Anda di halaman 1dari 7

“TRANSFORMASI

KEWIRAUSAHAAN”
KEWIRAUSAHAAN
Menurut Robert D. Hisrich, kewirausahaan adalah proses kreatif untuk
menciptakan sesuatu yang bernilai lebih tinggi dengan mengoptimalkan segala
daya upaya, seperti mencurahkan waktu, dana, psikologis, dan penerimaan
penghargaan atas kepuasan seseorang.

Transformasi kewirausahaan adalah suatu sistem perubahan pola dan cara


menjalankan suatu usaha dari sistem sebelumnya yang pernah ada, yang bertujuan
memudahkan untuk menjalankan suatu wirausaha.
Ada 4 (empat) jenis tahapan proses
transformasi dalam entrepreneurship,
yaitu :

Transformasi pola fikir (mindset) dan


Transformasi cara berpikir yang lama untuk berubah dari paradigma (paradigma), yaitu sebuah transformasi
kebiasaan yang selalu menggunakan logika ke pola pikir pemikiran, sikap, motif, semangat, dan karakter yang
kreatif dalam menemukan inspirasi, ide, dan peluang bisnis. lama untuk berubah menjadi seseorang yang berpikiran
sama dengan seorang entrepreneur yang cerdas.

Transformasi entrepreneurial dari pola fikir owner ke pola


Transformasi entrepreneurial dari bersikap
pikir sebagai investor. Setelah seorang pebisnis itu sukses,
sebagai entrepreneur (owner) menjadi manajer pengelola pola pikirnya berkembang ingin menjadi seorang investor
bisnis (intrapreneur atau entrepreneurial organization) untuk mengembangkan bisnisnya melalui ekspansi bisnis,
yang profesional. membeli bisnis, meng-Franchise-kan bisnis.
Hal yang dapat dijadikan sebagai
Modal Usaha
1. Pengalaman
Modal yang paling penting adalah pengalaman. Dapat digunakan sebagai titik dalam menentukan jenis usaha yang
akan di geluti.
2. Knowledge (pengetahuan Anda).
3. Skill (keahlian Anda)
Dapat berasal dari kebiasaan dan keterampilan yang dimiliki
4. Keberanian (kemampuan untuk mengatasi rasa takut)
5. Networking Anda (jaringan relasi)
Sekalipun anda tidak bermodal uang yang cukup, tetapi bila Anda mempunyai modal network (relationship) yang
“oke”, maka itu akan menjadi modal yang lebih baik daripada sekedar modal uang.
LEVEL ENTREPRENEUR
1. Level “zero”—unemployee : risiko yang paling minimal (zero risk atau risk free) serta manfaat yang juga zero.
2. Level 1—employee (little risk) : Mempunyai visi jauh ke depan, pasti ia akan meningkatkan level entrepreneur-nya ke
level di atasnya, yaitu self-employee.
3. Level 2—self-business (self-employee) : seorang pengusaha memiliki visi yang tidak ingin diatur, ia tidak mudah puas
diri, dan seorang high achiever.
4. Level 3—businessman (business owner) : Pada level ini, bisnisman sedikit memiliki jiwa challenging” yang kuat,
sehingga dia ingin benar-benar menjadi bos dari sebuah tim atau sistem. Ia lebih komplet dan
mendekati perfect organization leader dari suatu unit usaha.
5. Level 4—investor (truly speculative businessman): pada level ini, faktor kalkulasi yang spekulatif untuk menentukan
bisnisnya, tetapi penuh dengan perhitungan (professional) atau menjurus ke gambling (gambler).
TAHAP-TAHAP KEWIRAUSAHAAN

1. Tahapan tingkat pertama: proses mengenal, memahami dan mengerti kewirausahaan, yaitu untuk mengetahui tujuan, maksud,
dan manfaatnya bagi individu, lingkungan, dan negara, berorientasi pada pola pikir orang yang sukses dalam bisnis, belajar lebih
dalam tentang kewirausahaan.
2. Tahapan tingkat kedua: Mempersiapkan Diri dan Merencanakan Bisnis. Tahapan ini merupakan sebuah tahapan di mana
seseorang sudah mempunyai kunci kewirausahaan, membuka pintu kewirausahan, dan masuk ke dalam dunia kewirausahaan
yang semuanya baru, berisiko, dan tidaklah mudah. Tahap mempersiapkan diri menjadi seorang wirausahawan ini mencakup 4
tahapan penting, yaitu:
a. Tahap mengenal diri, untuk menemukan asal peluang bisnis.
b. Mempelajari teori peluang, dengan cara berpikir kreatif untuk menemukan inspirasi bisnis.
c. Menganalisa dan memanfaatkan inspirasi bisnis, untuk dijadikan alternatif-alternatif peluang bisnis.
d. Mengubah dan menentukan alternatif–alternatif peluang menjadi sebuah bisnis.
3. Memulai, Menjalankan, Mengelola, dan Mengembangkan Bisnis.
Memulai bisnis itu harus sama baiknya dengan saat mempersiapkan dan merencanakan bisnis, karena memulai bisnis itu berarti
menjalankan rencana sesuai dengan rencana bisnis (bussiness plan).
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai