Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“Etos Kerja Pemanfaatan Sumber Daya Ihsani”

Dosen Pengampu : Dr.H.Andi Darmawangsa,S.Ag,M.Ag

Kelompok 3 :

1. Sri Wahyuni Ruslan Rani 05220190065


2. A Taqna Tenri Ajeng 05220190067
3. Hastina 05220190068

HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2021

1
DAFTAR ISI

SAMPUL
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 2
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 3
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 5
C. Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 5
BAB 2 PENDAHULUAN ........................................................................................................ 6
A. Pengertian Etos Kerja Dan Sumber Daya ........................................................................ 6
B. Kualitas Etika Kerja ......................................................................................................... 7
C. Macam-Macam Sumber Daya .......................................................................................... 8
BAB 3 PENUTUP .................................................................................................................. 11
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................................................... 11

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua yang berupa ilmu dan amal. Dan berkat
Rahmat dan Hidayah-Nya pula, kami dapat menyelesaikan MAKALAH “ETOS
KERJA PEMANFAATAN SUMBER DAYA IHSANI” yang insya allah kami
selesaikan tepat pada waktunya.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak akan tuntas
tanpa adanya bimbingan dari bunda. . Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami
menyadari bahwa makalah ini , masih terdapat banyak kekurangan. Kami sangat
mengharapkan adanya kritik, saran, dan masukan yang membangun. Dan kami
butuhkan untuk dijadikan pedoman dalam penulisan ke arah yang lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat. Amiin.

Makassar,20 September 2021

Kelompok 3

3
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Etos kerja dikatakan sebagai faktor penentu dari keberhasilan individu,


kelompok, institusi dan juga yang terluas ialah bangsa dalam mencapai tujuannya.
Pada pelaksanaan administrasi publik juga dipengaruhi oleh etos kerja yang dimiliki
oleh pejabat-pejabat publik dalam tugasnya menyelenggarakan kebutuhan
masyarakat.

Etos kerja merupakan yang hal utama dalam melaksanakan pekerjaan untuk
mencapai keunggulan budi dan keunggulan karakter yang menghasilkan kerja dan
kinerja yang unggul pula. Tentunya, keunggulan tersebut berasal dari buah ketekunan
seorang manusia Mahakarya. Kemampuan menghayati pekerjaan menjadi sangat
penting sebagai upaya menciptakan keunggulan. Intinya, bahwa saat kita melakukan
suatu pekerjaan maka hakikatnya kita sedang melakukan suatu proses pelayanan.
Menghayati pekerjaan sebagai pelayanan memerlukan kemampuan transendensi yang
bersifat melampaui ruang gerak manusia yang kecil. Hal ini semua dapat terlihat dan
tertuang dalam etos kerja

Sistem ekonomi Islam diyakini oleh setiap muslim sebagai sistem yang pasti
benarnya. Sistem yang sering juga disebut sistem ekonomi syariah merupakan pilihan
terbaik untuk mengatasi segala permasalahan yang dihadapi oleh umat masa sekarang
ini. Agar sistem ini dapat berjalan sebagaimana mestinya, diperlukan motor
penggerak yang memiliki komitmen dan konsistensi. Motor penggerak itu adalah
sumber daya insani. Sumber daya insani tersebut mestilah memahami mengapa ia
diciptakan dan dijadikan khalifah dimuka bumi. Tidak lain tidak bukan adalah untuk
mengelola bumi sebaik mungkin untuk mencapai kesejahteraan bersama. Untuk itu
diperlukan karakteristik yang mendukung tugas itu. Karakteristik itu diilhami oleh
sifat para nabi yang dapat disingkat menjadi SIFAT (Shiddiq, Itqan, Fathanah,
Amanah dan Tabligh). Karakteristik itu berada pada cangkangnya yaitu pada sumber
daya insani yang memiliki jasmani yang sehat dan ilmu yang memadai.

Dengan demikian sumber daya insani ini dapat menjalankan tugas mulianya
dalam memajukan ekonomi syariah yang dalam konteks ini menuju Indonesia yang
sejahtera.

