Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

FILSAFAT PERILAKU ORGANISASI


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah teori dan perilaku organisasi
Dosen Pengampu: Dr. H. Fauzan Almanshur,ST.,M

Penyusun:
Dwi Nur Rahma Sufiah (210501110042)
Siska Ahmaria (210501110266)
Ahmad Nurmansyah Setiawan Yusuf (210501110137)
Muhamad Amrullah (210501110074)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
TAHUN 2022/2023

Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Inayah, Taufik dan
HidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk, maupun pedoman bagi pembaca dalam memahami materi tentang Filsafat
Perilaku Organisasi. Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya menjadi lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik,
saran, serta masukan yang sifatnya membangun agar kelak di makalah selanjutnya akan lebih
baik. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada selaku dosen pengampu Dr. H. Fauzan
Almanshur,ST.,M mata kuliah studi Al-Quran dan hadits. Atas perhatian serta waktunya, kami
ucapkan terimakasih.

Malang, 28 Februari 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

BAB I………………………………………………………………………………………3

PENDAHULUAN………...………………………………………………………………3

1.1 Latar belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

BAB II……………...……………………………………………………………….……..4

PEMBAHASAN..…...…………………………………………………………………….4

2.1 Perilaku Organisasi.………………...…………………………………………… 4

2.1.1 Pengertian Perilaku Organisasi

2.1.2 Tujuan Perilaku Organisasi

2.1.3 Unsur-Unsur Perilaku Organisasi

2.1.4 Konsep Dasar Perilaku Organisasi

2.2 Teori Perilaku Organisasi…...…………………………………………………....8

2.3 Prinsip-prinsip perilaku organisasi…...………………………………………... 6

2.4 Aspek pendekatan perilaku organisasi....……………………………………….9

2.5 I’jaz Ilmi (Mukjizat Ilmiah) dalam Al-Quran....……………………………….11

2.5. Pentingnya perilaku organisasi....……………………………………………….12

2.6 Disiplin ilmu yang berkontribusi pada ilmu perilaku organisasi……………..13

2
BAB III.…...……………………………………………………………...……………….14

PENUTUP..…...…………………………………………………………………………. 14

A. Kesimpulan.…...………………………………………………………………….14

B. Daftar Pustaka…....………………………………………………………………14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Stephen P. Robbins- Timothy A Judge (2008:1) Perilaku Organisasi


(PO) adalah bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang dimiliki oleh individu,
kelompok dan struktur terhadap perilaku dalam suatu organisasi, yang bertujuan
menerapkan ilmu pengetahuan guna meningkatkan keefektifan sebuah organisasi.
Perilaku Organisasi berfokus pada cara meningkatkan produktivitas, menurunkan
tingkat absen tanpa izin, perputaran karyawan, perilaku menyimpang di tempat kerja
dan meningkatkan perilaku kewargaan organisasional dan kepuasan kerja.

Menurut Jhon M. Ivancevich at al (2006:27) Kunci keberhasilan organisasi


adalah pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang mau bekerja keras, berpikir
secara kreatif dan berkinerja secara unggul, memberi penghargaan, memberi semangat
dan memelihara SDM secara berkala dan berarti adalah sesuatu yang penting. Perilaku
Organisasi menyediakan banyak tantangan sekaligus peluang bagi para manajer,
persoalannya bagaimana meningkatkan keahlian manajer dalam menangkap peluang
yang tersedia, dari perilaku organisasi yang menghargai perbedaan namun memberi

3
kontribusi membantu manajer melihat manfaat dari keragaman angkatan kerja dan
praktik yang mungkin perlu diubah ketika bekerja di negara yang berbeda-beda. Oleh
karena itu diperlukan sejumlah disiplin yang dapat memberi kontribusi pada
peningkatan kapasitas manajer seperti antropologi, psikologi dan sosiologi.1

