Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PRAKTIKUM PENYEHATAN TANAH

PENGAMBILAN SAMPEL DAN PENGUKURAN KUALITAS


FISIK TANAH, PEMERIKSAAN FISIK DAN PEMERIKSAAN
JAMUR TANAH

Disusun Oleh:

Nur Syahidah R P07133116018


Mufida K P07133116026
Farhan W P07133116029
Rita Nur I P07133116030
Nadia Maretta S P07133116039

REGULER A

DIII KESEHATAN LINGKUNGAN

POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

2017/2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala


karena berkat limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, laporan praktikum
penyehatan tanah pengambilan sampel dan pengukurat sifat fisik tanah,
peeriksaan Pb dan pemreiksaan jamur tanah ini selesai tepat pada waktunya.
Laporan ini memuat hasil praktikum mata kuliah penyehatan tanah pengambilan
sampel dan pengukurat sifat fisik tanah, peeriksaan Pb dan pemreiksaan jamur
tanah

Penulis menyadari bahwa laporan praktikum ini tidak dapat terselesaikan


tanpa bantuan dari semua pihak. Maka dari itu penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan ini.

Penulis percaya bahwa dalam penyusunan laporan praktikum ini masih


jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat penulis harapkan. Semoga laporan praktikum yang sederhana
ini mampu memberi manfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 19 Desember 2017

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER .............................................................................................................1

KATA PENGANTAR ......................................................................................2

DAFTAR ISI .....................................................................................................3

LAPORAN PENGAMBILAN SAMPEL PENGUKURAN FISIK TANAH ..4

LAPORAN PEMERIKSAAN PB TANAH ...................................................12

LAPORAN PEMERIKSAAN JAMUR ..........................................................13

3
PENGAMBILAN SAMPEL TANAH DAN PEMERIKSAAN KUALITAS
FISIK TANAH

A. WAKTU PELAKSANAAN
Hari, Tanggal : Kamis, 30 November 2017
Tempat : samping perpustakaan terpadu Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta

B. TUJUAN
1. Mengetahui teknik pengambilan sampel tanah dan pemeriksaan Ph,
suhu serta kelembaban tanah.
2. Mengetahui pH, suhu dan kelembaban tanah yang di periksa.

C. DASAR TEORI
Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang tersiri atas
komponen-komponen padat, cairan dan gas, mempunyai sifat serta
perilaku yang dinamik. Sifat dinamik tanah tersebut karena tanah
merupakan sistem yang terbuka dengan terjadinya proses pertukaran bahan
dan energi secara berkesinambugan (Palar, 1994). Yang membuat tanah
itu subur diantaranya, pelapukan lanjut, bahan mineralogi, kapasitas
pertukaran kation (KPK) yang tinggi, kelembaban air, pH netral dan
kelebihan garam.
Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan
memproses jumlah yang menajubkan air. Rendahnya kualitas, habis tanah,
di sisi lain, hanya tidak akan menahan air dan akan, pada gilirannya,
meninggalkan tanaman yang tinggi dan kering dan akhirnya mati. Mereka
kunci untuk sehat, tinggi kualitas tanah adalah banyak bahan organik,
sesuatu yang terbentuk oleh organisme hidup. Dengan menambahkan
bahan organik ke tanah, kita akan secara dramatis meningkatkan
kemampuannya untuk menahan dan mengatur air.