4
B. Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang permasalahan di atas, ada beberapa poin yang
penulis rumuskan sebagai berikut:

1. Apa Pengertian Etos Kerja Dan Sumber daya?


2. Bagaimana Kualitas Etika Kerja?
3. Apa Saja Macam-Macam Sumber Daya?

C. Tujuan Penulisan

Disesuaikan dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dari
penelitian ini adalah:

1. Untuk Mengetahui Pengertian/istilah Etos Kerja dan Sumber Daya


2. Untuk Mengetahui Kualitas Etika Kerja
3. Untuk Mengetahui Macam-Macam Sumber Daya

5
BAB 2 PENDAHULUAN

A. Pengertian Etos Kerja Dan Sumber Daya

Sebelum pembahasan lebih lanjut tentang etos kerja dan pemanfaatan


sumber daya ekonomi, ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu pengertian istilah etos
kerja dan sumber daya . Secara harfiah (etimologis), kata etos memiliki banyak arti
yaitu kebiasaan, sesuatu yang diyakini ,adat,watak,pandangan hidup,sikap
persepsi,karakter,dan lain-lain. Sedangkan secara terminologis etos dapat diartikan
sebagai sikap yang mendasar terhadap diri dan dunia yang dipancarkan dalam hidup.1

Istilah ‘etos’ ini berasal dari bahasa Yunani yang dapat mempunyai arti
sebagai sesuatu yang diyakini atau keyakinan,cara berbuat,sikap serta persepsi
terhadap nilai kerja.2 Jadi ‘etos’ atau ‘ethos’ berarti Norma-norma , nilai-nilai,
kaidah-kaidah,ukuran-ukuran, bagi tingkah laku yang baik.3 dDengan demikian etos
kerja adalah refleksi sikap hidup seseorang yang mendasar dalam menghadapi kerja.

Etos kerja yang berarti sikap adalah aspek perilaku yang biasanya dinyatakan
dalam bentuk respon positif atau negatif. Louse Thurstone dan Charles Osgood,
sebagaimana dikutip Saifuddin Azwar , mengatakan bahwa sikap adalah suatu bentuk
evaluasi (penilaian) atau reaksi perasaan.

Adapun istilah sumber daya berasal dari dua kata “sumber” dan “daya”.
Istilah sumber daya mengandung arti sumber dari suatu daya yang berarti
kemampuan atau potensi yang bias didayagunakan untuk suatu tujuan. Menurut
W.J.S Poerwadarminto, dalam “Kamus Umum Bahasa Indonesia”, menjelaskan
bahwa “sumber” itu artinya mata air,atau perigi , dan atau asal usul . Sedang daya
berarti : (1) Kekuatan,atau tenaga, (2) pengaruh, (3) akal; jalan untuk sesuatu dan (4)
muslihat. Adapun berdaya memunyai arti asal usul kekuatan atau sumber asal.4
Adapun Term sumber yang dalam bahasa inggrisnya (resource) mengandung tempat
atau wadah (centre). Sedangkan daya adalah akal potensi atau kekuatan untuk

1
Yayat Suryatna,Dkk.,Etos Kerja Masyarakat Muslim Dalam Jurnal Holistic,Vol.3 No. 2 Januari-Juni
2003 yang diterbitkan oleh P3M STAIN Cirebon
2
Toto Tasmara,Etos Kerja Pribadi Muslim (Yogyakarta:Dana Bhakti Wakaf,1995),h.3
3
O.P.Simorangkir,Etik dan Moral Perbankan (Jakarta : IND-HILL Co.,1983),h.57
4
W.J.S Poerwadarminta,Kamus Umum Bahasa Indonesia,(Jakarta:Balai Pustaka ,1976) h.233,974

6
menggerakkan sesuatu. Jadi sumber daya adalah tempat atau pusat kekuatan yang
menggerakkan atau memanfaatkan dari sumber-sumber untuk suatu tujuan.

B. Kualitas Etika Kerja

Al-Qur’an menanamkan kesadaran bahwa dengan bekerja berarti kita


merealisasikan fungsi kehambaan kita kepada Allah,dan menempuh jalan menuju
ridha-Nya,mengangkat harga diri,meningkatkan taraf hidup, dan memberi manfaat
kepada sesama,bahkan kepada makhluk lain. Berikut adalah kualitas etika kerja yang
penting untuk dihayati :

1. Ash-Shalah (Baik dan Bermanfaat)

Islam hanya memerintahkan atau menganjurkan pekerjaan yang baik dan


bermanfaat bagi kemanusiaan, agar setiap pekerjaan mampu memberi nilai tambah
dan mengangkat derajat manusia baik secara individu maupun kelompok. Dalam
Surah Al-An’am ayat 132 “ Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat
(seimbang) dengan apa yang dikerjakannya.”

2. Al-Itqan (Kemantapan atau Perfectness)

Islam Mewajibkan umatnya agar terus menambah atau mengembangkan


ilmunya dan tetap berlatih. Suatu keterampilan yang sudah dimiliki dapat saja hilang,
akibat meninggalkan latihan, padahal manfaatnya besar untuk masyarakat. Karena itu
melepas atau menelantarkan keterampilan tersebut merupakan perbuatan dosa.
Konsep itqan memberikan penilaian lebih terhadap hasil pekerjaan yang sedikit atau
terbatas tetapi berkualitas, dari pada output yang banyak, tetapi kurang bermutu.

3. Al-Ihsan (Melakukan yang terbaik/lebih baik lagi)

Kualitas ihsan mempunyai arti dua makna dan memberikan dua pesan yaitu ;
pertama ihsan berarti ‘yang terbaik’ dari yang dapat dilakukan. Dengan makna
pertama ini maka pengertian ihsan sama dengan ‘itqan’ . pesan yang dikandungnya
adalah agar setiap muslim mempunyai komitmen terhadap dirinya untuk berbuat yang
terbaik dalam segala hal yang ia kerjakan.

Kedua Ihsan mempunya makna ‘lebih baik’ dari prestasi atau kualitas
pekerjaan sebelumnya. Makna ini memberi pesan peningkatan yang terus menerus ,

7
seiring dengan bertambahnya pengetahuan, pengalaman,waktu dan sumber daya
lainnya.

4. Al-Mujahadah (Kerja keras dan Optimal)

Mujahadah dalam maknanya yang luas seperti yang didefinisikan ulama


adalah “istifragh ma fil wus’i “ Yakni mengerahkan segenap daya dan kemampuan
yang ada dalam merealisasikan setiap pekerjaan yang baik. Dapat juga diartikan
sebagai mobilisasi serta optimalisasi sumber daya. Sebab sesungguhnya Allah SWT
telah menyediakan Fasilitas segala sumber daya yang diperlukan melalui hukum
“taskhir” yakni menundukkan seluruh isi langit dan bumi untuk manusia. Tinggal
peran manusia sendiri dalam memobilisasi serta mendaya gunakannya secara optimal
dalam rangka melaksanakan apa yang Allah Ridhai.

5. Tanafus dan Ta’awun (Berkompetisi dn Tolong Menolong)

Peran Persaingan ini kita dapati dalam beberapa ungkapan Qur’ani yang
bersifat ‘amar’ atau ‘perintah’. Ada perintah ‘fastabiqul khairat’ (maka berlomba-
lombalah kamu sekalian kamu dalam kebaikan (al-baqarah:108). Oleh karena dasar
semangat dalam kompetisi islami adalah ketaatan kepada Allah dan ibadah serta amal
shalih , maka wajah persaingan itu tidaklah seram: saling mengalhkan atau
mengorbankan . Akan tetapi untuk saling membantu (ta’awun).

6. Mencermati Nilai Waktu

Keuntungan aaupun kerugian manusia banyak ditentukan oleh sikapnya


terhadap waktu. Sikap imani adalah sikap yang menghargai waktu sebagai karunia
illahi yang wajib disyukuri. Hal ini dilakukan dengan cara mengisinya dengan amal
sholeh, sekaligus waktu itupun merupakan amanat yang tidak boleh di sia-siakan.
Waktu adalah sumpa allah dalam beberapa ayat kitab sucinya yang mengaitkannya
dengan nasib baik atau buruk yang akan menimpah manusia akibat tingkah lakunya
sendiri.

