Anda di halaman 1dari 24

Mata Kuliah : Penyehatan Udara

Dosen : Juherah, SKM., M.Kes

LAPORAN PRAKTIKUM

REMEDIASI PADA TANAH TERCEMAR PADA TANAMAN KACANG


IJO

Disusun Oleh :
Kelompok 4
Audi Adriani (PO713221201006)
Dilla Pratiwi (PO713221201011)
Hanggara Prima (PO713221201015)
Maisy Mambela (PO713221201019)
Maulani Nur Aprilia. S (PO713221201021)
Nur Rahmaniah Rasyid (PO713221201033)
Nurhijrawati (PO713221201034)
Resky Awalia (PO713221201038)
Sahruni Ahmad (PO713221201043)
Sri Handayani Sakir (PO713221201045)

D-III SANITASI / TK.2

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
2021 / 2022

i
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmatnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah ini, pada mata kuliah “PENYEHATAN TANAH” ini tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kuliah

dari dosen kami, yaitu Ibu Juherah, SKM., M.Kes Selain itu, makalah ini juga

bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga penyusun.

Kami juga mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang telah

membantu kami dalam memberikan ide dan juga saran agar makalah ini dapat

selesai dengan baik.

Meski telah disusun secara maksimal, namun kami sebagai manusia biasa

menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena kami

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian.

Kami menyadari, makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu kritik dan juga saran yang membangun agar membuat

makalah ini.

Makassar, 16 Desember 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................1

A. Latar Belakang ............................................................................................1


B. Tujuan..........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..................................................................4

A. Tanah Tercemar Dan Tanah Tidak Tercemar .............................................4


B. Penyebab Pencemaran Tanah.......................................................................7
C. Pertumbuhan Dan Perkembangan Tanaman................................................8
D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Tumbuhan....................................................................................................9
E. Tanaman Kacang Ijo..................................................................................11
F. Cara Membuat Tanah Tercemar Untuk Menjadi Pupuk Tanaman............12
BAB III METODE PRAKTIKUM...............................................13

A. Waktu da Tempat.......................................................................................13
B. Alat dan Bahan...........................................................................................13
C. Cara Kerja..................................................................................................14
BAB IV HASIL DAN ANALISA HASIL.....................................16

A. Hasil...........................................................................................................16
B. Analisa Hasil..............................................................................................17
BAB V PENUTUP..........................................................................18

A. Kesimpulan................................................................................................18
B. Saran...........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................19

LAMPIRAN....................................................................................20

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pencemaran Tanah  berakibat terhadap kesehatan manusia,tata kehidupan,


pertumbuhan flora dan fauna yang berada dalam jangkauan pencemaran, karena
tanah menghasilkan makanan bagi mahluk hidup. Gejala pencemaran dapat
terlihat pada jangka waktu singkat maupun panjang, yaitu pada tingkah laku dan
pertumbuhan. Pencemaran dalam waktu relatif singkat, terjadi seminggu sampai
dengan setahun sedangkan pencemaran dalam jangka panjang terjadi setelah masa
20 tahun atau lebih.

Gejala pencemaran yang terjadi dalam waktu singkat dapat diatasi dengan
melihat sumber pencemaran lalu mengendalikannya. Tanda-tanda pencemaran ini
gampang terlihat pada komponen lingkungan yang terkena pencemaran. Berbeda
halnya dengan pencemaran yang terjadi dalam waktu yang cukup lama. Bahan
pencemar sedikit demi sedikit berakumulasi.

Dampak pencemaran semula tidak begitu kelihatan. Namun setelah menjalani


waktu yang relatif panjang dampak pencemaran kelihatan nyata dengan berbagai
akibat yang ditimbulkan.

Unsur-unsur lingkungan,mengalami perubahan kehidupan habitat. Tanaman


yang semula hidup cukup subur menjadi gersang dan digantikan dengan tanaman
lain. Jenis binatang tertentu yang semula berkembang secara wajar beberapa
tahun kemudian menjadi langka, karena mati atau mencari tempat lain.

Kondisi kesehatan manusia juga menunjukkan perubahan; misalnya, timbul


penyakit baru yang sebelumnya tidak ada.Kondisi air, mikroorganisme, unsur
hara dan nilai estetika mengalami perubahan yang cukup menyedihkan.