Menurut Jhon M. Ivancevich at al (2006:27), bahwa perilaku karyawan


merupakan kunci dalam mencapai efektivitas. Orang berperilaku dengan cara -cara
yang dapat maupun yang tidak diramalkan. Setiap orang memiliki perilaku yang unik.
Manajer harus mengamati, merespon dan menghadapi serangkaian pola perilaku yang
ditunjukkan oleh karyawan. Situasi krisis yang berlarut dapat mempengaruhi perilaku
karyawan terhadap kinerja organisasi perusahaan, walaupun nilai-nilai perusahaan
secara eksplisit mengarah pada produktivitas yang lebih baik, tetapi kinerja organisasi
perusahaan dapat turun oleh karena faktor lain. Diduga masalah yang mungkin terjadi
adalah kesenjangan nilai antara kenyataan dan tindakan. Perbedaan nilai-nilai budaya
organisasi cenderung dapat mengakibatkan adanya keberagaman perilaku dan praktek
manajemen organisasi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian perilaku organisasi?

2. Apa saja teori perilaku organisasi?

3. Apa saja prinsip-prinsip perilaku organisasi?

4. Apa saja aspek pendekatan perilaku organisasi?

5. Mengapa perilaku organisasi penting?

6. Apa saja disiplin ilmu yang berkontribusi pada ilmu perilaku organisasi?

1.3 Tujuan

Mahasiswa memahami tentang filsafat perilaku organisasi

1
Kasidin, “Perspektif Teori Perilaku Organisasi Pada Era Milenium Ketiga”, 3 (2017)

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perilaku Organisasi

2.1.1 Pengertian Perilaku Organisasi

Perilaku Organisasi (sering disingkat dengan Organizational Behavior OB) adalah suatu
bidang studi yang mempelajari dampak perorangan, kelompok, dan struktur pada
perilaku dalam organisasi dengan maksud memperbaiki keefektifan organisasi.

Menurut Robbins dan Judge (2015, hlm.5) “Perilaku organisasi adalah sebuah bidang
studi yang menginvestasi pengaruh individu, kelompok, dan struktur terhadap perilaku
di dalam organisasi, untuk tujuan penerapan pengetahuan demi peningkatan efektivitas
organisasi”. Menurut Triatna (2015, hlm. 2) “Perilaku organisasi mempedulikan studi
terhadap apa yang dilakukan orang-orang dalam suatu organisasi dan perilaku tersebut
mempengaruhi kinerjanya dalam organisasi. Perilaku organisasi secara khusus
mempedulikan situasi individu dan organisasi dan keterkaitannya dengan kinerja,
produktivitas, kemangkiran, dan berbagai perilaku lainnya baik yang positif maupun
yang negatif. Berikut ini beberapa pengertian perilaku organisasi menurut para ahli:

1. Menurut Joe.Kelly

Suatu bidang studi yang mempelajari sifat-sifat organisasi, termasuk bagaimana


organisasi dibentuk, tumbuh dan berkembang.

2. Menurut Adam Indrawijaya

Suatu bidang studi yang mempelajari semua aspek yang berkaitan dengan
tindakan manusia, baik aspek pengaruh anggota terhadap organisasi maupun
pengaruh organisasi terhadap anggota.

2.1.2 Tujuan Perilaku Organisasi:

Menurut Achmad Sobirin (2015, hlm. 44) tujuan perilaku organisasi sebagai berikut:

5
1. Mendeskripsikan Perilaku Manusia

Tujuan pertama mempelajari studi perilaku keorganisasian adalah kita bisa


mengenali, mendiagnosis, dan menjelaskan kejadian-kejadian yang secara
teratur dan prediktabel terjadi dalam sebuah organisasi. Mengenali kejadian
seperti ini sangat bermanfaat bagi para manajer sebab bisa digunakan untuk
mengidentifikasi masalah, menjelaskan apa yang sedang terjadi dalam sebuah
organisasi, dan menjelaskan apa yang seharusnya dilakukan para manajer.

2. Menjelaskan dan Memprediksi Perilaku Manusia

Tujuan kedua mempelajari perilaku keorganisasian adalah menjelaskan apa yang


sedang terjadi dalam organisasi dan apa kemungkinan serta akibatnya di masa
datang. Jadi, tujuan kedua ini adalah memprediksi masa depan organisasi
dengan menggunakan kejadian masa kini sebagai prediktornya. Sebagaimana
kita ketahui, organisasi umumnya didirikan bukan untuk jangka pendek,
melainkan untuk jangka panjang, bahkan kalau mungkin, untuk waktu yang
tidak terbatas. Oleh karena itu, dalam kehidupan organisasi tersebut, pasti terjadi
suatu pola aktivitas yang sifatnya ajek. Artinya bahwa pola yang sama juga bisa
terjadi dan akan berlanjut di masa datang.

3. Mengendalikan Perilaku Manusia

Tujuan ketiga adalah mengendalikan perilaku manusia dalam organisasi. Harus


kita sadari bahwa tidak semua perilaku manusia dalam organisasi selaras dan
cocok dengan kepentingan organisasi, mengingat berkumpulnya beberapa orang
dalam organisasi berasal dari beberapa latar belakang keluarga, pendidikan, dan
karakter yang berbeda. Di samping itu, mereka juga mempunyai kepentingan
yang berbeda. Oleh karena itu, perilaku manusia dalam organisasi harus
dikendalikan dengan pengertian perilaku yang disfungsional harus dihindarkan.
Sebaliknya, perilaku yang diharapkan perlu didorong dan ditumbuh
kembangkan dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi. Mengendalikan
perilaku manusia bukan merupakan sesuatu yang tidak mungkin, mengingat
bidang studi ini mempunyai berbagai macam teknik dan bermacam-macam cara
untuk melakukan intervensi terhadap perilaku manusia. Demikian juga
mengendalikan perilaku manusia bukan sekadar mengawasi atau

6
mengarahkannya, tetapi sekaligus, jika diperlukan, mengubahnya manakala
perilaku tersebut disfungsional.

2.1.3 Unsur-Unsur Perilaku Organisasi:

1. Orang

Orang-orang yang membentuk sistem sosial intern organisasi, mereka terdiri


dari orang-orang dan kelompok, kelompok-kelompok besar, termasuk juga
kelompok kecil. Seluruh kelompok bersifat dinamis

2. Struktur

Struktur menentukan hubungan resmi orang-orang dalam organisasi (hirarki),


kebijakan sumber daya manusia, dan pola budaya organisasi.

3. Teknologi

Teknologi menyediakan sumber daya yang digunakan orang-orang untuk


bekerja dan sumber daya itu dapat berpengaruh pada kinerja SDM tersebut.

4. Lingkungan

Bagian dari suatu sistem yang lebih besar yang memuat banyak faktor dan
unsur. Suatu organisasi tidak dapat menghindar dari pengaruh lingkungan yang
sifatnya dinamis karena lingkungan luar lebih intens mempengaruhi sikap
orang-orang, mempengaruhi kondisi kerja, dan menimbulkan persaingan untuk
memperoleh sumberdaya dan kekuasaan.

2.1.4 Konsep Dasar Perilaku Organisasi2

● Dimensi-Dimensi Pokok Pembahasan Teori Organisasi

Dimensi teknis, dimensi teknis yaitu dimensi yang menekankan pada kecakapan
atau kemampuan seseorang yang dibutuhkan untuk menggerakkan organisasi, otomatis

2
Rahmi Widyanti, Perilaku Organisasi (Teori dan Konsep). (Banjarmasin: Uniska MAB, 2019), 8-13 .

7
yang diperlukan disini adalah sumber daya yang memiliki keterampilan-keterampilan
dalam mengelola sebuah organisasi. Dimensi ini berisi keahlian-keahlian birokrat atau
manajer di bidang teknis atau orang yang ahli dan mempunyai kemampuan yang
diperlukan untuk menggerakkan organisasi, misalnya keahlian dalam mengoperasikan
komputer, memahami konsep pemasaran serta mampu dalam penyalurannya, dan
lain-lain.

Dimensi konsep, yaitu sebuah rancangan khusus yang dijadikan sebagai acuan
dalam menjalankan sebuah organisasi, artinya setiap gerak atau kegiatan yang akan
dilaksanakan tetap mengacu pada pedoman yang telah dibuat oleh seluruh atau sebagian
anggota organisasi yang mempunyai wewenang. selain itu juga, dimensi konsep ini
merupakan motor penggerak dari dimensi pertama dan amat erat hubungannya dengan
dimensi ketiga yakni dimensi manusia.

Dimensi manusia, adalah dimensi yang paling utama dalam sebuah organisasi
karena tanpa adanya dimensi manusia otomatis suatu organisasi tidak akan pernah ada
karena tidak ada yang membuat organisasi dalam arti membentuk sebuah organisasi dan
tidak ada penggerak yang melakukan suatu kegiatan organisasi tersebut. sehingga dapat
dikatakan kalau dimensi manusia merupakan dimensi yang komplek dalam sebuah
organisasi. Namun, tetap saja dimensi manusia tidak akan berfungsi secara utuh jika
dimensi teknis dan konsep tidak ada.

● Kerangka Dasar Konsep Perilaku Organisasi

Kerangka dasar pada perilaku organisasi adalah terletak pada dua komponen
yaitu individu-individu yang berperilaku, baik itu perilaku secara individu, perilaku
kelompok, dan perilaku organisasi. Komponen yang kedua adalah organisasi formal
sebagai Wadah dari perilaku itu. Yaitu sebagai sarana bagi Individu dalam
bermasyarakat ditandai dengan keterlibatannya pada suatu organisasi. Dan, menjalankan
perannya dalam organisasi tersebut. Pengertian perilaku organisasi menurut beberapa
ahli:

1. Prof. Joe. Kelly, perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang mempelajari
sifat-sifat organisasi, termasuk bagaimana organisasi dibentuk, tumbuh dan
berkembang.

8
2. Drs. Adam Indrawijaya, perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang
mempelajari semua aspek yang berkaitan dengan tindakan manusia, baik aspek
pengaruh anggota terhadap organisasi maupun pengaruh organisasi terhadap
anggota.
3. Drs. Sutrisna Hari, MM, perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang
mempelajari dinamika organisasi sebagai hasil interaksi dari sifat khusus
(karakteristik) anggota dan sifat khusus (karakteristik) para anggotannya dan
pengaruh lingkungan
4. Perilaku Organisasi adalah bidang studi yang menyelidiki dampak perorangan,
kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud
menerapkan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki keefektifan
organisasi. (Stephen P. Robbins, Perilaku organisasi jilid 1:7).

2.2 Teori Perilaku Organisasi


Robbins dalam Ratmawati dan Herachwati (2007), memberi suatu kesimpulan
bahwa belajar telah berlangsung jika seseorang individu berperilaku, bereaksi dan
memberi tanggapan sebagai hasil dari pengalaman dengan cara yang berbeda dari
perilaku sebelumnya. Teori pembelajaran ini juga bisa digunakan untuk menganalisis
sesuatu yang bisa digunakan untuk membuat masing-masing individu mempunyai
keinginan untuk melakukan hal yang diinginkan oleh individu lain. Ada tiga teori
pembelajaran yaitu; classical conditioning (pengkondisian klasik), operant conditioning
(pengkondisian operan), dan social learning (pembelajaran sosial).
1. Pengkondisian klasik merupakan suatu tipe pengkondisian dimana individu
menanggapi beberapa stimulus yang tidak akan selalu menghasilkan respon
semacamnya. Sebagai gambaran, karyawan berperilaku tertentu (dalam artian
yang positif) bila akan mendapat pemeriksaan dari atasannya. Dengan kata lain
dalam pengkondisian klasik bila sesuatu terjadi maka seseorang akan bereaksi
dengan cara yang khusus. Respon ini terjadi karena sesuatu telah dikenali
sebelumnya.
2. Pengkondisian operan merupakan tipe pengkondisian yang menunjukkan bahwa
perilaku merupakan suatu fungsi dari konsekuensi-konsekuensinya. Seseorang
berperilaku secara sukarela yang diinginkan untuk menuju pada perolehan
ganjaran (reward) atau mencegah suatu hukuman (punishment). Pada teori ini

9
pembelajaran dikaitkan dengan penguatan untuk memperoleh sesuatu sebagai
konsekuensi dari setiap tindakan atau kegiatan.
3. Pembelajaran sosial adalah seseorang dapat belajar melalui pengamatan dan
pengalaman langsung. Disini pengaruh lingkungan sekitar sangat kuat seperti
halnya orang tua, guru, teman, atasan, tokoh, maupun gambaran perilaku yang
dilihat di media informasi.
Manajer mempertimbangkan faktor pembelajaran sebagai pembentukan perilaku
yang sesuai dengan organisasi. Manajer dan para pekerja dapat membangun peta
kognitif yang menunjukkan jalur antara stimulus dengan tujuan, (Gordon dalam
Ratmawati dan Herachwati, 2007).

