Penyusun:
Dwi Nur Rahma Sufiah (210501110042)
Siska Ahmaria (210501110266)
Ahmad Nurmansyah Setiawan Yusuf (210501110137)
Muhamad Amrullah (210501110074)
Kata pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Inayah, Taufik dan
HidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk, maupun pedoman bagi pembaca dalam memahami materi tentang Filsafat
Perilaku Organisasi. Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya menjadi lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik,
saran, serta masukan yang sifatnya membangun agar kelak di makalah selanjutnya akan lebih
baik. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada selaku dosen pengampu Dr. H. Fauzan
Almanshur,ST.,M mata kuliah studi Al-Quran dan hadits. Atas perhatian serta waktunya, kami
ucapkan terimakasih.
Penulis
1
DAFTAR ISI
BAB I………………………………………………………………………………………3
PENDAHULUAN………...………………………………………………………………3
1.3 Tujuan
BAB II……………...……………………………………………………………….……..4
PEMBAHASAN..…...…………………………………………………………………….4
2
BAB III.…...……………………………………………………………...……………….14
PENUTUP..…...…………………………………………………………………………. 14
A. Kesimpulan.…...………………………………………………………………….14
B. Daftar Pustaka…....………………………………………………………………14
BAB I
PENDAHULUAN
3
kontribusi membantu manajer melihat manfaat dari keragaman angkatan kerja dan
praktik yang mungkin perlu diubah ketika bekerja di negara yang berbeda-beda. Oleh
karena itu diperlukan sejumlah disiplin yang dapat memberi kontribusi pada
peningkatan kapasitas manajer seperti antropologi, psikologi dan sosiologi.1
6. Apa saja disiplin ilmu yang berkontribusi pada ilmu perilaku organisasi?
1.3 Tujuan
1
Kasidin, “Perspektif Teori Perilaku Organisasi Pada Era Milenium Ketiga”, 3 (2017)
4
BAB II
PEMBAHASAN
Perilaku Organisasi (sering disingkat dengan Organizational Behavior OB) adalah suatu
bidang studi yang mempelajari dampak perorangan, kelompok, dan struktur pada
perilaku dalam organisasi dengan maksud memperbaiki keefektifan organisasi.
Menurut Robbins dan Judge (2015, hlm.5) “Perilaku organisasi adalah sebuah bidang
studi yang menginvestasi pengaruh individu, kelompok, dan struktur terhadap perilaku
di dalam organisasi, untuk tujuan penerapan pengetahuan demi peningkatan efektivitas
organisasi”. Menurut Triatna (2015, hlm. 2) “Perilaku organisasi mempedulikan studi
terhadap apa yang dilakukan orang-orang dalam suatu organisasi dan perilaku tersebut
mempengaruhi kinerjanya dalam organisasi. Perilaku organisasi secara khusus
mempedulikan situasi individu dan organisasi dan keterkaitannya dengan kinerja,
produktivitas, kemangkiran, dan berbagai perilaku lainnya baik yang positif maupun
yang negatif. Berikut ini beberapa pengertian perilaku organisasi menurut para ahli:
1. Menurut Joe.Kelly
Suatu bidang studi yang mempelajari semua aspek yang berkaitan dengan
tindakan manusia, baik aspek pengaruh anggota terhadap organisasi maupun
pengaruh organisasi terhadap anggota.
Menurut Achmad Sobirin (2015, hlm. 44) tujuan perilaku organisasi sebagai berikut:
5
1. Mendeskripsikan Perilaku Manusia
6
mengarahkannya, tetapi sekaligus, jika diperlukan, mengubahnya manakala
perilaku tersebut disfungsional.
1. Orang
2. Struktur
3. Teknologi
4. Lingkungan
Bagian dari suatu sistem yang lebih besar yang memuat banyak faktor dan
unsur. Suatu organisasi tidak dapat menghindar dari pengaruh lingkungan yang
sifatnya dinamis karena lingkungan luar lebih intens mempengaruhi sikap
orang-orang, mempengaruhi kondisi kerja, dan menimbulkan persaingan untuk
memperoleh sumberdaya dan kekuasaan.
Dimensi teknis, dimensi teknis yaitu dimensi yang menekankan pada kecakapan
atau kemampuan seseorang yang dibutuhkan untuk menggerakkan organisasi, otomatis
2
Rahmi Widyanti, Perilaku Organisasi (Teori dan Konsep). (Banjarmasin: Uniska MAB, 2019), 8-13 .
7
yang diperlukan disini adalah sumber daya yang memiliki keterampilan-keterampilan
dalam mengelola sebuah organisasi. Dimensi ini berisi keahlian-keahlian birokrat atau
manajer di bidang teknis atau orang yang ahli dan mempunyai kemampuan yang
diperlukan untuk menggerakkan organisasi, misalnya keahlian dalam mengoperasikan
komputer, memahami konsep pemasaran serta mampu dalam penyalurannya, dan
lain-lain.
Dimensi konsep, yaitu sebuah rancangan khusus yang dijadikan sebagai acuan
dalam menjalankan sebuah organisasi, artinya setiap gerak atau kegiatan yang akan
dilaksanakan tetap mengacu pada pedoman yang telah dibuat oleh seluruh atau sebagian
anggota organisasi yang mempunyai wewenang. selain itu juga, dimensi konsep ini
merupakan motor penggerak dari dimensi pertama dan amat erat hubungannya dengan
dimensi ketiga yakni dimensi manusia.
Dimensi manusia, adalah dimensi yang paling utama dalam sebuah organisasi
karena tanpa adanya dimensi manusia otomatis suatu organisasi tidak akan pernah ada
karena tidak ada yang membuat organisasi dalam arti membentuk sebuah organisasi dan
tidak ada penggerak yang melakukan suatu kegiatan organisasi tersebut. sehingga dapat
dikatakan kalau dimensi manusia merupakan dimensi yang komplek dalam sebuah
organisasi. Namun, tetap saja dimensi manusia tidak akan berfungsi secara utuh jika
dimensi teknis dan konsep tidak ada.
Kerangka dasar pada perilaku organisasi adalah terletak pada dua komponen
yaitu individu-individu yang berperilaku, baik itu perilaku secara individu, perilaku
kelompok, dan perilaku organisasi. Komponen yang kedua adalah organisasi formal
sebagai Wadah dari perilaku itu. Yaitu sebagai sarana bagi Individu dalam
bermasyarakat ditandai dengan keterlibatannya pada suatu organisasi. Dan, menjalankan
perannya dalam organisasi tersebut. Pengertian perilaku organisasi menurut beberapa
ahli:
1. Prof. Joe. Kelly, perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang mempelajari
sifat-sifat organisasi, termasuk bagaimana organisasi dibentuk, tumbuh dan
berkembang.
8
2. Drs. Adam Indrawijaya, perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang
mempelajari semua aspek yang berkaitan dengan tindakan manusia, baik aspek
pengaruh anggota terhadap organisasi maupun pengaruh organisasi terhadap
anggota.
3. Drs. Sutrisna Hari, MM, perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang
mempelajari dinamika organisasi sebagai hasil interaksi dari sifat khusus
(karakteristik) anggota dan sifat khusus (karakteristik) para anggotannya dan
pengaruh lingkungan
4. Perilaku Organisasi adalah bidang studi yang menyelidiki dampak perorangan,
kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud
menerapkan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki keefektifan
organisasi. (Stephen P. Robbins, Perilaku organisasi jilid 1:7).
9
pembelajaran dikaitkan dengan penguatan untuk memperoleh sesuatu sebagai
konsekuensi dari setiap tindakan atau kegiatan.
3. Pembelajaran sosial adalah seseorang dapat belajar melalui pengamatan dan
pengalaman langsung. Disini pengaruh lingkungan sekitar sangat kuat seperti
halnya orang tua, guru, teman, atasan, tokoh, maupun gambaran perilaku yang
dilihat di media informasi.