1
Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup
di muka bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan.
Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. Memang ada tumbuhan dan hewan yang
hidup di laut, tetapi sebagian besar dari makanan kita berasal dari permukaan
tanah.. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban kita menjaga kelestarian tanah
sehingga tetap dapat mendukung kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi,
sebagaimana halnya pencemaran air dan udara, pencemaran tanah pun akibat
kegiatan manusia juga.

Kita semua tahu Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya
alamnya. Salah satu kekayaan tersebut, Indonesia memiliki tanah yang sangat
subur karena berada di kawasan yang umurnya masih muda, sehingga di
dalamnya banyak terdapat gunung-gunung berapi yang mampu mengembalikan
permukaan muda kembali yang kaya akan unsur hara.

Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah


Indonesia banyak yang digunakan sesuai aturan yang berlaku tanpa
memperhatikan dampak jangka panjang yang dihasilkan dari pengolahan tanah
tersebut. Salah satu diantaranya, penyelenggaraan pembangunan Pembangunan
kawasan industri di daerah-daerah pertanian dan sekitarnya menyebabkan
berkurangnya luas areal pertanian, pencemaran tanah dan badan air yang dapat
menurunkan kualitas dan kuantitas hasil/produk pertanian, terganggunya
kenyamanan dan kesehatan manusia atau makhluk hidup lain.

Sedangkan kegiatan pertambangan menyebabkan kerusakan tanah, erosi dan


sedimentasi, serta kekeringan. Kerusakan akibat kegiatan pertambangan adalah
berubah atau hilangnya bentuk permukaan bumi (landscape), terutama
pertambangan yang dilakukan secara terbuka (opened mining) meninggalkan
lubang-lubang besar di permukaan bumi.

2
Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Salah
satu kekayaan tersebut, Indonesia memiliki tanah yang sangat subur karena
berada di kawasan yang umurnya masih muda, sehingga di dalamnya banyak
terdapat gunung-gunung berapi yang mampu mengembalikan permukaan muda
kembali yang kaya akan unsur hara.Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan
yang dimiliki oleh tanah Indonesia banyak yang digunakan sesuai aturan yang
berlaku tanpa memperhatikan dampak jangka panjang yang dihasilkan dari
pengolahan tanah tersebut.

Salah satu diantaranya, penyelenggaraan pembangunan di Tanah Air tidak


bisa disangkal lagi telah menimbulkan berbagai dampak positif bagi masyarakat
luas, seperti pembangunan industri dan pertambangan telah menciptakan lapangan
kerja baru bagi penduduk di sekitarnya. Namun keberhasilan itu seringkali diikuti
oleh dampak negatif yang merugikan masyarakat dan lingkungan.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud dari tanah tercemar dan tidak tercemar
2. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembagan tanaman kacang hijau
3. Untuk mengetahui perkembangan proses remediasi pada tanaman kacang ijo

BAB II

3
PEMBAHASAN

A. Tanah Tercemar Dan Tanah Tidak Tercemar

Pengertian tanah tercemar adalah kondisi tanah yang terdapat aneka macam
jenis zat kimia.Yang di mana bila hal itu dibiarkan begitu saja dalam waktu 
yang lama akan merusak aneka macam jenis kandungan yang terdapat dalam
tanah. Termasuk juga di sini memberikan dampak yang negatif dan berbahaya
bagi makhluk hidup  lain seperti hewan, tumbuhan serta manusia.
 Ciri tanah tercemar
Setiap polusi atau juga pencemaran yang terjadi baik itu pencemaran:
air, udara, suara, cahaya tentu saja di sini mempunyai ciri-ciri yang berbeda-
beda.Nah begitu pula di sini dengan pencemaran tanah itu juga mempunyai
ciri-ciri tertentu yang membedakan dengan pencemaran lain. ciri dari tanah
yang tercemar yaitu :

1. Tingkat keasaman tanah yang tinggi


Setiap jenis tanah tentu saja mempunyai tingkat keasaman yang
berbeda-beda.Di mana pada jika  tanah yang mempunyai tingkat
keasaman tinggi itu cenderung tidak bisa dipakai untuk media tanam bagi
tumbuhan sekaligus juga bagi hewan dan juga manusia.Karena tingkat
keasaman yang tinggi pada tanah justru akan merusak tanaman yang
ditanam pada media tanah itu.
2. Kandungan mineral yang ada pada tanah semakin berkurang
Kita semua tahu bahwa pada masing-masing tanah itu kaya akan
kandungan mineral di dalamnya.Di mana pada kandungan mineral itu
sangat berguna untuk proses tumbuh dan berkembangnya tanaman yang
ditanam dengan menggunakan media itu.

