Paper
Diajukan untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester
Perilaku dan Pengembangan Organisasi
Oleh :
WAHYUNINGSIH
205030101111102
DOSEN PENGAMPU:
DRS. SUKANTO, MS.
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu saya ucapkan tanpa henti
atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan paper ini yang
berjudul The Principle Of Natural Person: Pengaturan Pelayanan Secara
Individu dalam rangka menyelesaikan penugasan paper semester 5 pada mata
kuliah Perilaku dan Pengambangan Organisasi Prodi Ilmu Administrasi Publik
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Tak lupa shalawat serta salam
selalu tercurahkan kepada nabi kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa
zaman kegelapan menjadi zaman yang penuh penerangan.
Dalam pengerjaan ini saya telah mencari literatur dengan berusaha sebaik-
baiknya melalui buku internasional, jurnal-jurnal, dan sumber informasi lain yang
dapat dipercaya supaya paper ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya. Kami mengucapkan terima kasih kepada Drs. Sukanto, MS. selaku
dosen pengampu mata kuliah Perilaku dan Pengembangan Organisasi. Kami
harapkan kritik dan saran atas paper ini untuk perbaikan kedepannya, atas
perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
1
2
2
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
2.1 Landasan Teori
merupakan disiplin ilmu yang relatif baru dan merupakan ilmu keperilakuan
terapan, dan dibangun atas kontribusi dari sejumlah disiplin ilmu keperilakuan
yang lain yang telah lebih dahulu ada. Ilmu-ilmu perilaku yang amat besar
sumbangannya terhadap perkembangan perilaku organisasi 6 Perilaku dan
Pengembangan Organisasi diantaranya adalah psikologi, sosiologi, psikologi
sosial, antropologi dan ilmu politik, (Robbin, 2008;14).
Setiap individu menyadari identitasnya yang tidak sama secara fisik dan
psikis dari individu yang lain. Wajahnya atau bahkan hidung, bibir, mata dan lain-
lain sebagian dari wajahnya tidak pernah sama dengan individu yang lain. Jalan
dan gaya pun tidak sama. Demikian pula kemampuan psikis (jiwa) berupa bakat,
inisiatif, kreatifitas, proses berfikir ,sifat-sifat kepribadian (riang , pemarah,
pendiam dan lain-lain) tidak lah sama satu dengan yang lain. Dalam
ketidaksamaan itu, setiap manusia tampil sebagai individualitas, dan memerlukan
perlakuan sesuai individualitasnya masing-masing.
Pengertian kemampuan menurut George & Jones dalam Ratmawati dan
Herachwati (2007) adalah kapasitas mental maupun fisik untuk mengerjakan
sesuatu. Konsep kemampuan, yang meliputi kemampuan kognitif dan fisikal,
perlu dipelajari dan sangat penting implikasinya untuk memahami dan mengelola
perilaku orang-orang dalam organisasi.
BAB III
PEMBAHASAN
tertentu, peran, dan hubungan di antara mereka sendiri melalui saluran yang
berbeda (Peter M. Blau, 1971). Berdasarkan sifatnya, struktur organisasi dibagi
menjadi dua jenis:
1. Pembagian kerja, yaitu individu diberi tugas dan tanggung jawab dalam
organisasi
2. Hirarki, yaitu organisasi, berisi rangking atau hierarki, artinya jabatan yang
diduduki oleh individu pada setiap tingkatan memiliki peraturan perundang-
undangan.
Contoh struktur organisasi di Puskesmas
Struktur organisasi yang dilaksanakan dalam kegiatan operasional
Puskesmas tergantung pada visi, misi, tujuan, fungsi dan beban kegiatan dan
program masing-masing Puskesmas. Susunan organisasi Puskesmas diatur oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota. Secara umum struktur organisasi Puskesmas terdiri dari:
1. Kepala Puskesmas.
2. Unit manajemen.
3. Unit pelaksana teknis fungsional, terdiri atas:
a. Unit yang terdiri dari personel atau pegawai dalam jabatan fungsional.
b. Unit terdiri dari: Unit I, II, III, IV, V, VI dan VII.
4. Jaringan Layanan
a. Puskesmas pembantu,
b. Pusat kesehatan seluler,
c. Bidan desa/masyarakat.
Di sini kita menggunakan teori keadilan Devi dan Intan: Menurut teori ini,
keadilan deskripsi pekerjaan ditunjukkan dengan perbandingan yang masuk akal
antara kinerja pekerjaan seseorang (misalnya keterampilan) dan imbalan atas
kinerja itu (misalnya gaji atau promosi). . Menurut Rivai (2004), deskripsi
pekerjaan adalah ringkasan penelitian tentang keseluruhan informasi pekerjaan
dan persyaratan implementasi seorang karyawan sebagai hasil analisis yang berisi
5
Kegiatan yang dilakukan oleh lebih dari satu orang yang saling
berhubungan, mempengaruhi satu sama lain, dan bergantung satu sama lain untuk
kinerja positif jangka panjang dan pengembangan diri dikenal sebagai perilaku
kelompok. Kelompok terdiri dari kelompok formal dan kelompok informal.
Kelompok formal ditentukan oleh struktur organisasi seperti presiden dan menteri,
ketua DPR dan anggota komisi. Kelompok informal adalah kelompok yang
didefinisikan sebagai tanggapan terhadap pentingnya kontak sosial, ada atau tidak
ada struktur dan secara formal ditentukan oleh organisasi.
Interaksi antar kelompok dapat dibentuk melalui dasar-dasar yang terdapat dalam
buku perilaku organisasi karya Miftah Thoha, antara lain:
a) Kesempatan untuk Berinteraksi. Adanya ketertarikan antar individu dapat
menimbulkan interaksi kelompok.
b) Kesamaan latar belakang. Latar belakang yang sama cenderung lebih
membantu
orang untuk berhubungan satu sama lain. Contoh latar belakang yang sama
adalah: usia, jenis kelamin, agama, pendidikan dan kebangsaan. Kesamaan ini
juga menjadi daya tarik individu untuk berinteraksi dengan orang lain, seperti B.
Mahasiswa yang berasal dari Malaysia dan belajar di Indonesia cenderung
berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.
c) Kesamaan sikap. Kesamaan sikap antara mahasiswa, tetangga, teman, pasangan
suami istri, tentara, pekerja dan lain-lain mengarah pada interaksi kepentingan
individu. Kemiripan ini didasarkan pada pengalaman yang membawa mereka ke
persamaan dan membuat mereka lebih ramah satu sama lain.
Perilaku kelompok terhadap layanan individu harus disesuaikan dengan
deskripsi pekerjaan masing-masing dan juga berkomunikasi satu sama lain dalam
kelompok. Pengelolaan perilaku individu terjadi melalui pengelolaan karakteristik
yang melekat pada individu, yaitu dengan membahas pengelolaan sikap kerja,
motivasi kerja dan persepsi kerja.
7
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA