Anda di halaman 1dari 7

KASUS

Pada pelaksanaan monitoring pencemaran udara akibat kebisingan pada kawasan


permukiman digunakan alat yang disebut Sound Level Meter dengan satuan
pengukuran “Desibel A (dBA)”. Hasil pengukuran kebisingan yang dilakukan
menunjukkan 60 dBA.
Pertanyaan soal :
Standar kebisingan yang digunakan untuk kasus tersebut di atas adalah:
A. Maksimal 55 dBA.
B. Maksimal 60 dBA.
C. Maksimal 65 dBA.
D. Maksimal 70 dBA.
E. Maksimal 75 dBA.
Kunci Jawaban A
Referensi Penyehatan Udara, gas buang dan radiasi
Nama Pembuat Dr. Khambali, ST,MPPM.
Institusi/Bagian Jurusan Kes. Lingkungan Poltekkes Kemenkes Surabaya/HAKLI Jatim

KASUS
Dalam rangka keberhasilan Pengendalian Pencemaran Lingkungan khususnya
pencemaran udara di lingkungan industri, maka monitoring/ pemantauan pencemaran
udara perlu dilaksanakan secara rutin dan berkala. Sebagai petugas kesehatan
lingkungan/ Sanitarian dan menurut pedoman yang telah ditetapkan, maka ada
bebrapa langkah (mekanisme dan prosedur/ SOP) yang seharusnya Saudara
lakukan.
Pertanyaan soal :
Sesuai mekanisme dan prosedur (SOP) pemantauan /monitoring kualitas udara
tersebut di atas, maka langkah pertama yang harus Saudara lakukan adalah:
A. Menghubungi industri yang akan dipantau supaya mempersiapkan diri.
B. Melaporkan kejadian pencemaran kepada atasan dan yang berwajib.
C. Menentukan lokasi industri, waktu / jadwal serta mempersiapkan sarana
pemantauan yang diperlukan .
D. Meakukan pengambilan sampel di lapangan.
E. Melakukan pemantauan di lapangan dan pengambilan sampel.
Kunci Jawaban C
Referensi Penyehatan Udara, gas buang dan radiasi
Nama Pembuat Dr. Khambali, ST,MPPM.
Institusi/Bagian Jurusan Kes. Lingkungan Poltekkes Kemenkes Surabaya/HAKLI Jatim

KASUS
Pertanyaan soal :
Pada tahap perlaksanaan pemantauan kualitas lingkungan / udara sebagaimana
mekanisme dan prosedur/ SOP) di atas maka kegiatan yang harus Saudara lakukan
adalah:
A. Mengirimkan sampel ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan oleh BBTKL/
laboratorium pemerintah yang lain.
B. Pengukuran dan pengambilan sampel di lingkungan/ lapangan serta mengirimkan
sampel ke laboratorium.
C. Menganalisis data yang terkumpul sebagai dasar untuk melakukan tindakan.
D. Tidak melakukan tindakan apapun karena tidak ada anggarannya.
E. Melaporkan kegiatan yang sudah dilakukan kepada atasan.

1
Kunci Jawaban B
Referensi Penyehatan Udara, gas buang dan radiasi
Nama Pembuat Dr. Khambali, ST,MPPM.
Institusi/Bagian Jurusan Kes. Lingkungan Poltekkes Kemenkes Surabaya/HAKLI Jatim

KASUS
Hasil sampling dan pemeriksaan udara di dalam maupun di luar gedung minggu lalu
menunjukkan bahwa komposisi udara 78 % gas nitrogen, 20 % gas Oksigen (O2) dan 2 %
gas-gas lain seperti CO2, NO2, CH4 dll. Kondisi seperti ini menunjukkan tidak ada
pencemaran baik di dalam maupun di luar gedung. Pada saat terjadi kebakaran selain
panas, juga terasa susah bernafas.
Pertanyaan soal :
Apakah penyebab sesak nafas pada kasus tersebut ?:
A. Suhu udara panas
B. Lelah mondar-mandir
C. Panik memadamkan api
D. Banyak mengeluarkan keringat
E. Menurunnya jumlah Oksigen (O2)
Kunci Jawaban E
Referensi Penyehatan Udara, Gas Buang dan Radiasi
Nama Pembuat Dr. Khambali, ST, MPPM
Institusi/Bagian Jurusan Kes. Lingkungan Poltekkes Kemenkes Surabaya/HAKLI Jatim

