Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

TERAPI PSIKOSOSIAL

“Sumber-Sumber Penyembuhan Psikososial”

“Dosen Pengampu”
Prof. Dr. Drs. H. Sattu Alang, BA. MA

“Disusun Oleh”
MUH. CHAIDIR MS
50900120016

JURUSAN KESEJAHTERAAN SOSIAL


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2022
ii

Kata Pengantar

ُ‫سالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُه‬


َّ ‫ال‬

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT , Berkat rahmat,
hidayah, dan bimbingan-Nya, penulis dapat menyelesaikan risalah ini dan
menyelesaikannya tepat pada waktunya. Artikel ini tentang, Terapi psikososial .
Dalam menyelesaikan risalah ini, penulis menghadapi banyak kendala dan
tantangan, yang pada akhirnya dapat diatasi dengan dorongan dan bimbingan dari
semua pihak yang terlibat. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-
rekan yang telah berkontribusi dalam penyelesaian risalah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini


masih banyak terdapat kekurangan yang jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua yang telah membacanya.

Makassar, 6 Oktober 2022

Penulis
iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………............................................................................ii

DAFTAR ISI……………………. .......................................................................iii

BAB I, PENDAHULUAN……….........................................................................iv

A. Latar Belakang Masalah……... ........................................................................iv


B. Rumusan Masalah……………..........................................................................v
C. Tujuan Pembahasan………….. .........................................................................v

BAB II, PEMBAHASAN………...........................................................................1

A. Pengertian Penyembuhan……...........................................................................1
B. Tujuan Terapi Psikososial …….........................................................................1
C. Sumber-Sumber Penyembuhan Psikososial.......................................................1
D. Terapi Psikososial Dan Peranan Pekerja Sosial.................................................4
E. Ruang Lingkup Penyembuhan Psikososial........................................................2
F. Pekerja Sosial………………….........................................................................4
G. Pendekatan Terapi……………..........................................................................6
H. Proses Terapi…………………..........................................................................6
I. Perubahan Pasca Terapi……… .........................................................................8
J. Bentuk-Bentuik Terapi Psikososial..................................................................10

BAB III, KESIMPULAN………. .......................................................................12

DAFTAR PUSTAKA…………….......................................................................13
iv

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masalah psikososial merupakan masalah yang banyak terjadi


dimasyarakat. Menurut Yeni (2011) psikososial adalah suatu kemampuan tiap diri
individu untuk berinteraksi dengan orang yang ada disekitarnya. Sedangkan
menurut Chaplin (2011) psikososial adalah suatu kondisi yang terjadi pada
individu yang mencakup aspek psikis dan sosial atau sebaliknya. psikososial
berarti menyinggung relasi sosial yang mencakup faktor-faktor psikologi. Dari
defenisi diatas masalah psikososial adalah masalah yang terjadi pada kejiwaaan
dan sosialnya. Banyak masalah-masalah psikososial yang dihadapi oleh
masyarakat khususnya oleh ibu. Menurut Patricia (2012) yaitu: berduka,
keputusasaan, ansietas, stress, depresi, ketidakberdayaan, gangguan citra tubuh,
HDR situasional Sedangkan menurut Nanda (2012) masalah psikososial terdiri
dari berduka, keputusasaan, ansietas, ketidakberdayaan, resiko penyimpangan
perilaku sehat, gangguan citra tubuh, koping tidak efektif, koping keluarga tidak
efektif, sindroma post trauma, penampilan peran tidak efektif dan HDR. 1
Menurut Hawari (2013) masalah psikososial meliputi stress, cemas dan
depresi. Masalah psikososial pada ibu dengan anak retardasi mental.Menurut
World Health Organization (2012) retardasi mental adalah keadaan perkembangan
mental yang terhenti atau tidak lengkap yang terutama dintadai oleh adanya
keterbatasan, keterampilan selama masa perkembangan sehingga berpengaruh
pada semua tingkat intelegensia yaitu kemapuan bahasa, motorik, kognitif dan
sosial. Soetjiningsih (2014) mendefinisikan retardasi mental sebagai kecacatan
yang ditandai dengan keterbatasan signifikan baik dalam fungsi intelektual dan
perilaku adaptif (kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar) yang

