Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Forecasting Budgeting ( Operating dan Financial Budget )


Diajukan Untuk Menghadapi Tugas Mata Kuliah
“Manajemen Keuangan Pendidikan”
Dosen Pembimbing : Ima Sari Ramadhani, M.Pd
Disusun Oleh :
 Nafra Andhira
 Nurul Husna
 Dewi Maharani
 M. Irfan Firmansyah
 Ahmad Ibnu Subhan

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM JAM’IYAH MAHMUDIYAH


TANJUNG PURA
PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
T.A. 2019-2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini yang berjudul “Forecasting Budgeting
Operating dan Financial Budget”
Selawat beriringkan salam juga tidak lupa kami sampaikan kepada Nabi
kita Muhammad SAW, karena dengan berkat kegigihan dan kesabaran beliaulah
kita dapat menuntut ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.
Makalah ini disusun agar kita semua dapat memahami tentang
Forecasting Budgeting ( Operating dan Financial Budget ), yang akan kami
tulis berdasarkan dari berbagai sumber. Makalah ini kami susun tidak mudah
seperti membalikkan telapak tangan banyak tantangan yang kami temukan.
Namun dengan usaha, kemauan, kerja keras dan atas kehendak-NYA kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, baik dari
cara penulisan maupun isi yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga kami
dapat berkarya dengan lebih baik di masa yang akan datang.
Akhirnya dengan satu harapan dari kami, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi rekan-rekan pembaca umumnya.
Amiin Yarabbal ‘alamin.

Pangkalan Susu, Oktober 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 4


B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan Masalah 5

BAB II PENDAHULUAN
A. Forecasting Budget 6
B. Operating Budget (Budget Operasional) 6
C. Financial Budget (Budget Financial) 8
D. Tahap-tahap penyusunan operating budget 9
E. Tahap-tahap penyusunan financial budget 10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan 11
B. Saran 12

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


“Forecasting is the art and science of predicting the events of the future.
Forecasting require historical data retrieval and project into the future with some
form of mathematical models.” “(menurut Rudy Aryanto, tahun 2009). Peramalan
(forecasting) adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan tejadi pada masa yang
akan datang. Peramalan diperlukan karena adanya perbedaan kesenjagan waktu
(Timelag) antara kesadaran akan dibutuhkannya suatu kebijakan baru dengan
waktu pelaksanaan kebijakan tersebut. Apabila perbedaan waktu tersebut panjang
maka peran peramalan begitu penting dan sangat dibutuhkan, terutama dalam
penentuan kapan terjadinya suatu sehingga dapat dipersiapkan tindakan yang
perlu dilakukan.
Menurut Arman Hakim Nasution (2006), Peramalan adalah proses untuk
memperkiraan beberapa kebutuhan di masa datang yang meliputi kebutuhan
dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu, dan lokasi yang dibutuhkan dalam
rangka memenuhi permintaan barang dan jasa. Peramalan tidak terlalu dibutuhkan
dalam kondisi permintaan pasar yang stabil, karena perubahan permintaan relatif
kecil. Tetapi peramalan akan sangat dibutuhkan bila kondisi permintaan pasar
bersifat kompleks dan dinamis. Dalam kondisi pasar bebas, permintaan pasar
lebih banyak bersifat kompleks, dan dinamis karena permintaan tersebut akan
tergantung dari keadaan sosial, ekonomi, politik, aspek teknologi, produk pesaing
dan produk substitusi. Oleh karena itu  peramalan yang akurat merupakan
informasi yang sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan manajemen.

B. Rumusan Masalah
1. Forecasting Budget dan Pengelompokkan.
2. Operating Budget dan Tahapan penyusunannya.
3. Finansial Budget dan Tahapan Penyusunannya.

4
C. Tujuan Masalah
1. materi pembahasan dapat menambah pengetahuan dan ilmu yang bisa
digunakan dalam memenuhi penilaian dan dunia kerja.
2. Materi pembahasan dapat memudahkan dalam membuat keputusan
berdasarkan pilihan-pilihan yang disebutkan diatas
3. Materi pembahasan dapat memberikan kemudahan dalam penyusunan
macam-macam bentuk forecasting budget

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. FORECASTING BUDGET

Forecasting budget adalah budget yang berisi taksiran-taksiran tentang


kegiatan-kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu yang akan datang,
serta berisi taksiran-taksiran tentang keadaan atau posisi financial perusahaan
pada suatu saat yang akan datang.