KASUS
Hasil sampling udara dan pemeriksaan laboratorium udara ruang kerja menunjukan hasil
bahwa kandungan gas nitrogen (N2) 78 %, Oksigen (O2) 20 % dan 2 % gas-gas lainnya.
Sirkulasi udara berlangsung secara silang masuk melalui pintu dan jendela serta keluar
melalui lubang ventilasi. Halaman luar ruang kerja banyak tumbuhan sehingga nampak
rindah, sejuk dan asri.
Pertanyaan soal :
Hasil pemeriksaan laboratorium tersebut menunjukkan bahwa ruang tempat kerja dalam
keadaan :
A. Sejuk
B. Panas
C. Normal
D. Tercemar gas-gas lain
E. Tercemar Gas Nitragen (N2)
Kunci Jawaban C
Referensi Penyehatan Udara, Gas Buang dan Radiasi
Nama Pembuat Dr. Khambali, ST, MPPM
Institusi/Bagian Jurusan Kes. Lingkungan Poltekkes Kemenkes Surabaya/HAKLI Jatim

KASUS
Orang berada di dapur untuk memasak dalam waktu cukup lama dengan system sirkulasi
udara yang tidak baik mengakibatkan kadar O2 (Oksigen) menurun dan miningkatkan
kadar CO2. Dampak yang terjadi pada orang tersebut adalah pingsan dan hasil
pemeriksaan udara menujukkan bahwa kadar oksigen rendah, CO rendah dan kadar CO2
tinggi.
Pertanyaan soal :

2
Kasus pingsan di dapur pada orang tersebut dikarenakan :
A. Simple asphysia
B. Chemical Asphysia
C. Suhu dapur tinggi
D. Kekurangan air (Dehidrasi)
E. Kelahan akibat lama di dapur
Kunci Jawaban A
Referensi Penyehatan Udara, Gas Buang dan Radiasi
Nama Pembuat Dr. Khambali, ST, MPPM
Institusi/Bagian Jurusan Kes. Lingkungan Poltekkes Kemenkes Surabaya/HAKLI Jatim

KASUS
Hasil pembakaran bahan bakar fosil seperti premium dan solar berasal dari kendaraan
bermotor mengakibatkan meningkatnya Carbon Monoksido (CO) akibat keadaan mesin
kendaraan yang tidak terpilihara. Kemacetan di jalan semakin memperburuk kondisi udara
sehingga berdampak pada kesehatan manusia.
Pertanyaan soal :
Pencemaran udara pada kasus ini akan berdampak pada :
A. Meningkatkan HBO2 dalam darah
B. Menurunkan HBCO dalam darah
C. Meningkatnya HBCO dalam darah
D. Menyeimbangkan HBO dalam darah
E. Menyeimbangkan HBCO
Kunci Jawaban C
Referensi Penyehatan Udara, Gas Buang dan Radiasi
Nama Pembuat Dr. Khambali, ST, MPPM
Institusi/Bagian Jurusan Kes. Lingkungan Poltekkes Kemenkes Surabaya/HAKLI Jatim

