Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGANTAR MANAJEMEN
TENTANG PERILAKU ORGANISASI

Disusun Oleh:
Lendi Julius. (2021211001)
Abimanyu Abrisam Matsaid. (2021211007)
Friska Sari. (2021211023)
Berliani. (2021211024)
Rahmad Juniadi. (2021211032)
Rindy Dwi Agustina. (2021211142)
Dosen Pengampu : Bpk Akbariansyah S.E, M.Pd

PROGRAM STUDI MANAJEMEN.


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS.
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan
rahmat, karunia, dan ridha-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah ini yang berjudul “Perilaku Organisasi”. Adapun tujuan
pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas kelompok pada mata
kuliah “Pengantar Manajemen” pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
PGRI Palembang.
Dalam kesempatan ini Penulis tidak lupa mengucapkan Terima Kasih kepada
Dosen Pengampu serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam
penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran perbaikan
dari semua pihak yang terkait. Sehingga kekurangan yang ada dapat diperbaiki
dan disempurnakan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis berharap semoga
makalah ini dapat berguna dan bermanfaat sebagaimana mestinya, khususnya
bagi mahasiswa.

Palembang, 02 Oktober 2021.

Penulis.

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….……1
1.1 LATAR BELAKANG………………………………………………………………….……...1
1.2 RUMUSAN MASALAH…………………………………….…..………………………….2
1.3 TUJUAN PENULISAN………………………………………………………….……………2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………..3
2.1 PENGERTIAN PERILAKU ORGANISASI………………………………………..……3
2.2 PENGERTIAN TEORI ORGANISASI……………………………………………………4
2.3 TEORI NILAI (PERILAKU ORGANISASI)……………………………………….…….7
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………….8
A. KESIMPULAN………………………………………………………………………………8
B. SARAN………………………………………………………………………………………..8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………….…..9

iii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari
tentang perilaku tingkat individu dan tingkat kelompok dalam suatu
organisasi serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual,
kelompok, maupun organisasi). Perilaku organisasi juga dikenal sebagai
studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang telah akademik
khusus yang mempelajari organisasi,dengan memanfaatkan metode-
metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi dan psikologi.
Bagi masyarakat pada era industrialisasi sekarang ini, pekerjaan
merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat penting. Bagi masyarakat
modern bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar, baik dalam
rangka memperoleh imbalan berupa uang atau jasa, ataupun dalam rangka
mengembangkan dirinya.
Komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang
mengirim dan menerima pesan, terjadi dalam suatu konteks tertentu,
mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan
umpan balik. Hal Ini mengandung elemen-elemen yang ada dalam setiap
tindak komunikasi, terlepas dari apakah itu bersifat intrapribadi, antar
pribadi,kelompok kecil, pidato terbuka, atau komunikasi masa. Dalam
komunikasi ini kita juga akan menyinggung sedikit tentang Perhatian,
Pemahaman dan Mengingat Informasi.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Masalah-masalah yang akan di pecahkan dalam makalah ini yaitu
sebagai berikut:
1. Apakah pengertian dari PERILAKU ORGANISASI?
2. Penjelasan elemen-elemen penting yang ada didalam PERILAKU
ORGANISASI?

