Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM FISIKA LINGKUNGAN

PENGUKURAN DERAJAT KEASAMAN (pH) dan SUHU


BERINDIKATOR PADA ALAT SOIL TESTER (SOIL METER)

PRAKTEK KE - : 8
TANGGAL PRAKTEK : 26 OKTOBER 2021

DISUSUN OLEH :
KHILDA KHUSSYIFA (210107009) 1A

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


TEKNIK PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK NEGERI CILACAP
CILACAP
2021
I. TUJUAN PRAKTIKUM
A. Mahasiswa terampil menggunakan atau mengoperasionalkan alat soil tester.
B. Mahasiswa dapat mengidentifikasi lokasi tanah yang memiliki tekstur wet
and dry.
C. Mahasiswa mampu mengaplikasikan prinsip kerja Alat Soil Tester.
D. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran derajat keasaman (pH) dan suhu
pada sampel tanah disekitar kawasan industri.
II. MANFAAT PRAKTIKUM
A. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap derajat keasaman
tanah.
B. Mengetahui pengaruh pH terhadap kesuburan tanah.
III. DASAR TEORI
Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam
air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam defenisi
modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat
lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu
basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk
membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan
asam sulfat (yang digunakan dalam baterai atau aki mobil) Asam umumnya berasa
masam, walaupun demikian mencicipi rasa asam terutama asam pekat dapat
berbahaya dan tidak dianjurakan (Parning, 2006).
Reaksi tanah menunjukkan sifat keasaman dan kebasaan tanah yang
dinyatakan dengan nilai pH. (Menurut Kartasapoetra dan Sutedjo, 1985) pH tanah
adalah suatu ukuran aktivitas ion hydrogen dalam larutan air tanah dan dipakai
sebagai ukuran keasaman tanah. Sebetulnya keasaman dan kebasaan tanah
merupakan pencerminan kadar, baik ion H+ maupun ion OH-.
Soil tester merupakan alat untuk mengukur 3 nilai parameter yang terdapat
dalam tanah yaitu kelembaban, suhu, dan pH tanah.
pH merupakan skala yang menunjukkan kadar hidrogen yang melarut dalam
suatu larutan di mana :
pH = -log[H+]
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat
keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan . Ia didefinisikan sebagai
kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion
hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan
pada perhitungan teoretis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif
terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan
persetujuan internasional (Chang, 2003).
Rahayu (2009) berpendapat bahwa larutan dengan harga pH rendah
dinamakan ”asam” sedangkan yang harga pH-nya tinggi dinamakan ”basa”. Skala
pH terentang dari 0 (asam kuat) sampai 14 (basa kuat) dengan 7 adalah harga
tengah mewakili air murni (netral).
(Menurut Notohadiprawiro, 1985) tanah dapat dipilahkan berdasarkan reaksi
tanah atau pH sebagai berikut :

Reaksi Tanah pH
Luar biasa asam <4
Sangat Asam 4,0 – 5,0
Asam 5,0 – 6,0
Agak Asam 6,0 – 7,0
Agak basa 7,0 – 8,0
Basa 8,0 – 9,0
Sangat basa 9,0 – 10
Luar biasa Asam > 10

Konsep pH pertama kali diperkenalkan oleh kimiawan Denmark Søren


Peder Lauritz Sørensen pada tahun 1909. Tidaklah diketahui dengan pasti makna
singkatan "p" pada "pH". Beberapa rujukan mengisyaratkan bahwa p berasal dari
singkatan untuk power p (pangkat), yang lainnya merujuk kata bahasa Jerman
Potenz (yang juga berarti pangkat), dan ada pula yang merujuk pada kata potential.
Jens Norby mempublikasikan sebuah karya ilmiah pada tahun 2000 yang
berargumen bahwa p adalah sebuah tetapan yang berarti "logaritma negatif" (Devi,
2009).
IV. ALAT DAN BAHAN

Alat dan Bahan


1. Soil tester
2. Stopwatch
3. Alat tulis
4. Sekop
5. Meteran/penggaris

V. PROSEDUR PRAKTIKUM
1. Memastikan alat soil tester dapat digunakan sesuai petunjuk penggunaan
yang akan dijelaskan dosen pengampu.
2. Menentukan titik lokasi yang akan dijadikan sebagai sampel tanah (di daerah
kawasan industri).
3. Menggali titik tanah yang telah ditentukan dengan menggunakan sekop
dengan kedalaman bervariasi (5,10,15) cm.
4. Memasukkan alat soil tester dengan menghidupkan tombol ON di bagian
belakang untuk mengukur pH dan suhu tanah tersebut sambil
memperhatikan indikator (sensor) di bagian kepala alat.
5. Mencatat suhu dan pH sesuai titik lokasi yang diinginkan yang tertera pada
alat tersebut dan ditambahkan gambar (foto) indikator wet atau dry.
6. Didiamkan selama 3 menit hingga konstan. Dua kali percobaan.
7. Menghitung rata-rata hasil pengukuran.
VI. DATA HASIL PENGAMATAN

