Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KONSEP DASAR PERILAKU ORGANISASI

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah perilaku organisasi

Disusun oleh :

WINDA YELIANI 3318119

ANGELA OKTAVIA PUTRI 3318131

SINTIA DOLA 3318136

Dosen Pembimbing

FEBRIYAN PRATAMA SE,MM

PRODI PERBANKAN SYARIAH S1

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

BUKITTINGGI

TA. 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur selalu kami hantarkan kehadirat penguasa seluruh alam
dan tak lain kecuali Allah SWT. Karena berkat limpahan rahmat, taufik, dan
hidayahnya, kami bisa menyelesaikan tugas penyusunan makalah ini dengan judul
konsep dasar prilaku organisasi.

Kami selaku penyusun makalah bagaimanapun juga tidak bisa memendam


ucapan terima kasih kepada bapak/ ibu selaku dosen pembimbing mata kuliah
perilaku organisasi yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam
menyusun makalah ini, dan kedua orang tua yang tak pernah lelah mendukung
kelancaran tugas kami, serta pada teman-teman yang selalu memberikan motivasi
demi lancarnya penyusunan makalah ini.

Tak ada gading yang tak retak begitupun adanya makalah kami ini masih
jauh dari kesempurnaan. Dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang
kontruktif sangat kami harapkan dari pembaca demi perbaikan dan peningkatan
kualitas penyusun makalah dimasa yang akan datang.

Dan kami berharap, semoga makalah ini bisa memberikan suatu


kemanfaatan bagi kami penyusun dan para pembaca serta referensi bagi penyusun
makalah yang senada di waktu yang akan datang. Amin.

Bukittinggi, 3 Oktober 2020

Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4

1.1.Latar Belakang ...............................................................................................4

1.2. Rumusan masalah..........................................................................................5

1.3. Tujuan............................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5

2.1. Pengertian Prilaku organisasi ........................................................................6

2.2. Sejarah Prilaku Organisasi ............................................................................7

2.3. Pentingnya mempelajari prilaku organisasi...................................................8

2.4. Perspektif dan Efektif Prilaku Organisasi .....................................................9

2.5. Faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku organisasi ................................10

2.6. Faktor-faktor yang menghambat prilaku organisasi....................................12

BAB III STUDY CASE........................................................................................15

3.1. Analisis ....................................................................................................16

3.2. Solusi .......................................................................................................16

BAB IV PENUTUP ..............................................................................................18

4.1. Kesimpulan..................................................................................................18

4.2. Saran ............................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19
BAB I
PEMBAHASAN

1.1.Latar Belakang

Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari


tentangperilaku tingkat individu dan tingkat kelompok dalam suatu
organisasi serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok,
maupun organisasi). Perilaku organisasi juga dikenal sebagai studi tentang
organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang telaah akademik khusus yang
mempelajari organisasi, dengan memanfaatkan metode-metode dalam
ekonomi,sosio;ogi,ilmu politik , antropologi, dan psikologi.

Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan studi ini adalah studi


tentang sumber daya manusia dan psikologi industri. Organisasi dalam pandangan
beberapa pakar seolah-olah menjadi suatu “binatang” yang berwujud banyak,
namun tetap memiliki kesamaan konseptual. Atau dengan kata lain, rumusan
mengenai organisasi sangat tergantung kepada konteks dan perspektif tertentu dari
seseorang yang merumuskan tersebut.

Setiap manusia mempunyai tujuan yang berbeda dalam hidupnya, karena


pengaruh pengetahuan dan pengalamannya yang berbeda. Namun setiap manusia
akan sama dalam satu hal yaitu ingin mempertahankan hidup dan memenuhi
kebutuhan hidupnya. Bagi masyarakat pada era industrialisasi sekarang ini,
pekerjaan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat penting. Bagi
masyarakat modern bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar, baik dalam
rangka memperoleh imbalan berupa uang atau jasa, ataupun dalam rangka
mengembangkan dirinya.

Komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang
mengirim dan menerima pesan, terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai
pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik. hal Ini
mengandung elemen-elemen yang ada dalam setiap tindak komunikasi, terlepas
dari apakah itu bersifat intrapribadi, antarpribadi, kelompok kecil, pidato terbuka,
atau komunikasi masa. Dalam komunikasi ini kita juga akan menyinggung sedikit
tentang Perhatian, Pemahaman dan Mengingat Informasi.

1.2. Rumusan masalah

Masalah-masalah yang akan di pecahkan dalam makalah ini yaitu sebagai


berikut:

1.2.1. Apakah pengertian dari perilaku organisasi?

1.2.2. Bagaimana sejarah perilaku organisasi?

1.2.3. Mengapa kita perlu mempelajari prilaku organisasi ?

1.2.4. Bagaimana perspektif dan efektif perilaku organisasi organisasi ?

1.2.5. Apa Faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku organisasi?

1.2.6. Apa Faktor-faktor yang menghambat prilaku organisasi?

1.3. Tujuan

1.3.1. Untuk mengetahui pengertian Perilaku Organisasi

1.3.2. Untuk mengetahui sejarah perilaku organisasi

1.3.3. Untuk mengetahui kenapa kita perlu mempelajari perilaku organisasi

1.3.4. Untuk mengetahui bagaimana perspektif dan efektif perilaku organisasi


organisasi

1.3.5. Untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi perilaku organisasi

1.3.6. Untuk mengetahui factor-faktor penghambat perilaku organisasi


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Prilaku organisasi

Perilaku organisasi adalah studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah


laku manusia dalam suatu organisasi atau dalam suatu kelompok tententu. Ia
meliputi aspek yang ditimbulkan dari pengaruh organisasi terhadap manusia
demikian pula aspek yang ditimbulkan dari pengaruh manusia terhadap
organisasi. Tujuan yang praktis dari penalaah studi ini adalah untuk
mendeterminasi bagaimana perilaku manusia itu mempengaruhi usaha pencapaian
tujuan-tujuan dari organisasi.1

Suatu bidang baru dari ilmu tingkah laku yang dikembangkan dengan titik
perhatiannya pada pemahaman perilaku manusia di dalam suatu organisasi yang
sedang berproses dinamakan perilaku organisasi. Perilaku organisasi berkaitan
dengan bagaimana orang bertindak dan bereaksi dalam semua jenis organisasi.
Dalam kehidupan organisasi, orang dipekerjakan, dididik, dan dilatih , dilindungi ,
dan dikembangkan . Dengan kata lain , maka perilaku organisasi adalah
bagaimana orang berpeilaku didalam suatu organisasi.

Menurut Robbins dan judge bahwa organisasi adalah unit social yang
secara sadar dioordinasikan terdiri dari dua orang atau lebih yang berfungsi secara
relative berkelanjutan untuk mencapai tujuan bersama atau serangkaian tujuan.
Menurut Kreitner dan kinicki bahwa organisasi suatu system yang
dikoordinasikan secara sadar dari aktifitas dua orang atau lebih. Dan organisasi
menurut pandangan Gibson, Ivancevich, Donelly adalah sebagai entitas yang

1
Thoha, Miftah. Perilaku organisasi. (Jakarta: CV Rajawali,1986)hlm.296
memungkinkan masyarakat mengejar penyelesaian yang tidak dapat dicapai oleh
individu yang bertindak sendiri.

Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa perilaku organisasi pada


hakikatnya merupakan bidang studi lintas disiplin yang mempelajari tentang
bagaimana sikap dan perilaku individu dan kelompok dalam suatu organisasi
sehingga dapat memberikan kontribusi secara efektif mencapai tujuan dari sebuah
organisasi.

2.2. Sejarah Prilaku Organisasi

meskipun teori ini menelusuri akarnya kepada Max Weber dan para pakar
yang sebelumnya, Setelah perang dunia 1 fokus dari studi organisasi bergeser
pada analisis terhadap bagaimana factor-faktor manusia serta pikologi
mempengaruhi organisasi. Ini merupakan sebuah transformasi yang didorong oleh
penemuan dampak howrhorne. Gerakan hubungan antar manusia ini lebih terpusat
pada tim serta katialsasi tujuan individu di dalam organisasi. 2

Perang dunia II menghasilkan pergeseran lebih lanjut dari bidang ini,


ketika penemuan logistic besar-besaran dab penelitian operasi menyebabkan
munculnya minat yang baru terhadap system dan pendekatan rasionalistik
terhadap studi organisasi.