4
Adapun di sini yang merupakan kandungan mineral yang terdapat
pada tanah yaitu adalah  C-organik, fosfor, kalium, kalsium, magnesium,
nitrogen, dan oksigen. Sedangkan pada tanah yang mengalami
pencemaran itu banyak mengalami pengurangan kandungan yang ada
pada tanah.
Sebab pada tanah yang tercemar itu terdapat banyak sekali zat kimia
akibat dari barang-barang berbahaya yang berbahaya yang dibuang ke
tanah sehingga merusak komposisi kandungan yang mineral yang ada
pada tanah.Tak hanya bisa berbahaya bagi tanaman itu sendiri namun
juga bisa berbahaya bagi manusia dan juga hewan.
3. Tanah yang terkontaminasi oleh plastik tidak bisa diuraikan
Sebagian besar tanah yang mengalami pencemaran itu disebabkan oleh
adanya plastik yang ada pada tanah.Di mana kita tahu bahwa plastik itu
adalah salah satu jenis bahan yang tidak bisa diuraikan karena
mengandung banyak sekali  bahan kimia.
Di mana bila tanah itu mengalami bahan kimia yang disebabkan oleh
plastik maka kandungan yang ada pada tanah itu semakin lama makin
rusak.Selain itu tak hanya bisa merusak tanah itu sendiri namun juga
mengganggu sistem tumbuh kembang pada tanaman yang ditanam pada
media tanah itu.
4. Membunuh mikroornisme yang ada dalam tanah
Di dalam tanah yang baik dan juga sehat rupanya tak hanya kaya akan
kandungan mineral saja namun rupanya di sini juga terdapat
mikroorganisme yang ada di dalam tanah itu sendiri.
Di mana mikroorganisme itu bisa membantu tanah mempercepat
proses pertumbuhan dan juga perkembangan pada tanaman yang ditanam
pada tanah itu.Maka pada tanah yang terkena pencemaran itu bisa
mengakibatkan  matinya mikroorganisme dan juga jamur yang ada pada
permukaan maupun juga di dalam tanah.

5
5. Hilangnya unsur hara
Dalam tanah yang sehat dan baik itu termasuk jenis tanah yang kaya
akan unsur hara.Di mana pada tanah yang sudah tercemar itu cenderung
mengalami hilangnya unsur hara yang ada di dalam tanah tersebut.
Adapun unsur hara itu hilang karena banyaknya bahan kimia yang
membunuh dan mematikan unsur hara yang ada dalam tanah itu sendiri.
6. Tanah menjadi kering
Bahan kimia yang ada pada tanah itu tak hanya bisa membunuh
mikroorganisme, unsur hara yang ada di dalam tanah.Namun rupanya
bahan kimia itu juga bisa mengakibatkan tanah itu menjadi kering dan
juga tidak bisa ditanami oleh tumbuhan.Bila hal itu dibiarkan begitu saja
maka tanaman yang ditanam itu lama-lama akan mati karena ditanam
pada tanah yang kering.
7. Mengandung bau busuk
Tanah yang tercemar itu rupanya tidak hanya bisa membunuh unsur
hara, mikroorganisme yang ada di dalam tanah itu sendiri.Namun
rupanya pada tanah yang tercemar itu bila tidak segera mendapatkan
penanganan bisa memimbulkan bau busuk yang dikeluarkan pada tanah
itu akibat matinya mikroorganisme dalam tanah.

Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah


tercemar adalah :

1. Tanah tidak subur


2. pH  dibawah 6 (tanah asam) atau pH diatas 8 (tanah basa)
3. Berbau busuk
4. Kering
5. Mengandung logam berat
6. Mengandung sampah anorganik

6
Tanah yang tidak tercemar adalah tnah yang masih memenuhi unsur
dasarnya sebagai tanah. Ia tidak mengandung zat-zat yang merusak
keharaanya. Tanah tidak tercemar bersifat subur, tidak berbau busuk, tingkat
keasaman normal. Yang paling utama adalah tidak mengandung logam berat.
Tanah yang tidak tercemar besar potensinya untuk alat kemaslahatan umat
manusia. Pertanian dengan tanah yang baik bisa mendatangkan keuntungan
berlipat ganda.

Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah


tercemar adalah :

1. Tanahnya subur
2. Trayek pH minimal 6, maksimal 8
3. Tidak berbau busuk
4. tidak kering, memiliki tingkat kegemburan yang normal
5. Tidak Mengandung logam berat
6. Tidak mengandung sampah anorganik

B. Penyebab Pencemaran Tanah


Secara umum, Pencemaran tanah dapat disebabkan limbah domestik, limbah
industri, dan limbah pertanian .
a) Limbah domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk;
perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya
kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah
padat dan cair.
 Limbah padat berupa sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak dapat
diuraikan oleh mikroorganisme (non-biodegradable), misalnya kantong
plastik, bekas kaleng minuman, bekas botol plastik air mineral, dsb.

7
 Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah
akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-
organisme di dalam tanah.
b) Limbah industry
Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk,
perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain;kelembagaan misalnya
kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah
padat dan cair.
 Limbah industri berupa limbah padat yang merupakan hasil buangan
industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses
pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon,
plywood, pengawetan buah, ikan daging dll.
 Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses
produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan
industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron
adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam.
c) Limbah pertanian
Limbah pertanian berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan
tanah/tanaman, misalnya pupuk urea Pestisida pemberantas hama tanaman
misalnya DDT.

C. Pertumbuhan Dan Perkembangan Tanaman

Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran atau volume serta


jumlah sel secara irreversible ( tidak dapat kembali ke bentuk semula ).
Pertumbuhan bersifat kuantitatif yang artinya dapat dinyatakan dengan satuan
bilangan. Perkembangan merupakan proses menuju kedewasaan yang bersifat
kualitatif yang berarti tidak dapat dinyatakan dalam satuan bilangan.

8
Pertumbuhan pada tanaman melalui empat tahap, yaitu perkecambahan,
pertumbuhan primer, pertumbuhan sekunder, dan pertumbuhan terminal. Namun
tidak semua jenis tanaman melalui empat tahap tersebut.

Perkecambahan dimulai dengan masuknya air ke dalam biji dan berakhirnya


masa dormansi pada biji atau ditandai dengan munculnya akar dan batang
pertama kali. Perkecambahan dibedakan menjadi dua, yaitu perkecambahan
hypogeal dan perkecanbahan epigeal. Perkecambahan hypogeal merupakan
pertumbuhan memanjang dari epikotil sehingga menyebabkan plumula keluar dan
menembus kulit biji yang nantinya akan muncul di atas tanah, sedangkan
kotiledonnya masih tetap berada di dalam tanah. Perkecambahan epigeal
merupakan pertumbuhan memanjang dari hipokotil yang menyebabkan kotiledon
dan plumula keluar ke atas tanah.

Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan pada embrio, ujung batang, dan


ujung akar. Pertumbuhan primer dan pertumbuhan terminal sama-sama memiliki
tiga daerah pertumbuhan, yaitu daerah pembelahan sel, daerah pemanjangan sel,
dan daerah diferensiasi.

Pertumbuhan sekunder merupakan aktifitas kambium yang membentuk xylem


sekunder dan floem sekunder. Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada tanaman
dikotil dan gymnospermae.  Tanaman dikotil seperti kacang hijau juga mengalami
pertumbuhan sekunder.

