Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ORGANISASI DAN MENEJEMEN


“PERILAKU ORGANISASI”
Dosen Pengampuh : Dr. Yusdin Bin. M. Gagaramusu, Lc. M.Ed

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 3:
Yohana Karatu A401 22 126
Prasetia Novita Lestari A401 22 159
Istifara Aulia A401 22 148
Nurul Adinda A401 22 142
Fatul Alya A401 22 147
Nur Izma A401 22 160

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah Organisasi Dan
Manajemen yang berjudul “Perilaku Organisasi“. Tak lupa kami mengucapkan
terimakasih kepada bapak Yusdin Gagaramusu Lc.M.Ed.,selaku dosen pengampu
yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini.

Kami selaku penyusun makalah juga mengucapkan terima kasih kepada


semua pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyelesaian makalah
ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari
berbagai pihak.

Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan


maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah kami. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati berharap saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini kedepannya. Kami selaku penyusun makalah berharap semoga
makalah yang kami susun ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan untuk
semuanya.

Palu, 26 Februari 2024

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

COVER.................................................................................................................
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I ....................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................. 2
BAB II ...................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ...................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Perilaku Organisasi....................................................................... 3
2.2 Perilaku Individu ............................................................................................ 3
2.3 Perilaku Kelompok ......................................................................................... 5
2.4 Penerapan Motivasi Dalam Organisasi .......................................................... 7
2.4.1 Motivasi Prestasi (Achievement Motivation) .......................................... 7
2.4.2 Motivasi Afiliasi (affiliation motivation) ................................................ 7
2.4.3 Motivasi Kompetensi (competence motivation) ...................................... 7
2.4.5 Motivasi Kekuasaan (power motivation) ................................................. 7
2.5 Penerapan Partisipasi dalam organisasi .......................................................... 8
2.5.1 Manfaat Penerapan Partisipasi:................................................................ 9
2.6 terjadinya stress dan konflik dalam organisasi............................................ 10
2.6.1 Faktor Penyebab Stres: .......................................................................... 10
2.6.2 Faktor Penyebab Konflik: ...................................................................... 10
BAB III................................................................................................................... 13
PENUTUP .............................................................................................................. 13
3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang
perilaku tingkat individu dan tingkat kelompok dalam suatu organisasi serta
dampaknya terhadap kinerja (baikkinerja individual, kelompok, maupun
organisasi). Perilaku organisasi juga dikenal sebagai studi tentang organisasi.
Studi ini adalah sebuah bidang telaah akademik khusus yang mempelajari
organisasi, dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi,
ilmu politik, antropologi dan psikologi. Bagi masyarakat pada era
industrialisasi sekarang ini, pekerjaan merupakan suatu aspek kehidupan yang
sangat penting.

Bagi masyarakat modern bekerja merupakan suatu tuntutan yang


mendasar, baik dalam rangka memperoleh imbalan berupa uang atau jasa,
ataupun dalam rangka mengembangkan dirinya.

Komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang
mengirim danmenerima pesan, terjadi dalam suatu konteks tertentu,
mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan umpan
balik. hal Ini mengandung elemen-elemen yang ada dalam setiap tindak
komunikasi, terlepas dari apakah itu bersifat intrapribadi, antar
pribadi,kelompok kecil, pidato terbuka, atau komunikasi masa. Dalam
komunikasi ini kita juga akanmenyinggung sedikit tentang Perhatian,
Pemahaman dan Mengingat Informasi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian Perilaku Organisasi?
2. Apa yang dimaksud dengan Perilaku Individu?