Pada tahun 1960-an dan 1970-an bidang ini sangat dipengaruhi oleh
psikologi social dan tekanan dalam studi akademiknya dipusatkan pada penelitian
kuantitatif. Sejak tahun 1980-an penjelasan budaya tentang organisasi dan
perubahan menjadi bagian yang penting dari studi ini. Metode-metode kualitatif
dalam studi ini menjadi makin diterima dengan dimanfaatkan pendekatan-
pendekatan dari antrapologi, psikologi, dan sosiologi.

2 Ibid,hlm 297
2.3. Pentingnya mempelajari prilaku organisasi

Ivanevich menyampaikan 6 poin yang penting mengapa perilaku


organisasi perlu dipelajari dan diaplikasikan diorganisasi, diantaranya :

1. Perilaku organisasi merupakan suatu cara berfikir . Perilaku dipandangi


beroperasi pada tingkat individu, kelompok, dan organisasi. Dalam
mempelajari perilaku organisasi harus mengidentifikasi dengan jelas tingkat
analisi yang digunakan individu, kelompok, dan organisasi.
2. Perilaku organisasi adalah disiplin dalam studi perilaku organisasi
menggunakan prinsip, model, dan metode dari berbagai disiplin ilmu lain.
3. Terdapat orientasi humanistic yang tampak jelas dlam perilaku organisasi.
Orang dan sikap, persepsi, kapasitas pembelajaran, perasaan dan tujuan
mereka merupakan hal yang sangat penting bagi rendah tingginya kinerja.
4. Perilaku berorganisasi berorientasi pada kinerja
5. Dalam kajian Perilaku organisasi dibutuhkan metode ilmiah
6. Kajian perilaku organisasi memiliki orientasi penerapan dalam konteks
pengelolaan keorganisasian.

Manfaat perilaku organisasi lainnya adalah :

1. Prediksi.
Dalam menerapkan kajian perilaku organisasi, maka diharapkan
diorganisasi dapat memprediksi hal-hal yang dianggap bermanfaat bagi
kepentingan organisasi yang ada kaitannya terhadap anggota organisasi.
2. Penjelasan
Organisasi membutuhkan penjelasan terhadap fenomena perilaku anggota-
anggotanya. Dengan adanya penjelasan terhadap perilaku yang ada di
organisasi, maka akan dapat dipelajari dengan perilaku anggopta.
3. Pengendalian
Dengan adanya ilmu perilaku organisasi maka seorang manajer atau
pimpinan sebuah organisasi telah memahami “peta psikologis” organisasi
yang dipimpinnya. Sehingga bisa mengambil langkah-langkah stategis dan
taktis untuk mengendalikan anggotanya agar dapat untuk mencapai tujuan
organisasi.

Menurut Robbins bahwa, analisi perilaku organisasi terdapat peluang dan


tantangan bagi organisasi sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas dan peoduktivitas.3


Manajer harus memahami bahwa keberhasilan dalam meningkatkan
kualitas dan produktivitas tidak akan tercapai tanpa ada keterlibatan penuh
dari anggota. Anggota harus merasa dilibatkan dalam merencanakan masa
depan organisasi, bukan hanya sebagai pekerja.
2. Meningkatkan keterampilan anggota.
Keterampilan anggota membutuhkan kecakapan manajerial. Oleh karena
itu manajer harus cakap dalam menerapkan ilmu perilaku organisasi agar
dapat berdaya guna bagi organisasi.
3. Mengelola keragaman tenaga kerja
Dalam organisasi terdapat individu memiliki latar belakang sendiri. Ketika
sudah berada dalam organisasi bagaimana membangun komunalisme dan
kolektivitas di organisasi menjadi sangat penting.
4. Menanggapi globalisasi
Diera aglobalisasi seorang manjer tidak tertutup kemungkinan untuk
bertugas disebuah Negara asing. Maka kemampuan membaca perilaku
organisasi sangat dibutuhkan , agar segera dapat beradaptasi.
5. Memberdayakan anggota.
Manajer perlu memberikan penjelasan kepada anggota dalam
menyelesaikan tugas-tugasnya. Manajer harus belajar memberikan kendali,
begitu pula anggota harus mampu menjalankan tanggung jawabnya.

2.4. Perspektif dan Efektif Prilaku Organisasi

Efektivitas prilaku organisasi dapat dievaluasi dengan melihat 2 hal yaitu :

1. Pencapaian sasaran

3 Ibid,hlm 299
2. Proses pelaksanaan organisasi yang terjamin dalam prilaku organisasi
ketika berinteraksi dengan lingkungan internal dan eksternal.
Baik pencapaian sasaran maupun proses pelaksanaan organisasi
memiliki peran yang sama penting bagi organisasi karena pencapaian
sasaran tidak dapat berlangsung lama.
Penggunaan struktur organisasi dan penerapan peraturan serta
kebijakan hanyalah merupakan alat bantu organisasi untuk mencapai
tujuan tersebut. Namun pengelolaan sumber daya manusia tidak
semudaah pengelolahan sumber daya yang lain, karena manusia memiliki
emosi, persepsi, nilai dan stress yang mempengaruhi seseorang untuk
bekerja. Ada 3 perspektif efektivitas yakni :
1.) Efektivitas individual
Berkaitan dengan kinerja tugas dari anggota organisasi (karyawan)
tertentu dengan posisi dalam organisasi atau bagian dari suatu total
pekerjaan.
2.) Efektivitas kelompok
Jumlah kontribusi seluruh anggota organisasi atau satuan individu.
Merupakan totalitas hasil kerja individu-individu jika mencapai sinergi
yang akan melebihi jumlah kontribusi individu teersebut jika bekerja
sendirian.
3.) Efektivitas Organisasi
Perpaduan dari efektivitas bindiviodu dan efektivitas kelompok
Pendekatan untuk mencapai efektivitas adalah :
a. Pendekatan tujuan
b. Pendekatan teori system
c. Pendekatan multiple constituency
d. Pendekatan dimensi waktu

2.5. Faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku organisasi

1. Peningkatan produktifitas

Organisasi dikatakan produktif jika tujuan dapat dicapai dan proses


pencapaian tersebut dilakukan dengan merubah masukan menjadi keluaran
dengan biaya yang paling rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
produktifitas berhubungan dengan keefektifan dan keefisienan. 4

2.Pengurangan kemangkiran

Kemangkiran adalah tindakan tidak masuk kerja tanpa alasan. Tingkat


kemangkiran yang tinggi dapat berdampak langsung pada keefektifan dan
efisiensi organisasi.

3.Penurunan Turn Over

Turn over adalah pengunduran diri secara permanen dari organisasi.

4.Peningkatan kepuasan kerja

Kepuasan kerja adalah perbedaan antara banyaknya ganjaran yang


diterima karyawan dan banyaknya yang mereka yakini harus mereka terima.
Karyawan dikatakan merasakan puas bila perbedaan bernilai positif secara
perhitungan matematis.

Perilaku organisasi merupakan suatu bidang studi yang menyelidiki


dampak perorangan, kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi
dengan maksud menerapkan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki
keefektifan organisasi. Apa yang dipelajari, yaitu bagaimana perilaku: perorangan
(individu) kelompok struktur.

Perilaku organisasi mempunyai tiga dimensi konsep, yaitu :

1)Dimensi Konsep

Dimensi konsep mencakup ilmu pngetahuan, sosiologi, antropologi


budaya, dan seluaruh elemen sosial yang mempengaruhi berdirinya ilmu
pengetahuan yang saling berkaitan.

2)Dimensi Sistem

4
Muchlas, M. Perilaku organisasi. (Yogyakarta: Gajah Mada University
Pres,2005)hlm 352
Dimensi sistem mencakup bagaimana proses manajemen yang dilakukan
untuk melakukan suatu kegiatan secara efektif dan efisien yang di kemas dengan
pendekatan-pendekatan matematis atau logika.

3)Dimensi Manusia

Dimensi manusia adalah faktor penentu dalam organisasi yang tercermin


dari ilmu psikologi.karena,adanya organisai adalah adanya manusia.
(Miftah Toha dan Reni Rosari, UGM)

Ketiga dimensi diatas mencakup filosofi dasar lahirnya ilmu perilaku


organisai yang terdiri dari muliti disiplin ilmu (antroplogi kultural, sosiologi,
psikologi dan manjemen) sehingga dengan penedekatan ilmu-ilmu tersebut
perilaku organisai dapat dibahas. Dalam tataran konsep ilmu ini membahas
seluruh kegiatan organisai yang di dalamnya terdapat perilaku manusia, budaya,
sosial dan sistem yang mendukung adanya organisasi tersebut. sehingga antara
manusia dan organisasi dapat saling mempengaruhi