Manajer mempertimbangkan faktor pembelajaran sebagai pembentukan perilaku
yang sesuai dengan organisasi. Manajer dan para pekerja dapat membangun peta
kognitif yang menunjukkan jalur antara stimulus dengan tujuan, (Gordon dalam
Ratmawati dan Herachwati, 2007).
10
lewat perilakunya masing-masing. seseorang yang dihadapkan dengan sejumlah
kebutuhan yang potensial harus dipenuhi lewat perilaku yang dipilihnya karena
ia yakin dapat mengarahkan untuk mendapatkan sesuatu hasil tertentu.
4. Seseorang memahami lingkungannya dalam hubungannya dengan pengalaman
masa lalu kebutuhannya, yaitu memahami lingkungan adalah suatu proses yang
aktif, dimana seseorang mencoba membuat lingkungannya itu mempunyai arti
baginya. pengalaman dari seseorang sangatlah penting di dalam memberikan
sumbangsih pemikiran dan bagaimana seseorang bertindak di dalam suatu
organisasi. Jadi lingkungan sangat banyak memberikan objek dan peristiwa
ketimbang kemampuan manusia yang dimilikinya untuk memahami objek dan
peristiwa tersebut.
5. Seseorang itu mempunyai reaksi-reaksi senang atau tidak senang, dan ini akan
menjadikan seseorang berbuat yang berbeda dengan orang lain di dalam rangka
menanggapi sesuatu hal. Seseorang bisa puas mendapatkan gaji tertentu karena
bekerja di suatu tempat tertentu, orang lain pada tempat yang sama merasa tidak
puas. Kepuasan dan ketidakpuasan ini timbul karena adanya perbedaan dari
sesuatu yang diterima dengan sesuatu yang diharapkan seharusnya diterima.
6. Banyak faktor yang menentukan sikap dan perilaku seseorang, yaitu adanya
perasaan senang dan tidak senang. Seseorang bisa merasa senang karena merasa
dihargai, diperhatikan, mendapat imbalan tertentu karena bekerja, maka dia akan
puas sehingga menunjukkan sikap baik dalam bekerja, atau sebalikya.
Dalam sebuah organisasi anggota atau kelompok yang ada di dalamnya pasti
memiliki masalah, oleh sebab itu pendekatan perlu dilakukan untuk mengatasi masalah
dan membuat organisasi berjalan dengan baik dan mencapai tujuannya, pendekatan
perilaku organisasi dapat dilakukan dengan hal-hal berikut:
11
digunakan untuk mengatasi masalah perilaku organisasi dapat berupa ilmu
Manajemen, Psikologi, Sosiologi, Antropologi.
a. Ilmu psikologi, ilmu ini dapat mengukur, menjelaskan dan bisa juga
merubah perilaku manusia, dengan psikologi, suatu organisasi dapat
dengan mudah diklasifikasikan masalahnya dan bisa untuk merubah arah
anggota atau jalannya organisasi kearah yang diharapkan.
b. Ilmu Sosiologi, dengan ilmu ini, suatu organisasi dapat mengetahui
sistem sosial yang ada di lingkup organisasi tersebut, dengan pendekatan
sosiologi dapat mengetahui bagaimana hubungan antar individu di dalam
organisasi tersebut.
c. Ilmu antropologi, antropologi sendiri berkaitan dengan mempelajari
manusia dan kegiatannya, hasil dari ilmu antropologi berupa kajian
tentang manusia bisa membantu memahami perbedaan pandangan antar
individu, dan bisa menjadi kajian untuk organisasi satu dengan budaya
organisasi yang lain.
Diluar organisasi tentu ada banyak lingkungan yang berpengaruh, bisa dari
komunitas lain lingkup teman, lingkup keluarga, dengan pendekatan dari sisi
luar organisasi individu bisa menunjukkan perubahan perilaku yang terbawa
sampai ke dalam organisasi tersebut.