1
3. Apa yang dimaksud dengan Perilaku Kelompok?
4. Bagaimana penerapan Motivasi dan Partisipasi dalam organisasi?
5. Bagaimana terjadinya stress dan konflik dalam organisasi?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui tentang Perilaku Organisasi
2. Mengetahui tentang Perilaku Individu
3. Mengetahui tentang Perilaku Kelompok
4. Mengetahui penerapan Motivasi dan Partisipasi dalam organisasi
5. Mengetahui bagaimana terjadinya stress dan konflik dalam organisasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perilaku Organisasi


Perilaku organisasi berkaitan dengan bagaimana orang bertindak dan
bereaksi dalam semua jenis organisasi. Dalam kehidupan organisasi, orang
dipekerjakan, dididik dan dilatih, diberi informasi, dilindungi dan
dikembangkan. Dengan kata lain, maka perilaku organisasi adalah bagaimana
orang berperilaku di dalam suatu organisasi. Beberapa penulis memberikan
pengertian tentang organisasi secara berbeda, namun bersifat saling
melengkapi. Organisasi adalah unit sosial yang saling sadar dikoordinasikan,
terdiri dari 2 (dua) orang atau lebih yang berfungsi secara relatif berkelanjutan
untuk mencapai tujuan (Robbins dan Judge, 2011:36), bersama atau
serangkaiaan tujuan. Dikatakan pula bahwa organisasi adalah suatu sistem
yang dikoordinasikan secara sadar dari aktifitas 2 orang atau lebih (Keitner
dan Kinicki, 2010: 5).

Lingkup ilmu mengenai perilaku organisasi meliputi psikologi,


sosiologi dan antropologi budaya di mana ilmu-ilmu tersebut telah
memberikan kerangka dasar dan prinsip-prinsip pada bidang perilaku
organisasi. Namun masing-masing ilmu pengetahuan memiliki tinjauan yang
berbeda.

2.2 Perilaku Individu


Sopiah (2008: 13) untuk dapat memahami perilaku individu dengan
baik, terlebih dahulu kita harus memahami karakteristik yang melekat pada
indvidu. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah ciri-ciri biografis,
kepribadian, persepsi dan sikap. Thoha (2000: 29) manusia merupakan salah
satu dimensi dalam organisasi yang amat penting, merupakan salah satu
faktor dan pndukung organisasi. Perilaku organisasi pada hakikatnya adalah

3
hasil-hasil interaksi antara individu-individu dalam organisasinya. Oleh
karena itu untuk memahami perilku organisasi sebaiknya diketahui terlebih
dahulu individu-individu sebagai pendukung organisasi tersebut.

Perilaku manusia adalah sebagai suatu fungsi dari interaksi antara


person atau individu dengan lingkungannya. Individu membawa ke dalam
tatanan organisasi kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan kebutuhan,
dan pengalaman masa lalunya. Ini semua merupakan karakteristik yang
dipunya individu, dan karakteristik ini akan dibawa olehnya manakala ia akan
memasuki sesuatu lingkungan baru, yakni organisasi atau lainnya. Organisasi
yang juga merupakan suatu lingkungan bagi individu mempunyai
karakteristik pula. Adapun karakteristik yang dipunyai organisasi antara lain:
keteraturan yang diwujudkan dalam susunan hirarki, pekerjaan-pekerjaan,
tugastugas, wewenang dan tanggung jawab, sistem penggajian, sistem
pengendalian dan lain sebagainya.

Badeni (2013: 19-20) Secara umum dalam ilmu psikologi terdapat tiga
teori kepribadian untuk memahami kepribadian seseorang yaitu trait theory
(teori sifat), psychodynamic theory (teori psikodinamik) dan humanistic
theory (teori humanistik) teori sifat mengatakan bahwa kepribadian sebagai
keunikan yang dimiliki seseorang dilihat dari sifat (traits) tertentu, seperti
ketelitian dan ketidaktelitian, keramahan dan ketidakramahan, dan lain- lain.
Teori ini juga mengasumsikan bahwa semua orang memilikinya, tetapi derajat
kepemilikannya berbeda- beda. Misalnya, seseorang lebih ramah
dibandingkan orang lain. Teori psikodinamik, yang dipelopori oleh sigmund
Freud dalam Badeni (2013: 20) mengatakan bahwa setiap individu memiliki
kepribadian yang berbeda.

