Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PENCEGAHAN PENCEMARAN TANAH

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Penyehatan Tanah

Dosen Pengampuh:
Anselmus Kabuhung, SKM, M.Si
NIP. 196007091983031001

Oleh:
Dianty Suci Ramadhany
NIM. 711345121013

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI D – III SANITASI
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha

Esa karena atas berkat dan pertolongan-Nya sehingga penyusunan makalah

mengenai “Pencegahan Pencemaran Tanah” ini dapat terselesaikan dengan baik

dan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Penyehatan Tanah, serta dapat menjadi bahan referensi khususnya bagi

mahasiswa yang ingin mendalami tentang mata kuliah Penyehatan Tanah.

Selanjutnya, penulis sangat menyadari bahwa makalah yang telah disusun

ini masih terdapat banyak sekali kekurangan dan jauh dari sempurna, baik dari

segi isi maupun penulisan. Oleh karena itu, dengan rendah hati penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak agar

dapat menjadi suatu masukkan untuk kesempurnaan penyusunan berikutnya.

Akhir kata, penulis ucapkan banyak terima kasih. Semoga makalah ini

dapat bermanfaat bagi setiap pembacanya.

Manado, 15 Oktober 2022


Penulis,

Dianty Suci Ramadhany

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................3
1.3 Tujuan................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................4
2.1 Pencemaran Tanah.............................................................................................4
2.2 Penyebab Pencemaran Tanah.............................................................................5
2.3 Dampak Pencemaran Tanah...............................................................................6
2.4 Pencegahan Pencemaran Tanah........................................................................11
2.5 Penanggulangan Pencemaran Tanah................................................................12
BAB III PENUTUP......................................................................................................16
3.1 Kesimpulan......................................................................................................16
3.2 Saran................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................18

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kita semua tahu Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan

sumber daya alamnya. Salah satu kekayaan tersebut, Indonesia memiliki

tanah yang sangat subur karena berada di kawasan yang umurnya masih

muda, sehingga di dalamnya banyak terdapat gunung-gunung berapi yang

mampu mengembalikan permukaan muda kembali yang kaya akan unsur

hara.

Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh

tanah Indonesia banyak yang digunakan sesuai aturan yang berlaku tanpa

memperhatikan dampak jangka panjang yang dihasilkan dari pengolahan

tanah tersebut. Salah satu diantaranya, penyelenggaraan pembangunan di

Tanah Air tidak bisa disangkal lagi telah menimbulkan berbagai dampak

positif bagi masyarakat luas, seperti pembangunan industri dan

pertambangan telah menciptakan lapangan kerja baru bagi penduduk di

sekitarnya. Namun keberhasilan itu seringkali diikuti oleh dampak negatif

yang merugikan masyarakat dan lingkungan.

Pembangunan kawasan industri di daerah-daerah pertanian dan

sekitarnya menyebabkan berkurangnya luas area pertanian, pencemaran

tanah, dan badan air yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas

hasil/produk pertanian, terganggunya kenyamanan dan kesehatan manusia

atau makhluk hidup lain. Sedangkan kegiatan pertambangan menyebabkan

1
kerusakan tanah, erosi dan sedimentasi, serta kekeringan. Kerusakan

akibat kegiatan pertambangan adalah berubah atau hilangnya bentuk

permukaan bumi (landscape), terutama pertambangan yang dilakukan

secara terbuka (opened mining) meninggalkan lubang-lubang besar di

permukaan bumi. Untuk memperoleh bijih tambang, permukaan tanah

dikupas dan digali dengan menggunakan alat-alat berat. Para pengelola

pertambangan meninggalkan areal bekas tambang begitu saja tanpa

melakukan upaya rehabilitasi atau reklamasi.