Mengetahui perilaku organisasi akan sangat penting dan berguna bagi organisasi
tersebut, dengan mempelajari perilaku organisasi akan menambahkan perhatian bagi
anggotanya atau tenaga kerja yang ada, dengan menambahnya tingkat perhatian dari
SDM yang ada hal ini juga akan meningkatkan kontribusinya bagi perusahaan, menurut
Vecchio yang dikutip dari Wibowo (2013)3, diungkapkan bahwa pentingnya perilaku
organisasi adalah:
a. Practical application
3
Wibowo. (2013). Perilaku Organisasi, Jakarta: Rajawali Press
12
Dengan perilaku organisasi hal ini dapat mempengaruhi dengan perkembangan
gaya kepemimpinan, pemilihan strategi untuk masalah yang tepat, dan juga
peningkatan kinerja.
b. Personal growth
c. Increased knowledge
Menurut Rivai dan Mulyadi Perilaku organisasi merupakan suatu ilmu terapan
yang dibangun dalam sumbangan-sumbangan dari sejumlah disiplin ilmu. Psikologi,
Sosiologi, Antropologi dan Ilmu Politik adalah bidang disiplin ilmu yang menonjol.
Menurut Robbins, ringkasan disiplin ilmu adalah sebagai berikut: pertama, psikologi.
Ilmu psikologi memberikan sumbangan terhadap perilaku organisasi, terutama psikologi
organisasi yang mencoba untuk memahami dan mengendalikan perilaku seseorang
dalam organisasi. Kemudian, pengetahuan psikologi diterapkan dalam pemilihan
karyawan, di mana proses pemilihan yang baik dan proses seleksi yang disesuaikan
dengan kebutuhan perusahaan akan membantu organisasi mencapai tujuannya.
13
Kedua, ilmu sosiologi. Membahas tentang sistem sosial dan interaksi manusia
dalam suatu sistem sosial. Sumbangan ilmu sosiologi terhadap perilaku keorganisasian
terutama pemahaman tentang perilaku kelompok di dalam organisasi. Masukan yang
berharga dari para sosiolog adalah dinamika kelompok, desain tim kerja budaya
organisasi, birokrasi, komunikasi perilaku antar kelompok dalam organisasi dan
teknologi organisasional. Organisasi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dengan
organisasi yang baik akan membantu terwujudnya tujuan organisasi.
Keempat, ilmu politik. Selain tiga bidang ilmu di atas, bidang- bidang ilmu lain
seperti politik, sejarah, dan ilmu ekonomi juga turut memberikan andil. Ilmu politik
mempelajari tentang perilaku individu dan kelompok di dalam suatu lingkungan politik.
Sumbangan dari ilmu politik terhadap perilaku organisasi terutama dalam proses
mempengaruhi, pengalokasian wewenang dan pengelolaan konflik. Sedangkan ilmu
sejarah terutama tentang sejarah dari pimpinan-pimpinan besar di masa lampau atau
keberhasilan dan kegagalannya dapat dipelajari untuk dijadikan contoh. Yang terakhir
dari ilmu ekonomi mencoba menjelaskan perilaku individu ketika mereka dihadapkan
pada suatu pilihan (Wijaya, 2017: 9).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam suatu organisasi terdapat suatu perilaku seseorang baik individu maupun
kelompok. Perilaku organisasi sendiri juga berpengaruh dalam produktifitas kerja,
sehingga dapat berpengaruh kearah positif maupun negatif. Untuk terciptanya suatu
perilaku organisasi terdapat beberapa unsur penting seperti orang, struktur, teknologi,
dan lingkungan. tidak hanya itu perilaku organisasi mempunya tiga tujuan yaitu,
14
mendeskripsikan perilaku manusia, menjelaskan dan memprediksi perilaku manusia,
dan mengendalikan perilaku manusia.
Daftar Pustaka
Kasidin. (2017). Perspektif Teori Perilaku Organisasi Pada Era Milenium Ketiga.
STIE AUB Surakarta.
Dr. Romy, E. dan Ardansyah, 2020. M. Teori dan Perilaku Organisasi. Medan.
15