Puji syukur kehadiratan Allah SWT yang telah menganugerahkan rahmat, karunia,
dan ridha-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini yang
berjudul“Perilaku Organisasi”. Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai salah
satu tugas Individu pada mata kuliah “Pengantar Administrasi”.
Dalam kesempatan ini Penulis tidak lupa mengucapkan Terima Kasih kepada Dosen
pembimbing serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah
ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran perbaikan dari semua pihak yang terkait.
Sehingga kekurangan yang ada dapat diperbaiki dan disempurnakan.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna dan
bermanfaat sebagaimana mestinya, khususnya bagi mahasiswa.
Penulis
1
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................14
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang perilaku
tingkat individu dan tingkat kelompok dalam suatuorganisasi serta dampaknya terhadap
kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi). Perilaku organisasi juga
dikenal sebagai studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang telaah akademik
khusus yang mempelajari organisasi,dengan memanfaatkan metode-metode
dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi dan psikologi.
Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan studi ini adalah studi tentang sumber daya
manusia dan psikologi industri.
Organisasi dalam pandangan beberapa pakar seolah-olah menjadi suatu “binatang”
yang berwujud banyak, namun tetap memiliki kesamaan konseptual. Atau dengan kata lain,
rumusan mengenai organisasi sangat tergantung kepada konteks dan perspektif tertentu dari
seseorang yang merumuskan tersebut.
Setiap manusia mempunyai tujuan yang berbeda dalam hidupnya, karena pengaruh
pengetahuan dan pengalamannya yang berbeda.
Namun setiap manusia akan sama dalam satu hal yaitu ingin mempertahankan hidup
dan memenuhi kebutuhan hidupnya.
Bagi masyarakat pada era industrialisasi sekarang ini, pekerjaan merupakan suatu aspek
kehidupan yang sangat penting. Bagi masyarakat modern bekerja merupakan suatu tuntutan
yang mendasar, baik dalam rangka memperoleh imbalan berupa uang atau jasa, ataupun
dalam rangka mengembangkan dirinya.
Komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan
menerima pesan, terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada
kesempatan untuk melakukan umpan balik. hal Ini mengandung elemen-elemen yang ada
dalam setiap tindak komunikasi, terlepas dari apakah itu bersifat intrapribadi, antarpribadi,
kelompok kecil, pidato terbuka, atau komunikasi masa. Dalam komunikasi ini kita juga akan
menyinggung sedikit tentang Perhatian, Pemahaman dan Mengingat Informasi.
3
B. Rumusan masalah
Masalah-masalah yang akan di pecahkan dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Apakah pengertian dari perilaku organisasi?
2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku organisasi?
3. Apa faktor-faktor yang menghambat perilaku organisasi?
Manfaat
1. Bagi penulis manfaatnya yakni menambah wawasan serta dapat memahami tentang
Perilaku organisasi.
2.Bagi mahasiswa, manfaat dibuatnya makalah ini diharapkan dapat digunakan untuk
menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang Perilaku Organisasi
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.Pengurangan kemangkiran
Kemangkiran adalah tindakan tidak masuk kerja tanpa alasan. Tingkat kemangkiran yang
tinggi dapat berdampak langsung pada keefektifan dan efisiensi organisasi.
6
1)Dimensi Konsep
Dimensi konsep mencakup ilmu pngetahuan, sosiologi, antropologi budaya, dan seluaruh
elemen sosial yang mempengaruhi berdirinya ilmu pengetahuan yang saling berkaitan.
2)Dimensi Sistem
Dimensi sistem mencakup bagaimana proses manajemen yang dilakukan untuk melakukan
suatu kegiatan secara efektif dan efisien yang di kemas dengan pendekatan-pendekatan
matematis atau logika.
3)Dimensi Manusia
Dimensi manusia adalah faktor penentu dalam organisasi yang tercermin dari ilmu
psikologi.karena,adanya organisai adalah adanya manusia.