Pencemaran tanah berakibat terhadap kesehatan manusia, tata

kehidupan, serta pertumbuhan flora dan fauna yang berada dalam

jangkauan pencemaran, karena tanah menghasilkan makanan bagi mahluk

hidup. Gejala pencemaran dapat terlihat pada jangka waktu singkat

maupun panjang, yaitu pada tingkah laku dan pertumbuhan. Pencemaran

dalam waktu relatif singkat, terjadi seminggu sampai dengan setahun

sedangkan pencemaran dalam jangka panjang terjadi setelah 20 tahun atau

lebih. Gejala pencemaran yang terjadi dalam waktu singkat dapat diatasi

dengan melihat sumber pencemaran lalu mengendalikannya. Tanda-tanda

pencemaran ini gampang terlihat pada komponen lingkungan yang terkena

pencemaran. Berbeda halnya dengan pencemaran yang terjadi dalam

waktu yang cukup lama. Bahan pencemar sedikit demi sedikit

terakumulasi. Dampak pencemaran semula tidak begitu kelihatan. Namun

setelah menjalani waktu yang relatif panjang dampak pencemaran

kelihatan nyata dengan berbagai akibat yang ditimbulkan. Unsur-unsur

2
lingkungan mengalami perubahan kehidupan habitat. Tanaman yang

semula hidup cukup subur menjadi gersang dan digantikan dengan

tanaman lain. Jenis binatang tertentu yang semula berkembang secara

wajar beberapa tahun kemudian menjadi langka, karena mati atau mencari

tempat lain. Dampak negatif yang menimpa lingkungan perlu

mendapatkan perhatian yang serius karena dapat berakibat lebih jauh

terhadap kesehatan makhluk hidup.

Berdasarkan fakta tersebut, sangat diperlukan pengkajian khusus

yang membahas mengenai pencemaran tanah, dampaknya terhadap

lingkungan di sekitarnya, serta pencegahannya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan

beberapa permasalahan, yakni sebagai berikut:

1) Apa yang dimaksud dengan Pencemaran Tanah?

2) Apa saja penyebab dan dampak Pencemaran Tanah?

3) Bagaimana cara mencegah terjadinya Pencemaran Tanah?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari

penyusunan makalah ini, yakni sebagai berikut:

1) Untuk lebih memahami tentang Pencemaran Tanah.

2) Untuk mengetahui penyebab dan dampak Pencemaran Tanah.

3
3) Untuk mengetahui cara mencegah terjadinya Pencemaran Tanah.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan

manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini

biasanya terjadi karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri

atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan

tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan

pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat

penimbunan sampah serta limbah industri yang tidak memenuhi syarat

langsung dibuang ke tanah (illegal dumping).

Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 150 tahun 2000 tentang

Pengendalian kerusakan tanah untuk produksi bio massa: “Tanah adalah

salah satu komponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi yang terdiri

dari bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia,

biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan

makhlukhidup lainnya.” Tetapi apa yang terjadi, akibat kegiatan manusia,

banyak terjadi kerusakan tanah. Di dalam PP No. 150 th. 2000 di sebutkan

bahwa “Kerusakan tanah untuk produksi biomassa adalah berubahnya sifat

dasar tanah yang melampaui kriteria baku kerusakan tanah.” Ketika suatu

zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat

menguap, tersapu air hujan dan/atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran

4
yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun

di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada

manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di

atasnya.

2.2 Penyebab Pencemaran Tanah

Secara umum, Pencemaran tanah dapat disebabkan limbah

domestik, limbah industri, dan limbah pertanian

A. Limbah domestic

Limbah domestik dapat berasal dari daerah pemukiman

penduduk, perdagangan/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain,

kelembagaan (misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta),

dan wisata, yang dapat berupa limbah padat dan cair.

1) Limbah padat berupa sampah anorganik.

Jenis sampah ini tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme

(non-biodegradable), misalnya kantong plastik, bekas kaleng

minuman, bekas botol plastik air mineral, dsb.

2) Limbah cair berupa tinja, deterjen, oli, cat.

Jika meresap ke dalam tanah akan merusak kandungan air

tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di dalam

tanah.

B. Limbah industri

5
1) Limbah industri berupa limbah padat yang merupakan hasil

buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal

dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula,

kertas, rayon, plywood, pengawetan buah, ikan, daging, dll.

2) Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu

proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri

pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, Timbal,

Perak, Khrom, Arsen dan Boron adalah zat-zat yang dihasilkan

dari proses industri pelapisan logam.

C. Limbah pertanian

Limbah pertanian berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk

menyuburkan tanah/tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida

pemberantas hama tanaman, misalnya DDT.

2.3 Dampak Pencemaran Tanah

Semua hal yang telah mengalami pencemaran pasti ujungnya akan

menimbulkan berbagai dampak yang negatif, tidak terkecuali tanah. Jika

udara dan air yang tercemar akan menimbulkan berbagai macam dampak

negatif, maka tanah pun juga demikian. Ada berbagai macam dampak

negatif dari adanya pencemaran tanah ini. Beberapa macam dampak

pencemaran tanah, antara lain sebagai berikut:

1) Terhadap Kesehatan

6
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada

tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang

terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan

bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya

pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta

kerusakan ginjal pada seluruh populasi.

Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi

tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri

(air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan

ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait

pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan

gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin

merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem

saraf pusat.

Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak, seperti

sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan

bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar,

pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.

2) Terhadap Ekosistem

Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap

ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari

adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah

sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme

7
dari mikroorganisme endemik dan arthropoda yang hidup di

lingkungan tanah tersebut. Akibatnya, bahkan dapat memusnahkan

beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi

akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai

makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan

terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat

menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi

pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek

ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung

menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat

kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.

Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman

yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal

ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di

mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi.

Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan

pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan

pencemar tanah utama.

Dampak Pencemaran Tanah Lainnya :

 Mengurangi kesuburan tanah. Seperti yang kita ketahui sebelumnya

bahwasannya tanah ini pada dasarnya mempunyai keunggulan. Salah

satu keunggulan tanah adalah mempunyai nilai kesuburan sehingga

banyak tanaman bisa hidup dengan subur. Namun ketika tanah ini

8
sudah tercemar dengan berbagai macam zat yang merugikan (baik zat

kimia maupun non kimia), hal ini akan menurunkan tingkat kesuburan

tanah tersebut. Tanah akan menjadi tidak subur karena zat-zat polutan

sudah merusak jaringan kesuburan tanah tersebut. Akibatnya, banyak

tanaman yang tidak akan bisa tumbuh dengan baik

 Membuat tumbuh-tumbuhan dan makhluk hidup lainnya mati.

Tanaman yang awalnya tumbuh dengan subur, lama-kelamaan akan

menjadi layu, bahkan akan mati. Zat- zat polutan yang ada di dalam

tanah juga akan masuk ke dalam jaringan tumbuhan dan ketika

tumbuhan tersebut dimakan oleh manusia maupun binatang, maka efek

negatifnya dapat tersalurkan pada binatang atau manusia yang

memakan tumbuhan tersebut.

 Menyebabkan pencemaran pada udara. Hal ini karena zat-zat yang

mencemari tanah tersebut (misalnya sampah) dalam jangka waktu

yang lama akan membuat udara yang ada di sekitarnya menjadi tidak

sehat. Akibatnya udara tersebut menjadi tidak nyaman untuk dihirup.

Selain itu, apabila yang membuat pencemaran pada tanah adalah

sampah, maka ketika akan terjadi proses dekomposisi akan

menimbulkan bau yang begitu menyengat. Inilah yang disebut dengan

pencemaran udara.

 Menimbulkan wabah penyakit. Tanah yang tercemar merupakan

rumah yang sangat nyaman bagi patogen-patogen yang menimbulkan

banyak penyakit. Hal ini dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama

9
akan menyebabkan berbagai penyakit datang dan siap menyerang

makhluk hidup yang ada dan menempati tanah yang tercemar tersebut.

Yang akan menikmati datangnya penyakit ini tidak hanya manusia

saja, namun juga binatang dan tumbuh- tumbuhan lainnya.

 Merusak ekosistem. Ekosistem merupakan wujud interaksi antara

makhluk hidup dengan lingkungan serta komponen-komponen yang

ada di dalamnya (baik komponen biotik maupun komponen abiotik).

Tanah termasuk ke dalam komponen abiotik, sehingga tercemarnya

tanah pastinya akan menyebabakn keseimbangan ekosistem menjadi

terganggu. Akibatnya, lingkungan menjadi tidak nyaman dan banyak

fungsi yang seharusnya didapatkan justru akan berubah menjadi suatu

wujud kerugian.

 Merusak keindahan atau estetika. Pencemaran tanah akan banyak

sekali merusak nilai-nilai keindahan. Tidak hanya itu saja, pencemaran

tanah ini akan menyebabkan kondisi lingkungan yang kita tempati

menjadi tidak nyaman sama sekali. Terlebih apabila pencemaran tanah

tersebut disebabkan oleh sampah. Sampah-sampah akan membuat

berbagai macam kerugian bagi makhluk hidup. Selain tidak sedap

dipandang mata, sampah juga akan menyebabkan bau yang sangat

menyengat. Ini sungguh tidak nyaman digunakan sebagai tempat

bermukim.

 Matinya organisme pengurai tanah akibat pembuangan limbah deterjen

dan residu pestisida dalam tanah.

10
 Menurunnya produktivitas tanah karena terkikisnya lapisan humus dari

permukaan tanah.