Dari pengertian tersebut nampaklah bahwa forecasting budget terdiri dari


dua kelompok budget, yaitu :
1   Operating budgeting ialah budget yang berisi taksiran-taksiran tentang
kegiatan-kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu yang akan
datang.
2    Financial budget ialah budget yang berisi taksiran-taksiran tentang
keadaan atau posisi finansial perusahaan pada suatu saat tertentu yang
akan datang.

B. OPERATING BUDGET

Operating  budget merencanakan tentang kegiatan-kegiatan perusahaan


selama periode tertentu yang akan datang. Pada dasarnya kegiata-kegaiatn
perusahaan selama periode tertentu itu meliputi dua sektor, yaitu:

1. Sektor penghasilan (revenues)

Ialah pertambahan aktiva perusahaan yang mengakibatkan bertambahnya


modal sendiri, tetapi bukan karena penambahan setoran modal baru dari para
pemiliknya, dan bukan pula merupakan pertambahan aktiva perusahaan yang
disebabkan karena bertambah utang.

Dipandang dari sudut hubungannya dengan usaha utama perusahaan,


penghasilan dapat dibedakan menjadi dua subsektor, yaitu :

6
a) Sub-sektor Penghasilan Utama (Operating Revenues), ialah
penghasilan yang diterima perusahaan, yang berasal dan berhubungan erat
dengan usaha pokok perusahaan.
b)   Sub-sektor Penghasilan Bukan Utama (Non-Operating Revenues),
ialah penghasilan yang diterima perusahaan, yang tidak berasal dan tidak
berhubungan erat dengan usaha pokok perusahaan, melainkan dari usaha
sampingan perusahaan.

2. Sektor Biaya (Expenses)

Ialah pengurangan aktiva perusahaan yang mengakibatkan berkurangnya


modal sendiri, tetapi bukan karena pengurangan (pengambilan) modal oleh para
pemiliknya, dan  bukan pula merupakan pengurangan aktiva perusahaan yang
disebabkan karena berkurangnya utang.
Dipandang dari sudut hubungannya dengan usaha utama perushaan, biaya
dapat dibedakan menjadi dua sub-sektor, yaitu :
a) Sub-sektor Biaya Utama (Operating Expenses), ialah biaya yang
menjadi beban tanggungan perusahaan, yang berhubungan erat dengan
usaha pokok perusahaan.
b)  Sub-sektor Biaya Bukan Utama (Non-Operating Expenses), ialah biaya
yang menjadi beban tanggungan perusahaan, yang tidak berhubungan
erat dengan usaha pokok perusahaan.

Atas dasar kelengkapan isinya, Income Statement Budget dapat dibedakan


menjadi dua macam, yaitu :

1) Master Income Statement Budget (Budget Induk Rugi-Laba), ialah budget


tentang penghasilan dan biaya perusahaan, yang berisi taksiran-taksiran
secara garis besar (global) dan kurang dijabarkan secara lebih terperinci,
seperti misalnya taksiran-taksiran sementara, taksiran-taksiran tahunan
dan sebagainya.
2) Income Statement Supporting Budget (Budget Penunjang Rugi-Laba),
ialah budget tentang penghasilan dan biaya perusahaan, yang berisi
taksiran-taksiran yang lebih terperinci.

7
Adapun budget-budget yang termasuk dalam Income Statement
Supporting Budget ini antara lain ialah :

a. Budget Penjualan (Sales Budget) yang merencanakan secara lebih


terperinci tentang penjualan perusahaan selama periode yang akan
datang.

b. Budget-budget Produksi yang merencanakan secara lebih terperinci


tentang kegiatan-kegiatan perusahaan di bidang produksi.

c. Budget biaya administrasi (administration Expenses Budget) yang


merencanakan secara lebih terperinci tentang biaya-biaya kantor
administrasi selama periode yang akan datang.

d. Budget biaya Penjualan (Selling Expenses Budget) yang


merencanakan secara lebih terperinci tentang biaya-biaya bagian
penjualan serta biaya-biaya yang berhubungan dengan kegiatan
penjualan selama periode yang akan datang.

e. Budget Penghasilan Bukan Utama (Non-Operating Revenues Budget)


yang merencanakan secara lebih terperinci tentang penghasilan-
penghasilan di luar usaha utama perusahaan selama periode yang akan
datang.

f. Budget Biaya Bukan Utama (Non-Operating Expenses Budget) yang


merencanakan secara lebih terperinci tentang biaya-biaya yang tidak
berhubungan dengan usaha utama perusahaan selama periode yang
akan datang.

C. FINANCIAL BUDGET
2

Financial budget merencanakan tentang posisi finansial perusahaan pada


suata saat tertentu yang akan datang.