4
Tanah bersifat sangat penting bagi kehidupan, sehingga
perlindungan kualitas dan kesehatan tanah sebagaimana perlindungan
terhadap kualitas udara dan air harus sangat dijaga. Namun banyak faktor
yang dapat menurunkan kualitas dan kesehatan tanah tersebut, misalnya
kadar hara yang terkandung dalam tanah, vegetasi, iklim, sifat fisik dan
kimia tanah.
Kualitas tanah itu sendiri dapat didefinisikan secara umum sebagi
kemampuan tanah untuk menghasilkan produk tanamn yang bergizi dan
aman secara berkelanjutan, serta meningkatkan kesehatan manusia dan
ternak, tanpa menimbulkan dampak negatif terhadap sumberdaya dan
lingkungan. Faktor yang mempengaruhi kualitas tanah pada bagian
fisiknya adalah tekstur tanah, bahan organik, agregasi, kapasitas lapang
air, drainase, topografi, dan iklim. Sedangkan yang mempengaruhi pada
bagian pengolahannya adalah intensitas pengolahan tanah, penambahan
organik tanah, pengetesan Ph tanah, aktivitas mikrobio dan garam.
Dalam penentuan kualitas tanah, harus memperhatikan banyak
faktor, salah satunya yaitu sifat tanah (fisik, biologi, dan iklim).
Pengambilan sampel tanah merupakan tahapan terpenting di dalam
progam uji tanah. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Jangan mengambil contoh tanah dari galengan, selokan, bibir
teras, tanah tererosi sekitar rumah dan jalan, bekas pembakaran
sampah/sisa tanaman/ jerami, bekas penimbunan pupuk, kapur
dan bahan organik, dan bekas penggembalan ternak.
2. Permukaan tanah yang kan diambil contohnya harus bersih dari
rumput-rumputan, sisa tanaman, bahan organik/ serasah, dan
batu-batuan atau kerikil.
3. Alat-alat yang digunakan bersig dari kotoran-kotoran dan tidak
berkarat. Kantong plastik yang digunakan sebaiknya masih baru,
belum pernah dipakai untuk keperluan lain.

5
pH tanah atau tepatnya pH larutan tanah sangat penting karena
larutan tanah mengandung unsur hara seperti Nitrogen (N),
Potassium/kaliaum (K), dan Pospor (P) dimana tanaman membutuhkan
dalam jumlah tertentu untuk tumbuh, berkembang, dan bertahan terhadap
penyakit. Jika pH larutan tanah meningkat hingga di atas 5,5; Nitrogen
(dalam bentuk nitrat) menjadi tersedia bagi tanaman. Disisi lain Pospor
akan tersedia bagi tanaman pada pH antara 6,0 hingga 7,0. Dalam
pemeriksaan pH tanah di lapangan dapat menggunakan pH soil tester atau
indikator kertas pH.

D. ALAT DAN BAHAN


1. Auger
2. Termometer
3. pH soil tester
4. kantong plastik
5. sekop
6. sarung tangan
7. kertas label
8. alat tulis

E. CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan serta menentukan lokasi yang akan
digunakan untuk pengambilan sampel tanah
2. Membuat lubang pada tanah kurang lebih 15 cm menggunakan auger
3. Mengambil tanah yang menempel pada auger dengan sekop kecil,
kemudian memasukkan ke dalam kantong plastik.
4. Melakukan pelabelan pada kemasan sampel.
5. Melakukan pengukuran suhu sampel tanah dengan memasukkan
termometer ke dalam lubang yang telah dibuat.
6. Mencatat hasil pengukuran.

6
7. Melakukan pengukuran pH dan kelembaban dengan memasukkan pH
soil tester ke dalam lubang tanah selama 5 menit. Untuk pengukuran
kelembaban dengan cara menekan pH soil tester terus-menerus, angka
kelembaban ditunjukkan oleh warna hijau.
8. Mencatat hasil pengukuran.

F. DATA HASIL PENGAMATAN


Dari praktikum yang dilakukan data sebagi berikut:
NO Pengukuran Hasil pengukuran
1. Kelembaban tanah 1,3%
2. Suhu tanah 26 0C
3. pH tanah 6,9