KASUS
Reaksi O3 ↔ O2 + O’ dimana O2 banyak di produksi dari tumbuhan pada saat fotosintesa
pada hijau daun, Keberadaa gas pencemar berupa Chloro-flouro-carbon (CFC) yang
berasal dari pendingin ruangan (AC) dapat mengikat O’ sehingga Ozon tidak dapat
terbentuk lagi. Semakin banyak CFC terlepas ke atmosfir semakin mengurangi jumlah
ozon yang dikenal dengan istilah lubang Ozon.
Pertanyaan soal :
Reaksi-reaksi gas pada kasus pencemaran tersebut di atmosfir terjadi pada lapisan:
A. Ionosfer
B. Themosfir
C. Stratosfir
D. Mesosfir
E. Troposfir
Kunci Jawaban C
Referensi Penyehatan Udara, Gas Buang dan Radiasi
Nama Pembuat Dr. Khambali, ST, MPPM
Institusi/Bagian Jurusan Kes. Lingkungan Poltekkes Kemenkes Surabaya/HAKLI Jatim

KASUS

3
Sinar ultraviolet (UV) yang berasal dari sinar Matahari dapat mengakibatkan kanker kulit
bila terlalu banyak jumlahnya. UV dapat terkurangi sampai ke bumi karena adanya ozon
(O3) yang berfungsi sebagai barrier. O3 (Ozon) di lapisan stratosfir terbentuk dan
teruraimelalui reaksi O3 ↔ O2 + O’. Beberapa gas pencemar berupa Chloro-flouro-carbon
(CFC) yang berasal dari pendingin ruangan (AC) dapat mengikat O’ sehingga Ozon tidak
dapat terbentuk lagi. Semakin banyak CFC terlepas ke atmosfir semakin mengurangi
jumlah ozon yang dikenal dengan istilah lubang Ozon.
Pertanyaan soal :
Upaya pencegahan kanker kulit yang tepat akibat meningkatnya UV pada kasus
pencemaran tersebut dilakukan melalui :
A. Isolasi
B. Substitusi
C. Penghijauan
D. Pelarangan penggunaan AC
E. Penggunaan APD
Kunci Jawaban B
Referensi Penyehatan Udara, Gas Buang dan Radiasi
Nama Pembuat Dr. Khambali, ST, MPPM
Institusi/Bagian Jurusan Kes. Lingkungan Poltekkes Kemenkes Surabaya/HAKLI Jatim

KASUS
Pemanasan global sebagai akibat banyaknya UV masuk ke bumi dan pantulannya berupa
sinar infra merah. Di atmosfir terdapat banyak gas rumah kaca (CO2) yang dapat ditembus
sinar UV dan sebaliknya sinar infra merah tidak dapat menembus sehingga panas bumi
semakin meningkat. CO2 merupakan bahan untuk pembentukan karbohidrat melalui
fotosintesa pada hijau dengan rekasi CO2 + H2O pada tumbuhan
Pertanyaan soal :
Srategi yang tepat untuk mengurangi pemanasan global pada kasus tersebut adalah :
A. Mengurangi jumlah kendaraan
B. Pembatasan penggunaan AC
C. Mengurangi penggunaan air
D. Mengatur jam memasak
E. Penghijauan
Kunci Jawaban E
Referensi Penyehatan Udara, Gas Buang dan Radiasi
Nama Pembuat Dr. Khambali, ST, MPPM
Institusi/Bagian Jurusan Kes. Lingkungan Poltekkes Kemenkes Surabaya/HAKLI Jatim

KASUS
Monitoring kualitas udara di jalan raya untuk parameter (SOx, NOx, Hidro carbon
dan partikel Pb) penting untuk mengetahui tingkat pencemaran akibat gas buang
kendaraan bermotor. Seorang Sanitarian harus menguasai teknik sampling dan
pengiriman sampel ke laboratorium.
Pertanyaan soal :
Dalam pelaksanaan pengambilan sampel udara pada kegiatan di atas, menggunakan alat :
A. High volume dust sampler.
B. Personal dust sampler.
C. Low volume dust sampler.
D. Migget Impinger.