2.3 Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi


Perilaku organisasi hakikatnya adalah hasil-hasil interaksi antara
individu-individu dengan organisasi. Untuk memahami perilaku organisasi sebaiknya
diketahui terlebih dahulu individu-individu sebagai pendukung organisasi tersebut.
Salah satu cara untuk mengetahui sifat-sifat manusia adalah dengan menganalisis
prinsip-prinsip dasar yang merupakan salah satu bagian daripadanya.
Menurut Thoha (2014) bahwa terdapat prinsip-prinsip perilaku organisasi antara
lain:
1. Manusia berbeda perilakunya, karena kemampuannya tidak sama, yaitu
perbedaan dan keterbatasan kemampuan akan berpengaruh pada perilaku dan
kecerdasan yang dibawa sejak lahir, hasil didikan dan pengalaman. perbedaan
diprediksi akan berpengaruh pada pelaksanaan dan hasil kerja seseorang yang
bekerja sama di dalam suatu organisasi.
2. Manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda, yaitu manusia berperilaku karena
didorong oleh serangkain kebutuhan dan setiap orang memiliki kebutuhan yang
berbeda dengan kebutuhan orang lain. Tingkah perilakunya orang yang
mengharapkan gaji akan berbeda dengan karyawan yang berkeinginan
memperoleh kedudukan agar mendapatkan harga diri dalam masyarakat.
pemahaman kebutuhan yang berbeda ini bermanfaat untuk memahami konsep
perilaku seseorang untuk memprediksi dan menjelaskan perilaku yang
berorientasi tujuan.
3. Orang berpikir tentang masa depan, dan membuat pilihan tentang bagaimana
bertindak, yaitu kebutuhan-kebutuhan dari setiap orang akan dapat dipenuhi

10
lewat perilakunya masing-masing. seseorang yang dihadapkan dengan sejumlah
kebutuhan yang potensial harus dipenuhi lewat perilaku yang dipilihnya karena
ia yakin dapat mengarahkan untuk mendapatkan sesuatu hasil tertentu.
4. Seseorang memahami lingkungannya dalam hubungannya dengan pengalaman
masa lalu kebutuhannya, yaitu memahami lingkungan adalah suatu proses yang
aktif, dimana seseorang mencoba membuat lingkungannya itu mempunyai arti
baginya. pengalaman dari seseorang sangatlah penting di dalam memberikan
sumbangsih pemikiran dan bagaimana seseorang bertindak di dalam suatu
organisasi. Jadi lingkungan sangat banyak memberikan objek dan peristiwa
ketimbang kemampuan manusia yang dimilikinya untuk memahami objek dan
peristiwa tersebut.
5. Seseorang itu mempunyai reaksi-reaksi senang atau tidak senang, dan ini akan
menjadikan seseorang berbuat yang berbeda dengan orang lain di dalam rangka
menanggapi sesuatu hal. Seseorang bisa puas mendapatkan gaji tertentu karena
bekerja di suatu tempat tertentu, orang lain pada tempat yang sama merasa tidak
puas. Kepuasan dan ketidakpuasan ini timbul karena adanya perbedaan dari
sesuatu yang diterima dengan sesuatu yang diharapkan seharusnya diterima.
6. Banyak faktor yang menentukan sikap dan perilaku seseorang, yaitu adanya
perasaan senang dan tidak senang. Seseorang bisa merasa senang karena merasa
dihargai, diperhatikan, mendapat imbalan tertentu karena bekerja, maka dia akan
puas sehingga menunjukkan sikap baik dalam bekerja, atau sebalikya.