D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan


Tumbuhan

Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh faktor internal dan


eksternal. Faktor internal terdiri dari gen dan hormon. Faktor eksternal
dipengaruhi oleh cahaya, air, kelembapan, suhu, topografi.
1.      Faktor Eksternal

9
a)      Air.
Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi tumbuhan. Air
diperlukan tumbuhan sebagai media berlangsungnya reaksi kimia di dalam
sel, komponen dasar pembentukan zat makanan, dan membantu mengedarkan
zat makanan ke seluruh bagian tubuh. Tumbuhan yang kekurangan air akan
menjadi layu dan warna hijau berubah menjadi kuning, kering, dan pada
akhirnya mati.
b)      Oksigen (O2).
Oksigen dibutuhkan tumbuhan untuk menghasilkan energi. Dalam hal
ini oksigen digunakan untuk memecah zat-zat makanan yang mereka buat
sehingga menghasilkan senyawa sederhana dan sejumlah energi. Jika suplai
oksigen berkurang, maka proses tumbuh dan berkembangnya tumbuhan
menjadi terganggu.
c)      Suhu.
Pada dasarnya, suhu yang dibutuhkan tumbuhan selama pertumbuhan
dan perkembangannya berbeda-beda, bergantung pada jenis tumbuhan dan
tempat hidupnya.
d)     Cahaya.
Cahaya dibutuhkan agar dapat melakukan fotosintesis. Tumbuhan
yang dipelihara dalam ruangan gelap atau memperoleh cahaya redup akan
menghasilkan batang yang tumbuh panjang, tetapi dalam kondisi lemah, daun
berukuran kecil, dan tumbuhan tampak berwarna pucat.
e)      Zat hara dalam tanah.
Tumbuhan membutuhkan berbagai unsur hara yang tersimpan di
dalam tanah. Semua unsure hara tersebut digunakan sebagai komponen
penyusun zat organik di dalam sel.
f)       Kelembapan
Kelembapan udara mempengaruhi penguapan air yang berhubungan
dengan penyerapan nutrisi. Penguapan air akan meningkat apabila

10
kelembapan rendah, akibatnya tumbuhan dapat menyerap banyak nutrisi.
Keadaan ini memacu pertumbuhan tanaman.
2.      Faktor Internal
a)      Gen.
Gen berfungsi untuk mengatur seluruh aktivitas yang terjadi di dalam
sel, termasuk pertumbuhan. Meskipun dua tumbuhan mendapat pengaruh
lingkungan yang sama, tetapi jika kedua tumbuhan tersebut memiliki gen
yang berbeda maka kemampuan tumbuhnya pun berbeda.
b)      Hormon.
Aktivitas tumbuh dan berkembang juga diatur oleh senyawa kimia
berupa hormon tumbuhan (fitohormon). Ada enam macam hormon tumbuhan,
yaitu: auksin, sitokinin, etilena, asam absisat, dan kalin.

E. Tanaman Kacang Hijau

Kacang hijau (Vigna Radiata)  adalah sejenis tanaman


budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang
termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam
kehidupan sehari-hari.
Dalam proses perkecambahan, tanaman kacang hijau termasuk
perkecambahan hipogeal. Kacang hijau termasuk dalam kingdom plantae,
divisi magnoliophyta, kelas magnoliopsida, ordo fabales, family fabaceae,
genus, viana dan spesies viana radiate. 
Tanaman kacang hijau biasanya memiliki tinggi kurang lebih sekitar 3 meter
dengan batang yang bercabang tegak serta memiliki bunga berbentuk seperti
kupu-kupu yang berwarna kuning kehijau-hijauan.  Dari bunga tersebut terlihat
polongan yang berisi 10 hingga 15 biji kacang hijau. 
Tanaman kacang hijau memiliki bunga yang majemuk dan terdiri tiga helai
daun dengan bentuk segitiga serta memiliki tulang daun yang menyirip.  Kacang

11
hijau sendiri memiliki kulit biji berwarna hijau dengan biji yang berwarna putih. 
Umumnya biji kacang hijau sering dijadikan tauge.
Tanaman kacang hijau dapat tumbuh pada kawasan tropis serta berada pada
dataran rendah dengan ketinggian antara 5 hingga 700 m diatas permukaan laut. 
Jika kacang hijau ditanam pada ketinggian 750 m diatas permukaan laut, maka
akan mempengaruhi jumlah produksi yang dihasilkan, umumnya kacang hijau
tidak dapat memberikan produksi yang banyak pada ketinggian diatas 750 m
diatas permukaan laut.  Tanaman kacang hijau membutuhkan kelembaban udara
sekitar 50% hingga 89 %.  Tidak hanya itu, tanaman kacang hijau membutuhkan
kurang lebih 10 jam perharinya untuk dapat terpapar sinar matahari.
Manfaat kacang hijau, kacang hijau mengandung banyak protein, vitamin B1,
asam folat, mineral seperti kalsium dan fosfor, lemak serta asamm lemak tak
jenuh. Ada banyak manfaat yang dapat diambil dari kacang hijau.  Diantaranya
kandungan kalsium dan fosfor yang dimiliki kacang hijau dapat membantu
memperkuat tulang.  Asam lemak tak jenuhnya sangat baik untuk menjaga
kesehatan jantung.  Vitamin B1 yang dikandungnya bermanfaat untuk membantu
masa pertumbuhan serta meningkatkan vitalitas pada pria.  Multi proteinnya
berfungsi untuk mengganti sel mati dan merangsang pertumbuhan sel baru.  Dan
asam folatnya berguna untuk memenuhi nutrisi yang dibutuhkan dalam
perkembangan otak janin.