Atas dasar kelengkapan isinya, Balance Sheet Budget dapat dibedakan


menjadi dua macam, yaitu :

8
1. Master Balance Sheet Budget (Budget Induk Neraca), ialah budget
tentang posisi finansial perusahaan pada suatu saat tertentu yang akan
datang yang berisi taksiran-taksiran secara garis besar (global) dan
kurang dijabarkan secara lebih terperinci.
2. Balance Sheet Supporting Budget (Budget Penunjang Neraca), ialah
budget tentang aktiva (harta), tentang utang dan tentang modal sendiri,
yang berisi taksiran-taksiran yang lebih terperinci.

D. TAHAP-TAHAP PENYUSUNAN OPERATING BUDGET

1. Alternatif pertama, besarnya penjualan ditentukan oleh besarnya produksi.


Ini berarti bahwa berapa jumlah penjualan perusahaan selama periode
yang akan datang ditentukan oleh berapa jumlah barang yang mampu
diproduksikan perusahaan selama periode tersebut.

2. Alternatif kedua, besarnya produksi justru ditentukan oleh besarnya


penjualan. Ini berarti bahwa jumlah barang yang akan diproduksikan
perusahaan selama periode yang akan datang ditentukan oleh berapa
jumlah barang yang mampu dijual (dipasarkan) oleh perusahaan selama
periode tersebut.

Dari uraian terseebut dapatlah disimpulkan bahwa apabila alternatif


pertama yang terjadi, maka perusahaan harus menyusun budget unit yang akan
diproduksi lebih awal daripada budget penjualan, sebab budget penjualan akan
mengikuti apa yang direncanakan dalam budget unit yang akan diproduksikan
tersebut.

Sebaliknya, apabila alternatif kedua terjadi, maka perusahaan harus


menyusun budget penjualan lebih awal daripada budget unit yang akan
diproduksikan, sebab budget unit yang akan diproduksikan akan mengikuti apa
yang direncanakan dalam budget penjualan tersebut.

9
E. TAHAP-TAHAP PENYUSUNAN FINANCIAL BUDGET

Dengan demikian jelaslah bahwa bilamana perusahaan akan menyusun


financial budget, haruslah memperhatikan dan mempertimbangkan operating
budgetnya. Atau dengan kata lain perkataan, operating budget harus disusun lebih
awal daripada financial budget. Oleh sebab itu, Income Statement Supporting
Budget harus sudah selesai disusun sebelum menyusun Balance Sheet Supporting
Budget berserta Master Balance Sheet Budget perusahaan.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Forecasting budget adalah budget yang berisi taksiran-taksiran


tentang kegiatan-kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu yang
akan datang, serta berisi taksiran-taksiran tentang keadaan atau posisi
financial perusahaan pada suatu saat yang akan datang.

Forecasting budget terdiri dari dua kelompok budget, yaitu :


1   Operating budgeting ialah budget yang berisi taksiran-taksiran tentang
kegiatan-kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu yang akan
datang.
2    Financial budget ialah budget yang berisi taksiran-taksiran tentang
keadaan atau posisi finansial perusahaan pada suatu saat tertentu yang
akan datang.

Tahap – Tahap Penyusunan Operating Budget:

 Alternatif pertama, besarnya penjualan ditentukan oleh besarnya


produksi. Ini berarti bahwa berapa jumlah penjualan perusahaan
selama periode yang akan datang ditentukan oleh berapa jumlah
barang yang mampu diproduksikan perusahaan selama periode
tersebut.

 Alternatif kedua, besarnya produksi justru ditentukan oleh besarnya


penjualan. Ini berarti bahwa jumlah barang yang akan diproduksikan
perusahaan selama periode yang akan datang ditentukan oleh berapa
jumlah barang yang mampu dijual (dipasarkan) oleh perusahaan
selama periode tersebut.

Tahap – tahap Penyusunan Finansial Budget, yaitu bahwa bilamana


perusahaan akan menyusun financial budget, haruslah memperhatikan dan

11
mempertimbangkan operating budgetnya. Atau dengan kata lain perkataan,
operating budget harus disusun lebih awal daripada financial budget

B. Saran

Adapun saran yang penulis sampaikan adalah agara pembaca dapat


menggunakan pemecahan masalah secara statistik, terutama dalam  bidang
pendidikan.Data yang baik tentu saja harus mutakhir (terpercaya) dan cocok
dengan masalah penelitian dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://ssukmaa.blogspot.com/2017/04/forecasting-budget.html (diakses pada


tanggal 29 oktober 2020 pukul 19.59 WIB)

13

Anda mungkin juga menyukai