2.6. Faktor-faktor yang menghambat prilaku organisasi

Herbert Kaufman dalam bukunya Limits Of Organization Change (1985


:8). Mengemukakan bahwa kegagalan untuk mengadakan perubahan didalam
organisasi dapat Disebabkan oleh beberapa factor: 5
A. Hasrat untuk mempertahankan kestabilan hidup bersama (acknowledged
collective benefits of stability)
B Pertimbangan atas lawan-lawan yang mungkin dihadapi untuk mengadakan
perubahan (calculated opposition to change).
C. Ketidakmampuan untuk mengadakan perubahan (inability to change)
D. Kelompok oposisi atas perubahan akan datang dari dalam maupun dari luar
organisasi, baik secara perseorangan maupun berkelompok. Munculnya kaum
oposisi ini dapat berdasarkan pada berbagai alasan antara lain :
E. Untuk melindungi keadaan yang dipandang sudah baik dan sedang dinikmati
(prevailing advantage).

5 Ibid,hlm.255
F. Untuk melindungi kualitas yang sudah ada (protection of quality), dalam hal ini
dikhawatirkan perubahan didalam organisasi akan menimbulkan gangguan
terhadap kualitas produk yang sudah dicapai.
G. Kekhawatiran akan biaya perubahan (psyhic of change). Dalam hal ini
perubahan organisasi terhambat oleh pertimbangan manfaat perubahan
dibandingkan dengan biaya yang harus digunakan.
H. Ketidakmampuan untuk berubah menurut pendapat Herbert Kaufmant
(1985:15) adalah karena beberapa alasan antara lain :

1). Pembuatan mental (mental Blinders)

a). Pembuatan Mental (Mental Blinders)

Pembuatan mental didalam organisasi antara lain melalui prilaku


secara terprogram melalui metode yang sama dengan pengarahan, instruksi
atau indoktrinasi sehingga tertanam pada semua anggota organisasi.
Pengisian posisi didalam organisasi didasarkan pada pemilihan tidak
hanya atas keahlian.

2). Hambatan Sistem (systemic Obstacles)

a). Hambatan Sistem

Hambatan system merupakan hambatan internal dalam diri orang-


orang dalam organisasi yang membentuk Karena pengendalian dari luar
diri orang-orang tersebut, yaitu dari system organisasi.

Hambatan-hambatan tersebut meliputi :

1). Keterbatasan sumber daya (resource limition)

Hal ini terjadi karena terbatasnya sumber daya yang dimiliki, baik
sumber daya alam maupun sumber daya manusia, sehingga tidak mampu
membiayai perubahan yang diharapkan.

2). Terperangkap oleh biaya (Sunk Cost)


Perubahan yang diharapkan dilaksanakan dalam organisasi dapat
terhambat karena organisasi terperangkap oleh biaya yang harus
dikeluarkan untuk kekayaan yang tidak dapat dengan cepat diuangkan
sebagai akibat investasi pada kekayaan tetap yang memberikan hasil (ROI)
tidak sesuai dengan yang diharapkan.

3). Akumulasi hambatan-hambatan perilaku yang bersifat resmi


(accumulations of official constrain’s on Behaviour).

Hambatan-hambatan ini dapat berupa status, ketentuan-ketentuan


hokum, hubungan personal didalam struktur organisasi ,dan lain-lain, yang
semakin berpengalaman suatu organisasi, semakin berkembang ketentuan-
ketentuan resmi yang melembaga dan membatasi perilaku individu-
individu didalamnya.

4). Hambatan-hambatan perilaku yang tidak resmi dan tidak direncakan.

Hambatan ini datang melalui kelompok informal didalam


organisasi formal, berupa antara lain sabotase bawahan terhadap program
perubahan.

5). Kesepakatan antar organisasi

Perubahan organisasi juga dapat terhambat oleh kesepakatan


organisasi dengan organisasi lain. Kesepakatan ini dapat berupa kontak
kerja, kesepakatan dengan pelanggan (perjanjian jual beli), kesepakatan
dengan pesaing (melalui OPS), kesepakatan untuk mematuhi ketentuan
pemerintah, dan lain-lain.

