Sosial adalah seseorang yang memiliki pengetahuan, ketrampilan
dan nilai praktik pekerjaan sosial yang diperoleh melalui pendidikan,
pelatihan, dan/atau pengalaman di bidang kesejahteraan sosial dan/atau bidang
ilmu sosial, dan/atau telah disetarakan serta telah mendapatkan
sertifikat kompetensi.
Kiprah pekerja sosial bisa dijumpai dalam berbagai situasi. Misalnya,
penanganan kemiskinan, penanggulangan bencana, penanganan orang dengan
kecacatan, perlindungan anak, pengembangan masyarakat, dan masih banyak
lagi. Kenapa pekerja sosial bisa dijumpai dalam segala kondisi? Karena para
pekerja sosial punya komitmen untuk mengambil bagian dalam mewujudkan
masyarakat yang sejahtera juga lingkungan yang aman dan nyaman. Maka dari
8
Dr. Ati Kusmawati, S.Psi., M.Si., “Psikolog”Modul Terapi Psikososial” h. 4
6
itu, para pekerja sosial aktif mendorong perubahan sosial dalam interaksi
antara manusia juga lingkungannya.
F. Pendekatan Terapi
Kognitif
a. Kognitif : segi kemampuan yang berkaitan dengan aspek-aspek pengetahuan,
penalaran, atau pikiran (Bloom dalam Dimyati dan Mudjiono, 2009)Aspek
kognitif :
a) Pengetahuan (knowledge): mengingat, mengenal kembali.
b) Pemahaman (comprehension) : menangkap makna dan arti tentang hal yang
dipelajari.
c) Penerapan (application) : kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur
metode, rumus, teori dan sebagainya.
d) Analisis (analysis): memecahkan informasi yang kompleks menjadi bagian-
bagian kecil dan mengaitkan informasi dengan informasi lain.
e) Sintesis (syntesis) :Kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola
baru, eks. Menyusun program kerja.
f) Penilaian/penghargaan (evaluation): Kemampuan untuk memberikan
penilaian terhadap suatu materi pembelajaran, argumen yang berkenaan
dengan sesuatu yang diketahui, dipahami, dilakukan,
dianalisis dan dihasilkan.
G. Proses terapi
1. Data Gathering
2. Assessment (penilaian)
3. Diagnosis
Istilah diagnosis mempunyai arti yang sama dalam profesi lain yaitu
proses membedakan, atau seni mengetahui, tanda dari suatu fenomena. Dalam
melaksanakan diagnosis penting untuk menggambarkan situasi psikososial klien
saat ini seperti yang kita lihat dan pahami. Mengidentifikasi aspek-aspek dari
klien, sejarah klien yang kita anggap signifikan mempengaruhi situasi yang
muncul, fungsi psikologis klien saat ini, mengidentifikasi antara strees dan
kekuatan yang sedang bekerja.
5. Hubungan terapi
6. Permulaan
dari proses terapi adalah masa sulit bagi terapis serta untuk klien karena
berbagai tugas yang harus dicapai dengan minimal data. Ada beberapa faktor yang
8
membantu kepada terapis pada tahap awal. Biasanya klien berada dalam situasi
bahwa dirinya ingin dibantu, dan terapis ingin membantu dan dimana antusiasme
dan rasa ingin tahu dari balik klien maupun terapis tentang situasi baru dapat
menjadi produktif.
7. Pertengahan
Fase ini adalah proses yang paling menuntut dan membutuhkan tingkat
terbesar keterampilan terapis. Terapis yang terampil harus menyadari risiko dalam
fase ini. Pentingnya proses terapeutik harus diperkuat, rasa sakit dan ambivalensi
klien harus segera ditanggapi dan dihilangkan. Terapis perlu menekankan
keterlibatkan orang lain yang signifikan dan sumber daya disekitar klien..
8. Terminasi
2. Perubahan emotif
9
Bambang Rustanto Jurnal Teori psikososial (2007) h.3
9
3. Perubahan perilaku
4. Perubahan lingkungan
Banyak klien yang datang melakukan kontak professional terlukai dalam banyak
cara. Mungkin luka yang dialami yang disebabkan oleh rasa kehilangan yang
dialami pertama kalinya.10
10
Bambang rustanto Jurnal, “Teori psikososial “(2007) h. 10
10
11
Adi Fachruddin, Meiti Subardhini Dan Badrun S. 2004 “Modul Matakuliah Terapi
Sosial”h.3
11
BAB III
KESIMPULAN
12
Turner, F. J. 1978 Psychosocial Therapy : A Social work h.3
13
Adi Fachruddin, Meiti Subardhini Dan Badrun S. 2004 “Modul Matakuliah Terapi
Sosial” h.4
12
gangguan kesehatan secara fisik, mental, ataupun jiwa (Psikologi), dengan cara
memberikan bentuk pelayanan khsusus kepada mereka yang membutuhkan untuk
disembuhkan, penyembuhan ini juga diadakan atas nama kemanusiaan (Lingkup
Sosial).
Daftar Pustaka
IKIP Semarang Press h. 4
Dr. Ati Kusmawati, S.Psi., M.Si., Psikolog”Modul Terapi Psikososial
psikolog 2017, h. 4
Hamachek, Don. 1990. Evaluating Self-Concept and Ego Status in Erikson’s Last
Three
Psychosocial. Journal Counseling and Development, h.1
linda Andriani Skripsi, “masalah psikososial Masyarakat”
Universitas Islam Makassar (2017) h.1
Turner, F. J. 1978 Psychosocial
Therapy : A Social work h.3
Uke Hani Rasalwati Ruang Lingkup psikososial.
PPT( power point,),Terapi Psikososial (2012 ),