Tabel Hasil Pengukuran Suhu


Waktu : 13.00 – 15.00 WIB
Hari/tanggal : Selasa, 26 Oktober 2021
Lokasi : Sawah = Jl. Soetomo, Gg Riau, Cilacap Selatan
TPA = Jl. Jenderal Sudirman, Kandang macan, Tegalreja,
Cilacap Selatan

No Lokasi Waktu Suhu oC


5 cm (3 menit) 10 cm (3 menit) 15 cm (3 menit)
I II Rata2 I II Rata2 I II Rata2
1 Sawah 14.00 32 32 32 32 32 32 31 31 31

2 TPA 13.00 29 30 29,5 29 29 29 28 28 28

Rata2 Suhu Sawah = 32 + 32 +31 : 3


= 31,6 oC
Rata2 Suhu TPA = 29,5 + 29 +28 : 3
= 28,83 oC

Tabel Hasil Pengukuran pH


Waktu : 13.00 – 15.00 WIB
Hari/tanggal : Selasa, 26 Oktober 2021
Lokasi : Sawah = Jl. Soetomo, Gg Riau, Cilacap Selatan
TPA = Jl. Jenderal Sudirman, Kandang macan, Tegalreja,
Cilacap Selatan

No Lokasi Waktu pH
5 cm (3 menit) 10 cm (3 menit) 15 cm (3 menit)
I II Rata2 I II Rata2 I II Rata2
1 Sawah 14.00 6,5 6,0 6,25 5,5 6,0 5,75 6,0 6,0 6,0
(wet)
2 TPA 13.00 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0
(dry)
Rata2 pH Sawah = 6,25 + 5,75 + 6,0 : 3
= 6,0
2
Rata pH TPA = 7,0 + 7,0 +7,0 : 3
= 7,0
VII. PEMBAHASAN

(Sawah : Jl. Soetomo, Gg Riau, Cilacap Selatan)

(TPA : Jl. Jenderal Sudirman, Kandang macan, Tegalreja, Cilacap Selatan)

Lokasi Pengukuran 5 cm 10 cm 15 cm
Pengukuran
Sawah Ke-1
(Ph)
(Jl. Soetomo,
Gg Riau,
Cilacap
Selatan)
Ke-2
(Ph)
Ke-1
(Suhu)

Ke-2
(Suhu)

TPA Ke-1
(Ph)
(Jl. Jenderal
Sudirman,
Kandang
macan,
Tegalreja, Ke-2
Cilacap (Ph)
Selatan)

Ke-1
(Suhu)

Ke-2
(Suhu)

Pada praktikum kali ini kita mengukur pH dan Suhu tanah menggunakan alat
Soil Tester yang dilakukan pada dua lokasi yang berbeda, lokasi pertama yaitu
Sawah di Jl. Soetomo, Gg Riau, Cilacap Selatan, dan lokasi ke dua yaitu TPA di Jl.
Jenderal Sudirman, Kandang macan, Tegalreja, Cilacap Selatan. Pengukuran
dilakukan pada kedalam tanah 5 cm, 10 cm, dan 15 cm masing-masing pengukuran
dilakukan selama 3 menit dan diulangi sebanyak 2 kali pengukuran.
Diperoleh data Rata2 pH pada lokasi sawah yaitu 6,0 dan Rata2 pH pada
TPA yaitu 7,0. Dan diperoleh data Rata2 Suhu pada lokasi sawah yaitu 31,6 oC dan
pada TPA yaitu 28,83 oC. Pada tanah sawah memiliki tekstur yaitu wet atau basah,
dan pada tanah TPA memiliki tekstur yaitu dry atau kering.
pH tanah pada lokasi Sawah dan TPA memiliki derajat yang netral, tanah
tersebut tidak bersifat asam dan tidak bersifat basa. Karena harga pH tanah itu
sekitar 4,0 – 10,0.
Kondisi tanah normal atau netral jika tingkat keasaman berada adi angka 6 –
8, dan kondisi ideal berada di angka 6,5 – 7,5. Setelah dilakukan pengukuran dan
telah diketahui status keasaman tanah anda asam atau basa maka perlu dilakukan
beberapa cara untuk menetralkan pH tanah secara alami.
Suhu tanah pada lokasi sawah dan TPA memiliki suhu yang normal. Ada
beberapa faktor yang membuat tinggi rendahnya temperatur tanah. Salah satunya
yaitu terdapat dari faktor luar antara lain radiasi matahari, awan, curah hujan,
kecepatan angin dan kelembaban udara. Sedangkan untuk faktor dalam meliputi
faktor tanah yang meilupti struktur tanah, kadar air tanah, kandungan bahan
organik, pH tanah dan warna tanah. Makin tinggi suhu makan semakin cepat
pematangan pada tanaman (Ardhana dan Gede, 2012).
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan ditunjukkan bahwa pH pada
tanah yang diamati berbeda-beda menurut perbandingan tanah dan airnya, hal ini
sesuai dengan pendapat Pairunan (2007) yang menyatakan bahwa pemberian air
yang berbeda-beda pada suatu jenis tanah akan memberikan pengaruh yang besar
terhadap nilai pH suatu tanah.Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
kemasaman tanah yaitu pencucian basa-basa, kejenuhan basa, sifat misel, dan
macam kation yang terserap. mineralisasi atau dekomposisi bahan organik.