F. Cara Membuat Tanah Tercemar Untuk Menjadi Pupuk Tanaman

Untuk membuat tanah itu tercemar untuk menjadi pupuk atau kompos pada
tanaman bisa atau dapat melakukan salah satu cara yaitu dengan mencampurkan
tanah yang subur dengan air lindi atau oli bekas akan tetapi pertumbuhan tanaman
tidak begitu cepat atau dapat diartikan mengalami pertumbuhan yang lambat.

BAB III

12
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu Dan Tempat


Hari / Tanggal : Jum’at, 19 November 2021

Waktu : 13.00 WITA - Selesai

Tempat : Didepan laboratorum mikrobiologi kampus poltekkes kemenkes


Makassar, jurusan kesehatan lingkungan

B. Alat Dan Bahan


a) Alat
1) Timbangan
2) Sendok Tanah
3) Sekop
4) Ember
5) Baskom
6) Gelas Ukur
7) Sarung Tangan
8) Alat Tulis Dan Label
9) Polibag
b) Bahan
1) Tanah
2) Oli Bekas
3) Air Lindi
4) Pupuk Kompos
5) Biji Kacang Hijau

C. Cara Kerja
a) Tanah Tidak Tercemar

13
1. Siapkan alat dan bahan yang akan di gunakan
2. Timbang tanah sebanyak 3 kg lalu pindahkan ke baskom
3. Kemudian ukur oli sebanyak 4 ml didalam gelas ukur lalu tuangkan ke
tanah yang sudah ada di baskom
4. Lalu aduk atau homegenkan sampai tercampur rata tanah dan juga olinya
5. Setelah tercampur rata lalu pindahkan atau masukkan kedalam polybag
6. Ketika tanah sudah di masukkan semua kedalam polibag lalu tanam
kacang hijau sebanyak 15 biji yang sudah di rendamkan di air selama 12
jam. Kacang hijau yang ditanam adalah kacang hijau yang belum
menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan kecambah.
7. Ketika kacang hijau sudah di tanam semua,lalu berikan label di polibag.
8. Lalu simpan selama 7 hari lalu amati pertumbuhannya dan bandingkan
dengan kontrol
b) Untuk Kontrol Tanah Tidak Tercemar
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Timbang tanah sebanyak 3 kg lalu masukkan kedalam polibag. Untuk
kontrolnya itu tidak di tambahkan oli.
3. Kemudian tanam biji kacang hijau sebanyak 15 biji yang sudah direndam
di air selama 12 jam. Kacang hijau yang di tanam adalah kacang hijau
yang belum menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan kecambah
4. Ketika biji kacang hijau sudah ditanam semua lalu berikan label di
polybag
5. Lalu simpan selama 7 hari lalu amati pertumbuhannya dan bandingkan
dengan tanah tercemar yang diberikan oli.
c) Tanah Yang Tercemar
1. Siapkan alat dan bahan yang akan di gunakan
2. Timbang tanah sebanyak 2 kg tanah lalu pindahkan ke baskom atau
media yang sudah disiapkan