Hal ini disebabkan oleh setiap orang memiliki cara yang berbeda-
beda dalam menghadapi rangsangan- rangsangan yang mereka hadapi. Dalam
teori ini bahwa dalam diri manusia ibarat ada pertempuran antar the id dan
superego yang dimoderasi oleh ego. Teori- teori humanistik menekankan

4
bahwa setiap manusia memiliki kemampuan tumbuh dan beraktualisasi diri.
Rogers dalam Badeni (2013: 20) meyakini bahwa dorongan atau rangsangan
yang paling pokok dalam diri manusia adalah aktualisasi diri yaitu upaya
secara terus-menerus untuk merealisasikan potensi yang inheren pada diri
individu menjadi terwujud. Dari ketiga penjelasan teori diatas bahwa semua
orang mempunyai kepribadian. Tidak ada orang yang mempunyai
keperibadian lebih banyak atau lebih besar dibandingkan orang lain. Yang ada
adalah masing-masing mempunyai keperibadian yang berbeda.

2.3 Perilaku Kelompok


Kelompok merupakan bagian dari kehidupan manusia. Tiap hari
manusia akan terlibat dalam aktivitas kelompok. Masingmasing dari kita telah
menjadi dan masih menjadi anggota kelompok- kelompok yang berbeda. Ada
kelompok sekolah, kelompok kerja, kelompok keluarga, kelompok sosial,
kelompok kegamaan, kelompok formal, dan kelompok informal (Ivancevich
dkk, 2006: 5).

Demikian pula kelompok merupakan bagian dari kehidupan


organisasi. Dalam organisasi akan banyak dijumpai kelompok- kelompok ini.
Hampir pada umumnya manusia yang menjadi anggota dari suatu organisasi
besar atau kecil adalah sangat kuat kecenderungannya untuk mencari
keakraban dalam kelompok- kelompok tertentu. Dimulai dari adanya
kesamaan tugas pekerjaan yang dilakukan, kedekatan tempat kerja, seringnya
berjumpa, dan barang kali adanya kesamaan kesenangan bersama, maka
timbullah kedekatan satu sama lain. Mulailah mereka berkelompok dalam
organisasi tertentu.

Herman Sofyandi (2007: 19) kelompok tidak hanya terbentuk karena


tindakan manajerial, tetapi juga karena adanya usahausaha inividu para
manajer menciptakan kelompok-kelompok kerja untuk menangani tugas dan
pekerjaan yang diberikan. Kelompok-kelompok semacam itu, yang diciptakan

5
oleh keputusan manajerial disebut kelompok formal. Kelompok juga terbentuk
sebagai konsekuensi dari tindakan para pegawai. Kelompok semacam itu
disebut kelompok informal,yang terbentuk karena kepentingan yang sama dan
pergaulan. Ada beberapa alasan mengapa manusia berkelompok dan
berorganisasi. Robbins dan Judge (2008: 258) dalam Sucipto dan Siswanto
(2008 : 58-59) berpendapat bahwa manusia berkelompok untuk alasan:

a. Rasa Aman Rasa aman merupakan kebutuhan dasar manusia. Perasaan


aman dapat berupa sesuatu yang bersifat material atau non material.
Dengan berkelompok dan berorganisasi kebutuhan tersebut akan
terpenuhi. Dapat dibayangkan bagaimana seseorang yang hidup sendiri,
tidak bersosialisasi.
b. Harga Diri Dengan berkelompok dan masuk dalam organisasi akan
memunculkan harga diri seseorang. Perasaan itu muncul karena dalam
interaksi dengan kelompok terdapat kesalingtergantungan.
c. Afiliasi Setiap manusia memiliki kecenderungan untuk berafiliasi. Afiliasi
itu dapat terjadi karena memiliki kesamaan latar belakang, kepribadian,
kecenderungan, hobi, dan kesenangan.
d. Status Manusia memiliki sifat dasar ingin dipuji, diperhatikan, dan diakui
keberadaannya. Dengan berkelompok dan berorganisasi kebutuhan
tersebut akan diperolehnya.
e. Kekuatan Manusia memiliki kemampuan yang terbatas. Kekurangan dan
kelemahan yang dimiliki dapat ditutupi jika mendapat dukungan dari
orang lain.
f. Pencapaian Tujuan Melalui organisasi, tujuan akan mudah dicapai.
Sebagai sasaran dan alat, organisasi dapat digunakan untuk mempercepat
proses tujuan bersama.