4
E. Gas ditector
Kunci Jawaban D
Referensi Penyehatan Udara, Gas Buang dan Radiasi
Nama Pembuat Dr. Khambali, ST, MPPM
Institusi/Bagian Jurusan Kes. Lingkungan Poltekkes Kemenkes Surabaya/HAKLI Jatim

KASUS
Hasil monitoring partikel Pb di jalan raya menunjukan hasil melebihi Baku Mutu dan
di setiap pertigaan serta perempatan terdapat pos polisi. Hasil pemeriksaan darah
Polisi lalulintas yang bertugas di pos tersebut juga menunjukkan telah melebihi
ambang batas, sebaliknya Pb dalam darah Polisi yang bertugas sebagai staf di
Polres jauh dibawah ambang batas. Roling yang dijalankan oleh Polres hanya
dilakukan diantara sesame Polantas.
Pertanyaan soal :
Strategi yang tepat untuk mengurangi Pb dalam darah pada kasus di atas adalah :
A. Mengurangi jam kerja
B. Mengatur jam kerja (Shipt).
C. Mengatur kendaraan yang melintas
D. Menggunakan pelindung pernafasan
E. Meningkatkan gizi kerja bagi Polantas
Kunci Jawaban D
Referensi Penyehatan Udara, Gas Buang dan Radiasi
Nama Pembuat Dr. Khambali, ST, MPPM
Institusi/Bagian Jurusan Kes. Lingkungan Poltekkes Kemenkes Surabaya/HAKLI Jatim

KASUS
Pada saat melakukan sampling kualitas udara ambient di Perusahaan, Sanitarian
hanya melakukan pengukuran kualitas udara langsung dengan menggunakan
anemo meter, Psikrometer dan Globe Thermometer. Hasil pengukuran dapat
diketahui secara langsung di lapangan.
Pertanyaan soal :
Peralatan yang digunakan monitoring kualitas udara di perusahaan tersebut untuk
parameter :
A. Fisika
B. Kimia organik
C. Kimia anorganik
D. Mikrobiologi
E. Fisika, Kimia dan mikrobiologi
Kunci Jawaban A
Referensi Penyehatan Udara, Gas Buang dan Radiasi
Nama Pembuat Dr. Khambali, ST, MPPM
Institusi/Bagian Jurusan Kes. Lingkungan Poltekkes Kemenkes Surabaya/HAKLI Jatim

KASUS
Hasil pemantauan bersama antara Jajaran Polresta dengan Depnakes dan Dinas
Kesehatan pada petugas Polantas di Jalan Protokol menunjukkan sebagian besar
tidak menggunakan Masker. Hasil laporan monitoring oleh Balai Besar Teknik
Kesehatan Lingkungan dan Karantina bahwa kadar CO, NOx dan Pb telah melebihi
baku mutu.

5
Pertanyaan soal :
Upaya pengendalian dampak pencemaran udara bagi Polantas pada kasus tersebut
termasuk kegiatan :
A. Isolasi
B. Substitusi
C. Teknik
D. Administrasi
E. Pemakaian APD
Kunci Jawaban D
Referensi Penyehatan Udara, Gas Buang dan Radiasi
Nama Pembuat Dr. Khambali, ST, MPPM
Institusi/Bagian Jurusan Kes. Lingkungan Poltekkes Kemenkes Surabaya/HAKLI Jatim

KASUS
Perusahaan mebelair meresahkan masyarakat sekitarnya karena banyak debu
kayu yang berterbangan sehingga mengganggu pernafasan. Setelah ada protes
dari penduduk dan di datangi petugas gabungan dari Depnaker, Dinas Kesehatan
dan kepolisian, pihak Perusahan memasang alat pengendali pencemaran debu.
Pertanyaan soal :
Peralatan yang digunakan untuk pengendalian pencemaran debu pada kasus di atas
adalah :
A. Web Scruber
B. Cyclon
C. General Exhouster
D. Local Exhouster
E. General Ventilation
Kunci Jawaban B
Referensi Penyehatan Udara, Gas Buang dan Radiasi
Nama Pembuat Dr. Khambali, ST, MPPM
Institusi/Bagian Jurusan Kes. Lingkungan Poltekkes Kemenkes Surabaya/HAKLI Jatim