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Dari praktium yan telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
a. Berdasarkan pengukuran nilai pH dengan menggunakan soil tester
lebih akurat, hal tersebut dikarenakan Soil tester menggunakan
digital, maka pengukurannya ditampilkan langsung berupa angka
pada monitor dan dapat menunjukkan nilai pH.
b. Pada tanah sawah memiliki tekstur yaitu wet atau basah, dan pada
tanah TPA memiliki tekstur yaitu dry atau kering.
c. Diperoleh data Rata2 pH pada lokasi sawah yaitu 6,0 dan Rata2 pH
pada TPA yaitu 7,0. Yang merupakan pH tanah pada lokasi Sawah
dan TPA memiliki derajat yang netral.
d. Dilihat dari hasil Suhu tanah pada lokasi sawah dan TPA memiliki
suhu yang normal.
Saran
a. Sebaiknya alat yang disediakan kampus lebih banyak agar
memudahkan mahasiswa dalam melakukan praktikum.
b. Dalam melakukan kegiatan praktikum hendaknya dilakukan dengan
hati-hati dan teliti agar tidak terjadi kekeliruan data.
c. Pengambilan data sebaiknya dilakukan lebih dari satu kali agar data
yang didapat lebih akurat.

IX. DAFTAR PUSTAKA


Damanic, A. 2010. Pengukuran Derajat Keasaman Dengan Ph meter. URL :
https://id.scribd.com/doc/28752453/Pengukuran-Derajat-Keasaman-Dengan-
pHmeter <Jumat/29 Oktober 2021/19.00>
Maulana, R. 2019. Laporan Praktikum Kimia Dasar “ Pengukuran pH”. URL :
https://www.academia.edu/40751094/LAPORAN_PRAKTIKUM_KIMIA_D
ASAR_PENGUKURAN_PH_ <Jumat/29 Oktober 2021/19.10>
Bima. 2018. Laporan Praktikum Sanitasi Lingkungan Pengukuran pH Tanah Dan
Air. URL : https://pdfcoffee.com/laporan-praktikum-pengukuran-ph-tanah-
dan-air-pdf-free.html <Jumat/29 Oktober 2021/20.00>
Lolok, R. 2020. Tugas Akhir Alat Soil Tester. Fakultas Sains dan Teknologi Sanata
Dharma, Yogyakarta.
Sarma, Y. 2015. Laporan Keasaman Tanah.URL :
https://yohanissarmaidiot.blogspot.com/2016/01/i_19.html <Jumat/29
Oktober 2021/23.00>
Karamina, H., W. Fikrinda., A.T. Murti. 2017. Kompleksitas pengaruh temperatur
dan kelembaban tanah terhadap nilai pH tanah. Jurnal Kultivasi. 16 (3):432.
Syngenta. 2010. Laporan Praktikum Dasar Ilmu Tanah "Pengukuran ph Tanah".
URL : https://docplayer.info/71387134-Laporan-praktikum-dasar-ilmu-tanah-
pengukuran-ph-tanah.html <Sabtu/30 Oktober 2021/13.00>
X. LAMPIRAN
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIK FISIKA LINGKUNGAN

Nama : Khilda Khussyifa


NIM : 210107009
Kelas : TPPL 1A
Tanggal/hari : 26 Oktober 2021
Praktek ke - : 8 (delapan)
Judul Praktik : Pengukuran Derajat Keasaman (pH) dan Suhu Berindikator
Pada Alat Soil Tester (Soil Meter)

FOTO LOKASI

(Sawah : Jl. Soetomo, Gg Riau, Cilacap Selatan)

(TPA : Jl. Jenderal Sudirman, Kandang macan, Tegalreja, Cilacap Selatan)


DATA HASIL PENGAMATAN
No Lokasi Waktu Suhu oC
5 cm (3 menit) 10 cm (3 menit) 15 cm (3 menit)
I II Rata2 I II Rata2 I II Rata2
1 Sawah 13.00 32 32 32 32 32 32 31 31 31

2 TPA 14.00 29 30 29,5 29 29 29 28 28 28

No Lokasi Waktu pH
5 cm (3 menit) 10 cm (3 menit) 15 cm (3 menit)
I II Rata2 I II Rata2 I II Rata2
1 Sawah 13.00 6,5 6,0 6,25 5,5 6,0 5,75 6,0 6,0 6,0

2 TPA 14.00 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0

Tanggal pengumpulan : 27 Oktober 2021

Dosen Pengampu : Nurlinda Ayu Triwuri,S.T.,M.Eng

Anda mungkin juga menyukai