14
3. Timbang juga pupuk kompos sebanyak 2 kg lalu taruh ke tanah yang
sudah ada di dalam baskom
4. Berikan juga air lindi ke tanah dan pupuk kompos yang sudah ada di taruh
di baskom lalu aduk atau homogenkan sampai tercampur rata tanah,pupuk
kompos, dan air lindi
5. Setelah teraduk atau tercampur rata lalu masukkan ke dalam polibag yang
sudah di siapkan
6. Ketika tanah sudah dimasukkan semua kedalam polibag lalu tanam kacang
hijau sebanyak 15 biji yang sudah di rendamkan di air selama 12 jam.
Kacang hijau yang ditanam adalah kacang hijau yang belum menunjukkan
tanda-tanda pertumbuhan kecambah.
7. Ketika kacang hijau sudah ditanam semua lalu berikan label dipolibag
8. Lalu simpan selama 7 hari lalu amati pertumbuhannya dan bandingkan
dengan kontrol.
d) Untuk Kontrol Tanah Yang Tercemar
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Timbang tanah sebanyak 4 kg lalu pindahkan ke baskom atau media yang
sudah disiapkan lalu berikan air lindi dan aduk atau homogenkan sampai
tercampur rata tanah dan air lindi.
3. Setelah teraduk lalu masukkan ke dalam polibag
4. Kemudian tanam biji kacang hijau sebanyak 15 biji yang sudah di rendam
di air selama 12 jam. Kacang hijau yang ditanam adalah kacang hijau yang
belum menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan kecambah.
5. Ketika biji kacang hijau sudah ditanam semua lalu berikan label dipolibag
6. Lalu simpan selama 7 hari lalu amati pertumbuhannya dan bandingkan
dengan tanah tercemar yang di berikan pupuk konpos dan air lindi.

BAB IV

HASIL DAN ANALISA HASIL

15
A. HASIL

Hari Gambar
I

B. Analisa Hasil

16
Pada kegiatan praktikum yang dilakukan pada hari Jum’at, 19 November 2021
pukul 13.00 WITA yang dilakukan didepan laboratorium mikrobiologi kampus
poltekkes kemenkes Makassar, jurusan kesehatan lingkungan bahwa dari hasil
yang didapatkan selama praktikum itu berjalan kurang lebih 7 hari pengamatan
dimana semakin banyak pemberian kompos atau campuran dari tanah yaitu Oli
tersebut maka, tanaman kacang hijau mengalami pertumbuhan dan perkembangan
yang cukup lambat.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan kami menyimpulkan bahwa
proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau dimulai dengan
tumbuhnya akar, batang, baru kemudian daun. Proses tersebut memerlukan waktu
yang berbeda. Oleh karena, akar tumbuh lebih panjang dibandingkan batang
ataupun daun.

17
Kecepatan dalam pertumbuhan tanaman kacang hijau ini begitu lambat
dengan menggunakan tanah yang dicemari dengan oli bekas, sedangkan pada
tanah yang di tanami kacang ijo pada air lindi pertumbuhannya cepat.
pertumbuhan dan perkembangan dari kedua hal tersebut juga berbeda.

B. Saran

Dalam proses remediasi tanaman kacang ijo pada tanah kita sebagai praktikan
harus memperhatikan alat dan bahan pada proses praktikum agar proses remediasi
tanaman kacang ijo pada tanah dapat dilakukan secara optimal.

Dan diharapkan laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, serta kita sebagai tenaga sanitarian
mampu memberikan edukasi mengenai kegiatan ini dan mampu menerapkan ke
masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Kasmidjo, R.B. 1990. penanganan limbah pertanian,perkebunan dan industri pangan.


Yogyakarta: UGM Press.
Wikipedia.2007.PencemaranTanah.http://id.wikipedia.org/wiki/pencemaran_tanah.di
akses 26 Desember 2007

Aiyen. 2005. Ilmu Remediasi untuk Atasi Pencemaran. Diakses dari


http://www.kompas.com/kompas-cetak/0503/04/ilpeng/15928 21.htm, pada tahun
2009

18
LAMPIRAN

19
(Gambar I) (Gambar II)

Tanah yang telah di masukkan ke Tanah dari polybag tadi di


polybag di timbang hingga keluarkan dan di campurkan oli
mencapai berat yang di inginkan. bekas sebanyak 2 penutup botol.

(Gambar III) (Gambar IV)

Setelah tanah rata dengan oli, Setelah biji kacang ijo di tanam
tanam biji kacang ijo sebanyak 15 amati selama 7 hari,da lakukan
biji. proses seperti di atas pada air
lindi dan control.

20

Anda mungkin juga menyukai