1
Nanda jurnal “ identifikasi masalah psikososial 2012, h1
v

dimulai sebelum umur 18 tahun. Defenisi diatas retardasi mental merupakan suatu
keterbatasan yang dirasakan oleh anak baik dari segi intelektual maupun prilaku.2

Psikososial salah satunya dikenal dengan tokoh Erikson. Pada tahun 1933,
Erikson dan pindah ke Amerika Serikat dan menjadi ahli psikoanalis anak
pertama di Boston. Ia mulai memperdalam ketertarikannya pada psikoanalis dan
mengembangkan hubungan antara psikologi dan antropologi. Penelitian -
penelitian yang ia lakukan kelak menjadi dasar dari Teori Psikososial Erikson
yang terkenal tersebut. Pada tahun 1950 ia menerbitkan sebuah buku berjudul
Childhood and Society. Erikson kemudian melanjutkan penelitiannya pada anak –
anak dan anak muda, ia mengembangkan suatu konsep bahwa terjadinya krisis
perasaan dan identitas tidak bisa diacuhkan pada masa remaja. Ia masih menulis
buku dan kembali mengajar di Harvard sampai pensiun pada 1970. Teori dari
Erikson tentang perkembangan manusia dikenal dengan istilah perkembangan
psikososial. Teori psikososial Erikson ini merupakan salah satu teori terbaik
mengenai kepribadian yang ada dalam psikologi. Seperti Sigmund Freud, Erikson
juga mempercayai bahwa kepribadian seseorang akan berkembang melalui
beberapa tingkatan tertentu.3

B. Rumusan Masalah.
a) Konsep sumber-sumber penyembuhan psikososial ?
b) Bagaimana peran pekerja sosial dalam penyembuhan psikososial ?
C. Tujuan Pembahasan.
a) Mengetahui bagaimana konsep sumber-sumber penyembuhan psikososial.
b) Mengetahui bagaimana peran pekerja sosial dalam penyembuhan
psikososial.

2
linda Andriani Skripsi, “masalah psikososial Masyarakat”(2017) h 1
3
Hamachek, Don. 1990. Evaluating Self-Concept and Ego Status in Erikson’s Last Three
Psychosocial. Journal Counseling and Development, 68(68):677-683 h 1
https://doi.org/10.1002/j.1556-6676.1990.tb0436
vi
BAB II
PEMBAHASAN

Penyembuhan merupakan istilah yang identik dengan dunia medis, dengan


mendefinisikannya sebagai usaha untuk menyembuhkan yang sedang mengalami
gangguan kesehatan secara fisik, mental, ataupun jiwa (Psikologi), dengan cara
memberikan bentuk pelayanan khsusus kepada mereka yang membutuhkan untuk
disembuhkan, penyembuhan ini juga diadakan atas nama kemanusiaan (Lingkup
Sosial). Itulah alasan kenapa kemudian dalam bentuk bidang pengetahuan terdapat
ruang lingkup pembahasan tentang penyembuhan psikososial (Rustanto2007)4

A. Tujuan Terapi Psikososial


1. Tujuan utama dari orientasi psikososial dalam pekerjaan sosial adalah
perubahan
2. Perubahan dalam diri individu, kelompok, keluarga maupun situasi
3. Pencapaian keberfungsina klien sesuai dengan potensi klien
4. Penghargaan terhadap sistem-sistem nilai kilen
B. Sumber sumber peyembuhan psikososial
1. Relasi Sosial

Sumber tritmen psikososial yang pertama dan utama adalah relasi antara terapis dan
klien. Terapi psikososial telah menekankan kekuatan dari orang perorangan, kemampuan
dari satu orang manusia untuk mengubah ide-ide, persepsi, perasaan, tindakan dan gaya
hidup orang lain.

2. Terapis

Terapis sama pentingnya dengan relasi. Karena itu, pengetahuan dan


keterampilan terapis yang diperoleh melalui pelatihan professional.

3. Jejaring pelayanan

4
Bambang rustanto Jurnal, Teori psikososial (2007) h 1
2

Dua hal penting dalam penetapan jejaring pelayanan yaitu berkaitan dengan
struktur dimana pertolongan diberikan, seperti lembaga atau klinik, serta
lingkungan fisik yang actual dimana proses dilakukan seperti rumah atau kantor.