G. PEMBAHASAN
Kelembaban udara dalam tanah merupakan salah satu faktor penting
dari pertumbuhan tanaman. Kelembaban yang berlebihan dapat
mengakibatkan akar tanaman menyerap banyak air dan cepat busuk,
sedangkan kekurangan kelembaban pada tanah menyebabkan akar
tanaman kekurangan air sehinga pertumbuhan tanaman tidak optimal.
Kelembaban tanah yang diperoleh dari pengukuran tersebut sebesar 1,3%.
Suhu tanah yang diperoleh dari hasil pengukuran ialah 26 0Cbila
mengacu pada Tisdale and Nelson (1996) suhu tersebut belum mencapai
suhu optimal tanah yaitu 30 0C. Tinggi rendahnya suhu sekitar tanaman
ditentukan oleh radiasi matahari, kerapatan tanaman, distribusi cahaya
dalam tajuk tanaman, kandungan lengas tanah (lengas tanah = air yang
terikat), serta aktivitas mikrobakteri.
Suhu tanah yang rendah dapat mempengaruhi penyerapan air dari
pertumbuhan. Jika suhu tanah rendah, kecil kemungkinan terjadi
transipirasi, dan dapat mengakibatkan tumbuhan mengalami dehidrasi atau
kekurangan air. Pengaruh dari suhu tanah pada proses penyerapan bisa
dilihat dari hasil perubahan viskositas air, kemampuan menyerap dari

7
membran sel, dan aktivitas fisiologi dari sel-sel akar itu sendiri. Dengan
kata lain pada keadaan udara yang panas maka evaporasi air dari
permukaan tanah akan semakin besar (Tisdale and Nelson, 1996).
pH tanah merupakan salah satu sifat kimia tanah. pH tanah
menunjukkan sifat keasaman dan alkalinitas tanah, dengan menunjukkan
banyaknya konsentrasi ion hidrogen (H+) dalam tanah. Semakin tinggi
kadar H+ dalam tanah semakin masam tanah tersebut. pH tanah berkisar
antara 0 smapai 14, dimana pH 7 disebut sebagai pH netral, kurangdari 7
disebut masam dan pH yang diatas 7 disebut Ph alkalis/basa. pH tanah di
Indonesia umumnya masam berkisar antara 4,0 – 5,5, sehingga tanah
dengan pH 6,0 - 6,5 telah dikatakan baik, walaupun sebenarnya agak
masam (Sarwono Hardjowigeno dalam Ilmu Tanah, 2003).

H. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telahdilakukan, maka diperoleh pH tanah
sebesar 6.9, hal ini menunjukkan bahwa tanah tersbeut asam, dan untuk di
Indonesia tanah tersebut tergolong tanah dengan pH yang baik. Dan untuk
di Indonesia tanah tersbeut tergolong tanah dengan pH yang baik. Dan
untuk memperoleh ketersediaan hara yang optimum bagi pertumbuhan
tanaman dan kegiatan biologis di dalam tanah, maka pH tanah harus
dipertahankan pada pH sekitar 6,0 – 7,0.

8
I. LAMPIRAN

No. Gambar Keterangan


1. Membersihkan permukaan tanah uang
akan diambil sampelnya

2. Menggali dengan auggerdengan


kedalaman ±10 cm

3. Sampel tanah diambil menggunakan


sekop lalu dimasukkan ken ke dalam
plastik

9
4. Setelah di gali dengan augger dan di
keduk tanahnya kemudian di ukur
suhu.

NO Keterangan Gambar
5. Mengukur ph tanah dan
kelembaban tanah dengan
menggunakan soil tester
meter.

10
11
LAPORAN PRAKTIKUM

PEMERIKSAAN KUALITAS Pb TANAH

A. WAKTU DAN TEMPAT


Hari, tanggal : Kamis, 30 November 2017
Tempat : Belakang Perpustakaan Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta

B. TUJUAN
Dapat melakukan pemeriksaan timbal (Pb) dalam tanah.

C. DASAR TEORI
Timbal atau kesehariannya dikenal dengan nama timah hitam, dalam
bahasa ilmiahnya adalah plumbum (Pb). Sudah hampir di seluruh belahan
dunia, di Bangkok tingginya kadar Pb di udara menyebabkan 200.000-
500.000 kasus hipertensi, dan menyebutkan 400 kematian setiap tahun.
Dalam jangka yang panjang berdampak pada penurunan produktifitas dan
memacu serangan jantung (Arisandi, 2006)
Timbal (Pb) yang terlepas ke udara dapat masuk ke dalam tubuh
manusia selanjutnya akan mengendap di dalam darah. Akumulasi
kandungan timbal (Pb) dalam darah akan menyebabkan berbagai dampak
buruk. Seperti peningkatan kasus hipertensi menurunnya IQ anak-anak
dan dapat menimbulkan gangguan intestinal dan anemia. Timbal (Pb) yang
terlepas ke udara bisa juga tertinggal di tanah dan dapat menyebabkan
pencemaran tanah.
Tanah merupakan tempat penampungan berbagai bahan kimia.
Banyak dari gas SO2 yang dihasilkan dari perubahan bahan bakar batu
bara atau bensin berakhir dengan sulfat yang masuk kedalam tanah atau
tertampung di atas tanah. Nitrogen Oksida yang dirubah diatmosfer
menjadi nitrat akhirnya akan terdeposit ke dalam tanah. Tanah menyerap
NO dan NO2 dengan cepat dan gas-gas tersebut mengalami oksidasi