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT


Tujuan dan manfaat pembuatan makalah ini yaitu:
Tujuan:
1. Untuk mengetahui pengertian Konsep Perilaku Organisasi
2. Untuk mengetahui Teori Organisasi
3. Untuk mengetahui Nilai Perilaku Organisasi
Manfaat:
1. Bagi penulis : memenuhi tugas mata kuliah perilaku organisasi dan
menambah wawasan serta dapat memahami tentang Perilaku
Organisasi.
2. Bagi mahasiswa : makalah ini diharapkan dapat digunakan untuk
menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang Perilaku
Organisasi,Teori Organisasi dan Nilai Perilaku Organisasi.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perilaku Organisasi
Pengertian perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang
mengamati tentang pengaruh perilaku individu, kelompok dan perilaku
dalam struktur organisasi dengan maksud untuk mendapatkan
pengetahuan guna memperbaiki keefektifan organisasi.
Dari pengertian tersebut diatas berdasarkan thesis bahwa pengertian
manajemen ialah pencapaian tujuan dengan bantuan orang lain, maka
manajemen harus memusatkan pada hubungan antar orang. Hal ini
kadang-kadang juga disebut penelahaan “human relation”, “leadership”
atau “behavioral sciences approach”. Pada perilaku keorganisasian
dikembangkan teori-teori baru, metode dan teknik ilmu pengetahuan sosial
dalam peristiwa-peristiwa antara perorangan dan dalam hubungan
perorangan sampai pada hubungan kebudayaan. Dengan kata lain
hubungan ini menekankan pada aspek kemanusiaan didalam manajemen,
dengan prinsip apabila orang-orang bekerjasama untuk mencapai tujuan
tujuan tertentu, maka sudah seharusnya apabila orang sudah mengerti
orang lain yang menjadi teman/kelompok kerjanya.
Perilaku organisasi konsern dengan situasi hubungan manusia, sebab
hal ini erat kaitannya dengan: pekerjaan, absensi, pergantian karyawan,
produktivitas, prestasi seseorang dan manajemen. Perilaku keorganisasian
juga meliputi: motivasi, perilaku dan kekuatan/tenaga kepemimpinan,
komunikasi antar personal, struktur kelompok dan proses, konflik, desain
pekerjaan, dan stres.
Dari keterangan tersebut diatas dapat diilustrasikan statemen yang
berkaitan dengan manfaat perilaku keorganisasian sebagai berikut :Tingkat
kegembiraan/keserasian karyawan menjadikan karyawan tersebut menjadi
produktif.Semua individu karyawan produktif, bila pimpinan bersahabat,
menaruh kepercayaan dan mengadakan pendekatan.
1. Efektifitas interview dalam seleksi.
2. Setiap orang berkeinginan/bertantang dalam pekerjaan.
3

3. Pelaksanaan pekerjaan dengan baik.


4. Setiap termotivasi oleh uang.
5. Sebagian besar orang sangat lebih konsern terhadap ukuran besarnya
gaji kemudian yang lainnya.
6. Sebagaian besar efektivitas kelompok dengan ketiadaan konflik.

Kebenaran dan keadaan statemen/pernyataan tersebut sepenuhnya


adalah adalah teruji oleh kepentingan waktu sehingga sistematik
pendekatan dalam studi perilaku keorganisasian dapat memberikan
improvisasi yang bersifat menjelaskan dan prediksi
kecakapan/ketrampilan, bakat/kemampuan. Kemampuan berhubungan
dengan sifat yang dibawa sejak lahir atau dipelajari yang memungkinkan
seseorang menyesaikan pekerjaan, sedangkan kecakapan/ketrampilan
berhubungan dengan menyelesaikan pekerjaan tugas yang dimiliki dan
dipergunakan oleh seseorang pada waktu yang tepat.