2.4 Aspek Pendekatan perilaku organisasi

Dalam sebuah organisasi anggota atau kelompok yang ada di dalamnya pasti
memiliki masalah, oleh sebab itu pendekatan perlu dilakukan untuk mengatasi masalah
dan membuat organisasi berjalan dengan baik dan mencapai tujuannya, pendekatan
perilaku organisasi dapat dilakukan dengan hal-hal berikut:

1. Melakukan Analisa baik di tingkat individu, kelompok, dan organisasi itu


sendiri secara keseluruhan, Analisis ini akan mengetahui bagaimana organisasi
tersebut berjalan.
2. Menggunakan berbagai disiplin ilmu dan teori yang nantinya akan membantu
terwujudnya perilaku organisasi yang diharapkan. Disiplin ilmu yang dapat

11
digunakan untuk mengatasi masalah perilaku organisasi dapat berupa ilmu
Manajemen, Psikologi, Sosiologi, Antropologi.
a. Ilmu psikologi, ilmu ini dapat mengukur, menjelaskan dan bisa juga
merubah perilaku manusia, dengan psikologi, suatu organisasi dapat
dengan mudah diklasifikasikan masalahnya dan bisa untuk merubah arah
anggota atau jalannya organisasi kearah yang diharapkan.
b. Ilmu Sosiologi, dengan ilmu ini, suatu organisasi dapat mengetahui
sistem sosial yang ada di lingkup organisasi tersebut, dengan pendekatan
sosiologi dapat mengetahui bagaimana hubungan antar individu di dalam
organisasi tersebut.
c. Ilmu antropologi, antropologi sendiri berkaitan dengan mempelajari
manusia dan kegiatannya, hasil dari ilmu antropologi berupa kajian
tentang manusia bisa membantu memahami perbedaan pandangan antar
individu, dan bisa menjadi kajian untuk organisasi satu dengan budaya
organisasi yang lain.

3. Lingkungan Eksternal di luar organisasi,

Diluar organisasi tentu ada banyak lingkungan yang berpengaruh, bisa dari
komunitas lain lingkup teman, lingkup keluarga, dengan pendekatan dari sisi
luar organisasi individu bisa menunjukkan perubahan perilaku yang terbawa
sampai ke dalam organisasi tersebut.

2.5 Pentingnya perilaku organisasi

Mengetahui perilaku organisasi akan sangat penting dan berguna bagi organisasi
tersebut, dengan mempelajari perilaku organisasi akan menambahkan perhatian bagi
anggotanya atau tenaga kerja yang ada, dengan menambahnya tingkat perhatian dari
SDM yang ada hal ini juga akan meningkatkan kontribusinya bagi perusahaan, menurut
Vecchio yang dikutip dari Wibowo (2013)3, diungkapkan bahwa pentingnya perilaku
organisasi adalah:

a. Practical application

3
Wibowo. (2013). Perilaku Organisasi, Jakarta: Rajawali Press

12
Dengan perilaku organisasi hal ini dapat mempengaruhi dengan perkembangan
gaya kepemimpinan, pemilihan strategi untuk masalah yang tepat, dan juga
peningkatan kinerja.

b. Personal growth

Dengan memahami perilaku organisasi dapat lebih memahami orang lain,


dengan memahami orang lain, individu akan lebih mendapatkan pengetahuan
dan wawasan yang lebih banyak, dengan memahami orang lain juga seorang
atasan akan dapat menilai suatu yang dibutuhkan bawahannya untuk
mengembangkan diri dengan baik yang nantinya akan berdampak juga dengan
perkembangan di organisasi.

c. Increased knowledge

Dengan adanya perilaku organisasi dapat menggabungkan tentang manusia


dalam pekerjaan, studi perilaku organisasi akan menambah wawasan dan
membantu individu berpikir tentang masalah yang berhubungan dengan
pengalaman kerja di suatu organisasi tersebut, mengubahnya kemampuan
berpikir kritis nantinya akan dapat mempermudah pemecahan masalah yang ada
di suatu organisasi

2.6 Disiplin Ilmu Yang Berkontribusi Pada Ilmu Perilaku Organisasi

Menurut Rivai dan Mulyadi Perilaku organisasi merupakan suatu ilmu terapan
yang dibangun dalam sumbangan-sumbangan dari sejumlah disiplin ilmu. Psikologi,
Sosiologi, Antropologi dan Ilmu Politik adalah bidang disiplin ilmu yang menonjol.
Menurut Robbins, ringkasan disiplin ilmu adalah sebagai berikut: pertama, psikologi.
Ilmu psikologi memberikan sumbangan terhadap perilaku organisasi, terutama psikologi
organisasi yang mencoba untuk memahami dan mengendalikan perilaku seseorang
dalam organisasi. Kemudian, pengetahuan psikologi diterapkan dalam pemilihan
karyawan, di mana proses pemilihan yang baik dan proses seleksi yang disesuaikan
dengan kebutuhan perusahaan akan membantu organisasi mencapai tujuannya.

13
Kedua, ilmu sosiologi. Membahas tentang sistem sosial dan interaksi manusia
dalam suatu sistem sosial. Sumbangan ilmu sosiologi terhadap perilaku keorganisasian
terutama pemahaman tentang perilaku kelompok di dalam organisasi. Masukan yang
berharga dari para sosiolog adalah dinamika kelompok, desain tim kerja budaya
organisasi, birokrasi, komunikasi perilaku antar kelompok dalam organisasi dan
teknologi organisasional. Organisasi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dengan
organisasi yang baik akan membantu terwujudnya tujuan organisasi.

Ketiga, ilmu antropologi. Mempelajari tentang interaksi antara manusia dan


lingkungannya. Manusia hidup dalam kelompok dan memiliki kebiasaan-kebiasaan
yang disebut kultur atau budaya. Sumbangannya dalam perilaku organisasi adalah
membantu untuk memahami perbedaan- perbedaan sikap dan perilaku individu dalam
organisasi.

Keempat, ilmu politik. Selain tiga bidang ilmu di atas, bidang- bidang ilmu lain
seperti politik, sejarah, dan ilmu ekonomi juga turut memberikan andil. Ilmu politik
mempelajari tentang perilaku individu dan kelompok di dalam suatu lingkungan politik.
Sumbangan dari ilmu politik terhadap perilaku organisasi terutama dalam proses
mempengaruhi, pengalokasian wewenang dan pengelolaan konflik. Sedangkan ilmu
sejarah terutama tentang sejarah dari pimpinan-pimpinan besar di masa lampau atau
keberhasilan dan kegagalannya dapat dipelajari untuk dijadikan contoh. Yang terakhir
dari ilmu ekonomi mencoba menjelaskan perilaku individu ketika mereka dihadapkan
pada suatu pilihan (Wijaya, 2017: 9).

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam suatu organisasi terdapat suatu perilaku seseorang baik individu maupun
kelompok. Perilaku organisasi sendiri juga berpengaruh dalam produktifitas kerja,
sehingga dapat berpengaruh kearah positif maupun negatif. Untuk terciptanya suatu
perilaku organisasi terdapat beberapa unsur penting seperti orang, struktur, teknologi,
dan lingkungan. tidak hanya itu perilaku organisasi mempunya tiga tujuan yaitu,

14
mendeskripsikan perilaku manusia, menjelaskan dan memprediksi perilaku manusia,
dan mengendalikan perilaku manusia.

Daftar Pustaka

Wijaya, M. (2015). Perilaku Organisasi- Filsafat Perilaku Organisasi.


Matirah-blogspot.

Widyanti, R. (2019). Perilaku Organisasi (Teori dan Konsep). Banjarmasin:


Uniska MAB.

Kasidin. (2017). Perspektif Teori Perilaku Organisasi Pada Era Milenium Ketiga.
STIE AUB Surakarta.

Purba, S. Revida, E. dkk. 2020. Perilaku Organisasi. Yayasan Kita Menulis.

Dr. Romy, E. dan Ardansyah, 2020. M. Teori dan Perilaku Organisasi. Medan.

Wijaya, C. (2017). Perilaku Organisasi. Medan: Lembaga Peduli Pengembangan


Pendidikan Indonesia (LPPPI).

15

Anda mungkin juga menyukai