 Perubahan pH tanah akibat adanya deposit senyawa asam yang berasal

dari hujan asam.Adapun perubahan keasaman tanah ini akan

berpengaruh buruk terhadap penyerapan haradari tanah oleh tanaman.

Itulah beberapa dampak dari pencemaran tanah yang dapat kita

rasakan. Selain dampak-dampak tersebut, masih banyak lagi dampak yang

dapat kita rasakan baik yang kita sadari maupun tidak. Oleh karena itulah

kita sebagai manusia harus menjaga tanah dari berbagai bentuk

pencemaran.

2.4 Pencegahan Pencemaran Tanah

Pada umumnya, pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha

untuk tidak menyebabkan terjadinya pencemaran, seperti

mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar, antara lain sebagai

berikut:

1) Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme

dapat dikubur di dalam tanah secara tertutup dan terbuka, kemudian

dapat diolah sebagai kompos/pupuk. Untuk mengurangi terciumnya

bau busuk dari gas-gas yang timbul pada proses pembusukan, maka

penguburan sampah dilakukan secara berlapis-lapis dengan tanah.

11
2) Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat

dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dibakar, seperti plastik dan

serat, baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat

yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah

pemukiman. Sampah yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-

potong menjadi partikel- partikel kecil, kemudian dikubur.

3) Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat

yang akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke

tempat pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.

4) Sampah zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada sumur-

sumur atau tangki dalam jangka waktu yang cukup lama sampai tidak

berbahaya lagi, baru dibuang ke tempat yang jauh dari pemukiman,

misalnya pulau karang, yang tidak berpenghuni atau ke dasar lautan

yang sangat dalam.

5) Penggunaan pupuk dan pestisida tidak digunakan secara sembarangan,

namun sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.

6) Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik

yang dapat dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.

2.5 Penanggulangan Pencemaran Tanah

Tanah yang telah terkontaminasi oleh berbagai jenis polutan dapat

dipulihkan dengan metode pengolahan yang disebut dengan remediasi.

12
Remediasi yaitu kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah. Sebelum

melakukan remediasi, hal yang perlu diketahui diantaranya:

 Jenis pencemar (organik atau anorganik), terdegradasi atau tidak,

berbahaya atau tidak.

 Berapa banyak zat pencemar yang telah mencemari tanah tersebut.

 Perbandingan karbon (C), nitrogen (N), dan fosfat (P).

 Jenis tanah.

 Kondisi tanah (basah, kering).

 Telah berapa lama zat pencemar terendapkan di lokasi tersebut.

 Kondisi pencemaran (sangat penting untuk dibersihkan segera/bisa

ditunda).

1) Remediasi in situ

Remediasi in situ adalah pembersihan atau pengolahan tanah

terkontaminasi di lokasi. Remediasi in situ lebih murah dan lebih

mudah dengan konversi biologi dan kimia, pemisahan daerah

terkontaminasi agar tidak mencemari lingkungan lainnya.

2) Remediasi ex situ

Remediasi ex situ adalah pengolahan tanah terkontaminasi digali dan

diolah di suatu unit pengolahan, antara lain dapat dilakukan dengan

cara memisahkan bahan pencemar dengan tanah, penguraian

kontaminan dengan mikroba, pemanfaatan energi panas yang dapat

menguapkan kontaminan dari tanah, dan ekstraksi kontaminan dari

tanah. Remediasi ex situ ini jauh lebih mahal dan rumit.

13
3) Bioremediasi

Bioremediasi merupakan proses pembersihan pencemaran tanah

dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi

bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi

bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan

air). Proses bioremediasi harus memperhatikan temperatur tanah,

ketersediaan air, nutrien (N, P, K), perbandingan C:N kurang dari 30:1,

dan ketersediaan oksigen.

Selain langkah – langkah di atas, terdapat pula teknologi yang

digunakan untuk menangani dampak dari pencemaran tanah yaitu,

Fitoromediasi. Fitoremediasi adalah teknologi pembersihan, penghilangan

atau pengurangan polutan berbahaya, seperti logam berat, pestisida, dan

senyawa organik beracun dalam tanah atau air dengan menggunakan

bantuan tanaman (hiperakumulator plant). Terdapat beberapa keunggulan

dari karakteristik tanaman hiperkumulator yaitu, mampu menyerap lebih

dari 10.000 ppm Mn, Zn, Ni; menyerap lebih dari 1.000 ppm untuk Cu dan

Se; dan menyerap lebih dari 100 ppm untuk Cd, Cr, Pb, dan Co.

