Anda di halaman 1dari 12

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

FAKULTAS DAKWAH DAN


KOMUNIKASI JURUSAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL KAMPUS
GOWA
JL. Sultan Alauddin No.63, Romangpolong, Kec. Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan 92113

TUGAS KELOMPOK
MATA KULIAH
ORGANISASI DAN ADMINISTRASI KESEJAHTERAAN SOSIAL
Aspek Manusia dalam Organisasi dan Administrasi Kesejahteraan Sosial

DOSEN PEMBIMBING

Drs.Syam'un, M.Pd, MM.


OLEH:
KELOMPOK 3
KELAS A/KESEJAHTERAAN SOSIAL

1. A.Sukmawati 50900120005
2. Mutmainnah Usman 50900120006
3. Hasni 50900120008
4. Muh.Chaidir MS 50900120016
5. Inah Hazhinah Zahwa 50900120018
6. Musfira Munir 50900120021

TAHUN AJARAN
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah tentang “Aspek Manusia dalam Organisasi dan Administrasi
Kesejahteraan Sosial” ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua
jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar
bagi seluruh alam semesta.
Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
Organisasi dan Administrasi Kesejahteraan Sosial dengan judul “Aspek Manusia dalam
Organisasi dan Administrasi Kesejahteraan Sosial”. Disamping itu, kami mengucapkan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan
makalah ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya
dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat
kekurangannya.

Samata, 18 Mei 2022

Penulis

Page 2 of 11
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4

A. Latar Belakang................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................5

C. Tujuan.............................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................6

A. Peran Organisasi bagi Kehidupan Manusia....................................................................6

B. Perilaku Organisasi.........................................................................................................7

C. Tugas Umum dan Peranan Administrasi Kesejahteraan Sosial......................................8

BAB III PENUTUP....................................................................................................................9

A. Kesimpulan.....................................................................................................................9

B. Saran..............................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

Page 3 of 11
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk hidup yang memiliki setumpuk keinginan dan
berbagai macam kebutuhan. Silih berganti keinginan dan kebutuhan merasuki alam
pikiran dan kehidupan manusia. Ketika satu keinginan menjelma menjadi kebutuhan
Dengan berbagai cara, seseorang berhasil memenuhi kebutuhan tersebut sehingga
muncul keinginan dan kebutuhan baru. Demikian seterusnya, seolah-olah manusia
tidak pernah merasa puas meski kebutuhan-kebutuhannya telah terpenuhi. Untuk
memenuhi semua keinginan, kebutuhan hingga tercapai titik kepuasan, di samping
melakukan beberapa upaya/tindakan, seseorang juga membutuhkan berbagai macam
alat bantu. Namun, secanggih apa pun alat bantu yang digunakan, jika semuanya
dikerjakan sendiri, tampaknya sangat sulit bagi seseorang untuk memenuhi semua
kebutuhannya. Dari sinilah, manusia mulai sadar bahwa dirinya sebagai makhluk
individu—individual being mempunyai beberapa keterbatasan. Jadi, ketika dua orang
atau lebih bersedia saling membantu, tercipta sebuah kerja sama yang tujuannya
saling menolong dalam rangka memenuhi kebutuhan masing-masing.

Kerja sama antara dua orang atau lebih boleh jadi dianggap sebagai upaya
yang bersifat natural. Selain sebagai makhluk individu, manusia pada dasarnya adalah
makhluk soisal (social being). Manusia, menurut pandangan ini, tidak bisa
melepaskan ketergantungannya pada orang lain. Namun, harus diakui pula munculnya
kerja sama tersebut tidak terjadi semata-mata bersifat alamiah, tetapi karena
keterbatasan masing- masing individu. Gambaran ini menunjukkan bahwa perbedaan
tujuan sesungguhnya tidak menghalangi mereka menjalin kerja sama selama mereka
bisa memenuhi kebutuhan dan tujuan masing-masing. Jika katakanlah ikatan kerja
sama ini dianggap efektif, sangat boleh jadi bentuk kerja sama yang semula bersifat
temporer kemudian diatur dengan pola kegiatan yang lebih tersistem, terstruktur, dan
masing-masing memiliki tanggung jawab sesuai dengan peran yang terlebih dahulu
mereka sepakati. Pola kerja sama semacam ini sering disebut sebagai organisasi.