(Miftah Toha dan Reni Rosari, UGM)
Ketiga dimensi diatas mencakup filosofi dasar lahirnya ilmu perilaku organisai yang
terdiri dari muliti disiplin ilmu (antroplogi kultural, sosiologi, psikologi dan manjemen)
sehingga dengan penedekatan ilmu-ilmu tersebut perilaku organisai dapat dibahas. Dalam
tataran konsep ilmu ini membahas seluruh kegiatan organisai yang di dalamnya terdapat
perilaku manusia, budaya, sosial dan sistem yang mendukung adanya organisasi tersebut.
sehingga antara manusia dan organisasi dapat saling mempengaruhi
7
b)Penerapan pembagian kerja,
Meletakkan landasan mengenai efisiensi metode kerja dan organisasi,mengembangkan
prinsip-prinsip yang umum dalam manajemen.Pendekatan ini kemudian banyak ditinggalkan
karena hanya menekankan aturan-aturan formal, spesialisasi, pembagian tanggung jawab
yang jelas dengan member perhatian relatif kecil terhadap arti penting personal dan
kebutuhan sosial dari individu-individu yang berada dalam organisasi.
8
Sedangkan menurut Gibson pendekatan perilaku organisasi adalah :
Way of thinking
Tingkat analisis pada level individu, kelompok, dan organisasi.
Interdisciplinary field
Memanfaatkan berbagai disiplin, model, teori, dan metode dari disiplin yang ada.
Humanistic orientation
Manusia dan segala sikap, perilaku, persepsi, kapasitas, perasaan, dan tujuan merupakan nilai
utama.
Performance oriented
Selalu mengarah pada performance.
External environment
Lingkungan eksternal mempunyai pengaruh terhadap perilaku organisasi.
Metode ilmiah (scientific method)
Application orientation
Memusatkan perhatian pada untuk menjadwal berbagai permasalahan yang muncul dalam
konteks manajemen organisasi.Perenan
LINGKUP PERILAKU ORGANISASI
- Mempelajari perilaku manusia dalam organisasi melalui tiga tingkatan analisis.
- Tingkatan Individu : karakteristik bawaan individu dalam organisasi.
- Tingkatan Kelompok : dinamika perilaku kelompok dan faktor-faktor determinannya
- Tingkatan Organisasi : faktor-faktor organizational yang mempengaruhi perilaku.
C. Faktor-Faktor Yang Menghambat Perilaku Organisasi
9
C. Ketidakmampuan untuk mengadakan perubahan (inability to change)
a. Hasrat untuk mempertahankan manfaat kestabilan hidup bersama (acknowledged
collective benefites or stability) dengan aturan yang sudah melembaga pada suatu organisasi
telah terbentuk pola prilaku yang sudah disepakati dan tampil sebagai iklim kerja yang
mewarnai kehidupan organisasi yang menciptakan kehidupan stabil dengan rasa aman dan
silahturahmi yang baik antara individu yang terkait. Oleh karena itu adanya perubahan
dikhawatirkan akan menimbulkan gangguan dan keresahan sehingga mengundang ketidak
stabilan organisasi.
b. Pertimbangan atas lawan-lawan yang mungkin akan dihadapi dalam mengadakan
perubahan (calculated opposition to change)
D. Kelompok oposisi atas perubahan akan datang dari dalam maupun dari luar organisasi, baik
secara perseorangan maupun berkelompok. Munculnya kaum oposisi ini dapat berdasarkan
pada berbagai alasan antara lain :
E. Untuk melindungi keadaan yang dipandang sudah baik dan sedang dinikmati (prevailing
advantage).
F. Untuk melindungi kualitas yang sudah ada (protection of quality), dalam hal ini
dikhawatirkan perubahan didalam organisasi akan menimbulkan gangguan terhadap kualitas
produk yang sudah dicapai.
G. Kekhawatiran akan biaya perubahan (psyhic of change). Dalam hal ini perubahan organisasi
terhambat oleh pertimbangan manfaat perubahan dibandingkan dengan biaya yang harus
digunakan.