Untuk melaksanakan perubahan didalam organisasi, maka hambatan-


hambatan tersebut harus dapat diantisipasi dan diatasi, mengingat bahwa
perubahan didalam organisasi merupakan tuntutan yang perlu dilaksanakan
seiring dengan laju dinamika masyarakat tempat organisasi berbeda. Perubahan
ini dapat dilaksanakn sebagai keharusan atau secara sukarela (involuntary change
or voluntary change),
BAB III

STUDY CASE

Artikel tentang Perilaku Organisasi


3.1.Analisis
Di dalam budaya organisasi perusahaan mengalami peningkatan
pengangguran secara global karena faktor kasus wabah Covid-19 yang
dialami saat sekarang ini, Akibat hal tersebut banyak perusahaan yang
menyebabkan penurunan pendapatan secara tajam. Misalnya pada sektor
pariwisata, pada saat pendami sekarang pariwisata tidak dapat melakukan
aktifitas seperti biasa ,dan hal tersebut akan meyebabkan pendapatan turun
secara cepat. Karena hal tersebut semua orang menjadi terganggu untuk
melakukan sebuah aktifitas, karena kegiatan yang sebelumnya bisa berjalan
dengan lancar, akan tetapi pada saaat sekarang ini semua nya tidak bisa
berjalan dengan lancar seperti biasanya, dan semuanya bisa terganggu.
Pemerintah telah mengeluarkan beberapa stategi dan kebijakan sebagai upaya
meminimalisasi resiko penyebaran Covid-19. Bahwa setiap karyawan supaya
dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang sedang terjadi pada saat
sekarang ini.
3.2.Solusi
Solusi yang seharusnya dilakukan terhadap budaya organisasi perusahaan
yaitu dengan menaati peraturan yang dibuat oleh pemerintah , karena dampak
yang terjadi dari kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah yaitu dengan
tidak berdekatan dengan yang satu dengan yang lainnya dengan arti harus
melakukan jaga jarak , dan kemanapun mau pergi harus memakai masker, dan
jangan pergi di tempat keramaiyan , karena hal tersebutlah yang paling utama
yang bisa menyebabkan penyebaran Virus, karena hal tersebut telah merubah
pola perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan cara kerjapun telah diganti
dengan cara daring demi mencegah penyebaran Covid-19. Dan cara
penyesuaian yang harus dilakukan pada budaya organisasi perusahaan yaitu
denga cara, berani mengambil resiko dengan mengutamkan keselamatan
untuk diri pribadi maupun orang lain, Dan bersifat peduli kepada semua orang
dengan cara tidak memperdulikan kegiatan yang kita lakukan saja , tetapi
harus peduli juga terhadap orang lain, apabila menurut kita seseoarang
melakukan suatu hal yang bisa menyebabkan dirinya menjadi celaka dan
orang lain akan menjadi terganggu juga , dan bisa memberikan sedikit
informasi yang yang sebenarnya baik dan buruknya yang akan terjadi, supaya
orang akan menjadi aman dan nyaman dalam situasi yang terjadi pada saat
sekarang ini , dan supaya orang tidak merasa panik untuk melakukan sesuatu.
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Perilaku organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang memepelajari tentang
perilaku tingkat individu dan tingkat kelompok suatu organisasi serta dampaknya
terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok) . Kinerja merupakan
penampilan hasil kerja pegawai baik secara kuantitas maupun kualitas.

Setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan tertentu sesuai dengan


bidang nya masing-masing. Susah tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan
seseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan tersebut,
akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja. Komunikasi adalah kegiatan
perilaku atau kegiatan penyampaian pesan informasi tentang pikiran atau
perasaan.

Kelompok kerja adalah kelompok yang terutama berinteraksi untuk


membagi informasi dan mengambil keputusan untuk membantu tiap anggota
dalam bidang tanggung jawabnya.

4.2. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata kesempurnaan, maka
dari itu kami pemakalah mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
kemajuan kita bersama, dan kami pemakalh berharap agar isi dari makalah ini
dapat berguna bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Muchlas, M. 2005. Perilaku organisasi. Yogyakarta: Gajah Mada University Pres.

Thoha, Miftah 1986. Perilaku organisasi. Jakarta: CV Rajawali.

Anda mungkin juga menyukai