Page 4 of 11
B. Rumusan Masalah
1. Apa Peran Organisasi bagi Kehidupan Manusia?
2. Apa yang dimaksud dengan Perilaku Organisasi?
3. Apa Tugas Umum dan Peranan Administrasi Pekerjaan Sosial?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui peran organisasi bagi kehidupan manusia
2. Untuk mengetahui maksud dari perilaku organisasi
3. Untuk mengetahui tugas umum dan peranan administrasi pekerjaan sosial

Page 5 of 11
BAB II

PEMBAHASAN
A. Peran Organisasi bagi Kehidupan Manusia
Organisasi didirikan manusia bukan sebagai tujuan akhir, melainkan hanya
sebagai sarana dan bukan untuk siapa-siapa, kecuali untuk kepentingan manusia itu
sendiri. Pernyataan ini menunjukkan bahwa ada alasan-alasan tertentu mengapa
seseorang atau sekelompok orang mendirikan organisasi. Gareth Jones misalnya
mengatakan bahwa seseorang mendirikan organisasi pada dasarnya untuk
menciptakan nilai tambah yang berupa produk ataupun jasa dan berbagai macam
output yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan beberapa kelompok orang yang
berbeda kepentingan. Secara sistemis, proses penciptaan nilai tambah dalam sebuah
organisasi terjadi melalui tiga tahap, yaitu masukan (input), proses transformasi
(konversi), dan keluaran (output). Bagi sebuah organisasi, input merupakan barang
langka yang harus diperoleh melalui lingkungan organisasi. Langkanya input
menyebabkan organisasi harus memilihnya secara selektif dan menggunakannya
secara efisien agar bisa menghasilkan nilai tambah yang terbaik. Ketepatan pemilihan
input sangat menentukan kelangsungan hidup organisasi di masa datang.

Tahap berikutnya adalah tahap proses transformasi. Pada tahap ini, input
diubah dan diolah menjadi output. Faktor yang menentukan keberhasilan proses
transformasi adalah teknologi yang digunakan, seperti mesin-mesin dan komputer;
kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia; serta fasilitas-fasilitas organisasi
lainnya. Di sini bisa dikatakan bahwa kualitas input, sebaik apa pun, tidak memberi
jaminan bahwa hasil output-nya baik (optimal) jika tidak didukung oleh proses
transformasi yang baik pula.

Tahapan terakhir dalam proses pembentukan nilai tambah adalah


dihasilkannya output yang berupa produk/jasa. Di sini, organisasi diuji, apakah
penciptaan nilai yang dilakukannya diterima oleh lingkungan atau tidak. Jika
masyarakat mau membeli

Page 6 of 11
output tersebut, bisa dikatakan bahwa masyarakat mau menerima kehadiran
organisasi. Selanjutnya, uang yang diterima dari masyarakat/pelanggan (karena
kesediaan mereka membeli produk/jasa) bisa digunakan untuk membeli input baru
serta investasi baru dan seterusnya sehingga organisasi bisa bertahan hidup dan
tumbuh berkembang. Perkembangan organisasi merupakan indikator bahwa
organisasi sebagai sebuah alat mampu memenuhi kebutuhan manusia.

B. Perilaku Organisasi
Secara umum, ada dua cara dalam memandang manusia dalam organisasi.
Pertama, manusia dipandang sebagai individu dan kedua manusia dipandang sebagai
bagian dari kelompok. Sebagai individu, manusia mempunyai sifat dan karakter unik
yang berbeda antara satu individu dan individu yang lain. Sampai batas-batas tertentu,
sifat dan karakter ini tidak berubah meski seseorang telah bergabung dengan
organisasi dalam jangka waktu lama. Kalau toh mengalami perubahan, hal itu tidak
terjadi dalam waktu pendek, melainkan secara gradual dan memakan waktu yang
relatif lama. Sulitnya perubahan sifat dan karakter manusia ini disebabkan dalam diri
manusia sudah terbentuk mental programming atau lazim disebut sebagai mind set,
yakni pola pikir, perilaku, pola tindak, dan nilai-nilai individu yang sebagiannya
berasal dari faktor turunan (heredity) serta sebagiannya lagi dibangun dari
pengalaman masa lalu orang tersebut dan lingkungan sebelum bergabung dengan
organisasi. Variabel lingkungan yang membentuk mind set seseorang misalnya
lingkungan keluarga, teman bergaul, dan tempat pendidikan.

Oleh karena itu, yang menjadi titik sentral dalam pembahasan perilaku
organisasi bukan sekadar manusia sebagai individu dan juga bukan sekadar manusia
dalam kedudukannya sebagai kelompok, tetapi termasuk saling pengaruh antara
manusia dan aspek-aspek manusia yang relevan dengan organisasi. Hal ini sejalan
dengan pengertian perilaku keorganisasian yang dikemukakan oleh Stephen Robbins
berikut. (Perilaku keorganisasian adalah bidang studi yang menginvestigasi individu,
kelompok dan struktur organisasi, serta dampaknya terhadap perilaku dalam
organisasi. Diharapkan, dengan menerapkan pengetahuan tersebut, efektivitas
organisasi dapat ditingkatkan).