2.2 Pengertian Teori Organisasi


Pengertian Teori Organisasi adalah teori yang mempelajari kinerja dalam
sebuah organisasi, Salah satu kajian teori organisasi, diantaranya
membahas tentang bagaimana sebuah organisasi menjalankan fungsi dan
mengaktualisasikan visi dan misi organisasi tersebut. Selain itu, dipelajari
bagaimana sebuah organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang
didalamnya maupun lingkungan kerja organisasi tersebut.
Menurut Lubis dah Husein (1987) bahwa teori organisasi itu adalah
sekumpulan ilmu pengetahuan yang membecarakan mekanisme kerjasama
dua orang atau lebih secara sistematis untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Teori organisasi merupakan sebuah teori untuk mempelajari
kerjasama pada setiap individu.
Dalam pembahasan mengenai teori organisasi, mencakup masalah
teori-teori organisasi yang pernah ada dan berlaku beserta sejarah dan
perkembangannya hingga sekarang. Yaitu meliputi teori organisasi klasik,
teori organisasi neoklasik dan teori organisasi modern.
4
1. Teori organisasi klasik
Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga teori
tradisional, yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai dari
tahun seribu delapan ratusan(abad 19) yang mendefinisikan organisasi
sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan,
peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain
yang terjadi bila orang-orang bekerja sama.Dalam teori ini, organisasi
secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat
tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan
petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas.
Teori ini juga berkembang dalam tiga aliran yang dibangun atas dasar
anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek yang sama, yaitu :
A. Teori birokrasi :
Dikemukakan oleh Max Weber yang mendefinisikan birokrasi
sebagai bentuk organisasi yang penerapannya sesuai atau
berhubungan dengan tujuan bersama yang ingin dicapai. Artinya
birokrasi digunakan untuk mengorganisasikan pekerjaan secara
teratur.
B. Teori administrasi :
Dikembangkan atas dasar sumbangan Henry Fayol dan Lyndall
Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reiley dari Amerika.
Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henry
Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reily dari
Amerika. Henry Fayol industrialis dari Perancis, pada tahun 1841-
1925 mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang
menjadi dasar perkembangan teori administrasi adalah :
 Pembagian kerja (division of work)
 Wewenang dan tanggung jawab (authorityand responsibility)
 Disiplin (discipline)
 Kesatuan perintah (unity of command)
 Kesatuan pengarahan (unity of direction)
 Mendahulukan kepentingan umum daripada pribadi
 Balas jasa (remuneration of personnel)
 Sentralisasi (centralization)
5
 Rantai scalar (scalar chain)
 Aturan (oreder)
 Keadilan (equity)
 Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)
 Inisiatif (initiative)
 Semangat korps (spirit de corps)
C. Manajemen ilmiah :
Dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor.
Frederick Winslow Taylor adalah seorang yang disebut sebagai
bapak manajemen ilmiah. Pasti kita penasaran dengan kontribusi
Taylor pada bidang studi manajemen sehingga bisa menghasilkan
suatu kajian yang disebut manajemen ilmiah.

2. Teori organisasi neoklasik


Teori neoklasik secara sederhana dikenal sebagai teori/aliran
hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik
dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan dasar teori ini adalah
menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai
individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya, atas dasar
anggapan ini maka teori neoklasik mendefinisikan “suatu organisasi”
sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama. Perkembangan teori
neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan
di Howthorne dan dari tulisan Huga Munsterberg.
Dalam hal pembagian kerja, teori neklasik telah mengemukaan perlunya
hal-hal sebagai berikut:
a. Partiipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan
keputusan.
b. Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola
spesialisasi.
c. Manajemen bottom-up yang akan memberikan kesempatan kepada
para yunior untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
manajemen puncak.

6
3. Teori organisasi modern
Teori modern ditandai dengan ahirnya gerakan contingency yang
dipelopori Herbert Simon, yang menyatakan bahwa teori organisasi
perlu melebihi prinsip-prinsip yang dangkal dan terlalu disederhanakan
bagi suatu kajian mengenai kondisi yang dibawahnya dapat diterapkan
prinsip yang saling bersaing. Kemudian Katz dan Robert Kahn dalam
bukunya “the social psychology of organization” mengenalkan perspektif
organisasi sebagai suatu sistem terbuka. Buku tersebut
mendeskripsikan keunggulan-keunggulan perspektif sistem terbuka
untuk menelaah hubungan yang penting dari sebuah organisasi dengan
lingkungannya, dan perlunya organisasi menyesuaikan diri terhadap
lingkungan yang berubah jika organisasi ingin tetap bertahan.
Teori modern yang kadang – kadang disebut juga sebagai analisa
system pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori
organisasi dan manajemen. Teori modern melihat bahwa semua unsur
organisasi sebagai satu kesatuan an saling ketergantungan, yang di
dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system
tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi
organisasi merupakan system terbuka.