H. Ketidakmampuan untuk berubah menurut pendapat Herbert Kaufmant (1985:15) adalah
karena beberapa alasan antara lain :
1). Pembuatan mental (mental Blinders)
a). Pembuatan Mental (Mental Blinders)
Pembuatan mental didalam organisasi antara lain melalui prilaku secara terprogram
melalui metode yang sama dengan pengarahan, instruksi atau indoktrinasi sehingga tertanam
pada semua anggota organisasi. Pengisian posisi didalam organisasi didasarkan pada
pemilihan tidak hanya atas keahlian.
10
Hambatan system merupakan hambatan internal dalam diri orang-orang dalam
organisasi yang membentuk Karena pengendalian dari luar diri orang-orang tersebut, yaitu
dari system organisasi.
Hambatan-hambatan tersebut meliputi :
1). Keterbatasan sumber daya (resource limition)
Hal ini terjadi karena terbatasnya sumber daya yang dimiliki, baik sumber daya alam
maupun sumber daya manusia, sehingga tidak mampu membiayai perubahan yang
diharapkan.
11
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Iklim organisasi adalah persepsi individu terhadap praktek dan prosedur yang berasal
dari pengalamannya berinteraksi di lingkungan organisasinya, dalam hubungannya dengan
kesejahteraan mereka dan dapat mempengaruhi perilakunya di organisasi.
Kualitas pelayanan merupakan bentuk performansi yang identik dengan perilaku
karyawan di perusahaan. Perilaku karyawan tersebut di perusahaan dapat dipengaruhi oleh
iklim organisasi. Iklim organisasi yang positif terwujud ketika karyawan mempersepsi positif
suasana, dimensi-dimensi, praktek, dan prosedur di tempat kerjanya. Hasilnya yaitu sikap dan
perilaku karyawan yang timbul pun positif dan mendukung ke arah pemberian pelayanan
yang berkualitas.
Berdasarkan analisis di atas, maka dapat disimpulkan bahwa iklim organisasi
memiliki sumbangan efektif terhadap kualitas pelayanan sebesar sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diungkap dalam analisis ini.
12
B.SARAN
1. Bagi Karyawan
Dilihat dari hasil kualitas, sebaiknya karyawan harus lebih konsisten dan disiplin lagi
dalam menjalankan standar kualitas pelayanan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Untuk
perbaikan iklim organisasi, sebaiknya untuk Direktur sebisa mungkin mewujudkan iklim
oragnisasi yang positif atau menyenangkan karyawannya.
2.Bagi Perusahaan
Tim manajemen sebagai tim pelaksana perusahaan sebaiknya menciptakan praktek-
praktek kerja dan situasi kerja yang kondusif dan menyenangkan karyawannya. Usaha-usaha
yang dapat dilakukan untuk mewujudkan iklim organisasi tersebut yaitu memberikan
kesempatan kepada karyawan untuk lebih maju, naik jabatan, dan berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan di perusahaan. Perusahaan sebaiknya meninjau dan meningkatkan
kesejahteraan karyawan. Pelaksanaan usaha-usaha tersebut akan membuat karyawan merasa
bahwa perusahaan memperlakukan mereka dengan baik dan memenuhi kebutuhan mereka
sehingga tercipta iklim organisasi yang positif. Untuk peningkatan kualitas pelayanan, tim
manajemen dapat menyelenggarakan kompetisi pelayanan, yaitu karyawan yang memberikan
pelayanan terbaik dan konsisten menjalankan Six Steps Service akan diberikan reward.
Kompetisi tersebut dapat membuat karyawan termotivasi untuk terus-menerus memberikan
pelayanan yang berkualitas tinggi kepada pelanggan dan pada akhirnya akan terbiasa untuk
konsisten menjalankan standar kualitas pelayanan yang telah ditetapkan perusahaan.
13
DAFTAR PUSTAKA
14