4. Tempat

Tempat merupakan variable penting yang perlu mendapat perhatian dalam


proses pertolongan. Interaksi dan komunikasi antara terapi dan klien dapat terjadi
di lokasi/tempat seperti kantor, rumah atau beberapa tempat informal lain.

5. Waktu

Seperti seting tempat, faktor waktu juga penting untuk diperhatikan. Variable-
variabel penting yang perlu diperhatikan berkenaan dengan waktu adalah :

a. Kebutuhan,
b. Durasi proses pertolongan,
c. Lamanya satu interview berlangsung dan seberapa sering interview dapat
dilakukan
6. Sumberdaya lingkungan

Selain hal-hal yang disebutkan diatas, sumberdaya lingkungan merupakan komponen


penting yang mendukung pelayanan. Terapis semestinya memiliki sumber daya eksternal
yang besar yang dapat digunakan. Satu hal yang terpenting diluar individu atau klien
secara umun disebut significant other.

7. Teknologi

Dalam sumber terapi teknologi yang digunakan pada umunya adalah audiotape,
videotape dan alat- alat lainnya yang tersedia dalam masyarakat (Rustanto2007)5

C. Ruang lingkup penyembuhan psikososial


1. Sebagai bagian dari usaha-usaha kesejahteraan sosial

Penyembuhan Psikososial sebagai bagian dari usaha Kesejahteraan sosial


Melansir dari ruang lingkup materi kesejahteraan sosial dibagian usaha usaha

5
Bambang rustanto Jurnal, Teori psikososial (2007) h 2
3

kesejahteraan sosial, mencakup beberapa bentuk bidang usaha, salah satunya


adalah bidang jaminan Kesehatan masyarakat.

Jaminan Kesehatan masyarakat disini juga tercakup beberapa bagian yang


perlu diperhatikan, mulai dari Kesehatan fisik, mental ataupun jiwa dan perlu kita
ketahui Bersama bahwa ini tentunya sudah menjadi bagian yang perlu
diperhatikan dalam menjalankan aspek-aspek sosial, karena melalui dari aspek
sosial yang melahirkan masyarakat dengan pola hidup yang sehat, maka aspek
aspek sosial yang lainnya juga akan berjalan secara sehat pula, karena dalam
kondisi sosial manapun tentunya selalu kita harapkan keadaan yang sehat wal-
afiat, maka dari pada itu aspek sosial yang satu ini sangat memiliki peran dan
sangat berpengaruh terhadap aspek sosial di seluruh ruang lingkup intervensi
sosial.

2. Sebagai peran utama dari seorang pekerja sosial

Dalam ruang lingkup pembelajaran pekerja sosial sebagai terapan ilmu


dari kesejahteraan sosial, memaparkan berbagai point tentang apa saja peran-
peran seorang pekerja sosial, Telah kita ketahui Bersama bahwa peran seorang
pekerja sosial adalah sebaagai advocator, mediator, fasilitator, atauapun sebagai
motivator dan semua itu dijalankan atas nama kemanusiaan. Maka dalam upaya
apapun dalam menangani para klien yang membutuhkan bimbingan khusus dari
para peksos semua peran tersebut harus sudah dikuasai dan benar benar dijalankan
secara professional,

Dalam penyandang masalah kesejahteraan sosial, ada dijelaskan tentang


mereka yangs sedang mengalami gangguan psikologi, masalah gangguan mental
secara kepribadian, ini memerlukan bimbingan dari seorang peksos atau Lembaga
Lembaga kesejahteraan sosial, yang paling identik untuk memberikan
penyembuhan kepada mereka adalah dengan cara memberikan bentuk pengajaran
atau bimbingan dengan memberikan berbagai motivator atau bahkan
penyembuhan khusus dengan bantuan dari ahli tenaga medis6
6
Uke Hani Rasalwati Ruang Lingkup psikososial. PPT,Terapi Psikososial
(2012 )
4

D. Terapi Psikososial Dan Peranan Pekerja Sosial

Terapi Psikososial bentuk penyembuhan untuk membantu orang (individu,


keluarga dan kelompok) dalam mengubah perilaku dan situasinya. Capaian
perubahan dalam aspek kognitif, emotif/emosi, dan lingkungan. Adapun peran
otonomi pekerja social di kalangan psikoterapis didasarkan pada:

1. Teori psikososial yang berawal dari premis bahwa pemahaman yang akurat
tentang manusia akan membawa tanggung jawab dan intervensi yang efektif
dan membutuhkan posisi yang seimbang antara orang sebagai entitas
psikologis dengan orang sebagai entitas social.
2. Bentuk praktek psikoterapetik diantaranya:
a) Mengkombinasikan pengetahuan bio-psiko-sosial tentang manusia dan
perilaku social; keterampilan berhubungan dengan individu, keluarga,
kelompok dan komunitas; adanya kompetensi dalam memobilisasikan
sumber yang tersedia, dalam medium relasi individu, keluarga dan
kelompok.
b) Tujuannya adalah membantu untuk merubah kepribadian, perilaku atau
situasi agar dapat berkontribusi terhadap pencapaian kepuasan, pemenuhan
keberfungsian manusia dalam kerangka nilai-nilai dan tujuan orang
tersebut serta tersedianya sumber-sumber dalam masyarakat.7
E. Pekerja Sosial

Pekerjaan social dengan sendirinya tidak dapat mengklaim sebagai


penemu istilah tersebut. Namun demikian, pekerjaan sosia merupakan profesi
yang mengembangkan kesdasaran bahwa intervensi psikoterapi membutuhkan
kesatuan faktor psikologis dan social. Perkembangan penggunaan istilah
psikososial dapat di ketahui sebagai berikut :

7
Corey, Gerald. 1995. Teori dan Praktek dari Konseling dan Psikoterapi. Semarang: IKIP
Semarang Press h. 4
5

1. Tahun 193 penggunaan istilah psikososial pertama kalinya oleh Frank Hankis
dari Smith College yang menekankan pentingnya pemahaman pekerja social
terhadap orang dalam kerangka psikologis dan sosiologis.
2. Tahun 1917, Mary Richmond dalam buku What is social Case Work yang
menekankan pentingnya dua sisi praktek yang dienal dengan direct action of
man on man dan indirectaction through the social environment. Richmond
menyatakan bahwa poin utama dalam casework adalah perkembangan
kepribadian. Penekanannya pada dua aspek tersebut tampak dalam pengertian
casework sebagai proses yang menekankan kepribadian melalui penyesuaian
yang mempengaruhi individu oleh individu dan antara orang dengan
lingkungan sosialnya. Orientasi psikososial juga muncul dalam bukunya social
diagnosis (1971).
3. Tahun 1926 Taylor menuliskan tujuan penyembuhan untuk memahami
individual sebagai kepribadian yang utuh dan penyesuaian individu tersebut
terhadap kehidupan yang sehat secara social.
4. Tahun 1935 Bartha Reynold memberikan penekanan pada fungsi social
manusia dengan memberikan definisi praktek sebagai praktek pekerjaan social
yang membantu individu dan menghubungkannya dengan keluarga, kelompok
dan komunitasnya.8
Pekerja Sosial adalah seseorang yang memiliki pengetahuan, ketrampilan
dan nilai praktik pekerjaan sosial yang diperoleh melalui pendidikan,
pelatihan, dan/atau pengalaman di bidang kesejahteraan sosial dan/atau bidang
ilmu sosial, dan/atau telah disetarakan serta telah mendapatkan
sertifikat kompetensi.
Kiprah pekerja sosial bisa dijumpai dalam berbagai situasi. Misalnya,
penanganan kemiskinan, penanggulangan bencana, penanganan orang dengan
kecacatan, perlindungan anak, pengembangan masyarakat, dan masih banyak
lagi. Kenapa pekerja sosial bisa dijumpai dalam segala kondisi? Karena para
pekerja sosial punya komitmen untuk mengambil bagian dalam mewujudkan
masyarakat yang sejahtera juga lingkungan yang aman dan nyaman. Maka dari