2.3 Teori Nilai (perilaku organisasi)


Dapat disimpulkan bahwa nilai adalah suatu keyakinan mengenai cara
bertingkah laku dan tujuan akhir yang diinginkan individu, dan digunakan
sebagai prinsip atau standar dalam hidupnya.
Pemahaman tentang nilai tidak terlepas dari pemahaman tentang
bagaimana nilai itu terbentuk. Schwartz berpandangan bahwa nilai
merupakan representasi kognitif dari tiga tipe persyaratan hidup manusia
yang universal, yaitu :
- kebutuhan individu sebagai organisme biologis

7
- persyaratan interaksi sosial yang membutuhkan koordinasi interpersonal
- tuntutan institusi sosial untuk mencapai kesejahteraan kelompok dan
kelangsungan hidup kelompok (Schwartz & Bilsky, 1987; Schwartz, 1992,
1994).

BAB III
A. Kesimpulan
Iklim organisasi adalah persepsi individu terhadap praktek dan
prosedur yang berasal dari pengalamannya berinteraksi di lingkungan
organisasinya, dalam hubungannya dengan kesejahteraan mereka dan
dapat mempengaruhi perilakunya di organisasi.
Kualitas pelayanan merupakan bentuk performansi yang identik
dengan perilaku karyawan di perusahaan. Perilaku karyawan tersebut di
perusahaan dapat dipengaruhi oleh iklim organisasi. Iklim organisasi
yang positif terwujud ketika karyawan mempersepsi positif suasana,
dimensi-dimensi, praktek, dan prosedur di tempat kerjanya. Hasilnya
yaitu sikap dan perilaku karyawan yang timbul pun positif dan
mendukung ke arah pemberian pelayanan yang berkualitas.
Berdasarkan analisis di atas, maka dapat disimpulkan bahwa iklim
organisasi memiliki sumbangan efektif terhadap kualitas pelayanan
sebesar sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak
diungkap dalam analisis ini.
B. Saran
1. Bagi Karyawan
Dilihat dari hasil kualitas, sebaiknya karyawan harus lebih
konsisten dan disiplin lagi dalam menjalankan standar kualitas
pelayanan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Untuk perbaikan
iklim organisasi, sebaiknya untuk Direktur sebisa mungkin
mewujudkan iklim oragnisasi yang positif atau menyenangkan
karyawannya.

8
2. Bagi Perusahaan
Tim manajemen sebagai tim pelaksana perusahaan sebaiknya
menciptakan praktek-praktek kerja dan situasi kerja yang kondusif
dan menyenangkan karyawannya. Usaha-usaha yang dapat dilakukan
untuk mewujudkan iklim organisasi tersebut yaitu memberikan
kesempatan kepada karyawan untuk lebih maju, naik jabatan, dan
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan di perusahaan.
Perusahaan sebaiknya meninjau dan meningkatkan kesejahteraan
karyawan. Pelaksanaan usaha-usaha tersebut akan membuat
karyawan merasa bahwa perusahaan memperlakukan mereka
dengan baik dan memenuhi kebutuhan mereka sehingga tercipta
iklim organisasi yang positif. Untuk peningkatan kualitas pelayanan,
tim manajemen dapat menyelenggarakan kompetisi pelayanan, yaitu
karyawan yang memberikan pelayanan terbaik dan konsisten
menjalankan Six Steps Service akan diberikan reward. Kompetisi
tersebut dapat membuat karyawan termotivasi untuk terus-menerus
memberikan pelayanan yang berkualitas tinggi kepada pelanggan
dan pada akhirnya akan terbiasa untuk konsisten menjalankan
standar kualitas pelayanan yang telah ditetapkan perusahaan.

Daftar Pusaka
http://personirfan17.blogspot.co.id/2014/06/makalah-tentang-perilaku-
organisasi.html
http://agungzetiadji.blogspot.co.id/2012/10/teori-organisasi.html
http://dian-malinda.blogspot.co.id/2011/05/teori-nilai-perilaku-organisasi.html
9

Anda mungkin juga menyukai