12
menjadi nitrat dalam tanah . karbon monoksida dirubah menjadi CO2 oleh
bakteri dan ganggang dalam tanah. partikel timbal (Pb), yang berasal dari
buang kendaraan bermotor ditemukan pada lapisan tanah sepanjang jalan
raya yang padat lalu lintas. Timbal dilapisan atas tanah ditemukan juga di
daerah yang dekat dengan penambangan dan peleburan timbal.

D. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Tabung reaksi
b. Rak
c. Lampu bunsen
d. Pipet
e. Korek api
f. Penjepit
g. Labu erlenmeyer
h. Pinset
i. Corong
2. Bahan
a. Sampel tanah
b. Kertas saring yang sudah dioven
c. KI 10-20%
d. KI 2%

E. CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Memasukkan 1-2 gr sampel tanah ke Labu erlenmeyer dengan
menambahkan 10 ml aquadest.
3. Menggojoknya/ mengaduknya dengan lidi hingga merata lalu disaring
dengan kertas saring yang sudah dioven ke dalam tabung reaksi.
4. Larutan dibagi menjadi 2 tabung.
5. Tabung 1 ditambahkan beberapa tetes KI 10-20%. Lalu didiamkan.

13
6. Tabung 2 ditambahakan beberapa tetes KI 2%. Lalu dipanaskan diatas
lampu spiritus. Yang warnanya semula kuning menjadi putih
(mendidih).
7. Tabung 2 yang telah mendidih lalu didiamkan hingga dingin, lalu
diambil 2-3 tetes dan diteteskan di obyek glass
8. Lalu diamati dengan mikroskop.

F. Hasil dan Pembahasan


1. Hasil
NO Pb Ciri-ciri
1. Positif Ada endapan kristal segienam
mengandung Pb berwarna kuning
2. Negatif Tidak ada endapan kristal segienam
mengandung Pb berwarna kuning.

2. Pembahasan
Pada praktikum ini, melakukan pemeriksaan Pb kualitatif pada tanah.
Hal pertama yang dilakukan adalah meyiapkan alat dan bahan. Setelah
melakukan pengambilan sampel tanah yang bersifat representatif,
sampel diambil 1-2 gr. Kemudian dimasukkan kedalam labu
erlenmeyer lalu menambahkan aquadest sebanyak 10 ml. Lalu diaduk
hingga merata dengan lidi. Membagi larutan dengan tabung 1 dan
tabung 2. Setelah itu disring menggunkan kertas saring yang sudah
dioven selama 1 jam. Lalu amenambahakan beberapa tetes KI 10-20%
dengan memberinya lebel 1. Setelah diendapkankan akan muncul
larutan kuning hal ini berarti tanah tersebut positif mengandug Pb.
Untuk tabung 2 ditambah beberapa tetes KI 2% lalu dipanaskan hingga
mendidih. Yang mana pada awalnya berwarna kuning menjadi putih
saat mendidih. Hal ini bertujuan agar kristal kristal segi enam
mengendap. Setelah itu tabung 2 didinginkan, lalu diambil 2-3 tetets
dan diletakkan di obyek glass. Sampel tersebut diamati di mikroskop,

14
maka akan terlihat kristal-kristal segi enam berwarna kuning. Hal ini
menunjukkan bahwa sampel tanah yag diperiksa positif mengandung
Pb.

G. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan baha,
tanah yang digunkan sebagai sampel postif mengandung Pb. Hal ini
terbukti dengan hasil pengamatan dengan mikroskop yang menunjukkan
adanya kristal segi enam berwarna kuning.

H. LAMPIRAN

No. Gambar Keterangan


1. Membersihkan
permukaan tanah uang
akan diambil sampelnya

15
2. Menggali dengan
auggerdengan kedalaman
±10 cm

3. Sampel tanah diambil


menggunakan sekop lalu
dimasukkan ken ke
dalam plastik

4. Melarutkan tanah dengan


sedikit air. Kemudian di
aduk rata

16
5. Saring tanah yang sudah
diberi sedikit air tadi

6. Tetesi cairan KI

17
7. Untuk sampel yang
berubah warna di bagu 2
tabung. Pembagiannya
tidak sama rata

8. Tabung yang isinya lebih


banyak kemudian
dibakar di spirtus sampai
berubah warna menjadi
bening

18
9. Hasil pembakaran stelah
didinginkan

10. Taruh hasil pendinginan


tadi di preparat

19
11. Hasil kristal yang dilihat
menggunakan
mikroskop. Terdapat
kristal berati tanah itu
mengandung Pb

20
LAPORAN PRAKTIKUM

PEMERIKSAAN JAMUR PADA TANAH

Materi Praktik : Pemeriksaan Jamur dalam tanah

Kompetensi : Pemeriksaan biologi tanah

Waktu :120 menit

Hari,tanggal : Kamis,30 November 2017

Lokasi : Lab Mikrobiologi Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik


Kesehatan Kemenkes Yogyakarta

A. Latar Belakang
Pencemaran lingkungan oleh mikroba patogen dan bahan kimia toksik
yang menyebabkan penyakit dan toksisitas pada makhluk hidup termasuk
manusia, dewasa ini menjadi isu yang sangat penting. Pabrik, usaha pemurnian
logam dan semua kegiataan usaha yang menyebabkan pencemaran dan berakibat
buruk terhadap kesehatan penduduk sekitarnya dikategorikan pelaku tindak
pidana kejahatan. Sehingga petugas penegak hukum atau seorang ahli farmasi
forensik dilibatkan dalam penyidikan kasus pencemaran lingkungan ini
(Darmono, 2008).

Fungi atau Cendawa adalah organisme heterotrofik. Mereka memerluka


senyawa organik utuk nutrisinya. Bila mereka hidup dari benda organik mati yang
terlarut, mereka disebut saprofit. Saprofit menghancurkan sisa – sisa tumbuhan
dan hewan yang kompleks, menguraikan menjadi zat – zat kimia yang lebih
sederhana, yang kemudian dikembalikan kedalam tanah, dan selanjutnya
meningkatkan kesuburannya. Jadi mereka bisa sangat menguntungkan bagi
manusia (Pelczar, et.al. 2008).

Fungi tingkat tinggi maupun tingkat rendah mempunyai ciri yang khas
yaitu benang tunggal atau bercabang-cabang yang disebut hifa. Kumpulan dari
hifa-hifa akan membentuk misselium. Fungi ada yang bersifat parasit dan ada pula

21
yang bersifat saprofit. Fungi dapat mensintesis protein dan vitamin (Waluyo,
2004).

Identifikasi jamur merupakan suatu kegiatan yang sangat penting


mengingat banyak jenis jamur belum diketahui jumlah dan jenisnya. Jumlah
spesies jamur yang sudah diketahui hingga kini hanya kurang lebih 69.000 dari
per kiraan 1.500.000 spesies yang ada didunia. Dapat dipastikan bahwa indonesia
yang sangat kaya akan diservitas tumbuhan dan hewannya juga memiliki
diservitas jamur yang sangat tinggi mengingat lingkungannya yang lembab dan
suhu tropik yang mendukung pertumbuhan jamur (Handajani, 2006).