8
Dr. Ati Kusmawati, S.Psi., M.Si., “Psikolog”Modul Terapi Psikososial” h. 4
6

itu, para pekerja sosial aktif mendorong perubahan sosial dalam interaksi
antara manusia juga lingkungannya.
F. Pendekatan Terapi
Kognitif
a. Kognitif : segi kemampuan yang berkaitan dengan aspek-aspek pengetahuan,
penalaran, atau pikiran (Bloom dalam Dimyati dan Mudjiono, 2009)Aspek
kognitif :
a) Pengetahuan (knowledge): mengingat, mengenal kembali.
b) Pemahaman (comprehension) : menangkap makna dan arti tentang hal yang
dipelajari.
c) Penerapan (application) : kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur
metode, rumus, teori dan sebagainya.
d) Analisis (analysis): memecahkan informasi yang kompleks menjadi bagian-
bagian kecil dan mengaitkan informasi dengan informasi lain.
e) Sintesis (syntesis) :Kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola
baru, eks. Menyusun program kerja.
f) Penilaian/penghargaan (evaluation): Kemampuan untuk memberikan
penilaian terhadap suatu materi pembelajaran, argumen yang berkenaan
dengan sesuatu yang diketahui, dipahami, dilakukan,
dianalisis dan dihasilkan.

G. Proses terapi
1. Data Gathering

Pengumpulan data dan penilaian informasi adalah bagian penting dari


proses terapi psikososial. Keterampilan yang paling penting dalam pengumpulan
data adalah selektivitas.

2. Assessment (penilaian)

Penggunaan data yang tersedia adalah bagian proses terapeutik yang


bertanggung jawab. Berbagai pertimbangan professional yang kita buat mengenai
data sangat penting dalam membentuk arah dimana terapis dank lien akan
7

bergerak bersama-sama. Tujuan dari komponen assessment atau penilaian adalah


untuk memahami klien, dengan potensi dan keterbatasan, sumber kekuatan dan
stress, sumberdaya perubahan dan hambatan terhadap perubahan yang diinginkan.
Assessment membentuk formulasi dari penilaian professional tentang data yang
diperoleh, dari sudut pandang yang alamiah dan objektif.

3. Diagnosis

Istilah diagnosis mempunyai arti yang sama dalam profesi lain yaitu
proses membedakan, atau seni mengetahui, tanda dari suatu fenomena. Dalam
melaksanakan diagnosis penting untuk menggambarkan situasi psikososial klien
saat ini seperti yang kita lihat dan pahami. Mengidentifikasi aspek-aspek dari
klien, sejarah klien yang kita anggap signifikan mempengaruhi situasi yang
muncul, fungsi psikologis klien saat ini, mengidentifikasi antara strees dan
kekuatan yang sedang bekerja.

4. Kontrak atau setting goals

Penentuan tujuan yang jelas adalah komponen dari proses pertolongan


berikutnya setelah diagnosis. Sebuah komitmen untuk tujuan merupakan konsep
penting dari merealisasikan dan memikirkan kembali tentang perubahan situasi.
Dalam sebuah kontrak, tujuan dari proses terapi dan harapan bersama antara klien
dan terapis ditetapkan merupakan hal yang utama untuk diperhatikan.

5. Hubungan terapi

Bagian yang cukup penting dalam hubungan terapeutik dimana terapis


memberikan fakta-fakta dari fenomena pemindahan atau perubahan
(transference). Transference adalah sebuah konsep yang original dalam pandangan
psikodinamik, menunjuk kepada proses hubungan interpersonal seseorang yang
memiliki relasi dengan seseorang yang penting dari masa lalu.

6. Permulaan

dari proses terapi adalah masa sulit bagi terapis serta untuk klien karena
berbagai tugas yang harus dicapai dengan minimal data. Ada beberapa faktor yang
8

membantu kepada terapis pada tahap awal. Biasanya klien berada dalam situasi
bahwa dirinya ingin dibantu, dan terapis ingin membantu dan dimana antusiasme
dan rasa ingin tahu dari balik klien maupun terapis tentang situasi baru dapat
menjadi produktif.

7. Pertengahan

Fase ini adalah proses yang paling menuntut dan membutuhkan tingkat
terbesar keterampilan terapis. Terapis yang terampil harus menyadari risiko dalam
fase ini. Pentingnya proses terapeutik harus diperkuat, rasa sakit dan ambivalensi
klien harus segera ditanggapi dan dihilangkan. Terapis perlu menekankan
keterlibatkan orang lain yang signifikan dan sumber daya disekitar klien..

8. Terminasi

Pengakhiran adalah komponen paling penting dalam proses pelayanan.