KASUS
Kebakaran hutan Kalimantan pada beberapa tahun lalu dirasakan sampai ke
Singapura, Malaysia dan Philipina. Kejadian tersebut membuat masyarakat harus
mengunakan masker setiap ke luar rumah sampai beberapa hari. Pemerintah
Indonesia melakukan berbagai upaya untuk memadamkan api tersebut dengan
menjatuhkan bom air.
Pertanyaan soal :
Bagaimankah pendapat Saudara atas peristiwa pencemaran udara tersebut :
A. Tidak berdampak
B. Berdampak lokal
C. Berdampak nasional
D. Berdampak regional
E. Berdampak internasional

Kunci Jawaban D
Referensi Penyehatan Udara, Gas Buang dan Radiasi
Nama Pembuat Dr. Khambali, ST, MPPM
Institusi/Bagian Jurusan Kes. Lingkungan Poltekkes Kemenkes Surabaya/HAKLI Jatim

6
KASUS
Untuk mencegah atau meminimasi bahaya kecelakaan dan gangguan yang terjadi pada
semua karyawan di PT. Industri Soda Indonesia, maka pihak manajemen memberlakukan
atura yang ketat mengenai kewajiban menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis
pekerjaan dan bagian dimana karyawan tersebut bekerja/ melakukan kegiatan kerja.
Beberapa kebijakan manajemen dalam mendukung keberhasilan program ‘Zero Accident’
adalah dengan memberikan reward dan punishment (penghargaan dan sanksi) kepada
semua karjawan.
Pertanyaan soal :
Kebijakan dan tata aturan / kewajiban bagi seluruh karyawan untuk menggunaan /
memakai APD adalah merupakan usaha dalan hal :
A. Substitusi alat/bahan yang mengeluarkan debu
B. Pengendalian terhadap sumber Pencemar (Isolation control)
C. Pengendalian proses atau transmisi (substitusi proses)
D. Pengendalian terhadap tenaga kerja
E. Pengendalian terhadap peraturan perundang-undangan.
Kunci Jawaban D
Referensi Penyehatan Udara, Gas Buang dan Radiasi
Nama Pembuat Dr. Khambali, ST, MPPM
Institusi/Bagian Jurusan Kes. Lingkungan Poltekkes Kemenkes Surabaya/HAKLI Jatim

KASUS
Usaha pengendalian pencemaran lingkungan oleh kegiatan industry/ pabrik bisa dilakukan
dalam gedung (pabrik) dan juga bisa di lingkungan/ kawasan industry / pabrik. Satu
diantara cara pengendalian pencemaran udara yang dilakukan di dalam pabrik adalah
dengan melengkapi water sprayer pada cerobong asap pabrik tersebut. Tujuan dari
pemasangan water sprayer pada cerobong asap adalah mengurangi partikulate dan gas-
gas akibat pembakaran yang tidak sempurna, sehingga kadar pencemar yang keluar dari
cerobong asap sudah lebih baik ( kecil).
Pertanyaan soal :
Upaya yang dilakukan dengan melengkapi water sprayer pada cerobong asap merupakan
usaha yang dilakukan dalam pengendalian terhadap :
A. Substitusi alat/bahan yang mengeluarkan debu
B. Pengendalian terhadap sumber Pencemar (Isolation control)
C. Pengendalian proses atau transmisi (substitusi proses)
D. Pengendalian terhadap tenaga kerja
E. Memperbaiki system pengendalian pencemaran udara.
Kunci Jawaban B
Referensi Penyehatan Udara, Gas Buang dan Radiasi
Nama Pembuat Dr. Khambali, ST, MPPM
Institusi/Bagian Jurusan Kes. Lingkungan Poltekkes Kemenkes Surabaya/HAKLI Jatim

Anda mungkin juga menyukai