6
2.4 Penerapan Motivasi Dalam Organisasi
2.4.1 Motivasi Prestasi (Achievement Motivation)
adalah dorongan dalam diri individu untuk mengatasi segala
tantangan dan hambatan dalam upaya mencapai tujuan. Sejumlah
karakteristik menunjukan para pegawai yang berorientasi prestasi. Mereka
bekerja keras apabila mereka memandang bahwa mereka akan
memperoleh kebanggaan pribadi atas upaya mereka, apabila hanya
terdapat sedikit resiko gagal, dan apabila mereka mendapat balikan
spesifik tentang prestasi diwaktu lalu.

2.4.2 Motivasi Afiliasi (affiliation motivation)


adalah dorongan untuk berhubungan dengan orang-orang atas dasar
sosial. Perbandingan antara pegawai yang bermotivasi karena berprestasi
dengan pegawai yang bermotivasi karena afiliasi menggambarkan
bagaimana kedua pola itu mempengaruhi perilaku. Orang-orang yang
bermotivasi prestasi bekerja lebih keras apabila penyelia mereka
menyediakan penilaian rinci tentang perilaku kerja mereka, sedangkan
orang-orang yang bermotivasi afiliasi bekerja lebih baik apabila mereka
dipuji karena sikap dan kerja sama mereka yang menyenangkan.

2.4.3 Motivasi Kompetensi (competence motivation)


adalah dorongan untuk mencapai keunggulan kerja, meningkatkan
keterlampilan pemecahan masalah, dan berusaha keras untuk inovatif.
Orang-orang yang bermotivasi kompetensi juga mengharapkan adanya
hasil yang berkualitas tinggi dari rekan mereka dan mungkin terasa tidak
sabar apabila orang-prang yang bekerja dengan mereka tidak melakukan
pekerjaan dengan hasil yang baik.

2.4.5 Motivasi Kekuasaan (power motivation)


adalah dorongan untuk mempengaruhi orang-orang, mengubah
situasi dan cenderung bertingkah laku otoriter. Orang-orang yang
bermotivasi kekuasaan merupakan manajer yang istimewa apabila
dorongan itu lebih tertuju pada kekuasaan pribadi. Kekuasaan lembaga

7
adalah kebutuhan untuk mempengaruhi perilaku orang-orang demi
kebaikan organisasi secara keseluruhan

2.5 Penerapan Partisipasi dalam organisasi


Partisipasi merupakan elemen penting dalam organisasi untuk
mencapai tujuan bersama. Berikut beberapa cara penerapan partisipasi
dalam organisasi:

1. Pengambilan Keputusan:
a) Libatkan anggota dalam proses pengambilan keputusan:
 Lakukan rapat, diskusi, dan survei untuk mendapatkan masukan
dari anggota.
 Berikan kesempatan kepada anggota untuk memberikan pendapat
dan saran.
b) Gunakan metode pengambilan keputusan yang partisipatif:
 Konsensus: Mencari kesepakatan bersama di mana semua anggota
merasa puas dengan keputusan yang diambil.
 Mayoritas: Keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.
 Musyawarah mufakat: Keputusan diambil melalui diskusi dan
pertimbangan yang matang hingga mencapai kesepakatan bersama.