Proses terapeutik sebagai suatu proses yang direncanakan, maka terminasi
menandai puncak dari keseluruhan proses. Tahapan ending adalah bahewa klien
sekarang dapat berfungsi tanpa terapis, dengan demikian dapat mewakili
pencapaian untuk klien yang dengan sendirinya meningkatkan ego.9

H. Perubahan pasca terapi


1. Perubahan kognitif

Dari semua perubahan-perubahan yang ada, baik tajam maupun dramatis,


yang dapat terjadi selama proses pertolongan, pentingnya perubahan kognitif
seringkali diremehkan oleh para terapis. Para klien umumnya mendapatkan
pengetahuan baru tentang diri mereka sendiri, motif, perasaan reaksi dan sikap.
Mereka akan belajar lagi tentang orang signifikan lain dalam kehidupan mereka,
tentang subsistem yang menjadi tempat keberadaan mereka dan yang paling
penting adalah sumber daya barang, pelayanan, kesempatan, dan orang yang dapat
menolong mereka mencapai tujuan yang menjadi komitmen mereka.

2. Perubahan emotif

9
Bambang Rustanto Jurnal Teori psikososial (2007) h.3
9

Perubahan emotif merupakan komponen penting terapi psikososial, bentuk


psikoterapi manapun, adalah modifikasi kehidupan emosi klien. Ragam perasaan
yang meliputi keberfungsian seseorang, dapat kaya dan memuaskan, namun kita
juga mengetahui perasaan ini dapat membatasi, menyakitkan, dan
membingungkan. Penyingkapan, pengarahan kembali, pembebasan dan
pemfokusan kembali perasaan tentu saja telah berada diantara pembedaan tujuan
psikoterapi.

3. Perubahan perilaku

Terdapat dua prinsipil dimana terapi bertujuan membawa tipe perubahan


ini. Pertama, terdapat sebuah perubahan yang terjadi secara tidak langsung, tanpa
medium hubungan. Yang kedua adalah perubahan secara langsung dan terencana,
dalam hal ini klien memiliki minat yang tinggi serta perhatian yang terperinci
pada komponen terapi psikososial.

4. Perubahan lingkungan

Prinsip terapi psikoterapi adalah menekankan pada esensi kekuatan


pengaruh dari lingkungan signifikan dari individu terhadap pengembangan dan
modifikasi kepribadian. Karen itu dalam rencana tritmen perubahan akan juga
diusahakan melalui aspek lingkungan pergaulan dari klien. Teori dasar
dariperubahan lingkungan adalah keyakinan bahwa perubahan dalam dunia luar
klien dapat membawa perubahan pada perilaku, respon-respon emosi, dan
pemahaman klien. Perubahan-perubahan dalam respon-respon emosi dapat
membantu klien memodifikasi dunia eksternalnya.

5. Bebas dari penderitaan

Banyak klien yang datang melakukan kontak professional terlukai dalam banyak
cara. Mungkin luka yang dialami yang disebabkan oleh rasa kehilangan yang
dialami pertama kalinya.10

I. Bntuk Bentuk Terapi Psikososial

10
Bambang rustanto Jurnal, “Teori psikososial “(2007) h. 10
10

1. Terapi Individual (Individual Terapy)

Pendekatan ini merupakan format penyembuhan yang memungkinkan


klien untuk mendapatkan privasi, penerimaan, rasa aman, dan jaminan situasi
yang sangat kondusif untuk membebaskan orang melihat diri mereka sendiri
dengan cara-cara yang baru konseling individual sering digunakan dalam terapi
individual ini yang aktivitasnya berupa mendengarkan dan membicarakan
(listening and talking)

2. Terapi Keluarga ( Family Terapy)

Terapi keluarga dimaksudkan memberi pelayanan kepada anak dengan


melibatkan keluarga, keluarga dijadikan modal praktek dan orientasi praktek (bagi
penyembuhan psikososial anak)

Keluarga memiliki pengaruh yang dapat menjadi sumber pertolongan dan


sumber perkembangan bagi anggota-anggota, meskipun pada sisilain dapat juga
menjadi penyebab stress dan malfungsingaa keluarga, keluarga dapat menjadi
sumber masalah, tetapi juga sekaligus merupakan sumber daya untuk mengatasi
masalah.

3. Terapi Kelompok (Groub Treatment)

Dimaksudkan sebagai bentuk pelayanan terapi kepada anak memlalui


kelompok pendekatan, kelompok dipandang efektif untuk mengatasi masalah
psikososial anak, sejalan dengan Garvin (1987) mengatakan bahwa mengubah
perilaku individu melalui kelompok lebih efektif dari pada individual

Terapis dapat memberikan pelayanan melalui pengelompokkan anak


berdasarkan masalah yang dihadapi atau usia anak sesua dengan tingkat
perkembngannya. Sebaiknya jumlah anak dalam kelompok maksimal 10 orang.11

11
Adi Fachruddin, Meiti Subardhini Dan Badrun S. 2004 “Modul Matakuliah Terapi
Sosial”h.3
11

Zastrow ( 1982 ) mengidentifikasi ada Sembilan tipe kelompok dalam groub


work yaitu :

a) Kelompok percakapan sosial


b) Kelompok rekreasi
c) Kelompok rekreasi keterampilan
d) Kelompok pedidikan
e) Kelompok pemecahan masalah dan pembuatan keputusan
f) Kelompok bantu diri
g) Kelompok sosialisasi
h) Kelompok penyembuhan12
4. Kelompok sesitivitasTerapi Komunitas ( Theurapeutic Community )

Suatu pelayanan yang diberikan pada anak dengan melibatkan


masyarakat / komunitas dengan kata lain fokus penyembuhannya pada
masyarakat/ komunitas atau beberapa segmen masyarakat, hal penting yang harus
dilakukan oleh terapis yang beriorientasi pada masyarakat adalah secara konstan
berusaha menentukan letak maslah yang teridentifikasi dalam sistem, pada
masyarakat atau pada individu-individu dan bagaimana merek berinteraksi secara
timbal balik satu sama lain13

BAB III

KESIMPULAN

Penyembuhan merupakan istilah yang identik dengan dunia medis, dengan


mendefinisikannya sebagai usaha untuk menyembuhkan yang sedang mengalami

12
Turner, F. J. 1978 Psychosocial Therapy : A Social work h.3
13
Adi Fachruddin, Meiti Subardhini Dan Badrun S. 2004 “Modul Matakuliah Terapi
Sosial” h.4
12

gangguan kesehatan secara fisik, mental, ataupun jiwa (Psikologi), dengan cara
memberikan bentuk pelayanan khsusus kepada mereka yang membutuhkan untuk
disembuhkan, penyembuhan ini juga diadakan atas nama kemanusiaan (Lingkup
Sosial).

Tujuan Terapi Psikososial: Tujuan utama dari orientasi psikososial dalam


pekerjaan sosial adalah perubahan, Perubahan dalam diri individu, kelompok,
keluarga maupun situasi , Pencapaian keberfungsina klien sesuai dengan potensi
klien , Penghargaan terhadap sistem-sistem nilai kilen

Adapun beberapa macam sumber penyembuhan psikososial yakni: relasi


sosial, terapis jejaring pelayanan, tempat dan juga ada 8 jenis proses terapi yaitu;
Data Gathering, assessment ( penilaian ), diagnosis, kontak atau setting
goals, hubungan terapi permulan pertengahan dan terminasi.

Perubahan pasca terapi yaitu Perubahan kognitif , Perubahan emotif, perubahan


perilaku, perubahan lingkungan, bebas dari penderitaan.

Daftar Pustaka

Adi Fachruddin, Meiti Subardhini Dan Badrun S.


2004 “Modul Matakuliah Terapi Sosial h.3 h.4
Bambang rustanto “konsep, tujuan Teori psikososial
Jurnal, “(2007)h. 1,,2,3.
Corey, Gerald. 1995. Teori dan Praktek dari Konseling dan Psikoterapi.
Semarang:
13

IKIP Semarang Press h. 4
Dr. Ati Kusmawati, S.Psi., M.Si., Psikolog”Modul Terapi Psikososial
psikolog 2017, h. 4
Hamachek, Don. 1990. Evaluating Self-Concept and Ego Status in Erikson’s Last
Three
Psychosocial. Journal Counseling and Development, h.1
linda Andriani Skripsi, “masalah psikososial Masyarakat”
Universitas Islam Makassar (2017) h.1
Turner, F. J. 1978 Psychosocial
Therapy : A Social work h.3
Uke Hani Rasalwati Ruang Lingkup psikososial.
PPT( power point,),Terapi Psikososial (2012 ),

Anda mungkin juga menyukai