Page 7 of 11
C. Tugas Umum dan Peranan Administrasi Kesejahteraan Sosial
Tugas umum :

1. Perumusan tujuan
Pemimpin lembaga merupakan pejabat eksekutif yang bertanggung jawab kepada
atasannya tentang pelaksanaan kebijakan yang telah digariskan. Memberikan
masukan keatas berdasarkan pengetahuan dan keahlian teknis, profesional,
pengalaman
2. Penyiapan struktur formal yang sesuai bagi pelaksanaan tugas lembaga
Modifikasi perubahan organisasi struktur formal, kesinambungan proses perumusan
tujuan dan perencanaan
3. Menghimpun dan menyalurkan sumber-sumber
Salah satu tugas pimpinan lembaga ialah menghimpun sumber-sumber walaupun ada
perbedaan diantara lembaga, tergantung dari mana lembaga yg bersangkutan
memperoleh sumber-sumbernya
4. Supervisi dan evaluasi
Supervisi merupakan bagian utama dalam administrasi pekerjaan sosial. Peranan
supervisi adalah sebagai seorang yang memberikan dorongan, motifasi, pemberian
informasi, sbg pendengar yg baik bagi pekerja
5. Pembinaan usaha bersama
Tugas utama administraotr adalah memperkecil konflik antara kebutuhan para
anggota, memelihara dan membina hubungan kerja sama yang baik diantara berbagai
profesi.

Peranan administrator pekerjaan sosial :

1. Membedakan antara tugas dan peranan tertentu dg status yang bermacam-macam


2. Mengidentifikasi perilaku sesuai dengan peranan
3. Mengidentifikasi hubungan peranan yg penting dalam rangka pelaksanaan tugas
lembaga
Jadi membedakan peranan, sikap perilaku profesional dari peranan sikap sebagai
seorang pribadi

Page 8 of 11
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen
yang memfokuskan perhatiannya pada pengaturan peranan sumber daya manusia
dalam kegiatan suatu organisasi. Dalam mencapai tujuannya tentu suatu organisasi
memerlukan sumber daya manusia sebagai pengelola sistem, agar sistem ini berjalan
tentu dalam pengelolaanya harus memperhatikan beberapa aspek penting seperti
pelatihan, pengembangan, motivasi dan aspek-aspek lainya. Hal ini akan menjadikan
manajemen sumber daya manusia sebagai salah satu indikator penting pencapaian
tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Sumber daya manusia merupakan asset
organisasi yang sangat vital, karena itu peran dan fungsinya tidak bisa digantikan oleh
sumber daya lainnya. Betapapun modern teknologi yang digunakan, atau seberapa
banyak dana yang disiapkan, namun tanpa sumber daya manusia yan professional
semuanya menjadi tidak bermakna (Tjutju,2008). Eksistensi sumber daya manusia
dalam kondisi lingkungan yang terus berubah tidak dapat dipungkiri, oleh karena itu
dituntut kemampuan beradaptasi yang tinggi agar mereka tidak tergilas oleh
perubahan itu sendiri. Sumber daya manusia dalam organisasi harus senantiasa
berorientasi terhadap visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi di mana dia berada di
dalamnya

Manusia membutuhkan organisasi karena (1) manusia memiliki berbagai


macam kebutuhan yang jumlahnya tidak terhingga dan yang semuanya ingin
dipenuhi,
(2) untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut, sayangnya tidak bisa dilakukan secara
mandiri karena keterbatasan yang dimilikinya, (3) manusia yang pada dasarnya adalah
makhluk sosial cenderung berpaling pada orang lain untuk membantunya atau jika
dimungkinkan, diajak bekerjasa sama. Ketiga alasan inilah yang menjadi dasar
pertimbangan mengapa seseorang membutuhkan organisasi. Dengan organisasi,
manusia berharap sebagian besar kebutuhannya bisa terpenuhi. Karena alasan itu pula,
tidak jarang seseorang terlibat dalam kegiatan organisasi yang berbeda pada saat
bersamaan.

Perilaku organisasi adalah suatu bidang studi terapan yang mempelajari


Page 9 of 11
perilaku manusia dalam organisasi, baik manusia dalam kapasitasnya sebagai individu

Page 10 of 11
maupun manusia sebagai kelompok, serta hubungan antara manusia dan variabel yang
releven dengan organisasi dalam rangka meningkatkan efektivitas organisasi dan
kepuasan kerja karyawan. Variabel-variabel tersebut adalah dimensi-dimensi
organisasi dan lingkungan organisasi.

B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kekurangan, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah
Subhanallah wataala maka dari itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami
butuhkan guna untuk mengoreksi kekurangan makalah kami.

Page 11 of 11
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Sobirin, P. (n.d.). Perilaku Organisasi.

Page 12 of 11

Anda mungkin juga menyukai