Proses Fitoremediasi:

1) Phytoacumulation : tumbuhan menarik zat kontaminan sehingga

berakumulasi disekitar akar tumbuhan

2) Rhizofiltration : proses adsorpsi / pengendapan zat kontaminan oleh

akar untuk menempel pada akar.

14
3) Phytostabilization : penempelan zat-zat contaminan tertentu pada akar

yang tidak mungkin terserap kedalam batang tumbuhan.

4) Rhyzodegradetion : penguraian zat-zat kontaminan oleh aktivitas

microba.

5) Phytodegradation : penguraian zat kontamin

6) Phytovolatization : transpirasi zat contaminan oleh tumbuhan dalam

bentuk yang telah menjadi larutan terurai sebagai bahan yang tidak

berbahaya

Keuntungan Fitoremediasi:

 Biaya operasi lebih murah

 Tanaman juga dapat digunakan bahan bakar.

 Pencemaran pada tanah bisa berkurang secara alamiah

 Tanah juga akan mengalami perbaikan akibat adanya aktivitas

akar.

 Tanah menjadi lebih subur kembali.

 Tanaman yang mampu menyerap unsur bernilai ekonomi seperti

emas (au) dan nikel (ni) bisa digunakan untuk pertambangan.

 Tanaman hiperakumulator masuk dalam kriteria tanaman dengan

syarat tumbuh yang tidak membutuhkan nutrisi tinggi dan tidak

rewel.

15
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat

disimpulkan bahwa:

1) Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan

manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami.

2) Pencemaran tanah biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau

bahan kimia industri atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida,

masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-

permukaan, kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak / zat kimia /

limbah, air limbah dari tempat penimbunan sampah, serta limbah

industry yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat

(illegal dumping).

3) Dampak dari pencemaran tanah ini sangat luas, mencakup ekosistem

dan Kesehatan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia.

4) Pencegahan yang dapat dilakukan, yakni dengan mengolah sampah

dan limbahnya dengan baik dengan tidak membuangnya sembarangan

16
ke lingkungan (terutama yang mengandung zat berbahaya), serta

penggunaan pupuk dan pestisida yang sesuai aturan (tidak

sembarangan) dan tidak berlebihan.

5) Penanganan khusus terhadap limbah domestik yang berjumlah sangat

banyak diperlukan agar tidak mencemari tanah. Pertama sampah

tersebut kita pisahkan ke dalam sampah organik yang dapat diuraikan

oleh mikroorganisme (biodegradable) dan sampah yang tidak dapat

diuraikan oleh mikroorganisme (nonbiodegradable). Akan sangat baik

jika setiap rumah tangga bisa memisahkan sampah atau limbah atas

dua bagian, yakni organik dan anorganik dalam dua wadah berbeda

sebelum diangkut ketempat pembuangan akhir.

6) Penanganan limbah dan sampah yang mengakibatkan pencemaran

tanah dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu, Remediasi,

Bioremediasi dan dengan teknologi fitoremediasi. Walaupun beberapa

cara telah dapat digunakan untuk mengurangi dampak dari pencemaran

tanah namun alangkah baiknya jika kesadaran untuk menjaga

kelestarian alam dan lingkungan lebih ditingkatkan.

7) Bahan-bahan yang kita perlukan dalam memenuhi kebutuhan dapat

diperoleh dari tanah. Karenanya, mari kita menghindari pencemaran

tanah bersama-sama dengan selalu menjaga kelestariannya.

3.2 Saran

Saran yang dapat diberikan, yakni untuk lebih memahami lebih

baik tentang pencemaran tanah, disarankan para pembaca mencari

17
referensi lain yang berkaitan dengan materi pada makalah ini. Selain itu,

diharapkan para pembaca setelah membaca makalah ini mampu

mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari–hari, seperti yang paling

sederhana dengan tidak membuang sampah sembarangan demi menjaga

kelestarian tanah beserta penyusun yang ada di dalamnya.

DAFTAR PUSTAKA

Andi Fikri, dkk. 2018. “PENCEMARAN TANAH”. Palu : Universitas Tadulako.


Makalah Hukum Lingkungan
Muslimah, S.Si, M.Si. 2015. “DAMPAK PENCEMARAN TANAH DAN
LANGKAH PENCEGAHAN”. AGRISAMUDRA, Jurnal Penelitian Vol.2
No. 1 Januari – Juni 2015

18

Anda mungkin juga menyukai