C. Macam-Macam Sumber Daya

1. Sumber Daya Alami

Pada Prinsipnya sumber daya alami ini hanya satu yakni bumi kita ini yang
setiap saat menerima sumber daya energi berupa sinar matahari. Ilmu pengetahuan

8
alam mengajarkan kepada kita pentingnya bagian dari sumber daya alami yang
disebut sumber daya energi . segala peristiwa yang terjadi di alam raya ini pada
prinsipnya bias dijabarkan secara analitik sebagai proses perubahan energi, sehingga
kalau kita bisa mendayagunakan sumber daya energi berarti kita mempunyai
kemampuan yang besar untuk mengambil manfaat yang sebesar besarnya dari sumber
daya yang kita miliki.5 Sumber daya yang berasal dari langit bisa jadi berupa energi,
dimana pada prinsipnya energi hanya ada dua macam yakni , (1) Energi yang
bersumber dari luar bumi , terutama dari matahari . (2) Energi yang bersumber di
bumi sendiri, seperti energy panas bumi dan energi nuklir yang terdapat dalam bentuk
unsur-unsur radio aktif di bumi.

2. Sumber Daya Hayati

Sumber daya hayati berarti memanfaatkan sumber sumber kehidupan selain


manusia seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan serta perikanan dan sejenisnya. Al-
Qur’an telah memberikan justifikasi bahwa lautan di tundukkan oleh Allah demi
kepentingan Manusia. Namun demikian sumber daya hayati tidak bisa berdiri sendiri
jika tidak dikaitkan dengan lingkungan sebagai sumber daya alami. Seperti ketika
memanfaatkan perikanan dilaut sudah tentu membutuhkan energi matahari yang
bersumber dari angina dan energi lainnya.

3. Sumber Daya Manusia

Selain sumber daya alami dan hayati, sumber daya insani merupakan factor
terpenting dalam aktivitas kehidupan , terutama aktivitas kegiatan ekonomi. Maju
mundurnya suatu bangsa biasa ditentukan oleh tingkat sumber daya manusianya.
Sehingga sumber daya insani merupakan factor dominan dalam memanfaatkan dua
sumber daya tersebut. Sumber daya insani (manusia) yang berkualitas dan unggul
merupakan salah satu determinan yang sangat pentind dalam pembangunan hal ini
mengingat bahwa manusia adalah penggerak dalam pembangunan yang
mengantisipasi masalah,membuat perencanaan, mempertimbangkan sistem nilai
agama dan masyarakat , menggali sumber alam,mengakumulasi dana , membangun
organisasi social ,ekonomi dan politik,dan meletakkan semuanya dalam satu wadah
“pembangunan”.

Untuk membangun kualitas sumber daya manusia unggul diperlukan upaya-


upaya sadar untuk mentransformasikannya menuju kondisi yang lebih baik dan

5
Ibid.

9
berdaya guna melalui pengembangan SDM yang islami dengan meningkatkan 6
macam kekuatan :

1. Kekuatan iman (quwwatul iman)

2. Kekuatan Ilmu (quwwatul ilmi)

3. Kekuatan moral (quwwatul akhlak)

4. Kekuatan Semangat juang (quwwatul jihad)

5. Kekuatan Ekonomi (quwwatul iqtishad)

6. Kekuatan kesetiakawanan (quwwatul tamasuk al-ijtmia’iy

10
BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan

Macam-macam sumber daya ekonomi telah diuraikan secara singkat


diatas,maka dalam tulisan akhir ini dapat di tegaskan bahwa sumber daya ekonomi
khususnya adalah fadhilah Allah yang telah di sediakan , ditundukkan, dan harus
dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi manusia. Tentunya dalam memanfaatkan sumber
daya ini harus pula meminta bimbingan dan petunjuk kepada-Nya.

Jadi bila ingin memanfaatkan sumber-sumber seperti (1) sumber daya alami ,
(2) sumber daya hayati , dan (3) sumber daya insaini hendaklah dengan professional
quality yang dilandasi oleh ilmu dan moral quality yang dengan langkah ini akan
dapat cara yang efektif,efisien,dan terhindar dari musibah dan kerusakan dalam
memanfaatkan sumber-sumber ekonomi tersebut.

B. Saran

Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah


di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya
penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan
pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.

11

Anda mungkin juga menyukai