Anda di halaman 1dari 3

NAMA : DIANTY SUCI RAMADHANY

NIM : 711345121013
PRODI : D-III SANITASI

KEWIRAUSAHAAN
MATERI 3
“TRANSFORMASI KEWIRAUSAHAAN”

Kewirausahaan pertama kali diperkenalkan oleh seorang ekonom kelahiran


Ireland, yaitu Richard Castillon pada tahun 1755. Kewirausahaan adalah suatu usaha
yang kreatif yang membangun suatu value dari yang belum ada menjadi ada dan bisa
dinikmati oleh orang banyak.
Lalu, apa yang dimaksud dengan transformasi kewirausahaan?
Transformasi kewirausahaan adalah suatu sistem perubahan pola dan cara
menjalankan suatu usaha dari sistem sebelumnya yang pernah ada, yang bertujuan
memudahkan untuk menjalankan suatu wirausaha. Dalam transformasi
kewirausahaan, ada jenis tahapan transformasi, cara membentuk mindset pebisnis,
faktor yang mendukung seseorang menjadi wirausaha, dan hal-hal yang termasuk
modal dalam wirausaha.
Ada 4 (empat) jenis tahapan proses transformasi dalam kewirausahaan, yakni
diantaranya:
1. Transformasi pola fikir (mindset) dan paradigma (paradigm), yaitu sebuah
transformasi pemikiran, sikap, motif, semangat, dan karakter yang lama menjadi
baru untuk berubah menjadi seseorang yang berpikiran sama dengan seorang
entrepreneur yang cerdas.
2. Transformasi cara berpikir yang lama untuk berubah dari kebiasaan yang selalu
menggunakan logika ke pola pikir kreatif dalam menemukan inspirasi, ide, dan
peluang bisnis.
3. Transformasi entrepreneurial dari bersikap sebagai entrepreneur (owner) menjadi
manajer pengelola bisnis (intrapreneur atau entrepreneurial organization) yang
lebih profesional.
4. Transformasi internasional, yakni entrepreneurial dari pola fikir owner ke pola
pikir sebagai investor. Setelah seorang pebisnis itu sukses, pola pikirnya
berkembang ingin menjadi seorang investor untuk mengembangkan bisnisnya
melalui ekspansi bisnis, membeli bisnis, dan meng-Franchise-kan bisnisnya.
Setidaknya, ada 4 (empat) cara membentuk mindset pebisnis, yakni diantara
sebagai berikut:
1. Sadar hidup, melalui usaha dan berdoa
2. Sadar diri, dengan rendah hati dan memiliki keyakinan yang tekun
3. Bungkam mitos, hilangkan semua keraguan tentang sisi negative dari memulai
suatu usaha.
4. Raih pandangan baru dengan membuat inovasi dan kreasi yang belum ada
Faktor – faktor yang mendukung seseorang menjadi wirausaha antara lain
individual, suasana kerjanya, tingkat Pendidikan, kepribadian, prestasi Pendidikan,
dorongan internal (dari keluarga), lingkungan dan pergaulan, ingin lebih dihargai, dan
keterpaksaan dalam suatu keadaan.
Untuk menjadi seorang wirausaha, tentunya harus mempunya modal. Modal
yang dimaksud bukan semata-mata dalam bentuk uang saja, namun:
1. Pengalaman. Modal yang paling penting adalah pengalaman. Ini bisa digunakan
sebagai titik sentral di dalam menentukan jenis usaha yang akan digeluti.
2. Pengetahuan (Knowledge). Orang tanpa pengetahuan itu ibarat benda mati, tanpa
“jiwa”.
3. Keahlian (Skill). Hal ini dapat terbentuk dari kebiasaan dan pengetahuan, serta
pengalaman.
4. Keberanian (Brave) untuk mengatasi rasa takut.
5. Aset / Uang (Equity)
6. Jaringan antar orang / relasi (Networking/Relation). Hal ini juga menjadi salah
satu yang penting sekalipun anda tidak bermodalkan uang yang cukup, tetapi jika
anda memiliki relasi yang cukup dan “oke” maka itu akan menjadi modal yang
lebih baik daripada sekedar uang.
7. Gairah dan semangat (Spiritual support)
8. Kreatifitas dan inovasi
9. Keberuntungan (lucky)
Adapun tingkatan atau level dari seorang entrepreneur, yaitu:
 Level “zero” — unemployee : risiko yang paling minimal (zero risk atau risk free)
serta manfaat yang juga zero
 Level 1 — employee (little risk) : Mempunyai visi jauh ke depan, pasti ia akan
meningkatkan level entrepreneur-nya ke level di atasnya, yaitu self-employee.
 Level 2 — self-business (self-employee) : seorang pengusaha memiliki visi yang
tidak ingin diatur, ia tidak mudah puas diri, dan seorang high achiever.
 Level 3 — businessman (business owner) : Pada level ini, seorang pebisnis sedikit
memiliki jiwa “challenging” yang kuat, sehingga dia ingin benar-benar menjadi
bos dari sebuah tim atau kelompok usaha. Ia lebih komplit dan
mendekati perfect organization leader dari suatu unit usaha.
 Level 4 — investor (truly speculative businessman) : pada level ini, faktor
kalkulasi yang spekulatif untuk menentukan bisnisnya, tetapi penuh dengan
perhitungan (professional) atau menjurus ke gambling (gambler).

DAFTAR PUSTAKA
I Wayan Ruspendi Junaedi. 2015. “TRANSFORMASI EKONOMI DAN
KEWIRAUSAHAAN DI DESA BLIMBINGSARI (hal.107-116)”. Jurnal Bisnis dan
Manajemen (BISMA) Volume 7 No. 2. Surabaya : Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Retno Sulistiyani, dkk. 2018. “TRANSFORMASI KEWIRAUSAHAAN,


TEORI INOVASI DAN KREATIVITAS”. Kediri : FAKULTAS SYARI’AH
JURUSAN EKONOMI SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
KEDIRI.

Rio Donavan, dkk. 2015. “LANSKAP KEWIRAUSAHAAN DAN


TRANSFORMASI KEWIRAUSAHAAN”.
Ummi Hayati. 2020. “TRANSFORMASI KEWIRAUSAHAAN”. Makassar :
Universitas Negeri Makassar.

Anda mungkin juga menyukai