2. Komunikasi dan Informasi:


a) Pastikan komunikasi yang terbuka dan transparan:
 Berikan informasi yang jelas dan akurat kepada anggota secara
berkala.
 Ciptakan suasana yang kondusif di mana anggota merasa nyaman
untuk berkomunikasi dan menyampaikan pendapat.
b) Gunakan berbagai saluran komunikasi:
 Rapat, email, media sosial, papan pengumuman, dll.
c) Dengarkan dan tanggapi masukan dari anggota:
 Berikan perhatian kepada kebutuhan dan concerns anggota.
 Tindak lanjuti masukan dan saran dari anggota.

8
3. Keterlibatan dalam Kegiatan:
a. Berikan kesempatan kepada anggota untuk terlibat dalam berbagai
kegiatan organisasi:
 Kegiatan sukarela, penggalangan dana, proyek, dll.
 Berikan peran dan tanggung jawab kepada anggota sesuai dengan
kemampuan dan minat mereka.
b. Dorong anggota untuk berinisiatif dan kreatif:
 Berikan dukungan dan sumber daya yang diperlukan untuk
melaksanakan ide-ide kreatif.
c. Adakan kegiatan yang membangun kebersamaan dan kekompakan tim:
 Outing, team building, dll.

4. Pemberdayaan Anggota:
a. Berikan pelatihan dan pengembangan kepada anggota:
 Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota.
 Memberikan kesempatan kepada anggota untuk mengembangkan
potensi diri.
b. Berikan kepercayaan dan tanggung jawab kepada anggota:*
 Memberikan kesempatan kepada anggota untuk mengambil
keputusan dan menyelesaikan tugas.
c. Dukung anggota dalam mencapai tujuan mereka:*
 Memberikan mentoring dan coaching.

2.5.1 Manfaat Penerapan Partisipasi:


1. Meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab anggota terhadap
organisasi.
2. Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan solusi masalah.
3. Meningkatkan motivasi dan semangat kerja anggota.
4. Meningkatkan rasa saling percaya dan kerjasama antar anggota.
5. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi.

9
2.6 terjadinya stress dan konflik dalam organisasi
Stres dan konflik dalam organisasi adalah dua hal yang saling
terkait dan sering terjadi bersamaan. Berikut beberapa faktor yang dapat
menyebabkan stres dan konflik dalam organisasi:

2.6.1 Faktor Penyebab Stres:


1. Beban kerja yang berlebihan: Target yang tidak realistis, tenggat
waktu yang ketat, dan kurangnya sumber daya dapat menyebabkan
stres bagi karyawan.
2. Perubahan organisasi: Restrukturisasi, merger, dan akuisisi dapat
menimbulkan ketidakpastian dan stres bagi karyawan.
3. Hubungan interpersonal yang buruk: Konflik dengan rekan kerja,
atasan, atau bawahan dapat menyebabkan stres bagi karyawan.
4. Lingkungan kerja yang tidak kondusif: Kebisingan, pencahayaan
yang buruk, dan suhu yang tidak nyaman dapat menyebabkan stres
bagi karyawan.
5. Ketidakjelasan peran dan tanggung jawab: Kurangnya informasi
tentang apa yang diharapkan dari karyawan dapat menyebabkan
stres bagi karyawan.

2.6.2 Faktor Penyebab Konflik:


1. Perbedaan pendapat dan tujuan: Ketika anggota organisasi memiliki
pendapat dan tujuan yang berbeda, dapat terjadi konflik.
2. Persaingan untuk sumber daya: Ketika sumber daya terbatas, dapat
terjadi konflik antara anggota organisasi yang ingin menggunakan
sumber daya tersebut.
3. Kurangnya komunikasi dan kerjasama Ketika komunikasi dan
kerjasama antar anggota organisasi tidak efektif, dapat terjadi
konflik.
1. Ketidakadilan dan diskriminasi: Ketika anggota organisasi merasa
diperlakukan tidak adil atau didiskriminasi, dapat terjadi konflik.

10
2. Perubahan dalam organisasi: Restrukturisasi, merger, dan akuisisi
dapat menimbulkan ketidakpastian dan konflik antara anggota
organisasi.

Stres dan konflik dalam organisasi dapat berdampak negatif pada kinerja dan
produktivitas organisasi. Berikut beberapa dampak negatif stres dan konflik:

 Penurunan produktivitas: Karyawan yang stres dan terlibat dalam konflik


tidak dapat fokus pada pekerjaan mereka dan kinerjanya menurun.
 Meningkatnya absenteisme: Karyawan yang stres dan terlibat dalam konflik
lebih sering bolos kerja.
 Meningkatnya turnover karyawan: Karyawan yang stres dan terlibat dalam
konflik lebih mudah mencari pekerjaan baru.
 Meningkatnya biaya kesehatan: Stres dan konflik dapat menyebabkan
masalah kesehatan fisik dan mental bagi karyawan, yang meningkatkan biaya
kesehatan bagi organisasi.

Organisasi perlu mengambil langkah-langkah untuk mencegah dan mengatasi


stres dan konflik. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan organisasi:

 Mengelola beban kerja: Menetapkan target yang realistis, memberikan


tenggat waktu yang wajar, dan menyediakan sumber daya yang memadai
untuk karyawan.
 Mengelola perubahan organisasi: Mengkomunikasikan perubahan dengan
jelas, melibatkan karyawan dalam proses perubahan, dan memberikan
dukungan kepada karyawan selama masa perubahan.
 Membangun hubungan interpersonal yang positif: Mendorong komunikasi
yang terbuka dan konstruktif antara karyawan, menciptakan budaya kerja
yang positif, dan menyelesaikan konflik dengan cara yang efektif.

11
 Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif: Menyediakan tempat kerja
yang nyaman dan aman, dan memastikan bahwa karyawan memiliki akses ke
sumber daya yang mereka butuhkan.
 Menjelaskan peran dan tanggung jawab:*Memberikan informasi yang jelas
kepada karyawan tentang apa yang diharapkan dari mereka.

Dengan mengambil langkah-langkah untuk mencegah dan mengatasi stres dan


konflik, organisasi dapat meningkatkan kinerja dan produktivitasnya.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perilaku Organisasi (PO) adalah bidang studi yang mempelajari
bagaimana individu dan kelompok berperilaku dalam organisasi. PO
membantu memahami bagaimana orang berperilaku, apa yang memotivasi
mereka, dan bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain dalam
lingkungan kerja.

Beberapa poin penting dari materi Perilaku Organisasi:

o Individu: Memahami bagaimana individu berperilaku dalam organisasi,


termasuk motivasi, persepsi, kepribadian, dan pembelajaran.
o Kelompok: Memahami bagaimana kelompok berperilaku dalam
organisasi, termasuk dinamika kelompok, kepemimpinan, dan
komunikasi.

Manfaat mempelajari Perilaku Organisasi:

 Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri dan orang lain: Memahami


bagaimana orang berperilaku dan apa yang memotivasi mereka dapat
membantu Anda bekerja lebih efektif dengan orang lain.
 Meningkatkan keterampilan interpersonal: PO dapat membantu Anda
mengembangkan keterampilan komunikasi, kepemimpinan, dan
pemecahan masalah.
 Meningkatkan efektivitas organisasi: Memahami bagaimana organisasi
bekerja dapat membantu Anda berkontribusi lebih efektif pada organisasi
Anda.

13
DAFTAR PUSTAKA
Dr. H. Candra Wijaya, M.Pd. 2017 Perilaku organisasi Medan

Wijaya, Candra. "Perilaku organisasi." (2017).

Duha, Timotius. Perilaku organisasi. Deepublish, 2018.

SUDIRO, Achmad. Perilaku Organisasi. Bumi Aksara, 2021.

14

Anda mungkin juga menyukai