Tujuan Praktikum

Dapat melakukan pemeriksaan jamur dalam tanah dengan tepat dan benar

B. Persiapan
1. Alat
No. Nama dan Spesifikasi Alat Jumlah
1. Mikroskup 1 buah
2. Obyek glass 3 buah
3. Deck glass 3 buah
4. Tabung reaksi 3 buah
5. Petridish 3 buah
6. Timbangan 1 buah
7. Pipet ukur 10 ml 1 buah
8. Rak tabung 1 buah
9. Inkubator 1 buah
10. Ose tumpul 1 buah
11. Lampu spiritus 1 buah
12. Erlemeyer 100ml 1 buah

22
2. Bahan
No. Nama dan Spesifikasi Bahan Jumlah
1. Media Potato Dextrosa Agar 5 gram
2. Aquadest 200ml
3. Alkohol 20ml
4. Spritus 100 ml
5. Kertas saring 1 buah

D. Cara Kerja
a. Mengambil tanah dan ditimbang hingga menunjukkan berat 1 gr.
b. Masukkan tanah ke dalam tabung erlemeyer kemudian
mengencerkan tanah dengan menambahkan aquadest 10 ml.
c. Menyaring tanah yang sudah diencerkan tadi dengan kertas saring
dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Tunggu hingga air
pengenceran masuk semua ke dalam tabung.
d. Mengambil air pengecer pada tabung petama untuk dimasukkan
pada tabung kedua. Pada tabung kedua menambahkan akuades
sebanyak 9 ml.
e. Kemudian melalukan pengenceran kembali hingga
bertingkatsampai 103.
f. Tiga pengenceran diambil 1 ml memasukkannya ke dalam
petridish untuk ditanam dengan media PDA. Kemudian diinkubasi
pada suhu ruang selama 5 -7 hari.
g. Menyiapkan preparat, deck glass, dan mikroskup. Jangan lupa
dibersihkan.
h. Mengambil koloni jamur yang memiliki warna yang berbeda
dengan ose tumpul.
i. Membuat preparat, kemudian diamati di bawah mikroskop.

23
E. Hasil dan Pembahasan
Praktikum dilakukan dengan melakukan pengambilan sampel
tanah dan diperiksa jamur yang ada dalam tanah tersebut dengan cara
melakukan pengeceran tanah hingga 103. Kemudian penanaman jamur
di sebuah media berupa PDA dan disuburkan dengan cara diinkubasi
pada suhu ruangan selama 5- 7 hari. Pada pemeriksaan setelah
melakukan penanaman dan penyuburan diamati jamur yang tumbuh
pada media. Dan pada media yang ditanam dapat ditemukan hasil yaitu
adanya 4 jenis jamur, pengelompokan dari 4 jenis jamur tersebut
digolongkan berdasarkan warna pada jamur. Pada keempat jamur
tersebut diidentifikasi dengan jamur yang berwarna hitam, putih, abu –
abu, dan hijau.

Untuk mengetahui identifikasi jenis dari jamur dapat dilakukan


pengamatan menggunakan miskroskop dengan perbesaran 10x. Dan
mencocokkan hasil pengamatan dengan ciri – ciri jamur tanah pada
umumnya.

F. Lampiran

No. Gambar Keterangan


1. Membersihkan
permukaan tanah uang
akan diambil
sampelnya

24
2. Menggali dengan
auggerdengan
kedalaman ±10 cm

3. Sampel tanah diambil


menggunakan sekop
lalu dimasukkan ken
ke dalam plastik

4. Tanah yang sudah di


timbang

25
5. Larutan yang akan
ditanam

6. Cawan petri yang


sudah diberi label

7. Menanam larutan ke
dalam cawan petri
sebanyak 1ml

26
8. Memasukkan media
PCA ke dalam cawan
hingga menutupi
permukaan cawan
petri

9. Cawan petri yan


sudahditumbuhi jamur
setelah diinkubator

27
10. Ambil satu warna
jamur menggunakan
ose tumpul lalu
ditaruh di preparat.
Sebelum di taruh
jamur preparat di
tetesi air terlebih
dahulu

28
11. Bentuk jamur yang
berwarna hitam

12. Bentuk jamur yang


berwarna hijau

13. Bentuk jamur yang


berwarna putih

29
14. Bentuk jamur yang
berwarna abu-abu

15 Jamur yang sudah


ditaruh pada preparat

30

Anda mungkin juga menyukai